ACARA VI
PENGUJIAN TIPE PERKECAMBAHAN
Oleh :
Purwita Sari Nugraini
NIM A1D016035
Rombongan 2
PJ Asisten : Khoeruriza
126
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam biji
kembali ke bentuk awal karena adanya pembelahan sel yang disebut mitosis. Benih berfungsi
sebagai alat perbanyakan generatif, sedangkan biji berfungsi sebagai bahan makanan. Benih
adalah suatu bagian dari tanaman yang merupakan cikal bakal suatu tumbuhan baru yang
memiliki ciri attau sifat seperti induknya. Kecepatan dan karakteristik perkecambahan
setiap benih biasanya berkaitan dengan adanya factor dormansi, factor lingkungan
Pengujian benih untuk mendapatkan benih bermutu tinggi diperlukan karena walaupun
pertumbuhan dari suatu tanaman dipengaruhi oleh faktor lingkungan. usaha pengembangan
dan pengadaan benih bermutu tinggi sangat penting dan harus sampai pada petani tepat pada
waktu yang dibutuhkan. Pengujian benih ini dilakukan untuk menetapkan nilai setiap contoh
benih yang diuji sehingga akan diketahui bagaimana keadaan faktor kualitas benihnya.
hipokotil secara keseluruhan dan membawa serta kotiledon dan plumula ke atas
127
meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon
relatif tetap posisinya. Tipe ini terjadi, jika plumula muncul ke permukaan tanah
sedangkan kotiledon tinggal di dalam tanah. Misalnya pada biji kacang kapri (Pisum
sativum).
Kualitas suatu benih sangat menentukan hasil alam yang akan diperoleh.
Semakin bagus benih , maka semakin menguntungkan pula hasil alam tersebut. Suatu
benih dapat diketahui baik atau tidaknya memerlukan suatu proses yang sedemikian
dalam polybag sebanyak 20 benih. Praktikum ini dilakukan selama 10 hari dengan
setiap 2 hari sekali dilakukan pengamatan. Pengamatan yang dilakukan dengan cara
B. Tujuan
128
Sejarah perkembangan perbenihan di Indonesia dimulai pada tahun 1905 ketika
benih unggul dilakukan oleh Jawatan Pertanian Rakyat. Pada tahun 1960,
pada tahun 1971, dibentuk Badan Benih Nasional yang tugas pokoknya adalah
Secara struktural, biji dan benih tidak memiliki perbedaan antara satu dengan
lainnya. Namun secara fungsional biji dengan benih memiliki pengertian yang
berbeda. Menurut Soetopo (2004), biji adalah hasil tanaman yang digunakan untuk
tujuan komsumsi atau diolah sebagai bahan baku industri. Sedangkan benih adalah
biji dari tanaman yang digunakan untuk tujuan dibudidayakan kembali (Soetopo,
cabang ilmu lainnya, seperti; botani, fisiologi tumbuhan, fisika, genetika, hama dan
Menurut Kartasapoetra (2005) benih bermutu tinggi ditentukan oleh dua faktor,
yaitu faktor genetik dan faktor fisik. Faktor-faktor genetik adalah benih yang berasal
dari varietas-varietas yang memiliki genotipe yang baik seperti hasil produksi tinggi,
tahan terhadap hama dan penyakit, responsif terhadap kondisi pertumbuhan yang
lebih baik, atau tahan terhadap cekaman abiotik. Faktor fisik adalah benih bermutu
tinggi dengan kemurnian yang tinggi, daya kecambah yang tinggi, bebas dari kotoran
dan benih rerumputan serat, bebas dari hama dan penyakit serta kadar air benih yang
rendah.
129
Menurut Soetopo (2004), proses perkecambahan benih merupakan suatu
1. Hipogeal
memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji
dan muncul di atas tanah namun kotiledon tetap di dalam tanah. Proses hipogeal
biasa terjadi pada kacang kapri, padi, dan jagung (Firmansyah, 2007).
2. Epigeal
tanah. Proses epigeal ini terjadi pada kacang hijau, buncis, kedelai, dan jarak
(Firmansyah, 2007).
130
Gambar 6.2. Tipe perkecambahan epigeal.
dan faktor eksternal. Faktor internal dari perkecambahan benih adalah (Kuswanto,
1997):
1. Vitalitas benih (daya hidup benih) atau Tingkat Kemasakan Biji; sebagian
penuh.
kandungannya sdkt; benih besar = kandungan protein tinggi; benih berat = cepat
tumbuh krn tentukan ukuran kecambah dan berat tanaman pada saat panen.
75%.
2. Suhu. Mayoritas biji tanaman berkecambah pada suhu optimal berkisar 20°C -
40°C.
3. Oksigen, sangat penting untuk proses respirasi sehingga dapat terjadi dalam biji.
5. Media tumbuh, pada awalnya tidak terlalu penting, tetapi setelah bibit tumbuh
131
III. METODE PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah benih jagung (20 benih) dan
132
kedelai (20 benih). Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah polybag dan
pasir.
B. Prosedur Kerja
A. Hasil
133
Jumat 1. Belahan biji
02 – 06 –
2017
Sabtu 1. Akar
03 – 06 – 201
Senin 1. Plumula
05 – 06 – 2. Akar
2017
Rabu 1. Daun
07 – 06 – 2. Akar
2017
Jumat 1. Daun
09 – 06 – 2. Akar
2017
1. Daun
2. Akar
Minggu 1. Daun
11-06- 2017 2. Akar
134
Tabel 6.2. Hasil pengamatan perkecambahan benih kedelai
Hari, tanggal Gambar Foto Keterangan
Jumat 1. Belahan biji
02-06-2017
Jumat 1.Plumula
09-06-2017 2.Hipokotil
3.Kotiledon
Minggu 1. Plumula
11-06-2017 2. Epikotil
3. Hipokotil
4. Radikula
Kesimpulan :
Tipe perkecambahan dari benih jagung adalah hypogeal dengan ditandai epikotil
135
keatas sehingga daun lembaga ikut tertarik keatas tanah tetapi kotiledon tetap
dibawah tanah. Sedangkan tipe perkecambahan dari benih kedelai adalah epigeal
yang ditandai dengan hipokotil terangkat keatas. Namun pada saat praktikum benih
kedelai tidak tumbuh, sehingga tidak digambarkan karena kemungkinan benih sudah
kadaluarsa.
B. Pembahasan
air oleh biji diikuti dengan melunaknya kulit biji serta terjadinya hidrasi
respirasi dalam biji. Proses perkecambahan dapat terjadi jika kulit biji permeabel
terhadap air dan tersedia cukup air dengan tekanan osmosis tertentu.
plumula dan rdikula dan keduanya tumbuh normal dalam jangka waktu tertentu
2011).
tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji
136
(Sutopo,L., 2004).
Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji.
berkembang menjadi batang, dan radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar.
Secara struktural, biji dan benih tidak memiliki perbedaan antara satu dengan
lainnya. Namun secara fungsional biji dengan benih memiliki pengertian yang
berbeda. Menurut Soetopo (2004), biji adalah hasil tanaman yang digunakan untuk
tujuan komsumsi atau diolah sebagai bahan baku industri. Sedangkan benih adalah
biji dari tanaman yang digunakan untuk tujuan dibudidayakan kembali (Soetopo,
cabang ilmu lainnya, seperti; botani, fisiologi tumbuhan, fisika, genetika, hama dan
penyakit, kimia taksonomi, dan cabang ilmu lainnya. Bibit adalah tumbuhan muda
Buah merupakan bagian tumbuhan yang berasal dari bunga atau putih dan
polong atau bijian, dan sebagainya yang dapat dimasak. Namun secara botani, buah
merupakan bagian dari tanaman yang strukturnya mengelilingi biji dimana struktur
tersebut berasal dari indung telur atau sebagai bagian dari bunga itu sendiri.
137
(Sediaoetomo, 2004 dalam Farida, 2010). Bunga adalah pucuk yang termodifikasi,
pucuk. Bunga dianggap ranting yang bersumbu pendek dengan daun-daun yang
(1) Tahap pertama dimulai dengan penyerapan air oleh benih, melunaknya kulit
benih dan hidrasi oleh protoplasma. (2) Tahap kedua dimulai dengan kegitan sel-sel
dan enzim-enzim serta naiknya tingkat respirasi benih. (3) Tahap ketiga merupakan
tahap dimana terjadi penguraian bahan-bahan seperti karbohidrat, lemak dan protein
Tahap keempat adalah asimilasi dari bahan-bahan yang telah terurai di daerah
dalam pertumbuhan sel-sel baru. (5) Tahap kelima adalah pertumbuhan dari
kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik-
titik tumbuh, pertumbuhan kecambah ini tergantung pada persediaan makanan yang
138
1. Epigeal
mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah, misalnya pada
epigeal ini terjadi pada kacang hijau, buncis, kedelai, dan jarak (Firmansyah, 2007).
2. Hipogeal
(epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di
dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di
atas tanah namun kotiledon tetap di dalam tanah. Proses hipogeal biasa terjadi pada
139
dan faktor eksternal. Faktor internal dari perkecambahan benih adalah (Kuswanto,
1997):
1. Vitalitas benih (daya hidup benih) atau Tingkat Kemasakan Biji; sebagian besar
kandungannya sdkt; benih besar = kandungan protein tinggi; benih berat = cepat
tumbuh krn tentukan ukuran kecambah dan berat tanaman pada saat panen.
mengakhiri dormansi.
75%.
2. Suhu. Mayoritas biji tanaman berkecambah pada suhu optimal berkisar 20°C -
40°C.
3. Oksigen, sangat penting untuk proses respirasi sehingga dapat terjadi dalam biji.
5. Media tumbuh, pada awalnya tidak terlalu penting, tetapi setelah bibit tumbuh
1. Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet
jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Struktur embrio 1. epikotil (calon
140
pucuk), 2. hipokotil (calon batang), 3. kotiledon (calon daun) 4. radikula (calon akar).
2. Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat,
pada jenis biji, misal biji bunga matahari kaya akan lemak, biji kacang-kacangan
kaya akan protein, biji padi mengandung banyak karbohidrat. Pada biji ada beberapa
struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan, yaitu :
misal pada jagung, gandum, dan golongan serelia lainnya. Pada kelapa c. bagian
3. Kulit biji merupakan lapisan terluar dari biji.Pelindung biji dapat terdiri dari kulit
biji, sisa-sisa nucleus dan endosperm dan kadang-kadang bagian buah. Tetapi
umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi
selama proses pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit luar biji keras dan kuat
berwarna kecokelatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Fungsi kulit
biji Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis
141
Gambar 6.2. Bagian-bagian biji
(Sadjad, 1994).
2006).
3. Vigor benih merupakan kemampuan benih untuk tumbuh normal pada keadaan
memproduksi bibit yang tumbuh cepat di tanah serta memiliki toleransi terhadap
tanaman tertentu. Tanaman yang dijadikan sampel adalah tanaman jagung dan
kedelai. Prosedur kerja yang dilakukan yaitu persiapan media pasir dan polibag untuk
ditanam pada polibag dan disiram. Setelah itu dilakukan perawatan dan pengamatan
142
perkecambahan setiap hari 1, 3, 5, 7, 9 sekali yang dimulai sejak hari pertama
Hasil yang didapat pada praktikum menunjukkan kedelai yang ditanaman tidak
kedelai yang ditanam telah kadaluarsa atau terserang penyakit. Kedelai merupakan
tipe perkecambahan tanaman kedelai adalah epigeal. Hal tersebut terlihat pada ciri-
ciri utama yaitu daun lembaga / kotiledon ikut tumbuh ke atas tepat di bawah daun
sejati. Menurut Soetopo (2004), kedelai merupakan salah satu jenis tanaman yang
adalah hipogeal. Hal tersebut terlihat pada ciri-ciri utama yaitu daun lembaga /
kotiledon tidak ikut tumbuh ke atas. Menurut Soetopo (2004), jagung merupakan
143
V. KESIMPULAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil pada praktikum acara VI ini adalah: jagung
adalah contoh tanaman dengan tipe perkecambahan hipogeal. Kedelai adalah contoh
yang suboptimal.
B. Saran
144
Saran yang dapat diberikan pada praktikum ini adalah:
1. Waktu praktikum perlu ditinjau kembali agar praktikum yang dilakukan lebih
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2013a. Data Penduduk Indonesia menurut Provinsi 1971,
1980, 1990, 2000 dan 2010. www.bps.go.id. Diakses Pada Tanggal 19 Mei
2015.
Firmansyah, Rikky, dkk. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Biologi. Setia Purna Inves,
Bandung.
Kozlowski, T.T. 1972. Shrinking and Sweling of Plant Tissues. In Water Deficit and
145
Plant Gwowth. Vol III. Academic Press. New York.
Sadjad S., 1994. Kuantifikasi Metabolisme Benih. Grasindo. Jakarta. Hal : 1-2.
Prabowo, Rossi dan Renan Subaroto. 2013. Pengkajian Viabilitas Benih dengan
Tetrazolium Test pada Jagung dan Kedelai. Mediagro VOL. 9. NO 2. 2013.
HAL 1 – 8. Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim Semarang
LAMPIRAN
146
Gambar 6.4. Tipe perkecambahan kedelai (epigeal)
147