Anda di halaman 1dari 2

Stase Keperawatan Medikal Bedah

Clinical Evaluation Exercise (CEX)

Kelompok : 2
Hari/tanggal : Kamis, 8 April 2021
Pukul : 07.00 – 11.00 wib
Pembimbing : Triana Arisdiani, M.Kep., Ns., Sp.Kep.M.B.

Petunjuk
a. Kembangkan data pengkajian pada vignette dibawah ini, kemudian rumuskan diagnosa,
hasil, dan rencana intervensi, implementasikan, dan evaluasi untuk pengelolaan pasien
selama 4 jam.
b. Dokumentasikan kegiatan tersebut lalu unggah di google classroom pada laman yang
disediakan.
c. Daftar mahasiswa dibawah ini mengerjakan vignette sesuai nomer urutnya.
1. Mega Radliyatata (MR)
2. Tri Setyaningsih (TS)
3. Vina Vebriani (VV)
4. Nofita Rahmawati (NR)
5. Riska Maulita (RM)
6. Munasifatun Nikmah (MN)
7. Maulana Azim (MA)
8. Zuhri Ika Perma(ZIP)
9. Shandy Pradipta Abistya (SPA)

Vignette
1. Seorang laki-laki usia 45tahun dirawat di unit perawatan jantung, riwayat mengalami
nyeri dada setelah beraktifitas yang cukup berat. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak
4 tahun yang lalu. Pasien mengatakan nyeri mereda saat istirahat berbaring. Hasil
pemeriksaan: TD 160/100 mmHg, Frekuensi nadi 98/menit, Frekuensi napas 24/menit,
berat badan 80 kg, TB 160 cm. Dokter memprogramkan Coronary angiografi. (SE)
2. Pasien laki-laki usia 42 tahun di ruang penyakit dalam mengeluh sesak napas berat, lemah
untuk beraktifitas. Hasil pemeriksaan: taktil fremitus menurun pada kedua lapang paru,
perkusi redup pada kedua lapang paru, auskultasi vesikuler melemah pada kedua lapang
paru, frekuensi napas 30 kali/menit, Nadi 96 kali/menit, hasil X ray kesan Efusi Pleura
bilateral. (TF)
3. Pasien perempuan umur 58 tahun dirawat diruang penyakit dalam, mengeluh badannya
semakin lemah, polidipsi, poliuria, dan polifagi. Pasien juga mengeluh kedua tungkainya
terasa kebas. Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien bosan untuk mengikuti program
diet secara terus-menerus, sudah 3 bulan pasien tidak memeriksakan kadar gula darahnya
karena jenuh harus rutin mengunjungi pelayanan kesehatan. Hasil pemeriksaan: tampak
kurus, TB 160 cm, BB semula 56 kg, BB sekarang 48 kg, kedua tungkai terlihat berwarna
gelap, tekanan darah 170/100 mmHg, frekuensi nadi 82/menit, frekuensi napas 22/menit,
tampak ujung kedua pedisnya berwarna kehitaman, terdapat bony prominence, gula darah
sewaktu 356 mg/dl. (UN)
4. Pasien perempuan usia 35 tahun dirawat di ruang rawat bedah pasca colostomy hari ke-4
ec tumor pada colon sigmoid mengeluh nyeri pada area operasi dan sedih dengan
kondisinya. Hasil pemeriksaan: terdapat stoma pada abdomen kuadran kiri bawah, kulit
sekitar stoma tampak maserasi & lembab, frekuensi nadi 92/menit, tekanan darah 130/80
mmHg, frekuensi napas 22/menit, suhu 37 derajat C. (WI)
5. Pasien perempuan umur 32 tahun, dirawat di ruang isolasi mengeluh nafas yang pendek,
sesak nafas, batuk-batuk, nyeri dada. Pasien juga mengalami demam sejak 2 bulan yang
lalu yang hilang timbul, kehilangan selera makan, mual, muntah diare kronis, kelemahan
dan ketidakmampuan untuk melaksanakan aktifitas sehari-hari. Hasil pemeriksaan:
komposmentis, tampak lemah, kurus, BB sekarang 42 kg, BB semula 51 kg, TB 160 cm,
frekuensi nadi 88/menit, tekanan darah 120/70 mmHg, Frekuensi napas 28/menit, suhu
38,5o C, terdapat kandidiasis oral, harpes zoster dan harpes simpleks pada bagian kulit
dada dan perut dan punggung, disertai dengan pembentukan vesikel yang nyeri yang
merusak integritas kulit. Hasil pemeriksaan diagnostik: hitung sel CD4 180 cell/mm 3.
(As)
6. Pasien laki-laki umur 56 tahun di unit stroke mengeluh tidak mampu mengangkat tangan
dan kaki sebelah kanan dan mati rasa, dan sulit menelan. Hasil pemeriksaan:
komposmentis, salah satu sisi wajah terlihat menurun, tidak bisa tersenyum, tampak tidak
mampu mengangkat lengannya dan kaki kanannya, parestesia tubu sebelah kanan, ucapan
tidak jelas, kacau. frekuensi nadi 92/ment, tekanan darah 160/100 mmHg, frekuensi napas
24/menit, suhu 37 derajat C. Hasil CT Scan menunjukkan infark cerebri di ganglia basalis
bilateral. (Ar)
7. Pasien laki-laki umur 49 tahun dirawat di ruang penyakit dalam mengalami keluhan
kelelahan, lemah, sesak napas, pusing, mual, terkadang muntah, tidak selera makan,
insomnia, kulit gatal berkepanjangan, dan urine sedikit. Klien memiliki riwayat hipertensi
sejak 6 tahun yang lalu dan kebiasaan mengkonsumsi minuman suplemen. Pasien bekerja
sebagai sopir travel. Hasil pemeriksaan: pucat, RR 30/menit, nadi 88/menit, TD 160/90
mmHg, suhu 36,7 derajat C. edema kaki, tangan, pantat, peningkatan berat badan 7 kg.
Hasil pemeriksaan laboratorium: ureum 93 mg/dl., kreatinin 4 mg/d. (AK)
8. Pasien laki-laki usia 42 tahun di ruang penyakit dalam mengeluh sesak napas berat, nyeri
daerah dada, riwayat benturan dada karena kecelakaan lalu lintas. Hasil pemeriksaan:
sianosis bibir, napas dangkal dan lambat, merintih kesakitan, terdapat jejas pada dada,
bunyi napas melemah seluruh lapang paru, frekuensi napas 30 kali/menit, heart rate 96
kali/menit. Hasil X-ray kesan hemotoraks. (MAY)
9. Pasien perempuan umur 57 tahun dirawat diruang penyakit dalam, mengeluh badannya
semakin lemah, polidipsi, poliuria, dan polifagi. Pasien juga mengeluh kedua tungkainya
terasa kebas. Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien bosan untuk mengikuti program
diet secara terus-menerus, sudah 3 bulan pasien tidak memeriksakan kadar gula darahnya
karena jenuh harus rutin mengunjungi pelayanan kesehatan. Hasil pemeriksaan: tampak
kurus, TB 160 cm, BB semula 56 kg, BB sekarang 48 kg, kedua tungkai terlihat berwarna
gelap, tekanan darah 170/100 mmHg, frekuensi nadi 82/menit, frekuensi napas 22/menit,
tampak ujung kedua pedisnya berwarna kehitaman, terdapat bony prominence, gula darah
sewaktu 356 mg/dl.

Anda mungkin juga menyukai