Anda di halaman 1dari 11

PENANGANAN TYPHOID

DISUSUN OLEH:
LULUK NUR ISNAINY
(SK 320022)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Apa Itu

TYPHOID ?
Tifoid ataut typhoid atau typhus
abdominalis adalah penyakit
TYPHOID yang disebabkan oleh bakteri
Salmonella typhii yang masuk
melalui makanan dan minuman
yang terkontaminasi (Hidayat,
2012).
Penyebab typhoid adalah kuman
salmonella typhi dan salmonella paratyphi Penyebab
A, B dan C memasuki saluran pencernaan.
Penularan salmonella typhi dapat ditularkan
melalui berbagai cara yaitu melalui
makanan dan minuman yang
terkontaminasi bakteri salmonella typhi,
makanan mentah atau belum dimasak,
kurangnya kebersihan lingkungan, dan
daya tahan tubuh menurun (Widodo, 2014).
Tanda Demam
1.
dan
gelaja
Pusing
2.

Gangguan pada saluran


3. pencernaan (nafsu makan
menurun).
Komplikasi
1. Dehidrasi akibat penguapan air dari metabolisme tubuh yang
berlebihan karena demam.
2. Kejang karena loncatan muatan listrik otak.
3. Kehilangan kesadaran akibat peningkatan oksigen tambahan
dan kelelahan kerja fungsi jantung untuk memenuhi nutrisi
tubuh anat saat demam.
4. Gangguan tumbuh kembang akibat kerusakan otak jika terus
menerus mengalami kejang.
5. Menyebabkan kematian apabila suhu sangat tinggi karena
otak sudah tidak bisa mentoleransi
Penatalaksanaan
1. Pasien diistirahatkan sampai demam turun dan
keadaan membaik

2. Diet yang sesuai cukup kalori dan tinggi protein,


makanan yang halus

3. 0bat klorampenikol, tiampenikol, kotrimoxazol, amoxilin dan


ampicilin. Obat diberikan sesuai anjuran dari dokter.
Penanganan demam

1. Pemberian obat penurun panas sesuai dengan


anjuran dokter

2. Berikan minum yang banyak untuk mencegah


dehidrasi
3. Tingkatkan istirahat yang cukup untuk mengurangi
produksi panas seminimal mungkin

2. Atur suhu lingkungan lebih rendah dibandingkan 5. Gunakan pakaian yang tipis mudah menyerap
suhu tubuh anak keringat tidak dianjurkan menggunakan selimut
6. Berikan kompres hangat
Mencuci tangan sebelum makan dan setelah dari WC
1.
Pencegahan

2. Hindari makanan yang tidak higienis dan jajanan di pinggir


jalan

Istirahat yang cukup supaya antibodi tidak melemah


3.
Hidayat, A. A. (2012). Pengantar Ilmu
Keperawatan Anak, Edisi 1. Jakarta:
Salemba Medika.
Ngastiyah. (2015). Perawatan Anak Sakit, Edisi
2. Jakarta: EGC.
DAFTAR Soegeng. (2016). Ilmu Penyakit Anak “Diagnosa
dan Penatalaksanaan.” Jakarta:
PUSTAKA Salemba Medika.
Widodo, D. (2014). Demam Tifoid, Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Widoyono. (2018). Epidemiologi, Penularan
Pencegahan & Pemberantasannya. Jakarta:
Erlangga.
 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai