Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Penelitian &

e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 6, No: 3 Hal: 246 - 251 Desember 2019
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

PELAKSANAAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN SEBAGAI WUJUD


CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI PROGRAM
BPJS KETENAGAKERJAAN

Akbar Ginanjar Saputra1, Nurul Khansa Nadhifah2, Meta Noya Tri Ananda3, Santoso Tri
Raharjo4, Risna Resnawaty5

Pusat Studi CSR, Kewirausahaan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat FISIP Universitas Padjadjaran

(akbarginanjar69@gmail.com; nurulkhnsa@gmail.com; meta16002@mail.unpad.ac.id;


santoso.tri.raharjo@unpad.ac.id; risna.resnawaty@unpad.ac.id)

Abstrak

Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) dapat diwujudkan dalam peran sosial
perusahaan terhadap lingkungan internal perusahaannya, yaitu kesejahteraan hidup para
karyawannya. Peningkatan kesejahteraan karyawan menjadi salah satu strategi yang mampu
meningkatkan partisipasi, motivasi serta loyalitas karyawan sebagai usaha perusahaan untuk
meningkatkan jaminan kepada para tenaga kerjanya. Kesejahteraan sangat berarti bagi
karyawan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka beserta keluarga. Hal tersebut juga
terdapat di Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang system
jaminan sosial nasional pasal 13 bahwa, “pemberi kerja secara bertahap wajib mendaftarkan
dirinya dan pekerjanya sebagai peserta kepada badan penyelenggara jaminan sosial, sesuai
dengan program jaminan sosial yang diikuti”. Sebagai program asuransi sosial nasional yang
memberikan perlindungan untuk meningkatkan kesejahteraan semua orang pekerja,
termasuk pekerja informal BPJS terbagi menjadi dua yaitu kesehatan dan ketenagakerjaan.
BPJS ketenagakerjaan berpengaruh penting dalam menciptakan kesejahteraan karyawan
dengan program perlindungan dasar yang menjamin masa depan pekerja termasuk
perlindungan dari ketidakpastian seperti risiko sosial dan ekonomi yang bisa terjadi seperti
kecelakaan kerja, sakit, kematian serta tujungan pensiun. Keempat program tersebut memiliki
manfaat yang berbeda, iuran setiap program yang juga berbeda besarnya serta tidak semua
peserta dapat mengikuti keempat program perlindungan sosial-ekonomi tersebut dikarenakan
terdapat kualifikasi berbeda sesuai dengan jenis kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Terdapat
empat jenis kepersertaan yaitu pekerja Penerima Upah, pekerja Bukan Penerima Upah (BPU),
pekerja Jasa Konstruksi (Jakon) dan pekerja migran Indonesia (PMI). Maka dari itu peneliti
bertujuan untuk mengkaji dan menggambarkan wujud kesejahteraan karyawan melalui
program BPJS ketenagakerjaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan studi
literatur.
Kata kunci: Kesejahteraan karyawan, BPJS Ketenagakerjaan, Corporate Social Responsibility

246
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 6, No: 3 Hal: 246 - 251 Desember 2019
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

Pendahuluan mengatur segala jaminan tenaga kerja bagi


seluruh rakyat Indonesia. Tujuan dari
Corporate Social Responsibilty atau biasa diterbitkan undang-undang tersebut adalah
dikenal dengan CSR merupakan suatu konsep sebagai payung hukum penyelenggaraan
yang di mana menjelaskan mengenai jaminan sosial di Indonesia dan mempercepat
tanggung jawab perusahaan pada komunitas cakupan kepesertaan dan meningkatkan
baik itu pada masyarakat maupun tenaga kualitas dari jaminan sosial sesuai amanat
kerjanya. Salah satu konsep yang menjelaskan konstitusi.
tentang Corporate Social Responsibilty adalah
suatu komitmen kegiatan untuk bertindak Berdasarkan jenis-jenis program jaminan
secara etis, perusahaan yang baik melakukan sosial karyawan, program jaminan sosial dapat
sebuah kegiatan secara legal dan bersifat jangka pendek dan jangka panjang.
berkontribusi untuk peningkatan ekonomi Seperti halnya yang dimaksud dengan jangka
bersanaab dengan peningkatan kualitas hidup pendek adalah program Jaminan Kecelakaan
dari komunitas lokal atau luas dan karyawan Kerja sedangkan Jangka Pendek adalah
beserta keluarganya. Kegiatan yang dilakukan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun. Pada
oleh perusahaan merupakan suatu bentuk BPJS Ketenagakerjaan terdapat empat
tanggung jawab sosial untik dapat jaminan yaitu, Jaminan Kecelakaan Kerja,
memberikan kesejahteraan bagi pihak yang Jaminan Pensiun, Jaminan Kematian, Jaminan
terkena dampak dari kegiatan perusahaan Hari Tua. Dan mempunyai empat jenis
seperti karyawan dan komunitas sekitarnya. kepesertaan yaitu Penerima Upah, Bukan
Penerima Upah, Jasa Konstruksi dan Pekerja
Kesejahteraan karyawan merupakan salah Migran. Masing-masing jaminan tersebut
satu wujud CSR yang dapat meningkatkan memiliki upaya untuk meningkatkan
partispasi para pekerja dalam usaha untuk kesejahteraan masyarakatnya dengan
meningkatkan jaminan kepada tenaga manfaat yang berbeda-beda. Jaminan
kerjanya. Selain itu, langkah ini juga ditempuh Kecelakaan Kerja adalah jaminan yang
untuk mempertahankan karyawan agar tidak memberikan perlindungan atas risiko-risiko
pindah ke perusahaan lain dan untuk kecelakaan yang terjadi dalam hubungan
meningkatkan motivasi karyawan. Dewasa ini kerja, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam
program kesejehateraan karyawan terdapat perjalanan dari rumah atau menuju tempat
dari berbagai macam mulai dari yang kerja atau sebaliknya dan penyakit yang
mendasar seperti asuransi kesehatan, disebabkan oleh lingkungan kerja. Jaminan
asuransi jiwa dan kecelakaan kerja, Pensiun adalah jaminan sosial yang bertujuan
perencanaan pensiun, sampai yang lebih untuk mempertahankan derajat kehidupan
besar seperti fasilitas penitipan anak, cuti yang layak bagi peserta atau ahli warisnya
berbayar yang panjang, dan fasilitas dengan memberikan penghasilan setelah
kebugaran. peserta memasuki usia pensiun, mengalami
Sebagai wujud pelaksanaan kesejahteraan cacat total atau meninggal dunia. Jaminan
karyawan, pemerintah melalui UU No. 40 Kematian adalah memberikan uang tunai yang
Tahun 2004 mengenai Sistem Jaminan Sosial diberikan kepada ahli waris ketika peserta
mendirikan Badan Penyelenggara Jaminan meninggal dunia bukan akibat kecelakaan
Sosial Ketenagakerjaan sebagai lembaga yang kerja. Dan jaminan Hari Tua adalah program

247
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 6, No: 3 Hal: 246 - 251 Desember 2019
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

penghimpunan dana yang ditujukan sebagai karyawan dapat melalui jaminan sosial,
simpanan yang dapat dipergunakan oleh jaminan sosial atau social security merupakan
peserta, terutama bila berbagai sebab seperti, system atau skema pemberian tunjangan yang
cacat total tetap, telah mencapai usia 56 menyangkut pemeliharaan penghasilan
tahun, meninggal dunia atau berhenti bekerja (income maintenance). Jaminan sosial
dikarenakan terkena PHK. umumnya berupa asuransi sosial (social
insurance), yaitu tunjangan hidup yang
Kesejahteraan Karyawan diberikan kepada seseorang sesuai
Dalam pekerja sosial industri pekerjaan sosial kontribusinya yang biasanya berupa
yang secara khusus menangani kebutuhan- pembayaran premi.
kebutuhan kemanusiaan yang secara khusus BPJS Ketenagakerjaan
menangani kemanusiaan dan sosial di dunia
kerja melalui berbagai intervensi dan Indonesia mempunyai pelayanan sosial yang
penerapan metoda pertolongan yang dapat menjamin seluruh lapisan
bertujuan untuk memelihara adaptasi optimal masyarakatnya yaitu BPJS (Badan
antara individu dan lingkungannya, terutama Penyelenggara Jaminan Sosial), yang terbagi
lingkungan kerja. Lingkungan kerja menjadi BPJS Kesehatan dan BPJS
merupakan suatu kondisi yang sangat Ketenagakerjaan. Terhitung sejak 1 Juli 2015,
mempengaruhi karyawan dalam bekerja. BPJS Ketenagakerjaan beroperasi penuh
Lingkungan yang memuaskan bagi karyawan untuk menyelenggarakan jaminan sosial
dapat meningkatkan gairah kerja dan bidang ketenagakerjaan dalam bentuk
mendorong karyawan untuk bekerja dengan Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan
sebaik-baiknya (Edi Suharto, 2006). Kerja (JKK), Jaminan Pensiun (JP) dan
Jaminan Kematian (JKm). Cakupan BPJS
Kesejahteraan karyawan dapat meningkatkan Ketenagakerjaan meliputi semua pekerja di
prestasi dan dapat memperoleh ketenangan sector formal maupun informal, meskipun
dalam bekerja sehingga memiki semangat dan prioritas utamanya tertuju pada pekerja di
kegairahan dalam menjalankan tuga-tugas sektor formal. Usaha-usaha tersebut
yang dibebankannya. Menurut Malayu S.P dikelompokkan dalam empat kegiatan usaha
Hasibuan dalam (Sulistianingsih, 2007) utama, yaitu:
kesejahteraan karyawan adalah balas jasa
pelengkap material dan non material yang 1. Social service, yaitu usaha-usaha yang
diberikan berdasarkan kebijaksanaan, berupa pencegahan dan
bertujuan untuk mempertahankan serta pengembangan, seperti usaha di
memperbaiki kondisi fisik dan mental bidang kesehatan keagamaan,
karyawan agar prestasi kerjanya meningkat. keluarga berencana, pendidikan,
Sebagai bentuk program kesejahteraan bantuan hukum dan lain-lain.
karyawan, yaitu memberikan hak karyawan 2. Social assistance, yaitu usaha-usaha
dalam memperoleh pelayanan sosial. yang berupa pemulihan dan
Pelayanan sosial merupakan bentuk kebijakan penyembuhan, seperti bantuan untuk
sosial yang ditunjukkan untuk bencana alam, lanjut usia, yatim piatu,
mempromosikan kesejahteraan masyarakat penderita cacat dan berbagai
yang mempunyai 5 jenis yaitu jaminan sosial, ketunaan.
perumahan, kesehatan, pendidikan dan 3. Social infrastructure, yaitu berupa
pelayanan sosial personal. Kesejahteraan pembinaan, dalam bentuk perbaikan

248
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 6, No: 3 Hal: 246 - 251 Desember 2019
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

gizi, perumahan, transmigrasi, kecelakaan kerja. Manfaat Jaminan Kematian


koperasi dan lain-lain dibayarkan kepada ahli waris peserta, apabila
4. Social insurance, yaitu usaha-usaha di peserta meninggal dunia dalam masa aktif
bidang perlindungan ketenagakerjaan maka akan mendapatkan santunan.
yang khusus ditujukan untuk • Jaminan Hari Tua (JHT)
masyarakat tenaga kerja yang Jaminan Hari Tua yang selanjutnya disingkat
merupakan inti tenaga pembangunan JHT adalah manfaat uang tunai yang
dan selalu menghadapi resiko-resiko dibayarkan sekaligus pada saat peserta
sosial ekonomis memasuki usia pensiun, meninggal dunia,
atau mengalami cacat total tetap. Manfaat JHT
BPJS Ketenagakerjaan menjamin agar adalah berupa uang tunai yang besarnya
peserta memperoleh manfaat pelayanan merupakan nilai akumulasi iuran ditambah
kesehatan dan santunan uang tunai apabila hasil pengembangannya, yang dibayarkan
seorang pekerja mengalami kecelakaan kerja secara sekaligus Apabila:
atau menderita penyakit akibat kerja. 1. peserta mencapai usia 56 tahun
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang 2. meninggal dunia
terjadi dalam hubungan kerja, temasuk 3. cacat total tetap
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari • Jaminan Pensiun (JP)
rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya, Jaminan Pensiun adalah jaminan sosial yang
dan penyakit yang disebabkan oleh bertujuan untuk mempertahankan derajat
lingkungan kerja kehidupan yang layak bagi peserta dan/atau
ahli warisnya dengan memberikan
Program BPJS Ketenagakerjaan penghasilan setelah peserta memasuki usia
Setiap pekerjaan, baik formal maupun pensiun, mengalami cacat total tetap, atau
informal tentunya tidak dapat menghindari meninggal dunia.41 Peserta Program Jaminan
resiko. Sehingga BPJS Ketenagakerjaan Pensiun yang selanjutnya disebut. Peserta
berfungsi untuk menyelenggarakan empat terdiri atas:
program jaminan yang dapat menjadi salah a. Pekerja yang bekerja pada pemberi kerja
satu program perusahaan dalam penyelenggara negara; dan
mensejahterakan karyawannya. b. Pekerja yang bekerja pada pemberi kerja
selain penyelenggara negara.
• Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Peserta merupakan pekerja yang bekerja pada
Jaminan Kecelakaan Kerja mempunyai pemberi kerja selain penyelenggara
manfaat berupa uang tunai dan/atau negara, yaitu peserta penerima upah yang
pelayanan kesehatan yang diberikan pada terdiri dari:
saat peserta mengalami kecelakaan kerja atau a. Pekerja pada perusahaan
penyakit yang disebabkan oleh lingkungan b. Pekerja pada orang perseorangan
kerja. Manfaat yang diberikan Jaminan Selain itu, pemberi kerja juga dapat mengikuti
Kecelakaan Kerja ini, yaitu pelayanan Program Jaminan Pensiun sesuai dengan
kesehatan (perawatan dan pengobatan), penahapan kepesertaan. Pekerja yang
santunan berupa uang. didaftarkan oleh pemberi kerja mempunyai
• Jaminan Kematian (JKM) usia paling banyak 1 (satu) bulan sebelum
Jaminan Kematian yaitu manfaat uang tunai memasuki usia pensiun. Usia pensiun untuk
yang diberikan kepada ahli waris ketika pertama kali ditetapkan 56 tahun dan mulai 1
peserta meninggal dunia bukan akibat Januari 2019, usia pensiun menjadi 57 tahun

249
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 6, No: 3 Hal: 246 - 251 Desember 2019
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

dan selanjutnya bertambah 1 (satu) tahun Bantul Yogyakarta). Repository UIN


untuk setiap 3 (tiga) tahun berikutnya sampai Sunan Kalijaga.
mencapai Usia Pensiun 65 tahun.
Heryani, T., & Zunaidah. (2013, Juni 2).
PENUTUP Analisis Pengaruh Penerapan Corporate
Implementasi program CSR yang harus Social Responsibility (Diversity &
dikembangkan perusahaan tidak melulu Employee Support) terhadap Kinerja
mengenai pengabdiannya pada masyarakat Karyawan (Studi Kasus PT. Batu Rona
tetapi juga sejalan dengan tuntutan kinerja Aadimulya). Jurnal Manajemen dan
yang maksimal sera dampak yang didapat dari Bisnis Sriwijaya, 11(2), 149-177.
proses bekerja bagi kayawannya maka Hidayah, N. L., & Santoso, T. (2015). Kualitas
perusahaan sudah sepatutnya mampu Pelayanan Badan Penyelenggara
memberi jaminan sosial bagi karyawan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
perusahaan. BPJS bertugas untuk memastikan jurnal penelitian administrasi, 99-104.
sistem pemberian jaminan sosial dapat
terlaksana dengan baik, begitupun pihak Setiowati, E., Suharno, & Suparwi. (2017).
perusahaan yang turut serta memastikan Pelaksanaan BPJS Ketenagakerjaan Bagi
setiap karyawannya mendapatkan jaminan Karyawan di Kota Surakarta pada Kantor
sosial secara tepat. Berbagai macam bentuk Cabang BPJS Ketenagakerjaan Kota
program jaminan sosial yaitu mulai dari Surakarta. Seminar Nasional dan Call for
jaminan kecelakaan kerja hingga jaminan Paper UNIBA 2017 (pp. 157-168).
pensiunan. Semuanya ditujukan demi Surakarta: Universitas Islam Batik
terwujudnya kesejahteraan para karyawan Surakarta.
yang berdampak pada kualitas kerja mereka
Visser, W. (2008). Corporate social
dan kualitas kehidupan mereka ketika sudah
responsibility in developing countries. In
mencapai masa usia pensiun.
The Oxford handbook of corporate social
responsibility.
Daftar Pustaka Sianipar, E. M. (2018). Tanggung Jawab BPJS
Ketenagakerjaan dalam melindungi
Agustining, M. (2018). Program BPJS
pekerja yang mengalami kecelakaan
Ketenagakerjaan Dalam Meningkatkan
kerja. 18-30.
Kesejahteraan Masyarakat Pekerjaan.
Malang: Universitas Muhamadiyah Danehower, C., & Lust, J. A. (1995).
Malang. Understanding and measuring employee
benefit satisfaction. Benefits Quarterly,
Edi Suharto, P. (2006). Pekerjaan Sosial di
Dunia Industri Memperkuat
11(1), 69.
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Sulistianingsih, Y. (2007). Hubungan Antara
(Corporat Social Responsibility). Lingkungan Kerja, Kesejahteraan
Bandung: Relika Aditama. Pegawai dan Semangat Kerja Terhadap
Prestasi Kerja Pegawai. Retrieved from
ERVIANA, D. D. (2017). Program Corporate
https://repository.usd.ac.id/8052/2/011
Sosial Responsibility untuk
334128_Full.pdf
Kesejahteraan Karyawan (Studi di
PT.Madubaru Madukismo Kabupaten

250
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 6, No: 3 Hal: 246 - 251 Desember 2019
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

Wulandari, P. R. (2017). Pengaruh Program


Kesejahteraan Karyawan terhadap
Semangat Kerja PT. PJB Unit Pembangkit
Listrik. Journal UMG.

Moir, L. (2001). What do we mean by


corporate social responsibility?.
Corporate Governance: The international
journal of business in society, 1(2), 16-
22.

Rudito, B., & Famiola, M. (2007). Etika bisnis


& tanggung jawab sosial perusahaan di
Indonesia. Rekayasa Sains.

Bauman, C. W., & Skitka, L. J. (2012).


Corporate social responsibility as a
source of employee satisfaction.
Research in Organizational Behavior, 32,
63-86.

Murty, W. A. (2012). Pengaruh kompensasi,


motivasi dan komitmen organisasional
terhadap kinerja karyawan bagian
akuntansi (studi kasus pada perusahaan
manufaktur di Surabaya) (Doctoral
dissertation, STIE Perbanas Surabaya).

251

Anda mungkin juga menyukai