Anda di halaman 1dari 79

MATEMATIKA

Mata Pelajaran Wajib

Disusun Oleh:
Ngapiningsih

Disklaime Daftar isi


r
Disklaimer
• Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai
alternatif guna membantu Bapak/Ibu Guru
melaksanakan pembelajaran.

• Materi powerpoint ini mengacu pada Kompetensi


Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013.

• Dengan berbagai alasan, materi dalam powerpoint


ini disajikan secara ringkas, hanya memuat poin-
poin besar saja.

• Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat


mengembangkannya sesuai kebutuhan.

• Harapan kami, dengan powerpoint ini Bapak/Ibu


Guru dapat mengembangkan pembelajaran secara
kreatif dan interaktif.
Daftar Isi

BAB I Persamaan dan Pertidaksama


an Nilai Mutlak
BAB II Pertidaksamaan Rasional da
n Irasional
BAB III Sistem Persamaan Linear T
iga Variabel
BAB IV Sistem Persamaan dan Sis
tem Pertidaksamaan Dua Variabel
BAB I Persamaan dan
Pertidaksamaan Nilai
Mutlak

A. Konsep Nilai Mutla


k
B. Persamaan Nilai M
utlak
C. Pertidaksamaan Ni
lai Mutlak

Kembali ke daftar
A. Konsep Nilai Mutlak

1. Konsep Nilai Mutlak Suatu Bilangan


• Nilai mutlak bilangan x, dinotasikan dengan |x|
• (dibaca ”nilai mutlak dari x”),
didefinisikan sebagai berikut.
|x| = jarak x dari titik nol pada garis bilangan
• Contoh:
Jarak –3 dari 0 adalah 3 sehingga |–3| = 3.
Jarak 3 dari 0 adalah 3 sehingga |3| = 3.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


• Nilai mutlak dari sebarang bilangan x ∈
bilangan real, yang dinotasikan dengan |
x|, didefinisikan sebagai berikut.
x jika x ≥ 0
|x| =
–x jika x < 0
• Contoh:
a. |5| = 5 karena 5 > 0.
b. |–9| = –(–9) = 9 karena –9 < 0.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


2. Sifat-Sifat Nilai Mutlak
a. |–x| = |x|
b. |x| = x2
c. |x|2 = |–x2| = x2
d. Untuk sebarang x, y ∈ bilangan real
berlaku sebagai berikut.
1) |x – y| = |y – x|
2) |xy| = |x||y|
x x
3)  ,y �0
y y

4) |x + y| ≤ |x| + |y|
5) |x| – |y| ≤ |x – y|
Kembali ke daftar Kembali ke awal
3. Fungsi Nilai Mutlak
Fungsi nilai mutlak adalah fungsi yang
variabelnya di dalam tanda mutlak.

a. Fungsi Nilai Mutlak


f(x)
f(x) =
= |x|
| x|
= x jika x ≥ 0
– x jika x <
0

Grafik fungsi f(x) = |x|

Kembali ke daftar Kembali ke awal


b. Fungsi Nilai Mutlak f(x) = |ax
+ b|
axf(x)
+ b=jika (ax
| ax ++ b) ≥ 0
b|=
–(ax + b) jika (ax + b) < 0

Contoh 1:
Diketahui a = 5 dan b = –2, maka:
|ab| = |5 × (–2)| = |–10| = –(–10) = 10
|a||b| = |5| × |–2| = 5 × 2 = 10
|a + b| = |5 + (–2)| = |3| = 3
|a| + |b| = |5| + |–2| = 5 + 2 = 7
|a² – b²| = |5² – (–2)²| = |25 – 4| = |21| = 21

Kembali ke daftar Kembali ke awal


Contoh 2:
Nilai |2x – 4| untuk x = –6 adalah
|2x – 4| = |2 × (–6) – 4|
= |–12 – 4|
= |–16|
= –(–16) = 16

Kembali ke daftar Kembali ke awal


Contoh 3:
Nilai|x| + 2|x| + |–5x| untuk nilai x < –2
sebagai berikut.
Oleh karena x < –2 maka |x| = –x.
Oleh karena x < –2 maka |–5x |= –5x.
Sehingga:
|x| + 2|x| + |–5x|
= –x + 2(–x) + (–5x)
= –x – 2x – 5x = –8x

Kembali ke daftar Kembali ke awal


B. Persamaan Nilai Mutlak

Bentuk Umum Persamaan Nilai


Mutlak
Untuk f(x) dan g(x) fungsi dalam
variabel x
1.|f(x)| = c dengan syarat c ≥ 0
2.|f(x)| = |g(x)|
3.|f(x)| = g(x) dengan syarat g(x) ≥ 0

Kembali ke daftar Kembali ke awal


Menyelesaikan Persamaan Nilai
Mutlak |f(x)| = c dengan syarat c ≥ 0
• Menurut definisi:
ax + b jika (ax + b) ≥ 0
f(x) = | ax + b
|=–(ax + b) jika (ax + b) < 0

• Sehingga persamaan |ax + b| = c dapat diselesaikan


dengan menyelesaikan persamaan ax + b = c atau ax
+ b = –c.
• Contoh:
|x – 2| = 3
⇔ x – 2 = 3 atau x – 2 = –3
⇔ x = 5 atau –x + 2 = 3
⇔ x = 5 atau x = –1
Jadi, penyelesaian |x – 2| = 3 adalah x = –1 atau x = 5.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


Menyelesaikan Persamaan Nilai Mutlak
|f(x)| = |g(x)|
Nilai mutlak selalu bernilai positif
|x – 2| = |6 + 2x| sehingga |x – 2| dan |6 + 2x| bernilai
positif. Oleh karena kedua
⇔ (|x – 2|)² = (|6 + 2x|)² ruas persamaan bernilai positif maka
⇔ (x – 2)² = (6 + 2x)² ← Sifat |x|² kedua
= x² ruas dapat dikuadratkan.
⇔ (x – 2 ² – (6 + 2x)² = 0
⇔ (x – 2 + (6 + 2x))(x – 2 – (6 + 2x)) = 0 ← Ingat (a² – b²) =
(a + b)(a – b)
⇔ (3x + 4)(–x – 8) = 0
⇔ 3x + 4 = 0 atau –x – 8 = 0
4
3
⇔x=– atau x = –8

Jadi, 4penyelesaian persamaan |x – 2| = |6 + 2x| adalah x


= 3–8 atau
x=– .

Kembali ke daftar Kembali ke awal


Menyelesaikan Persamaan Nilai Mutlak
|f(x)| = g(x) dengan syarat g(x) ≥ 0

|2x + 16| = x + 4 Ruas kanan belum tentu


bernilai positif. Gunakan cara
Pembuat nol nilai mutlak:
analisis nilai x.

|2x + 16|
= 0 ⇔ 2x + 16 = 0 ⇔ 2x = −16 ⇔ x = –
8

Kembali ke daftar Kembali ke awal


1) Untuk interval x ≤ –8:
|2x + 16| = –(2x + 16)
⇔ |2x + 16| = x + 4
⇔ –(2x + 16) = x + 4
⇔ –2x – 16 = x + 4
⇔ –3x = 20
⇔ x = 20
–3
20
Oleh karena x = 3
– tidak termuat pada
interval x ≤ –8, persamaan |2x + 16| = x
+ 4 untuk interval x ≤ –8 tidak
mempunyai penyelesaian atau
penyelesaiannya { }.
Kembali ke daftar Kembali ke awal
2) Untuk interval x ≥ –8 :
|2x + 16| = 2x + 16
⇔ |2x + 16| = x + 4
⇔ 2x + 16 = x + 4
⇔ x = –12
Oleh karena x = –12 tidak termuat pada
interval
x ≥ –8, persamaan |2x + 16| = x + 4
untuk interval x ≥ –8 tidak mempunyai
penyelesaian atau penyelesaiannya { }.
3) Gabungan penyelesaiannya 1) dan 2)
adalah { }.
Jadi, persamaan |2x + 16| = x + 4 tidak
mempunyai penyelesaian.
Kembali ke daftar Kembali ke awal
C. Pertidaksamaan Nilai
Mutlak
1. Konsep Pertidaksamaan Nilai Mutlak
• Misalkan |x| adalah nilai mutlak x dan a suatu
bilangan real.
a. Jika |x| ≤ a maka –a ≤ x ≤ a.
b. Jika |x| ≥ a maka x ≤ –a atau x ≥ a.
• Konsep nilai mutlak x tersebut dapat diperluas
pada fungsi nilai mutlak. Misalkan f(x) suatu
fungsi dalam variabel x maka berlaku fungsi
nilai mutlak |f(x)| sebagai berikut.
• Jika |f(x)| ≤ a maka –a ≤ f(x) ≤ a.
• Jika |f(x)| ≥ a maka f(x) ≤ –a atau f(x) ≥ a.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


2. Bentuk Umum Pertidaksamaan
Nilai
a. |f(x)|Mutlak
> c e. |f(x)| > |g(x)| i. |f(x)| > g(x)
b. |f(x)| ≥ c f. |f(x)| ≥ |g(x)| j. |f(x)| ≥ g(x)
c. |f(x)| < c g. |f(x)| < |g(x)| k. |f(x)| < g(x)
d. |f(x)| ≤ c h. |f(x)| ≤ |g(x)| l. |f(x)| ≤ g(x)

Dengan c bilangan real dan f(x) atau


g(x) merupakan fungsi dalam
variabel x.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


Contoh 1:
|y| < 3 ⇔ –3 < y < 3
Jadi, himpunan penyelesaian |y| < 3 adalah {y| –3 <
y < 3}.
Contoh 2:
|2x + 1| < |2x – 3|
⇔ |2x + 1|² < |2x←– Kedua
3|² ruas bernilai positif. Kedua ruas dikuadratkan.
⇔ (2x + 1)² < (2x – 3)²
⇔ (2x + 1)² – (2x – 3)² < 0
⇔ (2x + 1 + (2x – 3))(2x + 1 – (2x – 3)) < 0
⇔ (4x – 2)(4) < 0
Pembuat nol:
1
4x – 2 = 0 ⇔ x2 =

Penyelesaian (4x – 2)(4) < 0 adalah


1 x< 1
2 2
Jadi, himpunan semua nilai x yang memenuhi |2x + 1| < |2x – 3| adalah {x
| x < , x ∈ R}.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


Contoh 3:

|4x – 6|< 3x + 4
Pembuat nol nilai mutlak:
3
|4x – 6| = 0 ⇔ 4x – 6 = 0 ⇔2 x =

Kembali ke daftar Kembali ke awal


3
1) Untuk interval x ≤ 2

|4x – 6| = –(4x – 6)
|4x – 6| < 3x + 4
⇔ –(4x – 6) < 3x + 4
⇔ –4x + 6 < 3x + 4
⇔ –4x – 3x < 4 – 6
⇔ –7x < –2
2
⇔ x >7
2 3 2 3
Irisan x >
7 dan2x ≤ adalah
7 2 <x≤ .
. . . (1)

Kembali ke daftar Kembali ke awal


3
2) Untuk interval x ≥ 2

|4x – 6| = 4x – 6
|4x – 6| < 3x + 4
⇔ 4x – 6 < 3x + 4
⇔ 4x – 3x < 4 + 6
⇔ x < 10
3 3
Irisan x < 10 dan2 x ≥ adalah
2 ≤x<
10. . . . (2)

Kembali ke daftar Kembali ke awal


3) Gabungan penyelesaian (1) dan (2)
adalah
2
7

< x < 10
Jadi, himpunan
2
7 penyelesaian |4x – 6|
< 3x + 4 adalah {x| < x < 10}.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


BAB II Pertidaksamaan
Rasional dan Irasional
A. Persamaan Kuadra
t
B. Pertidaksamaan K
uadrat
C. Pertidaksamaan Ra
sional
D. Pertidaksamaan Ir
asional/Bentuk Ak
ar

Kembali ke daftar
A. Persamaan Kuadrat

1. Bentuk Umum Persamaan


Kuadrat
dalam variabel x adalah:
ax² + bx + c = 0

dengan a, b, dan c bilangan nyata


(real) dan a ≠ 0.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


2. Menyelesaian Persamaan
Kuadrat
a. Memfaktorkan
Contoh:
2x² + 3x – 2 = 0
 (2x – 1)(x + 2) = 0
 (2x – 1) = 0 atau (x + 2) = 0
 x = 2 atau x = –2

Kembali ke daftar Kembali ke awal


b. Melengkapkan Bentuk Kuadrat
Sempurna
Contoh:

Kembali ke daftar
Kembali ke daftar Kembali
Kembali ke
ke awal
awal
c. Menggunakan Rumus abc

Rumus abc untuk menentukan akar-


akar dari persamaan kuadrat ax² +
bx + c = 0 adalah

Kembali ke daftar Kembali ke awal


Contoh:
Akar-akar persamaan kuadrat 2x² + 3x – 2
= 0 adalah

Kembali ke daftar Kembali ke awal


Kembali ke daftar Kembali ke awal
B. Pertidaksamaan Kuadrat

1. Bentuk Umum Pertidaksamaan


Kuadrat
a. ax² + bx + c < 0,
b. ax² + bx + c  0,
c. ax² + bx + c > 0, dan
d. ax² + bx + c  0.
Syarat a  0 dan a, b, c bilangan nyata
atau real.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


2. Langkah-Langkah
Menyelesaikan
Pertidaksamaan Kuadrat
a. Mengubah pertidaksamaan
kuadrat menjadi bentuk umum
(ruas kanan sama dengan nol).
b. Menguraikan ruas kiri menjadi
faktor-faktor linear.
c. Menentukan harga-harga nolnya
(nilai pembuat nol fungsi).

Kembali ke daftar Kembali ke awal


d. Meletakkan harga-harga nol pada
garis bilangan, lalu menentukan
tanda positif dan negatif pada setiap
selang/interval yang terbentuk.
e. Penyelesaian pertidaksamaan
diperoleh berdasarkan tanda
selang/interval pada garis bilangan.
1) Jika tanda ketidaksamaan  atau >,
penyelesaiannya pada selang/interval
yang bertanda positif (+).
2) Jika tanda ketidaksamaan  atau <,
penyelesaiannya pada selang/interval
yang bertanda negatif (–).
Kembali ke daftar Kembali ke awal
Contoh:
Menentukan penyelesaian pertidaksamaan –x² + 2x
+ 8 < 0.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


C. Pertidaksamaan Rasional

1. Pertidaksamaan Polinomial
a. Bentuk Umum Pertidaksamaan
Polinomial Satu Variabel

Kembali ke daftar Kembali ke awal


b. Langkah-Langkah
Menyelesaikan Pertidaksamaan
Polinomial
1) Buatlah ruas kanan
pertidaksamaan polinomial menjadi
nol.
2) Buatlah ruas kiri pertidaksamaan
menjadi bentuk perkalian faktor-
faktornya.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


3) Tentukan nilai-nilai pembuat nol dan
letakkan nilai pada garis bilangan dengan
ketentuan sebagai berikut.
a) Jika tanda ketidaksamaan  atau , nilai
pembuat nol merupakan penyelesaian
sehingga diberi tanda dengan bulatan penuh
atau hitam.
b) Jika tanda ketidaksamaan > atau <, nilai
pembuat nol bukan penyelesaian sehingga
diberi tanda dengan bulatan kosong atau
putih.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


4) Tentukan tanda setiap interval yang
dibatasi oleh nilai-nilai pembuat nol
pada garis bilangan.
5) Tentukan penyelesaian
pertidaksamaan dengan
menentukan interval yang
memenuhi pertidaksamaan.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


Contoh:
Menentukan penyelesaian (x + 1)(x – 1)(x –
3) < 0.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


2. Pertidaksamaan Rasional

a. Bentuk Umum Pertidaksamaan


Rasional

Kembali ke daftar Kembali ke awal


b. Sifat-Sifat Pertidaksamaan Rasional

Kembali ke daftar Kembali ke awal


c. Langkah-langkah Menyelesaikan
Pertidaksamaan Rasional

1) Buatlah ruas kanan pertidaksamaan rasional


menjadi nol.
2) Buatlah ruas kiri pertidaksamaan rasional menjadi
bentuk pecahan (rasional).
3) Tentukan nilai-nilai yang membuat pembilang
bernilai nol dan penyebut bernilai nol.
4) Tentukan nilai-nilai yang membuat ruas kiri
terdefinisi yaitu penyebut tidak sama dengan nol.
5) Letakkan nilai-nilai pembuat nol pembilang dan
penyebut pada garis bilangan kemudian tentukan
tanda setiap interval yang terbentuk.
6) Tentukan penyelesaian pertidaksamaan dengan
menentukan interval yang memenuhi
pertidaksamaan.
Kembali ke daftar Kembali ke awal
Contoh:

Kembali ke daftar
Kembali ke daftar Kembali
Kembali ke
ke awal
awal
D. Pertidaksamaan
Irasional/Bentuk Akar
1. Bentuk Umum Pertidaksamaan
Irasional

Kembali ke daftar Kembali ke awal


2. Langkah-Langkah
Menyelesaikan Pertidak-
samaan Irasional
a. Mengubah pertidaksamaan irasional ke
bentuk umum pertidaksamaan irasional
(ruas kiri berupa bentuk akar).
b. Menentukan nilai ruas kanan.
1) Jika ruas kanan nol atau positif ( 0), lakukan
langkah berikut.
a. Menghilangkan tanda akar dengan menguadratkan
kedua ruas.
b. Menentukan penyelesaian akibat kedua ruas
dikuadratkan.
c. Menentukan penyelesaian nilai-nilai yang memenuhi
syarat bilangan di bawah tanda akar.
d. Menentukan irisan ketiga penyelesaian di atas
sebagai penyelesaian pertidaksamaan irasional.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


2) Jika ruas kanan bernilai negatif (< 0),
lakukan langkah berikut.
a) Menentukan penyelesaian pertidaksamaan
untuk nilai ruas kanan < 0.
b) Menentukan penyelesaian nilai-nilai yang
memenuhi syarat bilangan di bawah tanda
akar.
c) Menentukan irisan kedua penyelesaian di
atas sebagai penyelesaian pertidaksamaan
irasional.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


3) Jika ruas kanan belum pasti bernilai lebih besar
atau sama dengan nol, lakukan langkah
berikut.
a) (Uraikan nilai ruas kanan menjadi dua kemungkinan
yaitu < 0 atau  0.
b) Untuk ruas kanan < 0, lakukan langkah-langkah
pada 2a sehingga diperoleh penyelesaian 2a.
c) Untuk ruas kanan < 0, lakukan langkah-langkah
pada 2b sehingga diperoleh penyelesaian 2b.
d) Menentukan gabungan penyelesaian 2a dan 2b di
atas sebagai penyelesaian pertidaksamaan
irasional.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


Contoh 1:
x2
Menyelesaikan pertidaksamaan > 3.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


BAB III Sistem Persamaan
Linear Tiga Variabel

A. Sistem Persamaan
Linear Tiga Varia
bel
B. Menyelesaikan Mas
alah yang Berkait
an dengan Sistem
Persamaan Linear
Tiga Variabel

Kembali ke daftar
A. Sistem Persamaan Linear
Tiga Variabel
1. Bentuk Sistem Persamaan
Linear Tiga Variabel

2. Menyelesaikan Sistem
Persamaan Linear Tiga Variabel
a. Cara Substitusi
b. Cara Eliminasi
c. Cara Gabungan Eliminasi dan Substi
tusi Kembali ke daftar Kembali ke awal
a.Cara Substitusi

Kembali ke daftar Kembali ke awal


b.Cara Eliminasi

Kembali ke daftar Kembali ke awal


Kembali ke daftar Kembali ke awal
c.Cara Gabungan Eliminasi dan
Substitusi

Kembali ke daftar Kembali ke awal


Kembali ke daftar Kembali ke awal
B. Menyelesaikan Masalah yang
Berkaitan dengan Sistem
Persamaan Linear Tiga Variabel
1. Melakukan Pemisalan atau Memilih Variabel
Variabel dipilih sebagai wakil dari nilai-nilai yang akan
dicari. Variabel yang dipilih misalnya x, y, dan z. Akan tetapi
Anda dapat pula memilih variabel lain, misalnya p, q, dan r.
Variabel tersebut harus tepat mewakili permasalahan yang
ada.
2. Membuat Model Matematika
Model matematika yang dimaksud berbentuk SPLTV dan
menggunakan variabel-variabel yang telah dipilih pada
langkah 1.
3. Menyelesaikan dan Menafsirkan Penyelesaian SPLTV
SPLTV diselesaikan sehingga diperoleh nilai setiap variabel.
Selanjutnya, nilai setiap variabel dicocokkan dengan nilai
yang diwakilinya. Dengan demikian, nilai-nilai yang dicari
dari permasalahan nyata telah ditemukan.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


Contoh:

Kembali ke daftar Kembali ke awal


Kembali ke daftar Kembali ke awal
BAB IV Sistem Persamaan dan
Sistem Pertidak-samaan Dua
Variabel
A. Sistem
Persamaan Linear da
n Kuadrat
B. Sistem Persamaan Ku
adrat
Dua Variabel
C. Pertidaksamaan Dua
Variabel
D. Sistem
Pertidaksamaan Linea
r dan Kuadrat
E. Sistem
Pertidaksamaan Kuad
Kembali ke daftar
A.Sistem Persamaan Linear dan
Kuadrat (SPLKDV)

1. Bentuk Umum SPLKDV

Kembali ke daftar Kembali ke awal


2. Penyelesaian SPLKDV
Penyelesaian SPLKDV adalah nilai-nilai
pasangan (x, y) yang memenuhi
persamaanpersamaan anggota sistem. Jika
digambarkan menggunakan grafik,
penyelesaian SPLKDV adalah himpunan
titik potong antara garis n = kx + my dan
parabola y = px² + qx + r.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


a. Banyak Penyelesaian SPLKDV Secara
Geometri
Secara geometri, penyelesaian SPLKDV
adalah himpunan titik potong antara garis
n = kx + my dan parabola y = px² + qx +
r sehingga banyak penyelesaian SPLKDV
dapat dilihat dari banyak titik potong
antara garis dan parabola dalam SPLKDV.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


b. Banyak Penyelesaian SPLKDV Secara
Aljabar
Secara aljabar, jika persamaan linear n =
kx + my disubstitusikan ke persamaan
kuadrat y = px² + qx + r akan diperoleh
persamaan kuadrat baru ax² + bx + c = 0
yang memiliki nilai diskriminan D = b² –
4ac.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


Contoh:
Menentukan penyelesaian SPLKDV y = 2x + 5 dan
y = x² + 3x + 3

Kembali ke daftar Kembali ke awal


B. Sistem Persamaan Kuadrat Dua
Variabel (SPKDV)
1. Bentuk Umum SPKDV

2. Penyelesaian SPKDV
Penyelesaian SPKDV adalah nilai-nilai pasangan (x, y)
yang memenuhi persamaan-persamaan kuadrat
anggota
sistem. Jika digambarkan menggunakan grafik,
penyelesaian SPLKDV adalah himpunan titik
potong antara parabola y = kx² + mx + n dan
parabola y = px² + qx + r.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


3. Banyak Penyelesaian SPKDV

Kembali ke daftar Kembali ke awal


Kembali ke daftar Kembali ke awal
Contoh:
Menentukan penyelesaian SPKDV y = 2x² +
x + 4 dan
y = x² – 4x – 2.

Kembali ke daftar Kembali ke awal


C. Pertidaksamaan Dua
Variabel
1. Pertidaksamaan Linear Dua
Variabel (PtdLDV)
Bentuk umum PtdLDV:
ax + by ≤ c; ax + by ≥ c; ax + by <
c; ax + by > c dengan a, b, c ∈
bilangan real

Kembali ke daftar Kembali ke awal


Penyelesaian PtdLDV

Kembali ke daftar Kembali ke awal


Kembali ke daftar Kembali ke awal
Contoh:
Menentukan daerah
penyelesaian 2x + 3y
> 6 dengan
memperhatikan tanda
pertidaksamaan.
Koefisien x dari
pertidaksamaan 2x +
3y > 6 adalah 2.
2 merupakan bilangan
positif dan tanda
pertidaksamaan >
sehingga daerah
penyelesaiannya
di kanan garis 2x + 3y
= 6.
Kembali ke daftar Kembali ke awal
2. Pertidaksamaan Kuadrat Dua
Variabel (PtdKDV)
Bentuk umum PtdKDV dengan
variabel x dan y:

Kembali ke daftar Kembali ke awal


Penyelesaian PtdKDV

Kembali ke daftar Kembali ke awal


Contoh:

Kembali ke daftar Kembali ke awal


D. Sistem Pertidaksamaan
Linear dan Kuadrat Dua
Variabel
SPtdLKDV adalah sistem pertidaksamaan
yang terdiri atas pertidaksamaan linear dua
variabel dan pertidaksamaan kuadrat dua
variabel yang mana variabel-variabel
pertidaksamaan dalam sistem tersebut
saling terkait.
Penyelesaian SPtdLKDV adalah daerah di
bidang koordinat kartesius yang merupakan
irisan
dari daerah penyelesaian PtdLDV dan
PtdKDV penyusun SPtdLKDV tersebut.
Kembali ke daftar Kembali ke awal
Contoh:

Kembali ke daftar Kembali ke awal


E. Sistem Pertidaksamaan
Kuadrat Dua Variabel
(SPtKDV)
SPtKDV adalah sistem pertidaksamaan
yang terdiri atas dua atau lebih
pertidaksamaan kuadrat dua variabel
dan variabel-variabel pertidaksamaan
dalam sistem tersebut saling terkait.
Penyelesaian SPtKDV adalah daerah di
bidang koordinat kartesius yang
merupakan irisan dari
daerah penyelesaian PtKDV penyusun
SPtKDV tersebut.
Kembali ke daftar Kembali ke awal
Contoh:

Kembali ke daftar Kembali ke awal

Anda mungkin juga menyukai