selama ini telah menjadi tumpuan masyarakat. Lebih lanjut, pandemi Covid-19
adalah sektor UMKM. Peran UMKM ini telah berkontribusi 60% terhadap
produk domestik bruto nasional dan 97% terhadap penyerapan tenaga kerja
yang terdampak pandemi. Sedangkan dari UMKM yang ada saat ini ternyata
baru 16 persen yang telah masuk dalam ekosistem ekonomi digital. Dalam
konteks Indonesia, sektor UMKM merupakan salah satu pilar utama dari
menyelamatkan ekosistem ekonomi Indonesia kala itu. Hal yang sama juga
terjadi selama pandemi Covid-19, yang mana sektor UMKM dapat berpotensi
1
Pandemi Covid-19 telah membuat Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
mengalami stagnan hingga ada yang harus menutup gerainya. Hal itu
Harus diakui bahwa pandemi Covid-19 telah membuat menurunya daya beli
Apalagi saat ini banyak UMKM yang mengalami berbagai permasalahan seperti
pekerja dan buru yang kemudian menjadi ancaman bagi perekonomian nasional.
UMKM sebagai penggerak ekonomi domestik dan penyerap tenaga kerja tengah
kehabisan kas atau tabungan, dan lebih dari 60% usaha mikro kecil ini sudah
2
Meski begitu pandemi Covid-19 secara tidak langsung telah mendorong
kata lain, ekosistem ini telah mendorong para pelaku UMKM untuk mulai
Dalam hal ini peran teknologi digital memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap unit bisnis baru yang dibuat. Paradigma teknologi yang muncul
begitu ada empat dimensi yang terkait dengan kewirausahaan digital yaitu aktor
digital (siapa), aktivitas digital (apa), motivasi digital (mengapa) dan organisasi
Akan tetapi menurut catatan Kementerian Koperasi dan UKM, saat ini terdapat
10,25 juta pelaku UMKM yang telah terhubung dengan platform digital.
Dengan kata lain sudah ada 16 persen atau sekitar 10,25 pelaku UMKM yang
triliun pada tahun 2025 mendatang (Kumparan.com, 2020). Oleh karena itu,
3
sudah saatnya pelaku UMKM segera mengadopsi penggunaan digital dalam
pengembangan unit usahanya . Dengan begitu potensi pasar yang besar ini tidak
diambil oleh produk-produk luar. Untuk itu ada tiga hal yang perlu diperhatikan
oleh pelaku UMKM ketika ingin masuk ke ranah digital yaitu; kualitas
produksi, kapasitas produksi, dan literasi digital. Ketiga hal ini harus di pertegas
oleh pelaku UMKM agar unit usaha yang dibuka di ranah digital bukan hanya
sekadar sebagai pelengkap, akan tetapi bisa diharapkan bertahan lama. Oleh
sebab itu diperlukan strategi pengembangan secara digital terhadap UKM dalam
pasar baik dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar
para usaha kecil menengah memiliki daya saing dan dapat meningkatkan
ride hailing, dan pembayaran digital telah membawa Indonesia menjadi negara
dengan ekonomi digital terbesar dan tercepat di ASEAN. Potensi ini harus
dimanfaatkan oleh pelaku UMKM agar unit usahanya bisa kian berkembang di
kancah internasional.
Apalagi pada tahun 2025, nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan bisa
mencapai lebih dari US$130 miliar. Potensi besar ini harus dapat dimanfaatkan
oleh pemerintah dengan berupaya fokus dan memperluas akses pasar digital
4
Meski begitu selama ini pemerintah telah berupaya mendorong program
digitalisasi pada UMKM di Indonesia. Hal itu dapat dilacak dari adaptasi para
pelaku UMKM untuk menggunakan market place dan media sosial dalam
pemasaran digital. Peranan e-commerce juga telah menjadi tumpuan utama para
pelaku UMKM.
Pada saat pandemi Covid 19, penggunaan platform digital oleh pelaku UMKM
Namun rupanya jumlah UMKM yang memiliki e-commerce hanya sekitar 4-10
Penjualan melalui online adalah salah satu cara untuk mempertahankan omzet.
Terdapat beberapa hal yang menjadi alasan mengapa UMKM harus mulai
antara lain:
5
1. Berjualan online memudahkan UMKM membaca tren pasar
konsumen tidak bertemu secara langsung jadi sulit untuk melihat pasar
Dengan berjualan secara online, pelaku UMKM bisa mencari tahu apa
tren pasar saat itu. hal ini bisa diketahui dengan mencari di sistem
penjualan.
Berjualan online dapat membangun citra atau toko dari hasil penjualan.
Selain itu, ketika berjualan online juga bisa mengetahui berapa banyak
online, para pembeli bisa melihat penilaian terhadap toko tersebut. Selain
itu, pembeli juga bisa melihat jumalh pengikut dan testimoni di media
Citra yang terbentuk dari penilaian para pembeli ini juga bisa membantu
saat pelaku ingin melakukan kerja sama dengan UMKM lain. Hal ini
karena saat tidak bisa betemu secara langsung, lalu untuk mengetahui
6
penilaian baik, biasanya tingkat kepercayaan terhadap toko tersebut juga
tinggi.
pertanyaan konsumen.
Media sosial terkadang lama untuk proses membalas. Untuk itu, pelaku
Di samping itu, pelaku juga bisa menyiapkan tanya jawab (FAQ) yang
Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan pada 20 Mei lalu bahwa sudah
7
Selain itu, ada 27.569 karyawan terdampak Covid-19 yang dirumahkan dan 59
perusahaan yang berusaha di Provinsi Banten harus gulung tikar karena dampak
Covid-19.
kecil menengah (UMKM) melalui media daring atau online di tengah kondisi
pandemi Covid-19.
para pelaku usaha akan mendapat keuntungan jejaring yang lebih luas.
Produk yang ada di Kota Tangerang bisa lebih dikenal di masyarakat luas bukan
"Produk UMKM lokal Kota Tangerang akan dapat bersaing dengan produk
Leko bercerita, usahanya membuat kerajinan dari bahan enceng gondok bisa
8
Pada awal masa pandemi pemasaran produknya bukan merupakan kebutuhan
utama dan sempat terpuruk. Namun, dia mencari peluang agar kerajinan
Inovasi lain yang dilakukan Leko yaitu membuat produk rumah cover pot.
Setidaknya dalam waktu seminggu ada 30 produk cover pot hasil kreasinya
ludes terjual.
“Saat pandemi orang banyak di rumah, hal itu saya manfaatkan dengan
membuat produk rumahan dan terbukti banyak diminati karena orang banyak
yang lebih perhatian pada kebersihan rumah," kata Leko dalam keterangan,
Rabu (5/8/2020).
Bahkan di masa pandemi ini dia justru berhasil mengekspor kerajinan tangan
dari enceng gondok. Pada Mei lalu, order dari luar negeri mulai berdatangan.
“Sempat juga eksor ke Israel. Dan kini sudah ada pemasukan hingga 10 juta
Begitu juga salah satu UMKM di Kota Tangerang dengan nama brand Dapur
Ukhti. UMKM ini bisa bertahan di masa pandemi Covid-19 dengan pola
9
“Penjualan online alhamdulillah meningkat di pandemi saat ini, terutama bulan
UKM yang memproduksi kue dan makanan beku ini justru "ketiban" rezeki di
"Kami pasarkan dengan cara daring lewat Instagram, WhatsApp, endorse, iklan,
dan promo. Pembeli terjauh kami bahkan ada dari kota Bandung," kata pemilik
Pelaku UMKM lainnya Tata Sukanta pendiri bakso beranak mencoba membuat
Dari Instagram dia merasakan efek dagangannya menjadi laris manis dari
sebelumnya.
“Yakin bahwa badai akan berlalu serta rezeki selalu datang tanpa kita tahu,"
tutur Tata.
"Tentu produksi dan penjualan dari UMKM lokal akan bisa optimal (dengan
10
DAFTAR PUSTAKA
150, 119791.
https://amp.kompas.com/megapolitan/read/2020/08/05/21561791/geliat-umkm-
kota-tangerang-bertahan-di-masa-pandemi-covid-19
https://amp.kompas.com/megapolitan/read/2020/06/03/09270121/genjot-
ekonomi-di-tengah-covid-19-pemkot-tangerang-kembangkan-umkm
https://www.suara.com/lifestyle/2021/01/22/160533/naikkan-omzet-alasan-
umkm-wajib-jualan-online-saat-pandemi-covid-19
http://scholar.google.co.id/scholar_url?url=http://ejournal.unp.ac.id/index.php/j
kmb/article/download/109941/104289&hl=en&sa=X&ei=T2boYKuAL9aR6rQ
11
PnbuKkAo&scisig=AAGBfm05KBN3xTWUVxzuvE19qM2HncBNCQ&nossl
=1&oi=scholarr
SEPTIANI AMALIA
1906010171
MANAJEMEN 4H
12