MATA KULIAH
MANAJEMEN STRATEGI
KELAS
SEMESTER VI
2. BAB II : V I S I
Secara philosophy dasar mengapa seseorang ataupun organisasi harus
mempunyai cita-cita/ impian/ tujuan akhir atau goal yang harus cicapai
dalam waktu jangka panjang, adalah dapat digambarkan/ diilustrasikan
sbb.:
1) Kalau kita sedang berjalan di atas tambang dan/ atau rel kereta api dan/
atau jalan yang sempit dan lurus, maka dengan memandang satu titik
yang yang cukup jauh didepan mata kita dengan tanpa merubah rubah
pandangan mata kita, maka kita dapat melaluinya dengan lancar tanpa
jatuh.
2) Dengan adanya harapan/ cita cita yang hendak dicapai, kita bisa
merencanakan tahapan persiapan langkah langkah yang dibutuhkan dan
juga dapat menumbuhkan dorongan motivasi atau semangat untuk
bertindak sesuai yang telah direncanakan.
LANJUTAN NO.2 : V I S I
Untuk mencapai VISI tesebut di atas, tentu saja setiap orang secara pribadi
maupun organisasi harus menjabarkan secara kongkrit dengan tolok ukur
yang jelas yang diyakini dapat dicapai (achievable) oleh kemampuan diri s
eseorang atau organisasi tersebut. Penjabaran tersebut dinamakan MISI.
3. BAB III : M I S I
Secara normatif dalam setiap menyusun sebuah MISI, harus dijabarkan
tentang pembatasan pembatasan tertentu guna mencapai VISI tersebut.
Pembatasan pembatasan tersebut antara lain memuat :
1) Pembatasan Produk, apakah produk yang dihasilkan atau dijual berupa
produk barang atau produk jasa. Jika prooduk barang, perlu ditegaskan
nama barang apa yang dihasilkan atau dijual. Dan jika produk yang
diha-
silkan atau dijual produk jasa, juga perlu ditegaskan nama produk jasa
tersebut apakah jasa pendidikan, perbankan, angkutan, perhotelan dll.
LANJUTAN BAB III : M I S I
2) Pembatasan tentang fungsi-fungsi usaha, yaitu menegaskan fungsi
fungsi apa saja menjadi coor bisnis/ usahanya, misalnya fungsi
pemasaran, produksi, keuangan dan pengelolaan SDM. Dan atau
dibidang pendidikan misalnya fungsi administrasi , penyelenggaraan
belajar mengajar, pengabdian kepada masyarakat , penelitian dan
pengembangan dll.
3) Pembatasan tentang pangsa pasar yang ingin dicapai, misalnya produk
nya hanya dipasarkan di wilayah daerah tetentu dan/atau wilayah ting-
nasional, regional dan/ atau internasional
Internasional
/global
Politik, sosial & Budaya
Budaya Produksi/Ops SDM
INTERNAL
Pelanggan
Keuangan Pemasaran
& Akutansi
Pemasok Pesaing
MISI
Strength Opportunity
ANALISA
SWOT
Weakness Threat
RAB(Rencana
Kebijakan/SOP
Anggaran Biaya)
RAT(Rencana
Anggaran Juknis/Juklak
Triwulan)
Hasil Hasil
4. LANJUTAN BAB IV : ANALISA SWOT
Dari hasil analisa SWOT, menurut ahli startegi manajemen yang terkenal dengan
teori “BRISTON CONSULTING GROUP” akan diperoleh 4 (empat) kondisi, Yaitu :
1) Kekuatan> Kelemahan dan Peluang> Ancaman. Kondisi ini adalah digambarkan
sebagai kondisi yang terbaik baik dilihat dari faktor internal maupun eksternal
yang dapat digambarkan sebuah “BINTANG” , sehingga strategi yang paling tepat
adalah strategi berkembang atau meningkatkan investasi.;
2) Kekuatan> Kelemahan namun Peluang< Ancaman. Kondisi ini adalah
perusahaan sedang menghadapi ancaman dari para pesaing yang sangat besar
sehingga perlu melakukan strategi menghindar dari pesaing yaitu dengan
melakukan strategi Diversification Produck dan/atau Differensiation Produck.
3) Kekuatan< Kelemahan sementara Peluang> Ancaman. Kondisi ini menggambar-
kan bahwa Perusahaan sebenarnya memiliki peluang yang besar untuk usaha,
namun sayang sumber daya yang dimiliki sangat lemah dan terbatas, sehingga
strategi yang tepat adalah RECOVERY, yaitu menyembuhkan semua sumber daya
yang lemah dan terbatas tsb. Hal ini dapat digambarkan sebagai kantong susu pe
ras.
4) Kekuatan< Kelemahan dan Peluang < Ancaman. Kondisi ini merupakan kondisi
yang terburuk, karena selain sumber daya yang dimiliki sangat rendah ditambah
ancaman eksternal sangat kuat. Strategi yang paling tepat dalam mengatasi ma
salah ini, adalah dengan strategi penggabungan dengan pengusaha industri yang
sama (merger/konsulidasi dan/atau merger).
LANJUTAN NUNGGU WAKTU BERIKUTNYA