Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN

ANSANIA SAUDIA RAWIS HELWA HIJAB PONTIANAK DENGAN


MENGGUNAKAN METODE SWOT DAN TOPSIS

Muhammad Akmal, Tri Wahyudi, Ratih Rahmahwati

Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura, Pontianak, 78124


E-mail: muhammadakmalmanaf@gmail.com

Abstrak: HELWA Hijab Pontianak sebagai distributor kerudung resmi satu-satunya di Kalimantan Barat
yang membawa brand Ansania dan Helwa. Sebagian besar masyarakat khususnya kaum wanita yang
menggunakan hijab sudah tak asing lagi dengan nama brand Ansania dan Helwa. Tentu peluang besar ini
tidak disia-siakan HELWA Hijab Pontianak untuk memasarkan produk-produk baik secara online maupun
secara offline untuk meningkatkan penjualan. Namun terdapat permasalahan pada bagian pemasaran.
Permasalahan yang dihadapi adalah menurunnya penjualan selama beberapa bulan terakhir. Berdasarkan
hal tersebut, maka perlu dilakukan perbaikan dengan cara pemilihan strategi pemasaran dengan
menggunakan metode SWOT dan TOPSIS. Penelitian dimulai dengan melakukan pengumpulan data yang
dibutuhkan, yaitu melakukan identifikasi faktor internal dan faktor eksternal. Selanjutnya hasil identifikasi
ditransformasikan ke dalam kuesioner, agar didapat nilai bobot dan rating pada setiap faktor. Hasil
kuesioner digunakan untuk pengolahan menggunakan metode SWOT dan TOPSIS. SWOT berfungsi untuk
mengetahui posisi perusahaan ada di kuadran berapa. Berdasarkan hal tersebut, maka akan diketahui
strategi yang harus dijalankan, antara S-O, S-T, W-O, atau W-T. Langkah selanjutnya yaitu melakukan
metode TOPSIS. Kegunaannya yaitu mengurutkan prioritas dari alternatif-alternatif pada strategi terpilih.
Berdasarkan hasil pengolahan SWOT, diketahui posisi perusahaan berada di kuadran II. Maka dari itu,
strategi yang harus dijalankan yaitu strategi S-T. Adapun alternatif yang ada pada strategi S-T yaitu:
memberikan promo dan diskon pembelian dalam jumlah banyak guna bersaing dengan kompetitor (V1),
menjaga kestabilan harga agar tetap terjangkau oleh konsumen (V2), memasarkan kerudung dengan warna
yang berdasarkan hasil survei pasar dan tren masa kini (V3), mengoptimalkan persediaan produk di gudang
(V4). Adapun prioritas yang didapat dari pengolahan TOPSIS yaitu V1>V3>V2>V4.

Kata kunci : kerudung, pemasaran, strategi, SWOT, TOPSIS.

1. Pendahuluan Ditambah lagi dengan adanya kondisi pandemi,


HELWA Hijab Pontianak adalah semakin meningkatkan risiko menurunnya
distributor yang berfokus menjual produk penjualan. Ini tentu menjadi dampak buruk yang
kerudung, baik kerudung segi empat, pasmina akan menyebabkan terjadinya penumpukan
atau bergo. HELWA Hijab Pontianak bertindak barang di gudang.
sebagai distributor resmi dari produk-produk Berdasarkan data yang didapat, diketahui
yang dihasilkan oleh PT. Kanti Sehati Sukses, bahwa penjualan kerudung Ansania Saudia
Bandung. Hal ini menjadikan HELWA Hijab Rawis dari bulan Februari hingga April 2020
Pontianak sebagai satu-satunya distributor resmi mengalami pemerosotan yang cukup jauh, yakni
yang ada di Kalimantan Barat. Tentu peluang dari angka 1.745 turun hingga ke angka 234.
besar ini tidak disia-siakan HELWA Hijab Penurunan yang cukup drastis ini merupakan
Pontianak untuk memasarkan produk-produk permasalahan yang cukup serius, sehingga perlu
baik secara online maupun secara offline untuk segera dilakukan perbaikan dalam pemasaran.
meningkatkan penjualan. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan
Tak terlepas dari permasalahan dalam perbaikan dengan cara pemilihan strategi
suatu perusahaan, HELWA Hijab Pontianak juga pemasaran dengan menggunakan metode SWOT
memiliki permasalahan dalam pemasaran. dan TOPSIS agar bisa mendapatkan strategi
Permasalahan yang dihadapi adalah menurunnya pemasaran yang benar guna meningkatkan
penjualan pada beberapa bulan terakhir. penjualan kerudung Ansania Saudia Rawis.

- 162 -
2. Tinjauan Pustaka Strategi pemasaran mencakup lima
a. Strategi elemen yang saling berkaitan, yakni (Tjiptono,
Strategi adalah suatu model atau rencana 2000: 6-7):
yang mengintegrasikan tujuan, kebijakan, serta 1) Pemilihan pasar
langkah atau tahapan operasional organisasi 2) Perencanaan produk
menjadi sebuah keseutuhan yang bersifat 3) Penetapan harga
kohesif. Suatu strategi dapat dikatakan baik 4) Sistem distribusi
apabila mampu mengatur serta mengalokasikan 5) Komunikasi pemasaran (promosi)
sumber daya yang dimiliki sebuah organisasi d. Analisis SWOT
menjadi bentuk yang unik dan berkelanjutan, Analisis SWOT dicetuskan oleh Albert
yang didasarkan pada kemampuan internal Humprey pada dasawarsa 1960-1970an,
relatif, kesenjangan, serta perubahan yang merupakan singkatan dari awalan huruf yaitu
disesuaikan dalam lingkungan (Winardi, 2003: Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan),
102). Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman).
b. Pemasaran Metode analisis SWOT bisa diartikan sebagai
Pemasaran merupakan proses di mana metode analisis yang paling dasar, memiliki
adanya penciptaan nilai oleh perusahaan yang kegunaan untuk melihat suatu topik atau
ditujukan kepada pelanggan guna membangun persoalan dari empat sisi yang berbeda. Hasilnya
ikatan kuat pelanggan, agar dapat memperoleh berupa arahan atau rekomendasi untuk
nilai dari pelanggan itu sendiri sebagai sebuah mempertahankan kekuatan dan meningkatkan
timbal balik/imbalan (Kotler dan Armstrong, keuntungan dari peluang yang ada, diikuti
2014: 27). Selain itu, pemasaran juga dapat penurunan kekurangan dan menghindari
diartikan sebagai proses sosial yang menyangkut ancaman. Apabila digunakan dengan benar dan
kegiatan yang dibutuhkan dalam pengaktifan tepat, analisis SWOT akan membantu dalam
kemampuan individual dan organisasi, dalam melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tak terlihat
meraih apa yang diperlukan dan diinginkan selama ini.
melalui sebuah pertukaran yang dilakukan Rangkuti (2013: 19) menyatakan bahwa
dengan orang lain serta untuk mengembangkan analisis SWOT ialah identifikasi beragam faktor
hubungan atau ikatan pertukaran yang yang sistematis guna menyimpulkan strategi
berkelanjutan (Mullins dan Walker Jr, 2013: 5). perusahaan. Analisis SWOT didasarkan pada
c. Strategi Pemasaran logika yang mampu memaksimalkan kekuatan
Strategi pemasaran ialah sebuah dan peluang. Selain itu, dalam waktu yang
manajemen yang dirancang guna mempersingkat bersamaan, juga mampu meminimalkan
pemecahan/penyelesaian persoalan pemasaran kelemahan dan ancaman. Berikut adalah bentuk
serta menciptakan berbagai keputusan yang dari matriks SWOT:
strategis. Masing-masing fungsi manajemen Tabel 1. Matriks SWOT
menyumbang kontribusi tertentu dalam proses IFAS WEAKNESSES
STRENGTHS (S)
(W)
perancangan strategi pada tingkatan yang • Tentukan 5-10 • Tentukan 5-10
berbeda-beda. Guna menemukan pemecahan faktor faktor
kekuatan kelemahan
terhadap masalah penentuan, ada dua EFAS internal internal
pertimbangan pokok (Tjiptono, 2000: 6): OPPORTUNITIES
STRATEGI SO STRATEGI WO
(O)
1) Bisnis yang tengah digeluti perusahaan di • Tentukan 5-10 Ciptakan strategi Ciptakan strategi
masa kini serta jenis bisnis apa yang bisa faktor peluang yang yang
eksternal menggunakan meminimalkan
dilakukan di masa mendatang. kekuatan untuk kelemahan untuk
memanfaatkan memanfaatkan
2) Bagaimana bisnis terpilih dapat peluang peluang
dilaksanakan dengan sukses di lingkungan THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
yang kompetitif menurut perspektif produk, • Tentukan 5-10 Ciptakan strategi Ciptakan strategi
faktor ancaman yang yang
harga, promosi serta distribusi (marketing eksternal menggunakan meminimalkan
mix) untuk melayani pasar sasaran. kekuatan untuk kelemahan dan
mengatasi menghindari
ancaman ancaman
Sumber: Rangkuti, 2013: 83.

- 163 -
e. TOPSIS 3) Pembobotan pada matriks yang telah
TOPSIS merupakan satu di antara metode dinormalisasikan
pengambilan keputusan multikriteria yang 𝑦𝑖𝑗 = 𝑤𝑖 𝑟𝑖𝑗 (3)
awalnya dikemukakan oleh Yoon dan Hwang di Untuk i = 1, 2, 3, …, m; j = 1, 2, 3, …, n dan
tahun 1981. Dengan berlandaskan ide dasar yaitu wi = bobot alternatif ke-i
alternatif yang dipilih memiliki jarak terdekat 4) Menghitung solusi ideal positif dan solusi
terhadap solusi ideal positif, serta memiliki jarak ideal negatif
terjauh dari solusi ideal negatif. TOPSIS 𝐴+ = (𝑦1+ , 𝑦2+ , … , 𝑦𝑛+ )
(4)
menghasilkan nilai solusi ideal positif dan juga 𝐴− = (𝑦1− , 𝑦2− , … , 𝑦𝑛− )
negatif dari masing-masing kriteria yang telah 5) Menghitung Separation Measure
ditentukan, serta masing-masing alternatif juga 𝑛
melalui pertimbangan dari informasi tersebut. 𝐷𝑖+ = √∑(𝑦𝑖+ − 𝑦𝑖𝑗 )2
Solusi ideal positif diartikan sebagai total dari 𝑗=1
seluruh nilai terbaik yang mampu dicapai bagi (5)
𝑛
setiap atribut, sementara solusi ideal negatif
merupukan total dari seluruh nilai terburuk yang 𝐷𝑖− = √∑(𝑦𝑖𝑗 − 𝑦𝑖− )2
mampu dicapai oleh setiap atribut. 𝑗=1

Pengembangan metode TOPSIS yang 6) Menghitung kedekatan relatif dengan ideal


dilakukan Yoon dan Hwang didasarkan pada positif
intuisi, yakni alternatif terpilih merupakan 𝐷𝑖−
𝑉1 = − (6)
alternatif yang memiliki jarak paling kecil dari 𝐷𝑖 + 𝐷𝐼+
solusi ideal positif, serta memiliki jarak paling 7) Mengurutkan pilihan
besar dari solusi ideal negatif, di mana sudut Alternatif dapat diberikan ranking
pandang geometrisnya memakai jarak Euclidean berdasarkan urutan Ci. Berdasarkan hal tersebut,
(Sachdeva, et al., 2009: 2). Namun, alternatif maka alternatif terbaik ialah salah satu yang
yang memiliki jarak paling kecil dari solusi ideal memiliki jarak paling pendek terhadap solusi
positif, tidak pasti pula memiliki jarak yang ideal dan memiliki jarak paling jauh terhadap
paling besar dari solusi ideal negatif. solusi ideal negatif.
Metode ini sering digunakan dalam 3. Metodologi Penelitian
penyelesaian pengambilan keputusan yang Metodologi penelitian merupakan
praktis. Penyebabnya dikarenakan konsep yang penjelasan alur penelitian yang dilakukan.
sederhana serta mudah dipahami, komputasi Metodologi penelitian berfungsi sebagai acuan
yang efisien, dan mempunyai kemampuan dalam penelitian agar penelitian berjalan secara
mengukur kinerja relatif dari setiap alternatif sistematis. Berikut adalah metodologi penelitian
keputusan. Berikut ini merupakan prosedur yang dapat dilihat pada gambar 1:
TOPSIS: Mulai A

1) Pembuatan matriks keputusan


𝑥11 ⋯ 𝑥1𝑛 Pengolahan Data:
Studi Lapangan Studi Literatur
𝐷=[ ⋮ ⋱ ⋮ ] (1) • Input Hasil Kuesioner ke
dalam Tabel IFAS dan
𝑥𝑚1 ⋯ 𝑥𝑚𝑛 EFAS
Penentuan Rumusan • Penentuan Alternatif
Di mana: Masalah Strategi dan Posisi
Perusahaan
D = matriks • Pemeringkatan Alternatif
Penentuan Tujuan Strategi dengan TOPSIS
m = alternatif Penelitian

n = kriteria Analisa dan


Pengumpulan Data: Pembahasan Hasil
xij = alternatif ke-i dan kriteria ke-j • Identifikasi Faktor Internal dan
Faktor Eksternal
2) Normalisasi matriks keputusan • Pembuatan Kuesioner Berdasarkan
Kesimpulan dan Saran
𝑥𝑖𝑗 Faktor Internal dan Faktor
𝑟𝑖𝑗 = •
Eksternal
Penyebaran Kuesioner
(2) •
√∑𝑚 2
𝑖=1 𝑥𝑖𝑗
Rekapitulasi Hasil Kuesioner Selesai

Untuk i = 1, 2, 3, …, m; j = 1, 2, 3, …, n. A

Gambar 1. Alur penelitian

- 164 -
4. Hasil dan Pembahasan Tabel 4. Matriks IFAS
Penelitian dimulai dengan melakukan No Faktor Internal Bobot Rating Skor
Kekuatan (Strengths / S)
pengumpulan data. Adapun data yang Kerudung memiliki mutu
S1 0,14 3,75 0,54
dan kualitas yang tinggi
dikumpulkan yaitu identifikasi faktor internal Tersedia dalam beberapa
S2 0,11 3,25 0,35
dan faktor eksternal, yang dapat dilihat pada varian warna
Harga kerudung terjangkau
tabel 2 dan 3: S3 dibandingkan produk 0,07 3,25 0,21
Tabel 2. Faktor Internal kompetitor lainnya
Kerudung tersedia di
Faktor Internal Perusahaan S4 0,07 3,75 0,27
beberapa toko reseller
Kekuatan (Strengths / S) Kelemahan (Weaknesses / W)
Ketersediaan stok
Adanya biaya S5 0,07 3,5 0,25
kerudung di gudang
Kerudung memiliki tambahan apabila
Tersedia layanan
S1 mutu dan kualitas yang W1 menggunakan layanan
S6 pengantaran kerudung 0,04 3,75 0,16
tinggi pengantaran pihak
kepada konsumen
ketiga
Total S 0,5 1,77
Lokasi toko reseller
Tersedia dalam Kelemahan (Weaknesses / W)
S2 W2 jauh dari titik
beberapa varian warna Adanya biaya tambahan
keramaian / pusat kota
apabila menggunakan
Harga kerudung Adanya cacat produk W1 0,04 2 0,08
layanan pengantaran pihak
terjangkau akibat human error
S3 W3 ketiga
dibandingkan produk pada bagian quality
Lokasi toko reseller jauh
kompetitor lainnya control
W2 dari titik keramaian / pusat 0,04 3 0,13
Kerudung tersedia di Teknik pemasaran
S4 W4 kota
beberapa toko reseller yang belum maksimal
Adanya cacat produk
Minat konsumen
Ketersediaan stok W3 akibat human error pada 0,07 3,5 0,23
S5 W5 terhadap kerudung
kerudung di gudang bagian quality control
rendah
Teknik pemasaran yang
Tersedia layanan Adanya kelompok W4 0,12 3,5 0,42
belum maksimal
S6 pengantaran kerudung W6 tertentu yang belum
kepada konsumen mengenal produk Minat konsumen terhadap
W5 0,11 2,5 0,27
kerudung rendah
Adanya kelompok tertentu
Tabel 3. Faktor Eksternal W6 yang belum mengenal 0,13 2 0,25
produk
Faktor Eksternal Perusahaan
Total W 0,5 1,37
Peluang (Opportunities / O) Ancaman (Threats / T)
Muncul kompetitor
Jumlah pengguna
baru yang memasarkan Tabel 5. Matriks EFAS
O1 kerudung jenis segi T1
kerudung jenis segi
empat tergolong tinggi No Faktor Eksternal Bobot Rating Skor
empat
Adanya kewajiban bagi Peluang (Opportunities / O)
Konsumen telah Jumlah pengguna kerudung
seorang wanita muslim
O2 T2 mengenal kerudung O1 jenis segi empat tergolong 0,10 4 0,38
untuk menggunakan
kompetitor lebih dulu tinggi
kerudung
Adanya ketentuan dari Semakin banyaknya Adanya kewajiban bagi
instansi-instansi varian kerudung jenis seorang wanita muslim
O2 0,14 4 0,57
O3 tertentu yang T3 segi empat yang lebih untuk menggunakan
mewajibkan menarik minat kerudung
penggunaan kerudung konsumen Adanya ketentuan dari
Kepercayaan yang instansi-instansi tertentu
Minat konsumen yang O3 0,10 3 0,29
tinggi dari konsumen yang mewajibkan
fluktuatif / mengikuti penggunaan kerudung
O4 terhadap mutu dan T4
tren akibat Kepercayaan yang tinggi
kualitas kerudung yang
perkembangan zaman dari konsumen terhadap
dijual O4 0,10 3,5 0,33
Merupakan satu- mutu dan kualitas kerudung
Harga kerudung yang yang dijual
O5 satunya distributor T5
fluktuatif Merupakan satu-satunya
kerudung di Kalbar
Adanya permasalahan O5 distributor kerudung di 0,05 3,25 0,15
pada sistem Kalbar
Proses pasok produk Proses pasok produk oleh
pengiriman yang
O6 oleh produsen yang T6 O6 produsen yang tergolong 0,02 3,25 0,08
menyebabkan proses
tergolong cepat cepat
pendistribusian
terhambat Total O 0,5 1,80
Ancaman (Threats / T)
Muncul kompetitor baru
Selanjutnya dilakukan penyebaran T1 yang memasarkan kerudung 0,09 3,75 0,33
jenis segi empat
kuesioner kepada para responden, yaitu Kepala Konsumen telah mengenal
Toko, Admin, Bagian Gudang dan Sales. T2 kerudung kompetitor lebih 0,07 3,5 0,25
dulu
Keempat responden akan memberikan penilaian Semakin banyaknya varian
kerudung jenis segi empat
bobot dan rating untuk setiap faktor internal dan T3
yang lebih menarik minat
0,10 3,75 0,38

faktoer eksternal. Adapun hasilnya dapat dilihat konsumen


Minat konsumen yang
pada tabel 4 dan tabel 5: fluktuatif / mengikuti tren
T4 0,07 4 0,29
akibat perkembangan
zaman

- 165 -
Harga kerudung yang dikurang total faktor threats. Berikut adalah
T5 0,10 4 0,38
fluktuatif
Adanya permasalahan pada perhitungannya:
sistem pengiriman yang
T6
menyebabkan proses
0,07 4 0,29 Total Faktor Internal (S-W) = 1,77 - 1,37
pendistribusian terhambat Total Faktor Internal (S-W) = 0,40
Total T 0,5 1,92
Total Faktor Eksternal (O-T) = 1,80 - 1,92
Dari kedua tabel di atas, dapat dilihat nilai Total Faktor Eksternal (O-T) = -0,12
total untuk masing-masing faktor. Nilai-nilai ini Selanjutnya menyusun matriks SWOT
akan digunakan untuk menentukan total faktor yang berupa empat kelompok alternatif strategi
internal dan faktor eksternal. Total faktor internal yaitu strengths-opportunities (S-O), weaknesses-
didapat dari total faktor strengths dikurang total opportunities (W-O), strengths-threats (S-T) dan
faktor weaknesses, sementara total faktor weaknesses-threats (W-T). Adapun matriks
eksternal didapat dari total faktor opportunities SWOT dapat dilihat pada tabel 6:
Tabel 6. Matriks SWOT
Strengths (S) Weaknesses (W)

1. Kerudung memiliki mutu dan kualitas 1. Adanya biaya tambahan apabila


yang tinggi. menggunakan layanan pengantaran pihak
2. Tersedia dalam beberapa varian warna. ketiga.
3. Harga kerudung terjangkau 2. Lokasi toko reseller jauh dari titik
dibandingkan produk kompetitor keramaian/pusat kota.
lainnya. 3. Adanya cacat produk akibat human error
4. Kerudung tersedia di beberapa toko pada bagian quality control.
reseller. 4. Teknik pemasaran yang belum
5. Ketersediaan stok kerudung di gudang. maksimal.
6. Tersedia layanan pengantaran kerudung 5. Minat konsumen terhadap kerudung
kepada konsumen. rendah.
6. Adanya kelompok tertentu yang belum
mengenal produk.
Opportunities (O) • Mempertahankan mutu dan kualitas • Menambah jumlah moda pengantaran
kerudung serta kecepatan dan ketepatan perusahaan kepada para pembeli (W1,
1. Jumlah pengguna kerudung jenis segi dalam pemasokan dan pemasaran W2, O1).
empat tergolong tinggi. produk (S1, S6, O4, O6). • Memberikan pelatihan serta sistem
2. Adanya kewajiban bagi seorang wanita • Melakukan kerja sama dengan instansi- insentif kepada para karyawan khususnya
muslim untuk menggunakan kerudung. instansi tertentu sehingga dapat pada bagian quality control guna
3. Adanya ketentuan dari instansi-instansi memberikan harga khusus ataupun menekan jumlah cacat produk yang
tertentu yang mewajibkan penggunaan promo (S3, O2, O3). beredar di pasaran akibat kelalaian (W3,
kerudung. • Menggiatkan serta membuka peluang O4, O5).
4. Kepercayaan yang tinggi dari konsumen usaha kepada para calon reseller baru • Melakukan berbagai macam periklanan
terhadap mutu dan kualitas kerudung guna memperluas jaringan pemasaran dan promosi di beberapa instansi seperti
yang dijual. (S5, O5). penyebaran brosur atau pemasangan
5. Merupakan satu-satunya distributor • Memperluas jaringan distribusi baliho iklan (W5, W6, O2, O3, O5).
kerudung di Kalbar. pemasaran kerudung (S2, S4, S5, S6,
6. Proses pasok oleh produsen yang O1, O2, O3).
tergolong cepat.
Threats (T) • Memberikan promo dan diskon • Melakukan pemasaran dan pengenalan
pembelian dalam jumlah banyak guna kerudung terhadap masyarakat sekitar,
1. Muncul kompetitor baru yang bersaing dengan kompetitor (S3, S6, T1, khususnya keunggulan yang dimiliki
memasarkan kerudung jenis segi empat. T2). dibandingkan dengan produk milik
2. Konsumen telah mengenal kerudung • Memasarkan kerudung dengan warna kompetitor (W2, W5, W6, T1, T2).
kompetitor lebih dulu. yang berdasarkan hasil survei pasar dan • Memasarkan kerudung dengan warna
3. Semakin banyaknya varian kerudung tren masa kini (S1, S2, T3, T4). yang berdasarkan hasil survei pasar dan
jenis segi empat yang lebih menarik • Menjaga kestabilan harga agar tetap tren masa kini (W5, T3, T4).
minat konsumen. terjangkau oleh konsumen. (S1, S3, T5). • Menjalin kerja sama dengan beberapa
4. Minat konsumen yang • Mengoptimalkan persediaan produk di toko yang berada di titik keramaian/pusat
fluktuatif/mengikuti tren akibat gudang. (S4, S5, T6). kota untuk menjadi bagian dari reseller
perkembangan zaman. (W2, W4, W6, T1, T2).
5. Harga kerudung yang fluktuatif. • Membuat kebijakan dan SOP dalam
6. Adanya permasalahan pada sistem proses pemesanan dan pendistribusian
pengiriman yang menyebabkan proses kerudung sehingga dapat menghindari
pendistribusian terhambat. masalah-masalah yang cukup krusial
(W3, T5, T6).

Setelah menentukan alternatif strategi ke dalam diagram kartesius, yang dapat dilihat
yang mungkin diterapkan, selanjutnya pada gambar 2:
menentukan posisi perusahaan berdasarkan
penilaian keempat faktor (S, W, O, T). Diketahui
total faktor internal sebesar 0,40 sementara total
faktor eksternal sebesar -0,12. Kedua nilai
tersebut kemudian dimasukkan dan digambarkan

- 166 -
Berdasarkan gambar 2, dapat disimpulkan
bahwa posisi perusahaan berada pada kuadran II,
yang artinya jenis strategi yang akan digunakan
adalah strategi strengths-threats (S-T).
Selanjutnya pemeringkatan menggunakan
metode TOPSIS. Pengerjaan TOPSIS
membutuhkan beberapa kriteria yang akan
digunakan dalam mengukur setiap alternatif
strategi terpilih. Berdasarkan hal tersebut, maka
keempat faktor yang telah ditentukan
sebelumnya, yaitu pada tabel 2 dan 3, akan
Gambar 2. Posisi perusahaan menjadi kriteria yang digunakan. Berikut adalah
bobot setiap kriteria yang dapat dilihat pada tabel
7:
Tabel 7. Bobot Kriteria
Kriteria Bobot Kriteria Bobot Kriteria Bobot Kriteria Bobot
C1/S1 0,14 C7/W1 0,04 C13/O1 0,10 C19/T1 0,09
C2/S2 0,11 C8/W2 0,04 C14/O2 0,14 C20/T2 0,07
C3/S3 0,07 C9/W3 0,07 C15/O3 0,10 C21/T3 0,10
C4/S4 0,07 C10/W4 0,12 C16/O4 0,10 C22/T4 0,07
C5/S5 0,07 C11/W5 0,11 C17/O5 0,05 C23/T5 0,10
C6/S6 0,04 C12/W6 0,13 C18/O6 0,02 C24/T6 0,07

Langkah berikutnya yaitu membuat C7 C8 C9 C10 C11 C12


A1 3 4 3 4 4 4
matriks keputusan alternatif. Matriks ini A2 1 3 2 3 3 3
A3 2 2 1 4 4 3
berisikan attractiveness score (AS) yang didapat A4 1 2 2 2 2 4
dari hasil brainstorming dan penyebaran C13 C14 C15 C16 C17 C18
A1 4 3 4 3 4 2
kuesioner bersama pimpinan perusahaan. A2 3 3 2 3 3 1
Attractiveness score itu sendiri ditentukan A3 2 4 3 4 3 1
A4 1 2 1 2 4 4
berdasarkan daya tarik atau keterkaitan tiap C19 C20 C21 C22 C23 C24
kriteria dari setiap alternatif strategi. Adapun A1 4 4 3 3 2 1
A2 4 3 4 4 2 1
matriks keputusan alternatif dapat dilihat pada A3 4 4 3 4 4 1
tabel 8: A4 4 2 2 1 3 4

Tabel 8. Matriks Keputusan Alternatif


Kriteria Tahapan selanjutnya yaitu membuat
Strategi
C1 C2 C3 C4 C5 C6 matriks keputusan ternormalisasi. Pengerjaannya
A1 3 3 4 4 2 3
A2 4 4 4 2 3 3 dilakukan berdasarkan persamaan 2. Adapun
A3 2 2 4 4 4 3 hasilnya dapat dilihat pada tabel 9:
A4 3 2 2 1 4 3

Tabel 9. Matriks Keputusan Ternormalisasi


Kriteria
Strategi
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12
A1 0,4867 0,5222 0,5547 0,6576 0,2981 0,5000 0,7746 0,6963 0,7071 0,5963 0,5963 0,5657
A2 0,6489 0,6963 0,5547 0,3288 0,4472 0,5000 0,2582 0,5222 0,4714 0,4472 0,4472 0,4243
A3 0,3244 0,3482 0,5547 0,6576 0,5963 0,5000 0,5164 0,3482 0,2357 0,5963 0,5963 0,4243
A4 0,4867 0,3482 0,2774 0,1644 0,5963 0,5000 0,2582 0,3482 0,4714 0,2981 0,2981 0,5657
C13 C14 C15 C16 C17 C18 C19 C20 C21 C22 C23 C24
A1 0,7303 0,4867 0,7303 0,4867 0,5657 0,4264 0,5000 0,5963 0,4867 0,4629 0,3482 0,2294
A2 0,5477 0,4867 0,3651 0,4867 0,4243 0,2132 0,5000 0,4472 0,6489 0,6172 0,3482 0,2294
A3 0,3651 0,6489 0,5477 0,6489 0,4243 0,2132 0,5000 0,5963 0,4867 0,6172 0,6963 0,2294
A4 0,1826 0,3244 0,1826 0,3244 0,5657 0,8528 0,5000 0,2981 0,3244 0,1543 0,5222 0,9177

- 167 -
Selanjutnya dibuat matriks keputusan tiap kriteria yang terdapat pada tabel 7.
ternormalisasi terbobot. Matriks berikut didapat Pengerjaan didasarkan pada persamaan 3.
dari hasil pengalian tabel 9 dengan nilai bobot Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel 10:
Tabel 10. Matriks Keputusan Ternormalisasi Terbobot
Kriteria
Strategi
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12
A1 0,1390 0,1119 0,0726 0,0939 0,0426 0,0417 0,0645 0,0580 0,0926 0,1420 0,1278 0,1414
A2 0,1854 0,1492 0,0726 0,0470 0,0639 0,0417 0,0215 0,0435 0,0617 0,1065 0,0958 0,1061
A3 0,0927 0,0746 0,0726 0,0939 0,0852 0,0417 0,0430 0,0290 0,0309 0,1420 0,1278 0,1061
A4 0,1390 0,0746 0,0363 0,0235 0,0852 0,0417 0,0215 0,0290 0,0617 0,0710 0,0639 0,1414
C13 C14 C15 C16 C17 C18 C19 C20 C21 C22 C23 C24
A1 0,1391 0,1390 0,1391 0,0927 0,0539 0,0203 0,0893 0,0852 0,0985 0,0661 0,0663 0,0328
A2 0,1043 0,1390 0,0696 0,0927 0,0404 0,0102 0,0893 0,0639 0,1313 0,0882 0,0663 0,0328
A3 0,0696 0,1854 0,1043 0,1236 0,0404 0,0102 0,0893 0,0852 0,0985 0,0882 0,1326 0,0328
A4 0,0348 0,0927 0,0348 0,0618 0,0539 0,0406 0,0893 0,0426 0,0657 0,0220 0,0995 0,1311

Tahap selanjutnya yaitu pembentukan negatif didapat dari nilai terendah dari tabel 10
matriks solusi ideal positif dan negatif. Matriks untuk setiap kriteria. Pengerjaan didasarkan pada
ini berisikan dua perhitungan, di mana solusi persamaan 4. Adapun hasilnya dapat dilihat pada
ideal positif didapat dari nilai tertinggi dari tabel tabel 11:
10 untuk setiap kriteria, sementara solusi ideal
Tabel 11. Matriks Solusi Ideal Positif dan Negatif
Kriteria
C1 C2 C3 C4 C5 C6
A+ 0,1854 0,1492 0,0726 0,0939 0,0852 0,0417
A- 0,0927 0,0746 0,0363 0,0235 0,0426 0,0417
C7 C8 C9 C10 C11 C12
A+ 0,0645 0,0580 0,0926 0,1420 0,1278 0,1414
A- 0,0215 0,0290 0,0309 0,0710 0,0639 0,1061
C13 C14 C15 C16 C17 C18
A+ 0,1391 0,1854 0,1391 0,1236 0,0539 0,0406
A- 0,0348 0,0927 0,0348 0,0618 0,0404 0,0102
C19 C20 C21 C22 C23 C24
A+ 0,0893 0,0852 0,1313 0,0882 0,1326 0,1311
A- 0,0893 0,0426 0,0657 0,0220 0,0663 0,0328

Selanjutnya melakukan perhitungan Tabel 13. Nilai Preferensi


Separation Measure, yaitu nilai jarak antara tiap V1 0,603

alternatif terhadap solusi ideal positif dan juga V2 0,515


V3 0,527
negatif. Pengerjaan didasarkan pada persamaan
V4 0,333
5. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel 12:
Tabel 12. Separation Measure
D1+ 0,1565 D1- 0,2381
Berdasarkan tabel 13, maka dapat
D2+
0,1843 D2 -
0,1955 ditentukan ranking untuk setiap alternatif
D3+ 0,1960 D3- 0,2186 strategi. Adapun pemeringkatan yang didapat
D4+ 0,2693 D4- 0,1343 yaitu V1 > V3 > V2 > V4.
5. Kesimpulan
Terakhir, perhitungan nilai preferensi tiap Berdasarkan penelitian yang telah
alternatif yang berfungsi untuk menentukan dilakukan, maka kesimpulan yang didapat
ranking tiap alternatif. Pengerjaan didasarkan terhadap penelitian kali ini adalah posisi
pada persamaan 6. Adapun hasilnya dapat dilihat perusahaan berada pada kuadran II, yang berarti
pada tabel 13: alternatif strategi terpilih yaitu strategi strengths-
threats (S-T). Hal ini menunjukkan bahwa

- 168 -
perusahaan harus mengatasi segala jenis Biografi Penulis dan Dosen
ancaman yang datang dari luar dengan
menggunakan kekuatan internal yang perusahaan Muhammad Akmal, lahir di Pontianak,
miliki. Adapun untuk meningkatkan penjualan, Indonesia pada 17 April 1995. Anak bungsu dari
maka strategi yang harus diterapkan sesuai sembilan bersaudara dari pasangan suami istri
urutan prioritasnya yaitu: bapak Abdul Manaf dan ibu Rabiah. Peneliti
1. Memberikan promo dan diskon pembelian bertempat tinggal di Jalan Pramuka Kota
dalam jumlah banyak guna bersaing dengan Pontianak. Pendidikan yang telah ditempuh
kompetitor. peneliti yaitu SD Negeri 55 Pontianak lulus tahun
2. Menjaga kestabilan harga agar tetap 2007. MTs Al-Ma'arif NU Pontianak lulus tahun
terjangkau oleh konsumen. 2010. MAN 1 Pontianak lulus tahun 2013. Sejak
3. Memasarkan kerudung dengan warna yang tahun 2014 peneliti menjadi mahasiswa Teknik
berdasarkan hasil survei pasar dan tren Industri Fakultas Teknik Universitas
masa kini. Tanjungpura dan berhasil menyelesaikan
4. Mengoptimalkan persediaan produk di pendidikannya. Peneliti menerima gelar Sarjana
gudang. Teknik (S.T.) dari Universitas Tanjungpura pada
DAFTAR PUSTAKA tahun 2021.
[1]
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2014.
Principles of Marketing, 12th Edition. Tri Wahyudi, lahir di Pontianak, Indonesia pada
Jilid 1 dialihbahasakan oleh Bob Sabran. 29 Mei 1981. Tahun 2005 memperoleh gelar
Jakarta: Erlangga. Sarjana Teknik (S.T.) di Universitas Pasundan
[2]
Mullins, John W dan Walker Jr, Orville C. (UNPAS) Bandung dengan bidang keahlian
2013. Marketing Management: A Teknik Manajemen Industri. Tahun 2009
Strategic Decision-Making Approach, 8th memperoleh gelar Magister Teknik (M.T.) di
Edition. New York: McGraw-Hill Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan bidang
International Edition. keahlian Teknik Manajemen Industri. Sejak
[3]
Rangkuti, Freddy. 2013. Teknik Membedah tahun 2010 hingga sekarang menjadi dosen tetap
Kasus Bisnis Analisis SWOT Cara di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Perhitungan Bobot, Rating, dan OCAI. Universitas Tanjungpura.
Jakarta: Gramedia.
[4]
Sachdeva, Anish.; Kumar, Dinesh., dan Ratih Rahmahwati, lahir di Pontianak,
Kumar, Pradeep. 2009. Multi-factor Indonesia pada 9 Mei 1988. Tahun 2006
failure mode critically analysis using memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.) di
TOPSIS. Journal of Industrial Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang.
Engineering International. Vol. 5 (VIII). Tahun 2011 memperoleh gelar Magister Teknik
Hlm. 1-9. (M.T.) di Institut Teknologi Sepuluh Nopember
[5]
Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen Jasa. (ITS) Surabaya dengan bidang keahlian
Yogyakarta: Andy Offset. Ergonomi dan K3. Sejak tahun 2013 hingga
[6]
Winardi, J. 2003. Manajemen Perilaku sekarang menjadi dosen tetap di Jurusan Teknik
Organisasi. Jakarta: Kencana Industri Fakultas Teknik Universitas
Tanjungpura.

- 169 -

Anda mungkin juga menyukai