Anda di halaman 1dari 12

185 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 10, Nomor 2, Juli 2012, hlm 185-196

MARKETING DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

H. Syahrul

Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar


DPK STAI Al-Furqan Makassar

Abstract: Spiritual marketing is accomplished when the business we are able to provide
happiness, honesty and fairness runs, whatever field we're in. do not conflict with Islamic
principles. Characteristics of Islamic marketing is: Rabbaniyyah, Akhlaqiyah, Al-waqiyyah,
and human. Implementation of Marketing Sharia implemented when nine ethical marketing
can be realized, namely: piety, Siddiq, Al-Adl, Khidmah, Al-Amanah, Su'uzh-Zahn,
backbiting, and do Riswah. Conventional marketing is free marketing value and not based
on divine values in all marketing activities, marketers only focus on achieving set targets
sellers. In Islamic marketing a must that every marketing activity he is always being watched
by Allah, so be very careful in maintaining the marketing activities

Kata Kunci: Marketing, Hukum Islam

asuransi konvensional yang selama ini


I. PENDAHULUAN
digunakannya sebelum menentukan
Banyak yang mengatakan pasar pilihannya ke pasar syariah. Pernyataan
syariah adalah pasar yang emosional ini ada benarnya melihat pendapat
(emotional market) sedangkan pasar seorang praktisi perbankan syariah
konvensional adalah pasar yang rasonal tentang dikotomi pasar emosional dan
(rational market). Maksudnya orang pasar rasional, Budi Wicakseno menga-
tertarik untuk berbisnis pada pasar takan, bahwa pemahaman dikotomi
syariah karena alasan-alasan keagamaan antara nasabah rasional dan nasabah
(dalam hal ini agama Islam) yang lebih emosional adalah keliru. Cara berpikir
bersifat emosional, buka karena ingin seperti itu, katanya, dilandasi oleh teori
mndapatkan keuntungan financial yang pemasaran konvensional yang berpaham
bersifat nasional. Sebaliknya, pada pasar sekuler, segala hal yang berlandaskan
konvensional atau non-syariah, orang cara berpikir keagamaan serta-merta akan
ingin mendapatkan keuntungan yang dianggap sebagai sesuatu yang tidak
sebesar-besarnya, tanpa terlalu peduli rasional.
apakah bisnis yang digelutinya dan cara Memang praktisi bisnis dan pe-
mendapatkan hasil tersebut mungkin masaran sebenarnya bergeser dan meng-
menyimpang atau malah bertentangan alami transformasi dari level intelektual
dengan prinsip syariah. (rasional) ke emosional dan akhirnya ke
Seorang pakar ekonomi syariah pasar spiritual. Pada akhirnya konsumen
Didin Hafidhudin mengatakan bahwa akan mempertimbangkan kesesuaian pro-
orang-orang yang ada dipasar syariah duk dan jasa terhadap nilai-nilai spiritual
justru sebenarnya sangat rasional dalam yang diyakininya. Dilevel Intelektual
menentukan pilihan. Beliau juga (rasional), pemasar menyikapi pemasaran
mengatakan, orang yang berada dalam secara fungsional-teknikal dengan meng-
kategori pasar emosional biasanya lebih gunakan sejumlah tools pemasaran,
kritis, lebih teliti dan sangat cermat seperti segmentasi, targeting, posi-
dalam membandingkan dengan bank atau tioning, marketing-mix, branding dan
186 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 10, Nomor 2, Juli 2012, hlm 185-196

sebagainya. Kemudian di level emosi- dimiliki seorang pemimpin dalam suatu


onal, kemampuan pemasaran dalam perusahaan. Kita perlukan kepemimpinan
memahami emosi dan perasaan pelanggan spiritual dalam mengelolah suatu bisnis,
menjadi penting. Disini pelanggan dilihat terlepas dari mana sumber spiritual
sebagai manusia seutuhnya, lengkap tersebut.
dengan emosi dan perasaannya. Spiritual Suatu bisnis, sekalipun bergerak
marketing merupakan tingkatan tertinggi. dalam bisnis yang berhubungan dengan
Orang tidak semata-mata menghitung agama, jika tidak mampu memberikan
atau rugi, tidak terpengaruh lagi dengan belum melaksanakan spiritual marketing.
hal yang bersifat duniawi. Panggilan Sebaliknya jika dalam berbisnis kita
jiwalah yang mendorongnya, karena sudah mampu memberikan kebahagiaan,
didalamnya terkandung nilai-nilai menjalankan kejujuran dan keadilan,
spiritual. sesungguhnya kita telah menjalankan
Selan itu dalam syariah marketing, spiritual marketing, apapun bidang yang
bisnis yang disertai keikhlasan semata- kita geluti selama tidak bertentangan
mata hanya untuk mencari keridhaan dengan prinsip syariah.
Allah, maka seluruh bentuk transaksinya Dalam bisnis travel haji misalnya,
insya Allah menjadi ibadah dihadapan sekalipun mengurusi ornag yang sedang
Allah. Ini akan menjadi bibit dan modal menjalankan ibadah haji, jika dalam
dasar baginya untuk tumbuh menjadi pengelolaannya terdapat penyimpangan-
bisnis yang besar, yang memiliki penyimpangan dari segi fasilitas dan
spiritual brand, yang memiliki charisma, akomodasi setelah di Tanah Suci, tidak
keunggulan, dan keunikan yang tak sesuai dengan yang dijanjikan dan
tertandingi. dipromosikan sebelumnya, berarti
Berdasarkan uraian diatas yang sesungguhnya bisnis ini tidak berjalan
terkait masalah marketing syariah maka dengan konsep bisnis syariah, ia pun
ada beberapa hal yang perlu dibahas belum menjalankan spiritual marketing.
antara lain:
B. Karakteristik Marketing Syariah
1. Bagaimana spiritual marketing se-
bagai jiwa Bisnis? .DWD ³V\DULDK´ al-V\DUL¶DK) telah
2. Bagaimana Karakteristik Marketing ada dalam bahasa arab sebelum turunnya
Syariah? Alquran. Kata yang semakna dengannya
3. Bagaimana Implementasi Marketing juga ada dalam Taurat dan Injil. Kata
Syariah? V\DUL¶at dalam bahasa Ibrani disebutkan
4. Bagaimana Perbedaan Konsep pe- sebanyak 200 kali, yang selalu meng-
masaran Syariah dengan Pemasaran LV\DUDWNDQ SDGD PDNQD ³kehendak Tuhan
Konvensional? yang diwahyukan sebagai wujud ke-
kuasaan-Nya atas segala perbuatan
II. PEMBAHASAN manusia.2
Dalam Al-4XUDQ NDWD V\DUL¶DK
A. Spritual Marketing Sebagai Jiwa disebutkan hanya sekali dalam Q.S. Al-
Bisnis Jatsiyah: 18 Allah berfirman:

- mÙ% )] ]C°K% R\Èc¯n•• rQ"WÃ \ ›R<Ú \È\B ƒ2É2


Stephen R. Covey penulis buku
legendaries, The 7 Habit of Highly
Effective People,1 di penghujung karir-
nya dia menerbitkan buku baru, The 7 th •Y WÛÏ° Š XÄ XS ØFU Õ Ì¯ •. V " •Y X T \I Øȯ ‰ " V Ù
habit: From Effectiveness to Greatness,

WDSÀ-Q ÕÈWc
menyimpulkan bahwa faktor spiritual
merupakan kunci terakhir yang harus
187 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 10, Nomor 2, Juli 2012, hlm 185-196

Terjemahnya: putuskanlah perkara mereka menurut


³Kemudian Kami Jadikan kamu benda apa yang Allah turunkan.
didalam suatu syariah (peraturan) Dalam Q.S. As-Syura: 21 Allah
dari urusan (agama) itu, maka ikutilah berfirman:
syariat itu dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu orang-orang ]C°K% 2ÀIV SÄÃXn•• ÁU ‘›• Xn Á• Ô2 ÀI V Ø 3U
\DQJ WLGDN PHQJHWDKXL´

• Y ×S V XT °O¯ DVlÚ Wc ×1V W% ªÚÏ°G


Kemudian kata itu muncul dalam
bentuk kata kerja dan turunnya sebanyak Œ
tiga kali, masing-masing dalam Q.S. As-
Syura:13: ‰ D¯ X T × 1 ÇJ X =Ø oW ]³ ¦³Á V ©# Ô¡[ ÝÙ ÉR \ -¯ •
=PSÈ5 ž°O¯ ³~›XT W% ©ÛÏ°G ]C°K% 1Å V WÍXn••
§«ª¨ ³2j° U Ì! [kWà ×1ÀIV |ÚÜ°-¯ ›ŠÀ
à ž°O¯ X= Ù j ƒ ™X T W% X T \ Ù k V ¯ X =Ù j\ OØ TU Ýs ° Š X T
Terjemahnya:

WÛÏ°G SÄ.j° U ØDU ³_„j°ÃXT ³\{SÄ%XT W/Ì°FšWm× ¯ Apakah mereka mempunyai sembahan-
sembahan selain Allah yang men-
syariatkan untuk mereka agama yang
°O j°Ù SÉ ˆm[ÝW*V" •YXT tidak diizinkan Allah? sekiranya tak
ada ketetapan yang menentukan (dari
Terjemahnya: Allah) tentulah mereka Telah di-
Dia Telah mensyari'atkan bagi kamu binasakan. dan Sesungguhnya orang-
tentang agama apa yang Telah orang yang zalim itu akan memperoleh
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa azab yang amat pedih.
yang Telah kami wahyukan kepadamu Kata syariah berasal dari kata
dan apa yang Telah kami wasiatkan V\DUD¶D \DQJ EHUDUWL µPHQHUDQJNDQ DWDX
kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: µPHQMHODVNDQ VHVXDWX¶ $WDX berasal dari
Tegakkanlah agama dan janganlah NDWD V\L¶DK GDQ V\DUL¶DK yang berarti
kamu berpecah belah tentangnya. µVXDWX WHPSDW \DQJ GLMDGLNDQ VDUDQD
Dalam Q.S. Al-Maidah: 48 Allah untuk mengambil air secara langsung
berfirman: sehingga orang yang mengambilnya tidak
memerlukan bantuan alat lain. 3
? °Fi_¡Ä% ©F \UÙ ¯ _ ›W*¦ Ù \ ÙkV ¯ X=Ù Ws5U XT cakupan dari pengertian syariah menurut
Syaikh Al-Qardhawi 4 mengatakan,

pandangan Islam sangatlah luas dan


˜<°-Ùk\IÄ%XT ª ›W*¦ Ù ]C°% °OØc\iWc |ÚØÜW \-°L komprehensif (al-syumul). Didalamnya
mengandung makna mengatur seluruh

Œ W$Ws5U \-¯ 2ÀIR<ØoW 1Á ØP VÙ °O ÙkQ Wà (hubungan manusia dengan Tuhannya),


aspek kehidupan, mulai dari aspek ibadah

aspek keluarga (seperti nikah, talak,


Terjemahnya: nafkah, wasiat, warisan), aspek bisnis
Dan kami Telah turunkan kepadamu (perdagangan, industri, perbankan,
Alquran dengan membawa kebenaran, asuransi, utang-piutang, pemasaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, hibah), aspek ekonomi (permodalan,
yaitu kitab-kitab (yang diturunkan zaNDW EDLWXO 0DDO ID¶i, ghanimah), aspek
sebelumnya) dan batu ujian terhadap hukum dan peradilan, aspek undang-
kitab-kitab yang lain itu; Maka undang hingga hubungan antar Negara.
188 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 10, Nomor 2, Juli 2012, hlm 185-196

Pemasaran sendiri adalah bentuk musnahkan kebatilan dan menyebar-


muamalah yang dibenarkan dalam Islam, luaskan kemaslahatan.
sepanjang dalam segala proses tran- 2. Etis (akhlaqiyyah): Keistimewaan lain
saksinya terpelihara dari hal-hal terlarang dari syariah marketer selain karena
oleh ketentuan syariah. teistis (rabbaniyyah) juga karena ia
Philip Kotler mendefinisikan sangat mengedepankan masalah akhlak
SHPDVDUDQ VHEDJDL ³6HEXDK SURVHV VRFLDO (moral, etika) dalam seluruh aspek
manajerial dimana individu-individu dan kegiatannya, karena nilai-nilai moral
kelompok-kelompok mendapatkan apa dan etika adalah nilai yang bersifat
yang mereka butuhkan dan inginkan universal, yang diajarkan oleh agama.
melalui penciptaan penawaran, dan per- 3. Realistis (al-waqiyyah): syariah mar-
tukaran produk-produk atau value dengan keter adalah konsep pemasaran yang
pihak lainnya. Definisi ini berdasarkan fleksibel, sebagaimana keluasan dan
konsep-konsep inti, seperti: kebutuhan, keluwesan syariah islamiyah yang
keinginan dan permintaan produk-produk melandasinya. Syariah marketer
(barang, layanan, dan ide), value, biaya adalah para pemasar professional
dan kepuasan, pertukaran dan transaksi, dengan penampilan yang bersih, rapid
hubungan dan jaringan, pasar dan an bersahaja, apapun model atau gaya
pemasar serta prospek. Ini artinya bahwa berpakaian yang dikenakannya, be-
dalam syariah marketing, seluruh proses, kerja dengan mengedepankan nilai-
baik proses penciptaan, proses pena- nilai religious, kesalehan, aspek moral
waran, maupun proses perubahan nilai dan kejujuran dalam segala aktivitas
(value), tidak boleh ada hal-hal yang pemasarannya.
bertentangan dengan akad dan prinsip- 4. Humanistis (insaniyyah): keisti-
prinsip muamalah yang Islami. Sepanjang mewaan syariah marketer yang lain
hal tersebut dapat dijamin, dan penyim- adalah sifatnya yang humanistis
pangan prinsip-prinsip muamalah Islami universal, yaitu bahwa syariah dicipta-
tidak terjadi dalam suatu transaksi kan untuk manusia agar derajatnya
apapun dalam pemasaran dapat diboleh- terangkat, sifat kemanusiaannya ter-
kan. Dalam kaidah fiqh dikatakan, al jaga dan terpelihara, serta sifat-sifat
muslimuuna ala syurutihim illa syarthan kehewanannya dapat terkekang dengan
harrama halalan aw ahalla haraman panduan syariah. Syariat Islam dicipta-
(kaum muslimin terikat dalam kese- kan untuk manusia sesuai dengan
pakatan-kesepakatan bisnis yang mereka kapasitasnya tanpa menghiraukan ras,
buat, kecuali kesepakatan yang meng- jenis kelamin, warna kulit, kebangsaan
haramkan yang halal. dan status. Hal inilah yang membuat
Ada 4 karakteristik syariah mar- syariah memiliki sifat universal
keting yang dapat menjadi panduan bagi sehingga menjadi syariah humanistis
para pemasar sebagai berikut: 5 universal.
1. Teistis (rabbanaiyyah): jiwa seorang Adapun Prinsip Pemasaran Perspek-
syariah marketer meyakini bahwa tif Syariah dapat diuraikan sebagai
hukum-hukum syariat yang teistis atau berikut:
bersifat ketuhanan ini adalah yang
1. Substainable Marketing Enterprise
paling adil, paling sempurna, paling
(SME)
selaras dengan segala bentuk
kebaikan, paling dapat mencegah Suatu model pemasaran dimana
segala bentuk kerusakan, paling perusahaan mampu bertahan dan sukses
mampu mewujudkan kebenaran, me- tidak pada saat ini tetapi juga dimasa
mendatang. Bahwa perusahaan meng-
189 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 10, Nomor 2, Juli 2012, hlm 185-196

alami fase sebagaimana fase kehidupan nya. Sebagai perusahaan syariah


manusia, yang harus mempertahankan komitmen kejujuran, sikap adil,
diri pada saat terjadi krisis dan perubahan masalah senantiasa menjadi standar
situasi dan kondisi. Jika perusahaan ingin dalam bersaing secara sehat
tetap hidup, pemimpin perfusahaan harus meskipun pelaku pasar sering terjadi
melakukan tindakan creative destruction perilaku yang kurang bermoral.
sebelum krisis menghadang, 6 sehingga
c. The Emergence of Customers
perusahaan mulai kembali siklus hidup-
Global Paradox (Custumer)
nya. Perusahaan yang baik adalah per-
usahaan yang dapat mempertahankan Pengaruh inovasi teknologi men-
keadaannya secara kontinyu agar dapat dasari terjadinya perubahan sosial
bertahap hidup dalam pasar yang terus budaya. Lahirnya revolusi dalam
berubah. bidang teknologi informasi dan tele-
komunikasi mengubah cara pandang
2. Lanskap Bisnis Syariah Marketing dan perilaku masyarakat, contoh
a. Information Technology Allows Us bahwa kehadiran internet telah
to be Trasparent (Change) membawa perubahan pada segala
Perubahan adalah sesuatu hal yang sektor kehidupan manusia. Setiap
pasti akan terjadi. Kekuatan per- produk dan service sebenarnya
ubahan terdiri dari lima unsur yaitu ditujukan untuk kepentingan masya-
perubahan teknologi, perubahan rakat yang membeli produk atau jasa
ekonomi, perubahan politik, per- seharusnya harus diberikan perhatian
ubahan sosial cultural dan perubahan secara maksimal. Bagi perusahaan
pasar. Perubahan yang paling utama syariah globalisasi membawa banyak
adalah perubahan tehnologi, karena manfaat dan peluang menjadi sarana
tehnologi akan memberi efek yang untuk lebih baik. Pengaruh informasi
lebih luas terhadap segala aspek yang dan tehnologi ibarat pisau bermata
nantinya akan juga mengalami per- dua tergantung cara dan sikap kita
ubahan. Perkembangan tehnologi dalam mengambil manfaat di-
memberi pengaruh yang besar ter- dalamnya.
hadap perusahaan syariah. Selain
3. Syariah Marketing Strategy
sebagai penunjang operasional dan
standar layanan, tehnologi juga a. View Market Univeraslly (segmen-
menunjukkan kesungguhan dalam tation)
melaksanakan prinsip syariah mar- Segmentasi adalah seni meng-
keting. Kemudahan bagi konsumen identifikasikan serta memanfaatkan
untuk mendapatkan informasi dan peluang-peluang yang muncul dipasar.
melakukan komunikasi. Dalam melihat pasar, perusahan harus
b. Be Respectul to Your Competitors kreatifdan inovatif menyikapi per-
(Competitor) kembangan yang terjadi, karena
segmentasi langkah awal yang
Globalisasi dan perubahan tek-
menentukan keseluruhan aktivitas
nologi menciptakan persaingan usaha
perusahan.
yang ketat. Pasar semakin kompleks,
terbuka dan modern. Dalam meng- b. Target Customer¶s Heart and Soul
hadapi persaingan dibutuhkan moti- (Targeting)
vasi dan keterbukaan diri dengan Targeting adalah strategi meng-
berupaya menciptakan win-win solu- alokasikan sumber daya perusahan
tion antara perusahaan dan pesaing- secara efektif, karena sumber daya
190 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 10, Nomor 2, Juli 2012, hlm 185-196

yang dimiliki terbatas. menentukan kan value-value yang sesuai prinsip


target yang akan dibidik usaha kita syariah.
akan lebih terarah. Olehnya itu per-
d. Differ Youself With A Good
usahan harus membidik pasat yang
Pacpage of Content and Context
akan dimasuki sesuai daya saing yang
(Differentiation)
dimiliki (competitive advantarge).
Menurut warren dalam buklunya, Deferensiasi adalah tindakan me-
Global marketing managemen.7 rancang seperangkat perbedaan yang
Kriteria target market adalah market bermakna dalam tawaran perusahaan.
zise dengan potential competition, dan Differensiasi ini bisa berupa content
compatibility dengan feasibility. (what of offer) dan context (how to
Tentunya untuk bersaing perusahan offer) dan infrastructure (capability to
harus memiliki keunggulan komperatif offer). Content adalah dimensi
dan kompetitif sesuai resources yang differensiasi yang merujuk pada value
dimiliki. Ada tiga hal yang dibutuhkan yang ditawarkan kepada pelanggan
dalam segmentasi pasar. Pertama anda. Context merupakan dimensi
bahwa segmen pasar yang dipilih yang merujuk pada cara anda
cukup besar dan menguntungkan menawarkan produk. Sedangkan
(market zise).Kedua strategi targeting infrastructure merujuk pada teknologi,
harus didasarkan pada keunggulan SDM (people) dan fasilitas (facility)
daya saing perusahan (competitive yang digunakan untuk menciptakan
advantage).Ketiga situasi persaingan diferensiasi content dan context
(competitive situation). Olehnya itu e. Be Honest With Your 4 Ps
perusahan syariah harus mampu (Marketing Mix)
membidik hati dan jiwa konsumennya.
Baik yang jangka lama (long- term). Marketing mix dikenal dengan 4P
Maupun yang bersifat singkat (short- dengan elemen-elemennya adalah
term) Product (produk), price (harga), Place
(tempat/distribusi), dan promotion
c. Bulid A Belief System (promosi). Product dan price adalah
(Positioning) komponen dari tawaran (offers),
Yaitu strategi untuk merebut posisi sedangkan place dan promotion adalah
dibenak konsumen, dan kompetensi komponen dari akses (access).
bagi pelanggan. Positioning ini mene- Marketing mix dimaksudkan bagai-
tapkan bagaimana identitas produk mana mengintegrasikan tawaran dari
atau perusahan tertanam dibenak perusahaan (company of offers)
konsumen yang mempunyai kese- dengan akses yang tersedia (company
suaian dengan kompetensi yang access). Proses pengintegrasian ini
dimiliki perusahan untuk mendapatkan menjadi kunci suksesnya usaha
kepercayaan, kredibilitas dan peng- pemasaran dari perusahaan. Model ini
akuan dari konsumen. Postioning disebut juga dengan creation tactic
harus sustainable terhadap perubahan- karena marketing mix haruslah ber-
perubahan yang terjadi dipasar yang dasarkan penciptaan diferensiasi dari
harus terus dikomunikasikan secara sisi content, context, dan intra-
konsisten dan tidak berubah-ubah. structure. Bagi perusahaan syariah,
Perusahaan syariah harus membangun untuk komponen tawaran (offer),
positioning yang kuat dan positif produk dan harga haruslah didasari
sangatlah penting, citra syariah harus dengan nilai kejujuran dan keadilan
bisa dipertahankan dengan menawar- sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
191 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 10, Nomor 2, Juli 2012, hlm 185-196

Kualitas produk yang diberikan harus perusahaan Brand mencerminkan nilai


sesuai dengan yang ditawarkan. Jadi (value) yang diberikan kepada kon-
dilarang perusahaan menyembunyikan sumen. Jika perusahaan mempunyai
kecacatan dari produk yang ditawar- Total Get yang lebih tinggi diban-
kan. Sedangkan dalam menentukan dingkan Total Give, brand yang
harga, perusahaan haruslah meng- dimiliki mempunyai nilai ekuitas yang
utamakan nilai keadilan. Jika kualitas kuat. Selain itu positioning dan
produknya bagus harganya bisa tinggi, differentiation yang telah terbentuk,
sebaliknya jika produknya tidak brand akan menambah value bagi
berkualitas harus disesuaikan dengan produk dan jasa yang ditawarkan.
kualitas tersebut. Brand yang baik adalah brand yang
Komponen akses berupa promosi mempunyai karakter yang kuat dan
bagi perusahaan syariah haruslah bagi perusahaan atau produk yang
menggambarkan secara riil apa yang menerapkan syariah marketing atau
ditawarkan dari produk-produk atau prinsip-prinsip syariah. Yaitu brand
servis perusahaan tersebut. Promosi yang tidak mengandung unsur judi,
tidak boleh terlalu menampilkan penipuan, riba, tidak mengandung
imajinasi yang terlalu tinggi bagi unsur kezaliman dan tidak mem-
konsumennya karena ini termasuk bahayakan pihak sendiri ataupun pihak
penipuan dan kebohongan. Dalam orang lain.
menentukan places atau saluran dis-
b. Service Should Have The Ability to
tribusi, perusahaan harus meng-
Transform (service)
utamakan tempat-tempat yang sesuai
sesuai dengan target market sehingga Untuk menjadi perusahaan yang
dapat efektif dan efisien. Proses besar dan suistainable, perusahaan
integrasi terhadap offer dan access berbasis syariah marketing harus
harus didasari oleh prinsip-prinsip memperhatikan service yang ditawar-
keadilan dan kejujuran. kan untuk menjaga kepuasan pelang-
gannya. Dalam melakukan pelayanan
f. Practive A Relationship-based
seseorang memperhatikan sikap, pem-
Selling (Selling)
bicaraan yang baik, bahasa tubuh,
Selling adalah penyerahan barang bersifat simpatik, lembut, sopan,
atau jasa dari penjual kepada pembeli hormat dan penuh kasih sayang.
dengan harga yang disepakati atas
dasar sukarela. Pengertian secara luas c. Practice a Realible Business
bahwa selling adalah memaksimalkan Process (Proses)
kegiatan penjualan sehingga dapat Proses mencerminkan quality, cost
menciptakan situasi yang win-win dan delivery (QCD). Kualitassuatu
solution bagi si penjual dan si produk ataupun service tergambar dari
pembeli. Bagi perusahaan syariah proses yang baik, dari proses produksi
harus menjadikan konsumen sebagai sampai delivery kepada konsumen
teman dengan sikap tolong menolong secara tepat dan dengan biasa yang
dan kejujuran sebagai landasan utama efektif dan efisien. Proses dalam
serta membangun keharmonisan konteks kualitas adalah bagaimana
dengan konsumen. menciptakan proses yang mempunyai
4. Syariah Marketing Value nilai lebih untuk konsumen. Proses
dalam konteks cost adalah bagaimana
a. Use a Spritual Brand (Brand)
menciptakan proses yang efisien yang
Brand atau merek adalah suatu tidak membutuhkan biaya yang
identitas terhadap produk atau jasa
192 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 10, Nomor 2, Juli 2012, hlm 185-196

banyak, tetapi kualitas terjamin. lingkungan kerja yang tenang, bersih


Sedangkan proses dalam konteks dan indah.
delivery adalah bagaimana proses d. Meansurement Must Be Clear And
pengiriman atau penyampaian produk Transparent (Institution)
atau servis yang ditawarkan
perusahaan kepada konsumen. Yaitu bagaimana membangun
organisasi perusahaan sesuai dengan
5. Syariah Marketing Scorecard prinsip-prinsip syariah. Segala ke-
a. Create A Balanced Value to Your butuhan stakeholders secara mendasar
Stakeholders (scorecard) dipenuhi dengan baik pada sistem
yang benar. Ketelitian, transparansi,
Prinsip dalam syariah marketing
adalah menciptakan value bagi ketepatan dan kecepatan dan pe-
stakeholders-nya. Tiga stakeholders layanan yang profesional semuanya
dari suatu perusahaan adalah people, merupakan hal yang menjadi standar
customers dan shareholders, karena organisasi.
ketiganya sangat berperan dalam C. Bagaimana Implementasi Marketing
menjalankan usaha. Hubungan hori- Syariah
zontal dan hubungan vertikal harus
a. Berbisnis Cara Nabi Muhammad
dijaga dengan baik demi menjaga
Saw
hubungan yang harmonis dengan
stakeholders dan yang utama adalah Muhammad adalah Rasulullah,
hubungan dengan sang pencipta. Nabi terakhir yang diturunkan untuk
menyempurnakan ajaran-ajaran Tuhan
b. Create A Noble Cause yang menjadi suri tauladan umat-Nya.
(Inspiration) Akan tetapi disisi lain Nabi
Perusahaan hendaknya memiliki Muhammad Saw juga manusia biasa;
impian (dream) untuk menciptakan beliau makan, minum, berkeluarkan
kesuksesan, karena impian ini akan dan bertetangga, berbisnis dan
mengantar seseorang dalam mewujud- berpolitik, serta sekaligus memimpin
kan tujuan perusahaannya. Olehnya itu umat.
perusahaan berbasis syariah mar- Nabi Muhammad sebagai seorang
keting, penentuan visi dan misi tidak pedagang memberikan contoh yang
bisa terlepas dari makna syariah itu baik dalam setiap transaksi bisnisnya.
sendiri serta tujuan akhir yang ingin Beliau melakukan transaksi secara
dicapai. Tujuan akhir ini harus bersifat jujur, adil dan tidak pernah membuat
mulai, lebih dari sekedar financial pelanggannya mengeluh, apalagi
semata. kecewa. Beliau selalu menepati janji
c. Develop An Ethical Corporate dan mengantarkan barang dagangan-
Culture (Culture) nya dengan standar kualitas sesuai
Perusahaan yang berbasis syariah dengan permintaan pelanggan. Repu-
hendaknya mengembangkan budaya tasinya sebagai pedagang yang benar
dan jujur telah tertanam dengan baik
perusahaan sesuai syariah. Seluruh
pola, perilaku, sikap dan aturan-aturan sejak muda. Beliau selalu memper-
senantiasa tidak boleh terlepas dari lihatkan rasa tanggung jawab terhadap
basis syariah. Budaya dapat kita setiap transaksi yang dilakukan.
implementasikan seperti budaya b. Muhammad sebagai Syariah
salam, murah hati, melayani, disiplin, Marketer
cara berbusana, teratur dan tertib, dan Muhammad bukan saja sebagai
seorang pedagang, beliau adalah
193 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 10, Nomor 2, Juli 2012, hlm 185-196

seorang nabi dengan segala kebesaran d. Muhammad Sebagai Pebisnis


dan kemuliaannya. Nabi Muhammad Yang Jujur
sangat menganjurkan umatnya ber- Muhammad benar-benar mengikuti
bisnis (berdagang), karena berbisnis prinsip-prinsip perdagangan yang adil
dapat menimbulkan kemandirian dan dalam transaksi-transaksinya. Beliau
kesejahteraan bagi keluarga tanpa telah mengikis habis transaksi-
tergantung atau menjadi beban orang transaksi dagang dari segala macam
lain. %HOLDX SHUQDK EHUNDWD ³Berda- praktik yang mengandung unsur,
ganglah kamu, sebab dari sepuluh penipuan, riba, judi, gharar, keraguan,
bagian penghidupan, sembilan dianta- eksploitasi, pengambil untuk yang
ranya dihaVLONDQ GDUL EHUGDJDQJ ³$O- berlebihan apa pasar gelap. Beliau
Quran juga memberi motivasi untuk juga melakukan standardisasi tim-
berbisnis pada ayat berikut: bangan dan ukuran, serta melarang
SW -Jm W3ˆm\OXT \ÌÙkW Ù Œ ‰# \O U X T orang-orang menggunakan timbangan
dan ukuran lain yan tidak dapat
Terjemahnya: dijadikan pegangan standar. Nabi
0XKDPPDG MXJD PHQJDWDNDQ ³SHGD-
Sesungguhnya jual beli itu sama gang, pada hari kebangkitan akan
dengan riba, padahal Allah Telah dibangkitkan akan dibangkan sebagai
menghalalkan jual beli dan pelaku kejahatan, kecuali mereka yang
mengharamkan riba. bertakwa kepada Allah, jujur, dan
c. Muhammad Sebagai Pedagang VHODOX EHUNDWD EHQDU´ +5 $O 7DUPLL
Profesional Ibn Majah, dan Al-Darimi).
Dalam transaksi bisnisnya sebagai e. Muhammad Menghindari Bisnis
pedagang profesional tidak ada tawar Haram
menawar dan pertengkaran antara Nabi Muhammad melarang bebe-
Muhammad dan para pelanggannya, rapa jenis perdagangan, baik karena
sebagaimana sering disaksikan pada sistemnya maupun karena unsur-unsur
waktu itu di pasar-pasar sepanjang yang diharamkan didalamnya. Mem-
jazirah Arab. Segala permasalahan perjual-belikan benda-benda yang
antara Muhammad dengan pelang- dilarang dalam Al-Quran adalah
gannya selalu diselesaikan dengan adil haram. Al-Quran, misalnya, melarang
dan jujur, tetapi bahkan tetap mengkonsumsi daging babi, darah,
meletakkan prinsip-prinsip dasar untuk bangkai dan alkohol, sebagaimana
hubungan dagang yang adildan jujur yang tercantum dalam (Q.S Al-
tersebut. Baqarah: 175).
Disini terlihat bahwa beliau tidak
hanya bekerja secara profesional, f. Sembilan Etika (Akhlak) Pemasar
tetapi sikap profesionalisme beliau Ada sembilan etika pemasar, yang
praktikkan pula ketika telah dilantik akan menjadi prinsip-prinsip bagi
menjadi Nabi. Beliau memimpin syariah marketer dalam menjalankan
sahabat-sahabatnya dengan prinsip- fungsi-fungsi pemasaran, yaitu:
prinsip profesionalisme; memberinya 1. Memiliki kepribadian spiritual
tugas sesuai dengan kemampuan dan (takwa)
kapasitas yang dimiliki. Semuanya 2. Berprilaku baik dan simpatik
berjalan dengan professional dan (Shidq)
tentunya dengan tuntunan Allah. 3. Berprilaku adildalam bisnis (Al-
Adl)
194 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 10, Nomor 2, Juli 2012, hlm 185-196

4. Bersikap melayani dan rendah hati praktik pemasarannya selalu


(Khidmah) istiqamah dalam penerapan aturan
5. Menempati janji dan tidak curang syariah.
6. Jujur dan terpercaya (Al-Amanah) Kelima sifat ini merupakan
7. Tidak suka berburuk sangka sifat-sifat Nabi Muhammad Saw yang
6X¶X]K-zahnn) sudah sangat dikenal tapi masih
8. Tidak suka menjelek-jelekkan jaraing diimplementasikan khususnya
(Ghibah) dalam dunia bisnis.
9. Tidak melalukan sogok (Riswah)
D. Perbandingan Pemasaran Syariah
Selain itu ada lima hal sifat yang
dan Pemasaran Konvensional
harus dimiliki oleh seorang marketer
yaitu: Perbandingan pemasaran syariah
1. Shiddiq (benar dan jujur): seorang dengan pemasaran konvensional dapat
pemasar sifat shiddiqharuslah dijelaskan beberapa hal antara lain: 8
menjiwai seluruh prilakunya dalam 1. Konsep dan Filosofi Dasar
melakukan pemasaran, dalam
berhubungan dengan pelanggan, Pemasaran konvensional merupakan
dalam bertransaksi dengan nasabah, pemasaran yang bebas nilai dan tidak
dan dalam membuat perjanjian mendasarkan pada nilai-nilai ilahiyah
dengan mitra bisnisnya. dalam segala aktivitas pemasarannya.
2. Amanah (terpercaya, kredibel): Pemasar hanya lebih fokus pada pen-
artinya dapat dipercaya, ber- capaian target penjual yang telah
tanggung jawab, dan kredibel, juga ditetapkan. Dalam pemasaran syariah
bermakna keinginan untuk meme- seorang harus bahwasanya setiap
nuhi sesuatu sesuai dengan keten- aktivitas pemasarannya ia selalu
tuan. Diantara nilai yang terkait diawasi oleh Allah Swt, sehingga
dengan kejujuran dan meleng- sangat berhati-hati dalam menjaga
kapinya adalah amanah. aktivitas pemasarannya.
3. Fathanah (cerdas): dapat diartikan 2. Etika Pemasar
sebagai intelektual, kecantikan atau
kebijaksanaan. Pemimpin yang Pemasar syariah sangat memegang
fathanah adalah pemimpin yang teguh etika dalam melakukan pema-
memahami, mengerti dan meng- saran kepada calon konsumennya.
hayati secara mendalam segala hal Sangat menghindari kebohongan, ber-
yang menjadi tugas dan kewajiban. lebihan dalam promosi, menjaga
4. Tabligh (komunikatif): artinya kejujuran dan janji. Dibandingkan
komunikatif dan argumentatif. pemasaran konvensional cenderung
Orang yang memiliki sifat ini akan bebas nilai sehingga seorang pemasar
menyampaikannya dengan benar bebas menggunakan cara-cara mes-
dan dengan tutur kata yang tepat. kipun bertentangan dengan syariah.
Berbicara dengan orang laindengan 3. Pendekatan Dengan Konsumen
sesuatu yang mudah dipahaminya,
Konsumen dalam pemasaran
berdiskusi dan melakukan presen-
syariah diletakkan sebagai mitra yang
tasi bisnis dengan bahasa yang
sejajar. Perusahaan tidak menjadikan
mudah dipahami sehingga orang
NRQVXPHQ VHEDJDL ³VDSL SHUDK´ untuk
tersebut mudah memahami pesan
membeli produknya. Olehnya tidak
bisnis yang ingin kita sampaikan.
boleh melakukan aktivitas pemasaran
5. Istiqamah artinya konsisten, yaitu
yang merugikan konsumen. Selalu
seorang pemasar syariah dalam
berupaya menciptakan nilai produk
195 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 10, Nomor 2, Juli 2012, hlm 185-196

yang prositif dan umpan balik dari takwa, Shiddiq, Al-Adl, Khidmah, Al-
konsumennya. Sebaliknya pada pema- Amanah, 6X¶X]K-zahn, Ghibah, dan
saran konvensional cenderung kon- tidak melakukan Riswah.
sumen diletakkan sebagai objek untuk 4. Pemasaran konvensional merupakan
mencapai target penjualan semata. pemasaran yang bebas nilai dan tidak
Konsumen terkadang dirugikan dengan mendasarkan pada nilai-nilai ilahiyah
janji yang berbeda dengan realitas. dalam segala aktivitas pemasarannya.
4. Cara Pandang Terhadap Pesaing Pemasar hanya lebih fokus pada pen-
capaian target penjual yang telah
Dalam pemasaran syariah setiap ditetapkan. Dalam pemasaran syariah
perusahaan dapat bersaing secara sehat seorang harus bahwasanya setiap
dan masing-masing punya peluang aktivitas pemasarannya ia selalu
untuk berkembang dengan baik tanpa diawasi oleh Allah Swt, sehingga
menjatuhkan pesaingnya. Pesaing sangat berhati-hati dalam menjaga
merupakan mitra yang turut dalam aktivitas pemasarannya.
menyukseskan implementasi ekonomi
syariah. Hal berbeda pada pemasaran
konvensional cenderung menganggap DAFTAR PUSTAKA
pesaing sebagai pihak lawan yang
harus dimatikan karena dapat Alquran Al-Karim dan Terjemahnya,
menghambat laju perusahaan. Lembaga Percetakan Alquran Raja
Fahd, 1418 H
5. Budaya Kerja
Budi Wisakseno, Rasionalitas Nasabah
Budaya kerja yang harus di- Perbankan Syariah, Republika,
aplikasikan adalah bagaimana budaya Jumat, 23 Pebruari 2005
kerja yang dituntunkan oleh
Rasulullah Saw yaitu memiliki sifat David K. Hurst, Crisis & Renewal, 1955,
kejujuran (shiddiq), cerdas atau kom- Meeting the challenge of
peten (fathonah), bertanggungjawab Organizational Change, Harvard
(amanah) dan mampu menyebarluas- Business Scool Press.
kan dan mengkomunikasikan aktivitas
kerja yang baik (tabligh). Didin Hafidhuddin & Hendri Tanjung,
Manajemen Syariah Dalam
III. KESIMPULAN Praktek, Gema Insani, 2003
Dari uraian di atas, dapat ditarik
Encylopedia Bittanica, X, (Micropeadia).
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
H. 49. Dikutip dari Hermawan
1. Spiritual marketing terlaksana Kartajaya, Syariah Marketing,
manakala dalam berbisnis kita sudah Ushul Al-Syariah (Nalar Kritis
mampu memberikan kebahagiaan, Syariah). Kairo, Mesin, 1978
menjalankan kejujuran dan keadilan, Hermawan Kartajaya, Aa Gym: A
apapun bidang yang kita geluti selama Spritual Marketer, Mark Plus &
tidak bertentangan dengan prinsip Co., 2005
syariah.
2. Karakteristik syariah marketing Hermawan Kartajaya, Hermawan
adalah: Rabbaniyyah, Akhlaqiyah, Al- Kartajaya On Marketing,
waqiyyah, dan Insaniyyah. Gramedia, Jakarta 2002
3. Implentasi Marketing Syariah ter-
laksana manakala sembilan etika
pemasaran dapat diwujudkan, yaitu:
196 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 10, Nomor 2, Juli 2012, hlm 185-196

Muhammad Sula dan Hermawan Yusuf Qardawi, Madkhal Li Dirasah Al-


Kartajaya. Syariah Marketing, 6\DUL¶DK $O-Islamiyyah,
Jakarta. Mizan, 2005 Maktabah, Kairo, 1990 M.
Muhammad Husein Haekal, Hayat Catatan Akhir:
Muhammad (Sejarah Hidup 1
Steven R. Corey. The 7 Habits of Highly
Muhammad, Terj.), Timtamas, Effective People. Binarupa Aksara, 1997. Jakarta
1984. 2
Encyclopedia Brittanica, X, (Micropedia). H.
Muhammd Abdul gani, The Spritualy In 49. Dikutip dari Hermawan Kartajaya, Syariah
Marketing, Ushul Al-Syariah (Nalar Kritis Syariah).
Business, Pena Pundi Aksara,
Kairo, Mesir, 1978
Jakarta, 2005 3
/LKDW 0X¶MDP $OID]K $Oquran Al-Karim,
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar kairo: 0DMPD¶ $O-/XJKDQ $O¶$UDEL\DK Jus 2, h. 13
Pemasaran Bank Syariah, 4
DR. Yusuf Qardawi, Madkhal Li Dirasah Al-
Alpabeta Bandung, 2010. 6\DUL¶DK $O-Islamiyyah, Maktabah, Kairo, 1990 M.
5
Muhammad Sula dan Hermawan Kartajaya.
Philip Kotler dan Gary Armstrong,
Syariah Marketing, Jakarta. Mizan. 2005
Principles Of Marketing, Ninth 6
Edition, Prentice Hall, Inc, 1980. David K. Hurst, Crisis & Renewal: Meeting
the challenge of organizational Change, Harvard
__________, Marketing Management, 9th Business Scool Press, 1955
7
Edition, Prentice, 1977 Warren. J Keegan, Mark C. Green. Global
Marketing Management, Prentice hall, 1988
Stephen R. Covey, Seven Habits Of 8
M. Nur Rianto Al Arif. Dasar-dasar
Highly Effective People, Fireside, Pemasaran Bank Syariah, Alpabeta Bandung, 2010
1990
Warren J. Keegan. Global Marketing
Management, Edisi ke-5 Prentice
Hall, 1996

Anda mungkin juga menyukai