Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KINERJA

KEUANGAN
PT SRIJAYA PUSAKA
NUSANTARA
JAKARTA TIMUR
SEMINAR PENULISAN ILMIAH
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT SRIJAYA PUSAKA
NUSANTARA JAKARTA TIMUR

DISUSUN OLEH :
Nama : Gaby Gabriela Bosch
NPM : 10208532
Jurusan : Manajemen
Dosen Pembimbing : Ir.Agus Sulaksono,MMSi.,MT

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2011
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pada era globalisasi sekarang ini, dunia usaha semakin berkembang, keadaan itu
menuntut setiap perusahaan untuk selalu meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja
keuangan dapat diketahui dengan melakukan analisa terhadap laporan keuangan.
Salah satu cara yaitu dengan melakukan analisa laporan keuangan pada PT
Srijaya Pusaka Nusantara, yang mengalami ketidakstabilan sektor moneter sehingga
masih kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan. Berdasarkan
pertimbangan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penulisan ilmiah dengan
judul “ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT SRIJAYA PUSAKA NUSANTARA JAKARTA
TIMUR.”
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT Srijaya
Pusaka Nusantara di Jakarta Timur.
4.3.1 Analisa Rasio Likuiditas
No Rasio Tahun
Likuiditas 2007 2008 2009

1 Current Ratio 1,6711 1,8116 1,7765


Naik / (turun) 0,1405 (0,0351)
2 Cash Ratio 76,81% 66,14% 37,88%
Naik / (turun) (10,67%) (28,26%)
3 Quick Ratio 1,4728 1,4717 0,8267
Naik / (turun) (0,0011) (0,645)
Jika standar rasio untuk current ratio adalah 2 kali, maka kinerja perusahaan kurang baik
karena tidak memenuhi syarat standar rasio. Oleh karena itu, kinerja perusahaan perlu
ditingkatkan lagi. Jika standar rasio untuk cash ratio 50%, kinerja perusahaan cukup memuaskan
karena berada di atas standar rasio. Namun pada tahun 2009 kinerja perusahaan belum
memuaskan karena berada di bawah standar rasio.
Jika standar rasio untuk quick ratio adalah 1.5 kali, kinerja perusahaan dapat dikatakan
belum cukup memuaskan untuk ketiga tahun tersebut.
4.3.2 Analisa Rasio Solvabilitas

No Rasio Tahun
Solvabilitas 2007 2008 2009

1 TDER 336,33% 82,84% 72,38%


Naik / (Turun) (253,49%) (10,46%)
2 TDAR 77,08% 45,31% 41,99%
Naik / (Turun) (31,77%) (3,32%)
3 LTDER 97,73% 24,54% 0
Naik / (Turun) (73,19%) (24,54)
Jika standar rasio untuk total debt to equity ratio sebesar 80%, perusahaan dianggap kurang
baik karena berada di atas standar rasio. Namun pada tahun 2009 kinerja perusahaan sudah
cukup baik karena masih di bawah standar rasio.
Jika standar rasio untuk total debt to assets ratio adalah 35%, kinerja perusahaan dinilai
kurang baik. Karena itu artinya perusahaan dibiayai dengan hutang melebihi standar rasio. Jika
standar rasio untuk long term debt to equity ratio adalah 100%, maka kinerja perusahaan cukup
baik karena berada di bawah standar rasio.
4.3.3 Analisa Rasio Profitabilitas

No Rasio Tahun
Profitabilitas
2007 2008 2009

1 ROE 110,26% 61,69% 22,02%


Naik / (Turun) (48,57%) (39,67%)
2 ROI 25,27% 33,74% 12,77%
Naik / (Turun) 8,47% (20,97%)

Jika standar rasio untuk Return on equity adalah 40%, maka kinerja perusahaan tahun 2007,
dan 2008 cukup baik karena keduanya masih di atas standar rasio. Namun kinerja perusahaan
tahun 2009 belum cukup baik karena berada di bawah standar rasio.
Jika standar rasio untuk return on investment adalah 30%, artinya laba yang diperoleh
perusahaan tahun 2007 dan 2009 kurang baik karena masih di bawah standar rasio. Namun tahun
2008, laba yang diperoleh perusahaan sebesar 33,74% baik mengingat rasio berada di atas
standar rasio.
BAB V
PENUTUP
5.1Simpulan
Berdasarkan dari hasil analisis, penulis menyimpulkan :
Menurut rasio likuiditas, kinerja keuangan PT Srijaya Pusaka Nusantara adalah illikuid.
Hal ini bisa dilihat dari rasio – rasio likuiditas dari tahun 2007 sampai 2009 yang masih di
bawah standar rasio seperti current ratio yang masih di bawah 2 kali, dan quick ratio yang
masih di bawah 1,5 kali.
Menurut rasio solvabilitas kinerja keuangan perusahaan belum cukup sehat. Hal ini
bisa dilihat dari total debt to equity ratio yang berada di atas 80% pada tahun 2007, dan 2008
serta total debt to assets ratio yang berada di atas 35%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah
aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang cukup banyak.
Menurut rasio profitabilitas, kinerja keuangan perusahaan cukup profitable atau cukup
sehat. Hal ini bisa dilihat dari rasio – rasio profitabilitasnya yaitu return on equity yang berada
di atas 40%.

Anda mungkin juga menyukai