Anda di halaman 1dari 11

BUPATI BARITO TIMUR

PROVIISI I{ALIMAITTAN TEITGAH

PERATURAN BUPATI BARITO TIMUR


NOMOR &b TAHUN 2(}18

TETTAIIG
PELAI(SANAAN DAN PEMBIAYAAN PERSIAPAIIT PENDAS"TARAN TANATI
SISTEMATIS LEITGI(AP

DENGAN RAHMAT TUI{AN YAI{G MATIA ESA

BUPATI BARITO TIMUR,

Menimbang . a-- bahwa dalam rangka percepatan pelaksanaan pendaftaran


tanah sistematis di Kabupaten Barito Timur, perlu dilakukan
penyiapan dokumen, sarana dan prasaranan yang diperlukan
bagi masyarakat;

b. bahwa dalam rangka memberikan kepastian hukum


pembebanan biaya persiapan pendaftaran tanah sistematis
lengkap bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Barito Timur
yang tidak tertuang dalam Anggaran Pendapatan Belanja
Negara dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah;

C. bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 2 dan Pasal 3


Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 35 Tahun 2016 tentang Percepatan
Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap dan
Keputusan Bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional, Menteri Dalam Negeri dan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 25 /SI{.P. /V /2OL7 , Nomor 590-3167A
Tahun 2A17, dan Nomor 34 Tahun 2Al7 tentang Pembiayaan
Persiapan Pendaftaran Tanah Sistematis, selanjutnya
berdasarkan ketentuan dimaksud melalui Kantor Pertanahan
Kabupaten Barito Timur mengadakan Program Pendaftaran
Tanah Sistematis Lengkap;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan
Peraturan Bupati tentang Pelaksanaan dan Pembiayaan
Persiapan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar


Pokok-Pokok Agraria Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1960 Nomor tO4, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2oa3l;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2OO2 tentang Pembentukan
Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten
Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas,
Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan
Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO2 Nomor 18,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
a18O);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2}ll tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2oll Nomor 82, Tembahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
s23al;

4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2Ol4 tentang Desa


(Lembaran Negara Republik ndonesia TAhun 2OL4 Nomor 7,
Tembahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Sae5);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nornor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2OLS tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2OL4
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 56791;
6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2OL4 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2Ol4 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 56O1);

7. Peaturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang


Pendaftaran Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1997 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3696);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2OO5 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor l4O, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor a5781;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang


Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2O11 tentang Perubahan kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2oll Nomor 310);

10. Peraturan Menteri Agraria dan Tata RuanglKepala Badan


Pertanahan Nasional Nomor 12 Tahun 2Ol7 tentang tentang
Percepatan Pendaftaran Tanah Sistimatis Lengkap (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol7 Nomor ll27);
11. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2Ol7 tentang Percepatan
Pelaskanaan Proyek Strategis Nasional;

12. Keputusan Bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala


Badan Pertanahan Nasional, Menteri Dalam Negeri dan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 25/SKPIV l2Ol7, Nomor 590-3767A
Tahun 2017, dan Nomor 34 Tahun 2Ol7 tentang
Pembiayaan Persiapan Pendaftaran Tanah Sistematis ;
MEMUTUSI(AN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PELAKSANAAN DAN


PEMBIAYAAI{ PERSIAPAIT PENDAFTARAIS TAI{AII SISTEITIATIS
LENGI{AP.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:


1. Pemerintah Daerah adaiah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
2. Bupati adalah Bupati Barito Timur.
3. Sertifikat tanah adalah surat bukti kepemilikan tanah yang dikeluarkan oleh
instansi yang berwenang.
4. Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan yang selanjutnya disingkat
BPHTB adalah pungutan atas perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan.
5. Kantor Pertanahan adalah Kantor Pertanahan Kabupaten Barito Timur.
6. Pemerintah Desa adalah Pemerintah Desa se-Kabupaten Barito Timur.
7. Pendaftaran Tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
Pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi
pengumpulan, pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data
fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-
bidang tanah dan satuan rumah susun, termasuk pemberian tanda bukti
haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya, dan hak milik atas
satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya.
8. Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap yang selanjutnya disingkat PTSL adalah
kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak
bagi semua objek pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia
dalam satu wilayah desa/kelurahan atau na-Ina lainnya yang setingkat dengan
itu, yang meliputi pengumpulan dan penetapan kebenaran data fisik dan data
yuridis mengenai satu atau beberapa objek pendaftaran tanah untuk keperluan
pendaftarannya.
g. Kelompok masyarakat adalah kumpulan masyarakat pemohon PTSL di
tingkat Desa yang dibentuk oleh masyarakat untuk membantu lancarnya
proses PTSL.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAT{
Pasal 2

(1) Ruang ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah untuk lancarnya program
strategi nasional PTSL khususnya di wilayah Kabupaten Barito Timur.

(2) Tujuan ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah untuk mengatur pembebanan
pembiayaan persiapan PTSL Di Kabupaten Barito Timur dalam rangka pengafuran
sumber pendanaan yang tidak tertampung dalam APBN, APBD dan APBDes.

BAB III
PEMBIAYAAN DAN BESARAN BIAYA
Pasal 3

(1) Besaran biaya dalam pelaksanaan PTSL digunakan untuk kegiatan sebagai
berikut :

a. kegiatan penyiapan dokumen;


b. kegiatan pengadaan patok dan materai; dan
c. kegiatan operasional petugas kelurahan/desa
(2) Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan kegiatan
pembiayaan pengadaan dokumen berupa surat pernyataan yang dibuat oleh
pemilik atau yang menguasai bidang tanah yang dibuat oleh Pemilik atau
yang menguasai bidang tanah paling sedikit berisi :

a. keterangan tentang tidak adanya sengketa;


b. riwayat pemilikan/penguasaan tanah;
c. Tanah yang dikuasai/dimiliki bukan merupakan tanah asset
Pemerintah/ Pemerintah Daerah/ Pemerintah Desa; dan
d. penguasaan tanah secara sporadik.

(B) Pembiayaan kegiatan pengadaan Patok dan Materai sebagaimana dimaksud


dalam ayat (1) huruf b berupa pembiayaan kegiatan pengadaan Patok Batas
sebagai tanda batas-batas bidang tanah sebanyak 4 (empat) buah dan
pengadaan Materai 6000 paling sedikit 1 (satu) buah sebagai pengesahan
Surat Pernyataan.
(a) Pembi ayaar_ kegiatan operasional petugas Desa sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) huruf c berupa pembiayaan kegiatan yang meliputi:
a. biaya penggandaan dokumen pendukung;
b. biaya pengangkutan dan pemasangan patok; dan
c. transportasi Petugas Desa dari Kantor Desa ke Kantor Pertalahan dalam
rangka perbaikan dokumen yang diperlukan.
(5) Besarnyabiaya transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf c
sesuai standar harga barang dan jasa yang berlaku di lingkungan Pemerintah
Daerah.

Pasal 4

(1) Besaran biaya untuk kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 maksimal
sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

(2) Besaran biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan pada peserta
PTSL.

(3) Pembiayaan dan besaran biaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak
termasuk biaya pembuatan akta, BPHTB dan pajak penghasilan (PPh).

BAB TV
PERSYARATN{ PENDAF'TARAN TAI{AII SISTEMATIS LEIIGI(AP

Pasal 5

(1) Persyaratan Peserta PTSL meliputi :

a. Bukti Kepemilikan Tanah;


b. Fotocopy KTP pemohon;
b. Fotocopy KK;
c. Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT-PBB)
Tahun berjalan; dan
d. Surat Permohonan (disediakan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Barito
Timur );
(2) Dalam hal bukti kepemilikan tanah masyarakat tidak lengkap atau tidak ada
sama sekali, maka dapat dilengkapi dan dibuktikan dengan surat pernyataan
tertulis tentang penguasaan fisik bidang tanah dibuat sesuai dengan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran, yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB V
KERINGN{AN PAJAK
Pasal 6

Pemerintah Daerah dapat memberikan pengurangan danlata:u keringanan atau


pembebasan Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) bagi
masyarakat penerima sertifikat dalam pendaftaran Tanah Sistematis dengan
mekanisme sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 7

Dalam hal peserta PTSL tidak atau belum mampu membayar Bea Perolehan Hak
Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) maka yang bersangkutan harus membuat
surat pernyataan BPHTB terhutang dan/atau Surat keterangan PPh terhutang.

BAB VI
SOSIALISASI
Pasal 8

Pemerintah Daerah, Kantor Pertanahan dan Pemerintah Desa melakukan


sosialisasi pelaksanaan PTSL, termasuk pembiayaan persiapan ytrrg harus
ditanggung oleh masyarakat, karena tidak dianggarkan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

BAB VII
PEMBINAAN DAN PENGA\IIASAN
Pasal 9

Bupati melakukan pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan Peraturan Bupati


ini.

Pasal 1O

Inspektorat Kabupaten dapat melakukan penanganan pengaduan masyarakat terkait


pelaksanaan PTSL dan berkoordinasi dengan aparat hukum.

Pasal 11

Pemerintah Desa dapat memfasilitasi pembentukan kelompok masyarakat pemohon


PTSL.

BAB VIII
I(ETENTUAN PERALIHAIV
Pasal 12

Kegiatan PTSL yang telah dilaksanakan sebelum Peraturan Bupati ini berlaku,
dinyatakan masih tetap sah dan diakui sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
BAB f,'(
K TENTUAN PENUTUP
Pasal 13

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati
ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Barito Timur.

Ditetapkan di Tamiang Layang


pada tanggal 3l DUastVe,e zorc
BUPATI

MEBAS

Diundangkan di lamiang LaYang


pada tanggal ?t PllOttvUa-r 2018

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BARITO TIMUR,

%
ESKOP

BERITA DAERAH KABUPATEN BARITO TIMUR TAHUN 2018 NOMOR


2Z
LAMPIRAN
PERATURAN BUPATI BARITO TIMUR
ItoMoR )-b rlrnul{ 2o1B
TEIITAITG
PERATURAIT BUPATI TEITTAIIG PTLAKSAI{AAIT
DAN PEMBIAYAAIT PER,SIAPAN
PENDAFTARAI{ TANAII SISTEMATIS
LEIIGI(AP DI I(ABII?ATEIY BARITO TIMUR

CONTOH SURAT PERNYATAAN PENGUASAAN FISIK BIDANG TANAH

SURAT PERI{YATAAN PENGUASAAN FISIK BIDANG TANAH

Saya ya.rlg bertanda-tangan di bawah ini:


Nama :

NIK :

Agama :

Usia ;

Pekerjaan :

Alamat :

Dengan ini menyatakar, dengan sesunguhnya serta dengan itikad baik bahwa saya
menguasai/memliki sebidang tanah yang terletak di:
Jalan/RT/RW
Desa/Kelurahan
Kecamatan
KabupatenlKota
Penggunaan Tanah
Luas Tanah

Dengan batas-batas sebagai berikut:

Utara
Timur
Selatan
Barat

Bahwa bidang tanah tersebut saya kuasai/miliki sejak tahun yang


sampai saat ini masih ffiya kuasai/miliki secara Iisik dan terus-menerus, tidak
dijadikan jaminan sesuatu hutang, tidak dalam sengketa, bukan aset
Pemerint ah / D aerah, dan tidak berada/ termasuk di / dalam kawasan hutan.
Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dengan penuh
tanggung-jawab baik secara perdata maupun secara pidana, dan apabila di
kemudian hari terd.apat unsur-unsur yang tidak benar dalam pernyataan ini
maka segala akibat yang timbul menjadi tanggung-jawab saya sepenuhnya dan
bersedia dituntut sesuai ketentuan hukum yang berlaku, serta tidak akan
melibatkan pihak lain, dan saya bersedia atas sertipikat hak atas tanah yang
telah terbit dan saya terima dibatalkan oleh pejabat yang berwenang.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat di hadapan saksi-saksi

1. Nama 2. Nama
NIK NIK
Agama Agama
Usia Usia
Pekerjaan Pekerjaan
Alamat Alamat

3. Nama 4. Nama
NIK NIK
Agama Agama
Usia Usia
Pekerjaan Pekerjaan
Alamat Alamat

Yang Membuat Pernyataan

Materai Rp.6000,-
(...... ..-.......-)
narna jelas

......)
nama jelas
PETA I(ASAR TANATI

Yang Membuat PernYataan

t...
nama jelas

BUPATI BARITO TIMUR,

AMPERA A.Y. MEBAS

Anda mungkin juga menyukai