Mengenal Inti
1
2 BAB 1. MENGENAL INTI
Penyelesaian
Misalkan energi kinetik elektron adalah T , sehingga partikel al-
fa dapat mendekati inti sampai jarak R. Pada jarak tersebut, selu-
ruh energi kinetik partikel alfa T diubah menjadi energi elektrosta-
tik. Karena muatan alfa adalah 2e sedang muatan inti emas adalah
1 2Ze2 2e2 Z
Ze, maka T = 4π0 R , atau R = 4π0 T = 4, 608 × 10−28 Z
T Jm =
2, 88 × 10−15 Z
T MeV m. Karena T = 7, 7 MeV dan Z = 79, maka
R = 29, 55 × 10−15 m ≈ 30 × 10−15 m = 30 fm. Perhatikan bahwa se-
karang kita pakai satuan jarak baru untuk fisika inti yaitu fermi (fm),
di mana 1 fm = 10−15 m, Sebagai perbandingan, satuan jarak dalam
atom didefinisikan dalam angstrom, di mana 1 angstrom = 10−10 m.
1
Ini berarti, berarti jari-jari inti 100000 jari-jari atom.
3
Kita akan membahas topik ini pada sub bab 1.2
4 BAB 1. MENGENAL INTI
• Alasan pertama terkait dengan spin inti, di mana nilai spin inti
yang diprediksi oleh model proton elektron tidak sesuai dengan
data eksperimen.
nuklir kuat, sementara separo yang lain berada di luar inti dan
berinteraksi dengan gaya Coulumb.
Penyelesaian
Misalkan seluruh partikel penyusun memiliki orientasi spin up,
maka spin partikel gabungannya (yang sekaligus merupakan nilai mak-
N
simum yang mungkin dimiliki) yaitu 2 ~. Jika sebuah partikel ber-
1
ubah orientasi, maka nilai spin up berkurang 2~ sedang nilai spin
1
down bertambah Dengan demikian, spin partikel gabungannya
2 ~.
berkurang sebesar ∆I = 21 ~ − 21 ~ = ~. Untuk N genap, maka
(
N N N 0 untuk N genap
I = ~, − 1 ~, − 2 ~, ...., 1
.
2 2 2 2 ~ untuk N ganjil
Penyelesaian
Menurut model proton-elektron, inti N terdiri atas 14 proton dan
7 elektron. Karena masing-masing proton dan elektron memiliki spin
1 4
2 ~, maka momen spin inti N harusnya merupakan kombinasi dari 21
1
partikel dengan spin masing-masing partikel 2 ~. Dengan demikian,
1 3 19 21
momen spin inti N bisa jadi salah satu dari 2 ~, 2 ~, ....., 2 ~, atau 2 ~.
Sayangnya, data eksperimen menunjukkan bahwa spin inti N adalah
4 1
Seringkali hanya ditulis sebagai 2
dengan mengganggap ~ = 1.
6 BAB 1. MENGENAL INTI
Penyelesaian
1 Ze2
Ee−p = .
4π0 r
A
Untuk kasus inti besar A = 124, Z ≈ 2 = 62, dan r adalah jari-jari
inti r = R = R0 A1/3 −15 × 1241/3 = 5, 98 × 10−15 m.
= 1, 2 × 10
Dengan demikian
× 1, 6 × 10−19
9 62
Ee−p = 9 × 10 = 238 × 10−14 J ≈ 15 MeV.
5, 98 × 10−15
~ h/2π hc
λe = = =
pe Ee−p /c 2πEe−p
−34 × 3 × 108
6, 626 × 10
= = 13 × 10−15 m.
2 × 22
7 × 238 × 10 −14
Karena jari-jari inti dalam orde 10−15 m sedangkan (untuk kasus kita
sekarang) r = 5, 98 × 10−15 m, berarti r < λe . Ini berarti analisis
energi tidak mendukung keberadaan elektron bebas dalam inti.
Penyelesaian
1.2. PARTIKEL PENYUSUN INTI 7
~ h 6, 626 × 10−34
∆p = = = = 1, 1 × 10−20 kg m/s.
2∆x 4πR 4 × 22
7 × 5 × 10 −15
Penyelesaian
Momen magnetik inti dapat dinyatakan sebagai fungsi linier dari
e~ e~
magneton proton µp = 2mp dan magneton elektron µe = 2me . Kare-
1 mp µe
na µ ∝ m dan me = 1836, maka µp = 1836. Dengan demikian, jika
benar terdapat elektron dalam inti, maka momen magnetik inti ha-
rusnya dalam orde µe . Faktanya, momen magnetik inti adalah dalam
orde µp . Hal ini menunjukkan bahwa elektron bebas tidak mungkin
ditemui di dalam inti.
Penyelesaian
Jika elektron dapat dijumpai sebagai partikel bebas dalam inti,
maka peluruhan beta mestinya terjadi karena tumbukan elektron de-
ngan proton. Dalam hal ini, partikel beta harusnya bersifat monoe-
nergetik sehingga spektrumnya bersifat diskrit. Faktanya, spektrum
8 BAB 1. MENGENAL INTI
A
Z X. (1.2)
Karena sebuah nomor atom (Z) bersifat unik untuk setiap atom, maka
penulisan Z bersama X seringkali dianggap tidak berguna, sehingga
sebuah inti dicirikan oleh nomor massa A, dan dapat ditulis sebagai
A
X,
1.2. PARTIKEL PENYUSUN INTI 9
atau
X − A.
Penyelesaian
Inti dengan 7 proton adalah nitrogen, jadi kita dapat menuliskan
inti tersebut sebagai 15 N, 15 N, atau N − 7.
7
Penyelesaian
Menurut model proton-netron, inti N terdiri atas 7 proton dan
7 netron. Karena masing-masing proton dan netron memiliki spin
1
2 ~, maka spin inti N harusnya merupakan kombinasi dari 14 partikel
1
dengan spin masing-masing partikel 2 ~. Dengan demikian, momen
spin inti N bisa jadi salah satu dari (0, 1, 2, ...7) ~. Data eksperimen
menunjukkan menunjukkan bahwa spin inti N adalah ~. Ini berarti
analisis spin mendukung model proton-netron.
Terkait dengan nilai Z dan A, ada beberapa istilah yang kita kenal
yaitu
• ‘mirror nuclei ’ (inti kaca atau inti cermin), yaitu dua inti di
mana keduanya memiliki A yang sama, tetapi Z1 = N2 dan
Z2 = N1 . Dengan kata lain, dua pasang inti cermin dicirikan
oleh Z1 + Z2 = A. Contoh inti cermin dengan Z berselisih 1
adalah 31 H dan 32 He serta 15 15
7 N dan 8 O, sedang contoh inti cermin
dengan Z berselisih 2 adalah 18 O dan 18 Ne
8 10
3
R= 1/3
A1/3 = R0 A1/3 , (1.4)
4πρ0
Gambar 1.3: Jari-jari inti sebagai fungsi nomor massa A1/3 (Sumber:
R. Engler et al., Atomic Data and Nuclear data Tables 14, 509 (1974),
seperti dikutip oleh Krane, 1988).
6
Kadang-kadang dipakai R0 = 1, 4 fm
1.3. DIMENSI, MASSA, DAN ENERGI INTI 13
Penyelesaian
Kerapatan inti bisa didapatkan dengan cara
1 −27
massa 12
1u = 6 C = 1, 660538921 × 10 kg. (1.5)
12
Penyelesaian
1 mol 12 C terdiri atas 6, 02 × 1023 (yang dikenal dengan bilangan
6
Avogadro, NA ) molekul 12 C. Jika massa 1 mol 12 C adalah 12 gram,
6 6
berarti massa 1 atom 12 C adalah
6
12 gram 12 × 10−3 kg
12
= 1, 9934 × 10−26 kg.
massa 6 C = =
6, 02 × 1023 6, 02 × 1023
7
Definisi u menurut persamaan (1.5) sering` disebut sebagai u ala fisikawan.
1
massa 16
´
Sebelumnya 1 u didefinisikan sebagai 1 u = 16 8 O , yang dikenal sebagai
definisi u ala kimiawan.
14 BAB 1. MENGENAL INTI
1
massa 12
Selanjutnya, karena 1 u = 12 6 C , maka
1, 9934 × 10−26
1u = = 1, 66 × 10−27 kg.
12
E = mc2 . (1.6)
Karena itu, satuan massa juga dapat dinyatakan dalam satuan energi
ekivalen, di mana satuan massa = satuan energi /c2 . Salah satu satu-
an ekivalen yang banyak dipakai adalah MeV/c2 , di mana 1 u juga
dapat didefinisikan dalam energi ekivalensinya sebagai
Penyelesaian
Energi yang diperoleh sebagai hasil konversi massa sebesar 1 u
adalah
2
Energi (1 u) = 1.660538921 × 10−27 kg × 3 × 108 ms−1
= 1, 4923933 × 10−10 J.
8
Pada sistem satuan atomik (atomic units), dipilih c = 1, sehingga hubungan
massa energi menjadi lebih simpel. Dalam hal ini faktor konversinya adalah 1 u =
931, 5 MeV.
1.3. DIMENSI, MASSA, DAN ENERGI INTI 15
Dengan demikian
1, 4923933 × 10−10 J
Energi (1 u) =
1, 602 × 10−19
= 931, 494061 × 106 eV ≈ 931, 5 MeV.
e2
= 1, 43998 MeV fm
4πε0
~ = 6, 58212 × 10−22 MeV s
c = 2, 9979 × 1023 fm/s
~c = 197, 3 MeV fm
∆m = Zmp + (A − Z) mn − m. (1.8)
Selisih massa tersebut tidak berarti ada massa hilang, melainkan ada
massa yang diubah menjadi energi ikat inti (binding energy, B).9 De-
ngan memanfaatkan hubungan massa energi E = mc2 , maka besarnya
energi ikat inti adalah
B (A, Z) = [Zmp + (A − Z) mn
− Matom − Zme + Batom (A, Z) /c2 c2
9
Mengacu pada kata binding, dipakai notasi B untuk energi ikat inti. Di sini
kita melihat asal energi ikat sebagai hasil perubahan sebagian massa inti menjadi
energi. Pada bab 2, kita akan mendiskuskan pemanfaatan energi ikat tersebut oleh
inti.
10
Menurut rumusan Thomas-Fermi, energi ikat elektronik dapat dinyatakan se-
bagai Batom (A, Z) = 15, 73Z 7/3 eV.
1.3. DIMENSI, MASSA, DAN ENERGI INTI 17
Penyelesaian
B = (mp + mn − mdeuteron ) c2
= (938, 27 + 939, 57 − 1875, 58) MeV
= 2, 26 MeV.
Kuantitas lain yang juga penting adalah energi separasi, baik ener-
gi separasi netron Sn maupun energi separasi proton Sp . Energi sepa-
rasi netron adalah energi yang dibutuhkan untuk memisahkan sebuah
netron (yang terluar) dari suatu inti A
Z X sehingga terbentuk inti baru
A−1
Z X, menurut reaksi
A
ZX + Sn (A, Z) → A−1
Z X + n.
A
ZX + Sp (A, Z) → A−1
Z−1 Y + p.
Penyelesaian
Penyelesaian
Zmp + (A − 1) mn − B (A − 1, Z) /c2 + mn
Sn (A, Z) =
− Zmp + Amn − B (A, Z) /c2 c2
= B (A, Z) − B (A − 1, Z) . (1.13)
M r (atom) = Σi mi yi ,
Penyelesaian
20 BAB 1. MENGENAL INTI
Data yang lebih akurat adalah C-12 memiliki kelimpahan 98,93% se-
dangkan kelimpahan C-13 adalah 1,07%. Dengan demikian, didapatk-
an