Anda di halaman 1dari 18
TAR SAKTI RUMUS MA-FEXD <@> MASTER RUMUS STRUKTUR ATOM A. Pengertian atom ‘Atom adalah bagian terkecil dari suatu partikel, yang sudah tidak dapat dibagi lagi secara reaksi kimia biasa. Atom terdiri dari inti atom (proton + neutron) dan elektron yang mengelilingi inti atom. B. Simbol atom A xX; keterangan: X : lambang unsur ‘A:nomor massa = p +n. Z :nomor atom (p =e pada atom netral) C. Jumlah elektron setiap kulit 2n? keterangan: n=urutan kulit elektron @ MASTER RUMUS HUKUM DASAR KIMIA A. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust) Perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap B. Kadar unsur atau massa unsur dalam senyawa + %A dalam senyawa 4,8, = ™*AA 100% nxAB + Massa B dalam A,B, = xmassa A,B, MrA,,B, C. Kadar Zat dalam Cuplikan Banyaknya zat tersebut % zat dalam campuran = Banyaknya campuran| 100% D. Hukum Dalton Apabila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa dan massa salah satu unsur tersebut tetap (sama), maka per- bandingan massa unsur yang lain dalam senyaw: senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana. E, Hukum Perbandingan Volume (Gay Lussac) Volume gas-gas yang bereaksi dan hasil reaksi berbanding sebagai bilangan-bilangan bulat dan sederhana apabila diu- kur pada tekanan dan temperatur yang sama. koef gas, _ V gas, ‘koef gas, V gas, F. Hukum Avogadro Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung jumlah partikel yang sama. Bi- langan Avogadro adalah 6,02 « 10° partikel @ MASTER RUMUS STOIKIOMETRI A. Massa atom relatit massa 1 atom unsur x Arunsurx === SS < xmassa 1 atom C TAR SAKTI RUMMUS MA FEXD B. Massa molekul relatif : massa 1 molekul unsur x Mrunsur x == SE 9 Xmassa L atom C C. Molalitas Motal =-&_1000 Mr p Keterangan: g =massa Mr = massa atom relatif p =banyaknya pelarut D. Mol 1. Hubungan mo! dengan massa zat g = n (mol) = Keterangan: n= mol g~ massa (gram) Mr = massa molekul relatif 2. Hubungan dengan jumlah partikel jumlah molekul unsur n (mol) = 2a mores 6,02 x10" 3. Hubungan dengan volume a. Pada keadaan standar (STP) nmol) = 55 Keterangan: V= volume (liter) MASTER RUMUSKIMIA b. Pada Kondisi P dan T tertentu V_n, Vv, 1, Persamaan gas ideal Keterangan: P=tekanan dalam atmosfer (atm) V = volume dalam liter (liter) n= mol gas R= tetapan gas (0,082 liter atm/mol °K) T= suhu Kelvin = °C + 273° Molaritas Keterangan: M = molaritas g = massa = massa molekul relatif mol V = volume Kadar 1. Persen massa massa zat A % massa zat A= MASSA 28 Ay ogsg massa total TAB SAKTI RUMUS MA FEKL Untuk Jarutan berlaku rumus: massa zat terlarut 9% massa = 100% massa larutan 2. Persen Volume 96 volume = Llume zat terlarut 5 yy9. volume larutan 3. Bagian per Juta (bp)) atau Part per million (ppm) Digunakan bila kadar suatu campuran dalam suatu cam- puran sangat sedikit. bpj = 2882 28t__ ge massa campuran volume zat 7 ppm =— “OS x10! ~ volume campuran 4, Persen Massa unsur atau volume 96massa unsurAdalamsenyawa AB = jumlah atom A ArA ras 100% ‘Massa Unsur dalam Senyawa jumlah atom AXATA oo ap MrAB massa unsurAdalamsenyawaAl Rumus empiris dan rumus molekul 1. Rumus empiris Rumus empiris adalah rumus yang paling sederhana dalam komposisi suatu senyawa mol zat x: mol zat y:mol zat 2. Rumus molekul Rumus kimia kelipatan dari rumus empiris MASTER RUMUS KIVIA H. Molaritas campuran V,.M, =V,.M, keterangan: V =volume M= molaritas @ MASTER RUMUS IKATAN KIMIA. A. Tabel orbital hibrida Orbital hibrida Bentuk molekul sp Linier SP? Sesitiga datar Sp Tetrahedral sped Segitiga bipiramidal Spd? ‘Oktahedral B. Rumus struktur ruang molekul 1. Struktur ruang molekul & hibridisasi senyawa tanpa pas- angan elektron bebas Pasangan| Rumus | Hibrid- Senyawa|veutrom| Umum | isaat | Bentuk Molekul BF,BCl,| 3 AX, sp? segitiga sama sisi cH,Ca,| 4 AX, sp tetrahedral PCI, 5 AX, sp'd trigonal bipt 6 ramida SF, 6 AX, spi? oktahedral OTABSAKTI RUMUS MA-FEXT 2. Struktur ruang molekul & hibridisasi senyawa yang me- miliki pasangan elektron bebas Jumlah Jumlah Senya-| Pas- Rumus | Hibrid- | Bentuk wa | angan | pel | PEB | Umum | isasi | Molekul Elektron sp | priramida NH, 4 3 1 AXE trigonal H,0 4 2 2 | axe, | vurufV sp'd | tetrahedral SF, 5 4 1 AXE IF, 5 3 2_ | axe, | sp'd_|_bentukT XeF, 5 2 3 | axe, [spd linear IF, 6 5 1 AXE | sp'd_ | piramida spd | segiempat XeF, 6 4 2 | AXE, plane @ MASTER RUMUS KESETIMBANGAN KIMIA A. Reaksi homogen Ay t IBy ores +sDy x IPT * GT B. Reaksi heterogen pAy +aB, orG, +sD, x [eller © [at [MASTER RUMUS KIVIA C. Harga K, 1. Reaksi homogen pA, +aB, or, +8D, [re] [Po} K, "[etad eo 2. Reaksi heterogen pA, +aB, orc, +sD, IY "fat Keterangan P, = Tekanan parsial A eo P, = Tekanan parsial B P. ‘ekanan parsial C P, = Tekanan parsial D D, Hubungan antara K, dan K, K,=K,(RT)" Keterangan: R = 0,082 Latm.K'mol" T+ Temperatur mutlak Kelvin ...°C + 273° An = Selisih jumlah mol produk - jumlah mol reaktan = jumlah koefisien ~ koefisien reaktan E. Derajat disosiasi Mol nat yang terurai ‘mo! zat mula-mula ITABSAKTI RUMUS MA-FEKI fas <@®> MASTER RUMUS LAJU REAKSI A. Pengertian Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi per satuan waktu. Keterangan: Vv = laju reaksi AC = perubahan konsentrasi At = perubahan waktu B. Persamaan laju reaksi aA+bB—>cC+dD KA] 1B] keterangan v= laju reaksi k= tetapan laju reaksi # = orde reaksi terhadap zat A 1)= orde reaksi terhadap zat B <@> MASTER RUMUS LARUTAN A. Fraksi Mol (X) 1. Rs nn, Keterangan: X,= fraksi mol terlarut jumlah mol terlarut jumlah mol pelarut pear em Keterangan: X, = fraksi mol terlarut n, = jumlah mol terlarut jumlah mol pelarut Kreaca * Xyeiant X,+X, = B. Kekuatan asam dan basa Asam ‘Asam Kuat : [H+] =a «M Asam lemah : [H+] = fk, 7 (Basa). [M.garam| + Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa lemah, Contoh: CH,COONH, dan AI,S, Larutannya terhi- drolisis sempurna dan pH ditentukan oleh nilai K, dan K,, [H"]= ani garam] Ka > Kb» pH <7 (Asam) 100 MASTER RUMUS KIVIA Ka < Kb pH > 7 (Basa) Ka=Kb— pH=7 (netral) D. Larutan buffer + Asam lemah + garamnya (basa konjugasi). Contoh: CH,COOH dan CH,COONa mol asam_ H']=K, FATS KX yrol garam + Basa lemah + garamnya (asam konjugasi). Contoh: NH,OH dengan NH,Cl [OH mol garam E. Koligatif larutan + Sifat koligatif larutan nonelektrolit a. Penurunan tekanan wap (AP) Keterangan: AP = penurunan tekanan uap P= tekanan uap jenuh pelarut murni X,_ = fraksi mol terlarut b. Kenaikan titik didih Keterangan cenaikan titik didih larutan (°C) jetapan kenaikan titik didih pelarut (°°C/m) Pp = massa zat pelarut TAR SAKTI RUMMUS MA FEXL c. Penurunan Titik Beku at = K, 81000 Mr op Keterangan: AT, = penurunan titik beku (°C) K, = tetapan penurunan titik beku pelarut (°C/m) p ‘massa zat pelarut d. Tekanan osmotik a= MRTi oO, peri Mr inl Keterangan: = faktor Van't Hoff * Sifat Koligatif Larutan Elektrolit a, Penurunan tekanan uap aP= Pe ana Ketan Keterangan : Pysatan = tekanan wap jenuh larutan Xan ftaksi mol pelarut P* gq) = tekanan uap jenuh pelarut murni AP = penurunan tekanan uap i= (1+ (n-1)a) = faktor Van't Hoff n= jumlah kation dan anion a = derajat ionisasi 102 : Kenaikan titik didih AT,=K,.m.i “i ett Keterangan AT, = kenaikan titik didi K, = konstanta kenaikan titik didih m = molalitas p= massa zat pelarut Penurunan titik beku Keterangan: AT, = kenaikan titik beku K,~ konstanta penurunan titik beku m=molalitas p= massa zat pelarut Tekanan osmotik Osmosis adalah berpindahnya partikel pelarut dari larutan encer ke larutan pekat melalui selaput semi- permiabel m=M.R.T. Keterangan’ m= tekanan asmotik M = molaritas larutan R= tetapan gas ‘T= suhu larutan dalam Kelvin 103 OTABSAKTI RUMMUS MA EEK F. Kelarutan dan hasil kelarutan mol some liter Keterangan: s = kelarutan G. Prinsip perhitungan Ksp ‘Untuk senyawa XY ) ( Untuk senyawa XY? | (Untuk senyawa X¥* Ksp = s* Ksp = 4s* Ksp = 27s* @ MASTER RUMUS REDOKS DAN ELEKTROKIMIA A. Aturan bilangan oksidasi 1. Biloks unsur bebas = 0, contohnya unsur Al dalam logam besi-0 2. Biloks unsur H dalam senyawa nyawa hidrida biloks unsur H 3. Biloks unsur O dalam senyawa = -2, kecuali dalam senya- wa OF, dan peroksida dan superoksida. 4, Biloks unsur logam golongan 1A, IIA, dan IIA dalam se- nyawa sama dengan nomor golongannya masing-masing. Contohnya: - biloks unsur Na dalam NaCl = +1 5. Biloks unsur non-logam golongan VIIA dalam senyawa halidanya =-1 6, Jumlah aljabar biloks unsur-unsur dalam molekul = 0. #1, sedangkan unsur se- B. Elektrokimia E*sel = EP aul ~ EY said evoda - Banoes, edulis” Bh sdas [MASTER RUMUS KIVIA © MASTER RUMUS SENYAWA KARBON Golongan Gugus Fungsi StrukturUmum — Rumus Molekul Hidrokerbon -Aikana CH-GH ~Alkena CH=CH -Alkuna c=c ‘Alkanol (Alkoho!) -OH R-OH ‘Alkoksi Alkana (Eten) -0- R-O-R ° 2 ‘ ae Alkanal (Aldebid) < Me Alkanon (Keton) aa ‘Asam alkanoat Le (Asam karboksilat) “or AIkil Alkanoat (Ester) — oe GH,,0. Haloalkana =z R-x RX le <@> MASTER RUMUS TERMOKIMIA A. Perubahan entalpi (AH) 1. Reaksi endoterm terjadi jika suatu reaksi kimia menyerap kalor dari lingkungan, ‘AH = H hasil - H pereaksi, dengan hasil H hasil > H pereaksi 2. Reaksi eksoterm terjadi jika suatu reaksi kimia melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan, Jadi, pad reaksi eksoterm AH negatif. AH =H hasil ~ H pereaksi, dengan hasil Hhasil < H pereaksi [vasa B. Cara menghitung entalpi (AHr) AH = AH hasil reaksi - AH pereaksi + Jika diketahui enegi ikatan rata-rata AH = AH pemutusan ikatan - AH pembentukan C. Hubungan entalpi dan kalor Keterangan: AH = entalpi q=kalor

Anda mungkin juga menyukai