Anda di halaman 1dari 7

PRODI TADRIS BIOLOGI

FAK. ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


UIN SUMATERA UTARA

CRITICAL JURNAL

KEANEKARAGAMAN DAN SEBARAN EKOLOGIS AMFIBI


DI AIR TERJUN, BERAMBAI SAMARINDA, KALIMANTAN
TIMUR

Nama : Siti Rodiyah


Nim : 0310192050
Kelas : TBIO-2

MATA KULIAH ZOOLOGI VERTEBRATA


KODE MATA KULIAH : 01031016

kopikirikali@2021
1. Identitas Jurnal

Nama Penulis : Aditya Setiawan dan Nova Hariani


Penerbit : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Tahun Terbit : 2019
P-ISSN : 0126-1754
E-ISSN : 2337-8751
Volume dan Edisi : Vol. 18 No. 3
Jumlah Halaman : 9 Halaman

2. Jenis Amfibi : Amfibi secara umum


3. Latar Belakang
Menurut saya jurnal tersebut dilatar belakangi oleh keinginan penulis untuk
mengetahui bagaimana keanekaragaman dan sebaran ekologis amfibi di air
terjun Berambai, Samarinda, Kalimantan Timur.

Pada halaman 296 penulis menunjukkan dan memperkuat tujuan


penelitiannya dengan mengemukakan Penelitian yang dilakukan beberapa
peneliti sebelumnya yang sudah melakukam penelitian terkait
keanekaragaman amfibi di Kalimantan. Namun dalam penelitian mereka
masih terbatas pada keanekaragaman jenis dan belum banyak diketahui
tentang sebaran ekologis pada habittatnya. Dan untuk lokasi kawasan yang
dipilih penulis pun belum pernah dilakukan penelitian. Maka dari itu, penulis
melakukan penelitian ini untuk menganalisis keanekaragaman spesies amfibi
berkaitan dengan kondisi lingkungan serta sebaran vertikal dan horizontalnya
di kawasan Air Terjun Berambai Samarinda, Kalimantan Timur. Dari
penelitan tersebut diharap dapat memberikan informasi lebih kepada
pembaca dan dapat dijadikan dasar penelitian lanjutan.

4. Metode penelitian yang digunakan

Jurnal ini menggunakan beberapa metode yang dijelaskan pada halaman 296
dan 297 yaitu metode transek/jalur dan metode visual encounter survey.
Metode transek dilakukan pada dua jalur habitat yaitu jalur terestrial
melewati jalan setapak yang sudah ada dan jalur akuatik melewati sepanjang
aliran sungai. Metode visual encounter survey dilakukan dengan cara
menyusuri secara bebas berbagai tempat/mikrohabitat yang dicurigai dapat
ditemukannya keberadaan amfibi. Pencarian dilakukan dengan cara
memeriksa amfibi yang tersembunyi pada vegetasi, kayu rebah, di bawah
batu, sarasah, genangan air, dan lumpur.

Penangkapan dilakukan dengan cara menyinari amfibi menggunakan cahaya


lampu senter agar buta sesaat dan tidak melompat, selanjutnya amfibi
ditangkap menggunakan tangan dari bagian belakang. Pengukuran parameter
lingkungan dilakukan pada habitat amfibi meliputi suhu udara, suhu air,
kelembaban udara dan pH air.

5. Hasil pengamatan

Hasil pengamatan dari penelitian yang dilakukan penulis, didapatkam hasil


yaitu spesies amfibi yang ditemukan di Air Terjun Berambai keseluruhannya
termasuk ke dalam ordo Anura, terdiri atas 18 spesies, 6 famili dan 109
individu. Jumlah spesies terbanyak ditemukan pada famili Dicroglossidae
sebanyak 6 spesies dan diikuti oleh famili Ranidae sebanyak 5 spesies,
sedangkan famili Microhylidae dan Megophryidae hanya ditemukan 1
spesies. Jika dilihat dari kelimpahan individu, spesies amfibi dengan jumlah
individu tertinggi adalah Limnonectes paramacrodon (n=29) dan Pulchrana
picturata (n=28) .

Berdasarkan habitat pencarian, sebagian besar spesies amfibi yang ditemukan


berada di habitat akuatik terdiri atas 9 spesies yang bersubstrat batu dan
tanah atau lumpur di tepi sungai, sedangkan spesies amfibi yang ditemukan
di habitat terestrial terdiri atas 7 spesies yang bersubstrat tanah, serasah, serta
di vegetasi semak dan perdu. L. paramacrodon dan Fejervarya limnocharis
adalah spesies amfibi yang ditemukan dikedua habitat tersebut.

Untuk hasil kekayaan spesies, keanekaragaman, kemerataan dan dominansi


spesies amfibi dijabarkan dalam bentuk tabel pada halaman 299, dimana hasil
1
penelitian menunjukkan indeks kekayaan dan keanekaragaman spesies tinggi,
walaupun ada dua spesies dengan jumlah individu jauh lebih tinggi (L.
paramacrodon dan P. picturata) namun tidak ada dominansi satu spesies
seperti yang ditunjukkan dari indeks kemerataan dan dominansi.

Kemudian, untuk sebaran horizontal dan vertikal spesies amfibi ditunjukkan


pada grafik yang tertera dijurnal halaman 299. Dimana berdasarkan hasil
tangkapan, sebaran horizontal seluruh spesies amfibi yang tertangkap
berkisar 0–18 m dari pinggir sungai atau badan air, namun sebagian besar
spesies amfibi yang ditemukan selalu kurang dari 5 m dari tepi sungai.
Spesies Duttaphrynus melanostictus, F. limnocharis, Leptolalax gracilis dan L.
paramacrodon ditemukan menyebar cukup jauh hingga mencapai 15 m dari
tepi sungai, sedangkan hampir semua individu Limnonectes kuhlii berada di
batu pada sungai.

Polypedates leucomystax, P. otilophus dan Odorrana hosii ditemukan di


vegetasi perdu mulai dari ketinggian 1,5–2,5 m dari permukaan tanah.

Ansonia spinulifer, Chalcorana chalconota, Chalcorana raniceps ditemukan


pada vegetasi semak pada ketinggian 0,5–<1,5 m dari permukaan tanah,
sedangkan spesies lainnya berada di permukaan air dan permukaan batu
hingga ketinggian <0,5 m

6. Pembahasan

Amfibi memiliki tiga ordo yaitu Gymnophiona, Caudata dan Anura, tetapi
dalam penelitian ini hanya satu ordo yang ditemukan yaitu ordo Anura. Ordo
Caudata tidak terdapat di Indonesia dan hanya ditemukan di daerah
temperata. Ordo Gymnophiona sulit ditemukan karena kebiasaan hidup di
dalam liang-liang tanah (fossorial) dan hanya keluar dari tanah ketika hujan
lebat terjadi. Perairan yang cukup keruh di kawasan hutan Air Terjun
Berambai, terutama ketika hujan turun menjadi penyebab sulitnya
menemukan spesies dari ordo ini.

Jumlah spesies yang dutemukan selama penelitian sebanyak 18 spesies dan 6

2
familo. Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya seperti Yani et al
(2015) di Hutan Lindung Gunung Semahung Kalimantan Barat yang
melaporkan 18 spesies dan 6 famili. Namun jika ddibandingkan dengan Das
et al. (2007) yang melaporkan 53 spesies Anura dan 2 spesies Gymnophiona di
wilayah Matang Sarawak Borneo. Bervarisinya jumlah spesies dan famili
amfibi yang ditemukan jika dibandingkan dengan hasil penelitian lainnya
disebabkan oleh adanya faktor perbedaan kondisi habitat, ketinggian tempat
dan wilayah geografi. Selain itu juga dapat disebabkan oleh perbedaan usaha
dalam pencarian amfibi dan luasan wilayah yang diteliti.

Keragaman spesies amfibi di Air Terjun Berambai menunjukkan komunitas


yang stabil, diindikasikan oleh indeks kekayaan spesies dan indeks
keragaman spesies yang tinggi serta tidak ada spesies yang mendominasi.
Sebaran horizontal dan vertikal amfibi di habitatnya dipengaruhi oleh spesies,
kebiasaan hidup, dan penyebaran sumberdaya makanan. Kawasan Air Terjun
Berambai memiliki habitat cukup beragam serta faktor lingkungan cukup baik
untuk mendukung keberagaman dan keberadaan spesies amfibi di habitatnya.

7. Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan

Pada jurnal ini menurut saya yang menjadi kelebihan pertama adalah
bagaimana alasan penulis atau latar belakang dilakukannya penelitian
tersebut. Penulis memanfaatkan berbagai penelitian yang dilakukan oleh
peneliti-peneliti sebelumnya sehingga penulis dapat membandingkan hasil
peneliitian yang dilakukan dengan hasil penelitian sebelumnya, kemudian
dari perbandingan tersebut didapat sebuah kesimpulan mengapa suatu hal
tersebut dapat terjadi.

Pada jurnal ini penulis mampu menyajikan materi secara tersusun,


terstruktur dan sistematis. Mulai dari bagian abstrak penulis sudah
menyajikan tujuan penelitian, metode penelitian dan hasil penelitian sehingga
memudahkan pembaca dalam memahami maksud dan tujuan jurnal tersebut .
Kemudian penulis memaparkan dengan jelas mengenai apa dan mengapa
3
penelitian tersebut dilakukan pada bagian pendahuluan. Penulis menjelaskan
terkait topik dengan memaparkan materi, yang didukung berbagai referensi.

Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil pengamatan. Dari hasil
pengamatan itu penulis mampu menjelaskan keterkaitan antara hasil
pengamatan dengan pendapat para ahli, kemudian penulis juga mampu
menjelaskan perbandingan antara hasil penelitian penulis dengan hasil
penelitian-penelitian sebelumnya.

Pada penyajian dan pemaparan isi jurnal semua tersusun dan terstruktur,
didukung oleh tabel dan grafik hasil pengamatan sehingga memudahkan bagi
pembaca untuk menyimpulkan. Selain itu, penulis juga memaparkan gambar
lokasi dan jalur pencarian amfibi di Air Terjun Berambai, Samarinda, hal ini
juga menjadi nilai tambahan untuk jurnal ini.

Kemudian yang menjadi nilai tambahan lagi untuk jurnal ini yaitu penulis
menggunakan banyak berbagai referensi terutama referensi penelitian-
penelitian sebelumnya yang sangat mendukung terkait dalam hal
menjelaskan materi, hasil penelitian dan pembahasan. Semua tersusun secara
sistemafis dan jelas. Dan saya sebagai pembaca dari hasil penelitian tersebut
saya mendapat berbagai informasi terkait keanekaragaman dan persebaran
ekologi spesies amfibi. Tidak hanya topik jurnal ini saja yang saya dapatkan,
tetapi juga informasi dari penelitian-penelitian sebelumnya.

Kekurangan

Secara keseluruhan jurnal ini sudah dapat dikategorikan kedalam jurnal yang
baik namun ada beberapa hal yang menurut saya masih kurang. Metode yang
digunakan sudah baik tetapi dalam penelitian tersebut untuk pencarian dan
penangkapan spesies jumlah orang yang terlibat hanya 4 orang. Menurut saya
alangkah baiknya jika jumlah orang yang terlibat dalam pencarian itu
ditambah sehingga hasil spesies yang didapat bisa lebih banyak.

Saran perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang sumber daya makanan
dari spesies amfibi berkaitan dengan penyebaran vertikal dan horizontalnya

4
di kawasan hutan Air Terjun Berambai.

Anda mungkin juga menyukai