EVALUASI
PEMBELAJARAN
OLEH KELOMPOK 1:
1. PENGERTIAN EVALUASI
Evaluasi berarti perbuatan pertimbangan menurut suatu perangkat kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggung
jawabkan.
secara harfiah evaluasi pendidikan dapat diberikan arti penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian terhadap hal-
hal yang berkaitan dengan pendidikan.
UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat 21 dijelaskan bahwa evaluasi pendidikan adalah
kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada
setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.
Lembaga Administrasi Negara mengemukakan batasan mengenai evaluasi pendidikan sebagai berikut :
a.Evaluasi pendidikan adalah proses kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan
yang telah ditentukan.
b. Evaluasi pendidikan adalah usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed back) bagi
penyempurnaan pendidikan.
Istilah evaluasi dalam al-Qur’an tidak dijumpai persamaan kata yang pasti, tetapi ada kata-kata tertentu yang
mengarah kepada arti evaluasi, misalnya:
1. Al-Bala’, memiliki makna cobaan atau ujian. Misalnya firman Allah Qs. Al-Mulk ayat 2:
2. Al-Hisab, memiliki makna: mengira, menafsirkan, menghitung dan menganggap. Misalnya firman Allah, Qs. Al-
Baqarah ayat 284 :
b. Sekolah
Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui bagaimana hasil belajar peserta
didik-peserta didiknya, dapat pula diketahui bahwa apakan kondisi belajar yang diciptakan
oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum. Hasil belajar merupakan cermin
kualitas sesuatu sekolah.
Prinsip-Prinsip Evaluasi Hasil Belajar
Sudaryono (2012: 55-58) mengemukakan terdapat tujuh prinsip evaluasi belajar yang harus diperhatikan
guru yang pada intinya menjadi faktor pendukung/penunjang dalam melakukan evaluasi yang berhasil,
yaitu:
1. Prinsip berkesinambungan (continuity)
Maksud dari prinsip ini adalah bahwa kegiatan evaluasi dilaksanakan secara terus menerus.
2. Prinsip menyeluruh (comprehensive)
Prinsip menyeluruh berarti evaluasi tersebut mencakup keseluruhan aspek tingkah laku siswa baik aspek
berpikir, aspek nilai atau sikap, maupun aspek ketrampilan yang ada pada masing-masing siswa.
3. Prinsip objektivitas (objectivity)
Prinsip objektivitas berarti dalam pelaksanaannya tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi, baik yang
menyangkut bentuk evaluasi maupun dari pihak evaluator sendiri.
4. Prinsip validitas (validity) dan reliabilitas (reliability)
Prinsip validitas menyatakan bahwa alat evaluasi yang dipergunakan, benarbenar dapat
mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan reliabilitas adalah suatu pengukuran sejauh
mana pengukuran tersebut tanpa bias dan karena itu menjamin pengukuran yang lintas waktu
danmlintas beragam item dan instrumen.
5. Prinsip penggunaan kriteria
Prinsip ini menggunakan standar pengukuran mutlak dan standar pengukuran relatif
6. Prinsip kegunaan
Prinsip kegunaan ini menyatakan bahwa evaluasi yang dilakukan hendaklah merupakan sesuatu
yang bermanfaat, baik bagi siswa maupun bagi pelaksana .
INTEGRASI AYAT AL-QUR’AN DENGAN
EVALUASI PEMBELAJARAN
Evaluasi bertujuan dan berfungsi sebagai berikut:
1. Untuk menguji daya kemampuan manusia beriman terhadap berbagai macam problema kehidupan yang
dihadapi, tercantum dalam al-Qur’an Q.s Al-Baqoroh : 155
ّ ٰ ت َوبَ ِّش ِر ال
صبِ ِري َْن ِ ۗ س َوالثَّ َم ٰر
ِ ُال َوااْل َ ْنف ِ ف َو ْالج ُْو
ٍ ع َونَ ْق
ِ ص ِّم َن ااْل َ ْم َو ِ َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم بِ َش ْي ٍء ِّم َن ْال َخ ْو
“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan
buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,”
2. Untuk mengetahui sejauh mana atau sampai mana hasil pendidikan wahyu yang diaplikasikan Rasulullah Saw
kepada umatnya seperti tercantum dalam Q.S Al-Naml ;40
“berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Alkitab : “Aku akan membawa singgasana itu
kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman itu terletak dihadapannya, iapun berkata : “ini
termasuk karunia Tuhan untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya).
Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan
barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Mulia.
TERIMAKASIH