Anda di halaman 1dari 12

HAKIKAT

EVALUASI
PEMBELAJARAN
OLEH KELOMPOK 1:

SALWA SABILA (0310192054)

SITI RODIYAH 0310192050


HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN

1. PENGERTIAN EVALUASI
 Evaluasi berarti perbuatan pertimbangan menurut suatu perangkat kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggung
jawabkan.
 secara harfiah evaluasi pendidikan dapat diberikan arti penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian terhadap hal-
hal yang berkaitan dengan pendidikan.
 UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat 21 dijelaskan bahwa evaluasi pendidikan adalah
kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada
setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.
 Lembaga Administrasi Negara mengemukakan batasan mengenai evaluasi pendidikan sebagai berikut :
 a.Evaluasi pendidikan adalah proses kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan
yang telah ditentukan.
 b. Evaluasi pendidikan adalah usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed back) bagi
penyempurnaan pendidikan.
Istilah evaluasi dalam al-Qur’an tidak dijumpai persamaan kata yang pasti, tetapi ada kata-kata tertentu yang
mengarah kepada arti evaluasi, misalnya:
1. Al-Bala’, memiliki makna cobaan atau ujian. Misalnya firman Allah Qs. Al-Mulk ayat 2:

‫ت َو ْال َحيَاةَ ِليَ ْبلُ َو ُك ْم أَ ُّي ُك ْم أَحْ َس ُن َع َماًل‬


َ ‫ق ْال َم ْو‬
َ َ‫ۚ لَّ ِذي َخل‬
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya”

2. Al-Hisab, memiliki makna: mengira, menafsirkan, menghitung dan menganggap. Misalnya firman Allah, Qs. Al-
Baqarah ayat 284 :

ِ ‫ض ۗ َوإِ ْن تُ ْب ُدوا َما فِي أَ ْنفُ ِس ُك ْم أَ ْو تُ ْخفُوهُ يُ َح‬


‫اس ْب ُك ْم بِ ِه هَّللا ُ ۖ فَيَ ْغفِ ُر ِل َم ْن يَ َشا ُء َويُ َع ِّذبُ َم ْن‬ ِ ْ‫ت َو َما فِي اأْل َر‬ َ ‫لَّ ِه َما فِي ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬
‫يَ َشا ُء ۗ َوهَّللا ُ َعلَ ٰى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِدي ٌر‬
“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. dan jika kamu melahirkan
apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan
kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang
dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
PERBEDAAN TES (ALAT UKUR), PENGUKURAN
(MEASUREMENT)), DAN PENILAIAN (EVALUATION)
1. Tes (Alat Ukur)
Tes adalah pemberian suatu tugas atau rangkaian tugas dalam bentuk soal atau
perintah/suruhan lain yang harus dikerjakan oleh peserta didik.
2. Pengukuran (measurement)
Pengukuran (measurement) adalah suatu proses untuk menentukan kuantitas daripada sesuatu.
Sesuatu itu bisa berarti peserta didik, starategi pembelajaran, sarana prasana sekolah dan
sebagainya.
3. Penilaian (Evaluation)
Penilaian (assesment) adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan
untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka
membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu (Arifin,
2013:4).
TUJUAN EVALUASI
Chittenden (1994) secara simpel mengklasifikasikan tujuan penilaian (assessment purpose) adalah:
1. KEEPING TRACK
Yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. CHECKING-UP
Yaitu untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran dan kekurangan-
kekurangan peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran.
3. FINDING-OUT
Yaitu untuk mencari, menemukan dan mendeteksi kekurangan kesalahan atau kelemahan peserta didik dalam
proses pembelajaran, sehingga guru dapat dengan cepat mencari alternative solusinya.
4. SUMMING-UP
Yaitu untuk menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan .
Fungsi Evaluasi
1. Penilaian berfungsi selektif
a. Untuk memilih peserta didik yang dapat diterima di sekolah tertentu.
b. Untuk memilih peserta didik yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
c. Untuk memilih peserta didik yang seharusnya mendapat beapeserta didik.
d. Untuk memilih peserta didik yang sudah berhak meninggalkan sekolah, dan sebagainya

2. Penilaian berfungsi diagnotik.


Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan
melihat hasilnya, guru akan mengetahui.kelemahan peserta didik. Disamping itu diketahui pula
sebab-sebab kelemahan itu. Jadi dengan mengadakan penilaian, sebenarnya guru mengadakan
diagnosa kepada peserta didik tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahui sebab-
sebab kelemahan ini, maka akan lebih mudah dicari untuk cara mengatasinya.
3. Penilaian berfungsi sebagai penempatan.
Setiap peserta didik sejak lahirnya telah membawa bakat sendiri sendiri sehingga pelajaran akan lebih
efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan yang ada.

4. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.


Fungsi dari penilaian dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan.
Selain dari itu penilaian juga berguna bagi semua pihak pemangku kepentingan, mulai dari peserta
didik, tenaga pengajar, sekolah dan juga masyarakat. Khusus bagi peserta didik, guru dan sekolah
penilaian memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Peserta didik. Dengan diadakannya penilaian, maka peserta didik dapat mengetahui sejauh mana
telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan guru. Hasil yang diperoleh peserta didik dari
pekerjaan menilai ini ada 2 kemungkinan:
a. Memuaskan
b. Tidak memuaskan.
b. Guru.
Dengan hasil penilaian yang diperoleh guru akan dapat mengetahui peserta didik mana
yang sudah berhak meneruskan pelajarannya karena berhasil menguasai bahan, maupun
mengetahui peserta didik yang belum berhasil menguasai bahan.

b. Sekolah
Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui bagaimana hasil belajar peserta
didik-peserta didiknya, dapat pula diketahui bahwa apakan kondisi belajar yang diciptakan
oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum. Hasil belajar merupakan cermin
kualitas sesuatu sekolah.
Prinsip-Prinsip Evaluasi Hasil Belajar

Sudaryono (2012: 55-58) mengemukakan terdapat tujuh prinsip evaluasi belajar yang harus diperhatikan
guru yang pada intinya menjadi faktor pendukung/penunjang dalam melakukan evaluasi yang berhasil,
yaitu:
1. Prinsip berkesinambungan (continuity)
Maksud dari prinsip ini adalah bahwa kegiatan evaluasi dilaksanakan secara terus menerus.
2. Prinsip menyeluruh (comprehensive)
Prinsip menyeluruh berarti evaluasi tersebut mencakup keseluruhan aspek tingkah laku siswa baik aspek
berpikir, aspek nilai atau sikap, maupun aspek ketrampilan yang ada pada masing-masing siswa.
3. Prinsip objektivitas (objectivity)
Prinsip objektivitas berarti dalam pelaksanaannya tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi, baik yang
menyangkut bentuk evaluasi maupun dari pihak evaluator sendiri.
4. Prinsip validitas (validity) dan reliabilitas (reliability)
Prinsip validitas menyatakan bahwa alat evaluasi yang dipergunakan, benarbenar dapat
mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan reliabilitas adalah suatu pengukuran sejauh
mana pengukuran tersebut tanpa bias dan karena itu menjamin pengukuran yang lintas waktu
danmlintas beragam item dan instrumen.
5. Prinsip penggunaan kriteria
Prinsip ini menggunakan standar pengukuran mutlak dan standar pengukuran relatif
6. Prinsip kegunaan
Prinsip kegunaan ini menyatakan bahwa evaluasi yang dilakukan hendaklah merupakan sesuatu
yang bermanfaat, baik bagi siswa maupun bagi pelaksana .
INTEGRASI AYAT AL-QUR’AN DENGAN
EVALUASI PEMBELAJARAN
Evaluasi bertujuan dan berfungsi sebagai berikut:
1. Untuk menguji daya kemampuan manusia beriman terhadap berbagai macam problema kehidupan yang
dihadapi, tercantum dalam al-Qur’an Q.s Al-Baqoroh : 155
ّ ٰ ‫ت َوبَ ِّش ِر ال‬
‫صبِ ِري َْن‬ ِ ۗ ‫س َوالثَّ َم ٰر‬
ِ ُ‫ال َوااْل َ ْنف‬ ِ ‫ف َو ْالج ُْو‬
ٍ ‫ع َونَ ْق‬
ِ ‫ص ِّم َن ااْل َ ْم َو‬ ِ ‫َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم بِ َش ْي ٍء ِّم َن ْال َخ ْو‬
“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan
buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,”
2. Untuk mengetahui sejauh mana atau sampai mana hasil pendidikan wahyu yang diaplikasikan Rasulullah Saw
kepada umatnya seperti tercantum dalam Q.S Al-Naml ;40
“berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Alkitab : “Aku akan membawa singgasana itu
kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman itu terletak dihadapannya, iapun berkata : “ini
termasuk karunia Tuhan untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya).
Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan
barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Mulia.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai