Anda di halaman 1dari 11

STASE KEPERAWATAN MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN Ny. T DENGAN POST PARTUM H2


DI RUANG MATERNITAS RS BHAYANGKARA YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH :

ASRIANI KASIM
NPM : 20323109

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XIII


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2021
HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN Ny. T DENGAN POST PARTUM H2


DI RUANG MATERNITAS RS BHAYANGKARA YOGYAKARTA

Telah disetujui pada


Hari :
Tanggal :

Mahasiswa Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Asriani kasim) (…………………………..) (…………………….)


ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PERIODE POST PARTUM

Nama Mahasiswa : Asriani kasim


Tempat Praktik : Ruang kebidanan RS Bhayangkara POLDA DIY
Tanggal Praktik :

DATA DEMOGRAFI
Nama Klien : Ny. T
Umur Klien : 27 tahun
Alamat : bantul
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Katolik
Suku : NTT
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Penanggung jawab : Tn. R
Status Obstetri : P1 A0 uk 40 mimggu
Diagnosa : Rest sisa plasenta
Tanggal Masuk RS :5-juli-2020
No RM : 071799
Tanggal Persalinan : 17-juni-2021
Tanggal Pengkajian : 23-06-2021

1) Keluhan Utama Saat Ini :


Pasien mengatakan keluar darah banyak dari kemaluanya
2) Riwayat Penyakit sebelumnya :
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya, ini Persalinan
pertamanya
3) Riwayat Persalinan dan kelahiran saat ini :
a. Lamanya persalinan 30 Menit.
b. Posisi Janin
Leopold 1 : Bokong
Leopold 2 : Punggung kiri.
Leopold 3 : Kepala.
Leopold 4 : kepala masuk panggul
c. Tipe Kelahiran post partum spontan
d. Penggunaan analgesik antibiotic :
Amoxicillin 3 x 500 ml.
Parasetamol 3 x 500 mg.
Oksitiosin 1 amp
e. Masalah selama persalinan : Tidak terjadi masalah selama persalinan
f. Riwayat penggunaan kontrasepsi : Sebelumnya pasien tidak
menggunakan alat kontrasepsi
4) DATA BAYI
a. Panjang Badan : 50 cm
b. Berat Badan Lahir : 3250 gram
c. Lingkar Kepala : 36 cm
d. Lingkar Dada : 35 cm
e. Lingkar Perut : 34 cm
f. Lingkar lengan atas : 10 cm
g. APGAR Skor : 7/8
h. Jenis Kelamin bayi : (L)
5) Keadaan Psikologis Ibu : Ibu senang dengan kelahiran anaknya yang lahir
dengan selamat
6) Riwayat Penyakit Keluarga : Dalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit menular
7) Riwayat Ginekologi : Pasien tidak memiliki riwayat penyakit ginekologi
8) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu.
HPHT : 10 September 2020
HPL : 17 Juni 2021
9) Riwayat Obstetri :
Tempat
JK Cara Lahir BB Lahir Komplikasi Keadaan Umur
Persalinan
P Normal BPS 3250 gr tidak ada Normal 2 hari

10) Riwayat persalinan sekarang


a. tempat persalinan :BPM T.R Setyaningsih
b penolong : bidan
c. tanggal/jam bersalin : 17 juni 2021, jam 9: 00
d. jenis kelamin : perempuan
e. jenis persalinan : normal/ spontan
f. penyulit saat melahirkan : tidak ada
g. plasenta lahir spontan, di lahirkan tidak lengkap, tertinggalnya selaput
plasenta
h. pendarahan abnormal darah keluar lebih dari 500 cc
11) Riwayat nifas sekarang
Ibu dalam masa nifas memasuki hari ke 2 pendarahaan banyak, konsistensi
darah prongkol, volume banyak, ganti pembalut 3-4 kali dan lochea rubra
12) Tanda Tanda Vital
TD : 115/85 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 37,5 oC
TFU : ½ jari dibawah pusat.
Lokia : rumbra keluar darah dari jalan lahir berwarna merah kurang lebih
3-4 pembalut

13) Riwayat Kesehatan Saat ini


a. Pola Nutrisi : Pasien mendapatkan Diet TKTP 2300 kkal dari rumah
sakit, 3x makan utama dan 2x selingan
b. Pola Cairan dan elektrolit : Cairan dan elektrolit
c. Pola eliminasi :
BAK : 4-5 x/ Hari, BAB : 1x/Hari
d. Pola Aktivitas dan Latihan : ADLs dibantu suami dan keluarga, untuk
sementara pasien masih ter baring pasca melahirkan.
e. Pola Istirahat tidur : tidur 8 jam/perhari.
14) Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : bentuk kepala simetris tida ada lesi, tidak terdapat nyeri tekan,
tidak da ketombe
1) Rambut : lurus berwarna hitam dan tidak ditemukan kutu
2) Mata : simetris kiri dan kanan, tidak terdapat icterus pada sklera,
pupil terlihat bersih, besar pupil simetris, reflek terhadap cahaya
bai, alis mata tumbuh lebat bentuk simetris\
3) Hidung : hidung simestris, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat
cairan yang keluar
4) Mulut : Mukosa bibir terlihat kering, tidak lembab
5) Telinga : pendenganran baik, bentuk telinga simetris, tidak nyeri
tekan, telingan terlihat bersih tidak ada keluara cairan
6) Leher : tidak terdapat jejas, tidak terdappt nyeri tekan
b. Dada dan Payudara

Inspeksi : Pergerakan dinding dada terlihat cepat pada saat


bernapas, tidak ada lesi dan memar, tidak terdapat
lesi pada daerah payudara,putting menonjol asi
belum takpak keluar
Palpasi : Fremitus kanan dan kiri, tidak terapat benjolan, dada
kiri dan kanan simetris
Perkusi : bunyi paru sonor
Auskultasi : Suara nafas pasien vesikuler kanan dan kiri, tidak
terdapat suara tambahan, tidak terdapat suara ronci,
tidak terdengar adanya cairan pada paru.

c. Abdomen
Inspeksi : Perut buncit, tidak adanya benjolan, , tidak adanya
benjolan di daerah limpa. Tetapi adanya kontraksi
uterus.
Palpasi : Adanya nyeri tekan, tidak adanya pembengkakan,
TFU ½ jari di bawah busat kontari keras. Adanya
kontraksi uterus
Perkusi : Bunyi hepar pekak, Timpani.
Auskultasi : Peristaltik 20 x per menit
15) Perinium : Terdapat luka jahitan perenium. Lokia : rubra keluar darah dari
jalan lahir berwarna merah kurang lebih 3-4 pembalut
a. Ekstremitas : ekstermitas atas bagian kiri terpasang infus RL 20 tpm
ditangan sebelah kiri.
b. Kulit : CRT 2 detik

PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK


Satua
Waktu Pemeriksaan Hasil Rujukan
n
Dara Rutin
HB 11.1 L:13.2-17.3; P:11.7-15.5 Gr/dl
Ertrosit 4.57 L:4.4-5.9; P:3.8-5.2 Jt/ul
L:3.800-10.000;
Leukosit 11.000* Sel/ul
P:3.600-11.000
Trombosit 293.000 150.000-450.000 Sel/ul
Hematocrit 33.6 35-47 %
Hitung Jenis
 Grenulosit 82 52-73 %
23-06-  Lomfosit 13 25-40 %
2021  Monosit 5 2-8 %
Golongan darah
B
ABO
Waktu pendarhan
2’50 2-7 Menit
(BT)
Waktu pembekuan
7’47 5-14 Mrnit
(CT)
igG Anti-SARS-coV-2 No Reatif No Reatif
HBsAg No Reatif No Reatif
Gula darah sewaktu 82 < 200 Mg/dl

TERAPI MEDIS
Jenis Terapi Rute Dosis Indikasi terpakai
Pendarahan post
Oxytoxin IV 1000 ml partum menimbulkan
kontraksi uterus
Amoxicilillin Oral 3 x 500 mg Antibiotic
Mencegah dan
0,2 mg 20 mengatasi
RL drip ergometrin Injeksi
TPM pendarahan setelah
persalinan

ANALISA DATA
N
DIAGNOSE PROBLEM ETIOLOGI
O
1 Ds : Hipovolemia Kehilangan
1. Pasien mengatakan terasa keluar (D. 0023) cairan aktiv
darah banyak sari vaginanya.
Do :
1. Lokia banyak: rumbra keluar
darah dari jalan lahir berwarna
merah kurang lebih dari 500 cc
2. TTV :
TD : 115/85 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 37,5 oC
3. Pasien post partum spontan

DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG DITEGAKKAN


1. Hipovolemia b.d kehilangan cairan aktiv
RENCANA KEPERAWATAN
N DIAGNOSA
SLKI SIKI
O KEPERAWATAN
1 Hipovolemia b.d Setelah dilakukan tindakan MANAJEMEN HIPOVOLEMIA I. 03116
kehilangan cairan keperawatan selama 3x24 jam Observasi
aktiv maka Status cairan (L.03028) 1. Periksa tanda dan gejala hypovolemia
membaik dengan kriteria hasil : 2. monitor intake dan output cairan
1. Perasaan lemah menurun Terapeutik
2. Suhu tubuh membaik 1. Hitung kebutuhan cairan
3. Intake cairan meningkat 2. Berikan posisi modified trendelenburg
3. berikan asupan cairan oral
Edukasi
1. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
2. Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak.
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. Nacl, RL)
2. Kolaborasi pemberian cairan hipotonis ( mis. Glukosa 2,5%,
NaCl 0,4% )
3. Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. Albumin, plamanate)
4. Kolaborasi pemberian produk darah

MANAJEMEN SYOK HIPOVOLEMIK I. 02050


Observasi
1. Monitor status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan nadi,
frekuensi napas, TD, MAP)
2. Monitor status oksigenase
3. Monitor status cairan (masukan dan keluaran, turgor kulit, CRT)
4. Periksa tingkat kesadaran dan respon pupil
5. Periksa seluruh permukaan tubuh terhadap adanya DOTS
Terapeutik
1. Pertahankan jalan napas paten
2. Berikan oksigen mempertahankan saturasi oksigen > 94%
3. Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
4. Lakukan penekanan langsung pada pendarahan eksternal
5. Berikan posisi syok
6. Pasang jalur IV Berukuran besar
7. Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine
8. Pasang selang nasogatrik untuk dekompresi lambung
9. Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan
elektrolik
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian infus cairan kristaloid 1-2 L pada dewasa
2. Kolaborasi pemberian infus cairan kristaloid 20 ML/kg BB pada
anak
3. Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai