KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Keperwatan Gerontik. Selain itu,makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga karya tulis ilmiah ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.
Bengkulu,……….........2021
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................
1.3 Tujuan......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fakta di masa lalu, merawat klien lanjut usia(lansia) dianggap sebagai area
berteknologi rendah,dijelaskan sebagai area yang bukan salah satu areapraktik
keperawatan bergengsi (Basford, 2006).Terdapat keraguan bahwa klien lansia
dengandemensia merupakan kekhawatiran utama dalampenyediaan pelayanan asuhan
keperawatan lanjut(home care). Bahwa seiring dengan semakin lanjutnyausia, mental
serta kecakapan fisik melambat sampaibeberapa tingkat, sehingga lansia
distigmatisasi sebagaibagian bawah dalam kelompok sosial dan kebutuhankhusus
mereka kurang dikenali, sehingga perawatanhome care tidak maksimal (Larsson,
2007).
Sensus penduduk tahun 1901, menemukan kurangdari dua juta masyarakat Inggris
berusia lebih dari 65tahun. Pada 1989, diperkirakan jumlah penduduklansia sekitar
sembilan juta. Walaupun lansia yanglebih muda (65-75 tahun) secara statistik
menunjukkansikap yang tetap mandiri, terdapat peningkatansignifikan pada lansia
yang lebih tua (75 tahun keatas) yang menyebabkan kesulitan tertentu bagipenyedia
perencana kesehatan dan perawatan sosial.Pada 1991, bahwa 44% penduduk lansia
berusialebih dari 75 tahun. Diperkirakan pada 2041 proporsipenduduk lansia yang
lebih tua akan melebihi 50%.Dalam istilah lain, diprediksi bahwa antara 1991
dan2011 jumlah lansia akan meningkat sampai sekitar700.000 dan sekitar 75% terdiri
dari lansia yangberusia lebih dari 75 tahun (OPCS, 1991). Antara60% dan 75% lansia
penghuni panti jompo menderitabeberapa bentuk demensia (Stockslager,
2007).Bahwa tingkat kerusakan jaringan otak meningkatmelalui kombinasi dari
pengurangan sejumlah darahteroksigenasi yang mencapai daerah otak, dan efekproses
penuaan pada organ lain dan pada sistemtubuh. Efek kondisi yang dapat dipantau ini
adalahkehilangan keterampilan sehari-hari seperti mandi,makan dan minum,
berpakaian, dan eliminasi, sertarasa frustasi akibat kehilangan kepercayaan diri
danharga diri yang dapat digabungkan dengan caraperawat memperlakukan klien
lansia (Kitson, 1990).
Salah satu upaya perawatan terhadap lansiaberupa home care untuk
mempertahankanindividualitas dan pemberdayaan karena perawatantersebut adalah
tentang pemberian asuhan spesialuntuk memenuhi kebutuhan spesial.
Sehinggaketergantungan permanen pada lansia dapat dikurangi.Pengkajian
keperawatan untuk kelompok klien iniperlu dikonsentrasikan pada mengukur efek
kerusakandalam kemampuan untuk berkomunikasi, mobilisasi,dan terlibat dalam
aktivitas sosial. Intervensikeperawatan selanjutnya harus berfokus padamemfasilitasi
adaptasi individu guna mengembalikankesejahteraan dan kemandirian (Basford,
2006).
B. RUMUSAN MASALAH
1. JELASKAN PENGERTIAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN!
2. JELASKAN KATAGORI DIAGNOSIS KEPERAWATAN!
3. JELASKAN INTERVENSI PADA LANSIA!
C. TUJUAN
1. MENJELASKAN PENGERTIAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN!
2. MENJELASKAN KATAGORI DIAGNOSIS KEPERAWATAN!
3. MENJELASKAN INTERVENSI PADA LANSIA!
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh :
Contoh:
4) Sindrom kekerasan.
1. Katagori aktual,
contoh :
2. Katagori risiko,
contoh :
3. Promosi kesehatan,
contoh :
4. Sindrom
1) Katagori aktual,
contoh :
2) Katagori risiko,
contoh :
3) Promosi kesehatan,
contoh :
1) Katagori aktual
2) Katagori risiko
4. Miliki perlengkapan khusus, seperti tempat duduktoilet yang dapat ditinggikan atau pagar
pengaman.Rasional: ketersediaan perlengkapan khususmeningkatkan performansi aktivitas
mandi dan ketoilet.
5. Dorong klien untuk mengenakan pakaian yang rapidan nyaman.Rasional: klien perlu
mempertahankan sensasi diriyang positif.
7. Sediakan pakaian yang mudah digunakan, misalnyapakaian dengan karet pinggang dan
perekat(velkro).Rasional: pakaian yang mudah digunakan memfasilitasikemandirian dalam
berpakaian.
Intervensi:
2. Jangan menganjurkan klien tidur siang apabilaberakibat efek negative terhadap tidur pada
malamhari.Rasional: irama sirkadian (siklus tidur-bangun) yangtersinkronisasi disebabkan
oleh tidur siang yangsingkat.
3. Tentukan kebiasaan dan rutinitas waktu tidurmalam dengan kebiasaan klien (misalnya
denganmemberi susu hangat).Rasional: mengubah pola yang sudah terbiasa dariasupan
makan klien pada malam hari terbuktimengganggu tidur.
6. Beri kesempatan pada klien untuk ikut serta dalamaktivitas sosial yang sederhana dan
sudah dikenalserta aktivitas yang berorientasi pada tugas, sepertisaling membantu dalam
melakukan tugas dalamkeluarga.Rasional: partisipasi dalam aktivitas
meningkatkansosialisasi, orientasi, dan kesenangan.
Intervensi:
Intervensi:
1. Diskusikan sumber-sumber yang diperlukan untukmenyediakan perawatan yang aman
dan cukup.Rasional: sumber daya manusia dan dana harusdianggarkan dan disediakan
sebelum perawatan yangefektif dapat dimulai.
2. Rumuskan suatu rencana untuk memperolehbantuan dari anggota keluarga yang lain,
tetangga,dan teman-teman jika diperlukan.Rasional: pendelegasian tugas dan
tanggung jawabmengurangi energi yang dikeluarkan oleh perawatklien serta
mengurangi tingkat ansietas.
3. Bicarakan dengan pemberi perawatan klienmengenai kebutuhan untuk membuat
sebuahrencana guna mempertahankan kesejahteraanklien, termasuk waktu istirahat,
olahraga, danrekreasi.Rasional: pemberi perawatan perlu mengetahui bahwastresor
dan tekanan-tekanan yang terjadi setiap harimeningkatkan kerentanan mereka
terhadap penyakit.
4. Ajarkan pemberi perawatan tentang caramenghindari stres dan demontrasikan
keterampilanmenangani stres.Rasional: pemberi perawatan harus tahu caramengelola
stresor dan mencegah agar mereka tidakmengalami keletihan akibat pekerjaan dan
tanggungjawab yang berlebihan.
5. Buat rencana perawatan alternatif untuk klien.Rasional: rencana pendukung darurat
harus tersediadi tempat sehingga mereka dapat dimobilisasi jikakebutuhan terjadi.
6. Dapatkan sebuah daftar referensi pelayanan medisyang tersedia, khususnya perawatan
kesehatan dirumah dan respite care.Rasional: kemampuan keluarga untuk
mengaksespelayanan yang penting akan memampukan klientetap berada dalam
komunitas dan menunda kebutuhanakan pelembagaan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Asuhan keperawatan yang diberikan kepada lansiaberupa home care untuk
mempertahankanindividualitas dan pemberdayaan dengan menggunakanproses
keperawatan (pengkajian, diagnosakeperawatan, rencana, tindakan, dan evaluasi)
yangdikonsentrasikan untuk mengukur efek kerusakandalam kemampuan untuk
berkomunikasi, mobilisasi,dan terlibat dalam aktivitas sosial. Tindakankeperawatan
selanjutnya berfokus pada memfasilitasiadaptasi individu guna mengembalikan
kesejahteraandan kemandirian
B. SARAN
Saran yang dapat diberikan adalah menyiapkandan mendukung kebutuhan yang
diperlukan untukpara lansia dengan demensia. Kemungkinan strategiuntuk dukungan
yang lebih efektif meliputi asuhankeperawatan dalam merawat lansia dengan
demensia,dan meningkatkan kerja sama antar perawat lansia