Anda di halaman 1dari 6

KONSEP SEHAT SAKIT MASYARAKAT

DI INDONESIA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Antropologi

Disusun Oleh :

Neni Rochmayanti S NPM 220110140202

Erlin Marlinda NPM 220110140203

Ida Rosida NPM 220110140204

Ana Ratnaningsih NPM 220110140205

Rochmah NPM 220110140206

Neni Mulyani NPM 220110140207

Bactiar NPM 220110140208

Cencen Hendra NPM 220110140209

M. Khairuddin NPM 220110140210

Rasni NPM 220110140211

Fakultas Keperawatan
Universitas Padjadjaran
2014
KONSEP SEHAT SAKIT MASYARAKAT DI INDONESIA

1. Definisi Sehat-Sakit
1.1 Definisi Sehat :
1. WHO ( 1947 )
- Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial
serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
- Mengandung tiga karakteristik :
a. merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
b. memandang sehat dalam konteks lingkungan internal ataupun
eksternal
c. sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif
2. Menurut undang undang kesehatan No. 23 tahun 1992
- Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang
memungkinkan ekonomi.
3. Pender ( 1982 )
- Sehat adalah aktualisasi ( perwujudan ) yang diperoleh individu melalui
kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain, perilaku yang sesuai
dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten. Sedangkan penyesuaian
diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas sosial.
- Definisi sehat menurut Pender ini mencakup stabilitas dan aktualisasi
4. Payne ( 1983 )
- Sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri ( Self Care
Resources ) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( Self Care Action )
secara adekuat.
- Self Care Resources adalah mencakup pengetahuan,ketrampilan dan sikap
- Self Care Action adalah perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlakukan
untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi, psikososial
dan spiritual.

Dari keempat pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa sehat itu adalah
suatu keadaan yang sejahtera yang tidak hanya di ukur dari aspek fisik,
mental, sosial tetapi mampu untuk melakukan perawatan diri sehingga mampu
mengaktualisasikan dirinya secara produktif.
1.2 Definisi Sakit
1. Parsors ( 1972 )
Sakit adalah Gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas, termasuk keadaan
organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya

2. Baursams ( 1965 )
Seseorang menggunakan tiga kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit :

- Adanya gejala : naiknya temperatur, nyeri


- Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan baik, buruk, sakit
- Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari, bekerja ataupun
sekolah

3. Menurut WHO
Sakit adalah suatu kondisi dimana kondisi kesehatan tubuh lemah yang disebakan
oleh bermacam-macam keadaan bisa suatu kelainan, kejadian yang dapat
menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan tubuh manusia, dari fungsi
jaringan itu sendiri maupun fungsi keseluruhan dari anggota tubuhnya.

Dari ketiga pengertian diatas dapat di simpulakan bahwa sakit adalah suatu keadaan
dimana tubuh mengalami kelemahan baik secara fisik, mental dan sosial sehingga
tidak mampu beraktifitas sehari- hari.

2. Rentang Sehat Sakit


 Yaitu suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur keadaan sehat/kesehatan
seseorang.
 Kedudukannya pada tingkat skala ukur : dinamis dan bersifat individual.
 Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan kematian
pada titik lain.
 Rentang sehat sakit menurut Neuman (1990): “sehat dalam suatu rentang
merupakan tingkat kesejahteraan klien pada waktu tertentu, yang terdapat dalam
rentang dan kondisi sejahtera yang optimal, dengan energi yang paling maksimum,
sampai kondisi kematian yang menandakan habisnya energi total.” Jadi menurut
model ini sehat adalah keadaan dinamis yang berubah secara terus menerus sesuai
dengan adaptasi individu terhadap berbagai perubahan pada lingkungan internal
dan eksternalnya untuk mempertahankan keadaan fisik, emosional, intelektual,
sosial, perkembangan dan spiritual yang sehat. Sedangkan sakit merupakan proses
dimana fungsi individu dalam suatu atau lebih dimensi yang ada mengalami
perubahan atau penurunan bila dibandingakan dengan kondisi individu sebelumnya.
Karena sehat dan sakit merupakan kualitas yang relatif dan mempunyai tingkatan
sehingga akan lebih akurat jika ditetukkan sesuai titik-titik tertentu pada skala
Rentang Sehat Sakit. Kekurangan dari model ini adalah sulitnya menentukan tingkat
kesehatan klien sesuai dengan titik tertentu yang ada diantara dua titik ekstrim pada
rentang itu (kesejahteraan tingkat tinggi-kematian). Misalnya apakah seseorang
yang mengalami fraktur kaki tapi ia mampu melakukan adaptasi dengan
keterbatasan mobilitas, dianggap kurang sehat atau lebih sehat dibandingkan
dengan orang yang mempunyai fisik sehat tapi mengalami depresi berat. Model ini
efektif jika digunakan untuk membandingkan tingkat kesejahteraan saat ini dengan
tingkat kesehatan sebelumnya. Sehingga bermanfaat bagi tenaga kesehatan dalam
menentukan tujuan pencapaiam tingkat kesehatan yang lebih baik dimasa yang
akan dating.
 Berikut ini adalah Rentang Sehat Sakit menurut Model “Holistik Health”

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi sehat sakit


Faktor yang mempengaruhi diri seseorang tentang sehat.
1. Status perkembangan
Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan berespon terhadap
perubahan dalam kesehatan dikaitkan dengan usia.
Contoh : Bayi dapat merasakan sakit, tapi tidak dapat mengungkapkan dan mengatasinya.
2. . Pengaruh sosiokultural
Masing-masing kultur punya pandangan tentang sehat yang diturunkan dari orang tua pada
anaknya.
Contoh : Orang Cina, sehat adalah keseimbangan antara Yin dan Yang; Orang dengan
ekonomi rendah memandang flu sesuatu yang biasa dan merasa sehat
3. Pengalaman masa lalu
Seseorang dapat merasakan nyeri/sakit atau disfungsi ( tidak berfungsi ) keadaan normal
karena pengalaman sebelumnya; Membantu menentukan defenisi seseorang tentang sehat
4. Harapan seseorang tentang dirinya
Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik maupun
psikososialnya jika mereka sehat.
5. Keturunan
Keturunan juga memeberikan pengaruh terhadap status kesehatan seseorang mengingat
potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui factor genetic.
6. Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik.
7. Pelayanan
Pelayanan dapat berupa tempat pelayanan atau system pelayanan yang dapat
mempengaruhi status kesehatan.

Berikut ini adalah bagan yang menunjukkan faktor yang mempengaruhi status kesehatan
seseorang, yaitu keturunan 5%, lingkungan 40%, pelayanan kesehatan 20% serta perilaku
35%

Anda mungkin juga menyukai