Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM PERKEMBANGAN SEBUAH

NEGARA DI ERA GLOBAL


OLEH
KRISTOFORUS NINU
61120064

Dalam kehidupan bernegara ada tiga julukan terhadap suatu negara yang kita ketahui
bersama yakni Negara maju,Negara berkembang dan Negara miskin. Di Asia sendiri hal ini
masih terlihat dengan jelas, termasuk diantaranya Indonesia yang masuk dalam lingkaran negara
berkembang, bila dibandingkan dengan negara Jepang yang sudah menunjukan kapasitasnya
sebagai negara maju. Ada banyak faktor yang membedakan sebuah negara masuk dalam
lingkaran negara maju, berkembang atau miskin. Salah satu faktornya ialah pertumbuhan
ekonomi sebuah Negara.
Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara
secara berkesinambungan menuju waktu yang lebih baik dalam periode waktu tertentu.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang tercermin dari kenaikan pendapatan nasional. Kuznets mendefinisikan
pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk
menyediakan semakin banyak barang-barang ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini
tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, penyesuaian kelembagaan, dan ideologi yang
diperlukannya1. Soekirno mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan
perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang
diproduksi dalam masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk melihat kinerja perekonomian, baik
ditingkat nasional maupun regional (daerah).2 Pada dasarnya, pertumbuhan ekonomi adalah
kenaikan output agregat (keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan
perekonomian) atau Produk Domestik Bruto (PDB). PDB sendiri merupakan nilai total seluruh
output akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian, baik yang dilakukan oleh warga lokal
maupun warga asing yang bermukim di negara bersangkutan. Sehingga, ukuran umum yang
sering digunakan untuk melihat laju pertumbuhan ekonomi adalah persentase perubahan PDB
untuk skala nasional atau persentase perubahan PDRB untuk skala Provinsi atau
Kabupaten/Kota.1 3Dengan presentase ini dapat kita ketahui bersama bahwa Negara yang
dipresentasikan ekonominya itu tergolong dalam Negara maju,berkembang atau miskin.
Berbicara mengenai pertumbuhan ekonomi, Menurut Frederich List, ia menguraikan
bahwa pertumbuhan perekonomian sebuah negara bergantung kepada cara produksi (teknik
produksi) dan mata pencaharian masyarakat. 42Dan hal ini tidaklah mudah untuk kita jalankan.

1
Hingan,M.L,”Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan”, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2001),Hal. 102
2
Sukirno, Sadono, “Teori Pengantar Makro Ekonomi “, J(akarta : PT Raja Grafindo Persada,2008),hal. 213
3
Arlika Karika Eka Paksi, “Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Provinsi
Lampung”,,Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, hal. 20 -21
4
Frederich List, “The National System of Political Economy”, (London: Longmans, Green and Co., 1909),Hal. 24
Dimana dalam sebuah Negara tentu harus mengalami persaingan ekonomi dengan berbagai
Negara dan hal itu haru membutuhkkan proses atau tahap yang harus dilalui. Oleh karena itu
Frederich List membagi pertumbuhan ekonomi berdasarkan tingkatan atau disebut dengan
“Shuffen Throrien” atau teori tangga. Tahapan pertumbuhan ekonomi yang dimaksud oleh
Frederich List adalah sebagai berikut :
•Masa Berburu dan Mengembara (Tahap I)
Pada tahap I ini, manusia memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara berburu dan mengembara.
Laki-laki bertugas memburu hewan liar sedangnya perempuan bertugas mencari sayur-sayuran
dan umbi-umbian. Jika pada suatu lokasi hewan buruan dan tanaman telah habis maka mereka
akan berpindah mencari sumber baru atau mengembara ketempat lain. Kondisi ini akan terus
berulang karena pada masa ini belum ada istilah pertukaran. Selain itu, pada masa itu manusia
cenderung untuk dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.
•Masa Beternak dan Bertani (Tahap II)
Pada tahap II ini telah terjadi perkembangan dimana manusia telah menetap di suatu wilayah.
Mereka juga memenuhi hidup dengan cara beternak dan bertani. Binatang buruan sebagian
dikonsumsi dan sebagian lagi di pelihara dan diternakkan. Begitupula dengan umbi dan sayuran
yang didapat sebagian akan di makan dan sebagian lagi ditanam agar kelak dapat dipanen.
Karena telah tinggal menetap maka pada saat itu mulai muncul perkampungan dan desa-desa
•Masa Bertani dan Kerajinan (Tahap III)
Pada tahap III ini manusia telah mengalami perkembangan dengan mulai melakukan kegiatan
yang bersifat kerajinan. Kegiatan tersebut meliputi kerajian pertukangan dan pandai besi.
Kegiatan tersebut dilakukan sebagai sampingan di sela-sela kegiatan bertani.
•Masa Kerajinan, Industri dan Perniagaan (Tahap IV)
Pada masa ini manusia telah mengalamai perkembangan dimana telah terdapat sejumlah pabrik
yang didirikan dan aktivitas industri dan perniagaan. Pada tahap ini muncul kota-kota besar
sebagai pusat industri dan perdaganagan. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi, kini perdaganagan tidak hanya terjadi secara nasional tapi juga secara
internasional. Hal ini disebabkan karena adanya dukungan transportasi yang telah lebih moderen
dan maju.5
Seperti yang dikatakan atau di uraikan oleh List mengenai pertumbuhan ekonomi maka
dalam upaya menumbuhkembangkan ekonomi dalam suatu Negara tentu yang menjadi titik
pusat pengenbangannya ialah cara produksi dan kehidupan masyarakat dalam hal ini mata
pecaharian masyarakt. Dimnana dalam suatu produksi tentu hal yang dipikirkan ialah
keberhasilan dan keberhasilan itu sendiri terwujud apabila adanya suatu hal yang baru yang tentu
banyak orang belum melihat,mengetahui dan hasil dari proses produksi tersebut dapat menarik
perhatian,keinginan dan kemauan untuk memiliki hasil produksi tersebut. Sedangkan mata
pecaharian masyarakat tentu yang harus diperhatikan ialah campur tangan dari pihak pemerintah.
karena kepentingan pribadi langsung individu tidak akan mengarah pada kebaikan tertinggi
masyarakat. Dan melalui tahap pertumbuhan ekonomi menurut List itu Bahwa kekayaan sejati

5
Frederich List, “The National System of Political Economy”,, (London: Longmans, Green and Co., 1909), Hal. 72
suatu negara adalah pengembangan penuh dan banyak sisi dari kekuatan produktifnya, daripada
nilai tukarnya saat ini. Misalnya, pendidikan ekonomi harus lebih penting daripada produksi nilai
segera, dan mungkin benar bahwa satu generasi harus mengorbankan keuntungan dan
kesenangannya untuk mengamankan kekuatan dan keterampilan masa depan. Dalam kondisi
normal, bangsa yang matang secara ekonomi juga harus mengembangkan pertanian, manufaktur,
dan perdagangan. Dari lima tahap menurut List itu dpat kita ataan bahwa dua faktor terakhir
lebih penting karena mereka lebih mempengaruhi budaya dan kemandirian bangsa dan terutama
terkait dengan negara yang murni pertanian cenderung stagnan.6 Dan dengan hal inilah dapat kita
ketahui bersama bahwa Negara kita akan tergolong dalam Negara maju ,berkembang atau
miskin.
Dengan demikian bahwa untuk kemajuan ekonomi dibutuhkan wilayah yang luas dan
perluasan manufaktur dan perdagangan yang kuat, dan bahwa jalan menuju yang terakhir melalui
undang-undang perlindungan yang bijaksana. Semangat nasional dari sebuah negara juga harus
diperhatikan karenadengan semangat ini bertujuan untuk kemerdekaan dan kekuasaan melalui
persatuan, dan industri nasional, yang bangkit dari kelesuannya dan ingin memulihkan keadaan
yang hilang.7

Rumusan Masalah:
1. Siapa itu filsuf Frederich List?
2. Teori apa yang dibcarakan Frederich List?
3. Apa saja yang dibicarakan dalam teori tersebut?

6
Frederich List, “The National System of Political Economy”, (London: Longmans, Green and Co., 1909), Hal. 74
7
FREEMAN, C., "Sistem Inovasi Nasional dalam Perspektif Sejarah", (jurnal), No. 19, hlm. 5-24
RIWAYAT HIDUP DAN KARYA

Georg Friedrich List adalah seorang ahli eknonom terkemuka kelahiran jerman, 6 Agustus 1789
yang mengembangkan “National System” atau yang sekarang dikenal dengan istilah “National
System of Innovation”. List adalah pendiri Historical School of Economics, dan merupakan
perumus konsep European Economic Community. List merupakan seorang ahli ekonomi
berkebangsaan Jerman yang lahir di Reutlinngen, Wuttemberg. Ayah List menginginkan List
meneruskan usaha penyamakan kulit keluarga, namun, List memilih untuk menjadi pekerja di
pelayanan masyarakat, dan mengalami kenaikan pangkat menjadi asisten sekretaris menteri pada
tahun 1816. Pada tahun 1817, List ditunjuk untuk mejadi seorang tenaga pengajar di bidang
administrasi dan politik untuk Universitas Tubingen. Namun, seiring dengan jatuhnya pamor
kementerian, List mengundurkan diri dari jabatannya. Sebagai seorang anggota dewan
Wuttenberg, List merupakan sosok yang aktif dalam memberikan masukan dan saran untuk
reformasi administratif. Ironisnya, List diberhentikan dengan tidak terhormat dari keanggotaan
dewan, dan pada bulan April tahun 1822, List dijatuhi hukuman sepuluh bulan penjara, dan
diwajibkan bekerja dengan keras selama berada di penjara Asperg. Beberapa saat kemudian, List
berhasil melarikan diri dan berlari ke Alsace. Setelah melarikan diri ke Perancis dan Inggris,
Listkembali dari pelariannya untuk memenuhi masa tahanan, dan kemudian diemigrasi ke
Amerika. Di Amerika, List berprofesi sebagai petani dan tuan tanah. Setelah beberapa titik
batubara ditemukan di pertanian milik List, tingkat kemakmuran List berkembang dengan
drastis. Setelah bosan bercocok tanam, List mendalami ilmu jurnalisme dan berprofesi sebagai
editor sebuah koran Jerman, dan mulai mengamati perekonomian. Hidup di Amerika membuat
dia memahami teori-teori perekonomian Alexander Hamilton.Hamilton merupakan inspirator
bagi List dalam merumuskan teori “National System”, yang penerapannya dirumuskan oleh
Amrican System; teori rumusan Henry Clays. Pada tahun 1872, List menerbitkan sebuah pamflet
berjudul Outlines of a New System of Political Economy. Dalam artikel tersebut, List endukung
Doktrin Perlindungan.
Pada tahun 1830, List ditunjuk sebagai konsul untuk Hamburg. Sayangnya, senator kota
Hamburg tidak dapat ditemui ketika List mendarat di Eropa. Untuk beberapa saat, List menetap
di Paris, dan kembali ke Pennsylvania. Pada tahun 1833, dengan profesi yang sama, List menetap
di Leipzig.  Empat tahun kemudian, List berprofesi sebagai seorang jurnalis Perancis. Dalam
enam tahun karirnya sebagai jurnalis Perancis, List menulis Das Nationale System der
Politischen Oekonomie; sebuah buku berseri yang diterbitkan pada tahun 1841. Dua tahun
kemudian, List meluncurkan surat kabar berjudul Zollvereinsblatt untuk kota Augsburg, dan
melebarkan jaringannya ke Jerman dengan brand Zollverein. Selain mempromotori
pembangunan rel kereta api di Jerman, List kembali mempromosikan perluasan sistem rel kereta
api. Pada tahun 1841, List mendapatkan tawaran sebagai editor Rheinische Zeitung, sebuah surat
kabar baru kita Cologne beraliran liberal. Namun, List mengalami gangguan kesehatan sehingga
tawaran tersebut diambil oleh Karl Marx.  List merupakan ahli ekonom Jerman termasyur kedua
setelah Karl Marx. Mereka berdua dikenal sebagai para perumus teori ekonomi Jerman. Salah
satu konsep rumusan List yang dikenal dengan istilah National Socialism merupakan sebuah
konsep yang digunakan untuk mendirikan European Economic Community atau Masyarakat
Ekonomi Eropa (MEE). List meninggal dunia ketika berumur 57 tahun. List mengakhiri
hidupnya pada 30 November 1846, setelah sakit berkepanjangan, kehilangan properti, dan
bankrut setelah menjalin kerja sama dengan Austria dan Inggris.
Riset dan analisis oleh Nastiti Primadyastuti.8
KARYA

1. Pekerja Pelayanan Sosial (clerk)


2. Asisten Sekretaris Kementerian (1816)
3. Professor di Universitas Tubingen (1817)
4. Tuan tanah dan petani (1825)
5. Jurnalis dan editor (1825-1841)846
6. Konsulat Amerika (1830-1833)
7. Penulis buku ekonomi (1843-1846)

Pokok pemikiran atau konsep penting


Georg Friedrich List atau Friedrich List adalah seorang ahli ekonomi terkemuka yang
memimpin perekonomian Jerman di pertengahan awal abad ke-19. Dia berkontribusi besar pada
gerakan penyatuan ekonomi dan politik Jerman. Dia sebagian besar dikenang sebagai promotor
kereta api. Dia menganggap kereta api sebagai prasyarat penting bagi penyatuan ekonomi
Jerman. Dia adalah satu-satunya pemikir yang menyambut Revolusi Industri dan konsekuensi
politik, sosial, dan budayanya. Dia pun menyerukan reformasi dan bukan revolusi. Dia ingin
memberi orang Jerman kehidupan baru dan tujuan. Penyebab utama terakhir yang ia ikuti adalah
gerakan menaikkan tarif Zollverein untuk merangsang pertumbuhan industri.
Dalam karirnya dia telah menerbitkan “Das National System der Politischen Oekonomie” sebuah
buku berseri pada tahun 1841 dan surat kabar berjudul Zollvereinsblatt dua bulan setelahnya.
Namun dia terkenal dengan buku “National System of Political Economy” yang mana ia
mengkritik sekolah perdagangan bebas Smithian yang bertentangan dengan perkembangan
ekonomi negara. Dalam pandangannya, perlindungan harus menjadi tahap sementara dalam
perjalanan menuju sistem perdagangan bebas sejati antara negara-negara bangsa yang sederajat.

https://www.merdeka.com 
Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi menurut Frederich List adalah tingkat-tingkat
yang dikenal dengan sebutan Stuffen Theorien (Teori Tangga). Adapun tahapan-tahapannya
sebagai berikut :
1. Masa berburu dan mengembara. Pada masa ini manusia belum memenuhi kebutuhan
hidupnya sangat menggantungkan diri pada pemberian alam dan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sendiri. Dalam kaitannya dengan dunia sekarang ini, dalam dunia
perkotaan berburu dan mengembara ini tidak dapat terjadi karena dunia perkotaan tidak
dapat melakukan hal ini karena kepadatan penduduk. Oleh karena itu maka dalam hal ini
yang dapat dilakukan ialah pemeliharaan ternak yang dapat memungkinkan.
2. Masa beternak dan bertanam. Pada masa ini manusia sudah mulai berpikir untuk hidup
menetap. Sehingga mereka bermata pencaharian bertanam. Dalam realita saat ini maka
kita harus mampu untuk mempertahankan hal ini.
3. Masa bertani dan kerajinan. Pada masa ini manusia sudah hidup menetap sambil
memelihara tanaman yang mereka tanam. Kerajinan hanya sebagai usaha sampingan.
4. Masa kerajinan, industri, dan perdagangan. Pada masa ini kerajinan bukan sebagai
usaha sampingan melainkan sebagai kebutuhan untuk dijual ke pasar, sehingga industri
berkembang dari industri kerajinan menjadi indutri besar.
Frederich List membagi tahapan pertumbuhan ekonomi menurut kebiasaan masyarakat
dalam menjaga kelangsungan hidupnya melalui tata cara produksi. Dimulai dari berburu dan
mengembara (manusia bergantung pada alam), beternak dan bertani, pertanian dan kerajinan,
hingga kerajinan, industri, dan perniagaan.9

9
https://www.zenius.net/prologmateri/ekonomi/a/1213/frederich-list, 28 Februari 2004
DARTAR PUSTAKA
1. Arlika Karika Eka Paksi, “Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Ekonomi Provinsi Lampung”,,Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, hal.
20 -21

2. Frederich List, “The National System of Political Economy”, (London: Longmans, Green
and Co., 1909),Hal. 24

3. Frederich List, “The National System of Political Economy”,, (London: Longmans,


Green and Co., 1909), Hal. 72

4. Frederich List, “The National System of Political Economy”, (London: Longmans, Green
and Co., 1909), Hal. 74

5. FREEMAN, C., "Sistem Inovasi Nasional dalam Perspektif Sejarah", (jurnal), No. 19,

hlm. 5-24

6. Hingan,M.L,”Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan”, (Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada,2001),Hal. 102

7. https://www.merdeka.com 

8. https://www.zenius.net/prologmateri/ekonomi/a/1213/frederich-list, 28 Februari 2004

9. Sukirno, Sadono, “Teori Pengantar Makro Ekonomi “, J(akarta : PT Raja Grafindo


Persada,2008),hal. 213

Anda mungkin juga menyukai