Ersa Alifia R.

(P07124218033)
Anggit Purnamasari (P07124218034)
Mariya Nabila (P07124218035)
Estiyana (P07124218036)

MENENTUKAN KELOMPOK SASARAN DAN

PERILAKU KESEHATAN YANG DIHARAPKAN
MATA KULIAH PROMOSI KESEHATAN

Sasaran Promosi Kesehatan dibedakan menjadi 3 yaitu :

1. PRIMER
Sasaran primer adalah masyarakat pada umumnya yang menjadi sasaran langsung
segala upaya pendidikan atau promkes. Dimana promkes biasanya digolongkan sesuai
permasalahan kesehatan. Dalam hal ini yang menjadi Sasaran Primer dari Ibu Nifas
adalah Ibu Nifas, Suami, dan Keluarga ibu tersebut.
2. SEKUNDER
Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dsb. Disebut sasaran sekunder
karena dengan memberikan pendidikan kesehatan pada kelompok ini diharapkan
untuk selanjutnya kelompok ini akan memberikan pendidikan kesehatan pada
masyarakat. Disekitarnya sebagai role model. Dalam hal ini sasaran sekunder dari Ibu
Nifas adalah Tokoh Masyarakat desa tersebut seperti Pak Rt, Pak dukuh, Ketua PKK,
dan Ketua kader desa.
3. TERSIER
Sasaran promkes pada tataran policy maker atau penentu kebijakan baik di pusat
maupun di daerah. Kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok ini
akan mempunyai dampak terhadap perilaku para tokoh masyarakat (sasaran
sekunder), dan juga kepada masyarakat umum (sasaran primer). Dalam hal ini sasaran
tersier dari Ibu Nifas adalah Organisasi Masyarakat seperti Kader Desa, dan Tenaga
kesehatan desa.
Berikut adalah sasaran dari ibu nifas dan perilaku yang diharapkan di tiap tingkatan sasaran :
TINGKAT SASARAN
Sasaran Primer
Ibu Nifas, Suami,
Dan Keluarga
Sasaran Sekunder
Pemuka Masyarakat
(Pak Rt, Pak dukuh,
Ketua PKK Desa, dan
Ketua Kader)
Sasaran Tersier
Organisasi Masyarakat
(Kader desa) dan
Tenaga Kesehatan
PERILAKU YANG DIHARAPKAN
1. Dapat menjaga kebersihan organ kewanitaannya
dan luka jahitan.
2. Tidak takut Ketika akan BAB dan BAK.
3. Dapat memberikan ASI Eksklusif untuk bayinya.
4. Dapat merawat bayinya dengan baik.
5. Dapat mengetahui Teknik menyusui yang baik
dan benar.
6. Dapat menjaga atau merawat payudaranya.
7. Keluarga dan suami ikut berperan serta dalam melakukan
perawatan bayi.
1. Berperan sebagai panutan dalam Kesehatan ibu nifas
2. Menyebarluaskan informasi tentang Kesehatan ibu nifas
3. Berperan sebagai kelompok penekan dalam upaya
Kesehatan ibu nifas.
1. Para kader dapat lebih memperhatikan Ibu nifas
2. Para tenaga kesehatan dapat memberikan konseling
kepada ibu nifas langsung atau kepada para kader desa
3. Para kader dan tenaga kesehatan dapat menjalin
kemitraan untuk melakukan pemantauan dan konseling
kepada ibu nifas