KONTRASEPSI DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 ”
No Elemen Kritik Riset Ulasan Kritik Riset
1 Dimensi Substansi Dan Teori
Tingkat Kepentingan Dalam hal ini penting yaitu Capaian penggunaan
Masalah kontrasepsi pada masa pandemic Covid-19. Peningkatan populasi di Indonesia berdasarkan World Population Data Sheet 2020 saat ini populasi Indonesia tercatat hingga pertengahan 2020 sebanyak 271,7 juta jiwa dengan angka kelahiran mencapai 18 kelahiran per 1000 populasi dan angka TFR 2,3. Kondisi ini berkontribusi pada kerentanan kita terhadap pandemi COVID-19 dan penyakit yang ditimbulkannya. Pengendalian telah dilakukan melalui peningkatkan cakupan KB. Dampak pandemi COVID-19 terhadap pemenuhan kebutuhan KB akan dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah jenis alat kontrasepsi yang digunakan oleh perempuan di setiap wilayah / negara. Metode kontrasepsi setiap individu berbeda-beda kebutuhannya, begitupun dalam hal melakukan kontak dengan penyedia layanan kontrasepsi, perbedaan periode jadwal mengganti jenis alat kontrasepsi, kerentanan akan kehabisan stok, gangguan rantai pasokan alat kontrasepsi secara global serta efektivitasnya dalam mencegah kehamilan yang tidak diinginkan Kekuatan konsep Konsep yang ada pada jurnal tidak kuat karena dalam jurnal tidak terdapat pemaparan konsep tentang KB. Pada jurnal tersebut hanya dipaparkan capaian penduduk dalam penggunaan KB di masa pandemi Covid-19 dan sebelum masa pandemic. Namun dalam penelitian tersebut terdapat tujuan penelitian, metode penelitian, kemudian didukung oleh hasil tabel sesuai pembahasan jurnal. Pemerintah Indonesia sendiri telah melakukan berbagai upaya guna mengantisipasi peningkatan angka kehamilan dan kelahiran dimasa pendemik COVID-19 ini, melalui Badan BKKBN sejak masa pertengahan bulan Mei 2020 lalu, telah melakukan pengotrolan dan peningkatan pasokan alat kontrasepsi pada berbagai wilayah di Indonesia guna melakukan antisipasi terhadap kurangnya ketersediaan alat kontrasepsi selama masa pandemik berlangsung. Kreativitas Dan Dalam jurnal kreativitas dan kelayakan kerangka konsep Kelayakan Kerangka teori cukup memadai yang menggambarkan arah penelitian Konsep Teori yang jelas dilakukan. Terdapat rumusan masalah yang tercakup dalam pendahuluan, terdapat tujuan, metode penelitian, hasil dalam mentuk tabel yang sistematis. Penelitian cukup baik karena berdasarkan dengan fakta yang ada di lapangan. Analisa teori tidak dipaparkan secara detail, namun analisis penelitian sudah cukup baik karena dijabarkan secara sistematis dalam bentuk tabel. Pemilihan kerangka konseptual yang tepat pada sebagian besar penelitian ditentukan oleh beberapa landasan, yaitu : 1. Landasan pertama berpikir deduktif; analisisteori, konsep, prinsip, premis yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Oleh karena itu peneliti harus membuatan alisis secara hati-hati dan kritis serta menelaah semua kepustakaan yang berhubungan dengan subyek penelitian secara cermat, sebelum memformulasikan hipotesis yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut. Namun dalam jurnal tersebut menggunakan metode penelitian dalam jurnal tersebut tidak diperlukan hipotesis. 2. Landasan kedua berpikir induktif;analisis penelusuran hasil penelitian orang lain yang mendahului yang terkait dengan masalah dan tujuan penelitian. 3. Landasan ketiga adalah merumuskan permasalahandan penetapan tujuan penelitian atas dasar sintesis dari analisis landasan pertama dan kedua dengan cara berpikir kreatif- inovatif; sintesis pengalaman, teori, fakta, tujuan penelitan dan logika berpikir kreatif disusun menjadi kerangka konseptual penelitian Pertanyaan Pertanyaan Memahami Fenomenal diuraikan dengan cukup Memahami jelas yaitu mengexplore capain penduduk dalam Fenomenal penggunaan alat kontrasepsi “ Bagaimana capaian penggunaan kontrasepsi di provinsi kalimantan selatan pada masa pandemi covid-19 ” 2 Substansi Metodologi Desain Desain yang digunakan dalam jurnal penelitian tersebut adalah quntitatif Informan Wanita Usia Subur yang berada di wilayah Kabupaten Kelsel yaitu Tanah laut, Kota Baru, Banjar, Bario Kuala, Tapin, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara. Tabalong, Tanah Bumbu, Balangan, Kota Banjarmasin, Kota Banjar Baru, Metode Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal tersebut adalah metode analisis regresi spasial berupa regresi autokorelasi untuk dapat mengetahui adanya hubungan antara satu kabupaten / kota dengan kabupaten / kota lainnya. Analisis spasial ini digunakan untuk mengetahui model regresi yang lebih tepat dengan mempertimbangkan aspek wilayah. Seluruh variabel akan dianalisis dan ditentukan faktor-faktor yang menggambarkan capaian penggunaan KB di wilayah Kalimantan Selatan.
Analisa Data Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
SAR (Spatial Auto Regressive) untuk melihat keterkaitan wilayah terhadap capaian penggunaan kontrasepsi dan faktor lainnya Instrumen Terdapat instrument yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu alat kontrasepsi 3 Dimensi Etik Subyek Pennelitian Wanita Usia Subur yang berada di wilayah Kabupaten Kelsel yaitu tanah laut, Kota Baru, Banjar, Bario Kuala, Tapin, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara. Tabalong, Tanah Bumbu, Balangan, Kota Banjarmasin, Kota Banjar Baru, Dilemma etik Tidak Tercantum dalam jurnal penelitian Pencegahan Pelanggaran Etik Peneliti dalam junal tersebut bekerjasama dengan BKKBN. 4 Dimensi Interpretasi Pembahsan Pembahasan dalam jurnal tersebut cukup lengkap dan sesuai dengan apa yang diteliti. Analisa data dipaparkan secara sistematis dalam bentuk tabel penelitian, namun analisa teori belum optimal. Dari penelitian disampaikan bahwa dari data sebelumnya terjadi peningkatan maupun penurunan peserta pengguna alat kontrasepsi, hal ini disebakan karena jenis alat kontrasepi yang digunakan. Kesimpulan Kesimpulan dalam jurnal tersebut sudah mencakup inti dari penelitian. Dalam kesimpulan tersebut dijelaskan Dari penelitian ini dapat terlihat dengan jelas bahwa secara spasial terdapat 11 variabel yang memiliki pengaruh terhadap capaian penggunaan kontrasepsi. Varibel tersebut adalah ketetanggaan wilayah, total cakupan pengguna KB di faskes, pengguna KB tahun 2019 total cakupan penggunaan jenis KB PIL, suntik, implant, IUD, kondom, MOW, MOP, jumlah nakes, jumlah faskes, dan panjang jalan. Kondisi-kondisi ini pada dasarnya saling berkaitan erat dan tidak bisa berdiri sendiri, untuk itu perlunya peningkatan kerjasama lintas sektor oleh pemerintah provinsi Kalimantan Selatan, guna menjaga kondisi agak tidak terjadinya ledakan penduduk selama masa pandemik COVID-19 berlangsung, dengan mengupayakan melalui promosi dan pendataan serta pembuatan pelatihan terkait dengan pencatatan untuk database yang lebih baik.