Anda di halaman 1dari 1

Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis menuntut setiap perusahaan agar dapat memenuhi

kebutuhan konsumen dan menghasilkan produk yang memiliki keunggulan dan daya saing yang tinggi.
Selain itu juga perusahaan berusaha menciptakan produk yang inovatif dan berkualitas sehingga tercapai
kepuasan masing-masing pihak. Persaingan bisnis yang ketat tidak terkecuali didalam bidang pertanian.
Seiring dengan perkembangan teknologi, perkembangan dalam bidang pertanian misalnya dalam hal
obat-obatan pertanian. Persaingan antar perusahaan pertanian semakin ketat yang ditunjukkan dengan
persaingan harga semakin kompetitif dan penawaran inovasi-inovasi produk dengan kualitas yang sama
baiknya. Hal tersebut akan berdampak pada keputusan pembelian konsumen yang dapat memberikan
kerugian bagi perusahaan yang kehilangan konsumennya.
Pengambilan keputusan konsumen merupakan hal harus diperhatikan karena menjadi tujuan
utama perusahaan dalam menciptakan produk yang inovatif. Keputusan membeli dapat berhubungan
langsung dengan profitabilitas suatu perusahaan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen diantaranya harga dan kualitas. Produk dengan kualitas tinggi dapat menjadi kunci
utama dalam memenangkan persaingan pasar. Setiap produk yang ditawarkan harus memiliki kualitas dan
keunggulan yang baik dibandingkan dengan produk lainnya sehingga dapat mempengaruhi. Disamping
kualitas produk, perusahaan juga harus memperhatikan harga karena harga dapat berpengaruh terhadap
perubahan permintaan suatu produk. Harga menurut Umar (2000) adalah sejumlah nilai yang ditukarkan
konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan
oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang
sama terhadap semua pembeli. Menurut Isaskar et.al (2010) bahwa petani dalam menentukan jenis
pestisida yang digunakan, selalu mempertimbangkan berbagai aspek misalnya merek, kualitas, harga,
kemasan dsb. Varibel-variabel tersebut akan mempengaruhi evaluasi pascakonsumsi pestisida. Hal ini
akan menghasilkan kepuasan atau ketidakpuasan dari petani dalam penggunaan pestisida.
Salah satu perusahaan pestisida yang produknya terdapat dipasaran ialah PT Syngenta. PT
Syngenta memiliki produk lengkap dalam perlindungan tanaman pangan, sayuran dan tanaman
perkebunan. Pestisida yang diproduksi oleh PT Syngenta yaitu fungisida, herbisida dan insektisida. Salah
satu produk fungisida terbaru yang diproduksi oleh PT Syngenta yaitu Orondis Opti. Orondis Opti
merupakan fungisida berbasis teknologi baru yang memiliki kinerja tinggi dan unik, memberikan tingkat
pengendalian yang luar biasa pada penyakit busuk basah (Phytophtora infestans) dan embun bulu
(Pseudoperonospora cubensis). Hal tersebut sesuai dengan visi PT. Syngenta yaitu menjadi penyedia
terdepan dalam solusi yang inovatif dan merek bermutu bagi para petani serta untuk rantai pangan dan
pakan (Briggs, 2000).
Kecamatan kepung merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Kediri. Sebagian
besar masyarakat di Kecamatan Kepung berprofesi sebagai petani. Kecamatan kepung terdiri atas Desa
Kepung, Siman, Brumbung, Damarwulan, Keling, Kencong, dan Krenceng merupakan areal persawahan
seluas 2.252,65 hektar yang mendapatkan irigasi teknis dan setengah teknis. Di Desa Siman terdapat
Waduk Siman seluas lima hektar untuk pertanian daerah sekitarnya. Sementara itu daerah-daerah
paling tinggi meliputi Desa Kampung Baru, Besowo, dan Kebonrejo merupakan merupakan daerah
tegalan lahan kering (Monografi Kecamatan Kepung, 2004). Menurut sippa ciptakarya (2017) Kecamatan
kepung memiliki potensi perekonomian dengan jenis komoditas seperti tomat, cabai, bawang merah,
kacang tanah dsb.

Berdasarkan latar belakang diatas, penelitian perlu dilakukan untuk menjawab permasalahan
bagaimana pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk Orondis Opti di
Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri.

Anda mungkin juga menyukai