Anda di halaman 1dari 2

Onset dapat terjadi dalam hitungan menit sampai jam, tergantung beratnya pajanan.

Efek klorin pada manusia dibedakan sebagai efek ringan, efek sedang, dan efek berat. Pada

efek ringan, didapatkan tanda dan gejala yang bersifat ringan dan cepat sembuh kembali.

Pada efek sedang didapatkan tanda dan gejala lebih lama dibandingkan efek ringan, mungkin

mendapatkan pengobatan secara alamiah dan membutuhkan beebrapa obat. Pada efek berat

didapatkan tanda dan gejala yang mengancam kehidupan.

Gejala akut keracunan gas klorin pada mata menimbulkan keluhan mata pedih dan

keluar air mata/lakrimasi karena terjadi inflamasi konjungtiva. Pada mata, gas ini jarang

menimbulkan kerusakan yang berat, walaupun dapat terjadi luka bakar/abrasi. Air mata dan

protein dalam air mata dapat menetralkan asam yang terbentuk dari reaksi gas klorin. Apabila

asam tidak dapat dinetralkan, maka asam ini dapat membakar bagian perifer kornea dan

konjungtiva, sehingga terjadi pembengkakan. Apabila bagian tengah kornea yang terkena

dapat menimbulkan ulkus dan sikatriks.

Gas yang terinhalasi akan menimbulkan gangguan pada saluran pernafasan, yaitu

menimbulkan iritasi pada membran mukosa dan sering bermanifestasi sebagai beberapa

keluhan saluran nafas. Keluhan terdiri dari rinorrhea, batuk berat persisten, nafas pendek,

sesak nafas, sakit dada retrosternal, dada rasa terhimpit, rasa tercekik dan rasa terbakar pada

tenggorokan dan daerah substernal. Dengan konsentrasi yang lebih tinggi, timbul sputum

merah muda, sputum berbusa, gelisah, gangguan pernafasan yang berat, sianosis sentral,

stridor dengan mengi, dan demam ringan

Efek yang ditimbulkan klorin dihubungkan dengan sifatnya sebagai oksidator kuat

dengan melepaskan oksigen nascent (suatu racun protoplasma) dan terbentuk asam

hidroklorik. Hal ini menimbulkan inflamasi akut pada mukosa hidung, faring, laring, trakea,

dan bronkus. Perubahan pada paru-paru mungkin terjadi karena edema yang disebabkan oleh
terbentuknya sejumlah fibrin dan membran hyalin di dalam alveoli. Terjadi eksudasi plasma

yang menyebabkan alveoli terisi cairan, sehingga menimbulkan kongesti paru-paru dan

hipoksemia. Selain itu terjadi pula permulaan kerusakan pada bronkiolus dan obstruksi

pembuluh darah kecil oleh trombus. Hipoksia yang terjadi dapat menebabkan kematian.

Gejala lain yang mungkin terjadi adalah mual, rasa tidak nyaman pada abdomen, sakit ulu

hati, muntah, kelemahan otot, dizziness,dan sakit kepala.

Tana, L. Penanganan pajanan khlorin di tempat kerja. Media Litbang Kesehatan.

2003;8(2):39-40.

Anda mungkin juga menyukai