NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA
Oleh:
NIM. 1930912310018
Pembimbing:
KASUS
Seorang pria berumur 60 tahun, bangsa Indonesia, suku Banjar, alamat Gambut
kabupaten Banjar pekerjaan petani, datang berobat ke poliklinik Penyakit Kulit dan
Kelamin RSUD Ulin Banjarmasin pada tanggal 21 september 2020, dengan keluhan
utama gatal.
(I) ANAMNESIS
Penderita mengeluhkan gatal sejak 5 tahun yang lalu. Keluhan ini awalnya timbul di
punggung kaki kanan dan kiri. Pada daerah yang gatal, awalnya timbul bercak merah.
Bercak merah ini kemudian melebar, menebal, dan berubah menjadi bersisik, tebal
dengan penyebaran lokal hanya di area pergelangan kaki saja. Penderita mengeluhkan
gejalanya bertambah berat pada saat pasien stress. Penderita merasakan gatal yang
bertambah berat apabila pasien makan ikan wadi. Pada saat gejala dirasakan, penderita
sering menggaruknya akan tetapi menjadi semakin gatal. Sebelumnya penderita sudah
memakai salep yang dibeli di warung dan mencoba berobat ke puskesmas akan tetapi rasa
gatal kembali muncul.
Thorax : Jantung dalam batas normal, bising jatung (-), paru dalam batas normal,
1) Gambaran Umum :
Warna Kulit
: Sawo Matang
Turgor kulit
: cepat kembali
Suhu : 36,5oC
2) Gambaran Khusus
Lokasi: dorsum pedis dextra et sinistra.
UKK I: Plak hiperpigmentasi berbatas
tegas, ukuran plakat,multiple
UKK II : likenifikasi multiple ukuran
plakat, skuama putih keabuan,
ekskoriasi multipel.
Pemeriksaan Fenomena Tetesan Lilin (-)
Tes Aupitz (-)
(III) DIAGNOSIS BANDING
1. Liken Simpleks Kronikus (LSK) / Neurodermatitis Sirkumskripta
2. Psoriasis Vulgaris
3. Tinea Corporis et Pedis
(VII) PENGOBATAN
1. Betamethasone 0,1% cream 5 gram, 2x1 dioles tipis setiap siang dan malam
2. Biocream 20 gram, 2x1 pada pagi sehabis mandi dan sore hari, dioles tipis
setelah mandi pagi dan sore.
3. Chlorpheniramine maleate tablet 4 mg, 3x1 selama 3 hari.
(VIII) PROGNOSIS
1. Ad Vitam : ad bonam
2. Ad Sanactionam : dubia ad
malam
3. Ad Cosmesticum : dubia ad
malam
(IX) ANJURAN/SARAN
Prognosis quo ad vitam pada penderita adalah bonam karena tidak menyebabkan
ketidakstabilan pada tanda-tanda vital pasien, quo ad sanationam dubia ad malam karena
penyakit ini tidak bisa diatasi kausanya yang berupa masalah genetik, dan pada quo ad
cosmeticum dubia ad malam karena perubahan pada kulit berupa hiperpigmentasi sulit
kembali seperti sedia kala. LSK adalah kasus yang perjalanan penyakitnya kronis serta sering
mengalami kekambuhan.1,11 Prinsip pengobatan LSK adalah hentikan siklus gatal-garuk.
Oleh karena itu, edukasi yang juga dapat diberikan kepada penderita adalah hindari
menggaruk kulit secara berlebihan dan kuku sebaiknya pendek.11
RINGKASAN
Telah dilaporkan sebuah kasus LSK dengan keluhan utama gatal dan gambaran klinis plak
likenifikasi hiperpigmentasi multiple disertai skuama dan ekskoriasi, pada seorang pria umur
60 tahun, pekerjaan petani. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
klinis. Pengobatan pada penderita ini diberikan obat topikal berupa Biocream 20 gram,
dioles tipis dua kali sehari sehabis mandi pagi dan sore hari, dan betamethason 0,1% cream
5 gram, dioles tipis dua kali sehari siang dan malam. Selain itu untuk mengurangi keluhan
gatal diberikan antihistamin, yaitu chlorpheniramine maleate 3x1 tablet 4 mg selama 3 hari.
Prognosis penyakit ini ad bonam untuk quo ad vitam, dubia ad bonam untuk quo ad
sanactionam, dan dubia ad malam untuk quo ad cosmeticum.
Mengetahui :
DAFTAR PUSTAKA
1. Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ, Wolff K. Fitzpatrick
Dermatology in General Medicine. 8 ed. New York: McGraw-Hill Education; 2012.
4. Burgin S. Nummular eczema, lichen simplex chronicus, and prurigo nodularis. In:
Kang S, Amagai M., Bruckner AL., Enk AH., Margolis DJ., McMichael MJ.,
Orringer JS., eds. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. 9th edition, vol 1.
New York: Mc Graw Hill; 2019. p. 184-6
5. Juanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 6 ed. jakarta: Badan
Penerbit FKUI; 2010.
6. Siregar RS. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. 3 ed. Jakarta: EGC; 2014.
8. Redondo CB, Berná JC. Differences Between Men and Women in Chronic
Scratching : A Psychodermatologic Study in Lichen. Actas dermosifiliogríaficas. 2017;
(xx):1–7.
9. Sari DP, Primawati I, Akbar RR. Profil Penderita Liken Simpleks Kronikus Di
Puskesmas Padang Pasir Kota Padang Tahun 2017. Heal Med J. 2017;1(1):50–8.
10. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (PERDOSKI). Panduan Praktik
Klinis: Bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. Jakarta: PERDOSKI;
2017.
11. Wolf K, Johnson RA, Saavedra AP. Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis of Clinical
Dermatology. 7 ed. New York: McGraw-Hill Education; 2013.
12. Goyonlo VM, Bordbar MRF, Saadatian V, Samari AA, Pareandeh AE, Kiafar B.
Psychological disorders in patients with lichen simplex chronicus: a comparative
study with normal population. Polish Annals of Medicine. 2017;24(2):129-31
13. Anderson BE. The Netter collection of medical illustrations integumentary system.
Edisi 2. Philadelphia, Elsevier; 2012.