Anda di halaman 1dari 10

Laporan Kasus

LIKEN SIMPLEKS KRONISKUS (LSK) /

NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA

Oleh:

Muhammad Ghaly Maulana

NIM. 1930912310018

Pembimbing:

dr. Sani Widjaja, Sp.KK

BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNLAM/RSUD ULIN
BANJARMASIN
September, 2020
LAPORAN KASUS
LIKEN SIMPLEKS KRONIKUS (LSK) / NEURODERMATITIS
SIRKUMSKRIPTA

Muhammad Ghaly Maulana/1930912310018


SMF Kulit dan Kelamin
FK ULM/RSUD Ulin Banjarmasin
Pendahuluan
Liken simpleks kronikus (LSK) atau bisa juga disebut dengan neurodermatitis
sirkumskripta, merupakan sebuah penyakit kronis yang ditandai dengan rasa gatal yang
luar biasa dan lesi yang muncul berupa plak likenifikasi dengan jumlah satu ataupun
lebih.1 Permukaan kulitnya seperti kulit pohon, yang disebabkan oleh respon menggosok
atau menggaruk berulang.2
Prevalensi kejadian LSK mencapai 12% dari populasi dunia. LSK lebih sering dialami
wanita dibandingkan pria.3 Insiden puncak awitan terjadi antara usia 35 dan 50 tahun.4
Etiopatogenesis LSK adalah adanya pruritus yang memerankan peran sentral dalam
timbulnya pola reaksi kulit berupa likenifikasi dan prurigo nodularis. Hipotesis mengenai
pruritus didapat oleh karena adanya penyakit yang mendasari, misalnya gagal ginjal
kronis, obstruksi saluran empedu, limfoma Hodgkin, hipertiroidia, penyakit kulit seperti
dermatitis atopic, dermatitis kontak alergik, gigitan serangga, dan aspek psikologik
dengan tekanan emosi.5,6 Terjadinya LSK juga sangat dipengaruhi oleh stres emosional
yang dialami oleh penderitanya. Rasa gatal yang muncul pada LSK merupakan bentuk
pengalihan rasa sakit ataupun depresi dari penderita tersebut. 7 Rasa gatal pada LSK dapat
mengurangi stres penderitanya.8
Pasien dengan keluhan LSK biasanya mengeluhkan timbul rasa gatal yang luar biasa.
Gatal timbul akibat pelepasan mediator inflamasi dan aktifitas enzim poteolitik. 9 Jika
gatal timbul pada malam hari, maka dapat mengganggu tidur si penderita. Rasa gatal
memang tidak terus menerus, biasanya muncul pada saat tidak sibuk. Jika muncul,
biasanya sulit ditahan untuk tidak digaruk. Penderita merasa enak bila digaruk. Setelah
luka, baru rasa gatalnya hilang karena berganti dengan rasa nyeri.5
LSK memiliki lesi dengan karakteristik berupa eritematous, skuama, dan plak
likenifikasi dengan ekskoriasi di atasnya. Jumlah lesi bisa lebih dari satu. Pada kasus yang
lama atau kronis, hiperpigmentasi dan hipopigmentasi kerap ada.10 Letak lesi dapat berada
di mana saja, tetapi yang biasa ditemukan ialah skalp, tengkuk, samping leher, lengan
bagian ekstensor, pubis, vulva, skrotum, perianal, paha bagian medial, lutut, tungkai
bawah lateral, pergelangan kaki bagian depan, dan punggung kaki.5
Diagnosis dari LSK dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
tanpa perlu melakukan pemeriksaan penunjang khusus. Namun, jika diperlukan dapat
dilakukan pemeriksaan histopatologi kulit ataupun mikroskopik kerokan kulit untuk
menyingkirkan diagnosa banding.5,10
Maksud dan tujuan dari penulisan laporan kasus ini adalah untuk melaporkan kasus
LSK yang memiliki gambaran klinis berupa pruritus dengan lesi berupa plak likenifikasi
berskuama disertai ekskoriasi dan hiperpigmentasi.

KASUS
Seorang pria berumur 60 tahun, bangsa Indonesia, suku Banjar, alamat Gambut
kabupaten Banjar pekerjaan petani, datang berobat ke poliklinik Penyakit Kulit dan
Kelamin RSUD Ulin Banjarmasin pada tanggal 21 september 2020, dengan keluhan
utama gatal.

(I) ANAMNESIS
Penderita mengeluhkan gatal sejak 5 tahun yang lalu. Keluhan ini awalnya timbul di
punggung kaki kanan dan kiri. Pada daerah yang gatal, awalnya timbul bercak merah.
Bercak merah ini kemudian melebar, menebal, dan berubah menjadi bersisik, tebal
dengan penyebaran lokal hanya di area pergelangan kaki saja. Penderita mengeluhkan
gejalanya bertambah berat pada saat pasien stress. Penderita merasakan gatal yang
bertambah berat apabila pasien makan ikan wadi. Pada saat gejala dirasakan, penderita
sering menggaruknya akan tetapi menjadi semakin gatal. Sebelumnya penderita sudah
memakai salep yang dibeli di warung dan mencoba berobat ke puskesmas akan tetapi rasa
gatal kembali muncul.

(II) PEMERIKSAAN FISIK STATUS PRESEN


Keadaan Umum : Baik RR : 20x/menit
Kesadaran : Compos Mentis Suhu : 36,5oC
Tekanan Darah : 120/80 mmHg SpO2 : 98% (tanpa suplementasi O2)
HR : 88x/menit
STATUS GENERALIS
Kepala : normosefali, alopesia (-), rambut hitam, lurus

Mata : konjunctiva anemis (-), sklera ikterik (-), nystagmus (-)


Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe

Thorax : Jantung dalam batas normal, bising jatung (-), paru dalam batas normal,

vesicular, ronki (-), wheezing (-).


Abdomen : datar, spider nevi (-), benjolan (-), timpani, bising usus 6x/m, nyeri tekan (-),
hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas: hangat edema - -
+
+
-
+ -
+

STATUS DERMATO -VENEROLOGIK

Inspeksi dan Palpasi

1) Gambaran Umum :
Warna Kulit
: Sawo Matang
Turgor kulit
: cepat kembali
Suhu : 36,5oC

2) Gambaran Khusus
Lokasi: dorsum pedis dextra et sinistra.
UKK I: Plak hiperpigmentasi berbatas
tegas, ukuran plakat,multiple
UKK II : likenifikasi multiple ukuran
plakat, skuama putih keabuan,
ekskoriasi multipel.
Pemeriksaan Fenomena Tetesan Lilin (-)
Tes Aupitz (-)
(III) DIAGNOSIS BANDING
1. Liken Simpleks Kronikus (LSK) / Neurodermatitis Sirkumskripta
2. Psoriasis Vulgaris
3. Tinea Corporis et Pedis

(IV) DIAGNOSIS SEMENTARA


Liken Simpleks Kronikus (LSK) / Neurodermatitis Sirkumskripta

(V) PEMERIKSAAN LAB/ USULAN PEMERIKSAAN


1. Pemeriksaan histopatologi kulit
2. Pemeriksan kerokan kulit KOH 20%
(VI) DIAGNOSIS KERJA
Liken Simpleks Kronikus (LSK) / Neurodermatitis Sirkumskripta

(VII) PENGOBATAN
1. Betamethasone 0,1% cream 5 gram, 2x1 dioles tipis setiap siang dan malam
2. Biocream 20 gram, 2x1 pada pagi sehabis mandi dan sore hari, dioles tipis
setelah mandi pagi dan sore.
3. Chlorpheniramine maleate tablet 4 mg, 3x1 selama 3 hari.

(VIII) PROGNOSIS
1. Ad Vitam : ad bonam
2. Ad Sanactionam : dubia ad
malam
3. Ad Cosmesticum : dubia ad
malam

(IX) ANJURAN/SARAN

1. Menggunakan obat topikal dengan cara yang tepat. Cream betamethasone


0,1% dioles tipis setiap siang dan malam dan Biocream dioles tipis setelah
mandi pagi dan sore. Obat antihistamin diminum tiga kali sehari sebanyak 1
tablet setiap kali minum setiap 6 jam sekali.
2. Hindari faktor pencetus gatal dengan tidak mengonsumsi ikan laut dan
mengoptimalkan waktu tidur.
3. Siklus gatal-garuk harus diputus. Jika gatal sekali, usahakan jangan digaruk,
cukup dengan diusap saja.
4. Kuku sebaiknya pendek agar tidak menimbulkan luka saat tidak sengaja menggaruk
5. Kontrol kembali jika obat habis
PEMBICARAAN
Diagnosis LSK pada penderita ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik. Berdasarkan anamnesis, penderita ialah pria berumur 60 tahun. Hal ini sesuai dengan
kepustakaan bahwa LSK terjadi pada usia 60 tahunan.4
Penderita mengalami keluhan pertama kali muncul di punggung kaki kanan dan kiri.
Hal ini juga sesuai dengan kepustakaan yang mengatakan bahwa lokasi tersering terjadinya
LSK adalah skalp, tengkuk, samping leher, lengan bagian ekstensor, pubis, vulva, skrotum,
perianal, paha bagian medial, lutut, tungkai bawah bagian lateral, pergelangan kaki bagian
depan, dan punggung kaki.5,6 Penderita mengeluhkan gatal yang sudah berlangsung selama 5
tahun Menurut kepustakaan, LSK memiliki keluhan utama berupa gatal yang luar biasa dan
penyakit ini merupakan penyakit yang bersifat kronis.1,7
Dari anamnesis, penderita mengatakan bahwa lesi awalnya berbentuk bintik-bintik
kemerahan yang berubah menjadi melebar dengan sisik yang menebal. Keterangan ini sesuai
dengan karakteristik lesi dari LSK berupa skuama, dan plak likenifikasi dengan ekskoriasi di
atasnya.10,11 Awalnya lesi berupa plak eritematosa, sedikit edematosa, lambat laun edema dan
eritema menghilang, bagian tengah berskuama dan menebal, likenifikasi dan ekskoriasi, serta
sekitarnya hiperpigmentasi.5
Penderita mengaku bahwa keluhan bertambah parah saat sedang stres. Berdasarkan
kepustakaan, diketahui bahwa terjadinya LSK berhubungan dengan psikologis. Keluhan gatal
merupakan bentuk pengalihan penderita dari stres yang dialaminya. 7 Selain itu, penderita juga
mengaku bahwa pekerjaannya sebagai petani di sawah menyebabkan keluhan bertambah
parah. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang mengatakan bahwa faktor lingkungan seperti
panas, keringat, dan iritasi dapat menginduksi gatal yang timbul pada LSK. 1 Sementara itu,
gatal akibat konsumsi ikan laut cenderung dialami oleh penderita dermatitis atopi. Ini
diperkuat dengan pernyataan pasien bahwa ada salah satu anggota keluarganya yang
mengalami sakit serupa. Dermatitis atopi yang menyebabkan keluhan gatal dan sifatnya
kronis eksaserbasi bisa menimbulkan lesi khas pada neurodermatitis sirkumskripta akibat
garukan berulang 12,13
Diagnosis banding psoriasis vulgaris dapat disingkirkan secara klinis dan
pemeriksaan penunjang. Pada psoriasis, efloresensi biasanya berupa eritema berbatas tegas,
skuama putih mengkilat, dan berlapis-lapis. Lingkaran putih pucat mengelilingi lesi
psoriasis plakat yang dikenal dengan Woronoffs ring. Daerah predileksi dari psoriasis
vulgaris yang umumnya berada di skalp, siku, lutut, punggung, lumbal dan retroaurikuler
Pada hasil pemeriksaan penunjang juga tidak ditemukan adanya fenomena tetesan lilin
juga tidak ditemukan adanya tanda auspitz berupa pin point bleeding setelah dilakukan
pengerokan, sehingga diagnosis banding psoriasis vulgaris bisa disingkirkan. Pada
gambaran histopatologi psoriasis vulgaris akan ditemukan akantosis, papilomatosis, serta
abses munro. Pada dermisnya akan ditemukan sel-sel polinuklear, limfosit, dan monosit,
serta pelebaran ujung-ujung pembuluh darah .6
Diagnosis banding tinea corporis et pedis dapat disingkirkan seara klinis dan
pemeriksaan penunjang. Pada tinea corporis et pedis, lesi berupa penebalan kulit dengan
skuama yang terdapat eritema pada pinggiran tepi lesi dengan gambaran central healing.
Di bagian tepi lesi dapat pula tampak papul dan kadang-kadang vesikel. 5 Dapat juga
ditemukan Lingkaran putih pucat mengelilingi lesi psoriasis plakat yang dikenal dengan
Woronoffs ring. Daerah predileksi dari psoriasis vulgaris yang umumnya berada di
skalp, siku, lutut, punggung, lumbal dan retroaurikuler Pada pemeriksaan mikroskopik
tinea corporis et pedis ditemukan elemen jamur.6 Sedangkan pada pemeriksaan
mikroskopik LSK ditemukan peningkatan sel merkel yang berdekatan dengan serabut saraf
dermal dan sel mast.1
Tata laksanana pada kasus ini bertujuan untuk menghilangkan penyebab, memutuskan
siklus gatal-garuk, memperbaiki fungsi lapisan barier kulit, dan mengurangi inflamasi. Untuk
menghilangkan penyebab, maka dapat disarankan penderita untuk menghindari hal-hal yang
dapat memicu stres dan makanan yang dapat memperparah gejala. Untuk memutuskan siklus
gatal-garuk, maka dapat diberikan antihistamin sedatif sebagai pencegah eksaserbasi oleh
mediator alergi berupa klorfeniramin maleat 4 mg 3 kali sehari. Untuk memperbaiki fungsi
lapisan barier kulit dan mengurangi inflamasi, maka dapat Biocream 20 gram, dioles tipis
pada pagi sehabis mandi dan sore hari sebagai pelembab, Betamethason 0,1% cream 5
gram, dioles tipis setiap siang dan malam sebagai kortikosteroid topikal dengan potensi
yang kuat. Penggunaan topikal steroid potensi tinggi lebih efektif dan aman untuk digunakan
dalam jangka waktu pendek daripada penggunaan topikal steroid dosis rendah dalam jangka
panjang.1,2

Prognosis quo ad vitam pada penderita adalah bonam karena tidak menyebabkan
ketidakstabilan pada tanda-tanda vital pasien, quo ad sanationam dubia ad malam karena
penyakit ini tidak bisa diatasi kausanya yang berupa masalah genetik, dan pada quo ad
cosmeticum dubia ad malam karena perubahan pada kulit berupa hiperpigmentasi sulit
kembali seperti sedia kala. LSK adalah kasus yang perjalanan penyakitnya kronis serta sering
mengalami kekambuhan.1,11 Prinsip pengobatan LSK adalah hentikan siklus gatal-garuk.
Oleh karena itu, edukasi yang juga dapat diberikan kepada penderita adalah hindari
menggaruk kulit secara berlebihan dan kuku sebaiknya pendek.11

RINGKASAN
Telah dilaporkan sebuah kasus LSK dengan keluhan utama gatal dan gambaran klinis plak
likenifikasi hiperpigmentasi multiple disertai skuama dan ekskoriasi, pada seorang pria umur
60 tahun, pekerjaan petani. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
klinis. Pengobatan pada penderita ini diberikan obat topikal berupa Biocream 20 gram,
dioles tipis dua kali sehari sehabis mandi pagi dan sore hari, dan betamethason 0,1% cream
5 gram, dioles tipis dua kali sehari siang dan malam. Selain itu untuk mengurangi keluhan
gatal diberikan antihistamin, yaitu chlorpheniramine maleate 3x1 tablet 4 mg selama 3 hari.
Prognosis penyakit ini ad bonam untuk quo ad vitam, dubia ad bonam untuk quo ad
sanactionam, dan dubia ad malam untuk quo ad cosmeticum.

Dibacakan tanggal : 25 September 2020

Mengetahui :
DAFTAR PUSTAKA
1. Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ, Wolff K. Fitzpatrick
Dermatology in General Medicine. 8 ed. New York: McGraw-Hill Education; 2012.

2. Rook A. Rook’s Textbook of Dermatology. 8 ed. Burns T, Breathnach S, Cox N,


Griffiths C, editor. Chichester, UK: Wiley-Blackwell; 2010.

3. An J, Liu Y, Xiao S, Wang J, Geng S, Dong Y. Quality Of Life of Patients with


Neurodermatitis. 2013;10:1–6.

4. Burgin S. Nummular eczema, lichen simplex chronicus, and prurigo nodularis. In:
Kang S, Amagai M., Bruckner AL., Enk AH., Margolis DJ., McMichael MJ.,
Orringer JS., eds. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. 9th edition, vol 1.
New York: Mc Graw Hill; 2019. p. 184-6
5. Juanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 6 ed. jakarta: Badan
Penerbit FKUI; 2010.

6. Siregar RS. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. 3 ed. Jakarta: EGC; 2014.

7. Voicu C, Tebeica T, Zanardelli M, Mangarov H, Lotti T, Wollina U, et al. Lichen


Simplex Chronicus as an Essential Part of the Dermatologic Masquerade. Maced J
Med Sci. 2017;5(4):556–7.

8. Redondo CB, Berná JC. Differences Between Men and Women in Chronic
Scratching : A Psychodermatologic Study in Lichen. Actas dermosifiliogríaficas. 2017;
(xx):1–7.

9. Sari DP, Primawati I, Akbar RR. Profil Penderita Liken Simpleks Kronikus Di
Puskesmas Padang Pasir Kota Padang Tahun 2017. Heal Med J. 2017;1(1):50–8.

10. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (PERDOSKI). Panduan Praktik
Klinis: Bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. Jakarta: PERDOSKI;
2017.
11. Wolf K, Johnson RA, Saavedra AP. Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis of Clinical
Dermatology. 7 ed. New York: McGraw-Hill Education; 2013.

12. Goyonlo VM, Bordbar MRF, Saadatian V, Samari AA, Pareandeh AE, Kiafar B.
Psychological disorders in patients with lichen simplex chronicus: a comparative
study with normal population. Polish Annals of Medicine. 2017;24(2):129-31

13. Anderson BE. The Netter collection of medical illustrations integumentary system.
Edisi 2. Philadelphia, Elsevier; 2012.

Anda mungkin juga menyukai