Anda di halaman 1dari 3

RESPIRASI

(Laporan Praktikum Fisiologi Hewan)


Reni Munazir (1613024010/Kel.02)
Tujuan :
Mengamati dan mempelajari :
- Gerakan-gerakan respirasi, frekuensi pernapasan, jantung dan nadi.
- Pengaruh kerja fisik pada frekuensi pernapasan, jantung dan nadi.
Metode :
a. Alat : Bahan :
- Stopwatch - Probandus (Manusia)
- Hand tally counter
b. Cara Kerja

Probandus

- Dipersilahkan untuk istirahat/rileks dengan berbaring selama 3-5 menit.


- Dihitung frekuensi pernapasan dengan melihat pergerakan kembang kempis diarea perut
probandus. Setiap satu kali pergerakan perut dihitung satu, maka dihitung dengan
menggunakan hand tally counter.
- Dihitung frekuensi jantung dengan memegang detak jantung di area dada.
- Dihitung frekuensi nadi dengan memegang denyut nadi di daerah pergelangan tangan dan
hitung dengan menggunakan hand tally counter.
- Dilakukan perhitungan frekuensi pernapasan, denyut jantung, dan nadi selama 1 menit dan
lakukan pengulangan sebanyak 3x.
- Melakukan kerja fisik (berlari) selama 5 menit.
- Setelah melakukan kerja fisik probandus diminta untuk berbaring dan menghitung frekuensi
pernapasan, denyut jantung dan nadi selama 1 menit.
- Setelah itu lakukan kerja fisik (berlari) selama 5 menit dan pengulangan sebnayak 3x.
- Dimasukkan data ke dalam tabel pengamatan.

Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan
Tabel 1. Frekuensi pernapasan, denyut jantung dan nadi pada wanita

Waktu Probandus Istirahat Kerja Fisik


Pernapasan Jantung Nadi Pernapasan Jantung Nadi
5 menit Reni 25 76 84 33 90 85
Pertama Wulan 20 70 80 28 93 79
Yesica 18 61 78 30 81 56
Rata-rata (x) 21 69 80,67 30,3 88 73,3
5 menit Reni 26 76 90 35 96 71
Kedua Wulan 19 68 82 25 86 37
Yesica 22 42 83 32 81 63
Rata-rata (x) 22,3 62 85 30,67 87,67 57
5 menit Reni 25 45 57 32 95 66
ketiga Wulan 23 71 80 25 89 66
Yesica 22 56 77 28 71 84
Rata-rata (x) 23,3 57,3 71,3 28,3 85 72
Tabel 2. Frekuensi Pernapasan, Denyut Jantung dan Nadi Pada Probandus Pria
Waktu Probandus Istirahat Kerja Fisik
Pernapasan Jantung Nadi Pernapasan Jantung Nadi
5 menit Alfinanto 50 90 67 105 165 128
Pertama Pilyadi 40 98 65 100 179 122
Miori 55 88 66 105 180 128
Rata-rata (x) 48,33 92 66 103,33 174,66 125
5 menit Alfinanto 55 87 63 125 170 137
Kedua Pilyadi 52 94 63 120 187 130
Miori 49 92 60 117 183 126
Rata-rata (x) 52 91 62 120,66 180 131
5 menit Alfinanto 60 93 70 131 168 134
ketiga Pilyadi 55 100 69 123 195 134
53 95 73 115 84 184 132
Rata-rata (x) 56 94,66 50,66 123 192,33 133,33
Pembahasan:
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan pada 3 orang wanita dan 3 orang pria, memiliki
frekuensi pernapasan, denyut jantung, dan nadi yang berbeda-beda. Pada probandus wanita dalam 5
menit pertama, dalam keadaan istirahat rata-rata frekuensi pernapasan yaitu 21, menit kedua 22,3, dan
menit ketiga yaitu 23,3. Rata-rata frekuensi denyut jantung pada menit pertama yaitu 69, menit kedua 62,
menit ketiga 57,3. Rata-rata frekuensi nadi pada menit pertama yaitu 80,67, menit kedua 85, dan menit
ketiga 71,3. Dalam keadaan kerja fisik rata-rata frekuensi pernapasan pada menit pertama yaitu 30,3,
menit kedua 30,67, menit ketiga 28,3. Rata –rata frekuensi denyut jantung pada menit pertama yaitu 88,
menit kedua 87,67, menit ketiga 85. Sedangkan pada frekuensi nadi padamenit pertama yaitu 73,3, menit
kedua 57, menit ketiga 72. Pada probondus pria dalam keadaan istirahat rata-rata frekuensi pernapasan
pada menit pertama yaitu 48,33, menit kedua 52, menit ketiga 56. Rata-rata frekuensi denyut jantung
pada menit pertama yaitu 92, menit kedua 91, menit ketiga 94,66. Rata-rata frekuensi nadi pada menit
pertama yaitu 66, menit kedua 62, menit ketiga 50,66. Pada keadaan kerja fisik frekuensi pernapasan pada
menit pertama yaitu 103,33, menit kedua 120,66, menit ketiga 123. Rata-rata frekuensi jantung pada menit
pertama yaitu 174,66,menit kedua 180, menit ketiga 182,33. Rata-rat frekuensi nadi pada menit pertama
125, menit kedua 131, menit ketiga 133,33. Pada frekuensi nadi pada keadaan istirahat mengalami
peningkatan karena kesalah dari praktikan pada saat melakukan perhitungan. Seharusnya frekuensi
nadi tidak lebih tinggi daripada frekuensi jantung.
Dari data diatas, diketahui bahwa terdapat perbedaan antara keadaan istirahat dan kerja fisik.
Ternyata kerja fisik pada pria maupun wanita sangat berpengaruh terhadap gerakan-gerakan respirasi,
frekuensi pernapasan, denyut jantung, dan nadi. Pada saat manusia melakukan kerja fisik, frekuensi
pernapasan meningkat karena tubuh membutuhkan banyak oksigen untuk melakukan pembakaran di
dalam tubuh agar dapat menghasilkan energi untuk digunakan dalam berkativitas dan memperkeras
kerja jantung dalam memompa darah. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan fase istirahat, karena
pada fase istirahat, tubuh tidak sedang melakukan kegiatan apapun dan tubuh merasa rileks sehingga
tidak memerlukan banyak oksigen untuk melakukan pembakaran di dalam tubuh (Elly, 2015: 5).
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa frekuensi pernapasan, denyut jantung, dan
nadi pada wanita lebih rendah dari pada pria. Karena, dilihat dari segi infrastruktur alat pernapasan
pada manusia menunjukkan bahwa volume paru-paru laki-laki lebih besar dari pada wanita. Sehingga
volume udara yang dapat dicapai masuk dan keluar paru-paru pada keadaan inspirasi maupun ekspirasi
pada wanita 3-4 lier, sedangkan pada laki-laki 4-5 liter artinya kapasitas vita wanita lebih rendah
daripada pria (Isnaini, 2006: 34). Pernapasan adalah proses pengambilan O2, pengeluaran CO2 dan
penggunaan energi yang dihasilkan oleh tubuh.sistem pernapasan atau respirasi adalah sistem organ
yang digunakan untuk pertukaran gas. Terdapat dua fase dalam respirasi yaitu fase inspirasi dan fase
ekspirasi (Harahap, 2010: 3).
Teori yang menyebutkan bahwa semakin cepat aktivitas maka energi yang dibutuhkan semakin
banyak sehingga membutuhkan oksigen dalam jumlah yang banyak pula untuk membentuk ATP dalam
tubuh. Seiring dengan banyaknya oksigen yang dibutuhkan maka penyebaran dalam tubuh juga
dibutuhkan waktu yang cepat, sehingga aliran darah juga semakin cepat di dalam tubuh. Hal tersebut
secara otomatis membuat denyut nadi semakin cepat (Saewolo 2003: 127).
Faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapsan, denyut jantung, dan nadi yaitu:
1. Usia
Bayi dan balita memiliki frekuensi bernapas lebih banyak dibandingkan orang dewasa.
Halini disebabkan volume paru-paru yang relatif kecil dan sel-sel tubuh sedang berkembang
sehingga membutuhkan banyak oksigen.
2. Jenis kelamin
Frekuensi pernapasan wanita pada umumnya lebih banyak daripada laki-laki. Hal ini
disebabkan wanita pada umumnya memiliki volume paru-paru lebih keci daripada laki-laku
sehingga frekuensi bernapasnya lebih banyak.
3. Suhu tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi pernapasannya.
4. Posisi tubuh
Posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan. Pada tubuh yang berdiri,
otot-otot kaki akan berkontraksi sehingga diperlukan tenaga untuk menjaga tubuh tetap
tegak berdiri. Untuk itu diperlukan banyak O2 dan diproduksi banyak CO2. Hal ini
mengakibatkan jumlah energi yang diperlukan untuk menyangga tubuh tidak terlalu besar
sehingga frekuensi pernapasannya juga rendah.
5. Kegiatan tubuh
Orang yang banyak melakukan kegiatan memerlukan lebih banyak energi dibandingkan
dengan orang yang tidak melakukan kegiatan (santai/tidur).
Refrensi :
Elly, Irenne. 2015. Perubahan Denyut Nadi pada Mahasiswa setelah Aktivitas Naik Turun Tangga. Jurnal
Kedokteran. Vol. 2 (3):1-15
Harahap, Ahmad. N. 2010. Sistem Pengukuran Detak Jantung Manusia Menggunakan Media Online
dengan Jaringan Wi-Fi Berbasis PC. Jurnal Ekstensi Fisika. Vol. 5 (7) : 1-7.
Isnaini.Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Kanisius. Yogyakarta.
Saewolo. 2003. Fisiologi Manusia. Universitas Negeri Malang. Malang

Praktikan Bandar Lampung, 05 April 2018

Reni Munazir Monika Nur Salim


1613024010 1513024031

Anda mungkin juga menyukai