Anda di halaman 1dari 10

SIDANG KEEMPAT

(Pemerikasaan alat bukti dan keterangan saksi)

HAKIM KETUA : Sidang peradilan semu Fakultas hukum Universitas lancang Kuning

yang memeriksa dan mengadili perkara pidana nomor 122/pid.B/2014/ peradilan semu Fakultas

hukum universitas lancang kuning, atas nama terdakwa Sabri Purnama Agustian dinyatakan

dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk palu 3 kali)

HAKIM KETUA: Sesuai berita acara sidang yang lalu maka sidang hari ini adalah

pemeriksaan alat bukti dan saksi, saudara JPU apakah alat bukti dan saksi sudah siap dihadirkan

pada persidangan ini?

JPU : Sudah siap Yang mulia

HAKIM KETUA : Saudra terdakwa dipersilahkan mengambil tempat di samping pensEhat

hukumnya. (terdakwa pindah duduk di samping penasehat hukumnya)

HAKIM KETUA: baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan dipersidangan

ini Jaksa penuntut umum

JPU : 2 orang saksi Yang mulia

HAKIM KETUA : Silahkan dihadirkan saksinya Pertama

JPU : saksi atas nama ROY MARULI/SAKSI KORBAN di persilahkan memasuki ruang

sidang

HAKIM KETUA : Saudara jaksa penuntut umum saksi disini sebagai apa?
JPU: saksi disini, merupakan saksi korban Yang mulia

HAKIM KETUA: Baiklah saudari saksi , apakah saudari dalam keadaan sehat jasmani dan

rohani? Dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan ini?

SAKSI KORBAN: Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan

keterangan dalam persidangan ini yang muliah

HAKIM KETUA : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara,


sebagaimana terdapat dalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas

Nama : ROY MARULI

Tempat/Tanggal Lahir : Pekanbaru, 12 September 1990

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 26 Tahun

Agama : Khatolik

Alamat : Jalan Kulim

Pekerjaan : Pegawai Swasta

HAKIM KETUA : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada panitera pengganti)

Baiklah sebelum saudari memberikan keterangan di persidangan ini menurut Undang-Undang

saudari harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu untuk itu saudari bersedia di sumpah atau

berjanji?

SAKSI KORBAN : Saya bersedia yang mulia

HAKIM KETUA : Kepada petugas rohaniawan agar mengambil tempat

HAKIM I : (Saudara saksi silahkan berdiri) saudara ikuti kata-kata saya, saya berjanji bahwa

saya sebagai saksi dalam perkara ini akan memberikan keterangan yang benar tiada lain dari
sebenarnya semoga Tuhan menolong saya. (Saksi silahkan duduk kepada rohaniawan silahkan

kembali ketempat)

HAKIM KETUA : Saudara saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara anut, untuk itu

kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara

memberikan keterangan yang palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjaras elma-

lamanya 7 tahu, sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP , apakah saudara saksi mengerti ?

SAKSI KORBAN : Saya mengerti Yang mulia

HAKIM KETUA: saudara kenal dengan terdakwa?

SAKSI KORBAN: tidak yang mulia, namun saya mengenal anak buah terdakwa yang disuruh

membuang sampah di lahan disamping konter Handphone saya

HAKIM KETUA : saudara saksi apakah saudara mengetahui lahan tersbut digunakan sebagai

tempat pembuangan sampah?

SAKSI KORBAN : sepengetahuan saya Yang mulia, lahan tersebut tidak di pergunakan untuk

tempat pembuangan sampah, karena dengan keberadaan sampah tersbut mengagngu warga yang

bertempat tinggal di sekitar lahan tersebut

HAKIM KETUA : saudara saksi dalam kejadian tersebut bagaiaman reaksi terdakwa setelah

anda menegur anak buah dari terdakwa tersebut?

SAKSI KORBAN: Yang mulia, terdakwa mendatangi konter HP Saya, dan disambut oleh kakak

saya , perihal bertanya mengeni keberadaan saya yang telah menegur anak buah terdakwa yang

membuang sampah di lahan tersebut. Kemudian kakak saya menanggapi terdakwa , terjadilah

perdebatan dan cekcok mulut anata terdakawa dan kaka saya, terdakwa menyemprotkan air
mineral ke muka kaka saya, melihat hal tersebut saya mendatangi kaka saya , bermaksud

meredakan cekcok mulut anatar terdakawa dengan kakak saya. Akan tetapi terdakawa langsung

memukul saya dengan tangannya.

HAKIM KETUA : Baik Saudara Jaksa Peuntut Umum silahkan serahkan barang bukti ke

Majelis Hakim

JPU : Baik Yang Mulia (JPU maju membawa BB ke meja Hakim)

HAKIM KETUA : Apakah benar hasil visum no. 841/VS/08/VI/2013 tanggal 31 Oktober 2013

milik anda ?

SAKSI KORBAN : Iya benar Yang Mulia, hasil visum tersebut adalah punya saya

HAKIM KETUA: (Baik) silahkan HAKIM ANGGOTA I apakah ada pertanyaan untk saudara

saksi HAKIM I : (baik terimaksih ketua) Baik saudara saksi, apakah sebelumnya saudara saksi

mempunyai permasalahan?

SAKSI KORBAN: saya sama sekali tidak mempunyai masalah dengan terdakwa baik sebelum

maupun sesudah terjadinya tidak pidana penganiayaan ini yang mulia

HAKIM I : baik cukup pak ketua (memberitahukan ke hakim ketua)

HAKIM KETUA : silahkan hakim anggota 2 apakah ada pertnyaan untuk saudara saksi

HAKIM II : (baik terimaksih ketua) Saudara saksi apakah saudra tahu sebab apa sehingga

terdajwa melakukan penganiayaan pada saat itu?

SAKSI KORBAN : Saya sama sekali tidak tahu yang mulia sebab apa sehingga

pelaku/terdakwa melakukan hal tersebut yang mulia


HAKIM II : baik cukup (sambil bicara ke hakim ketua dan mengaguk kepala ke haki

ketua)

HAKIM KETUA: Saudari jaksa penuntut umum apakah ada yang perlu di pertanyakan?

JPU: ada yang mulia, saudara saksi apakah selain terdakwa masih ada orang lain yang ikut

membantu melakukan terdakwa melakukan penganiayaan tersebut?

SAKSI KORBAN : tidak ada orang lain yang membantunya bu, melainkan hanya terdakwa

sendiri yang melakukan penganiaayaan itu bu.

JPU : Saudara saksi, apakah ada orang lain yang menyaksikan perkelahian tersebut selain anda,

kakak anda dan terdakwa?

SAKSI KORBAN : Pada saat perkelahian ada masyarakat yang datang untuk meleraikan

perkelahian tersebut dan membawa saya ke puskesmas untuk berobat dan saya tidak tahu

kelanjutannya seperti apa.

JPU : baik Yang mulia, pertanyaan dari kami cukup

HAKIM KETUA : kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan yang ingin

ditanyakan kepada saksi?

PH : Ada Yang Mulia

HAKIM KETUA : Silahkan PH

PH : saudara saksi sebelum terjadi cekcok antara kakak anda dan terdakwa saat itu anda berada

dimana?
SAKSI KORBAN : saya saat itu berada di lantai 2 Konter HP saya bu

PH : Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup Majelis Hakim

HAKIM KETUA : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin ditanyakan lagi

kepada saksi ?

JPU : Tidak ada Yang Mulia

HAKIM KETUA : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi?

TERDAKWA : Tidak benar Yang Mulia,

HAKIM KETUA : bagian mana yang tidak benar ?

TERDAKWA : Sebenarnya saya tidak ada menyemprotkan air mineral ke kakak saksi Yang

Mulia, memang benar, pada saat itu saya lagi memegang botol air mineral, tetapi tiba-tiba korban

datang menarik kerah baju saya.

HAKIM KETUA : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih,

dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak

berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat meninggalkan

ruangan sidang.

HAKIM KETUA : Sudari Jaksa Penuntut Umum silahkan hadirkan saksi berikutnya,

JPU : Baik yang Mulia, Saksi atas nama Lia Rahmawani dipersilahkan memasuki ruang sidang

HAKIM KETUA : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk

memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini ?


SAKSI KORBAN : Ya Yang Mulia, saya sehat dan siap memberikan keteranngan dalam

persidangan ini

HAKIM KETUA : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara,

SAKSI KORBAN : (maju dan memberikan kartu identitas)

HAKIM KETUA : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara, dan saya
minta saudara menjawabnya dengan jelas

Nama : LIA RAHMAWANI

Tempat/Tanggal Lahir : Pekanbaru, 4 Oktober 1985

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 27 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Jalan Paus

Pekerjaan : Pegawai Swasta

HAKIM KETUA : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada panitera pengganti)

Baiklah sebelum saudari memberikan keterangan di persidangan ini menurut Undang-Undang

saudari harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu untuk itu saudari bersedia di sumpah atau

berjanji?

SAKSI KORBAN : Saya bersedia yang mulia

HAKIM KETUA : Kepada petugas rohaniawan agar mengambil tempat

HAKIM I : (Saudara saksi silahkan berdiri) saudara ikuti kata-kata saya, Demi Allah saya

bersumpah, saya akan memberikan keterangan yang sebenar-benarnya. (Saksi silahkan duduk

kepada rohaniawan silahkan kembali ketempat)


HAKIM KETUA : Saudari saksi telah bersumpah menurut Agama yang saudara anut, untuk itu

kami berharap saudari dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudari

memberikan keterangan yang palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjaras

sealma-lamanya 7 tahu, sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP , apakah saudara saksi

mengerti ?

SAKSI KORBAN : Saya mengerti Yang mulia

HAKIM KETUA : Saudara saksi, apakah saudari kenal dengan terdakwa?

SAKSI KORBAN : tidak ada yang mulia

HAKIM KETUA : saudari saksi apakah anda mengenal saudara Roy Maruli

SAKSI KORBAN : ya saya kenal Yang Mulia, Roy adalah adik Sepupu saya.

HAKIM KETUA : saudari saksi, mengertikah saudari mengapa dimintai keterangan sebagai

saki dipersidangan ini?

SAKSI KORBAN : Ya saya mengerti Yang Mulia sehubungan dengan terjadinya tindak pidana

penganiayaan

HAKIM KETUA :Apakah saudari tau, antara korban dan terdakwa telah mempunyai

permasalahan sebelumnya,

SAKSI KORBAN : Menurut sepengetahuan saya tidak pernah terjadi permasalahan antara

korban dengan terdakwa yang mulia

HAKIMKETUA : Coba saudari jelaskan kronologis kejadian penganiayaan terhadap Korban

yang anda ketahui !


SAKSI KORBAN : pada hari kamis, tanggal 31 Oktober 2013 jam 18.30 wib, yaitu anak buah

terdakwa membuang sampah didekat konter milik adik sepupu saya dan telah diingatkan oleh

adik sepupu saya bahwa dilahan tersebut tidak boleh membuang sampah disana, kemudian

sampah tersebut dibawa pulang kembali. Setelah itu jam 19.00 wib datang terdakwa dan anak

buahnya kemudian terdakwa bertanya kepada saya bahwa dirinya sedang mencari orang yang

menegur anak buahnya yang mau membuang sampah, kemudian terdakwa marah-marah kepada

saya, kemudian terdakwa menyemburkan air dari mulutnya ke muka saya, kemudian datanglah

Roy yang berniat untuk melerai saya dan terdakwa, tetapi malah roy dipukul oleh terdakwa.

HAKIM KETUA : Coba saudara jelaskan selain anda apakah ada orang lain yang ikut

mengetahui bahwa telah terjadi tindak pidana penganiayaan tersebut ?

SAKSI KORBAN : pertamanya Pada saat terjadinya penganiayaan yang ada di lokasi hanya

saya, korban dan terdakwa, kemudian ada masyarakat yang datang ke lokasi untuk melerai

perkelahian tersebut, mungkin mereka mendengan suara ribut-ribut dari counter adik sepupu

saya makanya mereka datang.

HAKIM KETUA :

Anda mungkin juga menyukai