Identifikasi Kation Golongan IV
Identifikasi Kation Golongan IV
Puji syukur kita ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini.
Penulis telah mencoba untuk menyajikan makalah ini dalam bentuk yang sedemikian
bagus agar dapat membantu kita dalam mengenal Kimia Analisa khususnya Analisa Kualitatif
Golongan IV.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan
tugas kelompok Dasar Kimia Analisa dan agar dapat mempresentasikan hasil makalah ini. Selain
itu pembuatan makalah ini sebagai penunjang untuk melakukan praktikum Kimia Analitik
semester depan. Penulisan makalah ini didasarkan pada Diktat Teori Dasar-Dasar Kimia
Analisis. Semoga makalah ini dapat memberikan ilmu pengetahuan.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dan
bekerjasama dalam menyelesaikan makalah ini, walaupun di dalam makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
khususnya dosen pembimbing mata kuliah ini yaitu Drs.T.Abu Hanifah.M.Si,, demi
kesempurnaan makalah ini.
Terima kasih.
Penulis
Table of Contents
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................................................1
1.4 Manfaat.............................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
2.1 Gambaran umum...............................................................................................................................2
2.2 Pengenalan Unsur..............................................................................................................................3
2.2.1 Barium, Ba (Ar = 137,34).............................................................................................................2
2.2.2 Stronsium, Sr ( Ar : 87,62 )..........................................................................................................2
2.2.3 Kalsium, Ca (Ar = 40,08).............................................................................................................2
2.3 Uji Golongan IV..................................................................................................................................3
2.3.1 Ion Ba2+.......................................................................................................................................3
2.3.2 Ion Sr2+........................................................................................................................................4
2.4 Reagen spesifik utama.......................................................................................................................7
2.5 Reagen Spesifik Kation.......................................................................................................................7
2.5.1 Reagen Spesifik Ba2+....................................................................................................................7
2.5.2 Reagen Spesifik Sr2+....................................................................................................................8
2.5.3 Reagen Spesifik Ca2+....................................................................................................................8
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................9
Daftar Pustaka.............................................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
Kimia analisa adalah ilmu yang mempelajari cara – cara penganalisaan zat kimia yang
terdapat didalam suatu senyawa atau larutan yang akan dianalisa baik jenis maupun kadarnya:
1. Analisa Kualitatif Adalah penyelidikan kimia mengenai jenis unsur atau ion yang terdapat
dalam suatu zat tunggal atau campuran.
2. Analisa Kuantitatif Adalah penyelidikan kimia mengenai kadar unsur atau ion yang terdapat
dalam suatu zat tunggal atau campuran.
Analisa kualitatif terdiri dari analisis kation dan analisis anion. Analisis kation terbagi menjadi 5
golongan yakni golongan I,IIA/B, IIIA/B, IV, dan V.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Kation golongan IV tidak bereaksi dengan asam klorida,hidrogen sulfida, maupun ammonium
sulfide, tetapi dengan ammonium karbonat akan membentuk endapan putih. Endapan-endapan
yang terbentuk dengan ammonium karbonat adalah barium karbonat BaCO3 , Stronsium karbonat
SrCO3, dan Kalsium Karbonat CaCO3.Uji ini harus dijalankan dalam larutan netral atau basa.
Golongan IV adalah golongan alkali tanah yang bersifat hampir serupa satu dengan yang lain
dalalm larutan air, sukarlah bagi kita untuk membedakannya dan terutama untuk
memisahkannya. Namun ada perbedaan-perbedaan dalam kelarutan beberapa garam dalam
medium bukan air. Perbedaan ini bisa dipakai sebagai pemisahan.
Barium adalah logam putih perak, dapat ditempa dan liat, yang stabil dalam udara kering.
Barium bereaksi dengan air dalam udara yang lembab, membentuk oksida atau hidroksida.
Barium melebur paa 710 0C. Logam ini bereaksi dengan air pada suhu ruang, membentuk barium
hidroksida dan hidrogen :
Ba + 2 H2O Ba(OH)2 + H2
Stronsium adalah logam putih perak, yang dapat ditempa . Storonsium melebur pada 771 0C.
Sifat-sifatnya serupa dengan sifat-sifat barium.
Kalsium adalah logam putih perak, yang agak lunak. Ia melebur pada 845 0C. Ia dapat bereaksi
dengan oksigen membentuk kalsium oksida :
Reaksi : 2Ca + O2 2CaO
Kalsium membentuk kation Ca2+ dalam larutan berair garam-garamnya biasanya berupa bubuk
putih dan membentuk larutan yang tak berwarna, kecuali bila anionnya berwarna. Kalsium
klorida padat bersifat higroskopis dan sering digunakan zat pengering. Kalsium klorida dan an
kalsium nitrat larut dengan mudah dalam etanol atau dalam campuran 1:1 dari etanol bebas air
dan dietil eter
a.Uji basah
1. Dengan larutan Amonia (NH4OH)
Tidak terdapat endapan Ba(OH)2 karena relative kelarutannya tinggi, jika larutan
dibiarkan diudara terbuka, maka beberapa CO2 akan diserap dan menimbulkan kekeruhan pada
larutan, karena terbentuk BaCO3. Reaksi yang terjadi :
BaCl2 + 2NH4OH Ba(OH)2 + 2NH4Cl
2. Dengan (NH)2CO3
Terbentuk endapan putih dari BaCO3 yang terlarut dalam asam asetat dan dalam asam
mineral encer.
Reaksi :
Endapan sedikit larut dalam larutan garam ammonia dari asam kuat. Ini disebabkan
karena ion NH4+ termasuk asam kuat bereaksi dengan basa, seperti ion CO32- yang dalam larutan
membentuk ion HCO3- sehingga menyebabkan kadar ion CO berkurang dalam larutan.
Reaksi :
NH4+ + CO32- NH3 + HCO3-
Atau
Jika jumlah BaCO3 sangat sedikit, bisa larut dengan baik dalam garam ammonium yang pekat.
b. Uji kering
Garam-garam barium bila dipanaskan dalam nyala Bunsen, memberi warna Hijau
kekuningan.
a. Uji Basah
1. Dengan larutan NH4OH
Tidak terbentuk endapan.
Reaksi : SrCl2 + 2 NH4OH Sr(OH)2 + 2 NH4Cl
2. Dengan H2SO4 encer.
Terbentuk endapan putih SrSO4 sangat sukar larut dalam air endapan tidak larut
(NH4)SO4 walaupun didihkan (perbedaan dengan Ca) dan endapan sedikit larut dalam HCl
mendidih.
Endapan berubah dengan sempurna dengan larutan pekat NaCO3 yang didihkan.
Reaksi :
Terbentuk endapan Coklat kemerahan stronsium rodizonat dalam larutan netral. Bila
ditambahkan asam klorida maka endapan akan hilang.
Garam-garam barium bila dipanaskan dalam nyala Bunsen, memberi warna merah-karmin.
Tidak berbentuk endapan dalam larutan encer juga tidak terbentuk endapan bila larutan
Terbentuk endapan putih dari CaK2(Fe(CN)6) yang dihasilkan dari reagen berlebihan.
Test ini lebih sensitif dalam larutan NH4Cl yang membentuk endapan CaK2(Fe(CN)6, yang
berwarna putih (perbedaan Sr).
Terbentuk Kristal yang persegi panjang dari Ca picrolonate dalam larutan netral atau
dalam larutan asam (acetic acid). Stronsium dan barium juga memberikan endapan tetapi dengan
Caranya : Ambil contohkan asamkan dengan asetat, teteskan pada plate test yang panas,
kemudian tetes yang panas, kemudian tetesi dengan asam picrolonic jenuh akan dihasilkan
b. Uji Kering
Garam-garam barium bila dipanaskan dalam nyala Bunsen, memberi warna merah kekuningan.
Reagen spesifik pada Ba2+ adalah larutan ammonium oksalat yang ditambahakan dengan asam
asetat encer . Ketiga ion dari golongan IV akan mengendap ketika bereaksi dengan ammonium
oksalat. Setelah ditambahkan asam asetat encer, larutan BaC 2O4 akan larut , sedangkan SrC2O4
Hanya ion Ca2+ yang larut ketika ditambahkan kalsium sulfat jenuh , sedangkan ion Ba2+ dan ion
Ion Ca2+ membentuk endapan kuning garam kalsium. Semua ion lain kecuali garam alkali dan
Ion Ca2+ akan membentuk kristal-kristal empat persegi panjang yang khas dari kalsium
3.1 Kesimpulan
No Kation
Reagen 2+
. Ba (BaCl2) Sr2+(SrCl2) Ca2+(CaCl2)
1 NH4OH ↓(Putih) ↓(Putih) ↓(Putih)
Ba(OH)2 Sr(OH)2 Ca(OH)2
2 (NH4)2CO3 ↓ (Putih) ↓ (Putih) ↓ (Putih)
BaCO3 SrCO3 CaCO3
3 (NH4)2(COO)2 ↓ (Putih) ↓ (Putih) ↓ (Putih)
Ba(COO)2 Sr(COO)2 Ca(COO)2
+ CH3COOH(encer) +CH3COOH(encer) +CH3COOH(encer)
(Larut) (mengendap) (mengendap)
8 K4[Fe(CN)6] __ __ ↓ (Putih)
K2Ca[Fe(CN)6
9 Na2(C14N4H12O4) ↓ (Kuning)
__ __ Ca(C14N4H12O4)
Daftar Pustaka
Tim Kimia Analitik. 2012. Dasar - dasar Kimia Analisis.Pekanbaru:Universitas Riau
Vogel, A.I.1990.Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro.Jakarta: PT Kalman
Media Pustaka