Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TEORI TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID

“TABLET EFFERVESCENT”

Disusun untuk memenuhi tugas Teori Teknologi Sediaan Solid

Disusun oleh :

KELOMPOK I

1. Puput Anita (107119001)


2. Tegar Siwi Bratawan (107119002)
3. Adelia Putri Az Zahra (107119004)
4. Robit Efendi (107119005)

Dosen Pembimbing :
1. apt. Elisa Issusilaningtyas, S.Farm.,M.Sc.
2. apt. Denih Agus Setia Permana, M.Farm

PROGRAM STUDI DIII- FARMASI


STIKES AL- IRSYAD AL- ISLAMIYYAH CILACAP
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas berkat limpahan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini tentang “Tablet

Effervescent”.

Tak lupa Penulis haturkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing pada

mata kuliah Teknologi Sediaan Padat Farmasi yang dengan senantiasa

membimbing serta membagi ilmunya kepada penulis dan juga teman-teman yang

telah membantu dalam penulisan makalah  ini karena atas pengarahan dan

bimbingannya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

            Oleh karena itu, pastinya dalam penulisan makalah  ini tidak luput dari

kesalahan. Penulis harap agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran kepada

penulis dalam rangka mencapai kesempurnaan dari makalah ini. Agar nantinya

dapat bermanfaat bagi penulis dan rekan-rekan kita lainnya.

Cilacap, 26 Mei 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR.......................................................................................1

DAFTAR ISI......................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................3

A. Latar belakang........................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................3
C. Tujuan penulisan....................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................4
A. Definisi...................................................................................................4
B. Kekurangan dan kelebihan.....................................................................4
C. Bahan yang digunakan dalam pembuatan..............................................6
D. Metode/Proses pembuatan...................................................................10
E. Mengevaluasi.......................................................................................12

BAB III PENUTUP.........................................................................................13


A. Kesimpulan..........................................................................................13
B. Saran....................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Effervescent didefenisikan sebagai bentuk sediaan yang menghasilkan
gelembung gas sebagai hasil reaksi kimia larutan. Gas yang dihasilkan saat
pelarutan Effervescent adalah karbon dioksida sehingga dapat memberikan
efek sparkling
Tablet effervescent dibuat dengan cara mengempa bahan – bahan aktif
dengan campuran bahan – bahan organik seperti asam sitrat, asam tartrat, dan
natrium bikarbonat. Bila tablet dilarutkan di dalam air maka akan
menghasilkan gas karbondioksida yang akan memecah tablet sehingga tablet
dapat melarut dengan cepat. Tablet effervescent memiliki rasa yang enak
karena adanya karbonat yang dapat memperbaiki rasa dari si tablet
effervescent tersebut sehinggan dapat memberikan rasa yang baik ketika
konsumen menggunakannya.
Tablet Effervecent adalah tablet yang mengeluarkan buih ketika
dimasukkan ke dalam air. Buih yang keluar tersebut adalah gas
karbondioksida yang dihasilkan dari reaksi antara asam organik dengan
garam turunan karbonat.
B. Rumusan masalah
a) Apa itu tablet effervescent ?
b) Apa kelebihan dan kekurangan tablet effervescent ?
c) Apa saja bahan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan tablet
effervescent ?
d) Bagaimana cara pembuatan tablet effervescent ?
e) Bagaimana cara mengevaluasi tablet effervescent ?
C. Tujuan penulisan
a) Untuk mengetahui apa itu tablet effervescent
b) Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian tablet effervescent
c) Untuk mengetahui bahan yang digunakan pada pembuatan tablet
effervescent
d) Untuk mengetahui proses pembuatan tablet effervescent
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi tablet effervescent


Effervescent didefenisikan sebagai bentuk sediaan yang menghasilkan
gelembung gas sebagai hasil reaksi kimia larutan. Gas yang dihasilkan saat
pelarutan Effervescent adalah karbon dioksida sehingga dapat memberikan
efek sparkling.
Tablet Effervescent dibuat dengan cara mengempa formulasi sari buah
dan bahan-bahan aktif berupa sumber asam dan sumber karbonat. Bila tablet
effervescent dimasukkan ke dalam air, akan terjadi reaksi kimia antara sumber
asam dan sumber karbonat tersebut sehingga membentuk garam natrium dari
asam kemudian menghasilkan larutan gas dalam bentuk karbon dioksida
(CO2). Reaksinya berjalan cukup cepat dan biasanya dalam waktu kurang dari
satu menit. Di samping menghasilkan larutan yang jernih, tablet juga
memberikan rasa yang enak karena adanya karbonat yang membantu
memperbaiki rasang (rasa seperti air soda).
Reaksi di atas tidak dikehendaki terjadi sebelum effervescent
dilarutkan, oleh karena itu kadar air bahan baku dan kelembaban lingkungan
perlu dikendalikan tetap rendah untuk mencegah ketidakstabilan produk.
Pengendalian akan berlangsung terus secara cepat karena hasil reaksi adalah
air. Kelarutan dari bahan baku merupakan salah satu hal yang penting dalam
pembuatan tablet effervescent jika kelarutannya kurang baik, maka reaksi
tidak akan terjadi dan tablet tidak larut dengan cepat.
Tablet effervescent merupakan salah satu bentuk
sediaan tablet dengan cara pengempaan bahan bahan aktif
campuran asam asam organik seperti asam sitrat atau asam
tartarat dan natrium bikarbonat. Bila tablet ini dimasukkan
ke dalam air mulailah terjadi reaksi kimia antara asam dan
natrium bikarbonat sehingga terbentuk garam natrium dari
asam dan menghasilkan gas karbondioksida serta air.
reaksinya cukup cepat dan biasanya berlangsung dalam
&aktu satu menit atau kurang. Di samping menghasilkan
larutan yang jernih tablet juga menghasilkan rasa yang enak
karena adanya karbonat yang dapat membantu memperbaiki
rasa obat obat tertentu "Banker dan 8nderson

B. Kekurangan dan kelebihan tablet effervescent


a. Kelebihan
Kelebihan tablet effervescent adalah penyiapan larutan dalam waktu
seketika yang mengandung dosis obat yang tepat. Selain itu tablet
effervescent dapat menghasilkan gas karbondioksida yang memberikan rasa
yang enak karena ada karbonat yang membantu memperbaiki rasa pada
beberapa obat tertentu.
Selain praktis dan mudah dibawa, cara penyajiannya lebih menarik
bila dibandingkan dengan dengan tablet konvensional, dapat diberikan kepada
pasien yang mengalami kesulitan dalam menelan tablet atau kapsul, pada saat
dikonsumsi zat aktif dalam keadaan terlarut sehingga absorpsinya lebih
mudah, dan berguna untuk obat-obat yang tidak stabil apabila disimpan dalam
bentuk larutan, jadi obat dapat dibuat dalam bentuk sediaan tablet
effervescent agar stabil.
b. Kekurangan
Disamping mempunyai beberapa keuntungan, tablet effervescent
juga memiliki beberapa kekurangan, baik dalam produksi maupun dalam
pengemasannya. Ditinjau dari segi produksi, tablet effervescent harus dibuat
dalam ruangan khusus yang mempunyai kelembaban relatif 20-25% jadi sulit
untuk menghasilkan produk yang stabil secara kimia. Kelembaban udara
selama proses pembuatan sudah cukup memulai reaktivitas effervescent,
dengan demikian seluruh peralatan termasuk mesin cetak tablet harus berada
dalam ruangan khusus. Sedangkan dalam segi pengemasannya, tablet
effervescent harus dikemas dalam wadah yang kedap udara sehingga dapat
melindungi tablet tersebut dari kelembaban, kelembaban udara di sekitar
tablet sesudah wadahnya terbuka juga dapat menyebabkan penurunan kualitas
produk, setelah sampai di tangan konsumen, harga yang relatif mahal.

C. Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan tablet effervescent


Tablet effervescent dibuat dengan cara mengempa bahan – bahan aktif
dengan campuran bahan – bahan organik seperti asam sitrat, asam tartrat, dan
natrium bikarbonat. Bila tablet dilarutkan di dalam air maka akan
menghasilkan gas karbondioksida yang akan memecah tablet sehingga tablet
dapat melarut dengan cepat. Tablet effervescent memiliki rasa yang enak
karena adanya karbonat yang dapat memperbaiki rasa dari si tablet
effervescent tersebut sehinggan dapat memberikan rasa yang baik ketika
konsumen menggunakannya.
Sediaan effervescent biasanya dibuat dan diolah dari suatu kombinasi
asam sitrat dan asam tartrat, karena pemakaian asam tunggal saja akan
menimbulkan kesulitan pada pembentukkan granul. Bila asam sitrat saja yang
digunakan maka akan menghasilkan campuran lekat dan sukar menjadi granul.
Perbandingan asam sitrat,asam tartrat dan natrium bikarbonat yang digunakan
yang biasa digunakan adalah 1 : 2 : 3,4.
Bahan-bahan yang dipakai umunya harus tahan panas, mudah
dikempa, dan larut dalam air. Bahan baku yang dipakai seperti 
1) Sumber asam meliputi bahan bahan yang mengandung asam atau yang
dapat membuat suasana menjadi asam seperti asam sitrat, asam tartrat,
asam karbonat, asam malat, asam fumarat , dan asam suksinat. Garam
asam merupakan sumber asam tetapi hanya sebagai pengganti bahan asam
bila ternyata sediaan tidak dapat dibuat dengan asam saja, seperti natrium
dihidrogen fosfat. Sedangkan asam anhidrat merupakan asam lain yang
merupakan asam yang tidak mengandung air seperti suksinat anhidrat dan
sitrat anhidrat. 
2) Senyawa karbonat dibutuhkan dalam pembuatan sediaan effervescent
untuk menimbulkan gas karbondioksida bila direaksikan dengan asam.
Bentuk karbonat maupun bikarbonat keduanya diperlukan untuk
menimbulkan reaksi yang menghasilkan karbondioksida seperti natrium
karbonat, natrium bikarbonat, dan kalium bikarbonat.
3) Bahan pengisi, biasanya dibutuhkan sedikit dalam pembuatan tablet
effervescent ini karena tablet telah mengandung effervesent mix ( bahan
bahan tambahan lain sebagai bahan baku pembuatan tablet effervesent.
Bahan pengisi yang umum yang dipakai antara lain, glukosa, laktosa, dan
maltodekstrin. Namun natrium bikarbonat dapat pula sebagai [engisi yang
baik. Syarat yang harus dipenuhi bahan pengisi dalam sediaan tablet
effervescent adalah mudah larut dalam air sehingga dapat membentuk
larutan yang jernih. 
4) Bahan tambahan lain, meliputi bahan obat, bahan pewarna, lubrikan serta
bahan perisa. Bahan bahan tambahan lain seperti pemanis , pewarna dll
digunakan untuk memberikan penampilan tablet yang menarik dan
memberikan rasa nyaman ketika dikonsumsi. Namun syaratnya bahan
bahan tersebut larut dalam air.  
Contoh bahan-bahan yang digunakan pada tablet effervescent adalah
sebagai berikut:
1. Instan jahe merah            
Pada pembuatan tablet effervescent ini digunakan sebagai bahan
aktif. Jahe merupakan sumber antioksidan dan obat tradisional  yang sudah
banyak tersebar di Indonesia dan berpotensi untuk dikembangkan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman, jenis rempah ini telah
terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai penyakit. amasi
danSelain itu, rempah ini juga digunakan sebagai obat antiin penamba
nafsu makan
2. Asam sitrat
Sumber asam yang paling umum digunakan dalam pembuatan
tablet effervescent adalah asam sitrat dan asam tartarat. Asam sitrat
terdapat dalam bentuk serbuk hablur, anhidrat, dan bentuk monohidrat.
Asam sitrat bersifat higroskopis sehingga harus dijaga dari masuknya
udara terutama bila disimpan dalam ruang dengan kelembaban udara yang
tinggi. 
Asam sitrat merupakan asam yang umum digunakan sebagai asam
makanan dan harganya relatif murah. Asam ini memiliki kelarutan yang
tinggi, mempunyai kekuatan asam yang tinggi dan tersedia dalam bentuk
granular, anhidrat dan bentuk monohidrat. Selain itu, tersedia juga dalam
bentuk serbuk. Asam ini sangat higroskopis, oleh karena itu penanganan
dan penyimpanannya memerlukan perhatian khusus.
3. Natrium bikarbonat
Natrium bikarbonat merupakan sumber utama karbondioksida
dalam sistem effervescent. Senyawa ini larut sempurna dalam air, tidak
higroskopis,  tidak mahal, banyak tersedia di pasaran dalam lima tingkat
ukuran partikel (mulai dari serbuk halus sampai granula seragam yang
mengalir bebas), dapat dimakan dan digunakan secara luas dalam produk
makanan sebagai soda kue. Natrium bikarbonat merupakan alkali natrium
yang paling lemah, mempunyai pH 8,3 dalam larutan air dalam
konsentrasi 0,85%. Zat ini menghasilkan kira-kira 52% karbondioksida.
Sumber karbonat, digunakan sebagai bahan penghancur dan
sumber timbulnya gas yang berupa CO2 pada tablet effervescent. Sumber
karbonat yang biasa digunakan dalam pembuatan tablet effervescent
adalah natrium karbonat dan natrium bikarbonat. Keduanya adalah yang
paling reaktif. Dalam tablet effervescent, sodium bikarbonat merupakan
sumber karbon yang paling utama yang dapat larut sempurna,
nonhigroskopik, murah, banyak, dan tersedia secara komersial mulai dari
bentuk bubuk sampai bentuk granul. Sehingga natrium bikarbonat lebih
banyak dipakai dalam pembuatan tablet effervescent.
4. Asam tartrat
Memiliki bentuk hablur, tidak berwarna, tidak berbau, berasa asam,
stabil di udara, serta memiliki daya larut yang tinggi dalam air. 
5. Mannitol
 Manitol dengan rumus kimia C6H14O6 atau D-mannitol: 1,2,3,4,5,6
hexane hexol merupakan monosakarida poliol dengan nama kimia manitol
berbentuk kristal berwarna putih, tidak berbau, larut dalam air, sangat
sukar larut dalam alkohol dan tidak larut hampir dalam semua pelarut
organik.
Meskipun manitol memiliki gula alkohol yang relatif rendah yang
mempunyai efek pendingin yang biasanya ditemukan dalam permen mint.
Namun, ketika manitol benar-benar di larutkan dalam produk menginduksi
efek pendinginan yang kuat. Selain itu mempunyai sifat higroskopis yang
sangat rendah yang tidak akan mengambil air dari udara sampai tingkat
kelembaban 98%. Rasa yang menyenangkan dan mouthfeel dari manitol
juga membuatnya menjadi populer untuk tablet kunyah.
6. Polietilenglikol 8000
PEG 8000 merupakan suatu lubrikan tablet effervescent yang
paling efisien karena dapat terdispersi dengan air sehingga menghasilkan
larutan effervescent yang jernih saat dilarutkan ke air. Konsentrasi yang
dipakai berkisar 1,5 %. Mempunyai pemerian serbuk putih hablur , larut
dalam air, dam memounyai tingkat ke-higroskopisan yang rendah
dibandng jenis PEG lain.
7. Polyvinil Alkohol ( PVA )
Pada formulasi tablet banyak dipakai sebagai bahan matriks tablet
lepas lambat, pengikat, dan sebagai bahan salut film pada tablet.
Konsentrasi yang dipakai antara 5-7 % .

D. Cara pembuatan tablet effervescent


Secara sederhana proses pembuatan tablet effervescent dibagi menjadi
dua tahap yaitu :
1. Proses pencampuran
Proses pencampuran ini bertujuan untuk mendapatkan massa tablet
yang homogen. Tujuan ini dapat dicapai bila sifat partikel penyusun
campuran dan faktor lainnya yang mempengaruhi proses pencampuran
adalah sama. Sifat fisisdari partikel yang mempengaruhi proses
pencampuran adalah ukuran, bentuk, densitas dan kelembaban partikel,
sedangkan faktor lainnya adalah kadar partikel. Pada proses pencampuran
ini bahan-bahan yang dicampurkan meliputi sumber karbonat, sumber
asam, bahan pengikat, bahan pengisi, bahan pelincir, bahan cita rasa dan
bila perlu ditambahkan pewarna.
2. Proses pencetakan tablet
Pada prinsipnya, tablet dapat dibuat melalui kempa langsung
atau granulasi, baik granulasi basah atau granulasi kering. Untuk
menentukan metoda pembuatannya apakah dibuat kempa langsung atau
granulasi sangat tergantung pada dosis dan sifat zat aktifnya.
Dibandingkan dengan metoda granulasi, metoda kempa langsung dinilai
lebih menguntungkan dalam hal penghematan waktu, peralatan, ruangan
maupun energi yang dibutuhkan. Namun demikian, untuk metoda kempa
langsung ini semua komponen tablet baik zat aktif, bahan pengisi, pengikat
dan penghancur harus memiliki sifat alir dann kompresibilitas yang baik.
Pada proses pengempaan untuk zat aktif dengan dosis kecil hal ini tidak
akan menjadi masalah selama homogenitasnya diperhatikan. Tetapi untuk
zat aktif dengan dosis besar, jika sifat alir dan kompresibilitasnya tidak
baik diperlukan bahan tambahan yang efektif untuk mengatasi sifat alir
dan kompresibilitas.
Pada pembuatan tablet effervescent  suhu dan RH (relative humidity)
merupakan salah satu faktor yang sangat penting. RH yang rendah dan
suhu yang rendah (cool) sangat penting untuk mencegah proses granulasi
dan pembentukan tablet dari penyerapan uap air, yang menyebabkan
ketidakstabilan tablet. Ruangan ber-RH maksimal 25% dan bersuhu 25oC,
merupakan kondisi yang baik untuk proses pembuatan tablet effervescent.
Metode pembuatan tablet effervescent terbagi atas dua yaitu :
a) Metode kering
Umumnya digunakan untuk zat zat yang tak tahan lembap atau
panas serta rusak bila berinteraksi dengan air. Metode ini meliputi metode
pembuatan secra kempa langsung dan granulasi kering yang dilakukan
sama seperti pembuatan tablet biasa.
b) Metode basah
Yang termasuk metode ini adalah metode granulasi basah. Metode
ini biasa digunakan untuk bahan bahan yang tahan air. Metode granulasi
basah juga digunakan untuk bahan bahan pembuatan tablet yang tidak
dapat dikempa langsung. Prinsip dari metode ini adalah membasahi masaa
tablet dengan larutan pengikat sampai mendapat tingkat kebasahan
tertentu, kemudia massa basah digranulasi kemudian granul yang
dihasilkan barulah dicetak. 
Prosesnya :
1. Cara Pemanasan.
Biasanya komponen asam yang dipanaskan. Karena proses ini
sangat tidak konstan dan sulit dikendalikan jarang digunakan.
2. Granulasi dengan Cairan Reaktif.
Bahan penggranulasi yang efektif adalah air. Proses berdasarkan
penambahan sedikit air (0,1-0,5%) yang disemprotkan pada campuran
sehingga terjadi reaksi menghasilkan granul. Granul yang masih lembab
ditransfer ke mesin tablet kemudian dikempa lalu tablet masuk ke dalam
oven terjadi proses pengeringan untuk menghilangkan air sehingga tablet
menjadi stabil.
3. Granulasi dengan Cairan Non Reaktif.
Cairan yang digunakan adalah etanol atau isopropanol. Cairan
ditambahkan perlahan-lahan ke dalam campuran pada mesin pencampur.
Dalam hal ini perlu ditambahkan pengikat kering seperti PVP. Setelah itu
masa granul dimasukkan ke dalam oven lalu dikeringkan. Kemudian
dihaluskan lagi baru dicetak.
E. Mengevaluasi tablet effervescent
Beberapa evaluasi perlu dilakukan untuk menguji tablet yang telah
diproduksi demi mengetahui kualitasnya sebelum dijual dan sampai ke tangan
konsumen. Evaluasi terbagi atas dua tahap yaitu saat fase granul dan saat fase
tablet. Prosedur yang dilakukan dan ketentuannya sama persis dengan
pembuatan tablet biasa. 
1) Evaluasi massa tablet
a) Waktu alir (ideal 10 gram/s)
b) Sudut diam (ideal 20-40 derajat)
c) Bobot jenis
d) Uji kompresibilitas (Dengan mengukur tap dan bulk density)
e) Uji kadar air (Maksimum 10 % untuk tablet effervescent)
2) Evaluasi tablet
a) Pemeriksaan organoleptis
b) Waktu hancur (ideal 5 menit pada suhu 25 derajt celcius untuk tablet
effervescent)
c) Keseragaman ukuran (Menggunakan jangka sorong)
d) Keseragaman bobot (Dengan menimbang bobot 20 tablet)
e) Kekerasan tablet (Dengan alat Hardness tester)
f) Uji friabilitas (Dengan alt Friability tester)
g) Uji pH (pH harus mendekati netral untuk tablet effervescent)
h) Uji kadar air (maksimum 10 % untuk tablet efferv
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Effervescent didefenisikan sebagai bentuk sediaan yang menghasilkan
gelembung gas sebagai hasil reaksi kimia larutan. Gas yang dihasilkan saat
pelarutan Effervescent adalah karbon dioksida sehingga dapat memberikan
efek sparkling.
Tablet effervescent dibuat dengan cara mengempa bahan – bahan aktif
dengan campuran bahan – bahan organik seperti asam sitrat, asam tartrat, dan
natrium bikarbonat dan juga bahan bahan pendukung tablet lainnya seperti
lubrikan, disintegran, dan lain-lain. Bila tablet dilarutkan di dalam air maka
akan menghasilkan gas karbondioksida yang akan memecah tablet sehingga
tablet dapat melarut dengan cepat.
Metode pembuatan tablet effervescent terbagi atas dua yaitu metode
kering dan metode basah. Metode kering terdiri atas kempa langsung dan
granulasi kering, sementara metode basah yaitu dengan granulasi basah.  
Kelebihan tablet effervescent adalah penyiapan larutan dalam waktu
seketika yang mengandung dosis obat yang tepat. Selain itu tablet effervescent
dapat menghasilkan gas karbondioksida yang memberikan rasa yang enak
karena ada karbonat yang membantu memperbaiki rasa pada beberapa obat
tertentu. Disamping mempunyai beberapa keuntungan, tablet effervescent juga
memiliki beberapa kekurangan, baik dalam produksi maupun dalam
pengemasannya. Ditinjau dari segi produksi, tablet effervescent harus dibuat
dalam ruangan khusus yang mempunyai kelembaban relatif 20-25% jadi sulit
untuk menghasilkan produk yang stabil secara kimia

B. Saran
Diharapkan dalam penulisan makalah selanjutnya dapat melakukan
kerja sama yang baik untuk menghasilkan hasil yang baik pula.
DAFTAR PUSTAKA

Ansel, H., 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi ke – 4. UI Press.


Jakarta

Harler. 1997. Tea Manufacturing. Oxford University Press. London

Hui, Y.H., 1992. Encyclopedia of Food Science and Technology. Jhon Wiley and
Sons Inc. New York

Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi Kedua. Penerjemah


Soendari. Gajah Mada University Pers. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai