Phlebotomy berasal dari kata dalam Bahasa Yunani ‘phlebos’ berarti vena dan ‘tome’
berarti insisi, sehingga phlebotomy adalah ilmu dan keterampilan mengenai pengambilan
darah. Phlebotomy telah berabad-abad dilakukan dalam pelayanan kesehatan. Pengambilan
darah dapat dilakukan dari pembuluh darah vena, pembuluh darah arteri, jaringan perifer
dengan menusuk jari atau tumit, baik pada orang dewasa maupun bayi. Pengambilan darah
vena (vein puncture / pungsi vena) biasanya diperlukan untuk pemeriksaan penunjang
laboratorium seperti pemeriksaan hematologi, kimia, imunoserologi, atau kultur darah.
Pemasangan peripheral IV line catheher (kateter intravena perifer) adalah tindakan
memasukan kateter intravena ke dalam pembuluh darah vena yang dapat disambungkan dengan
infus set, selang kantong darah transfusi, atau obat intravena. Tujuan pemasangan peripheral
IV line catheher adalah untuk memberikan terapi cairan, menjaga kebutuhan cairan, pemberian
transfusi darah, dan pemberian obat intravena.
A B C
Gambar 5. A) bagian dari needle, B) bagian spuit, C) Posisi pemasangan needle, holder, dan
tabung vakum pada phlebotomy closed system
Needle dipersiapkan sesuai kebutuhan dan perhatikan ukuran needle. Jika pengambilan
darah mengunakan spuit (open system) persiapkan spuit dengan mengencangkan posisi jarum
pada tip. Tarik terlebih dahulu plunger lalu kembalikan ke posisi 0. Needle ditusukkan pada
lokasi vena dengan bevel menghadap ke atas. Sudut insersi yang direkomendasikan adalah
15° – 30°. Apabila needle masuk tepat ke dalam vena maka indikator darah akan terisi, lalu
plunger spuit ditarik hingga volume darah cukup.
3
3
4
4
5 6
6
Tabel 1. Order of draw, jenis tabung
5
vakum, kegunaan dan homegenisasi
7
7
Pada neonatus dan bayi dimana pengambilan darah vena dalam jumlah banyak tidak
memungkinkan maka dapat dilakukan pengambilan darah perifer dengan cara skin puncture
pada tumit (heel puncture). Lokasi heel puncture adalah pada lateral dorsum pedis. Tidak
boleh menusuk pada bagian posterior curvatura dari tumit di dekat tendo Achilles karena
akan mengenai Os Calcaneus. Selain itu tidak diperkenankan menusuk pada lokasi yang
edema (Gambar 7).
Sebelum melakukan pungsi lakukan pemijatan ringan pada tumit bayi agar menjadi
hangat. Desinfeksi pada lokasi pungsi dilakukan dengan mengusapkan kapas swab alkohol
dan dibiarkan mengering selama 30-60 detik. Gunakan lancet disposible yang tepat (Quikheel
lancet), lalu tusukkan lancet dengan membentuk sudut 90°. Tetesan darah yang pertama
keluar diusap dengan kassa kering, lalu tetesan berikutnya diambil dengan scoop pada
Pada orang dewasa skin puncture biasanya dilakukan dengan finger puncture pada bagian
distal jari ke-2, ke-3, dan ke-4. Pungsi tidak boleh dilakukan pada sisi atau ujung jari pada
ibu jari dan jari kelingking. Lokasi finger puncture terlihat di Gambar 8.
Setelah dilakukan venipuncture maupun skin puncture kemudian darah yang telah
ditampung pada tabung vakum perlu dilakukan homogenisasi sampel dengan cara
membolak-balikkan tabung sebanyak 8 kali agar antikoagulan yang terdapat pada tabung
menjadi homogen dengan darah. Hal ini penting untuk menghindari kesalahan pra-analitik
Apabila cannula telah masuk tepat ke dalam vena maka darah akan mengisi indikator.
Segera sambungkan needle adaptor pada set infus ke luer connector. Setelah sambungan
mantap, fiksasi cannula ke kulit pasien dengan menggunakan plester. Jika pemasangan
kateter intravena dilakukan untuk terapi cairan dengan infus maka luer connector
disambungkan dengan needle adaptor pada infus set. Needle ditempatkan pada needle
container sesuai standard precaution. Buka control clamp untuk mengatur tetesan cairan
sesuai kebutuhan. Teknik pemasangan kateter perifer intravena terlihat pada Gambar 10.
Untuk melepaskan cannula yang telah terpasang, petugas harus melakukan hand
hygiene dan menggunakan sarung tangan. Sebelum melakukan pelepasan cannula, perlu
disiapkan kassa steril untuk menekan lokasi insersi, lalu tarik cannula perlahan. Tekan
Nama :
NPM :
Kelompok :
TTD :
NILAI
No ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
1. Memberi salam, menyapa pasien dan memperkenalkan diri.
Mengkonfirmasi identitas pasien (pasien diminta menyebutkan nama & tanggal lahir)
2. Teliti jenis pemeriksaan sesuai dengan permintaan pemeriksaan laboratorium. Siapkan
peralatan: needle dengan ukuran yang sesuai, tabung vakum yang sesuai jenis
pemeriksaan, holder, tourniquet, kapas swab alkohol, kassa steril, plester, sarung
tangan, wadah jarum.
3. Persiapkan pasien, posisikan lengan pasien, tentukan dan sebutkan lokasi vena yang
akan di pungsi.
4. Lakukan 6 langkah hand hygiene WHO dan gunakan sarung tangan.
5. Pasang tourniquet pada lengan atas ± 7-10 cm (4 jari) di atas fossa cubiti untuk
memperjelas lokasi vena yang akan di pungsi
6. Desinfeksi lokasi pungsi dengan kapas swab 70% isopropil alkohol secara sirkuler dari
tengah dalam keluar, tunggu sampai kering (hindari meraba kembali daerah yang
sudah di desinfeksi)
7. Ambil needle, buka sisi yang lebih pendek, pasangkan ke holder secara mantap dengan
cara memutar ulir jarum pada holder.
8. Phlebotomist melakukan penusukkan vena dengan tepat dan mantap, membentuk sudut
15-30o, dengan bevel menghadap ke atas. Lakukan dengan tangan kanan posisi ibu jari
di atas dan 4 jari lain di bawah. Fiksasi posisi needle yang sudah masuk ke vena.
9. Masukkan tabung vakum sesuai ‘ORDER OF DRAW’ ke dalam holder dengan tangan
kiri, dorong tabung vakum mengunakan ibu jari, sementara jari telunjuk dan jari tengah
tetap memfiksasi holder. Darah akan mulai mengalir ke dalam tabung vakum.
10. Lepaskan tourniquet sesegera mungkin saat darah mulai mengalir ke dalam tabung
11. Cabut tabung vakum setelah volume tabung cukup. Masukan tabung vakum lain sesuai
kebutuhan. Lakukan dengan satu tangan, sementara tangan lain tetap memfiksasi posisi
jarum.
12. Setelah selesai, tekan perlahan lokasi pungsi dengan kassa steril, tarik jarum perlahan
dengan tangan kanan, tetap tekan tempat tusukan dengan tangan kiri.
13. Buang jarum pada wadah khusus jarum (needle sharp container)atau ‘recapping’
dengan satu tangan.
14. Luka tempat pungsi vena ditutup dengan plester steril.
15. Tuliskan identitas pasien pada tabung vakum yang sudah terisi darah, lakukan
homogenisasi sesuai prosedur.
16. Ucapkan salam, buka sarung tangan, rapikan tempat kerja, lakukan hand hygiene
kembali.
Jumlah
Jumlah
Nilai : x 100% =
32
Jakarta,............................... Mengetahui,
Penilai Koordinator Skills Lab
( ) ( )
Nama :
NPM :
Kelompok :
TTD :
Jumlah
Nilai : x 100% =
34
Jakarta,............................... Mengetahui,
Penilai Koordinator Skills Lab
( ) ( )