Anda di halaman 1dari 1

WETU TELU

Antara agama dan budaya sama-sama melekat pada diri seseorang beragama dan didalamnya sama-sama
terdapat keterlibatan akal fikiran mereka.Islam wetu telu yang sebagian besar adalah masyarakat pedesaan
yang terisolir antarbelakang dalam kehidupan.Corak dasar kebudayaan sasak melekat pada ajaran
islam,agama yang telah dianut secara turun temurun dalam kurun waktu yang lama.Di pulau Lombok
terdapat dua varian islam yang dipisahkan secara diametral,yakni antara islam wetu telu dan islam waktu
lima.Islam wetu telu dapat dikategorikan sebagai agama tradisional,sedangkanislam waktu lima
dikategorikan agama samawi.Wetu telu sendiri memiliki beberapa makna,pertama wetu telu berarti tiga
cara reproduksi makhluk hidup.Kedua,wetu telu berarti tiga sumber hukum dalam islam.Ketiga,wetu telu
berarti tiga masa perkembangan yang dilewati makhluk hidup.

Istilah wetu telu dikenal luas oleh public melalui buku DR. J . Van Ball yang ditulis pada tahun 1940
dengan judul Pesta Alip di Bayan.Islam wetu telu memiliki filosofi hidup yaitu pantang melupakan
leluhur,tetap bertahan di tengah derasnya arus modernitas.Lokasi yang terkenal dengan praktik wetu telu
di Lombok adalah daerah Bayan yang terletak di kabupaten Lombok Utara.Secara umum orang yang
menganut ajaran wetu telu mengaku muslim,namun mereka tidak melakukan kewajiban sebagai
muslim.Kewajiban tersebut dibebankan kepada kyai atau guru.Oleh sebab itu,para kyai pemeluk islam
wetu telu memiliki status social yang tinggi,dihormati,dan disegani disegani oleh warga setempat.Ukuran
sucinya manusia berdasarkan system kepercayaan islam wetu telu adalah ketika seseorang telah menjadi
kyai atau guru.Dari ritual adat yang dilaksanakan dalam dua proses berbeda yakni secara islam dan adat
artinya wetu telu tidak ada hubungannya dengan agama.

Anda mungkin juga menyukai