Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN ISU EKONOMI DAN TEKNOLOGI DIGITAL

Senin, 28 Juni 2021

1. Bagaimana pendapat Anda mengenai omnibus law cipta kerja berdampak pada
ekonomi di Indonesia?
- Daniel: menurut pandangan saya adalah bagus, dikarenakan:
a. Dengan UU Cipta Kerja, maka masyarakat akan lebih mudah dalam membuat badan
usaha
b. Indonesia harus mendorong lapangan pekerjaan, maka dengan adanya UU Cipta Kerja
ini maka lapangan pekerjaan jadi semakin luas

- Olga: UU yang disahkan saat adanya pandemi, dirasa kurang tepat karena pelaksanaan UU
cipta kerja juga tidak bisa efektif dengan adanya pandemi. Dengan adanya UU Cipta Kerja,
seakan akan pemerintah lebih memihak kepada ekonomi dibandingkan dengan bidang
lainnya.

2. Apakah industri 4.0 bisa diikuti oleh daerah daerah pinggiran Indonesia yang bahkan
listrik saja belum ada? Solusi Ada?
- Windy: SDM di Indonesia dirasa belum siap dikarenakan sarana yang mendukung juga
belum siap. Kemampuan internet di Indonesia juga masih belum mencukupi untuk
mendukung industri 4.0, maka perlu ada persiapan SDM yang mumpuni

- Juan: Jika kita ditanya apakah Indonesia siap masuk ke tahap revolusi Industri 4.0,
jawabannya tidak siap. Tetapi jika ditanyakan, apakah bisa kita masuk ke sana, maka
jawaban saya adalah bisa. Untuk masuk ke Industri 4.0 bsia saja dengan transfer ilmu dari
negara luar, tetapi kembali lagi, kita ingin mandiri atau berada di bawah negara lain.
Sebenarnya yang kita takutkan akan penerapan industri ini adalah masalah SDM, yang
mana dalam penerapannya nanti akan banyak terjadinya penggantian instrumen dalam
bidang industri dengan menggunakan teknologi itu sendiri. Sedangkan Indonesia
merupakan negara berkembang yang mana jumlah buruh dan pekerja kasarnya masih
sangat banyak, dan tingkat pengangguran serta kemiskinan di Indonesia masih tinggi,
sedangkan banyak orang yang masih membutuhkan pekerjaan.

- Ali Fikri: Saya ingin meluruskan pandangan tentang Industri 4.0. Transformasi digital atau
revolusi industri ini hadir karena teknologi yang sekarang agregat efisiensinya mentok,
sehingga kemampuan mesin atau manusia untuk memproduksi sudah terbatas, sehingga
hadir teknologi baru untuk meningkatkan agregat efisiensi. Industri 4.0 menekankan pada
konektivitas, dikarenakan adanya internet maka manusia dan mesin dapat bekerja sama.
Menurut saya, Indonesia siap menghadapi transformasi digital karena dari faktanya sudah
ada manufaktur di Indonesia yang berhasil menerapkan konsep Industri 4.0. Dari segi
kebijakan, pemerintah sejak 2018 sudah merilis peta jalan pemerintah tentang penerapan
teknologi 4.0 di Indonesia, di sini ada 5 sektor prioritas yang bisa mendukung
peningkatkan PDB. Selain itu, pemerintah sudah merilis beberapa ekosistem seperti
ekosistem digital Indonesia dan lainnya untuk melihat teknologi-teknologi 4.0. Dari segi
perpajakan, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan tentang pengurangan pajak bagi
perussahaan yang menerapkan konsep Industri 4.0. Selain itu, Indonesia memiliki indeks
kesiapan digital yang masuk dalam kategori siap di ASEAN. Maka dengan fakta ini,
Indonesia sebenarnya siap untuk menghadapi Industri 4.0. Namun, ada beberapa yang
perlu diperbaiki seperti distribusi infrastruktur (teknologi). Sebenarnya Industri 4.0
memiliki konsep untuk membantu manusia bukan justru menggantikan manusia.

- Windy: Contoh Industri di Indonesia yang menerapkan Industri 4.0?

- Ali Fikri: Ada banyak: Danone, Kalbe, dan yang lainnya

- Puspa: Yang saya lihat di sini adalah kesiapan masyarakat, misal saja sistem bayar parkir
yang sekarang menggunakan sistem tap, bukan kartu karcis manual. Beberapa masyarakat
masih belum memahami caranya, ditambah lagi sistem seperti itu saat ini juga masih
menggunakan tenaga manusia untuk menjalankannya.

- Daniel: Daerah pinggiran bisa mengikuti industri ini dikarenakan saat ini banyak
perusahaan2 yang menyediakan fasilitas intenet lewat panel surya, sehingga aktivitas
masyarakat yang menggunakan listrik dan internet bisa dilakukan. Maka, perlu ada banyak
perusahaan yang menyediakan energi terbarukan, serta sosialisasi kepada masyarakat
untuk penggunaan energi tersebut.

- Astria: untuk saat ini sebelum kita mengarah ke industri 4.0 yang dituju, ada hal yang
perlu diperhatikan yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat pinggiran melalui
peningkatan ekonomi dan peningkatan kemampuan SDM

3. Bagaimana pendapat anda mengenai isu penetapan pajak pada makanan dan
pendidikan? Apakah sudah tepat?
- Astria: Dari sisi keuangan, untuk penerapan pajak sembako dan pendidikan sebenarnya
saat ini masih berupa wacana. Sebagai pegawai yang bekerja di bidang keuangan, saya
setuju akan hal ini dikarenakan latar belakang distorsi ekonomi yang menyebabkan harga
produk dalam negeri tidak bisa bersaing dengan produk luar negeri. Selain itu, tidak semua
produk di sembako dan pendidikan akan diberikan pajak. Hanya sembako yang berkualitas
premium dan pendidikan mewah yang hanya akan dikenakan pajak. Sehingga pajak ini
disasar untuk kalangan atas. Dengan adanya tambahan tarif ini, diharapkan pendapatan
negara bisa bertambah dan bisa digunakan untuk kesejahteraan masyarakat. Pemerintah
akan melaksanakan kebijakan ini pada waktu yang tepat, bukan saat ini.

- Ujang: Di pendidikan misalnya universitas biasanya ada kegiatan organisasi yang didanai
oleh kampus, dan biasanya dipotong pajak, apakah ini termasuk potongan pajak untuk
pendidikan?
- Astria: menurut saya, pajak tersebut bukan yang dimaksud dengan pajak yang akan
ditetapkan pemerintah. Sehingga untuk saat ini kebijakan tersebut belum diberlakukan,
dan berbeda dengan pajak kegiatan pada kampus seperti yang tadi disebutkan Sdr. Ujang.
Nantinya pemerintah akan memberikan klasifikasi mana jenis pendidikan yang akan
dikenakan pajak dan tidak.

- Ahmad: Saya kurang setuju adanya pajak bagi pendidikan, baik untuk pendidikan mewah.
Karena menurut saya ini bisa membawa komersialisasi pendidikan

- Windy: Pemerintah perlu melakukan monitoring di lapangan karena kebijakan ini akan
membawa efek lebih lanjut. Hal ini dikarenakan penerimaan di masyarakat bisa saja
berbeda dari kebijakan yang akan diterapkan oleh pemerintah. Maka, edukasi juga harus
dilakukan kepada masyarakat agar semua bisa memahami maksud dari kebijakan ini.

4. Bagaimana pendapat anda tentang penerapan redenominasi rupiah?


- Juan: redenominasi rupiah adalah pemangkasan digit angka dalam rupiah. Sebenarnya
redenominasi ini sudah pernah terjadi di sekitar tahun 60 an tetapi gagal, dikarenakan
kurangnya sosialisasi di masyarakat. Hal ini dimanfaatkan sebagian orang untuk
meningkatkan harga barang. Menurut saya, redenominasi akan menimbulkan
permasalahan terutama jika belum tersedia pecahan mata uang yang akhirnya
menyebabkan inflasi. Dilihat dari kelebihannya, maka bisa membangun citra mata rupiah
di negara lain. Saya sebenarnya setuju, tetapi harus dibarengi dengan tujuan yang benar
dan matang, serta dilakukannya sosialisasi ke masyarakat. Di sisi lain, redenominasi ini
membutuhkan waktu yang lama dan kerja sama dari berbagi instansi

- Indah: Tujuan dari redenominasi?

- Juan: Tujuannya adalah perubahan sistem keuangan agar lebih mudah, selain itu
membangun citra mata rupiah di dunia.

- Indah: Sebenarnya ada tidak aturan pembuatan redenominasi?

- Juan: Aturan redenominasi belum ada, penjelasan tadi merupakan contoh dari sejarah
redenominasi tahun 60an.

- Aulia: Kenapa redenominasi dilaksanakan di Indonesia? Salah satunya karena adanya


inflasi. Berkaca pada negara lain, ada negara yang pernah melaksanakan redenominasi
seperti Brasil dan Korea Utara tetapi gagal. Hal ini dikarenakan kurangnya sosialisasi
kepada masyarakat. Namun, Turki berhasil melakukan kebijakannya karena sosialiasi
dilakukan ke semua masyarakat. Manfaat redenominasi:
a. Mempermudah praktik praktik akuntansi
b. Meningkatkan tingkat kepercayaan negara lain dalam hal nilai tukar rupiah
5. Bagaimana pendapat anda tentang rasio hutang dan bunga hutang Indonesia?
Menurut UU maksimal hutang adalah 60%
- Rinai: Saya melihat kebijakan pemerintah dalam menambah hutang memang jalan yang
harus diambil untuk menangani COVID. Rasio hutang saat ini masih dijaga di nilai 60%
PDB. Hutang tersebut digunakan untuk pemulihan ekonomi sosial, salah satunya untuk
bidang kesehatan (vaksinasi dan insentif nakes). Untuk fokus jaring pengaman nasional,
digunakan untuk kesejahteraan masyaraat  menjaga masyarakat ekonomi menengah ke
bawah agar tidak terlalu terpuruk dengan adanya pandemi.
Hutang Indonesia saat ini masih termasuk aman, dan pihak investor masih memandang
kondisi Indonesia masih kondusif untuk dijadikan sebagai negara untuk investasi. Sebagai
masyarakat, kita bisa melakukan hal-hal kecil dalam mendukung kebijakan tersebut seperti
ikut kegiatan vaksinasi, dan melakukan prokes agar program pemerintah tidak sia sia.

- Aulia: Saat ini rasio hutang Indonesia masih mencapai sekitar 41% dan jika dibandingkan
dengan negara Asia lainnya, masih termasuk rendah. Namun, walaupun rasionya lebih
rendah, pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga mengalami penurunan. Maka, harus juga
diperhatikan kembali terkait hal ini. Kita harus juga realistis, dengan jumlah hutang tsb
apakah kita bisa membayarnya?

6. Apakah anda tahu tentang big data era? Bagaimana pendapat anda mengenai kasus
bocornya data WNI di forum online?
- Fauzi: Di negara lain, proteksi data sudah menjadi concern di masyarakat, tetapi di
Indonesia belum ada. Saya melihat sendiri data BPJS dijual di forum dan masyarakat
menganggapnya biasa saja. Salah satu contohnya adalah, pernah ada tukang becak yang
diminta berswafoto dengan membawa KTP dan dibayar 50.000. Hal-hal seperti ini
harusnya bisa menjadi concern bagi masyarakat. Sebenarnya kebocoran data ini sangat
berbahaya, jika tetap terjadi.

Anda mungkin juga menyukai