- Adhitya: Bicara tentang vaksin, bisa juga disangkutkan dengan vaksin gotong
royong. Vaksin gotong royong bisa diberikan kepada masyarakat dengan tetap
memperhatikan bahwa vaksin bisa diberikan secara gratis.
3. Apa yang perlu dipersiapkan setelah pandemi untuk masa pemulihan bangsa
Indonesia?
- Farid: COVID berdampak besar pada perekonomian masyarakat, sampai saat ini
pertumbuhan ekonomi masih negatif. Diprediksi, setelah selesainya COVID,
perlu ada waktu beberapa tahun untuk memulihkan perekonomian. Pemulihan
ekonomi oleh masyarakat saat ini difokuskan pada pengembangan UMKM
dengan cara memberikan insentif.
Pada bidang pendidikan, perlu adanya penanganan secara psikologi kepada
anak-anak untuk bisa mengembalikan minat belajar. Selain itu, masyarakat juga
perlu memberikan edukasi kepada anak-anak terkait pentingnya menjaga
kesehatan.
- Isnaini: Pada bidang pendidikan, perlu adanya optimalisasi vaksinasi pada
tenaga pendidik. Selain itu juga perlu menyediakan sarana yang berkaitan
dengan penanggulangan COVID yang memadai pada fasilitas pendidikan. Perlu
adanya penyesuaian sistem pendidikan yang menyesuaikan kondisi pandemi,
seperti sistem PPDB, sistem belajar mengajar harian, dll.
- Daniel: Walaupun ada efek samping negatif dari pandemi, tentu ada juga efek
baiknya. Adanya pandemi ini menyebabkan kita melakukan kebiasaan baru atau
biasa disebut dengan new normal. Beberapa di antaranya justru membawa
kebiasaan yang baik, seperti kebiasaan mencuci tangan, memakai masker, dan
pemanfaatan teknologi digital. Masa pandemi ini justru dijadikan momen bagi
banyak pihak untuk melakukan inovasi besar-besaran, dan menuntut
masyarakat juga untuk bisa memanfaatkan teknologi.
- Juan: Dari segi pemulihan ekonomi, ada 3 langkah yang bisa dilakukan:
1. Pemberdayaan masyarakat: perlu dilihat apa sektor yang paling bisa
dilakukan, yang mana sekarang adalah UMKM
2. Pasar intenasional: meningkatkan produktifivas pasar dalam negeri yang
dilanjutkan dengan pasar luar negeri
3. Pembukaan lapangan kerja: penting dilakukan karena masalah kemiskinan
dan pengangguran.
Dari sisi SDM, perlu ada pemanfaatan bonus demograsi untuk peningkatan
modal sosial baik dari segi pendidikan dan kesehatan. Sebuah penelitian juga
mengungkapkan bahwa kegiatan belajar mengajar secara daring ternyata tidak
seefektif dengan cara tatap muka langsung. Dari segi kesehatan, yaitu
pelaksanaan vaksin pada masyarakat.
- Olga: Pandemi juga berkaitan dengan bidang lingkungan, yang ternyata selama
pandemi ini juga menyebabkan banyaknya sampah masker. Maka, pemulihan
dari masa pandemi juga harus dilakukan pada bidang lingkungan untuk bisa
mengajak masyarakat bisa menggunakan masker reusable untuk mengurangi
banyaknya sampah masker. Selain itu, masalah transportasi juga perlu
dipikirkan, bahwa perlu adanya peningkatan kualitas transportasi umum agar
masyarakat kembali percaya untuk bisa menggunakan transportasi tersebut.
Terkait pendidikan, masalahnya justru di colaborative learning yang kurang
dipahami oleh guru-guru saat ini terutama untuk pendidikan TK dan PAUD.
Maka idealnya adalah, kemendikbud harus memikirkan kualitas guru untuk bisa
melakukan kegiatan pengajaran secara daring.
4. Apa yang anda lakukan jika bertemu dengan pihak-pihak yang tidak percaya
dengan COVID dan vaksin?
- Fauzi: Kondisi di sini (Yogyakarta), ada sebagian masyarakat yang tidak percaya
akan adanya pandemi. Sebagai ketua karang taruna, saya melalukan sosialiasi
kepada masyarakat melalui selebaran.
- Suri: Kebetulan orang tua saya pernah menjadi bagian dari kalangan yang tidak
percaya akan adanya pandemi, setelah saya telusuri ternyata hal tersebut
dikarenakan banyaknya info yang beredar melalui media sosial. Salah satu cara
yang bisa dilakukan untuk membuat mereka percaya adalah, menghadirkan
pendapat dari tokoh-tokoh terpercaya seperti dokter bahwa pandemi ini benar
adanya, dan bahwa efek dari pandemi ini sangat besar. Maka, perlu adanya
edukasi kepada masyarakat yang dapat dilakukan dengan cara berkolaborasi
dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat.
- Puspa: Memang betul apabila kita bertemu dengan pihak yang tidak percaya
akan pandemi yaitu melalui pendekatan. Pendekatan yang kita lakukan bisa
dimulai pada lingkup terkecil seperti keluarga dan tetangga dengan cara
mengobrol santai, dan yang lainnya.
- Nadia: Benar pendekatan ini harus kita lakukan. Sikap kita terhadap orang-
orang yang tidak percaya akan adanya pandemi harus disesuaikan dengan
background mereka, misal untuk orang dengan latar belakang pendidikan tinggi,
maka kita bisa sajikan data-data pendukung. Namun, untuk orang-orang awam,
maka bisa kita berikan contoh konkrit dari penderita COVID di sekitar kita.
- Indah: Sebenarnya orang yang tidak percaya COVID terbagi menjadi 2 golongan:
golongan yang dari awal memang tidak percaya, dan golongan yang dulu percaya
tetapi mulai lelah akan keadaan sehingga menjadi tidak percaya. Cara
menghadapinya tentu dengan edukasi.
- Indri: Yang menjadi titik percaya atau tidaknya masyarakat akan pandemi ini
adalah, bagaimana cara penanganan pandemi. Maka poin pentingnya adalah
bagaimana pemerintah menangani pandemi saat ini