Anda di halaman 1dari 5

PEMBAHASAN ISU PANDEMI

Sabtu, 26 Juni 2021

1. Bagaimana pendapat ada tentang sistem pemberian vaksin dalam


penanganan COVID-19 serta sistem setuju atau tidak dengan dengan
kebijakan PPKM Mikro
- Danial: Penanganan yang sekarang masih terkesan kurang maksimal karena
banyaknya faktor. Tujuan awal dari PPKM Mikro sudah tepat, karena
masyarakat saat ini mengalami kesulitan dalam hal perekonomian, pelaksanaan
lockdown juga menurut saya susah untuk dilakukan. Pemberian vaksin di
Indonesia juga termasuk lambat dibandingkan dengan negara-negara lain di
Eropa maupun negara seperti China dan lainnya. Selain itu, vaksin yang
diberikan juga tidak serentak untuk seluruh lapisan masyarakat (diurutkan
sesuai dengan pekerjaan). Hal tersebut membuat terjadinya mutasi virus. Begitu
banyaknya jenis vaksin di Indonesia tidak diimbangi dengan cepatnya pengujian
dari vaksin itu sendiri. Jika pengujian vaksin bisa dilaksanakan secepat mungkin,
maka jenis vaksin yang bisa disediakan di Indonesia menjadi lebih banyak,
sehingga dapat didistribusikan ke masyarakat.
Terkait pelaksanaan PPKM Mikro, saya menyetujui kebijakan tersebut karena
faktor jenis negara Indonesia yang bersifat kepulauan.
- Shafira: Dari sisi pendidikan, vaksin yang diberikan di Indonesia memang
memiliki angka vaksinasi yang rendah dibandingkan dengan negara lain. Harus
ada 70% masyarakat yang sudah vaksin untuk ada kekebalan herd immunity,
sedangkan di Indonesia belum mencapai persentase tersebut. Lonjakan angka
positif covid dikarenakan adanya mudik kemarin. PPKM dirasa menjadi kurang
efektif, karena idealnya adalah pelaksanaan lockdown. Seorang ekonom
berpendapat bahwa pelaksanaan lockdown justru memakan kerugian yang lebih
sedikit dibanding pelaksanaan PPKM Mikro.
- Rezqia: Keektifan pelaksanaan pemberian vaksin tidak hanya dilihat dari sisi
pemerintah, tetapi juga harus dilihat dari sisi masyarakat (individu). Sehingga
perlu ada kesadaran masyarakat dalam penanganan vaksin, sedangkan saat ini
masyarakat sendiri saat ini masih berkutat pada polemik apakah benar COVID
ini benar adanya, dan manakan jenis vaksin yang dianggap paling manjur.
Kesadaran komunal ini berguna agar masyarakat menyadari bahwa virus itu
benar adanya dengan bukti data-data yang bisa diakses bersama.
Saya setuju tentang pelaksanaan PPKM Mikro dikarenakan melihat faktor
perekonomian di Indonesia yang memang belum sestabil negara-negara maju.
PPKM Mikro seharusnya bisa diterapkan pada lingkungan terkecil termasuk diri
sendiri, seperti menyadari bahwa jika masing-masing individu perlu melakukan
penanganan COVID di saat melakukan kegiatan sehari-hari.

- Aditya: Penerapan PPKM Mikro masih perlu diperbaiki dalam penerapannya.


Solusinya adalah peningkatan sosial kapital, yaitu bagaimana cara membantu
masyrakat yang terkena dampak COVID-19, misal dengan cara memberikan
bantuan langsung ke lingkungan sekitar ini.
- Sandya: Pelaksanaan PPKM setuju dilaksanakan, tetapi juga bisa ditambahkan
dengan pemberlakukan punishment kepada masyarakat yang tidak mendukung
regulasi yang sudah diberlakukan oleh pemerintah.

2. Bagaimana pendapat anda tentang keefektivan vaksin Sinovac dan


Astraseneca?
- Shafira: Secara medis, kedua vaksin tersebut sudah terbukti efektif. Hanya saja,
di Indonesia datanya memang lebih banyak untuk Sinovac. Keefektivan vaksin
Sinovac sudah dibuktikan dari berkurangnya kasus yang terjadi pada nakes di
DKI. Efektivitas vaksin bukan dilihat sebagai hal yang bisa membuat kita
terbebas dari virus, tetapi tetap harus dibarengi dengan prokes 6M. Selain itu,
perlu adanya edukasi ke masyarakat bahwa vaksin harus dibarengi dengan
prokes, dan menjelaskan bahwa efek samping tentang vaksin hanya bersifat
sementara.
- Windy: Dari beberapa jurnal, efektivitas astra memang mencapai 90%
dibandingkan dengan sinovac yang mencapai 60%. Sedangkan uji efektivitas
pada sinovac memiliki objek atau ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan
dengan astra, sehingga mempengaruhi angka pada tingkat efektivitas dari astra.
Sebenarnya dua duanya memang efektif, sehingga dua duanya sama saja bisa
digunakan. Mengenai isu bahwa vaksin astra bisa menyebabkan efek samping
hingga kasus tewasnya masyarakat, sebenarnya itu tidak benar terjadi. Kasus
kematian tersebut sebenarnya karena ada faktor lain, bukan karena vaksin
tersebut. Isu bahwa penggunaan kandungan babi dalam vaksin ini sebenarnya
MUI juga sudah berfatwa bahwa aman dan boleh digunakan. Sehingga edukasi
kepada masyarakat perlu dilakukan.
- Peter: Kedua vaksin ini tidak memiliki masalah dalam keefektifannya karena
lebih dari 60%. Efek samping dari pemberian vaksin juga sangat kecil. Hal ini
yang kembali lagi harus disampaikan kepada masyarakat, bahwa vaksin yang
diberikan hanya memberikan efek samping yang kecil dan ajakan untuk tetap
melaksanakan prokes setelah pemberian vaksin.
- Mira: Kita harus mempercayakan kebijakan pemberian vaksin. Semua vaksin
yang beredar di masyarakat juga sudah melalui uji coba di BPOM. Sehingga tidak
perlu diributkan lagi apa jenis vaksin yang akan didapatkan, dikarenakan
kondisi masyarakat di seluruh belahan dunia juga berbut untuk
mendapatkannya.

- Adhitya: Bicara tentang vaksin, bisa juga disangkutkan dengan vaksin gotong
royong. Vaksin gotong royong bisa diberikan kepada masyarakat dengan tetap
memperhatikan bahwa vaksin bisa diberikan secara gratis.

3. Apa yang perlu dipersiapkan setelah pandemi untuk masa pemulihan bangsa
Indonesia?

- Farid: COVID berdampak besar pada perekonomian masyarakat, sampai saat ini
pertumbuhan ekonomi masih negatif. Diprediksi, setelah selesainya COVID,
perlu ada waktu beberapa tahun untuk memulihkan perekonomian. Pemulihan
ekonomi oleh masyarakat saat ini difokuskan pada pengembangan UMKM
dengan cara memberikan insentif.
Pada bidang pendidikan, perlu adanya penanganan secara psikologi kepada
anak-anak untuk bisa mengembalikan minat belajar. Selain itu, masyarakat juga
perlu memberikan edukasi kepada anak-anak terkait pentingnya menjaga
kesehatan.
- Isnaini: Pada bidang pendidikan, perlu adanya optimalisasi vaksinasi pada
tenaga pendidik. Selain itu juga perlu menyediakan sarana yang berkaitan
dengan penanggulangan COVID yang memadai pada fasilitas pendidikan. Perlu
adanya penyesuaian sistem pendidikan yang menyesuaikan kondisi pandemi,
seperti sistem PPDB, sistem belajar mengajar harian, dll.
- Daniel: Walaupun ada efek samping negatif dari pandemi, tentu ada juga efek
baiknya. Adanya pandemi ini menyebabkan kita melakukan kebiasaan baru atau
biasa disebut dengan new normal. Beberapa di antaranya justru membawa
kebiasaan yang baik, seperti kebiasaan mencuci tangan, memakai masker, dan
pemanfaatan teknologi digital. Masa pandemi ini justru dijadikan momen bagi
banyak pihak untuk melakukan inovasi besar-besaran, dan menuntut
masyarakat juga untuk bisa memanfaatkan teknologi.
- Juan: Dari segi pemulihan ekonomi, ada 3 langkah yang bisa dilakukan:
1. Pemberdayaan masyarakat: perlu dilihat apa sektor yang paling bisa
dilakukan, yang mana sekarang adalah UMKM
2. Pasar intenasional: meningkatkan produktifivas pasar dalam negeri yang
dilanjutkan dengan pasar luar negeri
3. Pembukaan lapangan kerja: penting dilakukan karena masalah kemiskinan
dan pengangguran.
Dari sisi SDM, perlu ada pemanfaatan bonus demograsi untuk peningkatan
modal sosial baik dari segi pendidikan dan kesehatan. Sebuah penelitian juga
mengungkapkan bahwa kegiatan belajar mengajar secara daring ternyata tidak
seefektif dengan cara tatap muka langsung. Dari segi kesehatan, yaitu
pelaksanaan vaksin pada masyarakat.
- Olga: Pandemi juga berkaitan dengan bidang lingkungan, yang ternyata selama
pandemi ini juga menyebabkan banyaknya sampah masker. Maka, pemulihan
dari masa pandemi juga harus dilakukan pada bidang lingkungan untuk bisa
mengajak masyarakat bisa menggunakan masker reusable untuk mengurangi
banyaknya sampah masker. Selain itu, masalah transportasi juga perlu
dipikirkan, bahwa perlu adanya peningkatan kualitas transportasi umum agar
masyarakat kembali percaya untuk bisa menggunakan transportasi tersebut.
Terkait pendidikan, masalahnya justru di colaborative learning yang kurang
dipahami oleh guru-guru saat ini terutama untuk pendidikan TK dan PAUD.
Maka idealnya adalah, kemendikbud harus memikirkan kualitas guru untuk bisa
melakukan kegiatan pengajaran secara daring.

4. Apa yang anda lakukan jika bertemu dengan pihak-pihak yang tidak percaya
dengan COVID dan vaksin?
- Fauzi: Kondisi di sini (Yogyakarta), ada sebagian masyarakat yang tidak percaya
akan adanya pandemi. Sebagai ketua karang taruna, saya melalukan sosialiasi
kepada masyarakat melalui selebaran.
- Suri: Kebetulan orang tua saya pernah menjadi bagian dari kalangan yang tidak
percaya akan adanya pandemi, setelah saya telusuri ternyata hal tersebut
dikarenakan banyaknya info yang beredar melalui media sosial. Salah satu cara
yang bisa dilakukan untuk membuat mereka percaya adalah, menghadirkan
pendapat dari tokoh-tokoh terpercaya seperti dokter bahwa pandemi ini benar
adanya, dan bahwa efek dari pandemi ini sangat besar. Maka, perlu adanya
edukasi kepada masyarakat yang dapat dilakukan dengan cara berkolaborasi
dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat.
- Puspa: Memang betul apabila kita bertemu dengan pihak yang tidak percaya
akan pandemi yaitu melalui pendekatan. Pendekatan yang kita lakukan bisa
dimulai pada lingkup terkecil seperti keluarga dan tetangga dengan cara
mengobrol santai, dan yang lainnya.
- Nadia: Benar pendekatan ini harus kita lakukan. Sikap kita terhadap orang-
orang yang tidak percaya akan adanya pandemi harus disesuaikan dengan
background mereka, misal untuk orang dengan latar belakang pendidikan tinggi,
maka kita bisa sajikan data-data pendukung. Namun, untuk orang-orang awam,
maka bisa kita berikan contoh konkrit dari penderita COVID di sekitar kita.
- Indah: Sebenarnya orang yang tidak percaya COVID terbagi menjadi 2 golongan:
golongan yang dari awal memang tidak percaya, dan golongan yang dulu percaya
tetapi mulai lelah akan keadaan sehingga menjadi tidak percaya. Cara
menghadapinya tentu dengan edukasi.
- Indri: Yang menjadi titik percaya atau tidaknya masyarakat akan pandemi ini
adalah, bagaimana cara penanganan pandemi. Maka poin pentingnya adalah
bagaimana pemerintah menangani pandemi saat ini

Anda mungkin juga menyukai