1. Seorang pria berusia 31 tahun yang sudah menikah datang dengan keluhan pembesaran
payudara yang terasa nyeri sejak 6 bulan. fungsi seksual normal dan memiliki 2 anak
biologis. Dia tidak minum obat apapun, dia tidak merokok atau minum alkohol.
Pemeriksaan fisik dalam batas normal kecuali ginekomastia bilateral, nyeri, simetris.
Karakteristik seks sekunder, genitalia eksternal, ukuran testis dan konsistensinya semua
normal. Hasil uji laboratorium testosteron serum dan bebas, prolaktin, tirotropin, dan
dehidroepiandrosteron-sulfat (DHEA-S) hasilnya normal. Hasil lainnya (dan rentang
referensi) meliputi serum estradiol 78 pg / mL (10- 40 pg / mL) dan β-human chorionic
gonadotropin (hCG) 50.000 IU / L (<3.0 IU / L). langkah berikut yang paling tepat?
A. Ultrasonografi testis
B. Pencitraan tomografi terkomputerisasi dari adrenal
C. Pencitraan resonansi magnetik dari hipofisis
D. Mamografi
E. Biopsi hati
2. Seorang wanita berusia 26 tahun datang 4 minggu setelah melahirkan dengan keluhan
sakit kepala, kelemahan, mual, dan muntah. saat ini pasien sedang menyusui.
Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Magnetic resonance imaging (MRI) kepala
menunjukkan massa sellar dengan ekstensi suprasellar namun tanpa kompresi chiasmal.
Hasil uji laboratorium (rentang referensi) meliputi:Serum sodium 125 mEq / L (136-142
mEq / L), prolaktin serum 72 μ g / L (4-30 μ g / L), serum kortisol ( jam 8 pagi) 3 μ g /
dL (5-25 μ g / dL) , Hormon adrenokortikotropik serum (ACTH) 10 pg / mL (10-60 pg /
mL), dan nilai normal untuk tiroksin dan tirotropin bebas serum. Manakah dari diagnosis
berikut yang paling mungkin
A. Insufisiensi adrenal primer (penyakit Addison)
B. Tumor pituitari yang memproduksi prolaktin
C. Tumor hipofisis nonfungsional
D. Pituitary apoplexy (sindrom Sheehan)
E. Hipophysitis limfositik
3. Penderita laki – laki berumur 52 tahun, mengeluh berkurangnya gairah seksual dan sulit
ereksi. Penderita juga merasakan lebih sering berkeringat , sering tidak bersemangat dan
lemah badan. Pasien tampak sakit ringan, tekanan darah 120/70 mmHg. Frekuensi nada
82x/menit. Frekuensi napas 18x/menit. Suhu 37,3˚C. bunyi jantung normal, paru – paru
dalam batas normal. Hati dan limpa tidak teraba. Ekstremitas tidak ada edema. Hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar testosteron total 120 ng/dL ( normal ≥350
ng/dL). Pemeriksaan diagnostik selanjutnya yang dapat dilakukan pada penderita ini
adalah :
a. Kadar prolaktin serum
b. USG pelvis
c. Kadar LH serum
d. MRI kepala
e. Kadar FSH serum