Disusun Oleh:
JURUSAN PG PAUD
2020
KATA PENGANTAR
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas kritik dan saran yang
diberikan kepada penulis. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak
yang berkepentingan.Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
penulis sendiri dan orang lain pada masa-masa yang akan datang.
Makassar,
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan........................................................................................... 14
B. Saran ..................................................................................................... 14
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak pra sekolah merupakan bagian dari anak usia dini yang berada pada
rentangan usia 3-4 tahun dan merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama
dalam mengembangkan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, dan
intelegensia berajalan sangat cepat dan merupakan landasan bagi perkembangan
selanjutnya. Salah satu aspek pentiung pada proses perkembangan motorik karena
merupakan awal dari kecerdaan dan emosional sosialnya.
Perkembangan motorik adalah berkembangnya unsur kematangan dan
pengendalian gerakan tubuh pada anak balita (usia prasekolah usia 3-5 tahun)
sehat, yang mengalami perkembangan motorik, verbal, dan keterampilan sosial
secara progresif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan perkembangan motorik anak usia prasekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian sehat dan gizi?
2. Sebutkan Ciri-Ciri Status Gizi Anak Usia Dini?
3. Jelaskan Pengertian dan Ciri-ciri Anak Sehat?
4. Jelaskan Konsep Tumbuh Kembang Anak?
5. Jelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik
anak?
6. Jelaskan Gangguan Kesehatan Apa saja Yang dapat mempengaruhi
perkembangan Anak usia dini?
1
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui pengertian sehat dan gizi
2. Untuk Mengetahui ciri-ciri status gizi anak usia dini
3. Untuk Mengetahui Pengertian dan Ciri-ciri Anak Sehat
4. Untuk Mengetahui Konsep Tumbuh Kembang Anak
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
motorik anak
6. Untuk Mengetahui Gangguan Kesehatan Apa saja Yang dapat
mempengaruhi perkembangan Anak usia dini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kesehatan dan Gizi anak sangatlah penting untuk diperhatikan sejak dari
dalam kandungan sampai lahir. Hal ini karena, kesehatan dan gizi anak sangat
mempengaruhi tumbuh dan kembang anak.
Menurut Santrock (2007:157) “pada umumnya masalah yang sering
dialami anak adalah kurang gizi, pola makan, kurang olah raga, dan
pelecehan.”
Dalam memelihara status gizi harus ada ukuran baku dan pada setiap
ukuran terdapat ciri-ciri tertentu. Pada status gizi dibagi menjadi 4, yaitu :
1. Gizi lebih / Over weight
Ciri-cirinya :
a. Kegemukan atau obesitas
b. Berat badan lebih dari umurnya
c. Nafsu makan tinggi
d. Tidak terlalu bebas bergerak aktif
2. Gizi baik / Well Nourished
Ciri-ciri :
a. Bertambah umur, bertambah berat, bertambah tinggi
b. Postur tubuh tegap dan otot padat
c. Rambut berkilau dan kuat
d. Kuku dan kulit bersih, tidak pucat, tidak bersisik, dan tidak kering
e. Wajah ceria, mata bening, bibir segar
f. Gigi bersih dan gusi merah muda
g. Nafsu makan baik dan BAB teratur
h. Bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umurnya
i. Penuh perhatian dan bereaksi aktif
j. Tidur nyenyak
3. Gizi kurang / Under weight
Ciri-cirinya :
a. Kurus (berat badan d bawah rata-rata pada usia seharusnya)
b. Sulit mengalami kenaikan berat badan selama 3 bulan berturut-
turut
4
c. Mudah terkena penyakit (diare, demam, dll.)
d. Mata cekung
e. Rambut tipis
f. Tubuh mengalami pembengkakan terutama pada kaki dan
punggung, sementara ototnya mengalami pengecilan
g. Wajah tampak keriput dan mata sayu
4. Gizi buruk (marasmus, Kwasiorkor)
Ciri-ciri marasmus :
a. Badan kurus
b. Wajah berubah mennjadi tua disebabkan daging bagian wajah
menyusut
c. Cenderung rewel dan mudah menangis
d. Kulit menjadi keriput karena lapisan lemak menjadi terkikis
e. Jaringan lemak berkurang
f. Perut anak menjadi buncit dan terlihat tulang iga
g. Sering mengalami penyakit infeksi
h. Mengalami diare yang akut
Ciri-ciri kwasiorkor :
a. Tubuh membengkak, terutama di daerah kaki dan wajah
b. Pandangan mata berubah menjadi sayu
c. Rambut berubah menjadi kemerahan, mudah rontok tanpa
menimbulkan rasa sakit
d. Anak cenderung rewel dan bersikap apatis
e. Hati membesar
f. Otot mengecil
g. Kulitnya terdapat bercak merah yang kemudian berubah hitam dan
mengelupas
h. Menderita anemia dan diare
Agar anak terhindar dari kurang gizi dan gizi buruk maka orang tua harus
memperhatikan nutrisi yang baik untuk anak. Kebutuhan gizi/nutrisi
5
merupakan prioritas utama bagi anak usia dini, untuk menunjang tumbuh
kembang anak.
1) Tumbuh dengan baik, dapat dilhat dari naiknya berat badan dan tinggi
badan secara teratur dan proporsional.
2) Tingkat perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya.
3) Tampak aktif / gesit dan gembira.
4) Mata bersih dan bersinar.
6
5) Nafsu makan baik.
6) Bibir dan lidah tampak segar.
7) Pernapasan tidak berbau.
8) Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering.
9) Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan.
7
Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau
dimensi sel, jaringan, organ, maupun individu, bersifat kuantitatif sehingga
dapat diukur.Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks, bersifat kualitatif, sehingga sulit untuk
diukur.
1. Prosesnya kontinyu
2. Dalam periode tertentu terdapat masa percepatan atau perlambatan.
3. Pola perkembangan sama pada semua anak, namu kecepatannya
berbeda.
4. Perkembangan erat kaitannya dengan pematangan sistem susunan
syaraf.
5. Aktivitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.
6. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal dan proksimodistal.
7. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan
menghilang sebelum gerakan volunter tercapai.
8
1) Perkembangan Usia
Usia mempengaruhi individu untuk melakukan suatu aktivitas. Karena
dengan pertambahan usia, berarti menunjukkan tercapai kematangan
organ-organ fisik. Kemudian ditopang pula oleh berfungsinya sistem
syaraf pusat yang mengkoordinasikan organ-organ tubuh, sehingga
seseorang dapat melakukan aktivitas motorik kasar dan motorik halus.
2) Tercapainya Kematangan Organ-organ Fisiologi
Kematangan organ fisik ditandai dengan tercapainya jaringan otot yang
makin komplek, kuat dan bekerja secara teratur. Pada masa pertumbuhan
bayi maupun anak, kematangan fisiologis ini dipengaruhi oleh faktor usia,
nutrisi dan kesehatan individu. Makin tinggi usia seseorang, makin matang
organ-organ fisiologisnya. Namun kematangan ini, tak lepas dari faktor
nutrisi yang dikonsumsi setiap harinya. Nutrisi yang baik yaitu makan-
makanan yang mengandung gizi, vitamin, protein akan menjamin
kesehatan seseorang. Bayi maupun anak yang memiliki kondisi sehat
cenderung memiliki kematangan fisiologisnya, dibandingkan dengan bayi
atau anak yang sering terkena penyakit.
3) Kontrol Kepala
Pada usia 1-5 bulan, bayi masih sering tertidur dengan posisi kepala
terbaring di atas tempat tidur. Ia belum mampu untuk mengkurap, karena
kontrol untuk mengangkat kepala belum dapat dilakukan dengan baik. Hal
ini terjadi karena otot-otot bagian leher belum berkembang dengan baik,
sehingga belum mampu untuk menopang kepalanya. Sejalan dengan
perkembangan usianya, bayi akan mampu untuk tengkurap dan menopang
kepalanya. Awal mulanya, bayi belajar untuk memindahkan posisi dari
posisi terlentang menjadi posisi tengkurap. Keberhasilan untuk mencapai
posisi tengkurap ini, akan diikuti dengan kemampuan untuk mengangkat
dan menopang kepalanya. Kemampuan mengontrol kepala (head control
skill) merupakan dasar untuk perkembangan gerakan-gerakan kepala yang
bermanfaat bagi seorang anak yang akan melakukan aktivitas olahraga,
misalnya gerakan memutar atau menggeleng kepala.
9
4) Kontrol Tangan
Sejak lahir bayi akan menggenggam benda-benda yang datang dan
menyentuh telapak tangannya. Awal mulanya bayi tidak mampu untuk
memegang dan menggenggam suatu benda dengan baik, tetapi dengan
pengaruh perkembangan usia dan kematangan otot-otot, maka bayi akan
mampu dengan sendirinya untuk melakukan tugas menggeggam/mengepal
suatu benda secara kuat. Reflek ini merupakan dasar timbulnya gerakan-
gerakan motorik halus, seperti: menggengam, menulis, menggambar atau
menggunting. Kemampuan melakukan koordinasi otot-otot tangan yang
bermanfaat untuk keterampilan tangan dinamakan kemampuan control
tangan (hand control ability).
5) Kontrol Kaki
Kemampuan mengontrol kaki (legs control) diatur oleh sistem syaraf
pusat. Namun pada diri seorang bayi, kaki bergerak karena ada suatu
benda yang mungkin menyentuhnya atau digerakkan oleh ibunya. Hal ini
bukan berarti si bayi cenderung pasif dan hanya bergerak, kalau ada
rangsangan dari luar dirinya. Bayi dapat menggerakkan kaki semdiri
sebagai respons atau reflek rasa senang atas kehadiran orang yang
memiliki kedekatan emosional. Jadi kakinya memang belum cukup kuat
untuk berjalan. Sebagaimana halnya, kaki merupakan organ penting untuk
melakukan kegiatan motorik kasar (berjalan, melompat, berlari), namun
untuk dapat melakukannya perlu persiapan dan kematangan fisik. Tentu
hal ini sesuai dengan perkembangan usianya. Makin tinggi usianya,
misalnya usia 1,5-2,0 tahun, maka bayi (anak) akan dapat melakukan
kegiatan-kegiatan seperti: merangkak, berjalan, berlari dan sebagainya.
Dengan kemampuan ini, control kaki berfungsi secara sempurna.
6) Lokomosi
Lokomosi(locomotion) ialah kemampuan untuk bergerak atau berpindah
dari satu tempat ke tempat yang lain. Kemampuan ini berkembang sejalan
dengan bertambahnya usia dan tercapainya kematangan organ-organ fisik,
serta berfungsinya sistem syaraf pusat. Dengan demikian kemampuan
10
bergerak/berpindah sangat dipengaruhi oleh faktor internal yangbersifat
fisiologis. Secara implisit, kemampuan lokomosi sudah ada bersamaan
dengan timbulnya gerakan-gerakanreflex, seperti: reflex penempatan
(placing reflek), berjalan, berenang. Namun kemampuan reflekks itu
cenderung tidak terkontrol oleh sistem syaraf, sehingga dapat dikatakan
bahwa reflek merupakan sebagai tanda perkembangan awal dari lokomosi
(pre-locomotion). Hal ini kemudian berkembang secara bertahap, sampai
benar-benar tercapai kemampuan lokomosi. Diantara tahapan itu,
misalnya: sejak bayi mampu mencapai posisi tengkurap, maka muncullah
perilaku-perilaku sebagai tanda-tanda perkembangan kemampuan
lokomosi yang makin baik dan sempurna. Dari posisi tengkurap, berarti
bayi akan atau sudah mampu untuk mengangkat kepala (kontrol kepala),
meningkat menjadi kemampuan untuk mengangkat badan, merangkak,
belajar berjalan, berjalan, berlari dan melompat.
11
2) Gangguan Psikis
3) Gangguan Sosial
4) Ganggan Khusus
Gangguan ini bersifat organik dan umumnya disebabkan oleb kebiasaan.
Sebenarnya jika tidak terlambat kejadian ini dapat segera diobati atau dibuat
normal kembali. Contoh gangguan }&usus adalah epilepsi, cerebral palsy,
anoreksia dan mengenyot jari (Ilimu Kesehatan Anak, 1985). Kebiasaan ini
mula-mula tidak disadari anak, lalu dilalarkan karena biasa" anak merasa
suka dan nyaman. Pendekatan adalah dengan ditegur dan diawasi agar tidak
berbuat tagi. Jika kelainan ini disebabkan saraf maka agak sulit
disembuhkan.
5) Gangguan Psikiatri yangTimbut Akibat Falctor Psilasosial Adalah:
12
Gangguan dalam hubungan dengan omng tua akibat putusnya hubungan
karena orang tua bercerai, mempunyai adik berjarak usia dekat sehingga
anak merasa kekurangan kasih sayang, perlindungan, dan pegangan.
Juga bila orang tua tidak berlaku adil pada semua anab menimbulkan iri
hati. Sebaliknya jika terlalu banyak diberikan perlindungan anak tidak
dapat mandiri.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya ambil yaitu status gizi memang sangat
mempengaruhi kesehatan perkembangan fisik motorik anak, jika anak kita
biasakan makan sayur dan bergizi insyallah hasil tumbuh kembang motorik anak
pun pasti terdapat perubahan yang baik, tetapi jika anak didik tersebut tidak
dibiasakan sedini mungkin kemungkinan proses tumbuh kembang anak pun
berjalan sesuai yang tidak kita harapkan.
B. Saran
1. Untuk Orang Tua/ Wali Anak didik wajib memperhatikan gizi anak
melalui makanan yang dimakan oleh mereka dan memperhatikan apa
yang mereka konsumsi, serta menasehati agar tidak jajan sembarangan
supaya dapat berkembang lebih baik dalam hal tinggi badan, berat badan
agar anak kita terhindar dari berbagai gangguan penyakit yang ada saat
ini.
2. Kita Sebagai Guru memiliki peran selalu mengingatkan anak-anak kita
agar jangan mengkonsumsi makanan siap saji agar terhindar dari
berbagai penyakit dan juga bisa berkembang dengan baik.
14
Daftar Pustaka
15