TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi
satu dari keganasan pada kolon dan rektum yang khusus menyerang
epitel yang tidak terkendali (Kurniadi, 2012). Menurut Black & Hawks
berbentuk polip.
9
10
b. Etiologi
sebagai berikut :
1) Bertambahnya Usia
kemudian hari.
kanker kolorektal.
4) Sindrom genetik
7) Diabetes
kolorektal.
8) Obesitas
9) Merokok
c. Klasifikasi
ekstensi kanker dan nilai prognostik pasien. Sistem yang paling banyak
digunakan adalah sistem TNM. Sistem ini dibuat oleh American Joint
Stadium T N M
0 Tis N0 M0
I T1 N0 M0
T2 N0 M0
II A T3 N0 M0
II B T4 N0 M0
III A T1 – T2 N1 M0
III B T3 – T4 N1 M0
III C Any T N2 M0
IV Any T Any N M1
Keterangan :
T (Tumor Primer)
regional
M (Metastasis)
M1 : Terdapat metastasis
2) Stadium I (Duke A)
3) Stadium II (Duke B)
bening.
5) Stadium IV (Duke D)
d. Patofisiologi
pada saluran cerna bagian bawah tidak diketahui secara pasti. Kanker
15
pada kolon atau rektum dapat diawali jika individu memiliki riwayat
menonjol pada jaringan lumen usus. Polip dan ulserasi kolitis dapat
segera. Jika suatu sel telah berubah menjadi maligna, maka sel tersebut
fungsi sel menjadi sel yang bersifat otonom dan maligna. Transformasi
pencetus dari eksternal (seperti pola makan dan gaya hidup). Corwin
pada jaringan lain (Smeltzer dkk, 2010). Penyebaran atau metastase sel
e. WOC
Terlampir
f. Manifestasi Klinis
seluruhnya)
dapat mengenai radiks saraf, pembuluh limfe atau vena yang dapat
peritoneum.
g. Pemeriksaan Penunjang
1) Endoskopi
2) Radiologi
karsinoma paru
striktura
3) USG
4) Endosonografi
5) Histopatologi
6) Laboratorium
h. Penatalaksanaan
Beberapa adalah terapi standar dan beberapa lagi masih diuji dalam
penelitian klinis. Tiga terapi standar untuk kanker rektal yang sering
1) Pembedahan
Jackson, 2012):
nodus limfatik)
sebelum reseksi)
perawatan berulang.
22
3) Kemoterapi
a. Defenisi
1) Nyeri Akut
kerusakan tidak lama terjadi dan tidak ada penyakit sistemik, nyeri
Nyeri ini umumnya terjadi kurang dari enam bulan dan biasanya
kurang dari satu bulan. Salah satu nyeri akut yang terjadi adalah
2) Nyeri Kronik
tepat dan sering sulit untuk diobati karena biasanya nyeri ini sering
yang dapat berubah untuk membedakan nyeri akut dan nyeri kronis
3 yaitu :
c) Nyeri alih, yaitu nyeri yang dirasakan pada daerah lain yang
Dengan kata lain nyeri ini timbul akibat pikiran si penderita itu
sendiri.
25
1) Usia
2006).
2) Jenis kelamin
3) Kebudayaan
2015).
4) Perhatian
(Fatmawati, 2011).
5) Ansietas
kematian.
7) Pengalaman sebelumnya
nyeri dalam waktu yang lama dan tak kunjung sembuh, maka akan
8) Gaya koping
d. Penilaian Nyeri
yang berbeda dan dapat diukur dengan beberapa cara. Salah satunya
Suryamiharja, 2007).
0 : Tidak nyeri
e. Manajemen Nyeri
1) Pendekatan Farmakologi
nyeri (Strong, et al., 2002). Menurut Smeltzer & Bare (2002), ada
pernafasan.
alunan musik, pasien akan merasa tenang dan rileks sehingga tidak
3. Terapi Musik
dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, bentuk
dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik yang
atau berkurang.
fisik dan mental seseorang. Jika vibrasi dan harmoni musik yang
sehingga sesorang menjadi lebih rileks (Setiadarma, 2004). Para ahli yakin
setiap jenis musik klasik seperti mozart dan beethoven dapat membantu
mengurangi nyeri otot dan nyeri kronis (Muttaqin & Kustap, 2008, dalam
Jona, 2013). Musik klasik memiliki tempo yang berkisar antara 60-80
beats per menit selaras dengan detak jantung manusia (Suherman, 2010).
memberikan hasil yang sangat efektif dalam upaya mengurangi nyeri. Hal
dua kali dalam sehari selama tiga hari akan memberikan efek yang baik
bagi penderita kanker karena dapat mengurangi rasa sakit yang dirasakan
alami tubuh dan juga metanonin sehingga tubuh merasa lebih rileks pada
tubuh. Endorpin juga sebagai ejektor dari rasa rileks dan menimbulkan
somatik diotak. Sehingga efek yang muncul adalah rasa nyeri yang
berkurang.
34
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
b. Keluhan Utama
nyeri saat BAB dan disertai BAB berdarah (Brunner & Suddart, 2008)
c. Riwayat Kesehatan
nyeri pada perut dan saat defekasi, konstipasi atau diare, BAB
yang sama seperti klien atau penyakit kanker lainnya (Brunner &
Suddarth, 2008)
2) Pola Nutrisi/Metabolisme
(Smeltzer, 2009).
3) Pola Eliminasi
2017).
terhadap peristiwa yang baru terjadi atau telah lama terjadi dengan
menilai orientasi tempat, waktu dan (nama) orang atau benda yang
37
2017)
e. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
serta tanda – tanda vital (tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu)
39
2) Kepala
ada lesi, tidak ada edema, rambut (bersih atau kotor, ada tidaknya
3) Mata
tidak adekuat.
4) Hidung
6) Telinga
7) Leher
IV). Ada atau tidak adanya pembesaran tiroid dan vena jugularis.
40
8) Dada
a) Paru-paru
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, ada atau tida adanya lesi
b) Jantung
9) Abdomen
laparatomi.
Perkusi : Tympani
10) Kulit
11) Ekstremitas
12) Genitalia
2. Masalah Keperawatan
recti)
makanan
(SDKI, 2016)
42
N NANDA
o (Diagnosa NOC (Kriteria Hasil) NIC (Intervensi Keperawatan)
Keperawatan)
1. Berat
2. Cukup berat c. Vital Sign Monitoring
3. Sedang
- Monitor TD, nadi, suhu dan RR
4. Ringan
- Monitor vital sign pasien saat berbaring,
5. Tidak ada
duduk, berdiri
- Auskultasi tekanan darah pada kedua lengan
dan bandingkan
- Monitor TD, Nadi, RR sebelum, selama dan
setelah aktivitas
- Monitor kualitas nadi
- Monitor suara paru dan bunyi jantung
- Monitor pola pernafasan abnormal
- Monitoradanya sianosis perifer
- Identifikasi penyebab dari perubahan vital
sign
1. Latar Belakang
telah terbukti melalui penilaian dari studi berkualitas tinggi dan temuan
berbasis Evidence Based Nursing (EBN) pada kasus ini adalah pemberian
terapi musik (klasik) untuk menurunkan tingkat nyeri pada pasien kanker.
potensial, datang secara tiba – tiba atau lambat dengan intensitas nyeri
ringan hingga berat yang dapat diantisipasi atau diprediksi. Rice (2008)
menyatakan bahwa nyeri pada pasien kanker bersifat kronik. Nyeri kronik
adalah nyeri yang dirasakan secara konstan atau berulang tanpa akhir yang
kebutuhan nutrisi secara adekuat. Selain itu, pola tidur pasien juga akan
terganggu karena nyeri datang secara tiba – tiba (Potter & Perry, 2009).
Maka dari itu, nyeri yang dirasakan baik itu ringan, sedang maupun berat
rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk
yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental (Astuti & Merdekawati,
2016).
dapat diterima oleh semua orang karena kita tidak membutuhkan kerja
otak yang berat untuk menginterpretasi alunan musik. Terapi musik sangat
Music Theraphy for Patients with Cancer Pain” penelitian ini dilakukan
pengobatan lain karena tidak memiliki efek samping karena terapi ini
2. Identifikasi Masalah
Dari fenomena yang sering terjadi pada pasien kanker yaitu adanya
dan infeksi. Kualitas nyeri yang dirasakan oleh pasien kanker yaitu nyeri
tumpul hingga kolik (beck et al., 2011), dan lokasi nyeri dapat terjadi
et al., 2011).
48
tema Efektifitas Terapi Musik pada Pasien dengan Nyeri Kanker adalah :
mengalami nyeri
seperti google, google scholar, NCBI, sience direct dengan kata kunci :
Erda 2017).
leher rahim) di Rumah Sakit Coimbatore India pada tahun 2010. Jenis
Menurut Potter & Perry (2006), menyatakan jika skala 0 tidak nyeri, skala
skala 10 nyeri sangat berat. Penilaian nyeri ini sudah digunakan studi lokal
dan internasional.
kepada pasien dengan kanker yang mengalami nyeri agar merasa rileks
sehingga mampu menurunkan rasa nyeri. Pada pasien dengan nyeri berat,
berupa obat pereda rasa sakit (analgetik). Menurut Novita (2012 dalam
30mg yang diberikan dengan di drip kedalam cairan infus pasien dapat
analgetik non narkotik yang kuat, yang bekerja di perifer dan tidak ada
4. Prosedur Pelaksanaan
(gangguan kejiwaan).
selama 20 menit