Anda di halaman 1dari 7

NAMA : TRI SEPTIANI

NIM : 2017111767

PENUNTUN UPACARA PERNIKAHAN

1. PENGHORMATAN KE ALTAR
(KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA)

2. LAGU SELAMAT DATANG

Selamat datang....................... Selamat datang..................................


Kebahagiaan besertamu.......................................................................
Sakyamuni .............................. Tathagata...........................................
Pujilah....................................... Pujilah...............................................

3. PERTANYAAN UNUT KEDUA MEMPELAI

Pemimpin Upacara:
Selamat Datang saya ucapkan kepada kedua mempelai yang berbahagia dan kedua
orang tua mempelai yang terhormat, serta para hadirin sekalian yang saya muliakan.
Pada hari yang berbahagia ini kita akan menyaksikan upacara pernikahan secara
agama Buddha, antara pasangan Saudara.......... dengan Saudari.................... dialtar
suci nan agung Vihara............
Kepada orang tua kedua mempelai serta hadirin sekalian saya persilahkan duduk pada
tempat yang telah disediakan. Kedua mempelai oyang berbahagia saya persilahkan
memberikan penghormatan kepada Buddha, dengan cara bernamaskara sebanyak 3
kali.
Sebelum upacara pernikahan ini dilaksanakan terlebih dahulu saya akan bertanya
kepada kedua mempelai:
Untuk mempelai pria : Apakah Saudara...............................
Bersedia mengambil Saudari................................................
Sebagai isteri yang sah, dalam suka maupun duka?
Jawab: Saya bersedia mengambil saudari............................
Sebagai isteri yang sah, dalam suka maupun duka.
Untuk mempelai wanita: Apakah Saudari............................
Bersedia menerima Saudara.................................................
Sebagai suami yang sah, dalam suka maupun duka?
Jawab: Saya bersedia menerima Saudara.............................
Sebagai suami saya, dalam suka maupun duka.
Pertanyaan untuk kedua mempelai: Apakah Saudara dan Saudari bersedia
mengucapkan ikrar janji pernikahan?
Jawab : bersedia
Setelah pertanyaan dijawab dengan jujur oleh kedua mempelai, kami harapkan para
hadirin dan orang tua kedua mempelai untuk menjadi saksi pada upacara pernikahan
ini.
Kini, kedua mempelai saya persilahkan untuk memberikan persembahan puja kepada
Buddha, berupa......................., dupa, lilin, dan bunga.

4. PERSEMBAHAN PUJA

Persembahan Dupa:
Dupa ................. yang harum semerbak dengan bakti dan sujud kami persembahkan
kepada yang maha suci dan maha sempurna.

Persembahan Lilin:
Dengan cahaya sinar penerangan Dharma, kami memuja kepada yang mahasuci dan
maha sempurna.

Persembahan Bunga:
Sekumpulan bunga yang terpilih segar warnanya dan semerbak harumnya, kami
persembahkan kehadapanmu yang mahasuci dan mahabijaksana.

Semoga perbuatan mulia ini dapat bermanfaat bagi kehidupan kami.


Setelah kedua mempelai memberikan persembahan kepada Buddha di altar yang suci
nan agung ini, kedua mempelai saya persilahkan untuk memberikan penghormatan
kepada kedua orang tua untuk memohon doa restu pernikahan.
5. PENGHORMATAN KEPADA ORANG TUA

Setelah kedua mempelai mempersembahkan puja, kini saya persilahkan untuk


memohon doa restu kepada kedua orang tua mempelai yang berbahagia.
Penghormatan dengan cara bernamaskara 3 kali sebagai rasa bakti kedua mempelai
kepada orang tua yang telah mendidik dan membesarkannya. Dengan mengikatkan
benang kuning pada kedua mempelai, berarti kedua orangtua merestui kedua mempelai
untuk hidup bersama dan berkeluarga.
Kepada kedua mempelai saya persilahkan untuk kembali ketempat semula.

6. IKRAR PERNIKAHAN

Pembacaan Ikrar Janji Pernikahan dilakukan oleh Pemimoin Upacara dengan diikuti
oleh kedua mempelai:
Terpujilah Tuhan Yang Mahaesa
Hyang Tathagata Yang Nahabijaksana
Dihadapan Buddha Yang Mahasempurna
pada hari ini kami saling mengikat janji
untuk menjalani hidup berumah tangga
dalam suka maupun duka akan kami hadapi bersama-sama
kami berjanji akan hidup saling menghormati dan menyayangi
kami berjanji akan selalu hidup rukun dalam suka maupun duka
kami berjanji akan selalu mencintai, mengasihi keluarga kami
kami berjanji akan selalu membina diri dalam dharma, hingga tercapainya pantai
bahagia
Semoga Tuhan Yang Mahaesa selalu memberkati kami dan Buddha Yang
Mahasempurna akan selalu melindungi keluarga kami.

7. TUKAR CICIN-KAWIN

Setelah kedua mempelai membacakan ikrar janji bersama, kini saya persilahkan
kepada kedua mempelai untuk bertukar cincin-kawin.
Mempelai pria memakaikan cincin-kawin dijari manis mempelai wanita, dengan
cincin-kawin ini maka terikatlah cinta kasih mempelai wanita kepada mempelai pria.
Begitupun sebaliknya, mempelai wanita memakaikan cincin-kawin dijari manis
mempelai pria sebagai ikatan cinta kasih untuk selamanya
8. MENGGUNDANG ACHARYA

Kini tibalah saatnya kita mengundang Acharya Bhiksu Sangha untuk memberikan
wejangan Dharma bagi kedua mempelai. Untuk itu saya mohon kepada seluruh hadirin
bersikpa anjali menyambut kedatangan Acharya Bhiksu Sangha dengan menyanyikan
lagu Namaskara Gatha:
NAMASKARA GATHA

Mari kita menghormati Hyang Buddha


Junjungan kita
Guru Buddha amatlah berjasa
Mengajarkan kita kebenaran

(berulang-ulang hingga Acharya sampai altar)

9. LAGU PEDUPAAN

Pedupaan mulai menghangat dan menyala-nyala


Dharmadatu Dharmadatu diliputi wanginya
Diliputi wanginya
Wanginya dihadapan para Buddha
Yang sedang musyawarah
Oh..... awan kebahagiaan terbentuk dimana-mana
Saat pujianku telah berlimpah-limpah
Para Buddha menampakan dirinya
Om Vajra Dhupe A Hum

10. NAMO SAKYAMUNI BUDDHAYA (3X)

BHAISAJYAGURU MANTRA

NAMO BHAISAJYAGURU VAIDURYA


PRABHARAJAYA TATHAGATAYA ARHATE
SAMYAK SAMBUDDHAYA
TADYATHA OM BHAISAJYE BHAISAJYE
BHAISHAJYA SAMUDGATE SVAHA
11. WEJANGAN ACHARYA

Mempelai yang berbahagia, para upasaka-upasika, dan hadirin yang berbahagia.


Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Mahaesa
yang telah melimpahkan berkah dan karunianya kepada kita semua, sehingga pada hari
ini kita dapat menyaksikan upacara pernikahan antara Saudara.....................................
dengan Saudari..............................., dengan karunia Tuhan Yang Mahaesa serta
perlindungan Sang Tri Ratna.
Mempelai kedua, pernikahan itu pada hakekatnya adalah kewajiban dan tanggung
jawab. Artinya, begitu mempelai berdua memasuki pintu gerbang pernikahan atau
rumah tangga, maka kewajiban dan tanggung jawab telah membebani mempelai
berdua. Sebagai seorang suami, Saudara mempunyai kewajiban dan tanggung jawab.
Demikian pula sebagai seorang isteri, saudari mempunyai kewajiban dan tanggung
jawab.
Bilamana sebagai suami isteri, mempelai berdua dapat melaksanakan kewajiban
dengan penuh tanggung jawab, maka kebahagiaan lahir dan batin yang menjadi tujuan
pernikahan akan tercapai dan dapat terwujud. Tetapi bilamana Saudara sebagai Suami
atau sebagai istri tidak dapat melaksanakan kewajiban, maka bukan kebahagiaan yang
akan dinikmati tetapi penderitaan.
Karena itu laksanakanlah kewajiban suami istri dengan penuh tanggungjawab, maka
kebahagiaan baik dalam kehidupan yang sekarang maupun dalam kehidupan yang
mendatang akan terwujud.
Di dalam sigalovada Sutra, Hyang Budha Menggariskan kewajiban seorang suami
terhadap istrinya, demikian: “ seorang suami wajib menghormati istrinya, selalu
bersikap ramah tamah dan setia kepada istrinya, memberikan wewenang penuh
kepada istrinya untuk mengelola rumah tangga dan seorang suami wajib memenuhi
kebutuhan istrinya.
Kewajiban istri kepada suaminya ialah, Seorang Istri wajib mencintai suaminya,
menjalankan kewajiban rumah tangga dengan baik, bersikap ramah tamah terhadap
sanak keluarga kedua belah pihak, setia dan rajin serta dapat menjaga harta kekayaan
yang diperoleh suaminya.”
Dalam wejangan-Nya kepada Nakulapitar dan Nakulamata Hyang Buddha
mengatakan: Jika suami-istri mempunyai niat yang kuat untuk saling membahagiakan
baik dalam kehidupan ini maupun kehidupan yang akan datang, Maka syarat utama
harus dipenuhi, suami istri harus mempunyai saddhavanta yakni sama-sama
mempunyai keyakinan yang teguh terhadap Sang Triratna
Demikian khotbah Hyang Buddha mengenai kewajiban suami-istri, yang hendaknya
selalu di disadari serta dapat dihayati dan diamalkan di dalam kehidupan berkeluarga
demi untuk terwujud nya rumah tangga yang bahagia, serasi baik lahir maupun batin.
Semoga dengan wejangan ini, mempelai berdua akan dapat saling membahagiakan
satu dengan yang lainnya dalam kehidupan ini maupun kehidupan yang akan datang.
menabur Karma baik bersama, maka kalian akan memetik buah Karma itu bersama-
sama pula, berupajasa dan pahala yang akan mengantarkan kalian hidup dalam
keluarga bahagia dan sejahtera.
Jadikanlah pernikahan ini sebagai Persaudaraan yang erat Lestari dan jadilah kawan
hidup yang bermanfaat ( kalyanamitra).

Semoga Tuhan Yang Maha Esa, Hyang TriRatna memberkati saudara beserta
keluarga. Svaha.

12. PERSEMBAHAN DAN PEMBERIAN KITAB

Persembahan untuk Acharya Bhikshu Sangha diserahkan oleh kedua mempelai.

Bhikshu Sangha kemudian menyerahkan Kitab Suci Agama Buddha untuk dipelajari
dan dijadikan pegangan hidup.

13. LAGU PENYALURAN JASA

Semoga jasa dan kebajikan


Memperindah tanah suci para Buddha
Membalas empat budi besar
Dan menolong mereka di tiga alam sengsara
Semoga mereka yang mendengarkan Dharma ini
Semua bertekad membangkitkan kebodhian
Sampai di akhir penghidupan ini
Bersama-sama lahir di alam bahagia

Acharya meninggalkan ruang upacara


14. LAGU PERNIKAHAN

Hari ini.... hari yang bersejarah


Sepasang mempelai mengikat janji
berlutut sujud di hadapan Buddha
kita menyatakan seia dan sekata
membina kehidupan …...berdasarkan pengertian
saling setia... semoga berbahagia
Ingatlah pada Buddha
Tempat berlindung selamanya
Sampai tercapai pantai bahagia
Nanbadi …. Amatlah indah dan Sentosa.

15. PENANDATANGANAN PIAGAM PERNIKAHAN

Kedua mempelai dan orang tua serta dua orang saksi saya persilahkan untuk
menandatangani Piagam Pernikahan dan Berita Acara Pernikahan yang telah
disediakan.

16. UCAPAN SELAMAT

Hadirin memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai dan orang tua yang
berbahagia.

Anda mungkin juga menyukai