(Vivāha-maïgala)
Upacara Pernikahan
]
AMPEL-BOYOLALI
JAWA TENGAH
2008
PARITTĀ
Buku Upacara Pernikahan
Angkatan semester II
Tahun Ajaran 2007/2008
Dosen pengampu : Kartomo, S.Ag
Penyusun : 1. David
2. Hendrik
3. Slamet Haryadi
Editor : Hendrik
Setting & Cover : Slamet Haryadi
]
AMPEL-BOYOLALI
JAWA TENGAH
2008
]
KATA PENGANTAR
Penulis
]
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................1
KATA PENGANTAR...................................................................3
DAFTAR ISI.................................................................................4
1. Persiapan .................................................................................9
2. Kedua mempelai memasuki Dhammasala...............................9
Chatta Manavaka Vimanagatha...............................................10
3. Permohonan pemberkatan oleh Orang tua atau Wali..............11
4. Tanya jawab antara Pandita dengan kedua mempelai.............11
5. Kedua mempelai mempersembahkan Puja..............................12
a. Persembahan lilin (Padipapuja)........................................12
b. Persembahan air (Paniyapuja)..........................................13
c. Persembahan manisan (Khajjakapuja)..............................13
d. Persembahan buah-buahan (Phalapuja)............................14
e. Persembahan bunga (Pupphapuja)....................................14
f. Persembahan dupa (Dhupapuja).......................................15
6. Penyulutan lilin upacara...........................................................15
a. Lilin biru (paling kiri) lambang bakti
oleh ibu mempelai pria......................................................15
b. Lilin jingga (paling kanan) lambang semangat
oleh ayah mempelai pria....................................................15
c. Lilin kuning (kedua dari kiri) lambang kebijaksanaan
]
oleh ibu mempelai wanita..................................................16
d. Lilin putih (kedua dari kanan) lambang kesucian
oleh ayah mempelai wanita................................................16
e. Lilin merah (terletak di tengah) lambang cinta kasih
oleh Pandita........................................................................16
7. Pembukaan : Namakara gatha..................................................16
8. Permohonan tuntunan Tisarana pada Pandita..........................17
9. Janji kedua mempelai...............................................................20
10. Tukar cincin.............................................................................21
11. Pengikatan pita kuning dan pengerudungan kain kuning........21
12. Pemberkahan (oleh Bhikkhu atau Pandita)..............................21
13. Wejangan pernikahan (oleh Bhikkhu atau Pandita)................22
14. Pembukaan kerudung dan pita kuning.....................................22
15. Penanda-tanganan dokumen dan akte pemberkatan................22
16. Mohon doa restu pada Bodhisattva Avalokitesvara................22
17. Penyerahan Akte Pemberkatan dan Kitab Sigalovada Sutta. . .22
18. Penutup : Namakara gatha.......................................................22
19. Sembah sujud kedua mempelai kepada Bhikkhu
dan Orang tua kedua belah pihak.............................................23
20. Kedua mempelai dan keluarganya menerima
ucapan selamat dari umat.........................................................24
21. Kedua mempelai meninggalkan Dhammasala.........................24
Pattanumodana.........................................................................24
]
Pernikahan...............................................................................26
DAFTAR PUSTAKA
]
Susunan acara
1. Persiapan
2. Kedua mempelai memasuki Dhammasala
3. Permohonan pemberkatan oleh Orang Tua atau Wali kepada
Pandita
4. Tanya jawab antara Pandita dengan kedua mempelai
5. Kedua mempelai mempersembahkan Puja
6. Penyalaan lilin upacara
7. Pembukaan
8. Permohonan tuntunan Tisarana pada Pandita
9. Janji kedua mempelai
10. Tukar cincin
11. Pengikatan pita kuning dan pengerudungan kain kuning
12. Pemberkahan (oleh Bhikkhu atau Pandita)
13. Wejangan pernikahan (oleh Bhikkhu atau Pandita)
14. Pembukaan kerudung dan pita kuning
15. Penanda-tanganan dokumen dan akte pemberkatan
16. Mohon doa restu pada Bodhisattva Avalokitesvara.
17. Penyerahan Akte Pemberkatan dan Kitab Sigalovada Sutta oleh
Pandita
18. Penutup
19. Sembah sujud kedua mempelai kepada Bhikkhu, dan Orang tua
]
kedua belah pihak
20. Kedua mempelai dan keluarganya menerima ucapan selamat dari
umat
21. Kedua mempelai meninggalkan Dhammasala
]
Vivàha-maïgala
Upacara Pernikahan
1. Persiapan
a. Pandita membakar dupa di altar
b. Para petugas siap pada posisi masing-masing
2. Kedua mempelai memasuki ruangan
Setelah barisan pembawa puja kedua mempelai yang diapit oleh
Upa dan Upi pendamping memasuki ruang Dhammasala, diikuti
oleh sanak keluarganya, dengan diiringi oleh Paritta:
Chatta Manavaka Vimanagatha.
]
Chatta Manavaka Vimanagatha
Yo vadataÿ pavaro manujesu
Sakyamunã Bhagavà katakicco
Pàragato balaviriya samaïgi
Taÿ Sugataÿ saraõattam upemi
Sakyamuni pembabar yang paling baik diantara umat manusia
Bhagava yang telah melaksanakan tugasnya
Yang telah pergi ke seberang (Nibbana)
Yang memiliki kekuatan dan semangat.
Kepada Sugata aku datang berlindung.
]
membuahkan hasil yang sungguh besar
Delapan Makhluk Suci yang telah melihat Dhamma.
Kepada Sangha aku datang berlindung.
]
pernikahan secara Agama Buddha antara sepasang
mempelai yang berada dihadapan Altar Buddha ini,
yaitu:
Saudara: ....(Nama mempelai Pria)
dengan
Saudari: ....(Nama mempelai Wanita)
Pandita: Namun sebelum kedua mempelai ini kami berkahi, kami
akan bertanya terlebih dahulu.
Kepada mempelai pria Sdr. .....(Nama mempelai Pria)
Adakah keberatan-keberatan yang menghalangi pernikahan
saudara?.
Mempelai pria: Tidak ada.
Pandita: Baiklah sekarang kepada mempelai wanita,
Sdri...... (Nama mempelai Wanita)
Adakah keberatan-keberatan yang menghalangi pernikahan
saudari?.
Mempelai wanita: Tidak ada.
Pandita: Apabila demikian halnya, seperti yang kalian ucapkan
yaitu tidak adanya keberatan yang menghalangi pernikahan anda
berdua, maka kami persilahkan anda untuk mempersembahkan
Puja di hadapan Altar Buddha.
]
a. Persembahan lilin (Padīpapūjā)
Ghana sārappadittena
Dīpena tamadhaÿsinā
Tiloka dīpaÿ
SamBuddhaÿ Pūjayāmi
tamonudaÿ
Dengan cahaya yang memancar terang, yang melenyapkan
kegelapan
ini. Aku menghormati Buddha, Cahaya Tiga Alam,
Penghalau
kegelapan batin (avijja).
b. Persembahan air (Pāniyapūjā)
Adhivāsetu no bhante
Pānīyaÿ parikappitaÿ
Anukampaÿ upādāya
Patiganhātu muttamaÿ
Perkenankanlah kami oh Bhante.
Berdasarkan betas kasihan
Sudilah kiranya menerima persembahan air ini.
c. Persembahan manisan (Khajjakapūjā)
Adhivāsetu no bhante
Khajjakaÿ parikappitaÿ
Anukampaÿ upādāya
Patiganhātu muttamaÿ
Perkenankanlah kami oh Bhante.
]
Berdasarkan belas kasihan
Sudilah kiranya menerima persembahan manisan ini.
d. Persembahan buah-buahan (Phalapūjā)
Adhivāsetu no bhante
Phale parikappitaÿ
Anukampaÿ upādāya
Patiganhātu muttamaÿ
Perkenankanlah kami oh Bhante.
Berdasarkan belas kasihan
Sudilah kiranya menerima persembahan buah-buahan ini.
e. Persembahan bunga (Pupphapūjā)
Vaõõagandha
guõopetaÿ
Etaÿ kusuma
santatiÿ
Pūjayāmi
munindassa
Siripāāda saroruhe
Sekumpulan bunga yang mutu warna dan aromanya terpilih
ini, aku persembahkan di kaki Muninda yang indah bagaikan
bunga seroja.
]
Pūjemi Buddhaÿ kusumena'nena
Puññena m'etena ca hotu
mokkhaÿ.
Pupphaÿ milāyāti yathā idamme
Kāyo tathā yāti vināsabhāvaÿ
Aku menghormati Buddha dengan aneka-ragam bunga.
Semoga dengan pahala ini aku mencapai kebebasan. Seperti
bunga yang akan layu, demikianlah badanku sedang menuju
proses kelapukan.
f. Persembahan dupa (Dhūpapūjā)
Gandha sambhāra yuttena Dhūpenahaÿ sugandhinā
Pūjaye pūjaneyyaÿtaÿ Pūjābhājana muttamaÿ
Dengan dupa yang tersusun dari perpaduan unsur
wewangian yang harum semerbak.
Aku menghormati wadah persembahan yang patut dihormati.
6. Penyulutan lilin upacara
a. Lilin biru (paling kiri)
Kepada ibu mempelai pria kami persilahkan untuk menyulut
lilin biru, yang melambangkan 'Bakti'.
Semoga kedua mempelai dapat berbakti kepada orang tua,
Tiratana, guru, bangsa dan negara.
b. Lilin jingga (paling kanan)
Kepada ayah mempelai pria kami persilahkan untuk menyulut
lilin jingga, yang melambangkan' Semangat'.
]
Semoga kedua mempelai menjadi insan yang penuh semangat
dalam menempuh kehidupan berkeluarga.
c. Lilin kuning (kedua dari kiri)
Kepada ibu mempelai wanita kami persilahkan untuk
menyulut lilin kuning, yang melambangkan 'Kebijaksanaan'.
Semoga kedua mempelai menjadi insan yang cerdas dan
berpengetahuan tinggi serta bijaksana.
d. Lilin putih (kedua dari kanan)
Kepada ayah mempelai wanita kami persilahkan untuk
menyulut lilin putih, yang melambangkan 'Kesucian'.
Semoga kedua mempelai dapat meraih kesucian pada
kehidupan yang sekarang ini.
e. Lilin merah (terletak di tengah)
Kepada Pandita kami persilahkan untuk menyulut lilin merah,
yang melambangkan 'Kasih Universal'.
Semoga kedua mempelai dapat mengasihi semua makhluk
hidup.
7. Pembukaan: Namakara gatha
Arahaÿ Sammāsambuddho Bhagavā
Buddhaÿ Bhagavantaÿ abhivādemi
Bhagava, Yang Maha Suci,
Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna.
Kepada Buddha, Junjungan Mulia aku bersujud.
]
Namo Buddhaya (namaskara)
]
arahato
sammāsambuddhassa 3x
Pandita: Namo sabbe bodhisattāya mahasattāya
]
Untuk kedua kalinya, aku berlindung kepada
Sangha
Mempelai: Dutiyampi Dhammaÿ saraõaÿ gacchāmi
]
Mempelai: Adinnādanā veramaõī sikkhāpadaÿ
samādiyāmi
Pandita: Kāmesu micchācārā veramaõī sikkhāpadaÿ
samādiyāmi
Aku berjanji untuk berlatih menghindari perbuatan
asusila
Mempelai: Kamesu micchacara veramaõī sikkhāpadaÿ
samādiyāmi
Pandita: Musāvādā veramaõī sikkhāpadaÿ
samādiyāmi
Aku berjanji untuk berlatih menghindari kedustaan
Mempelai: Musāvādā veramaõī sikkhāpadaÿ
samādiyāmi
Pandita: Surāmeraya-majjapamādaññhānā veramaõī
sikkhāpadaÿ samādiyāmi
Aku berjanji untuk berlatih menghindari
minum minuman keras yang memabukkan
serta yang menimbulkan ketagihan
Mempelai: Surāmeraya-majjapamādaññhānā veramaõī
sikkhāpadaÿ samādiyāmi
Pandita: Demikianlah Sila dan Tisarana telah diberikan
dengan lengkap. Jagalah dan berjuanglah dengan
penuh kewaspadaan.
Mempelai: Terimakasih Romo, Sadhu sadhu sadhu
9. Janji kedua mempelai
]
Pandita: Kepada mempelai pria kami persilahkan untuk
mengucapkan janjinya.
Memp. pria: Atas nama Buddha, Dhamma dan Sangha, lepada
semua makhluk yang hadar disini, baik yang terlihat
maupun tidak, sudilah kiranya menyaksikan saya
menerima .....(Nama mempelai wanita) sebagai istri
yang sah.
Pandita: Kepada mempelai wanita kami persilahkan untuk
mengucapkan janjinya.
Memp. wanita: Atas nama Buddha, Dhamma dan Sangha,
kepada semua makhluk yang hadir disini, baik yang
terlihat maupun tidak, sudilah kiranya menyaksikan
saya menerima .....(Nama mempelai Pria) sebagai
suami yang sah.
Pandita: Dengan demikian resmilah kalian menjadi suami istri
yang sah. Selain kebahagiaan duniawi dan surgawi,
masih ada kebahagiaan lain yang lebih tinggi, yaitu
kebahagiaan Nibbana. Oleh karena itu tempuhlah
kehidupan yang sesuai Buddha Dharma.
10. Tukar cincin
Pandita: Bagaikan cincin yang berbentuk bulat dan terbuat dari
logam mulia, semoga cinta kasih anda berduapun
utuh dan mumi.
]
11. Pengikatan pita kuning dan pengerudungan kain kuning
Pandita: Pita dan kerudung kuning ini melambangkan
pertautan dan perlindungan Dharma. Semoga
pernikahan anda berdua langgeng dan menuntun ke
kehidupan yang harmonis, tenteram dan bahagia
selalu sesuai Dhamma.
12. Pemberkahan (oleh Bhikkhu atau Pandita)
13. Wejangan pernikahan (oleh Bhikkhu atau Pandita)
14. Pembukaan kerudung dan pita kuning
Pandita: Walaupun pita dan kerudung ini telah dilepas, namun
kami harapkan hubungan baik antara anda berdua
dengan Dhamma dan Vihara ini tetap terjalin
dengan kuat.
15. Penanda-tanganan dokumen dan akte pemberkatan
16. Mohon doa restu pada Bodhisattva Avalokitesvara.
17. Penyerahan Kitab Sigal'ovada Sutta dan
akte pemberkatan oleh Pandita
18. Penutup: Namakara gatha
Arahaÿ Sammāsambuddho Bhagavā
Buddhaÿ Bhagavantaÿ abhivādemi
Bhagava, Yang Maha Suci,
Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna.
Kepada Buddha, Junjungan Mulia aku bersujud.
]
Namo Buddhaya (namaskara)
]
Svākkhāto Bhagavatā Dhammo
Dhammaÿ namassāmi
Dhamma telah dibabarkan Bhagava dengan sempurna.
Kepada Dhamma aku bersujud.
Namo Dhammaya (namaskara)
Supañipanno Bhagavato Sāvakasaïgho
Saïghaÿ namāmi
Sangha, Siswa Bhagava telah bertindak benar.
Kepada Sangha aku bersujud.
Namo Sanghaya (namaskara)
19. Sembah sujud kedua mempelai kepada Bhikkhu, dan
orang tua kedua belah pihak (diiringi lagu Sujudku)
Sujudku
Trimalah sujudku oh ayah-ibuku
Ampunilah segala kesalahan
Agar hidupku tiada beban
Kumohon doamu kumohon restumu
Agar lapanglah jalan hidupku
Bahagia kan menunggu
Reff: oh ayah-ibuku yang kucinta
doamu selalu kunantikan
Oh ayah-ibuku yang kusayang
Jasamu ta 'kan kulupakan
]
20. Kedua mempelai dan keluarganya menerima ucapan
selamat dari umat (diiringi dengan lagu Perkawinan Yang
Berbahagia)
]
Semua penyakit, kemarahan, kesalahan
Semua bahaya, ketakutan, mimpi bumk yang tak menyenangkan
Semoga musnah dengan kekuatan Buddha yang mulia.
]
Sabbāvamaïgala mupaddava dunnimittaÿ
Sabbãtiroga gahadosa masesanindā
Sabbantarāyabhaya dussupinaÿ
akantaÿ
Dhammānubhāva pavarena payātu
nasaÿ
Semua kemalangan, kesukaran, tanda-tanda jelek
Semua penyakit, kemarahan, kesalahan
Semua bahaya, ketakutan, mimpi bumk yang tak menyenangkan
Semoga musnah dengan kekuatan Dhamma yang mulia.
Sabbāvamaïgalam-upaddava
dunnimittaÿ
Sabbãtiroga gahadosam-asesa ninda
Sabbantārayabhaya dussupinaÿ
akantaÿ
Saïghānubhāva pavarena payātu nasaÿ
Semua kemalangan, kesukaran, tanda-tanda jelek
Semua penyakit, kemarahan, kesalahan
Semua bahaya, ketakutan, mimpi bumk yang tak menyenangkan
Semoga musnah dengan kekuatan Sangha yang mulia.
]
Pernikahan
]
DAFTAR PUSTAKA
]
“Kebahagiaan terbesar yang dapat dirasakan
manusia adalah perpaduan dari pernikahan yang
mengikat dua hati yang saling mencintai menjadi
satu”
(Sutta Pitaka Digha Nikaya)