A. Hasil Penelitian
progresif terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi selama
(pengamatan).
dilakukan 3 kali selama 3 hari berturut-turut dengan frekuensi 1 kali sehari durasi
Sedangkan pada artikel ilmiah kedua, penelitian yang dilakukan oleh Sri
Mulyati Rahayu, Nur Intan Hayati dan Sandra Lantika Asih pada tahun 2020.
Peneliti melaksanakan teknik relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pada
lansia dengan hipertensi selama 2 minggu berturut-turut. Peneliti mendapatkan
dengan menegangkan dan melemaskan otot-otot dari kelompok otot wajah hingga
kaki, selama 20 menit dilakukan seminggu 3 kali pagi dan sore hari dalam waktu
dengan tujuan tekanan darah pada lansia dapat menurun. Setelah peneliti
melakukan relaksasi otot progresif yang diberikan pada lansia, hasil yang
lansia memiliki tekanan darah hipertensi stadium 1 dan tidak ada lansia yang
Hizkia P, Ance Siallagan, dan Mega Tresna Hulu pada tahun 2018 dengan peneliti
kedua yang dilakukan oleh Sri Mulyati Rahayu, Nur Intan Hayati dan Sandra
Lantika Asih pada tahun 2020 dapat dilihat dibawah ini sebagai berikut :
16
14
12
5
3
0
Norm al P r e H i p er t en si H i p er t en si H i p er t en si
St adi um 1 St ad i u m 2
Dari grafik diatas, pada artikel ilmiah pertama didapatkan data tekanan
darah sebelum melakukan teknik relaksasi otot progresif menunjukkan bahwa dari
artikel ilmiah kedua didapatkan data tekanan darah sebelum melakukan teknik
13
12
10
9
3
2
1
0
Norm al P r e H i p er t en si H i p er t en si S t ad i u m H i p er t en si S t ad i u m
1 2
Dari grafik diatas, pada artikel pertama didapatkan data tekanan darah
pada artikel kedua didapatkan data tekanan darah sesudah melakukan teknik
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan hipertensi adalah usia . Hal
ini sesuai dengan hasil penelitian yang seluruh respondennya pada kedua artikel
ilmiah penelitian ini merupakan lansia. Pada sistem kardiovaskuler lansia katup
jantung menebal dan menjadi kaku, elastisitas dinding aorta menurun, tekanan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Indra Hizkia P, Ance Siallagan, dan
Mega Tresna Hulu pada tahun 2018 bahwa hasil dari teknik relaksasi otot
progresif terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi terjadi
perubahan tekanan darah responden sebelum dan setelah pemberian relaksasi otot
progresif. Pada penelitian ini ditemukan adanya penurunan tekanan darah pada
lansia. Penurunan tekanan darah ini terjadi karena dalam kondisi relaks, tubuh
akan mengalami fase istirahat. Pada saat itulah, tubuh akan mengaktifkan sistem
penurunan detak jantung, laju pernafasan dan tekanan darah. Teori ini sejalan
dengan hasil penelitian yang didapatkan setelah dilakukan relaksasi otot progresif
Pada hasil penelitian artikel ilmiah kedua yang dilakukan oleh Sri Mulyati
Rahayu, Nur Intan Hayati dan Sandra Lantika Asih pada tahun 2020, didapatkan
tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Menurunnya tekanan darah bisa saja
terapi relaksasi otot progresif. Setelah melakukan relaksasi otot progresif para
lansia merasakan perasaan bahagia dan merasa tubuhnya kembali bugar, perasaan
bahagia yang didapat tentunya juga akan merangsang zat-zat seperti serotonin
tekanan darah. Teori ini sejalan dengan hasil penelitian yang didapatkan setelah
orang, hipertensi stadium 1 sebanyak 12 orang dan tidak ada lansia yang berada di
hipertensi stadium 2.
Berdasarkan fakta dan teori yang ada, pandangan penulis tentang teknik
relaksasi otot progresif terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan
teknik relaksasi otot progresif . Jika latihan relaksasi otot progresif ini dilakukan
dengan teratur dan serius akan dapat menurunkan peningkatan tekanan darah serta
C. Keterbatasan
tidak dapat melakukan secara murni, hanya berfokus pada jurnal yang sudah