Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN EKOLOGI KESEHATAN

UAS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekologi


Dosen Pengampu : Nila Putri Purwandari, M.Kep. Ns.

Oleh:
Deva Putri Mayari (202002544)

JURUSAN SI KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS
2021
A. Konsep Komunitas
Komunitas adalah sekumpulan berbagai macam populasi makhluk
hidup di dalam suatu wilayah tertentu. Suatu komunitas tersusun dari semua
populasi yang hidup dan saling berinteraksi dalam wilayah dan waktu
tertentu.
Secara garis besar komunitas dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu
sebagai berikut :
a. Komunitas perairan : terdiri atas populasi dari berbagai jenis
organisme yang seluruh anggotanya hidup didalam air baik di air
tawar, payau, air asin.
b. Komunitas daratan : terdiri atas populasi organisme yang seluruh
hidupnya diatas daratan.
Komunitas dapat diklasifikasikan menurut :
a. Habitat fisiknya : hutan tropis laut
b. Bentuk / sifat struktur utamanya : spesies dominan, bentuk hidupnya
dan indikasi lain.
c. Sifat atau tanda fungsional : tipe metabolisme komunitas.
Klasifikasi komunitas pada daerah geografis tertentu dapat digunakan
dengan dua cara :
a. Pendekatan zonasi
b. Pendekatan gradien lingkungan
Cara yang paling baik menyebut komunitas adalah berdasarkan
beberapa sifat yang jelas, mantap baik hidup maupun mati sebagai nama
komunitas. Seperti komunitas jeram, pelagik, pantai pasir.
Keragamaman komunitas dinyatakan dalam indeks keragaman
diperoleh dari membagi jumlah spesies dengan nilai penting (jumlah,
biomasa, produktivitas) dari masing-masing spesies dalam komunitas.
Keragaman spesies terdiri atas dua komponen :
a. Kekayaan spesies atau komponen varietas dinyatakan dengan jumlah
seluruh spesies (S) dan jumlah seluruh nilai penting (N). indeks
spesies : jumlah spesies per satuan area

2
b. Kemerataan atau equitibilitas pembagian individu-individu yang
merata anatar spesies. dinyatakan dengan indeks kemerataan.
Indeks keragaman dapat digunakan untuk membandingkan satu
komunitas dengan komunitas lainnya, keragaman mengungkapkan
kemungkinan terjadinya umpan balik karena pada komunitas dengan
keragaman tinggi, rantai makanannya lebih panjang, lebih kompleks, akan
memberi kemungkinan untuk terjadinya umpan balik untuk megendalikan
perubahan.
B. Populasi
Populasi didefinisikan sebagai kumpulan individu dari spesies yang
sama, hidup yang sama pada habitat yang sama, kelompok individu ini
secara kolektif akan membentuk sifat populasi yang unik dan bukan lagi
sifat individu.
Sifat populasi dapat dikaji dengan mengamati
1. Kerapatan
Kerapatan populasi adalah jumlah individu atau biomasa per satuan
ruang atau volume.
 Kepadatan (density digunakan untuk tumbuhan per satuan
ruang)
 Kelimpahan (abundance digunakan untuk organisme yang
hidup di tiga dimensi seperti ikan, plankton, per volume)
2. Natalitas
Kelahiran/natalitas adalah kemampuan suatu populasi untuk
bertambah jumlahnya. Laju natalitas setara dengan kelahiran pada
populasi manusia, yang berarti produksi individu baru
Natalitas maksimum/mutlak merupakan produksi maksimum
individu baru secara teoritis dalam kondisi ideal artinya tidak ada
faktor pembatas dan besarnya populasi optimum.
3. Mortalitas
Kematian individu dalam populasi merupakan kebalikan dari
natalitas. Motalitas ekologi/sebenarnya berkurang atau hilangnya

3
individu-individu di alam atau lingkungan tertentu, mortalitas
ekologi tidak tetap, akan berbeda pada populasi dalam lingkungan
yang berbeda. Mortalitas minimum secara teoritis hilangnya individu
dalam populasi pada lingkunagn yang ideal, sekalipun dalam kondisi
yang ideal individu mati karena umur atau tua.
4. Penyebaran umur
Penyebaran umur merupakan sifat populasi yang mempengaruhi
natalitas dan mortalitas , karena kelompok umur dalam populasi
menentukan status reproduksi suatu populasi. Ada 3 umur ekologi
yaitu pra reproduktif, reproduktif, paska reproduktif
5. Potensi biotik
6. Dispersi
7. Bentuk pertumbuhan dan perkembangan
Penyebaran populasi
perilaku penyebaran populasi merupakan gerakan individu atau
anakan, biji, spora, atau larva ke dalam dan keluar populasi atau daerahnya
ada tiga bentuk penyebaran :
 Emigrasi gerakan keluar
 Imigrasi gerakan masuk
 Migrasi gerakan datang dan pergi secara periodik
C. Ekologi
1. Ekosistem air tawar yaitu ekosistem yang terbentuk di permukaan
daratan, memiliki kondisi air tawar (konsentrasi garam mineral yang
sedikit) meliputi danau, sungai, rawa dll
Ada 2 macam ekosistem air tawar yaitu :
 Ekosistem air tawar lentik
ciri : airnya tidak berarus
 Ekosistem air tawar lentik
ciri : memiliki air yang berarus

4
Berdasarkan kebiasaan kehidupan dalam air, organisme air tawar
dibedakan atas: Plankton: terdiri atas fitoplankton (plankton
tumbahan) dan zooplankton (plankton hewan)
Ekosistem air tawar dibagi menjadi beberapa zona
yaitu
a. Zona litoral, merupakan daerah dangkal yang dapat ditembus
cahaya matahari hingga ke dasar perairan.
b. Zona limnetik, merupakan daerah terbuka yang jauh dari
tepian sampai kedalaman yang masih dapat ditembus cahaya
matahari.
c. Zona profundal, merupakan daerah yang dalam dan tidak dapat
ditembus cahaya matahari. Di daerah ini tidak ditemukan
organisme fotosintetik (produsen), tetapi dihuni oleh hewan
pemangsa dan organisme pengurai.
2. Ekosistem air laut
Ekosistem laut atau disebut juga ekosistem bahari merupakan
ekosistem yang terdapat di perairan laut, terdiri atas ekosistem
perairan dalam, ekosistem pantai pasir dangkal/litoral, dan ekosistem
pasang surut.
Pembagian daerah ekosistem air laut
a. Litorial
b. Neritik
c. Batial
d. Abisal
Komunitas di dalam ekosistem air laut
a. Fitoplankton
b. Zooplankton
c. Hewan laut kecil
d. Hewan laut besar
e. Predator
f. Dekomposer

5
3. Ekosistem darat
Adalah ekosistem yang lingkungan hidup eksternalnya di dominasi
oleh daratan
Pada habitatnya dikenal dengan istilah bioma yaitu daerah habitat
yang meliputi skala yang luas, ada beberapa bioma yaitu :
a. Bioma padang rumput tumbuhan yang terdapat pada bioma
tersebut yaitu terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan
rumput,sedangkan pada hewannya antara lain: kera, burung,
badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
b. Bioma gurun yaitu bioma yang banyak dijumpai pada
tumbuhan menahun berdaun, seperti duri, contohnya yaitu
pada tumbuhan kaktus, atau pada tumbuhan tak berdaun dan
memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk
menyimpan air. Sedangkan hewan yang banyak dijumpai di
bioma gurun yaitu rodentia, ular, kadal, katak, dan
kalajengking.
c. Bioma sabana adalah padang rumput yang dipenuhi oleh
semak atau perdu dan diselingi oleh beberapa jenis pohon
yang tumbuh menyebar, seperti palem dan akasia. Sistem
biotik ini biasanya terbentuk di antara daerah tropis dan
subtropis.
d. Bioma hutan gugur terdapat di daerah – daerah yang
mengalami beberapa musim, seperti musim dingin, semi,
panas, dan gugur, dan jenis pohon yang terdapat pada bioma
hutan gugur ini tidak banyak, sekitar 10 sampai 20, dan tidak
terlalu rapat, sedangkan hewan yang terdapat pada bioma
hutan gugur ini antara lain, rusa, beruang, rubah, bajing,
burung, pelatuk, dan rakoon.
e. Bioma hutan taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu
spesies, sepeti konifer, pinus, dan sejenisnya, pada bioma
taiga terdapat semak dan tumbuhan basah, tetapi jumlahnya

6
hanya sedikit. Sedangkan hewan yang terdapat pada bioma
ini antara lain, moose, beruang hitam, ajag, dan burung –
burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.

f. Bioma hutan tundra tumbuhan yang dominan yang terdapat


pada bioma tundra yaitu, sphagnum, liken, tumbuhan biji
semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput, sehingga
pada umumnya, tumbuhan yang terdapat pada bioma tundra
ini merupakan tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan
keadaan yang dingin.
4. Ekologi mikroba yaitu ilmu yang mempelajari interrelasi atau
interaksi antara mikroba dengan lingkungannya baik biotik maupun
abiotik. Maler et al, (1999) Mikrobiologi lingkungan didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari pengaruh penerapan mikroba pada
lingkungan, aktivitas, kesehatan, dan kesejahteraan manusia.
Peranan utama bakteri dalam ekosistem adalah sebagai pengurai atau
dekomposer. Pengurai atau dekomposer merupakan salah satu
komponen biotik penyusun ekosistem yang bertugas untuk
menguraikan zat organik sisa makhluk hidup yang telah mati
menjadi zat anorganik yang berada di dalam tanah.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi mikroba :
a. Temperatur
b. pH
c. Kelembapan
d. Salinitas
e. Logam berat
f. Tekanan
g. Radiasi
h. Senyawa organik dan anorgnik

Anda mungkin juga menyukai