Anda di halaman 1dari 20

PENCEMARAN LINGKUNGAN

INKUIRI TERBIMBING
PENCEMARAN LINGKUNGAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


(LKPD)

Mata Pelajaran : Biologi


Materi Pokok : Limbah dan Daur Ulang
Kelas/Semester : X/Genap
Pertemuan : Ketiga
Alokasi Waktu : 60 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, mene-rapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD)

INKUIRI TERBIMBING
PENCEMARAN LINGKUNGAN

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang


keanekaragaman hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan
mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengalaman ajaran agama
yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan
dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
1.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan
prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan
percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
3.1 Menganalisis data perubahan lingkungan dan penyebab, serta dampak
dari perubahan-perubahan tersebut bagi kehidupan
1.1 Mengajukan gagasan pemecahan masalah perubahan lingkungan sesuai
konteks permasalahan lingkungan di daerahnya
C. Tujuan Pembelajaran
4..11.1 Melalui pengamatan gambar/video peserta didik mampu
mengemukakan gagasan terkait perubahan lingkungan yang terjadi di
sekitar tempat tinggal peserta didik
4.11.2 Melalui diskusi dan membaca buku teks biologi/kajian literatur,peserta
didik mampu membuat kampanye tentang dampak perubahan ikli
atau poster mengenai ajakan hidup sehat dengan terhindar dari
lingkungan tercemar.
D. Kegiatan
1. Bacalah wacana dibawah ini !
tirto.id - Indonesia dinobatkan sebagai salah satu negara penyumbang
sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Cina. Sampah yang
dihasilkan juga banyak mencemari lautan yang sebagian dihasilkan dari
wilayah daratan terutama kota-kota besar. Kota Denpasar, Bali merupakan
kota dengan tingkat keterangkutan sampah terbesar di Indonesia, yaitu

INKUIRI TERBIMBING
PENCEMARAN LINGKUNGAN

97,47 persen dari 3.719 meter kubik sampah yang diproduksi. Posisi Bali
sebagai destinasi wisata internasional memang menjadi faktor capaian
positif ini. Disusul oleh Banjarmasin 95,98 %, DKI Jakarta sebanyak
84,75%, Kupang sebanyak 7695%, Tanjung Pinang sebanyak 40,59%,
Pekan baru sebanyak 37,99% sedangkan, tingkat keterangkutan sampah di
Kota Mamuju merupakan yang terendah di Indonesia, yaitu hanya 2,82
persen dari total produksi sampah sebesar 7.383 meter kubik. Berdasarkan
wacana tersebut buatlah diagram batang dan buatlah kesimpulan
berdasarkan data diatas !
Jawaban :

Persen Produksi Sampah


120 97.47 95.98
100 84.75
76.95
80
60
40.59 37.99
40
20 Persen Produksi Sampah
2.82
0
2.Perhatikan petunjuk dibawah ini

a. Tentukanlah suatu topik perubahan lingkungan yang terjadi di daerah


sekitarmu dan buatkanlah makalah
b. Diskusikanlah terkait dampak yang ditimbulkan dan solusi untuk
mengatasi perubahan lingkungan.Topik yang telah dipilih dibuatkan
sebuah karya (poster/ artikel) tentang perubahan iklim atau poster
ajakan hidup sehat dengan lingkungan sehat bebas dari limbah
c. Presentasikanlah di depan kelas

MAKALAH
PENCEMARAN SAMPAH DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

INKUIRI TERBIMBING
PENCEMARAN LINGKUNGAN

OLEH KELOMPOK 5:
•MUHIMMAH

•MUH.ADAM

•AULIA ANANDA

•TRI SUCI AMELIA

•ANDI AIDIL ANUGRAH

•SUTANTO

•NURHIKMAH

TAHUN AJARAN 2021/2022

SMA NEGERI 2 SOPPENG


KELAS X MIPA 2

BAB 1
PENDAHULUAN

INKUIRI TERBIMBING
PENCEMARAN LINGKUNGAN

A. LATAR BELAKANG
Pencemaran lingkungan merupakan kurangnya kesadaran masyarakat
sekitar dalam menjaga keindahan dan kenyamanan lingkungannya,dimana hal ini
merupakan tanggung jawab bersama yang semakin penting untuk diselesaikan,
karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita, diri kita
sendiri,maupun orang lain.
Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang
sampai saat ini masih tetap menjadi masalah besar bagi warga adalah pembuangan
sampah.. Hal tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap lingkungan sekitar
dimana lingkungan menjadi kotor dan sampah yang membusuk akan menjadi bibit
penyakit di kemudian hari.
Walaupun terbukti sampah itu dapat merugikan bila tidak dikelola dengan
baik, tetapi ada sisi manfaatnya.yaitu sampah dapat diubah menjadi barang yang
bermanfaat.
Untuk menangani pencemaran lingkungan ini,tentunya diperlukan
kesadaran dari masyarakat sendiri.Dimana masyarakat harus tau apa saja dampak
yang ditimbulkan oleh sampah,faktor apa saja yang menyebabkan,bagaimana cara
mengolah sampah tersebut agar tidak mencemari lingkungan, penyakit apa yang
akan ditimbulkan dll.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah :
1. Apakah pengertian pencemaran lingkungan?
2. Apa saja jenis-jenis sampah yang biasanya kita temui ?
3. Bagaimanakah pengaruh sampah terhadap lingkungan sekitar ?
4. Upaya yang bisa dilakukan dalam pengolahan sampah ?

C. TUJUAN PENULISAN

INKUIRI TERBIMBING
PENCEMARAN LINGKUNGAN

1. Memahami pengertian pencemaran sampah.


2. Memahami jenis-jenis sampah yang biasanya kita temui.
3. Mengetahui pengaruh sampah terhadap lingkungan sekitar.
4. Mengetahui upaya yang bisa dilakukan dalam pengolahan sampah.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENCEMARAN
Pencemaran lingkungan adalah masuknya mahluk hidup, zat, energi atau
komponen lain ke dalam air atau udara, baik yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Pencemaran juga dapat dikatakan berubahnya tatanan (komposisi) air
atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan,
yang salah satu contohnya adalah sampah. Sampah merupakan material sisa yang
tak lagi digunakan oleh manusia.
Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun
disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun).
Karena kegiatan manusia, lingkungan pun tidak terawat dengan baik
Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari, namun yang dapat kita
lakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan
meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar
tidak mencemari lingkungan.

B. JENIS-JENIS SAMPAH
1. Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya sampah dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Sampah organik – dapat diurai (degradable)

INKUIRI TERBIMBING
PENCEMARAN LINGKUNGAN

Sampah organik yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa


makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat
diolah lebih lanjut menjadi kompos
b. Sampah anorganik – tidak terurai (undegradable)
Sampah anorganik yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti
plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas
minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.
2. Berdasarkan Sumbernya
Menurut sumbernya sampah dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Sampah alam
b. Sampah manusia
c. Sampah konsumsi
d. Sampah nuklir
e. Sampah industri
f. Sampah pertambangan.
3. Berdasarkan Bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan
lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi menjadi :
a. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia,
urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur,
sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya
sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah
anorganik.Sampah ini terbagi 2 yaitu:

1) Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh


proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa
hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
2) Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses
biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:

INKUIRI TERBIMBING
PENCEMARAN LINGKUNGAN

a) Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali


karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian
dan lain-lain.
b) Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan
tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon
paper, thermo coal dan lain-lain.
b. Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak
diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
1) Sampah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet dan industri.
Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
2) Sampah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar
mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari
aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya
pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri
akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-
kira mirip dengan jumlah konsumsi. Untuk mencegah sampah cair adalah
pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke
selokan.
c. Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan alam diintegrasikan melalui
proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang
terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat
menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.

d. Sampah manusia
Sampah manusia adalah sampah sampah warga yang sudah tidak
terpakai lagi,hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah
manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat
digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit. Sampah dapat

INKUIRI TERBIMBING
PENCEMARAN LINGKUNGAN

berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan
dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat
dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
e. Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan
hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-
tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-
tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau
jarang namun kadang masih dilakukan).

C. PENGARUH SAMPAH TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP


Sampah-sampah yang tidak dikelola dengan baik akan berpengaruh besar
terhadap lingkungan hidup yang berada disekitarnya, dimana sampah akan
menimbulkan beberapa dampak negatif dan bencana seperti :
1. Dampak Sampah bagi Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan
sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa
organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang
dapat menimbulkan penyakit
Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang
berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat dapat bercampur
dengan air m inum. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan
cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit). Penyakit
yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah
suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini
sebelumnya masuk ke dalam pencernaan binatang ternak melalui makanannya
yang berupa sisa makanan/sampah
2. Dampak Sampah terhadap Lingkungan
a. Pencemaran Udara

INKUIRI TERBIMBING
PENCEMARAN LINGKUNGAN

Sampah yang menumpuk dan tidak segera terangkut merupakan


sumber bau tidak sedap yang memberikan efek buruk bagi daerah sensitif
sekitarnya seperti permukiman, perbelanjaan, rekreasi, dan lain-lain.
Pembakaran sampah seringkali terjadi pada sumber dan lokasi pengumpulan
terutama bila terjadi penundaan proses pengangkutan sehingga
menyebabkan kapasitas tempat terlampaui. Asap yang timbul sangat
potensial menimbulkan gangguan bagi lingkungan sekitarnya.
Sarana pengangkutan yang tidak tertutup dengan baik juga sangat
berpotensi menimbulkan masalah bau di sepanjang jalur yang dilalui,
terutama akibat bercecerannya air lindi dari bak kendaraan.
Asap juga sering timbul di tempat pengumpulan sampah dimana jika
tumpukan sampah tersebut dibakar akan mengakibatkan banyak asap dan
akan menimbulkan pencemaran udara dan mengakibatkan polusi udara yang
tidak sehat jika kita hirup.

b. Pencemaran Air
Prasarana dan sarana pengumpulan yang terbuka sangat potensial
menghasilkan lindi terutama pada saat turun hujan. Aliran lindi ke saluran
atau tanah sekitarnya akan menyebabkan terjadinya pencemaran. Instalasi
pengolahan berskala besar menampung sampah dalam jumlah yang cukup
besar pula sehingga potensi lindi yang dihasilkan di instalasi juga cukup
potensial untuk menimbulkan pencemaran air dan tanah di sekitarnya.

c. Pencemaran Tanah
Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan baik misalnya di
lahan kosong atau TPA yang dioperasikan secara sembarangan akan
menyebabkan lahan setempat mengalami pencemaran akibat tertumpuknya
sampah organik dan mungkin juga mengandung Bahan Buangan Berbahaya
(B3). Bila hal ini terjadi maka akan diperlukan waktu yang sangat lama
sampai sampah terdegradasi atau larut dari lokasi tersebut. Selama waktu itu

INKUIRI TERBIMBING
PENCEMARAN LINGKUNGAN

lahan setempat berpotensi menimbulkan pengaruh buruk terhadap manusia


dan lingkungan sekitarnya.
d. Gangguan Estetika
Lahan yang terisi sampah secara terbuka akan menimbulkan kesan
pandangan yang sangat buruk sehingga mempengaruhi estetika lingkungan
sekitarnya. Hal ini dapat terjadi baik di lingkungan permukiman atau juga
lahan pembuangan sampah lainnya. Proses pembongkaran dan pemuatan
sampah di sekitar lokasi pengumpulan sangat mungkin menimbulkan
tumpahan sampah yang bila tidak segera diatasi akan menyebabkan
gangguan lingkungan. Demikian pula dengan ceceran sampah dari
kendaraan pengangkut sering terjadi bila kendaraan tidak dilengkapi dengan
penutup yang memadai.
Di TPA ceceran sampah terutama berasal dari kegiatan pembongkaran
yang tertiup angin atau ceceran dari kendaraan pengangkut. Pembongkaran
sampah di dalam area pengolahan maupun ceceran sampah dari truk
pengangkut akan mengurangi estetika lingkungan sekitarnya. Lokasi TPA
umumnya didominasi oleh ceceran sampah baik akibat pengangkutan yang
kurang baik, aktivitas pemulung maupun tiupan angin pada lokasi yang
sedang dioperasikan. Hal ini menimbulkan pandangan yang tidak
menyenangkan bagi masyarakat yang melintasi / tinggal berdekatan dengan
lokasi tersebut.
e. Kemacetan Lalu lintas
Lokasi penempatan sarana/prasarana pengumpulan sampah yang
biasanya berdekatan dengan sumber potensial seperti pasar, pertokoan, dan
lain-lain serta kegiatan bongkar muat sampah berpotensi menimbulkan
gangguan terhadap arus lalu lintas. Arus lalu lintas angkutan sampah
terutama pada lokasi tertentu seperti transfer station atau TPA berpotensi
menjadi gerakan kendaraan berat yang dapat mengganggu lalu lintas lain;
terutama bila tidak dilakukan upaya-upaya khusus untuk mengantisipasinya.
Arus kendaraan pengangkut sampah masuk dan keluar dari lokasi

INKUIRI TERBIMBING
PENCEMARAN LINGKUNGAN

pengolahan akan berpotensi menimbulkan gangguan terhadap lalu lintas di


sekitarnya terutama berupa kemacetan pada jam-jam kedatangan.
f. Dampak Sosial
Hampir tidak ada orang yang akan merasa senang dengan adanya
pembangunan tempat pembuangan sampah di dekat permukimannya.
Karenanya tidak jarang menimbulkan sikap menentang/oposisi dari
masyarakat dan munculnya keresahan karena membuat lingkungan nya bau.
g.Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
Dampak-dampak tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang
kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau tidak sedap dan
pemandangan yang buruk Karena sampah bertebaran dimana-mana.
2) Memberikan dampak negative terhadap kepariwisataan. Pengelolaan
sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan
masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya pembiayaan secara
langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak
langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas)
3) Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan
akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan,
jembatan, drainase, dan lain-lain.
4) Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang
tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk
pengelolaan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atu tidak
efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini
mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan atau diperbaiki
Apabila sampah tidak dikelolah secara baik dapat menimbulkan berbagai
gangguan-gangguan antara lain sebagai berikut:
a. Sampah dapat menimbulkan pencemaran udara karena mengandung gas-gas
yang terjadi dan rombakan sampah bau yang tidak sedap, daerah becek dan
kadang-kadang berlumpur terutama apabila musimpenghujan datang.

INKUIRI TERBIMBING
PENCEMARAN LINGKUNGAN

b. Sampah yang bertumpuk-tumpuk dapat menimbulkan kondisi dari segi fisik


dan kimia yang tidak sesuai dengan lingkungan normal, yang dapat
mengganggu kehidupan dilingkungan sekitarnya.
c. Disekitar daerah pembuangan sampah akan terjadi kekurangan oksigen.
Keadaan ini disebabkan karena selama proses peromabakan sampah menjadi
senyawa-senyawa sederhana diperlukan oksigen yang diambil dari udara
disekitarnya. Karena kekurangan oksigen dapat menyebankan kehiidupan
flora dan fauna menjadi terdesak.
d. Gas-gas yang dihasilkan selama degradasi (pembusukan) sampah dapat
membahayakan kesehatan karena kadang-kadang proses pembusukan ada
mengeluarkan gas beracun.
e. Dapat menimbulkan berbagai penyakit, terutama yang dapat ditularkan oleh
lalat atau seranngga lainya, binatang-binatang seperrti tikus dan anjing.
f. Secara estetika sampah tidak dapat digolongkan sebagai pemandangan yang
nyaman untuk dinikmati.

D. UPAYA-UPAYA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH


Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan,
pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya
mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya
dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau
keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya
alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif
dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
Praktek pengelolaan sampah berbeda beda satu Negara ke Negara yang lain
(sesuai budaya yang berkembang) , dan hal ini berbeda juga antara daerah
perkotaan dengan daerah pedesaan , serta rberbeda juga antara daerah perumahan
dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman
dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya
ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.

INKUIRI TERBIMBING
PENCEMARAN LINGKUNGAN

Pengelolaan sampah memiliki tujuan untuk mengubah sampah menjadi


material yang memiliki nilai ekonomis dan juga untuk mengolah sampah agar
menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup. Metode
pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat
sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah, dan ketersediaan area.
Upaya-upaya dalam pengelolaan sampah, dapat dilakukan dengan
menerapkan beberapa metode atau cara sebagai berikut :
1. Melakuakan Metode Pembuangan dan Penimbunan
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya
untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia.
Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg tidak terpakai, lubang bekas
pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah lahan penimbunan darat yg
dirancang dan dikelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah
yang hiegenis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yg tidak dirancang dan
tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan ,
diantaranya angin berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya
genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan
karbon dioksida yang juga sangat berbahaya.Karakteristik desain dari
penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan air
sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya
dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk
tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah mempunyai
sistempengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas
yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di
menara pembakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk
membangkitkan listrik.
2. Melakukan Metode Daur-ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk
digunakan kembali disebut sebagai Daul-ulang. Ada beberapa cara daur ulang
yaitu pengampilan bahan sampah untuk diproses lagi atau mengambil kalori

INKUIRI TERBIMBING
PENCEMARAN LINGKUNGAN

dari bahan yang bisa dibakar untuk membangkitkan listrik. Metode baru dari
Daur-Ulang yaitu :
3. Pengolahan kembali secara fisik
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu
mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang telah dibuang
contohnya kaleng minum alumunium, kaleg baja makanan / minuman, botol
bekas, kertas karton, koran, majalah dan kardus . Pengumpulan biasanya
dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah /
kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.
4. Pengolahan kembali secara biologis
Material sampah (organik), seperti zat makanan, sisa makanan / kertas,
bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos atau dikenal
dengan istilah pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan
sebagai pupuk dan gas yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Metode ini menggunakan sistem dasar pendegradasian ba han-bahan
organik secara terkontrol menjadi pupuk dengan memanfaatkan aktivitas
mikroorganisme. Aktivitas mikroorganisme bisa dioptimalisasi
pertumbuhannya dengan pengkondisian sampah dalam keadaan basah
(nitrogen), suhu dan kelembaban udara (tidak terlalu basah dan atau kering),
dan aerasi yang baik (kandungan oksigen). Secara umum, metode ini bagus
karena menghasilkan pupuk organik yang ekologis (pembenah lahan) dan tidak
merusak lingkungan. Serta sangat memungknkan melibatkan langsung
masyarakat sebagai pengelola. Hal ini pula akan berdampak pasti terhadap
penanggulangan pengangguran. Metode ini yang perlu mendapat perhatian
serius/penuh oleh pemerintah daerah (kab/kota)
Proses pembuatan kompos adalah dengan menggunakan aktivator EM-4,
yaitu proses pengkomposan dengan menggunakan bahan tambahan berupa
mikroorganisme dalam media cair yang berfungsi untuk mempercepat
pengkomposan dan memperkaya mikroba. Bahan-bahan yang digunakan
adalah : Bahan Baku Utama berupa sampah organik, Kotoran Ternak, EM4,
Molase dan Air. Sedangkan peralatan yang digunakan adalah : Sekop, Cakar,

INKUIRI TERBIMBING
PENCEMARAN LINGKUNGAN

Gembor, Keranjang, Termometer, Alat pencacah, Mesin giling kompos dan


Ayakan.
Contoh dari pengolahan sampah menggunakan teknik pengkomposan
adalah Green Bin Program (program tong hijau) di toronto, kanada dimana
sampah organik rumah tangga seperti sampah dapur dn potongan tanaman
dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.
5. Pemulihan energi
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung
dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan
cara mengolahnya menjadi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara
“perlakuan panas” bervariasi mulai dari menggunakannya sebagai bahan bakar
memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan
borlaer untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan
Gusifikasi adalah dua bentuk perlakuan panas yang berhubungan, dimana
sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses
ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada tekanan tinggi. Pirolisa dari
sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat, gas dan cair.
Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan
menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk
seperti karbon aktif. Gasifikasi busure plasma yang canggih digunakan untuk
mengonversi material organik langsung menjadi gas sintetis.Gas kemudian
dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.
6. Melakukan Metode Penghindaran dan Pengurangan
Sebuah metode yang penting pengelolaan sampah adalah pencegahan zat
sampah bentuk, atau dikenal juga dengan “Penguangan sampah” metode
pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki
barang yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa
digunakan kembali, mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan
barang sekali pakai, mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih
sedikit untuk fungsi yang sama.

INKUIRI TERBIMBING
PENCEMARAN LINGKUNGAN

E. PERAN PEMERINTAH DALAM MENANGANI SAMPAH


Dari perkembangan kehidupan masyarakat dapat disimpulkan bahwa
penanganan masalah sampah tidak dapat semata-mata ditangani oleh Pemerintah
Daerah (Pemerintah Kabupaten/Kota). Pada tingkat perkembangan kehidupan
masyarakat dewasa ini memerlukan pergeseran pendekatan ke pendekatan sumber
dan perubahan paradigma yang pada gilirannya memerlukan adanya campur
tangan dari Pemerintah.
Pengelolaan sampah meliputi kegiatan pengurangan, pemilahan,
pengumpulan, pemanfaatan, pengangkutan, pengolahan. Berangkat dari
pengertian pengelolaan sampah dapat disimpulkan adanya dua aspek, yaitu
penetapan kebijakan (beleid, policy) pengelolaan sampah, dan pelaksanaan
pengelolaan sampah.
Kebijakan pengelolaan sampah harus dilakukan oleh Pemerintah Pusat
karena mempunyai cakupan nasional. Kebijakan pengelolaan sampah ini meliputi:
1. Penetapan instrumen kebijakan: Instrumen regulasi: penetapan aturan kebijakan
(beleidregels), undang-undang dan hukum yang jelas tentang sampah dan
perusakan lingkungan instrumen ekonomik: penetapan instrumen ekonomi
untuk mengurangi beban penanganan akhir sampah (sistem insentif dan
disinsentif) dan pemberlakuan pajak bagi perusahaan yang menghasilkan
sampah, serta melakukan uji dampak lingkungan.
2. Mendorong pengembangan upaya mengurangi (reduce), memakai kembali (re-
use), dan mendaur-ulang (recycling) sampah, dan mengganti (replace);
Pengembangan produk dan kemasan ramah lingkungan; Pengembangan
teknologi, standar dan prosedur penanganan sampah.
3, Penetapan kriteria dan standar minimal penentuan lokasi penanganan akhir
sampah; penetapan lokasi pengolahan akhir sampah; luas minimal lahan untuk
lokasi pengolahan akhir sampah; penetapan lahan penyangga.

BAB III

INKUIRI TERBIMBING
PENCEMARAN LINGKUNGAN

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses
alam tidak ada sampah,Sampah bisa berupa: padat, cair, atau gas.
2. Jenis-jenis sampah dibedakan berdasarkan sifat, bentuk, dan sumbernya.
3. Sampah-sampah yang tidak dikelola dengan baik akan berpengaruh besar
terhadap lingkungan hidup yang berada disekitarnya, dimana sampah akan
menimbulkan beberapa dampak negatif dan bencana seperti: gangguan pada
kesehatan dan terjadinya pencemaran lingkungan.
4. Upaya-upaya pengelolaan sampah yang bisa dilakukan seperti: melakukan
pembuangan dan penimbukan, daur ulang, pengelolaan kembali secara fisik,
pengelolaan kembali secara biologis, pemulihan energy, pengurangan dan
penghindaran,

B. SARAN
1.Salah satu cara yang bisa dilakukan jika ingin mengurangi pencemaran yaitu
dengan meningkatkan kesadaran masyarakat sendiri
2.diperlukan juga jiwa Sosial masyarakat dalam semangat gotong royong
membangun daerahnya agar tetap nyaman dan terhindar dari sampah
3.Pemerintah juga harus berperan dalam masalah ini,dan mendorong masyarakat
serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan
lingkungan

INKUIRI TERBIMBING
PENCEMARAN LINGKUNGAN

INKUIRI TERBIMBING

Anda mungkin juga menyukai