Anda di halaman 1dari 23

RESUME PBL

SKENARIO 1
“ DADA BERDEBAR – BERDEBAR ’’

NAMA : Kayyis Firzadie


NPM : 119170085
KELOMPOK: 2A
TUTOR : dr. Ria Ramadhanti

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2020
SKENARIO 1

Dada Berdebar-debar

Seorang perempuan usia 25 th datang ke IGD dengan keluhan dada berdebar-debar


sejak 1 jam yang lalu. Pasien tidak merasakan ada keluhan lain. Diketahui rumah pasien baru
saja kemalingan sehingga pasien merasa takut. Setelah dilakukan pemeriksaan, didapatkan
hasil tekanan darah 120/80 mmHg; nadi 110x/m regular;isi cukup; respirasi 20x/m;suhu
36,5oC dan pemeriksaan fisik jantung dalam batas normal. Setelah dilakukan pemeriksaaan
EKG, didapatkan hasil gambaran konduksi dan otot jantung tidak ada kelainan. Dokter
menjelaskan keluhan tersebut dalam batas normal.

STEP 1

1. EKG : merupakan grafik yg dibuat oleh sebuah elektrokardiograf yang merekam


aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu.
2. IGD : instalasi gawat darurat, bagian dalam rumah sakit untuk penanganan awal pada
pasien.
3. Gambaran Konduksi : gambaran gelombang listrik yang dihasilkan pada jantung.
4. Dada berdebar-debar : atau palpitasi yaitu jantung yang berdenyut terlalu cepat.
5. Pemeriksaan EKG : elektrokardiogram, pemeriksaan jantung untuk mendeteksi
kelainan dengan mengukur aktivitas yang dihasilkan oleh jantung sebagaimana
jantung berkontraksi.

STEP 2

1. Apa saja penyebab palpitasi atau jantung berdebar-debar dan apa hubungannya
dengan rasa takut yang di alami ? (1)
2. Bagaimana struktur yang berperan dalam skenario ? (3)
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi tekanan darah ? (2)
4. Bagaimana letak jantung pada manusia ? (4)
5. Bagaimana sirkulasi darah pada jantung ? (5)
6. Apa manfaat dari EKG ? (6)

STEP 3

1. Penyebab palpitasi : karena ada nya kontraksi akibat irama jantung atau sistem
konduksi jantung dan ada rasa takut membuat otak melepaskan senyawa kimia
adrenalin yang akan membuat detak jantung dan nafas jadi lebih cepat.

Terjadi ketika jantung berdetak atau berdenyut tdk normal terlepas dari biasanya.
Sehingga ketika jantung berdenyut diatas kecepatan normal akan menyebabkan dada
berdebar-debar. Penyebabnya : gaya hidup , faktor psikologis atau stress, gelisah,
panik atau takut luar biasa.
Saat merasakan takut, otak akan mendeteksi adanya bahaya lalu membuat respon fight
or flight. Rasa takut tsb membuat otak kita melepaskan senyawa kimia adrenalin
kemudian membuat detak jantung lebih cepat agar dapat memompa oksigen lebih
banyak.

karena jantung membutuhkan oksigen nah pada saat ketakutan nafas kita kan lebih
cepat maka dari itu jantung lebih terasa berdebar.

Faktor-faktor :
1. Riwayat penyakit jantung
2. Obat-obatan
3. Olahraga tanpa adanya pemanasan dan olahraga secara berlebihan

2. Faktor yang mempengaruhi TD :


1. Stress
2. Usia
3. Jenis kelamin
4. Aktivitas fisik
5. Merokok
6. Obat tertentu
Faktor psikologis : Volume darah, viskositas darah , curah jantung.

3. Jantung secara makroskopis dari luar ke dalam yaitu Epicardium, Pericardium,


Myocardium, dan Endocardium.
4 katup : katup bicuspid, katup tricuspid, katup semilunar aorta dan pulmonal.
Bagian luar ada 3 facies : facies sternocostalis, faices diafragmatica, dan facies
posterior terutama dibentuk oleh atrium sinistra tempat bermuara nya vena
pulmonalis.

3 dataran : sulcus interatrialis, sulcus interventricularis anterior, sulcus


interventricularis posterior, dan sulcus coronarius

Jantung dipisahkan oleh septum , septum interatrial : memisahkan atrium kanan dan
kiri dan septum interventricular : memisahkan ventrikel kanan dan ventrikel kiri.

Jantung tdpt 4 rongga : atrium dextra & sinistra , ventrikulus dextra & sinistra
Vaskularisasi : v. cava inferior dan superior , v. pulmonalis, dan a. coronaria dextra
dan sinistra

Yang membatasi atrium dan ventrikel adalah ostium atrioventricularis dextra maupun
sinistra.

Innervasi bersifat autonom : simpatis dan parasimpatis.


4. Letak jantung pd manusia di mediastinum bentuk kerucut. Meruncing dalam ventrikel
kiri dan diafragma dengan basis permukaan nya posterior, atrium sinistra.
Di rongga thorax antara sternum dan mediastinum medium.
5. Sirkulasi darah :
Darah dibawa dari v. cava superior dan inferior menuju atrium kanan lalu menuju
ventrikel kanan melalui katup tricuspid. Lalu menuju paru-paru melalui katup
pulmonalis. Dari paru2 menuju atrium kiri melalui a. pulmonalis. Lalu menuju
ventrikel kiri melalui katup bicuspid. Lalu menuju aorta melalui katup aorta dan
menuju ke seluruh tubuh.
6. Manfaat ekg :
1. Menyalurkan aktivitas listrik jantung
2. Mendiagnosa
3. Alat pemeriksa penunjang

1. Untuk melihat apakah jalur hantaran abnormal


2. Untuk melihat apakah jantung tsb membesar
3. Untuk melihat jika ada bagian tertentu yang rusak
4. Untuk mengetahui penyebab nyeri dada
STEP 4

1. Karena ada penyempitan darah dari a. coronaria sehingga mengganggu darah yg


mengandung oksigen ke jantung dan otot jantung mengalami hipoksia (Kurangnya
pasokan oksigen).
Sistem Konduksi Jantung : Otot jantung dan serabut penyalur.
Fungsi nya untuk membangkitkan impuls dan menyalurkan secara cepat.
Terdapat :
a. Nodus SA (Sinus Atrial)
i. Kelompok kecil otot jantung untuk mengawali dan mengatur impuls
kontraksi
ii. Letak : sebelah dalam dan ventrolateral terhadap epicardium pada
persatuan vena cafa inferior dan dextra.
b. Nodus AV (Atrioventricular)
i. Kelompok kecil jaringan nodus yang lebih kecil dari daerah
dorsakaudal septum interventriculare, dekat dengan sinus coronarius.
ii. Atrium ke Nodus AV ke Fasciculus antrioventricular lalu ke ventrikel.
2. –
3. Secara histologi, dinding jantung tersusun atas 3 lapisan, yaitu :
a. Endokardium
i. Mirip tunika intima pembuluh darah
Terdiri: -Endotel
-Subendotel : relatif tebal, terdiri jaringan ikat, otot polos,
serabut elastis
Subendotel terdiri : jaringan ikan longgar yang mengikat
endokardium pada miokardium mengandung pembuluh darah,
saraf, serabut purkinje.
b. Miokardium
i. Mirip tunika media pembuluh darah
ii. Tersusun oleh otot jantung yang berkontraksi untuk memompa
jantung.
c. Epikardium
i. Tersusun dari lapisan endotel yang terletak di atas jaringan ikat.
4. .
5. .
6. .

Sistem
MIND MAP konduksi
jantung

Sistem
Struktur jantung kardiovaskular

EKG :

Pembacaan
Mikroskopis Makroskopis Sirkulasi
darah Pemeriksaan

Manfaat

STEP 5
1. Struktur Makroskopis dan Mikroskopis jantung beserta gambar nya.
2. Jelaskan mengenai sistem konduksi elektrik di jantung
3. Jelaskan pengendalian eksitasi, kontraksi di sel otot jantung dan otot polos pembuluh darah.
4. Jelaskan mengenai mekanisme potensial pacemaker dan agen kronotropik (+) dan (-).

STEP 6

BELAJAR MANDIRI

STEP 7
1). Bagaimana struktur makroskipis :

A. Letak jantung
Meskipun sangat kuat, jantung relative kecil, seukuran (tetapi tidak sama
bentuknya) kepalan tangan anda. Jantung memiliki panjang sekitar 12cm (5 in.), lebar
9cm (3,5in.) di titik lebarnya, dan ebal 6cm (2,5in.), dengan massa rerata 250 gram
(8oz) pada wanita dewasa dan 300 gram (10oz) pada pria dewasa. Jantung terletak di
atas diafragma, dekat garis tengah rongga toraks. Ingatlah bahwa garis tengah adalah
garis vertical imajiner yang membagi tubuh bagian kiri dan kanan yang tidak sama.
Jantung berada di mediastinum, suatu regio anatomis yang terbentang dari sternum ke
kolumna vertebralis, dari iga pertama ke diafragma, dan antara paru. Sekitar dua-
pertiga massa jantung terletak di sebelah kiri garis tengah tubuh. Kita dapat
membayangkan jantung sebagai sebuah kerucut yang bersandar di sisinya. Apeks
yang meruncing dibentuk oleh ujung ventrikel kiri (rongga jantung bawah) dan berada
pada diafragma. Organ ini mengarah ke anterior, inferior, dan kiri. Basis jantung
adalah permukaan posteriornya. Bagian ini di bentuk oleh atrium (rongga atas)
jantung, terutama atrium kiri.
Selain apeks dan basis, jantung memiliki beberapa permukaan dan batas (tepi)
khas. Permukaan anterior terletak jauh di dalam sternum dan iga. Permukaan inferior
terletak jauh di dalam sternum dan iga. Batas inferior adalah bagian jantung antara
apeks dan batas kanan serta sebagian besar berada di atas diafragma. Batas kanan
jantung berhadapan dengan paru kanan dan terbentang dari permukaan inferior ke
basis. Batas kiri jantung juga di sebut batas pulmonalis, menghadap ke paru kiri dan
terbentang dari basis ke apeks.1

B. Pembagian ruangan jantung


1) Atrium Dextra :
Terdiri atas rongga utama dan sebuah kantong kecil, auricula.
Muara pada atrium dextra :
a. Vena cava superior  bermuara ke bagian atas atrium dextra, muara
ini tidak mempunyai katup. Vena ini bertugas mengembalikan darah ke
jantung dari setengah bagian atas tubuh.
b. Vena cava inferior (lebih besar dari vena cava superior)  bermuara
ke bagian bawah atrium dextra. Dilindungi oleh katup rudimenter yang
tidak berfungsi. Vena ini bertugas mengembalikan darah ke jantung
dari setengah bagian bawah tubuh.
c. sinus coronarious bertugas mengalirkan sebagian besar darah dari
dinding jantung, bermuara ke dalam atrium dextra diantara vena cava
inferior dan ostium atrioventrikular. Muara ini dilindungi oleh katup
rudimenter yang tidak berfungsi
2) Ventrikel Dextra

Membentuk sebagian besar facies anteiror cordis, dan terletak anterior


terhadap ventrikel sinistra.

Ventrikel dextra berhubungan dengan atrium dextra melalui ostium


atriuventrikulare. Dinding ventrikel dextra jauh lebih tebal dibandingkan
dengan dinding atrium dextra. Permukaan dalam menunjukan rigi-rigi yang
menonjol disebut trabecullae carnae. Ada 3 jenis trabekula carnae :

- Jenis pertama, terdiri atas Musculi Papillares


- Jenis kedua , trabecula septomarginalis (moderator band)
- Jenis ketiga, hanya terdiri dari rigi-rigi yang menonjol

Valva tricuspidalis melindungi ostium atrioventriukularis. Terdiri atas 3 cupis


yang dibentuk oleh lipatan endocardium, cuspis—cupis ini adalah cuspis
anterior, septalis, dan inferior.

Gambar 1.1 Valva Tricuspidalis

Cuspis anterior terletak di anterior, cuspis sptalis terletak berhadapan dengan


septum interventriculare dan cuspis inferior atau posterior terletak di inferior.
Basis cuspis melekat pada cincin fibrosa , rangka jantung. Pada ujung
bebasnya di lekatkan dengan chorda tendinae, yang menghubungkan cuspis
dengan Musculi papilares.
Fungsi Musculi Papilaris : saat ventrikel berkontraksi, musculi papilaris
berkontraksi dan mencegah cuspis tidak terdorong masuk ke dalam atrium dan
terbalik pada waktu tekanan intraventrikuler meningkat.

3) Atrium Sinistra
Atrium sinistra terdiri atas rongga utama dan auricula sinistra. Atrium sinistra
terletak di belakang atrium dextra dan membentuk sebagian besar basis atau
facies posterior jantung.

Muara pada atrium sinistra :

- empat vena pulmonalis, dua dari masing-masing paru bermuara pada


dinding posterior. Dan tidak mempunyai katup
- antara atrium sinistra dengan ventrikel sinistra dihubungkan oleh katup
mitral /katup bikuspidalis. Katup ini melindungi ostium
atrioventrikularis sinistra
4) Ventrikel Sinistra
Sebagian besar ventrikel sinistra terletak pada belakang ventrikel dextra.
Sebagian kecil menonjol ke kiri dan membentuk batas kiri jantung serta apex
ordis.

- Ventrikel sinistra berhuungan dengan atrium sinistra melalui ostium


atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta melalui ostium aorta.
- dinding ventrikel sinistra lebih tebal 3 kali lipat daripada ventrikel dextra
- Valva mitralis (katup mitral) melindungi ostium atrioventrikular , katup ini
terdiri atas dua cuspis, yaitu cuspis anterior dan cuspis posterior.
- Valva aorta (katup aorta) melindungi ostium aorta.
C. Lapisan otot jantung
1. Perikardium
Perikardium adalah membran yang mengelilingi dan melindungi jantung (peri- =
di sekitar). Membran ini menjaga jantung pada posisinya di mediastinum sehingga
jantung dapat bergerak cukup bebas untuk melakukan kontraksi yang kuat dan
cepat. Perikardium terdiri dari dua bagian utama :
(a) perikardium fibrosa
yang superfisial terbuat dari jaringan ikat tak teratur yang kuat dan tidak
elastic. Membran ini mirip dengan kantong yang terletak di atas dan melekat
ke diafragma; ujung terbukanya menyatu dengan jaringan ikat pembulih-
pembuluh darah yang masuk dan keluar jantung. Perikardiumfibrosa
mencegah jantung teregang berlebihan, mmberi perlindungan, dan
menambatkan jantung pada mediastinum. Perikardiumfibrosa dekat apeks
jantung sebagian menyatu dengan tendon sentral diafragma dan krena itu, saat
diafragma bergerak, seperti ketika bernapas dalam, mempermudah pergerakan
darah oleh jantung.

(b) Perikardium serosa yang terletak lebih dalam adalah membran yang lebih tipis
dan halus serta membentuk lapisan ganda mengelilingi jantung. Lapisan
parietal pericardium serosa yang terletak di luar menyatu dengan pericardium
fibrosa. Lapisan visceral di sebelah dalam, yang juga dnamai epikardium (epi-
= di atas), adalah salah satu lapisan dinding jantung dan melekat erat ke
permukaan jantung. Antara lapisan parietal dengan lapisan visceral terdapat
rongga epikardium yang berisi cairan, yang berfungsi sebagai pelumas yaitu
untuk mengurangi gesekan lapisan-lapian pericardium serosa ketika jantung
berdenyut.
- Paling luar : lapisan visceralis pericardium serosum (epicardium)
Epikardium merpakan membran serosa jantung, membentk batas
viseral perikardium. Sebelah luar diliputi oleh epitel selapis gepeng
(mesotel). Jaringan adiposa yang umumnya meliputi jantung dalam
lapisan ini
- ditengah lapisan tebal otot jantung (miokardium)
Miokardium terdiri dari sel-sel otot jantung. Sel-sel otot jantung dibagi
menjadi 2 kelompok : sel kontraktik dan sel yang menimbulkan dan
menghantarkan impuls (purkinje) sehingga mengakibatkan denyut
jantung
- Paling dalam, lapisan tipis (endocardium)
Endokardium tersusun atas banyak vena, nervus dancabang-cabang
penghantar impuls.

D. Katup jantung dan struktur yang terkait

a. Valva trikuspidalis

- Berada diantara atrium dextra dan ventrikel dextra. Bila katup ini terbuka,
maka darah akan mengalir dari atrium dextra menuju ventrikel dextra

- Valva ini berfungsi mencegah kembali aliran darah menuju atrium dextra
dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel

- Mempunyai tiga cuspis, yaitu cuspis anterior, cuspis septalis dan cuspis
inferior

b. Valva pulmonal

- katup ini berada diantara ventrikel dextra dan trunkus pulmonalis.

- setelah valva trikuspidalis tertutup, darah akan mengalir dari dalam


ventrikel dextra melalui trunkus pulmonalis

- Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis dextra dan


sinistra yang akan berhubungan dengan jaringan pulmo dextra dan
sinistra

c. Valva bikuspidalis /katup mitral

- katup ini mengatur aliran darah dari atrium sinistra menuju ventrikel
sinistra -valva/katup ini berfungsi menutup saat kontraksi ventrikel
- terdiri dari 2 cuspis, yaitu cuspis anterior dan cuspis posterior

d. valva Aorta

katup ini menghubungkan antara ventrkel sinistra dengan aorta, katup ini akan
membuka saat kontraksi ventrikel sinistra sehinga darah akan mengalir keseluruh
tubuh. Sebaliknya valva akan menutup saat ventrikel sinistra relaksasi, sehingga
mencegah darah masuk kembali ke dalam ventrikel sinistra.2

1.3 Gambar katup-katup jantung

E. Pembuluh darah besar yang masuk ke jantung


Vena cava superior, inferior, arteri pulmonalis.
F. Peredaran sirkulasi jantung terutama sirkulasi coroner
- A. Coroner dextra : berasal dari aorta asenden yang beranastomosis dengan A.
Coroner sinistra di sulcus interventrikularis posterior.
cabang-cabang nya :
a) Ramus conica anteriosa dextra : ventrikel dextra
b) Rami vetrikularis anterior : mendarahi facies anterior ventrikel dextra
c) Ramus marginalis : apex cordis
d) Ramus ventrikularis posterior : facies diaphragmatica ventrikel dextra
e) Ramus interventrikularis : ventrikel dextra dan sinistra
f) Rami atrialis : permukaan anterior dan lateral arteri dextra

- A. Coroner sinistra : lebih besar dari A. Coroner dextra.


Cabang- cabang nya :
a) Ramus interventrikularis anterior : ventrikel dextra dan sinistra
b) Ramus circumflexa : atrium sinistra
G. Inervasi jantung
Jantung dipersarafi oleh serabut simpatis dan parasimpatis yang berasal dari plexus
cardiacus yang terletak di bawah arus aorta. Saraf simpatis berasal dari cervicalis dan
thorakalis bagian atas truncus simpatikus, sedangkan saraf parasimpatis berasal dari
nervus vagus

Saraf Simpatis :

- serabut post ganglionya berakhir di nodus sinoatrialis dan nodus


atriventricularis, serabut otot dan arteri koroner

- perangsangan saraf ini menghasilkan akselerasi jantung, meningkatnya


kontraksi otot jantung dan dilatasi dari arteri koroner

Saraf Parasimpatis :

- serabut postganglion berakhir pada nodus sinoatrialis, nodus atrioventricularis


dan arteri koroner.

- perangsangan saraf parasimpatik mengakibatkan berkurangnya denyut dan


daya kontraksi jantung, dan kontriksi arteri coroner.

 Struktur mikroskopis jantung dan pembuluh darah

A. Lapisan jantung

Dinding keempat bilik iantung terdiri atas tiga lapisan utama atau tunika:
endokardium di dalam, miokardium di tengah; dan epikardium di 1uar.
Endokardium terdiri atas selapis se1 endotel SePeng/ yang berada di atas
selapis tipis subendotel jaringan ikat longgar yang mengandung serat elastin
dan kolagery selain sel otot polos. Yang menghubungkan miokardium pada
lapisan subendotel adalah selapis jaringan ikat (yang sering disebut lapisan
subendokardium) yang mengandung vena, saraf, dan cabang sistem
penghantar-impuls janfung (Gambat 17-4).

Miokardium adalah tunika yang paling tebal di jantung dan terdiri atas
sel-sel otot jantung (lihat Bab 10) yang tersusun berlapis-lapis yang
mengelilingi bilik-bilik janfung dalam bentuk pilinan yang rumit. Miokardium
jauh lebih tebal di ventrikel ketimbang di atrium. Susunan sel-sel otot ini
sangat bervariasi sehingga pada potongan jaringan, sel-sel tampak tersusun
daiam berbagai arah.

Bagian luar jantung dilapisi oleh epitel selapis gepeng (mesotel) yang
ditopang oleh selapis tipis jaringan ikat yang membentuk epikardium. Lapisan
jaringan ikat longgar subepikardium mengandung vena, saraf, dan banyak
adiposit .=Epikardium dapat disetarakan dengan lapisan viseral perikardium,
yaitu membran serosa temPat jantung berada. Di antara lapisan viseral
(epikardium) dan lapisan parietal, terdapat sejumlah kecil cairan pelumas yang
memudahkan pergerakan jantung.

Struktur Dinding Lapisan Jantung :

a. Endokardium
Merupakan lapisan dinding jantung paling tipis. Terdiri atas selapis
sel endotel gepeng diatas lapisan tipis jaringan ikat longgar yang
didominasi serabut kolagen dan elastin, dan beberapa sel otot polos. Di
bawah endokardium terdapat lapisan subendokardium yang memisahkan
endokardium dengan miokardium. Lapisan ini lebih tebal dari
endokardium, terdiri atas jaringan ikat yang diantara serabutnya dapat
ditemukan vena, nervus dan di dinding ventrikel dapat ditemukan pula
serabut sistem konduksi jantung atau serabut purkinje.
Gambar : Mikroskopis lapisan endocardium dan myocardium.

b. Miokardium

Merupakan lapisan dinding jantung paling tebal. Serabut otot


jantung tersusun spiral dalam dinding jantung. Sel otot jantung memiliki
banyak ciri unik yang hanya ada pada sel otot jantung. Ciri ciri ini
menunjukkan susunan histologi yang mendukung fisiologinya sebagai otot
jantung. Ada 2 jenis serabut pada lapisan miokardium, serabut kontraktil
yang berfungsi untuk kontraksi jantung, dan serabut sistem konduksi yang
merupakan modifikasi serabut otot jantung.

c. Epikardium

Tersusun atas lapisan epitel skuamous selapis mesotel dan jaringan


ikat longgar tipis. Mesotel berperan dalam sekresi cairan perikardium. Di
bawah epikardium, ke arah luar terdapat lapisan subepikardium yang
mirip dengan lapisan subendokardium, berisikan arteri koroner, vena,
saraf serta sebagai ciri khasnya, memiliki adiposit.

Gambar : Mikroskopis lapisan epicardium.


B. Penyusun Otot Jantung :

Sel otot jantung yang matur berdiameter sekitar 15 prm dan panjangnya
antara 85 sampai 100 prm. Sel-sel tersebut memperlihatkan pola garis
melintang yang identik dengan pola otot rangka. Akan tetapi, berbeda dengan
otot rangka yang berinti banyak, setiap sel otot jantung hanya memiliki safu
atau dua inti pucat yang terletak di tengah. Di sekeliling sel-sel otot terdapat
selubung halus jaringan ikat endomisium yang mengandung jejaring kapiler
luas.

Satu ciri unik yang dapat membedakan otot jantung adalah adanya garis
gelap melintang yang melintasi deretan sel-sel jantung dengan interval yang
tidak teratur .Diskus interkalaris ini adalah kompleks pertautan yang terdapat
pada pertemuan antar sel-sel otot jantung yang bersebelahan . Regio
transversal di diskusyang menyerupai tangga inimemilikibanyak desmosom
dan fascia adherentes (yang menyerupai zonula adherentes di antara sel-sel
epitel) dan bersama-sama berfungsi mengikat sel-sel jantung secara erat untuk
mencegah agar sel tersebut tidak terpisah pada saat aktivitas kontraksi yang
berlangsung konstan. Bagian yang berada lebih longitudinal di setiap diskus
memiliki berbagai taut celah, yang memungkinkan pertukaran ion secara
kontinu di antara sel-sel yang bersebelahan. Struktur tersebut bekerja sebagai
"sinaps listrik", dan memungkinkan sel otot jantung bekerja seperti pada suatu
sinsitium multinuklear dengan sinyal kontraksi yang berpindah dad se1 ke sel
dalam bentuk gelombang.

Struktur dan fungsi protein kontraktil dalam sel otot jantung pada
dasamya sama dengan otot rangka. Akan tetapi, sistem tubulus T dan
retikulum sarkoplasma pada otot jantung tidak tersusun begitu teratllr. Tubulus
T berjum'lah Iebih banyak dan lebih besar pada otot ventrikel ketimbang pada
otot rangka dan retikulum sarkoplasma tidak begitu berkembang .Sel otot
jantung mengandung banyak mitokondria yang menemp ati 407' atau lebih
volume sitoplasma yang mencerminkan kebutuhan akan metabolisme aerob
dalam otot jantung secara terus menerus. Sebagai perbandingan, hanya sekitar
2% serabut otot
Bentuk sel-sel otot jantung yaitu silindris, bercabang, dan memanjang, inti
sel lebih dari satu terletak di tengah sel. Sel otot jantung bersifat involunter
dan termasuk saraf otonom, gerakannya tidak cepat lelah. Ciri khas dari otot
jantung yaitu diskus interkalaris.

Gambar :
Mikroskopis sel otot jantung.

Sel otot jantung memiliki diskus interkalaris, berupa garis gelap


melintang yang tersusun ireguler. Diskus ini merupakan kompleks pertautan
antar sel otot jantung untuk membantu kontraktilitas otot jantung. Pada diskus
interkalaris akan banyak ditemukan struktur hubungan antar sel seperti
desmosom, mengikat sel sel otot jantung dan mendukung kontraktilitas sel
otot jantung secara bersamaan.

C. Penyusun katup jantung


Katup jantung terdiri atas jaringan ikat fibrosa padat di pusat (yang
mengandung serat kolagen maupun elastin), yang kedua sisinya dilapisi oleh
lapisan endotel. Dasar katup melekat pada annulus fibrosus yang meruPakan
bagian dari skeleton fibrosa. Regio fibrosa yang padat ini di sekitar katup
jantung menambatkan dasar katup dan merupakan tempat origo dan insersio
serabut otot jantung.
D. Lapisan pembuluh darah

Semua pembuluh darah yang berukuran lebih besar dari diameter tertentu
memiliki ciri strukfural yang sama dan menunjukkan gambaran umum
konstruksinya.

Perbedaan di antara berbagai jenis pembuluh sering tidak jelas karena


peralihan dari satu jenis pembuluh ke jenis lainnya berlangsung secara
bertahap. Pembuluh darah umumnya terdiri atas lapisan atau tunika berikut (L.
tunica, selubung). Tunika intima memiliki satu lapis sel endotel, yang ditopang
oleh selapis tipis subendotel jaringan ikat longgar yang kadang-kadang
mengandung sel otot polos. Pada arteri, intima dipisahkan dari tunika media
oleh suatu lamina elastica intema, yaitu komponen terluar intima. Lamina ini,
yang terdiri atas elastiry memiliki celah (fenestra) yang memungkinkan
terjadinya difusi zat untuk memberikan nutrisi ke sel-sel bagian dalam dinding
pembuluh. Karena tekanan darah dan kontraksi pembuluh menghilang pada
saat kematian, tunika intima arteri pada umumnya tampak berombak-ombak
pada sediaan jaringan .

Tunika media, yaitu lapisan tengatr, terutama terdiri atas lapisan


konsentris sel-sel otot polos yang tersusun secara berpilin .Di antara sel-sel
otot polos, terdapat berbagai serat dan lamela elastin, serat retikular kolagen
tipe III, proteoglikan, dan glikoprotein yang kesemuanya dihasilkan sel-sel ini.
Pada arteri, tunika media memiliki lamina elastica externa yang lebih tipis,
yang memisahkarmya dari tunica adventitia. .

Tunica adventitia atau tunica externa terutama terdiri atas serat kolagen
tipe I dan elastin .Lapisan adventisia berangsur menyatu dengan jaringan ikat
stromal organ tempat pembuluh darah berada.

Gambar: Lapisan pada pembuluh darah.


a. Tunika intima
Merupakan lapisan paling tipis dan paling dalam yang kontak
langsung dengan darah. Tersusun atas endotel selapis dengan lapisan
subendotel jaringan ikat longgar yang kadang mengandung otot polos. Pada
arteri dan vena besar, di antara tunika intima dan media terdapat lamina
elastika interna yang terdiri atas serabut elastin dengan banyak fenestra untuk
difusi air dan nutrisi ke lapisan dalam pembuluh.
b. Tunika media

Merupakan lapisan paling tebal yang tersusun atas lapisan konsentris


otot polos. Di antara sel otot polos terdapat berbagai serabut jaringan ikat
elastin ; retikular kolagen; substansi dasar; substansi dasar proteoglikan,
glikoprotein. Tunika media jauh lebih tebal pada dinding arteri, selain itu pada
arteri, terdapat lamina elastika eksterna yang serupa dengan lamina elastika
interna.

c. Tunika adventitia
Tersusun atas serat kolagen tipe I dan elastin. Lapisan ini lebih tebal
pada vena dan akan menyatu dengan stroma jaringan ikat organ.
Terdapat 2 pembuluh darah ,yaitu:
1. Arteri
a. Arteri Besar
Aorta dan percabangannya yang didominasi serabut elastin
pada tunika media. Arteri jenis ini berperan menstabilkan aliran
darah, sehingga makin bertambah usia, makin tebal pula lamina
elastika. Kedua lamina elastika pada arteri ini tampak serupa,
sedangkan tunika adventitia pada jenis ini relatif kurang
berkembang.
Gambar: Mikroskopis arteri besar.

b. Arteri Sedang
Arteri yang membawa darah dari aorta dan percabangannya
menuju organ. Arteri jenis ini didominasi banyak lapisan sel otot
polos pada tunika media. Biasanya hanya tampak lamina elastika
interna, lamina elastika eksterna biasa hanya ada pada arteri yang
berdekatan dengan percabangan aorta.
c. Arteri Kecil
Merupakan percabangan arteri terkecil yang hanya memiliki
1-2 lapis otot polos tunika media. Tunika intima hanya terdiri atas
selapis endotel, tanpa tunika adventitia. Arteriol umumnya sangat
kecil dengan diameter < 5mm. Pada beberapa jaringan dan organ
seperti kulit tangan dan kaki, terdapat anastomosis arteriovenosa
berupa gabungan arteriol dan venula. Pada anastomosis ini
biasanya arteriol memiliki tunika media dan adventitia yang tebal.
2. Vena
a. Vena besar

Memiliki tunika intima dengan lapisan subendotel. Tunika


media tipis didominasi elastin dengan sedikit otot polos, begitu
pula tunika adventitia juga didominasi elastin. Katup vena sangat
mencolok pada vena besar, katup terdiri atas lipatan tunika intima
kaya elastin yang dilapisi endotel.

Gambar : Mikroskopis vena besar.


b. Vena Sedang

Tunica intima sangat tipis,jika ada strukturnya sama dengan


vena besar dengan tunica media dibatasi oleh anyaman serabut
elastis. Tunica media lebih tipis dibandingkan arteri yang
didampinginya. Terdiri atas serabut otot polos sirkuler yang
dipisahkan oleh serabut kolagen yang memanjang dan beberapa
fibroblas. Tunica adventitia lebih tebal dari tunica medianya dan
merupakan jaringan pengikat longgar dengan berkas-berkas serabut
kolagen dan anyaman serabut elastis.

c. Vena Kecil

Beberapa kapiler yang bermuara dalam sebuah pembuluh


dengan ukuran 15 – 20 mikron yang disebut venula. Dindingnya
terdiri atas selapis sel endotil yang diperkuat oleh serabut retikuler
dan fibroblas. Venula juga berperan dalam pertukaran zat.

2). Depolarisasi yang dimulai dari nodus SA tersebar secara radial ke seluruh atrium
kemudian menyatu di nodus AV. Depolarisasi atrium akan tuntas dalam waktu sekitar 0,1
detik. Karena hantaran di nodus AV lambat, terjadi perlambatan sekitar 0,1 detik
(perlambatan nodus AV) sebelum eksitasi menyebar ke ventrikel. Perlambatan ini
diperpendek oleh perangsangan saraf simpatis jantung dan akan memanjang akibat
perangsangan vagus. Dari puncak septum, gelombang depolarisasi menyebar secara cepat di
serabut purkinje ke semua bagian ventrikel. Depolarisasi otot ventrikel dimulai dari sisi kiri
septum antar ventrikel dan bergerak pertama ke kanan melintasi bagian tengah septum.
Gelombang depolarisasi kemudian menyebar ke bagian bawah septum menuju apeks jantung.
Gelombang kemudian kembali di sepanjang dinding ventrikel ke alur AV, dan berjalan terus
dari permukaan endocardium ke epikardium.
Impuls-Nodus SA-Nodus AV-berkas HIS—crush dextrum&sinistrum-serabut
purkinje-miokardium.
 Pengaruh saraf, yaitu:
- Simpatis: meningkatkan denyut jantung(norepinefrin) Na&Ca perpindahan
cepat atau depolarisasi
- Parasimpatis: menghambat denyut jantung

3). Kontraksi otot jantung (ventrikel)


- Istilah “perangkai eksitasi-kontraksi” menujuk pada mekanisme saat potensial aksi
menyebabkan myofibril otot berkontraksi. Bahwa ada perbedaan dalam mekanisme
ini pada otot jantung, yang mempunyai akibat yang penting pada sifat-sifat kontraksi
otot jantung.
Otot jantung
- Seperti halnya pada otot rangka, bila potensial aksi menjalar sepanjang membrane
otot jantung, potensial aksi akan menyebar ke bagian dalam serabut otot jantung
sepanjang membrane tubulus T. Potensial aksi tubulus T selanjutnya bekerja pada
membrane sarkoplasmik longitudinal yang menyebabkan pelepasan ion-ion kalsium
ke dalam sarkoplasma otot & RE sarkoplasmik. Dalam seberapa ribu detiknya, ion-
ion Ca+ akan berdifusi ke dalam myofibril & mengatalisis reaksi kimiawi yang
mempermudah pergeseran (sliding) filament aktivisi & miosin satu sama lain, hal ini
akan menimbulkan kontraksi otot.
Otot polos
- Otot polos mengandung filament aktin & miosin yang mempunyai sifat kimiawi mirip
dengan sifat kimiawi filament aktin & miosin di otot rangka. Otot polos tidak
mengandung kompleks troponin normal yang dibutuhkan pada pengaturan kontraksi
otot rangka. Filamen aktin & miosin akan saling berinteraksi satu sama lain.
Selanjutnya proses kontraksi diaktifkan oleh ion kalsium & adenosine triposfat (ATP)
dipecah menjadi adenosine difosfat (ADP) untuk memberikan energy bagi kontraksi.

4). Nodus SA sebagai pacemaker jantung


- Frekuensi pelepasan impuls dari nodus SA jauh lebih cepat dari pada frekuensi
pelepasan alami baik dari nodus AV atau serabut purkinje. Nodus SA melepaskan
impuls kembali sebelum salah satu dapat mencapai nilai ambangnya untuk self-
excitation. Impuls yang baru dari nodus SA akan merangsang nodus AV dan serabut
purkinje sebelum terjadi self-excitation dikedua bagian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

1. DerricksonB.TortoraGJ.Dasar Anatomi dan Fisiologi. Edisi 13. Volume 2.


Penerbit Buku Kedokteran (EGC). Jakarta.2017.
2. Guyton A.C, dan Hall, J.E. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12.
Penterjemah: Ermita I, Ibrahim I. Singapura: Elsevier.
3. Richard S, Snell. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem.EGC.Jakarta.2010.
4. Mesdher L.Histologi Dasar Junqueira Text dan atlas.Ed 12.EGC.2012.
5. Ganong, WF. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. EGC.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai