Anda di halaman 1dari 7

SALURAN NAFAS DAN HOMEOSTASIS CARDIOVASCULAR

MINGGU 4
BLOK 2.1

NAMA : Kayyis Firzadie


NPM : 119170085
KELAS :A

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2020
Saluran Nafas dan Homeostasis Cardiovascular

Saat ini kuliah dilaksanakan secara daring atau bisa disebut kuliah online. Hal ini
disebabkan karena wabah virus covid-19. Kita selaku mahasiswa/i UGJ dianjurkan agar tetap
di rumah untuk mencegah penularan semakin luas dan kuliah dilaksanakan secara daring.
Pada minggu ke 4 saya mengikuti beberapa lecture, pertama lecture dokter Dindin yang
membahas materi tentang embriologi paru, kedua lecture dokter Witri yang membahas
tentang organ paru, ketiga ada lecture histologi saluran pernafasan atas yang disampaikan
oleh dokter Herry, kemudian lecture dokter Gara yang membahas tentang genetika sistem
respirasi, dan terakhir ada lecture dokter Bambang yang membahas mikrosirkulasi dan sistem
limfatik. Jadi di minggu ke 4 saya mempelajari tentang anatomi, histologi, fisiologi, dan
genetika.

Pada hari senin tanggal 27 April 2020 saya mengikuti lecture pertama di minggu ke 4
yaitu lecture dokter Dindin yang disampaikan melalui ppt plus voice recorder. Judulnya
adalah perkembangan sistem respirasi, perkembangan susunan pernafasan diawali mulai pada
usia mudigah 4 minggu dengan terbentuknya primodium susunan pernafasan atau disebut
juga difertikulum pernafasan yang tampak sebagai pertumbuhan keluar dari dinding ventral
forgat atau usus depan. Dari lapisan entoderm akan terbentuk epitel lapisan dalam laring,
trakea, bronkus, dan paru-paru. Kemudian ada lapisan mesoderm spangnik itu membentuk
tulang rawan, otot trakea, dan juga paru-paru.

Pada awalnya difertikulum pernafasan memiliki hubungan terbuka dengan usus depan
atau forgat, kemudian meluas ke kaudal meyebabkan terpisah dari usus depan akibat
perkembangan dua rigi oesophagotrakealis. Kedua rigi itu akan bersatu membentuk septum
atau sekat oesophagotrakealis, dimana usus depan terpisah menjadi oesophagus dibagian
dorsal, trakea dan tunas paru di bagian ventral. Primodium pernafasan akan mempertahankan
hubungan terbukanya dengan pharing melalui aditus laringicus, aditus laringicus ini yang
menghubungkan trakea dengan laring.

Mengenai pembentukan dalam laring, lapisan dalam laring berasal dari entoderm,
tulang rawan dan ototnya berasal dari mesenkim lengkung insang. Akibat proliferasi
mesenkim, aditus laringicus berubah bentuk jadi bentuk T, perubahan lengkung insang yang
ke empat dan ke enam itu berubah menjadi cartilage tiroidea, cricoidea, arytenoidea dan
karena perubahan tersebut aditus laringicus bentuk yang dewasa sudah dapat dikenali.
Pembentukan trakea, bronkus, dan paru-paru. Selama pemisahan dengan usus depan,
primodium pernafasan membentuk bangunan di garis tengah yaitu trakea, 2 kantung lateral
merupakan tunas dari paru-paru, tunas paru sebelah kanan akan membelah menjadi 3 cabang
bronkus utama, dan tunas paru kiri akan membentuk 2 cabang bronkus utama hal ini
menunjukan jumlah lobus paru. Pertumbuhan selanjutnya ke arah kaudal dan lateral tunas
paru akan menembus rongga selom. Perkembangan trakea dan paru-paru pada usia 5 minggu
sudah terbentuk cabang bronkus utama, pada usia 6 minggu tunas paru-paru bercabang ke
arah kaudal dan lateral sampai menembus rongga selom, dan pada usia 8 minggu sudah mulai
tampak pembentukan lobus paru-paru yaitu kanan terdiri dari 3 lobus dan kiri terdiri dari 2
lobus.

Pematangan paru-paru, sampai dengan bulan ke 7 kehidupan sebelum lahir, bronkioli


terus menerus akan membelah menjadi saluran yang lebih banyak dan kecil, kemudian
saluran darahnya meningkat secara bertahap. Pernafasan bisa terjadi bila sel bronkiolus
respiratorius berubah bentuk dari kubus menjadi sel gepeng tipis. Selama bulan ke 7 itu
terdapat sejumlah kapiler yang cukup untuk menjamin pertukaran gas yang akan menjadi
janin premature secara bertahap. Dua bulan terakhir sebelum lahir itu jumlah sakus
terminalisnya meningkat secara bertahap. Pada bulan terakhir sebelum lahir paru-paru terisi
cairan yang mengandung kadar CL tinggi, sedikit protein, sejumlah lendir dari kelenjar
bronkus, ketika pernafasan dimulai pada saar lahir, sebagian besar cairan paru-paru dengan
cepat diserap oleh kapiler dan getah bening. Itulah materi yang disampaikan oleh dokter
Dindin dalam ppt plus voice recordernya.

Berlanjut ke lecture pada hari selasa tanggal 28 April 2020. Pada hari itu ada 2 lecture
yaitu lecture dokter Witri dan lecture dokter Bambang. Pada jam 8 pagi dimulai dengan
lecture dokter Witri yang membahas organ paru, beliau mengatakan sistem respirasi itu
merupakan sistem yang sangat penting bagi tubuh kita selaku manusia karena melalui sistem
respirasi ini lah kita memperoleh oksigen kemudia terjadi juga pertukaran co2, sangat penting
oksigen ini untuk metabolisme tubuh. Struktur anatomi yang berperan untuk pernafasan ada
cavum nasi, di mana nanti udara dari luar akan masuk menuju ke cavum nasi, dari cavum nasi
udara akan melewati pharing. Pharing dibagi menjadi tiga, yang berbatasan dengan cavun
nasi namanya naso pharing, kemudian yang berbatasan dengan mulut itu oropharing, dan
yang berbatasan dengan laring namanya laringea. Setelah tadi udara dari cavum nasi
kemudian ke nasopharing berlanjut ke oropharing dan masuk ke laring.
Udara dari laring akan diteruskan ke trakea, kemudian akan masuk ke bronkus.
Bronkus itu seperti ranting pohon, jadi seperti ada cabang-cabangnya mulai dari yang
pertama itu adalah bronkus primer atau bronkus principalis, kemudia ada bronkus lobalis atau
bronkus sekunder yang bercabang lagi menjadi bronkus segmentalis atau bronkus tersier
kemudian bercabang lagi menjadi bronkus terminalis kemudian lebih kecil lagi bronkiolus
respiratorius kemudian menuju duktus alveolaris, sakus alveolaris, dan alveoli. Jadi dari
trakea akan bercabang menjadi bronkus di mana nanti dia akan bercabang lebih kecil lagi.

Secara anatomi traktus respiratorius akan dibagi menjadi traktus respiratorius yang
atas dan bawah. Untuk yang atas itu dari cavum nasi sampai ke laring, kemudian yang bawah
itu dari trakea sampai ke alveoli. Paru itu berada di cavum thorax di mana ada pelindungnya
yang namanya tulang-tulang costae, karena organ ini yang sangat vital dan penting sehingga
kalo terbentur atau terkena trauma ada perlindungan dari tulang cotae.

Laring berlokasi dibagian anterior dari leher, laring secara anatomi berada di posisi
yang sejajar dengan vertebra C3-C6, laring berfungsi untuk pernafasan, tetapi ada fungsi
yang lain yaitu memproduksi suara. Kemudian berfungsi juga sebagai proteksi dari trakea
agar makanan tidak masuk ke traktus repiratorius, laring ini berupa koneksi perbatasan antara
hipofaring bagian bawah laring dengan trakea. Laring teridi dari 3 cartilago yang single dan 3
cartilago yang berpasangan, untuk yang single itu cartilago epiglotica, thiroidea, cricoidea.
Kemudian cartilage yang berpasangan adalah arytenoid konikulata dan kunefom, dan di
laring juga terdapat ototnya yaitu muskulus crikoaritenoid.

Struktur laring dari bagian dalam bisa dilihat ada plika vokalis dan plika vestibularis
serta rima glottis, fungsi dari plika tersebut berbeda. Untuk plika vokalis berperan dalam
produksi suara yang di sarafi oleh nervus vagus, plika vestibularis berperan mempertahankan
fungsi dari pada laring untuk bernafas dan mecegah makanan maupun minuman yang masuk
pada saat kita menelan itu memasuki traktus respiratorius, dan rima glottis berperan untuk
isnpirasi.

Trakea itu seperti cincin yang terdiri dari cartilago yang seperti bentuk huruf C yang
dibelakangnya terdapat otot dan dibagian posterior berbatasan dengan oesophagus. Kemudian
dari trakea akan bercabang menjadi 2 yaitu bronkus principalis dextra dan bronkus principalis
sinistra, tentunya cabang dari kedua bronkus itu berbeda mulai dari bentuknya cabangnya dan
juga lebih tumpul karena di tengahnya ada jantung, yang lebih tumpul itu bronkus yang
sebelah kiri, percabangan dari bronkus itu oleh bifurcatio trakea dan yang menonjol karina.
Berlanjut ke paru-paru, paru itu ada 2 kanan dan kiri. Masing-masing itu memiliki
lobus dengan jumlah yang beda, paru sebelah kiri terdiri dari 2 lobus dan paru sebelah kanan
terdapat 3 lobus. Dari lobus paru ini akan ada lagi penggolongan yaitu namanya segmen paru.
Itulah materi yang disampaikan oleh dokter Witri kurang lebih selama 40 menit di aplikasi
daring zoom.

Selanjtunya ada lecture dari dokter Bambang yang membahas mikro sirkulasi dan
sistem limfatik, beliau menyampaikan melalui aplikasi daring zoom. Pertama beliau
menjelaskan perbedaan cairan intraseluler dan cairan ekstra seluler, cairan tersebut ada
dikandungan elektrolit dan kandungan proteinnya. Materi yang dibahas oleh dokter Bambang
hanya cairan ekstraseluler, cairan ekstraseluler itu terdiri dari cairan interfisial dan cairan
plasma darah, untuk cairan plasma darah sendiri itu bandingan kandungannya dari total
cairan tubuh sekitar 55% sedangkan interfisial atau untersisium itu sekitar 15%. Cairan
interfisial atau interfisium dengan plasma darah itu hampir mirip kandungannya, hanya
dipisahkan oleh kapiler antar intefisial dan plasma darah, itu adalah komposisi cairan yang
ada di tubuh manusia.

Di kapiler itu sendiri dibagi berbagai macam kapiler, kapiler itu pembuluh darah kecil
seperti arteriol, arteri, venol, vena. Berbagaimacam tipe kapiler tersebut dibedakan dari jenis
membranenya atau lapisannya, ada yang sifat continue itu membrane yang rapat-rapat, ada
juga sifat yang discontinue itu epitelnya renggang, ada lagi yang sifatnya venestrata atau
berlubang, semua itu disesuaikan oleh jenis organnya. Contohnya di venestrata itu seperti
ginjal karena sifatnya seperti menyaring.

Dokter Bambang mengatakan arteri dibawa dari jantung sedangkan vena itu
mengembalikan sirkulasinya kembali ke dalam jantung, arteri ini besifat
resistensivaskulernya tinggi karena dia terdiri dari lapisan otot polos yang cukup tebal dan
cukup banyak. Darah yang dipompakan keluar dari ventrikel akan diterima oleh arteri, laliu
dialirkan ke dalam pembuluh-pembuluh darah kecil termasuk arteriol terus kemudian nanti
kepada vena atau venol kemudian ke vena untuk dikembalikan ke jantung. Tekanan yang
tinggi di pembuluh darah biasa disebut dengan tekanan hidrostatik, untuk tekanan yang
diluarnya adalah osmotik dan terjadi filtrasi apabila tekanan hidrostatik lebih besar dari
tekanan osmotik dan jika terjadinya reabsorpsi itu tekanan osmotik lebih besar dari tekanan
hidrostatik. Ini adalah prinsip difusi artinya perbedaan tekanan, dan itulah semua materi yang
disampaikan oleh dokter Bambang melalui aplikasi daring zoom.
Pada hari rabu tanggal 29 April 2020 ada lecture dokter Herry yang membahas
tentang histologi saluran pernafasan atas, beliau mengatakan bronkiolus itu sebagai yang
menghantarkan udara. Sel-sel yang terdapat pada sistem respirasi yaitu sel silindris bersilia
nah iu sel yang paling banyak, terus kemudian ada sel goblet itu yang menghasilkan mucus
terus ada sel sikat ata sel brust terdapat mikropili gunanya untuk membersihkan, kemudian
ada sel basal yaitu sel dasarnya.

Masuk ke pharing, pharing itu dibagi menjadi 3 menurut dokter Herry. Yang pertama
ada nasopharing yang berhubungan dengan nasal kemudian ada oropharing yang ke arah otak
dan laringopring yang ke arah lairng. Letak dari nasopharing berada dibawah otak didasar
tengkorak didasar palatum. Nasopharing epitelnya bersilia dan ada sel gobletnya atau bisa
disebut epitel resiratori kemudian oropharing epitelnya berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk,
dan laringopharing itu epitelnya masih sama dengan oropharing yaitu epitel berlapis gepeng
tanpa lapisan tanduk.

Untuk tulang dibagian laring itu tulangnya tulang rawan, tulang-tulang itu
dihubungkan oleh ligamentum-ligamentum dan otot, fungsinya yaitu sebagai penyokong
mencegah makanan masuk ke dalam trakea. Itulah sebagian materi yang disampaikan oleh
dokter Herry melalui aplikasi daring zoom.

Lecture terakhir di minggu ke 4 pada hari sabtu tanggal 2 Mei 2020 ada lecture dari
dokter Gara yang membawakan materi tentang genetika sistem respirasi. Dokter Gara
menjelaskan bahwa fungsi gen itu sebagai pengatur, jadi pengatur di tubuh kita yang akan
bisa menyebabkan tubuh kita proteinnya terbentuk sesuai dengan fungsinya. Misalnya gen
HHIP (hedgehog interacting protein) yang berfungsi untuk perkembangan paru, kemudian
ada GPR126 (G protein coupled reseptor 126) yang fungsinya menurut dokter Gara masih
belum diketahui tetapi ada kaitannya dengan perkembangan paru menurut beliau, kemudian
ada ADAM19 (A disintigerin dan metalioproteinase 19) berfungsi untuk migrasi sel
kemudian intraksi sel-sel mati, ada lagi gen AGER (Advance glycation dan produk reseptor)
yang fungsinya untuk signal reseptor, dan masih banyak lagi contoh-contoh gennya.

Jadi perkembangan dari awal sistem respirasi adalah gen-gen tersebut, yang nantinya
akan berpangaruh dalam proses perkembangan. Itu semua adalah materi genetika yang saya
rangkum dari lecture dokter Gara pada hari sabtu tanggal 2 Mei 2020 sekaligus lecture
terakhir pada minggu ke 4 ini.
Referensi

1. RGerard.j.Tortora. Dasar Anatomi dan Fisiologi EGC: penerbit buku kedokteran. Edisi
13;2016.

2. Drake RL, Vogl AW, Mitchell AWM. Gray Dasar-dasar Anatomi. Edisi 2 Canada:
Elsevier ;2018

3. Hall EJ Guyton dan Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 12. Elsevier.
Singapura;2016.

4. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi 9. Jakarta. EGC: 2019.

5. Victor p. Eroschenko. Difiore. Atlas histologi. EGC: penerbit buku kedokteran. Edisi
13;2015.

6. Murray, R, K., Granner, D, K., & Rodwell, V.W. Biokimia Harper (30 ed). Jakarta: Buku
Kedokteran EGC; 2019.

Anda mungkin juga menyukai