Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nurlaelatul Hasanah

Nim : 181100495
TUGAS MERANGKUM
1. Pengertian Atresia Ani
Atresia ani atau disebut juga anus imperforate adalah salah satu jenis cacat atau kelainan sejak
lahir. Pada kondisi ini, perkembangan janin mengalami gangguan sehingga bentuk rektum
(bagian akhir usus besar) sampai lubang anus umumnya terbentuk tidak sempurna. atresia ani,
kelainan juga bisa terjadi di area tubuh yang lain seperti kelainan di organ pencernaan, saluran
kemih, hingga kelamin. Umumnya dikategorikan sebagai berikut: Kelainan di tingkat bawah
yakni berupa lubang anus yang menyempit atau sama sekali tertutup akibat usus rektum yang
masih menempel pada kulit. Lubang anus yang tertutup umumnya disertai dengan cacat lahir
lain, seperti gangguan jantung, masalah pada sistem saraf pusat, atau anomali pada tangan dan
kaki. Kelainan di tingkat atas yaitu posisi usus besar yang terletak di rongga panggul bagian atas
dan terbentuknya fistula yang menghubungkan rektum dan kandung kemih, uretra, atau vagina.
Fistula merupakan terowongan abnormal yang muncul antara dua saluran normal seperti antara
pembuluh darah, usus, atau organ tubuh.Lubang posterior atau kloaka yang persisten yakni
kelainan yang menyebabkan rektum, saluran kemih, dan lubang vagina bertemu pada satu
saluran yang sama
2. Risiko Atresia Ani
Ada berbagai macam faktor yang bisa meningkatkan risiko atresia ani pada bayi, antara lain:
Jenis kelamin. Atresia ani terjadi lebih banyak pada bayi laki-laki dibandingkan bayi perempuan.
Memiliki cacat lahir lainnya. Ibu menggunakan steroid inhalers selama masa kehamilan.
3. Penyebab Atresia Ani
Dalam kondisi normal, saluran kemih, lubang anus, dan kelamin akan terbentuk pada usia
kehamilan delapan minggu melalui proses pembelahan dan pemisahan dinding-dinding
pencernaan janin. Namun, bila terjadi gangguan pada masa perkembangan janin tersebut, hal
ini bisa memicu atresia ani. Hingga saat ini, penyebab gangguan perkembangan ini belum
diketahui secara pasti, tapi ahli menduga bahwa atresia ani disebabkan oleh faktor keturunan
atau genetika.
4. Gejala Atresia Ani
Gejala-gejala atresia ani biasanya terlihat jelas setelah bayi lahir, antara lain:
Bayi tidak memiliki lubang anal. Pada bayi perempuan, posisi lubang anal berada di tempat yang
salah, seperti terlalu dekat dengan vagina. Bayi tidak buang air besar selama 24 sampai 48 jam
pertama kehidupan. Feses keluar melalui tempat yang salah, seperti uretra, vagina, skrotum,
atau pangkal penis. Perut bengkak.
5. Atresia Ani
Dokter biasanya bisa mendiagnosis atresia ani dengan melakukan pemeriksaan fisik setelah
lahir. Pemeriksaan seperti X-ray perut dan USG perut juga diperlukan untuk membantu
menentukan tingkat keparahan kelainan. Setelah mendiagnosis atresia ani, dokter anak juga
perlu menguji kelainan lainnya terkait dengan kondisi ini. Beberapa jenis tes yang biasanya
digunakan, antara lain:
Sinar X tulang belakang untuk mendeteksi kelainan tulang.
tulang belakang untuk mencari kelainan pada tubuh vertebral atau tulang belakang.
untuk mendeteksi anomaly jantung.
untuk mencari bukti cacat esofagus seperti pembentukan fistula dengan trakea atau batang
tenggorokan.

Atresia Ani

Sebagian komplikasi dapat terjadi pada saat operasi yang berhubungan dengan saluran pencernaan.
Operasi pembuatan lubang pengganti anus (kolostomi), misalnya, bisa menyebabkan risiko infeksi
organ-organ kemih meningkat. Selain itu, komplikasi yang bisa terjadi adalah stenosis (penyempitan)
pada lubang anus buatan. Ini terjadi apabila kulit pasien mempunyai kecenderungan membentuk keloid
(jaringan parut). Kondisi ini mengharuskan perbaikan kembali dengan cara operasi.

Pengobatan Atresia Ani

Untuk penanganan atresia ani, disarankan untuk melakukan pemeriksaan dini. Berdasarkan hasil
pemeriksaan ini, dokter akan mempertimbangkan prosedur yang akan dipilih sesuai dengan kondisi
kesehatan bayi. Pada bayi yang tidak memiliki lubang anus, ia akan diberi asupan melalui infus. Jika ada
fistula (terowongan abnormal yang muncul antara dua saluran normal seperti antara pembuluh darah,
usus, atau organ tubuh) biasanya dokter akan menyarankan penggunaan antibiotik. Pada sebagian besar
kasus lubang anus yang tertutup akan membutuhkan operasi secepatnya guna membentuk saluran
pembuangan untuk kotoran. Namun begitu, operasi ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi karena
posisi organ yang mengalami gangguan terletak jauh dalam panggul. Belum lagi faktor usia bayi yang
sangat muda sehingga risiko komplikasi juga semakin meningkat.

Pencegahan Atresia Ani

Lakukan pemeriksaan kandungan dengan rutin dan ketahui tumbuh kembang bayi untuk mengetahui
sejauh mana pertumbuhannya.

Anda mungkin juga menyukai