Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM KERJA

INSTALASI BEDAH SENTRAL TAHUN


2020

RUMAH SAKIT RIZANI

JL. Raya Surabaya-Situbondo KM. 135 Sumberrejo

Paiton - Probolinggo
PROGRAM KERJA INSTALASI BEDAH SENTRAL

RUMAH SAKIT RIZANI PAITON

1. PENDAHULUAN

Peningkatan mutu pelayanan merupakan prioritas utama di RS RIZANI paiton, tidak


terkecuali di Instalasi Bedah Sentral yang merupakan unit penunjang dari pelayanan kesehatan yang
tersedia. Sebagai perwujudan dari tekad tersebut diatas harus ditunjang dengan perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, serta tindak lanjut yang baik, yang meliputi seluruh kegiatan yang dilakukan
di Instalasi Bedah Sentral baik dari segi sarana, prasarana, sumber daya manusia serta kegiatan
penunjang yang lain.
Agar semua kegiatan di Instalasi Bedah Sentral dapat berjalan dengan baik dan terwujud
sesuai dengan yang telah direncanakan maka yang termasuk dalam program kerja tahunan ini
adalah tentang pelayanan, upaya peningkatan mutu, sumber daya manusia, fasilitas, pengendalian
infeksi rumah sakit, kesehatan dan keselamatan kerja, serta keselamatan pasien, yang tidak kalah
penting dari semua hal diatas adalah analisa dari seluruh kegiatan tahun sebelumnya, dan hasilnya
digunakan sebagai acuan penyusun program kerja tahun berikutnya.

2. LATAR BELAKANG

Menghadapi era globalisasi ini, dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
demikian pesat, telah mengubah segalanya menjadi modern, cepat dan terbuka. Informasi menjadi
lebih terbuka dan mudah diakses oleh semua orang yang menginginkannya. Rumah sakit sebagai
institusi untuk orang-orang sakit ikut pula terkena dampak dari perkembangan ini. Peralatan dan
metode baru mulai mengalir ke rumah sakit, pasien, dan keluarga yang menggunakan jasa juga
memiliki pengetahuan yang meningkat tentang kesehatan, karena informasi yang mudah diakses.
Instalasi Bedah Sentral RS RIZANI paiton dalam menghadapi hal tersebut juga mencoba
mengantisipasi dengan menyiapkan sumber daya manusia sebagai ujung tombak pelayanan, dimana
harus selalu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan baik melalui pendidikan formal maupun
non formal sehingga dapat meningkatkan pengetahuan kognitif, afektif dan psikomotor yang
menunjang pelayanan sebagai upaya memberikan pelayanan yang handal dan professional sehingga
memuaskan semua pihak. Pelayanan yang bermutu dan professional juga harus ditunjang dengan
sarana dan prasarana yang memadai sesuai kebutuhan, berfungsi baik, akurat, aman bagi pasien dan
petugas, dan tentunya harus didukung dengan pemahaman dan kepatuhan terhadap standart
prosedur operasional yang telah ditetapkan. Semakin banyak dan perkembangnya rumah sakit lain
yang berlomba untuk memberikan pelayanan terbaiknya , Instalasi Bedah Sentral RS RIZANI
paiton terus berusaha mengembangkan diri dan meningkatkan mutu pelayanan agar dapat
menunjang RS RIZANI paiton dalam menjadi pilihan utama dari rumah sakit lain yang ada di
Kabupaten Probolinggo.
Kunjungan pasien Instalasi Bedah Sentral selama tahun 2018 masih fluktuatif. Terlepas dari
pengaruh ekonomi, sosial dan budaya yang memepengaruhi keputusan masyarakat. Instalasi Bedah
Sentral tetap harus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar dapat meningkatkan
jumlah kunjungan pasien
Sehubungan dengan terus meningkatnya angka tindakan di instalasi bedah sentral maka perlu
dilakukan persiapan yang matang sehingga pelayanan tindakan pembedahan dapat berjalan dengan
baik untuk menjamin keamanan dan keselamatan pasien. Persiapan yang harus dilakukan meliputi
sarana, prasarana, sumber daya manusia yang profesional serta standart prosedur tindakan. Semua
permasalahan sekecil apapun harus diperbaiki untuk meningkatkan mutu pelayanan, sehingga RS
Rizani akan lebih diminati oleh masyarakat di Kabupaten Probolinggo.
Pada tahun 2019 indikator mutu yang masih belum tercapai adalah keterlambatan
operasi lebih dari 30 menit, standart pencapaiannya (2%) sedangkan hasil tertinggi yang di
dapat (30%) pada bulan agustus

3. TUJUAN PROGRAM KERJA IBS

1. Tujuan Umum :
Tujuan Umum program Kerja Instalasi Bedah Sentral RS Rizani adalah memberikan
pelayanan yang prima sesuai standar pelayanan yang ditetapkan perundang-undangan
dimana pasien safety sebagai prioritas utama.
2. Tujuan Khusus :
a. Memberikan pelayanan yang prima dan sesuai standar pelayanan.
b. Memberikan pelayanan yang aman (safety)
c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM sesuai standar pelayanan.
d. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan indikator mutu RS Rizani.
4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan Pokok merencanakan, menyusun, mengusulkan, mengevaluasi dan


melaporkan seluruh kegiatan pelayanan di ruang perawatan
Rincian kegiatan Pelayanan di Instalasi Bedah Sentral:
1. Perencanaan kebutuhan sarana prasarana.
2. Pengembangan SDM
a. Perencanaan kebutuhan ketenagaan
b. Pengembangan SDM
c. Pelaksanaan orientasi tenaga baru
d. Penilaian Kinerja karyawan
3. Mutu
a. standar mutu area klinis
b. indikator mutu wajib
c. Indikator penerapan SPM

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Pelaksanaan Kegiatan Instalasi bedah sentral sebagai berikut :

No Kegiatan Cara Pelaksanaan


1 Memberikan pelayanan Ketaatan melakukan tindakan terkait
pembedahan secara profesional pembedahan sesuai dengan standar
sesuai dengan standart prosedur prosedur yang telah ditetapkan :
yang telah ditetapkan dengan
1. Pengaturan jadwal operasi
mengedepankan keamanan dan
keselamatan pasien. 2. Melaksanakan tindakan
pembedahan sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan
3. Menurunkan tingkat pembatalan
operasi dengan persiapan pre
operasi sebaik - baiknya
4. Memperpendek waktu tunggu
pasien untuk dilaksanakan
tindakan pembedahan
5. Melakukan serah terima pasien
6. Ketaatan pelaksanaan ceklist
keselamatan pasien operasi (SSC)
7. Melaksanakan kunjungan pra
bedah dan pra anestesi
8. Melaksanakan penandaan lokasi
operasi (side marking)

2 Perencanaan kebutuhan sarana 1. Mendata alat medis dan non


prasarana medis yang ada
2. Menyusun kebutuhan
alat/instrumen bedah
3. Mengusulkan perbaikkan dan
kalibrasi alat kesehatan
4. Mengusulkan kebutuhan alat
medis dan non medis kepada
Kepala Sub. Bagian Perencanaan
dan Pengembangan
3 Perencanaan kebutuhan ketenagaan 1. Mendata jumlah tenaga perawat
bedah/perawat
anestesi/administrasi/ cleaning
service
2. Menghitung kebutuhan tenaga
berdasarkan analisa kebutuhan
tenaga sesuai standar yang
ditetapkan rumah sakit
3. Mengusulkan penambahan jumlah
tenaga perawat
4 Pengembangan SDM 1. Mendata pelatihan apa saja yang
sudah dimiliki oleh perawat,
administrasi dan cleaning service
2. Menyusun kebutuhan pendidikan
dan pelatihan SDM
Mengusulkan pelatihan-pelatihan
di lingkungan internal maupun
eksternal Rumah Sakit yang
terkait dengan peningkatan mutu
pelayanan. Misalnya : Pelatihan
BTCLS, Pelatihan Pasien Safety,
pelatihan instrument, pelatihan
PPI
5 Peningkatan sterilitas dan 1. Berkoordinasi dengan bagian
pengendalian infeksi kamar bedah terkait: CSSD, PPI, IPS
2. pembersihan ruang operasi setiap
selasai dilakukan tindakan
pembedahan
3. pembersihan besar/bongkaran
ruang operasi setiap minggu
4. pengelolaan linen kotor
5. persiapan pasien sebelum dibawa
ke ibs
6. Penggunaan brankard khusus
kamar operasi
7. menghindari penumpukan pasien
di ruang pre medikasi
8. pengaturan regulasi pasien
operasi
6 Pencapaian mutu standar 1. Mengisi form SPM / indikator
pelayanan minimal (SPM) IBS mutu IBS
2. Mengolah dan menganalisa data
terhadap indikator mutu yang
telah ditetapkan rumah Sakit
3. Melaporkan hasil kemasing-
masing penanggung jawab
4. Melakukan evaluasi tiap
bulan/semester/tahun

6. SASARAN
No Kegiatan Sasaran Target
1 Memberikan Dilaksanakannya tindakan terkait pembedahan
pelayanan sesuai dengan standar prosedur yang telah
pembedahan secara ditetapkan :
profesional sesuai 1. Melaksanakan tindakan pembedahan
dengan standart sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
prosedur yang telah 2. Dilaksanakan pergantian piket kamar
ditetapkan dengan bedah untuk operator bedah sesuai dengan
mengedepankan jadwal piket
keamanan dan 3. Turunnya angka pembatalan operasi
keselamatan 4. Waktu tunggu pasien untuk dilaksanakan
pasien. tindakan pembedahan sesuai dengan 100%

standart/tidak lama
5. dilakukannya serah terima pasien
6. Ketaatan pelaksanaan ceklist keselamatan
pasien operasi (SSC)
7. Dilakukan kunjungan pra bedah dan pra
anestesi
8. Dilakukan penandaan lokasi operasi (side
marking) pada saat kunjungan pra bedah
( di ruang rawat inap )

2 Perencanaan Terpenuhinya kebutuhan sarana prasarana sesuai


kebutuhan sarana SPM yang berlaku 100%
prasarana

3 Perencanaan Terpenuhinya kebutuhan ketenagaan berdasarkan


kebutuhan analisa kebutuhan sesuai standar yang ditetapkan 100%
ketenagaan

4 Pengembangan a. Semua perawat IBS memiliki kemampuan


SDM kompetensi sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
100%
b. Semua perawat bedah ( instumen/asisten ) dan
perawat anestesi memperoleh pelatihan sesuai
dengan kompetensi yang diharapkan
5 Peningkatan 1. Angka kejadian ILO <= 1,5%
sterilitas dan 2. Berkoordinasi dengan bagian terkait: CSSD
pengendalian ( alat set operasi siap pakai ), PPI, IPS ( cek
infeksi kamar kuman kamar operasi )
bedah 3. Dilakukan pembersihan ruang operasi setiap
selasai dilakukan tindakan pembedahan
4. Dilakukan pembersihan besar/bongkaran
ruang operasi setiap minggu
5. Pengelolaan linen kotor yang sesuai standar
6. Persiapan pasien sebelum dibawa ke ibs/di 100%
ruang rawat inap : mandi, skiren, area luka
operasi dibersihkan selanjutnya ditutup kassa
7. Pengguanaan brankard khusus kamar operasi,
tidak boleh keluar dari ibs
8. Tidak terjadi penumpukan pasien di ruang
premedikasi
9. Dilakukan regulasi pasien yang masuk ruang
operasi sehingga ada kesempatan pembersihan
ruang setelah digunakan operasi sebelumnya.

6 Pencapaian Tercapainya standar mutu pelayanan ibs pada


terhadap indikator tahun 2020
mutu Indikator penerapan SPM
1. Penundaan operasi
elektif
2. Tidak dilakukannya penandaan lokasi
5%
operasi
3. Operasi ulang dengan diagnosa sama dan
2%
Atau komplikasinya
4. Kesalahan prosedur 0%
operasi 0%
5. Kesalahan lokasi
0%
operasi
0%
0%
6. Kesalahan diagnosa pre dan post
operasi
7. Insiden tertinggalnya instrumen/ kasa/ benda0%
lain saat
operasi 2%
8. Keterlambatan waktu mulai operasi >
30 menit
0%
9. Insiden vagal reflex pada pemasangan
0%
et
10. Kejadian kematian di meja 0%
operasi <6%
11. Kejadian operasi salah orang
12. Komplikasi anastesi karena over dosis,
Reaksi anastesi dan penempatan
Endotracheal tube

7. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan
No Kegiatan 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 12
0 1
No Kegiatan Bulan

1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 12
0 1

1 Memberikan pelayanan
pembedahan secara x x x x x x x x x x x x
profesional sesuai dengan
standart prosedur
2 Perencanaan kebutuhan
x
sarana prasarana

3 Perencanaan kebutuhan
x
ketenagaan

4 Pengembangan SDM x x x x x x x x x x x x

5 Peningkatan sterilitas dan


pengendalian infeksi kamar x x x x x x x x x x x x
bedah
6 Pencapaian mutu standar
x x x x x x x x x x x x
pelayanan minimal (SPM)

8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Waktu Pelaksana
No Kegiatan Pelaporan KET
Evaluasi Evaluasi

1 Memberikan pelayanan Tiap 1 bln Komite PMKP Direktur


pembedahan secara
profesional sesuai
dengan standart
prosedur
2 Perencanaan kebutuhan Tiap akhir Kabid Pelayanan Direktur
sarana prasarana tahun keperawatan,
Ka.Subag
Perencanaan dan
Pengembangan

3 Perencanaan kebutuhan Tiap akhir Kabid Pelayanan Direktur


ketenagaan tahun keperawatan,
Ka.Subag
Perencanaan dan
Pengembangan

4 Pengembangan SDM Tiap awal Kabid Pelayanan Direktur


bulan keperawatan,
Ka.Subag
Perencanaan dan
Pengembangan

Peningkatan sterilitas
5 dan pengendalian Tiap bln Komite PMKP Direktur
infeksi kamar bedah

6 Pencapaian mutu SPM Tiap bln Kabid Pelayanan Direktur


keperawatan,
Ka.Subag
Perencanaan dan
Pengembangan

9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Progres dari program kerja IBS dilakukan evaluasi setiap bulan, triwulan dan semester
dari masing-masing kegiatan selanjutnya akan dilaporkan melalui kepala bidang Pelayanan
untuk di persentasikan melalui monthly report. Untuk indikator mutu IBS dilakukan analisa
sederhana oleh Ka. Instalansi IBS melalui kepala ruangan dan PIC mutu ruangan sebelum
dilaporkan ke PMKP Rumah Sakit Rizani.

10. PENUTUP
Program ini disusun sebagai dasar untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu
pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Rizani, dengan di dukung keberadaan Panitia
Peningkatan Mutu Keperawatan Rumah Sakit dan berkolaborasi dengan panitia-panitia
lainnya. Diharapkan dengan terlaksananya Program Bidang Keperawatan ini, akan terwujud
Visi, Misi dan Tujuan Rumah Sakit Rizani serta terciptanya Clinical Governance.

Anda mungkin juga menyukai