Anda di halaman 1dari 62

KEMENTERIAN KEUANGAN

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN

TUGAS DAN WEWENANG


MENTERI KEUANGAN SEBAGAI
BENDAHARA UMUM NEGARA

E-LEARNING
Pengantar Manajemen Keuangan
Negara
TUGAS DAN WEWENANG MENTERI KEUANGAN

2
TUGAS DAN WEWENANG
MENTERI KEUANGAN
SEBAGAI BENDAHARA UMUM NEGARA
Menteri Keuangan mempunyai 8 tugas :

1. Menyusun kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro;


2. Menyusun rancangan APBN dan rancangan Perubahan APBN;
3. Mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran;
4. Melakukan perjanjian internasional di bidang keuangan
5. Melaksanakan pemungutan pendapatan negara yang telah ditetapkan
dengan undang-undang;
6. Melaksanakan fungsi bendahara umum negara;
7. Menyusun laporan keuangan yang merupakan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN;
8. Melaksanakan tugas tugas lain dibidang pengelolaan fiskal berdasarkan
ketentuan undang undang.
Menteri Keuangan adalah Bendahara Umum Negara

1. Menetapkan kebijakan dan pedoman pelaksanaan anggaran negara;


2. Mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran;
3. Melakukan pengendalian pelaksanaan anggaran negara;
4. Menetapkan sistem penerimaan dan pengeluaran kas negara;

19 5.

6.
Menunjuk bank dan/atau lembaga keuangan lainnya dalam rangka
pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran anggaran negara;
Mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan
wewenang anggaran negara;
7. Menyimpan uang negara;
8. Menempatkan uang negara dan mengelola/menatausahakan investasi;
9. Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat Pengguna
Anggaran atas beban rekening kas umum negara;
Menteri Keuangan adalah Bendahara Umum Negara

10. Melakukan pinjaman dan memberikan jaminan atas nama pemerintah;


11. Memberikan pinjaman atas nama pemerintah
12. Melakukan pengelolaan utang dan piutang negara;
13. Mengajukan rancangan peraturan pemerintah tentang standar akuntansi

19 14.
15.
16.
pemerintahan;
Melakukan penagihan piutang negara;
Menetapkan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan negara;
Menyajikan informasi keuangan negara;
wewenang 17. Menetapkan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan
barang milik negara;
18. Menentukan nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah dalam rangka
pembayaran pajak;
19. Menunjuk pejabat Kuasa Bendahara Umum Negara.
Kuasa Bendahara Umum Negara

1. Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara mengangkat Kuasa


Bendahara Umum Negara untuk melaksanakan tugas kebendaharaan
dalam rangka pelaksanaan anggaran dalam wilayah kerja yang telah
ditetapkan.
2. Tugas kebendaharaan sebagaimana meliputi kegiatan menerima,
menyimpan, membayar atau menyerahkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang dan surat berharga yang berada dalam
pengelolaannya.
3. Kuasa Bendahara Umum Negara melaksanakan penerimaan dan
pengeluaran Kas Negara sesuai dengan ketentuan .
4. Kuasa Bendahara Umum Negara berkewajiban memerintahkan penagihan
piutang negara kepada pihak ketiga sebagai penerimaan anggaran.
5. Kuasa Bendahara Umum Negara berkewajiban melakukan pembayaran
tagihan pihak ketiga sebagai pengeluaran anggaran.
Kuasa Bendahara Umum Negara

1. Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara mengangkat Kuasa


Bendahara Umum Negara
2. Tugas kebendaharaan
3. Kuasa Bendahara Umum Negara melaksanakan penerimaan dan
pengeluaran Kas Negara
4. Kewajiban penagihan Oleh Kuasa Bendahara Umum Negara
5. Kewajiban Pembayaran Pihak Ketiga Oleh Kuasa Bendahara Umum
Negara
Kuasa Bendahara Umum Negara

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) selaku Kuasa BUN


melaksanakan pencairan dana berdasarkan perintah pembayaran yang diterbitkan
oleh Pejabat Penanda tangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) atas nama Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA)

Dalam pelaksanaan pencairan dana, KPPN memiliki tugas dan wewenang untuk
menguji dan meneliti kelengkapan SPM yang diterbitkan oleh PPSPM
Kuasa Bendahara Umum Negara

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) selaku Kuasa BUN

KPPN memiliki tugas dan wewenang untuk menguji dan meneliti kelengkapan SPM
yang diterbitkan oleh PPSPM
PELAKSANAAN ANGGARAN

11
Bahasan

Tahun Anggaran

Dokumen Pelaksanaan Anggaran

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan

Pelaksanaan Anggaran Belanja


TAHUN ANGGARAN
Tahun anggaran meliputi masa satu tahun mulai dari tanggal
1 Januari sampai dengan 31 Desember.

APBN dalam satu tahun anggaran meliputi:


a. hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih;
b. kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih;
c. penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali,
baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran
berikutnya.

Semua penerimaan dan pengeluaran negara dilakukan melalui


Rekening Kas Umum Negara.
13
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN

(1) (2) (3)

Setelah APBN ditetapkan, Menteri/pimpinan lembaga Dokumen pelaksanaan anggaran


Menteri Keuangan menyusun dokumen pelaksanaan menguraikan sasaran, fungsi, program,
memberitahukan kepada semua anggaran berdasarkan alokasi rincian kegiatan, dan rencana
menteri/pimpinan lembaga anggaran yang ditetapkan oleh penarikan dana serta pendapatan yang
Presiden diperkirakan

14
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN

(4) (5)

Dokumen pelaksanaan anggaran Dokumen pelaksanaan anggaran


dilampiri rencana kerja dan anggaran disampaikan kepada Menteri/Pimpinan
Badan Layanan Umum Lembaga, Kuasa Bendahara Umum
Negara, dan Badan Pemeriksa
Keuangan

15
PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN

Kementerian Negara/Lembaga yang


mempunyai sumber pendapatan wajib
(1)
mengintensifkan perolehan pendapatan yang
menjadi wewenang dan tanggung jawabnya.

Penerimaan harus disetor seluruhnya ke Kas


(2)
Negara pada waktunya
16
PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN

Penerimaan Kementerian Negara/Lembaga tidak


boleh digunakan langsung untuk membiayai
(3)
pengeluaran, kecuali Satker Badan Layanan
Umum (BLU)

Komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai


(4) akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang
dan/atau jasa oleh negara adalah hak negara

17
PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA

1 2

Pengguna Anggaran PA/KPA berwenang


(PA)/Kuasa Pengguna mengadakan ikatan/perjanjian
Anggaran (KPA) dengan pihak lain dalam
melaksanakan kegiatan batas anggaran yang telah
sesuai dokumen ditetapkan
pelaksanaan anggaran

18
PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA

3 PA/KPA berhak untuk menguji, membebankan pada mata anggaran


yang telah disediakan, dan memerintahkan pembayaran tagihan atas
10 beban APBN

4 Untuk melaksanakan ketentuan tersebut, PA/KPA berwenang:


a. menguji kebenaran material surat-surat bukti mengenai hak pihak penagih
13 b. meneliti kebenaran dokumen yang menjadi persyaratan/kelengkapan sehubungan dengan
ikatan/perjanjian pengadaan barang/jasa
c. meneliti tersedianya dana
d. Membebankan pengeluaran sesuai dengan mata anggaran pengeluaran
e. Memerintahkan pembayaran atas beban APBN
19
PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA

5 Pejabat yang menandatangani dan/atau mengesahkan


dokumen atas beban APBN bertanggung jawab atas
kebenaran material dan akibat yang timbul dari penggunaan
surat bukti dimaksud

6 Pembayaran atas beban APBN dilakukan oleh Bendahara


Umum Negara/Kuasa Bendahara Umum Negara.

20
PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA

7 Dalam rangka pelaksanaan pembayaran, Bendahara


Umum Negara/Kuasa Bendahara Umum Negara
berkewajiban untuk
a) Meneliti kelengkapan perintah pembayaran
b) Menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBN
c) Menguji ketersediaan dana
d) Memerintahkan pencairan dana
e) Menolak pencairan dana, apabila tidak memenuhi persyaratan

21
PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA

8 Pembayaran atas beban APBN tidak boleh dilakukan


sebelum barang dan/atau jasa

9 Untuk kelancaran pelaksanaan tugas Kementerian


Negara/Lembaga kepada PA/KPA dapat diberikan uang
persediaan yang dikelola oleh Bendahara Pengeluaran

22
PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA

10 Bendahara Pengeluaran melaksanakan pembayaran dari


uang persediaan yang dikelolanya setelah:
a. Meneliti kelengkapan perintah pembayaran
b. Menguji kebenaran perhitungan tagihan
a. Menguji ketersediaan dana

11 Bendahara Pengeluaran wajib menolak perintah bayar


dari PA/KPA apabila persyaratan tidak dipenuhi
23
PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA

12 Bendahara Pengeluaran bertanggung jawab secara


pribadi atas pembayaran yang dilaksanakannya

13 Pengecualian dari ketentuan sebagaimana tersebut


diatas diatur dalam peraturan pemerintah

24
PENYUSUNAN LPJ PELAKSANAAN APBN

25
AKUNTANSI KEUANGAN DAN PENATAUSAHAAN DOKUMEN

PEJABAT PENYELENGGARA
AKUNTANSI KEUANGAN

Menteri Keuangan selaku Menteri/pimpinan lembaga selaku


Bendahara Umum Negara Pengguna Anggaran

Menyelenggarakan akuntansi atas transaksi Menyelenggarakan akuntansi atas


transaksi keuangan, aset, utang, dan
keuangan, aset, utang, dan ekuitas dana,
ekuitas dana, termasuk transaksi
termasuk transaksi pembiayaan dan pendapatan dan belanja, yang berada
perhitungannya. dalam tanggung jawabnya.

Akuntansi sebagaimana diatas digunakan untuk menyusun laporan keuangan Pemerintah Pusat sesuai
dengan standar akuntansi pemerintahan.
26
AKUNTANSI KEUANGAN DAN PENATAUSAHAAN DOKUMEN

PEJABAT PENYELENGGARA
AKUNTANSI KEUANGAN

Gambar siluet orang Gambar siluet banyak orang

Menteri Keuangan selaku Menteri/Pimpinan Lembaga


Bendahara Umum Negara selaku Pengguna Anggaran

Akuntansi digunakan untuk menyusun


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

27
Penatausahaan Dokumen

Setiap orang dan/atau badan yang menguasai dokumen yang berkaitan


dengan perbendaharaan negara wajib menatausahakan dan memelihara
dokumen tersebut dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

28
PENATAUSAHAAN DOKUMEN

Orang dan/atau badan yang menguasai dokumen yang


berkaitan dengan perbendaharaan negara wajib

Menatausahakan Memelihara

dokumen dengan baik sesuai dengan peraturan yang berlaku


29
Pertanggungjawaban Keuangan

Bertanggung jawab kepada Presiden dari segi


hak dan ketaatan kepada peraturan atas
Bendahara Umum Negara
pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran yang
dilakukannya.

Bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan


selaku BUN dari segi hak dan ketaatan kepada
Kuasa Bendahara Umum Negara peraturan atas pelaksanaan penerimaan dan
pengeluaran yang dilakukannya.

Bendahara Penerimaan/Bendahara Bertanggung jawab secara fungsional kepada


Pengeluaran Kuasa Bendahara Umum Negara.

30
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

Bendahara Umum Negara Bertanggung jawab kepada


Presiden

Kuasa
Bertanggung jawab kepada
Bendahara Umum Negara Menteri Keuangan selaku
BUN

Bendahara Penerimaan/ Bertanggung jawab secara


Bendahara Pengeluaran fungsional kepada Kuasa
Bendahara Umum Negara
31
Laporan Keuangan

selaku Pengelola Fiskal


menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat untuk
disampaikan kepada Presiden dalam rangka memenuhi
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN.

Menteri selaku Bendahara Umum Negara


Keuangan menyusun Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat

selaku wakil Pemerintah Pusat dalam


kekayaan negara yg dipisahkan
menyusun ikhtisar laporan keuangan perusahaan
negara.

32
LAPORAN KEUANGAN

Selaku Pengelola Fiskal

Selaku Bendahara Umum


Menteri
Keuangan
Negara

Selaku wakil Pemerintah Pusat


dalam kekayaan negara yg
dipisahkan
33
Laporan Keuangan
selaku Pengguna Anggaran/Barang

Menyusun dan Memberikan pernyataan


menyampaikan laporan bahwa pengelolaan APBN
keuangan yang meliputi telah diselenggarakan
Laporan Realisasi Anggaran, Menteri berdasarkan sistem
Neraca, dan Catatan atas Pimpinan/ pengendalian intern yang
Laporan Keuangan dilampiri memadai dan akuntansi
laporan keuangan Badan
Lembaga keuangan telah
Layanan Umum pada diselenggarakan sesuai
kementerian dengan standar akuntansi
negara/lembaga masing- pemerintahan.
masing.

34
LAPORAN KEUANGAN

Selaku Pengguna Anggaran/Barang


Menyusun dan Memberikan pernyataan:
menyampaikan laporan - pengelolaan APBN
keuangan: telah diselenggarakan
- Laporan Realisasi Menteri/ berdasarkan sistem
Anggaran (LRA) Pimpinan pengendalian intern
- Neraca Lembaga yang memadai
- Catatan atas Laporan - akuntansi keuangan
Keuangan (CaLK) telah diselenggarakan
dilampiri laporan sesuai dengan standar
keuangan Badan Layanan akuntansi pemerintahan
Umum pada K/L 35
Laporan Keuangan

Laporan
Realisasi Laporan
Anggaran,
Neraca, dan Keuangan
Catatan atas Pemerintah
Laporan Pusat
Keuangan

disampaikan kepada Menteri Keuangan disampaikan Presiden kepada Badan


selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah Pemeriksa Keuangan paling lambat 3 (tiga)
tahun anggaran berakhir. bulan setelah tahun anggaran berakhir.

*Ketentuan lebih lanjut mengenai laporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah diatur
dengan peraturan pemerintah. 36
LAPORAN KEUANGAN

LRA,
Neraca, dan LKPP
CaLK

Menteri/ Menteri
Pimpinan Lembaga Keuangan Presiden BPK
Selambat-lambatnya 2 (dua) bulan Paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
setelah tahun anggaran berakhir tahun anggaran berakhir
37
KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Mengapa dibentuk?
transparansi dan akuntabilitas

Tugas
menyusun standar akuntansi pemerintahan yang berlaku baik
untuk Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah

Pembentukan,Susunan,Kedudukan,
Keanggotaan, dan Masa Kerja
ditetapkan dengan Keputusan Presiden
38
PERENCANAAN KAS

39
PENGELOLAAN KAS UMUM NEGARA

REKENING PEMERINTAH

01 02
Menteri Keuangan selaku Bendahara
Menteri Keuangan membuka
Umum Negara berwenang mengatur dan
menyelenggarakan rekening pemerintah Rekening Kas Umum Negara

Bendahara Umum Negara dapat membuka


Uang Negara disimpan dalam
Rekening Penerimaan dan Rekening
Rekening Kas Umum Negara pada Pengeluaran pada Bank Umum
Bank Sentral

03 04
REKENING PEMERINTAH

05 06 07

Rekening Penerimaan Saldo Rekening Penerimaan Penyetoran belum dapat


digunakan untuk menampung wajib disetorkan ke Rekening dilakukan setiap hari, BUN
penerimaan negara setiap Kas Umum Negara pada Bank mengatur penyetoran secara
hari Sentral setiap akhir hari kerja berkala

Rekening Pengeluaran diisi Dana Rekening Pengeluaran disesuaikan dengan


dana yang bersumber dari rencana pengeluaran untuk membiayai kegiatan
Rekening Kas Umum Negara pemerintahan yang telah ditetapkan dalam APBN
pada Bank Sentral

08 09
41
BUNGA DAN JASA GIRO

Jenis dana, tingkat


Pemerintah Pusat bunga dan/atau jasa giro,
serta biaya pelayanan
memperoleh bunga yang diberikan oleh Bank
dan/atau jasa giro atas Sentral, ditetapkan oleh
Gubernur Bank Sentral
dana yang disimpan dengan Menteri
pada Bank Sentral Keuangan

(1) (2)

42
BUNGA DAN JASA GIRO
Bunga dan/atau
Pemerintah Pusat jasa giro yang
memperoleh bunga diperoleh
dan/atau jasa giro Biaya sehubungan Pemerintah Pusat
atas dana yang dengan pelayanan didasarkan tingkat
disimpan pada yang diberikan suku bunga
Bank Umum oleh bank umum dan/atau jasa giro
yang berlaku
didasarkan pada
ketentuan yang
(3) berlaku pada bank (4)
umum yang
bersangkutan

(5)
43
BUNGA DAN JASA GIRO

Bunga dan/atau jasa Biaya pelayanan


giro yang diperoleh yang diberikan oleh
Pemerintah Bank Umum
merupakan dibebankan pada
Pendapatan Negara Belanja Negara

(6) (7)

44
BADAN LAIN DALAM PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN NEGARA
Bendahara Umum Negara dalam hal tertentu dapat menunjuk badan lain
untuk melaksanakan penerimaan dan/atau pengeluaran negara untuk
mendukung kegiatan operasional K/L

Penunjukan badan lain dilakukan dalam suatu kontrak kerja

Badan lain yang ditunjuk berkewajiban menyampaikan laporan secara


berkala kepada Bendahara Umum Negara

45
PELAKSANAAN PENERIMAAN NEGARA OLEH K/L

Menteri/pimpinan Menteri/pimpinan Dalam rangka


lembaga selaku lembaga pengelolaan kas,
Pengguna mengangkat Bendahara Umum
Anggaran dapat Bendahara untuk Negara dapat
membuka menatausahakan memerintahkan
rekening setelah penerimaan pemindahbukuan
memperoleh negara di dan/atau
persetujuan dari lingkungan K/L penutupan
Bendahara rekening
Umum Negara
PERENCANAAN KAS

Adalah Proyeksi penerimaan, pengeluaran, dan

saldo kas selama periode tertentu dalam rangka

pelaksanaan APBN yang dituangkan dalam

Perencanaan Kas Pemerintah Pusat


TUJUAN PENGELOLAAN KAS

BUN/Kuasa BUN memastikan ketersediaan dana guna memenuhi


kewajiban negara

BUN/Kuasa BUN dapat mengambil tindakan dalam rangka


mengoptimalkan kelebihan kas atau menutupi kekurangan kas

K/L memperoleh dana “senilai” Perkiraan Penarikan Dana untuk


membiayai kegiatannya

K/L memperoleh dana “sesuai dengan waktu” pelaksanaan


kegiatan
TANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN KAS

Tanggung Jawab BUN • Membuat Perencanaan Kas


• Sumber Data dari Perkiraan Pencairan dan Penerimaan dana
(Menteri Keuangan) Selaku
dari KPPN
Chief Financial Officer • Perkiraan Penarikan/Penyetoran Dana dari Unit Eselon I
(CFO) Kemenkeu/K/L

Menteri/Pimpinan • Membuat Rencana/Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


• Wajib Membuat Perkiraan Penarikan Dan/Atau Perkiraan
Lembaga selaku Chief Penyetoran
Operational Officer • Penyusunan Perkiraan Penarikan Dan/Atau Perkiraan
(COO) Penyetoran Didelegasikan Kepada Kepala Kantor/Satuan Kerja
KLASIFIKASI TRANSAKSI BESAR

Penyampaian RPD Periode


Transaksi Nilai SPM
Harian Pemutakhiran

15 hari kerja 10 hari kerja


Transaksi A lebih dari Rp. 1 Triliun sebelum pengajuan sebelum pengajuan
SPM SPM
antara Rp. 500 Miliar 10 hari kerja
5 hari kerja sebelum
Transaksi B sampai dengan sebelum pengajuan
pengajuan SPM
Rp. 1 Triliun SPM

Rp.1 Miliar sampai 5 hari kerja sebelum


Transaksi C -
dengan Rp.500 Miliar pengajuan SPM
Satker mengajukan surat permohonan dispensasi kepada
KPPN yang menyatakan bahwa SPM akan digunakan untuk
membiayai kegiatan penting dan mendesak

Kepala KPPN memberikan keputusan menyetujui atau tidak menyetujui


permohonan dispensasi dengan terlebih dahulu melakukan penilaian secara

selektif, edukatif, dan dengan mempertimbangkan kondisi kas


negara
PENGELOLAAN BLU

52
Pengertian BLU

Instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk:

memberikan pelayanan kepada masyarakat

berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang


dijual

tanpa mengutamakan mencari keuntungan

dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada


prinsip efisiensi dan produktivitas

53
Pola Pengelolaan Keuangan BLU

Pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa:


• keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat
• untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
• dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa,
• sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan, sebagai pengecualian dari
ketentuan pengelolaan keuangan negara pada umumnya.

54
Tujuan

• BLU bertujuan untuk:


– Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
– dalam rangka Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa
– dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan
– berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapan
praktek bisnis yang sehat

55
Asas
BLU beroperasi sebagai unit kerja KL BLU menyelenggarakan kegiatannya

01 untuk tujuan pemberian layanan umum


yang pengelolaannya berdasarkan
04 tanpa mengutamakan pencarian
keuntungan.
kewenangan yang didelegasikan oleh
instansi induk yang bersangkutan.

BLU merupakan bagian perangkat RKA serta laporan keuangan dan kinerja BLU

02 pencapaian tujuan KL dan karenanya status


hukum BLU tidak terpisah dari KL sebagai
05 disusun dan disajikan sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari RKA serta laporan

instansi induk. keuangan dan kinerja KL

Tanggung jawab: BLU mengelola penyelenggaraan

03 a. Menteri/pimpinan lembaga: dari segi


manfaat layanan yang dihasilkan.
06 layanan umum sejalan dengan
praktek bisnis yang sehat.
b. BLU: pelaksanaan kegiatan pemberian
layanan umum 56
Standar dan Tarif Layanan
Standar • BLU menggunakan SPM yang ditetapkan oleh menteri/ pimpinan lembaga/ gubernur/ bupati/ walikota.
SPM • SPM dapat diusulkan oleh BLU.
Standar Pelayanan
Minimum • SPM harus mempertimbangkan : kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya serta
kemudahan untuk mendapatkan layanan.

• Atas dasar perhitungan biaya per unit layanan atau hasil per investasi dana.
• Mempertimbangkan aspek:
Tarif Layanan ✓ Kontinuitas dan pengembangan layanan;
✓ Daya beli masyarakat;
✓ Asas keadilan dan kepatutan; dan
✓ Kompetisi yang sehat

1. Pengusulan Tarif 2. Penyapaian Usulan Tarif 3. Penetapan Tarif

Pemimpin Menteri/Pimpinan lembaga/ Menkeu/Gubernur/


BLU Kepala SKPD Bupati/walikota 57
Kelembagaan

Dalam hal instansi pemerintah mengubah status


menjadi PPK-BLU, perubahan struktur kelembagaannya
berpedoman pada ketentuan menteri PAN-RB.

58
Pejabat Pengelola
Pejabat pengelola BLU terdiri atas:
1. Pemimpin. Berfungsi sebagai penanggung jawab umum operasional dan keuangan BLU
a. menyiapkan rencana strategis bisnis BLU;
b. menyiapkan RBA tahunan;
c. mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis sesuai dengan ketentuan; dan
d. menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan keuangan BLU.

2. Pejabat keuangan. Berfungsi sebagai penanggung jawab keuangan


a. mengkoordinasikan penyusunan RBA; g. menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan;
b. menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran BLU; dan
c. melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja; h. menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan
d. menyelenggarakan pengelolaan kas; keuangan.
e. melakukan pengelolaan utang-piutang;
f. menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap, dan investasi BLU;

3. Pejabat teknis. Berfungsi sebagai penanggung jawab teknis di bidang masing-masing


a. menyusun perencanaan kegiatan teknis di bidangnya;
b. melaksanakan kegiatan teknis sesuai menurut RBA; dan
c. mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidangnya. 59
Kepegawaian BLU

Pejabat pengelola BLU dan pegawai BLU dapat


terdiri atas PNS dan/atau tenaga profesional
non-PNS sesuai dengan kebutuhan BLU.

Pejabat pengelola BLU dan pegawai BLU yang berasal


dari tenaga profesional non-pegawai negeri sipil
dapat dipekerjakan secara tetap atau berdasarkan
kontrak.
Pejabat perbendaharaan pada BLU pada
kementerian negara/lembaga yang meliputi
KPA, Bendahara Penerimaan, dan Bendahara
Pengeluaran harus dijabat oleh PNS.
Syarat pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan
pegawai BLU yang berasal dari:
• PNS sesuai dengan ketentuan di bidang kepegawaian
• tenaga profesional non-PNS, diatur oleh pemimpin BLU.

60
Pembinaan dan Pengawasan

Dalam pelaksanaan pembinaan dapat


Pembinaan: Pemeriksaan intern BLU Pemeriksaan ekstern
dibentuk dewan pengawas.
• Teknis: menteri/ • Pembentukan Dewas berlaku hanya dilaksanakan oleh SPI terhadap BLU
pimpinan lembaga. pada BLU yang memiliki realisasi nilai yang merupakan unit dilaksanakan oleh
• Keuangan: Menteri omzet tahunan menurut LRA atau
Keuangan. nilai aset menurut neraca yang
kerja yang berkedudukan pemeriksa ekstern sesuai
memenuhi syarat minimum yang langsung di bawah dengan ketentuan.
ditetapkan oleh Menteri Keuangan. pemimpin BLU.
• Dewas BLU dibentuk dengan
keputusan menteri/pimpinan
lembaga atas persetujuan Menteri
Keuangan.

61
Terima Kasih

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

Anda mungkin juga menyukai