AUDITING
Suggested Business (entity) Benchmarks Chosen % Suggested materiality
type
Income before tax Profit based entities 3% to 10% of income before tax
0
Clearly Trivial:
▪ Prosedur penilaian risiko adalah prosedur audit yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu
pemahaman tentang
1. entitas dan lingkungannya, termasuk;
2. pengendalian internal entitas… (SA 315 par 4d)
▪ Auditor harus memperoleh suatu pemahaman berikut:
a. Faktor-faktor industri, peraturan, dan eksternal lain termasuk kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku.
b. Sifat entitas, termasuk:
(i) Operasinya
(ii) Struktur kepemilikan dan tata kelolanya
(iii) Jenis investasi yang dilakukan dan yang rencananya akan dilakukan oleh
entitas, termasuk investasi dalam entitas bertujuan khusus; dan
(iv) Cara entitas tersebut distrukturisasi dan bagaimana entitas tersebut
dibelanjai,
sehingga auditor dapat memahami golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan yang diharapkan
ada dalam laporan keuangan.
▪ Auditor harus memperoleh suatu pemahaman berikut: (lanjutan…)
c. Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi oleh entitas, termasuk alasan
perubahannya.
d.Tujuan dan strategi entitas, dan risiko bisnis terkait yang dapat menimbulkan risiko
salah saji material.
e.Pengukuran dan penelahaan atas kinerja keuangan entitas.
▪ Pemahaman atas entitas dan lingkungannya dapat dibagi menjadi:
• Pengidentifikasian risiko (menanyakan “what can go wrong”); dan
• Penilaian risiko (menentukan signifikansi dari masing-masing risiko).
▪ Terdapat dua klasifikasi risiko:
• Risiko bisnis.
• Risiko kecurangan.
• Auditor harus memperoleh suatu pemahaman atas pengendalian
internal yang relevan dengan audit. (SA 315 par 12)
• Pada waktu memperoleh suatu pemahaman tentang
pengendalian yang relevan dengan audit, auditor harus
mengevaluasi rancangan pengendalian tersebut dan menentukan
apakah pengendalian tersebut telah diimplementasikan. (SA 315
par 13)
▪ Risiko kecurangan dalam pengakuan pendapatan, contoh respons:
• Lakukan substantive analytical review procedures. Pertimbangkan penggunaan CAAT;
• Pengujian pisah batas (cut off);
• Uji pemenuhan syarat-syarat spesifik pengakuan pendapatan sesuai SAK (misal, PSAK 44);
• Konfirmasi ke konsumen terkait dengan persyaratan kontrak;
▪ Risiko pengabaian pengendalian oleh manajemen
(a) Menguji ketepatan entri jurnal yang tercatat dalam buku besar dan penyesuaian lain yang dibuat
dalam penyusunan laporan keuangan. Dalam merancang dan melaksanakan prosedur audit untuk
pengujian tersebut, auditor harus:
(i) Mewawancarai individu yang terlibat dalam proses pelaporan keuangan mengenai aktivitas yang
tidak semestinya atau tidak biasa yang terkait dengan pemrosesan entri jurnal dan penyesuaian lain;
(ii) Memilih entri jurnal dan penyesuaian lain yang dibuat pada akhir periode pelaporan; dan
(iii) Mempertimbangkan apakah perlu dilakukan pengujian terhadap entri jurnal dan penyesuaian lain
sepanjang periode laporan keuangan.
▪ Risiko pengabaian pengendalian oleh manajemen (lanjutan)
b) Menelaah estimasi akuntansi untuk menemukan hal bias dan mengevaluasi apakah kondisi yang
menyebabkan hal bias tersebut, jika ada, merupakan risiko kesalahan penyajian material yang diakibatkan
oleh kecurangan. Dalam melaksanakan penelaahan tersebut, auditor harus:
(i) Mengevaluasi apakah pertimbangan dan keputusan yang dibuat oleh manajemen dalam memasukkan
estimasi akuntansi tersebut dalam laporan keuangan, meskipun jika estimasi akuntansi tersebut masuk akal
secara individu, mengindikasikan suatu hal bias yang mungkin terjadi pada manajemen entitas yang
mungkin merupakan kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan. Jika demikian, auditor
harus mengevaluasi kembali estimasi akuntansi secara keseluruhan; dan
(ii) Melakukan penelahaan retrospektif atas pertimbangan dan asumsi manajemen yang terkait dengan
estimasi akuntansi signifikan yang tercermin dalam laporan keuangan tahun lalu.
c) Bagi transaksi signifikan di luar aktivitas bisnis normal entitas, atau yang sebaliknya terlihat tidak biasa
berdasarkan pemahaman auditor atas entitas dan lingkungannya serta informasi lain yang diperoleh selama
audit, auditor harus mengevaluasi apakah dasar bisnis yang ada (atau yang kurang atau tidak ada) atas
transaksi tersebut menunjukkan bahwa transaksi tersebut mungkin telah dilakukan dengan tujuan untuk
melakukan kecurangan dalam pelaporan keuangan atau untuk menyembunyikan terjadinya penyalahgunaan
aset.
Untuk lebih detil, baca SA 240 par 32, A28 – 30, dan A41 – 48))
• Penentuan luas pengujian antara lain dipengaruhi oleh:
• Materialitas (yakni, materialitas pelaksanaan);
• Risiko yang dinilai (yakni, risiko kesalahan penyajian material; dan
• Tingkat asurans yang ingin diperoleh auditor (yakni, confidence level)
dari prosedur audit lanjutan.
• Auditor dapat: (SA 500 par A52)
• Memilih semua unsur (pemeriksaan 100%);
• Memilih unsur tertentu; dan
• Menggunakan sampling audit
• Pemeriksaan 100% tepat digunakan misalnya jika (SA 500 par
A53):
• Populasi terdiri dari sejumlah kecil unsur yang masing-masing
memiliki nilai besar;
• Terdapat risiko signifikan, dan cara lain tidak dapat memberikan
bukti audit yang cukup dan layak; atau
• Sifat pengulangan suatu perhitungan atau proses lain yang
dilakukan secara otomatis oleh suatu sistem informasi
membuat pemeriksaan 100% menjadi efektif dari segi biaya.
• Faktor yang mungkin relevan dalam memutuskan untuk memilih unsur spesifik dalam suatu
populasi mencakup:
• Pemahaman auditor atas entitas,
• Risiko yang telah ditentukan atas kesalahan penyajian material, dan
• Karakteristik populasi yang diuji.
• Pemilihan berdasarkan pertimbangan atas unsur spesifik ini tetap memiliki risiko non-
sampling.
• Unsur spesifik pilihan dapat meliputi:
• Unsur-unsur kunci bernilai tinggi atau karena unsur-unsur tersebut memperlihatkan
beberapa karakterisik lain (misalnya, mencurigakan, tidak biasa, rawan risiko tertentu, atau
memiliki jejak-rekam kesalahan).
• Semua unsur yang memiliki nilai di atas jumlah tertentu, sehingga dapat digunakan untuk me
mverifikasi proporsi total jumlah suatu golongan transaksi atau saldo akun.
• Unsur-unsur untuk memperoleh informasi, seperti informasi mengenai sifat entitas atau sifat
transaksi.
• Pemeriksaan secara selektif atas unsur spesifik suatu golongan
transaksi atau saldo akun seringkali akan menjadi suatu cara
efisien dalam memperoleh bukti audit.
• Memilih unsur tertentu bukan merupakan sampling audit.
• Hasil prosedur audit yang diterapkan untuk unsur-unsur yang
telah dipilih melalui cara ini tidak dapat diprojeksikan untuk
keseluruhan populasi; oleh karena itu, pemeriksaan secara
selektif unsur-unsur spesifik tidak memberikan bukti audit atas
sisa populasi yang tidak diperiksa.
• Sampling audit (sampling) adalah penerapan prosedur audit terhadap
kurang dari 100% unsur dalam suatu populasi audit yang relevan
sedemikian rupa sehingga semua unit sampling memiliki peluang yang
sama untuk dipilih untuk memberikan basis memadai bagi auditor untuk
menarik kesimpulan tentang populasi secara keseluruhan.
• Terdapat dua risiko dalam audit:
• Risiko nonsampling; dan
• Risiko sampling.
• Risiko nonsampling adalah risiko bahwa auditor mencapai suatu
kesimpulan yang salah dengan alasan apapun yang tidak terkait dengan
risiko sampling.
• Risiko sampling adalah risiko bahwa kesimpulan auditor
yang didasarkan pada suatu sampel dapat berbeda dengan
kesimpulan jika prosedur audit yang sama diterapkan pada
keseluruhan populasi. Risiko sampling dapat menimbulkan
dua jenis kesimpulan yang salah: (SA 530 par 5(c))
• Ukuran sampel dapat ditentukan melalui penerapan suatu formula berbasis statistik atau
melalui pertimbangan profesional.
• Penentuan ukuran sampel ditentukan oleh faktor-faktor di bawah ini (SA 530 Lampiran 2):
• Penilaian risiko auditor yang telah memperhitungkan pengendalian yang relevan.
• Tingkat penyimpangan yang dapat diterima (tolerable deviation rate – TDR)
• Tingkat penyimpangan yang diperkirakan terjadi dalam populasi yang akan diuji (expected
population deviation rate – EPDR)
• Tingkat asurans yang auditor harapkan bahwa tingkat penyimpangan yang dapat diterima
tidak melebihi tingkat penyimpangan yang sesungguhnya dalam populasi
• Jumlah unit sampling dalam populasi
• Jika kondisinya sama, dampak faktor-faktor tersebut terhadap ukuran sampel akan sama
tanpa mempertimbangkan pendekatan yang dipilih, apakah pendekatan statistik atau
nonstatistik. (SA530 par A11)
86
BUKTI AUDIT
TUJUAN AUDITOR
Merancang dan melaksanakan prosedur
audit
Observasi
PROSEDUR Konfirmasi
UNTUK
Penghitungan kembali
MEMPEROLEH
BUKTI AUDIT Pelaksanaan ulang
Prosedur analitis
Keandalan bukti audit dipengaruhi oleh sumber dan sifat bukti audit
BUKTI AUDIT YANG CUKUP DAN TEPAT
KONFIRMASI EKSTERNAL
jika auditor mengidentifikasi faktor yang menimbulkan keraguan atas keandalan
respons terhadap permintaan konfirmasi, auditor harus mendapatkan bukti
audit lanjutan untuk menghilangkan keraguan itu (Ref:Para.A11-A16)
Dalam kasus tanpa respons, auditor harus melakukan prosedur audit alternatif
untuk memperoleh bukti audit yang relevan dan andal. (Ref:Para.A18-A19)
Jika auditor telah menentukan bahwa respons terhadap permintaan konfirmasi
positif diperlukan untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan layak, prosedur
audit alternatif tidak akan menyediakan bukti audit yang diperlukan oleh auditor.
• membaca laporan keuangan terkini dan laporan auditor pendahulu, jika ada.
• Memperoleh bukti audit apakah saldo awal mengandung kesalahan penyajian
material dan berdampak terhadap laporan keuangan periode berjalan
Jika auditor menyimpulkan bahwa saldo awal mengandung kesalahan penyajian yang material
terhadap laporan keuangan periode berjalan, dan dampak kesalahan penyajian tersebut tidak
dicatat dengan tepat, atau tidak disajikan atau diungkapkan dengan memadai, maka auditor
harus menyatakan opini wajar dengan pengecualian atau opini tidak wajar.
Auditor harus memberikan opini wajar tanpa
pengecualian atau opini tidak wajar jika auditor
menyimpulkan bahwa :
• kebijakan akuntansi periode berjalan tidak diterapkan secara konsisten
dengan saldo awal, atau
• perubahan atas kebijakan akuntansi tidak dicatat dengan tepat, atau
tidak disajikan atau diungkapkan secara memadai.
KESIMPULAN DAN PELAPORAN AUDIT – MODIFIKASI
TERHADAP OPINI DALAM LAPORAN AUDITOR PENDAHULU
102
STANDAR AUDIT (“SA”) 550
PIHAK BERELASI
Sifat, hubungan dan transaksi pihak berelasi, dalam beberapa
kondisi, menimbulkan risiko salah saji material yang lebih tinggi.
Contoh:
• Pihak berelasi dapat beroperasi melalui suatu hubungan dan struktur yang
kompleks.
• Sistem informasi keumngkinan tidak efektif meringkas transaksi dan saldo yang
belum terselesaikan dengan pihak berelasi.
• Transaksi pihak berelasi kemungkinan tidak dilaksanakan berdasarkan syarat dan
kondisi pasar normal.
Memperoleh pemahaman atas hubungan dan transaksi
pihak berelasi, dengan cara meminta keterangan tentang:
• Identitas pihak berelasi, sifat hubungan dan transaksi yang terjadi; (para 13)
• Pengendalian yang ditetapkan untuk mengidentifikasi, mencatat hubungan
dan transaksi pihak berelasi; mengotorisasi dan menyetujui transaksi dan
pengaturan signifikan, termasuk yang dilakukan di luar bisnis normal. (para
14)
Menjaga kewaspadaan terhadap informasi pihak berelasi pada
waktu mereviu catatan atau dokumen, untuk mengindentifikasi
• Pengaturan atau informasi lain yang menunjukkan adanya hubungan atau
transaksi pihak berelasi yang belum diidentifikasi dan diungkapkan sebelumnya
oleh manajemen;
• Transaksi signifikan di luar bisnis normal entitas. (para 16)
• Transaksi signifikan pihak berelasi di luar kegiatan normal bisnis entitas menimbulkan risiko
signifikan.
PERISTIWA KEMUDIAN
Auditor tidak memiliki kewajiban melakukan prosedur audit setelah tanggal laporan
auditor;
Apabila, setelah tanggal laporan auditor tetapi sebelum tanggal laporan keuangan
diterbitkan, ditemukan fakta yang mungkin menyebabkan auditor mengubah laporan
auditnya, dia harus:
• Membahas hal tsb dengan manajemen;
• Menentukan apakah laporan keuangan memerlukan perubahan, dan jika demikian,
• Meminta keterangan bagaimana manajemen akan memperlakukan hal tersebut dalam laporan
keuangan.
Apabila menurut peraturan perundang-undangan atau kerangka
pelaporan keuangan tidak mensyaratkan penerbitan laporan
keuangan yang diubah:
• Auditor tidak perlu menyediakan laporan auditor yang diubah atau yang baru. Namun,
• Apabila auditor yakin bahwa laporan keuangan perlu diubah:
• Jika laporan auditor belum diserahkan kepada entitas: mengubah opini sesuai SA 705
• Jika laporan auditor telah diserahkan kepada entitas: memberitahu manajemen agar
tidak menerbitkan laporan keuangan kepada pihak ketiga sebelum perubahan yang
diperlukan dibuat.
Auditor tidak memiliki kewajiban melakukan prosedur audit setelah tanggal
laporan keuangan diterbitkan;
KELANGSUNGAN USAHA
TUJUAN AUDITOR
Memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang penggunaan asumsi kelangsungan usaha oleh
manajemen dalam penyusunan laporan keuangan;
Menyimpulkan, berdasarkan bukti audit yang diperoleh, apakah terdapat suatu ketidakpastian
material yang terkait dengan peristiwa atau kondisi yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas
kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya; dan
123
Mempetimbangkan apakah terdapat peristiwa atau kondisi yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas
kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya
Menentukan apakah penilaian awal oleh manajemen atas kemampuan entitas untuk mempertahankan usahanya telah
dilakukan, dan
Jika telah dilakukan, mendiskusikan dengan manajemne, kelangsungan usaha, dan rencana manajemen untuk
menhadapinya, atau
Jika tidak dilakukan, mendiskusikan dengan manajemen basis penggunaan asumsi kelangsungan usaha dan meminta
keterangan mengenai peristiwa dan kondisi yang dapat menyebabkan keraguan mengenai kelangsungan usaha
Auditor harus mengevaluasi penilaian manajemen atas
kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya; (part 12)
Meminta manajemen melakukan penilaian atas kemampuan mempertahankan kelangsungan usahanya, jika
belum dilakukan; [para 16 (a)]
Mengevaluasi rencana manajemen, apakah memperbaiki usaha entitas dan layak dilaksanakan; [para 16 (b)]
Mengevaluasi prakiraan arus kas, jika dibuat dan merupakan faktor signifikan dalam mempertimbangkan hasil
masa depan; [para 16 (c) ]
Mempertimbangkan apakah setiap fakta atau informasi tambahan tersedia sejak tanggal dilakukan penilaian
oleh manajemen; [para 16(d)]
Meminta representasi tertulis dari manajemen (jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola)
tentang rencana mereka untuk tindakan di masa depan dan kelayakan rencana tersebut. [para 16(e)]
126
Berdasarkan bukti audit, menyimpulkan apakah terdapat ketidakpastian
yang material yang menyebabkan keraguan atas kelangsungan hidup.
Kecuali jika semua pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, auditor harus
mengomunikasikan dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, peristiwa atau kondisi
yang mungkin menimbulkan keraguan signifikan mengenai kelangsungan usaha; (part 23)
Apabila penundaan persetujuan terkait dengan kondisi atau peristiwa terkait dengan penilaian
langsungan usaha, auditor melakukan prosedur audit tambahan (sesua para 16) dan
mempertimbangkan pengaruhnya (sesuai para 17). (para 24)
STANDAR AUDIT (“SA”) 580
REPRESENTASI TERTULIS
Tujuan Auditor
Untuk memperoleh representasi tertulis dari manajemen dan pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola bahwa mereka telah memenuhi tanggung jawab dalam menyusun
laporan keuangan dan untuk kelengkapan informasi yang disediakan bagi auditor;
Untuk mendukung bukti audit lain yang relevan dengan laporan keuangan atau asersi
spesifik dalam laporan keuangan melalui representasi tertulis; dan
Untuk merespons secara tepat representasi tertulis yang disediakan oleh manajemen dan,
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
OVERVIEW KETENTUAN
Manajemen yang diminta untuk memberikan representasi tertulis.
Keraguan atas keandalan representasi tertulis dan representasi tertulis yang diminta tidak diberikan
133
• Tanggal representasi harus sama dengan tanggal laporan auditor atas laporan keuangan.
• Representasi tertulis harus mencakup seluruh laporan keuangan dan periode yang
dirujuk di dalam laporan auditor
Terdapat keraguan atas keandalan representasi tertulis
Tim perikatan grup harus menetapkan strategi audit grup keseluruhan dan harus
mengembangkan rencana audit grup berdasarkan SA 300.
Rekan perikatan grup harus menelaah strategi dan rencana audit grup keseluruhan.
Pemahaman atas Grup, Komponen, dan
Lingkungannya
Tim perikatan grup harus menentukan materialitas untuk laporan keuangan sebagai
keseluruhan dan dalam keadaan spesifik, tingkat materialitas yang diterapkan pada
golongan transaksi tertentu, saldo akun, dan pengungkapan.
Respon terhadap Risiko yang telah Dinilai
Jika pekerjaan pakar tersebut melibatkan penggunaan data sumber yang signifikan bagi
pekerjaan pakar tersebut, perlu dievaluasi relevansi, kelengkapan, dan akurasi data
sumber tersebut.
Pengacuan ke • Auditor tidak boleh mengacu
ke pekerjaan seorang pakar
Pakar Auditor auditor dalam laporan auditor
yang berisi suatu opini tanpa
dalam Laporan modifikasian kecuali
diharuskan oleh peratuan
Auditor perundang – undangan.
STANDAR AUDIT (“SA”) 700
Perumusan Opini
dan Pelaporan atas Laporan Keuangan
Bentuk Opini
Informasi tambahan yang diharuskan oleh kerangka pelaporan keuangan yang berlaku,
tetapi merupakan suatu bagian integral dari laporan keuangan karena informasi tambahan
tersebut tidak dapat dibedakan secara jelas dari laporan keuangan auditan mengingat sifat
dan bagaimana informasi tersebut disajikan, harus dicakup oleh opini auditor.
STANDAR AUDIT (“SA”) 705
Dicantumkan ketika terdapat hal terkait yang dijelaskan dalam Ruang Lingkup SA
706 tersebut di atas selama tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan.
Ketika auditor merasa bahwa ia akan mencantumkan paragraf Penekanan suatu Hal atau
paragraf Hal Lain dalam laporannya, auditor harus mengomunikasikan hal tersebut
kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola mengenai hal tersebut dan
susunan kata-kata yang diusulkan dalam laporan auditor yang terkait dengan hal tersebut.
Penyusunan • Auditor harus menyusun dokumentasi audit
dalam sebuah folder audit dan melengkapi
Folder proses administratif yang diperlukan secara tepat
waktu setelah tanggal laporan audit (tidak lebih
Audit Final dari 60 hari setelah tanggal laporan auditor).
• Setelah penyusunan folder audit final selesai dilakukan,
Penyusunan auditor tidak boleh menghapus atau membuang
dokumentasi audit apapun sebelum masa penyimpanan
yang disyaratkan berakhir. (Pada umumnya tidak boleh
Folder Audit kurang dari 5 tahun sejak tanggal yang lebih akhir dari:
• Laporan auditor atas LK entitas, atau
Final • Laporan auditor atas LK Konsolidasian entitas dan Entitas
Anak)
STANDAR AUDIT (“SA”) 710
Informasi Komparatif – Angka Koresponding dan
Laporan Keuangan Komparatif
Sifat Informasi Komparatif
Pendekatan Angka Pendekatan Laporan Keuangan
Koresponding Komparatif
Meminta representasi tertulis untuk semua periode yang tercantum dalam laporan
keuangan
Pelaporan Audit
Jika auditor menemukan bukti audit bahwa ada salah saji material periode
lalu tetapi telah diterbitkan opini tanpa modifikasian, dan angka
koresponding belum dinyatakan kembali atau pengungkapan belum
memadai, auditor harus memberikan opini wajar dengan pengecualian atau
opini tidak wajar untuk laporan keuangan periode kini
Laporan Periode Lalu Diaudit Auditor Pendahulu