Anda di halaman 1dari 80




  


D A F TA R I S I
DIRJEN TALK’S
44 Kerangka Pelaporan Keberlanjutan Pemerintah

03
Indonesia
Oleh : Kresia Ramadanty

49
Perkembangan Indikator Sektor Perdagangan dan
Sektor Transportasi sebagai Dampak Pelonggaran
PSBB
Oleh : Wiranda Baihaqi

UTAMA
OPINI
05
Melihat Sisi Lain dari Pandemi Covid-19

54
Oleh : Dedy Sunaryo Penjaminan Infrastruktur Dalam Rangka Mendukung
Program Pemulihan Ekonomi Nasional

12 Penjaminan Pemerintah dalam Rangka Program


Pemulihan Ekonomi Nasional untuk Mengatasi
Oleh : Eko Nur Surachman

dan Memitigasi Risiko Pandemic Covid-19


Oleh : Aulia Putra Hardiwiowo dan Siti Ma’rifah
60 Potensi Dana Umat Dalam Menjawab Tantangan
Instrumen APBN Pasca Pandemi (Inovasi Dimulai Sejak
Kemarin)

24 Relaksasi APBN Melalui Penjaminan Pemerintah


Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional
Oleh : Dian Handayani

Berdasarkan PERPPU No. 1 Tahun 2020


Oleh : Akhmad Yasin SEKILAS INFO

MITIGASI RISIKO 65 Kontribusi Program Jaminan Sosial Nasional Dalam


Masa Pandemi
Oleh : Eko Joko Susanto dan Roki Gangsar Winoto

31 Basis Pemajakan Baru: Solusi Menutup Defisit

70
Indonesia Membandingkan Program Pemulihan Ekonomi Di
Oleh : Hadi Setiawan dan Singgih Riphat Masa Pandemi Di Beberapa Negara
Oleh : Diah Chandra Kirana

APA KATA MILENIAL


EKSPOSURE
34
SBN Ritel: Cara Mudah Agar Negara Ngutang Tapi
Rakyatnya Senang
Oleh : Alexander Arie Sanata Dharma 79
EDUKASI FISKAL

38 Stimulus Fiskal Sektor Perumahan di Berbagai Negara


dalam Penanganan Pandemi
Oleh : Fino Valico Waristi

TIM REDAKSI
Penanggung Jawab : Heri Setiawan, Brahmantio Isdijoso, Riko Amir | Redaktur : Syahrir Ika, Albertus Kurniadi Hendartono, Tony
Prianto, Fajar Hasri Ramadhana, Herry Indratno, Farid Arif Wibowo | Penyunting : Novijan Janis, Riza Azmi, Hani Widyastuti, Hadi
Setiawan, Mohamad Nasir, Eko Nur Surachman | Sekretariat : Indria Wardhani, Andi Abdurrochim, Annisa Fitriyanti, Okta Martua
Sitanggang, Muhammad Sharaqi Zaman.

PENERBIT
Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara – Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Gedung Frans Seda lantai 1, Jl. Dr. Wahidin No. 1, Jakarta Pusat 10710,
Telp. 021-3505052 ext. 2112, Fax. 021-3846786, Email: buletin.irf@kemenkeu.go.id

Percetakan : PT Dasa Prima cabang CANO | Layout dan Desain Grafis : karyanirwasita.com

Redaksi menerima kontribusi tulisan dan artikel yang sesuai dengan misi penerbitan. Tulisan dan artikel ditulis dalam huruf
arial 11, spasi 1,5, maksimal 10 halaman A4. Redaksi berhak mengubah isi tulisan tanpa mengubah maksud dan substansi.
Pandangan, gagasan, atau ide yang termuat dalam buku ini bukanlah representasi dari pikiran atau kebijakan yang keluar dari Dit.
PRKN, DJPPR, Kementerian Keuangan, melainkan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

IRF versi digital dapat diakses pada http://bit.ly/BuletinIRF.

Desain Cover : Muhamad Sharaqi Zaman

2 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


DIRJ EN TALK’ S

Prioritas kita adalah


kesehatan, namun di
sisi lain ekonomi juga
harus dikelola. Peran
pemerintah sangat
dibutuhkan karena yang
dapat menggerakkan
perekonomian saat ini
adalah pemerintah.
Oleh karena itu,
berbagai negara
memberikan paket
stimulus yang besarnya
luar biasa dan bersifat
terobosan, begitu juga
dengan Indonesia.

Dr. Luky Alfirman, S.T., M.A.


Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko RI
Foto : Dokumen DJPPR RI

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 3


E D I TO R I A L

PEN DAN MITIGASI


RISIKO PERTUMBUHAN
P
andemi Covid-19 telah menciptakan efek yang signifikan terhadap perekonomian nasional. Memperhatikan
Eskalasi Covid-19 yang terus meningkat dan meluas, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi
akan tertekan. Sisi supply dan sisi demand ekonomi sama-sama melemah. Pelaku usaha menghentikan
operasinya, pendapatan masyarakat menurun, sementara kebutuhan pembiayaan untuk mengelola risiko
ekonomi dan kesehatan masyarakat meningkat. Masyarakat menjadi tak berdaya. Permintaan merosot,
padahal masyarakat merupakan kelompok pembentuk product domestic bruto (PDB) yang cukup besar melalui
aktivitas konsumsi dan investasi.
Di sisi lain, lembaga keuangan, khususnya perbankan, mengerem kredit/pembiayaan, sebagai cara mereka
mengelola risiko operasional. Dana Pihak Ketiga (DPK) menumpuk, hanya sebagian kecil yang menyirami
perekonomian, khususnya aktivitas-aktivitas ekonomi yang memiliki ‘imun’ terhadap pandemi Covid-19.
Darah yang mengalir ke ekonomi sedikit. Bank Dunia, IMF, dan OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi
Indonesia akan menjadi +0,1% hingga -2%. Pertumbuhan ekonomi di Kuartal I-2020 sudah susut menjadi
3,4%, lalu anjlok ke -5,3% di kuartal II dan -3,49% di kuartal III, sehingga Indonesia masuk zona resesi ekonomi.
Pemerintah memiliki pilihan kebijakan yang sempit, setidaknya ada dua kebijakan besar. Di bidang kesehatan,
masyarakat diminta patuhi protokol kesehatan dengan moto “3M”. Kini, moto ini sudah menjadi ahlak bagi
sebagian masyarakat. Di sisi lain, pemerintah melonggarkan kegiatan usaha (ekonomi) secara bertahap dan
selektif, agar roda ekonomi bisa berputar. Satu-satunya instrumen yang paling mujarab adalah selamatkan
sisi demand, melalui berbagai program bantuan sosial kepada masyarakat miskin dan yang terkena dampak
Covid-19 serta memberikan subisidi kepada pelaku usaha mikro.
Pemerintah menempatkan dana lebih dari Rp40 triliun ke bank-bank umum, terutama bank-bank negara
(BUMN) untuk mendorong bank-bank menyalurkan kredit. Masyarakat kemudian mengenal beberapa program
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) seperti Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) dan KUR Super Mikro.
Setidaknya sudah 12 juta ibu rumah tangga yang sedang berusaha dan pegawai yang terkena PHK serta pelaku
usaha mikro yang ingin meminjam kredit tanpa bunga, memanfaatkan dua program ini. Sementara usaha kecil
dan menengah dapat memanfaatkan kredit pembiayaan lain yang disediakan bank-bank umum yang sudah
disuntik likuiditasnya oleh pemerintah. Tidak itu saja, pemerintah juga menyediakan pinjaman ke Pemerintah
Daerah agar dapat membiayai program-program padat karya yang bisa menciptakan pendapatan masyarakat
dan lapangan kerja. Pemerintah juga menolong koperasi melalui BLU Lembaga Pembiyaan Dana Bergulir
(LPDB), mereka dibantu pembiayaan dengan bunga murah (3% per tahun).
Ini semua adalah bagian dari program PEN yang dijalankan pemerintah untuk memitigasi risiko melambatnya
pertumbuhan ekonomi. Semoga dual policy di bidang kesehatan dan ekonomi ini dapat membantu Indonesia
keluar dari krisis kesehatan dan krisis ekonomi. Demikian editorial, selamat membaca. Syahrir Ika.
Sumber Gambar : freepik.com

4 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


Sumber Gambar : pexels.com
U TA M A

Melihat Sisi Lain dari


Pandemi Covid-19
Oleh: Dedy Sunaryo
Analis Kebijakan Ahli Muda, Badan Kebijakan Fiskal, Email: dsunaryo@kemenkeu.go.id

P
andemi Covid-19 datang bahkan di saat dunia sedang
menghadapi berbagai tantangan lain yang belum terselesaikan
Saat ini seperti krisis utang di Eropa, pertumbuhan ekonomi yang rendah
perekonomian di beberapa negara maju seperti di Eropa dan Jepang, dan juga perang
dagang antara Amerika dan Tiongkok. Datangnya pandemi ini tentunya
dunia sedang menambah ketidakpastian arah perekonomian ke depannya. Terlebih
lagi, pandemi ini juga mempengaruhi tidak hanya ekonomi, namun
menghadapi mencakup sektor yang lebih luas yaitu sosial dan kesehatan. Sementara
tantangan yang itu, perkembangan Covid-19 sendiri masih terus menunjukkan tren
yang meningkat secara kumulatif. Kasus Covid-19 di dunia semakin
bisa dibilang bertambah dan mencapai total kasus lebih dari 30 juta di lebih dari
200 negara di dunia1. Di Indonesia sendiri, total kasus mencapai lebih
luar biasa. dari 250 ribu dengan penyebaran paling luas di pulau Jawa. Sementara
itu, pengembangan vaksin masih terus dilakukan dan diperkirakan
baru tahun depan selesai dan diproduksi secara masal.

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 5


Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi dari Sisi Pengeluaran

Sumber: PKEM, BKF (diolah)

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan Indonesia masih tumbuh relatif stabil di tahun
sisi lain dari pandemi Covid-19 khususnya dari sisi 2019 sebesar 5% sebagaimana terlihat di Tabel
positif atas keberadaan pandemi ini. 1. Perlambatan pertumbuhan ekonomi mulai
dirasakan pada triwulan pertama tahun 2020 di
Dampak dari Pandemi Covid-19 mana ekonomi hanya tumbuh sebesar 3%. Pada
Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi waktu ini, Indonesia mulai menerapkan pembatasan
perekonomian global secara masal. Lembaga sosial berskala besar (PSBB) di pertengahan bulan
internasional seperti IMF dan World Bank Maret 2020 di mana hal tersebut ternyata cukup
sebelumnya memprediksikan perekonomian dunia mempengaruhi aktivitas ekonomi. Di triwulan kedua,
tumbuh positif di tahun 2020 sebesar 3,3% (IMF) pertumbuhan ekonomi tumbuh negatif sebesar
atau sebesar 2,5% (World Bank). Namun dengan -5,3%. Terjadi penurunan yang sangat signifikan di
adanya pandemi ini, lembaga tersebut melakukan semua item pengeluaran. Konsumsi rumah tangga
revisi outlook pertumbuhan ekonomi di tahun sebagai penopang pertumbuhan ekonomi terbesar
2020 yang sebelumnya positif berubah menjadi mengalami kontraksi sebesar -5,6%. Investasi
negatif yang cukup dalam. Berdasarkan rilis yang (Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)) sebagai
dikeluarkan bulan Juni 2020 pertumbuhan ekonomi penopang pertumbuhan ekonomi terbesar kedua
dunia diproyeksikan akan tumbuh negatif sebesar juga terkontraksi sebesar -8,6%. Ekspor dan impor
-4,9% (IMF)2 atau -5,2% (World Bank)3. Realisasi terkontraksi paling dalam (di atas dua digit) masing-
pertumbuhan ekonomi di banyak negara telah masing sebesar -11,7% dan -17% akibat aktivitas
mengkonfirmasi proyeksi negatif ini. Banyak negara perdagangan internasional yang terbatas yang
di Eropa seperti Spanyol, Inggris, Perancis, Italia, disebabkan banyak negara melakukan lockdown.
Di triwulan ketiga 2020, ekonomi Indonesia
Jerman telah mengalami pertumbuhan ekonomi
diproyeksikan tumbuh negatif dalam range -2,9%
negatif baik di triwulan pertama dan triwulan kedua
sampai dengan -1%. Berdasarkan proyeksi ini, maka
secara berturut-turut atau lebih dikenal dengan
Indonesia diproyeksikan akan mengalami resesi
istilah resesi. Beberapa negara di kawasan Asia
karena mengalami pertumbuhan ekonomi negatif
juga bernasib sama, diantaranya adalah Filipina,
selama dua triwulan berturut-turut. Di triwulan ketiga,
Singapura, Thailand, Jepang yang juga sudah berada
semua item pengeluaran mencatatkan negatif
di zona resesi. Di triwulan ketiga, banyak negara
kecuali pengeluaran pemerintah yang masih tumbuh
diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan negatif
positif. Terlihat bahwa pengeluaran pemerintah
sehingga banyak negara lainnya juga akan menyusul
menjadi penopang pertumbuhan di triwulan ketiga.
masuk di dalam zona resesi.
Untuk tahun 2020 secara keseluruhan, pertumbuhan
Bagaimana dengan perekonomian Indonesia? ekonomi diperkirakan masih akan bertumbuh negatif
Dilihat dari sisi pengeluaran, perekonomian dalam range -1,7% sampai dengan -0,6%.

6 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


Sebenarnya pemerintah sudah melakukan Covid-19 dapat ditangani dengan baik dan pemulihan
antisipasi sejak awal tahun perihal perkembangan ekonomi dapat berjalan efektif.
ekonomi tahun 2020. Hal tersebut mendorong
Sisi Positif dari Pandemi Covid-19
pemerintah mengeluarkan Perppu Nomor 1 Tahun
2020 pada tanggal 31 Maret 2020 dan ditetapkan Sampai dengan saat ini, memang pandemi
menjadi Undang-undang Nomor 2 Tahun 2020 masih berlangsung dan belum dapat diatasii
pada tanggal 18 Mei 2020 yang intinya melakukan secara sempurna, bahkan terlihat masih adanya
berbagai tindakan untuk mengatasi pandemi peningkatan kasus. Kita masih dalam proses
Covid-19. Di dalam aturan tersebut, salah satunya menghadapi pandemi ini bersama-sama. Namun
diatur bahwa defisit APBN 2020 boleh melebihi 3% di balik dari permasalahan tersebut, setidaknya
PDB di mana di antaranya untuk mengelaborasi terdapat beberapa sisi positif dari pandemi ini yang
biaya penanganan Covid-19 sebesar Rp695,2 memberikan kita pelajaran untuk menjadi lebih baik
triliun. Perubahan APBN 2020 diatur dalam Perpres diantaranya:
54/2020 (yang menetapkan defisit anggaran 1.
Pentingnya kebersamaan antara lembaga
sebesar 5,07% PDB) yang kemudian diubah lagi otoritas moneter dan lembaga otoritas fiskal di
dengan Perpres 72/2020 (defisit menjadi 6,34% dalam menghadapi kondisi extraordinary seperti
PDB). Biaya penanganan pandemi Covid-19 terdiri pandemi sekarang ini.
atas program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Di dalam mencapai tujuan pembangunan
sebesar Rp607,6 triliun dan anggaran kesehatan nasional, negara setidaknya memiliki dua perangkat
sebesar Rp87,55 triliun (total sebesar Rp695,2 kebijakan yang digunakan untuk menjaga stabilitas
triliun). Angaran kesehatan ini mencakup belanja ekonomi yaitu kebijakan fiskal yang dilaksanakan
untuk penanganan Covid-19, insentif tenaga medis, oleh pemerintah dan kebijakan moneter yang
santunan kematian, bantuan iuran JKN, gugus dilaksanakan oleh bank sentral dalam hal ini Bank
tugas Covid-19 dan insentif perpajakan di bidang Indonesia (BI). Kebijakan fiskal secara umum
kesehatan. Sementara itu, Program PEN sendiri didefinisikan sebagai kebijakan yang ditetapkan dan
terbagi dalam beberapa program yang meliputi: dilaksanakan oleh pemerintah untuk mempengaruhi
1. Perlindungan Sosial sebesar Rp203,90 triliun perekonomian melalui Anggaran Pendapatan dan
di antaranya mencakup PKH, bansos, kartu pra Belanja Negara (APBN). APBN dapat dilaksanakan
kerja, diskon listrik, BLT dana desa; secara seimbang (pendapatan = belanja), surplus
2. Dukungan UMKM sebesar Rp123,46 triliun di (pendapatan > belanja) maupun defisit (pendapatan
antaranya untuk subsidi bunga, penempatan < belanja). Ketika kebijakan defisit anggaran
dana untuk restrukturisasi, belanja IJP, dilaksanakan, pemerintah perlu mendapatkan
penjaminan modal kerja, PPh final UMKM, pembiayaan untuk menutup defisit tersebut. Sumber
investasi ke koperasi; pembiayaan dapat diperoleh dari pembiayaan non
utang seperti pemanfaatan SAL (Saldo Anggaran
3. Insentif Usaha sebesar Rp120,61 triliun di
Lebih), dana abadi pemerintah, dana BLU; dan
antaranya mencakup insentif PPh 21 DTP,
pembiayaan dari utang seperti penerbitan SBN baik
pembebasan PPh 22 impor, pengurangan
di domestik maupun global.
angsuran PPh 25, penurunan PPh badan, restitusi
PPN; Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999
mengenai Bank Indonesia, kebijakan moneter
4. Sektoral K/L & Pemda sebesar Rp106,11 triliun
didefinisikan sebagai kebijakan yang ditetapkan
di antaranya untuk program padat karya K/L,
dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia untuk
insentif perumahan, pariwisata, cadangan DAK
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
fisik, Dana Insentif Daerah (DID) pemulihan
yang dilakukan antara lain melalui pengendalian
ekonomi, fasilitas pinjaman daerah;
jumlah uang beredar dan/atau suku bunga. Di
5. Pembiayaan Korporasi sebesar Rp53,57 triliun dalam melaksanakan kebijakan moneter tersebut,
di antaranya mencakup penempatan dana untuk Bank Indonesia berdiri secara independen dalam
restrukturisasi korporasi padat karya, PMN, dan arti pihak lain tidak boleh ikut campur di dalam
pinjaman. pelaksanaannya. Salah satu pelaksanaan kebijakan
Dengan program tersebut, diharapkan pandemi moneter dapat ditempuh dengan pembelian surat

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 7


berharga negara hanya di pasar sekunder. Hal ini ditanggung oleh BI
sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor c. untuk pembiayaan lainnya (insentif pajak dan
3 Tahun 2004 (amandemen terhadap Undang- lainnya), menggunakan suku bunga pasar dan
Undang No. 23 Tahun 1999) Pasal 55 ayat (4) yang seluruhnya ditanggung pemerintah.
tertulis bahwa Bank Indonesia dilarang membeli
Dengan adanya skema burden sharing tersebut,
surat-surat utang negara untuk diri sendiri di pasar
terlihat bahwa beban penanganan pandemi ini tidak
primer, kecuali surat utang negara berjangka pendek
hanya ditanggung oleh pemerintah, melainkan juga
yang diperlukan oleh Bank Indonesia untuk operasi
oleh BI. Skema ini menunjukkan kerja sama yang
pengendalian moneter.
baik diantara kedua institusi di mana pemerintah
Dengan adanya pandemi Covid-19, Pemerintah menjalankan defisit anggaran dan BI melaksanakan
menyiapkan program-program penanganan yang kebijakannya lewat pasar perdana. Dalam hal ini
membutuhkan dana cukup besar. Hal tersebut terlihat bahwa kebersamaan antara pemerintah dan
menyebabkan defisit anggaran yang melebihi BI diperlukan untuk menjaga perekonomian secara
batas ketentuan undang-undang yaitu sebesar 3% keseluruhan di dalam menghadapi kejadian yang
PDB. Melalui Undang-Undang No. 2 Tahun 2020, extraordinary. Skema ini sebenarnya dapat juga
Pemerintah telah melebarkan defisit anggaran dipermanenkan untuk ke depannya, tidak hanya
menjadi sebesar 6,34% PDB atau kurang lebih sampai jangka waktu tertentu, bahwa apabila terjadi
sebesar Rp1.039 triliun, di mana diperkirakan beban kondisi yang mengancam perekonomian nasional,
dampak Covid-19 mencapai Rp903 triliun. Mengingat otoritas moneter dan otoritas fiskal dapat bersama-
besarnya pembiayaan tersebut, penerbitan SBN sama melakukan koordinasi kebijakan untuk
tidak dapat dilakukan seperti dalam keadaan normal pencegahan krisis.
yaitu melalui pasar sekunder di mana kapasitas total
2.
Meningkatnya peran investor domestik
nilai SBN yang dapat diperdagangkan saat itu baru
(perbankan) dalam pasar Surat Berharga Negara
mencapai Rp2.830 triliun (per Maret 2020). Selain
(SBN).
itu, beban bunga berdasarkan suku bunga pasar
Tinggi rendahnya yield SBN tentunya dipengaruhi
saat itu tentunya akan semakin menambah beban
oleh beberapa faktor. Harjum (2013)4 menemukan
anggaran.
bahwa pergerakan yield SBN di Indonesia lebih
Oleh karena itu, mekanisme extraordinary perlu
dipengaruhi oleh variabel sektor keuangan seperti
dilakukan, dalam hal ini pembelian SBN dilakukan di
suku bunga domestik, suku bunga luar negeri,
pasar perdana (tidak melalui mekanisme lelang) dan
nilai tukar dan juga tingkat pengembalian saham.
langsung dibeli oleh BI. Selain itu, melalui Undang-
Penelitian dari Sihombing (2014)5 juga mendukung
Undang No. 2 Tahun 2020, BI diijinkan untuk
bahwa variabel sektor keuangan mempengaruhi
membeli SBN berjangka panjang di pasar perdana
pergerakan yield di Indonesia. Sementara itu, laporan
untuk penanganan pandemi Covid-19. Aturan
IMF (2019)6 menyebutkan bahwa tingginya peran
ini meng-over rule undang-undang sebelumnya
asing dalam portfolio utang di Indonesia membuat
mengenai BI yang menyatakan bahwa pembelian
ekonomi lebih vulnerable. Memang tantangan di
SBN di pasar perdana hanya untuk yang berjangka
dalam pasar SBN selama ini adalah masih cukup
pendek dalam kerangka kebijakan moneter. Terlebih
tingginya yield. Pada akhir tahun 2019, porsi
lagi, besaran suku bunga SBN yang diterbitkan untuk
kepemilikan asing di pasar SBN mencapai 38,6%
penanganan pandemi ini sebagian lebih rendah dari
(sekitar Rp1061 triliun) dan yield 5 tahun sebesar
suku bunga pasar. Bahkan, besarnya beban bunga
6,45% sebagaimana terlihat di grafik 1. Memasuki
tersebut ditanggung bersama oleh pemerintah dan
tahun 2020, porsi kepemilikan asing stabil di bulan
BI dengan skema burden sharing. Adapun skema
Januari. Namun di bulan Februari, porsi tersebut
burden sharing tersebut meliputi:
menurun bahkan cukup tajam di bulan Maret
a. untuk pembiayaan public goods, bunga sebesar ketika Indonesia mulai menerapkan PSBB. Porsi
BI reverse repo rate dan ditanggung oleh BI kepemilikan asing hanya mencapai 32,7% (sekitar
b. untuk pembiayaan non-public goods (UMKM, Rp926,9 triliun), turun hampir 6% (sekitar Rp134
Koperasi), menggunakan suku bunga pasar, triliun) hanya dalam waktu tiga bulan. Sementara
di mana suku bunga BI reverse repo rate +1% itu, porsi kepemilikan bank di SBN yang pada akhir
ditanggung oleh pemerintah, sementara sisanya tahun 2019 mencapai 21,1% (sekitar Rp581 triliun)

8 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


Grafik 1. Perkembangan Yield dan Porsi Kepemilikan Asing dan Perbankan di Pasar SBN

Sumber: DJPPR, Bloomberg (diolah)

terus mengalami peningkatan di bulan Januari dan SBN oleh asing naik hanya 1% (sekitar Rp125 triliun).
menjadi 28,4% (sekitar Rp804,4 triliun) di Februari, Di sisi lain, kepemilikan oleh bank naik sebesar 3,6%
meningkat lebih dari 7% (sekitar Rp223 triliun) (sekitar Rp155 triliun) dan yield turun sebesar yaitu
sebelum akhirnya menurun di bulan Maret 2020. 120bps. Fenomena meningkatnya peran investor
Ketika bulan Maret tersebut, yield naik cukup tinggi domestik ini juga terjadi di pasar saham7. Investor
mencapai 7,31%. asing cenderung melakukan net sell, namun indeks
Setelah bulan Maret 2020, terjadi fenomena yang harga saham gabungan masih dalam tren meningkat
cukup menarik di pasar SBN. Porsi kepemilikan asing karena di-support oleh investor domestik. Tentunya
terus menurun hingga mencapai 28,14% di bulan hal ini merupakan hal yang dicita-citakan dan
September 2020 (per tanggal 22). Sementara itu, menjawab permasalahan yang ada selama ini di
posisi yield juga menurun mencapai 5,67%. Bahkan, mana diharapkan partisipasi investor domestik yang
posisi ini lebih rendah dari posisi di akhir tahun meningkat.
2019. Menurunnya yield ini disebabkan antara lain Namun terdapat pertanyaan apakah hal ini akan
oleh keluarnya investor asing dari pasar SBN. Namun menjadi sustainable? Apabila kita lihat kondisi
di sisi lain, terlihat juga bahwa porsi kepemilikan likuiditas perbankan saat ini memang cukup
bank di pasar SBN terus menunjukkan peningkatan. melimpah. Likuiditas yang melimpah tersebut
Porsi kepemilikan bank di pasar SBN mencapai diantaranya disebabkan kebijakan Bank Indonesia
36,12% di bulan September, meningkat 150% yang menurunkan ketentuan giro wajib minimum
dibandingkan dengan akhir tahun 2019. Jadi dapat sehingga menambah likuiditas yang harus di-
dikatakan bahwa keluarnya investor asing dapat di- spend oleh perbankan. Di saat yang bersamaan,
back up oleh investor dalam negeri, dalam hal ini kredit perbankan ke sektor riil justru mengalami
oleh perbankan. Secara kumulatif (akhir Desember penurunan yang cukup signifikan dan hanya tumbuh
2019 s.d. September 2020), kepemilikan SBN oleh sebesar 1% di bulan Juli (yoy)8. Penurunan tersebut
asing turun lebih dari 10% (sekitar Rp125 triliun). Di disebabkan oleh masih rendahnya permintaan
sisi lain, kepemilikan oleh bank naik lebih dari 15% dikarenakan perlambatan ekonomi yang disebabkan
(sekitar Rp626 triliun) dan yield turun 76bps. Apabila oleh pandemi Covid-19. Hal ini tentunya mendorong
dibandingkan dengan periode yang sama tahun perbankan untuk mencari investasi lain yaitu ke
sebelumnya (akhir Desember 2018 s.d. September pasar SBN sehingga mendorong kepemilikan bank
2019), dapat dikatakan bahwa sebenarnya kinerja atas SBN menjadi naik.
tahun ini lebih baik yang terlihat dari peningkatan Yang menjadi perhatian selanjutnya adalah
kepemilikan domestik yang signifikan dan turunnya bahwa bisnis utama perbankan sebenarnya
yield. Di periode yang sama tahun lalu, kepemilikan adalah penyaluran kredit, bukan investasi di sektor

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 9


keuangan. Jadi ketika diprediksikan bahwa ekonomi sembako. Program eksisting untuk membantu
sudah mulai bergerak kembali, maka permintaan pemerintah daerah diantaranya meliputi hibah
kredit akan kembali meningkat sehingga perbankan untuk pariwisata, cadangan DAK; sedangkan untuk
dapat mengalihkan porsi investasi dana dari pasar insentif usaha meliputi pembebasan PPh 22 impor,
SBN ke sektor riil. Dengan asumsi, misalnya worst pengurangan angsuran PPh 25, percepatan restitusi
scenario, bahwa kepemilikan bank atas SBN kembali PPN, investasi kepada koperasi melalui LPDB UMKM
ke sebelum adanya PSBB (sebelum bulan Maret) dll.
dikarenakan terjadi perpindahan porsi investasi dari Dengan adanya pandemi ini, Pemerintah didorong
pasar SBN ke sektor riil, maka diperlukan investor untuk dapat memaksimalkan program yang sudah ada
lain untuk menyerap supply SBN sehingga yield (eksisting) dengan memberikan tambahan alokasi
dapat tetap stabil. anggaran. Namun sepertinya hal tersebut dirasa belum
Oleh karena itu, untuk mempertahankan porsi mencukupi. Pandemi ini membuat pemerintah lebih
kepemilikan domestik, harus di-explore potensi kreatif mencari jalan untuk dapat menyelamatkan
investor domestik selain perbankan. Dana pensiun perekonomian sehingga pemerintah bukan hanya
dan asuransi merupakan pilihan yang cukup memperluas cakupan program eksisting, namun
potensial untuk saat ini. Jika kita lihat total dana juga men-design program baru. Beberapa program
investasi di dana pensiun dan asuransi cukup besar tersebut diantaranya adalah bansos yang khusus
yaitu masing-masing Rp286,9 triliun (Agustus 2020)9 untuk jabodetabek, diskon listrik, pra kerja, PPh 21
dan Rp1.130,6 triliun (Agustus 2020)10. Hal ini DTP, PPh final UMKM DTP, perluasan cadangan DAK
merupakan potensi yang cukup besar. Namun di sisi Fisik yang khusus untuk program PEN, penempatan
lain, perlu juga beberapa hal yang segera ditangani dana untuk restrukturisasi padat karya, dan program
untuk mendorong potensi dari dana pensiun dan kesehatan untuk penanganan Covid-19.
asuransi ini yaitu perbedaan perlakuan pajak atas
Berbagai program yang di-design pemerintah
bunga obligasi di mana dana pensiun menikmati
untuk menangani pendemi ini tidak luput juga
pajak sebesar 0%, sementara asuransi sebesar
dari tantangan yang ada. Dana besar yang sudah
15%11. Selain itu, diperlukan juga perubahan
dianggarkan tidak serta merta langsung dapat
mekanisme penilaian kinerja manajemen dana
dieksekusi. Hal tersbut terlihat dari data penyerapan/
pensiun dan asuransi yang lebih didasarkan pada
realisasi bahwa sampai dengan minggu ketiga bulan
performa jangka panjang sesuai portfolio di pasar
September 2020, penyerapan anggaran tersebut
SBN, bukan berdasarkan kinerja jangka pendek
masih sangat rendah yang hanya sekitar 36%.
seperti sekarang ini.
Sementara tahun anggaran 2020 kurang lebih
3. Insight bahwa diperlukannya program yang hanya menyisakan tiga bulan lagi. Apabila dilihat
lebih adaptif dalam penanganan pandemi. dari sektornya, anggaran untuk perlindungan sosial
Sebelum terjadinya pandemi ini, pemerintah telah merupakan yang terbesar baik secara pagu anggaran
melakukan berbagai kebijakan dan pelaksanaan maupun realisasinya. Setelah itu, dukungan untuk
program baik untuk menolong kelompok yang UMKM juga dianggarkan terbesar kedua dan
rentan, mendukung
Tabel 2. Pagu dan Realisasi Penyerapan Program PEN
pemerintah daerah
dan juga memberikan
insentif bagi pelaku
usaha (termasuk juga
UMKM) untuk dapat
terus mendorong per-
ekonomian. Program
eksisting yang ada
untuk membantu
masyarakat yang
rentan diantaranya
Program Keluarga
Harapan (PKH), Kartu Sumber: Kementerian Keuangan, diolah

10 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


menunjukkan realisasi yang cukup tinggi Tingginya dibuat lebih sustainable misalnya dengan membuat
realisasi dua sektor ini cukup menggembirakan permanen mekanisme koordinasi kebijakan moneter
karena menyasar masyarakat kecil. Penyerapan dan fiskal dalam mengantisipasi dan menghadapi
program ini yang cukup tinggi nampaknya kejadian extraordinary, perlunya segera mendorong
dikarenakan program tersebut merupakan program asuransi dan dana pensiun berperan lebih besar
eksisting sehingga lebih dapat dieksekusi secara di pasar SBN dengan didukung relaksasi kebijakan
cepat. pemerintah dan juga penyusunan program yang lebih
Sementara itu, dukungan insentif usaha yang adaptif dan implementatif yang didukung dengan
diberikan kepada dunia usaha masih menunjukkan perbaikan birokrasi yang ada. []
penyerapan yang relatif rendah. Bahkan, untuk
pembiayaan korporasi, belum terdapat penyerapan
sama sekali. Dengan melihat profil penyerapan yang
seperti ini, pemerintah harus segera melakukan
evaluasi untuk melihat hambatan dan tantangan
yang ada di dalam pelaksanaan program tersebut.
Salah satu pemikiran yang patut dipertimbangkan
adalah pembuatan program yang lebih sederhana
dan implementatif yang disertai juga dengan data
yang valid sehingga tepat sasaran. Selain itu,
jenis skema program yang sudah ada dapat lebih
Referensi :
dimaksimalkan, sementara skema program yang
baru bisa dipercepat melalui penyederhanaan proses
1. Laporan Perkembangan Covid-19. September 2020.
atau dapat juga dialihkan ke program yang ada. Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Badan Kebijakan
Fiskal.
Penutup 2. International Monetary Fund (IMF). June 2020.
World Economic Outlook Update: A Crisis Like No
Pandemi Covid-19 yang saat ini melanda telah Other, An Uncertain Recovery. Washington, DC: IMF.
memberikan dampak yang signifikan terhadap 3. World Bank. June 2020. Global Economic Prospects,
June 2020. Washington, DC: World Bank.
perekonomian. Pertumbuhan ekonomi selama
4. Muharam, Harjum. (2013). Government Bond
triwulan pertama dan kedua di banyak negara sudah Yield Volatility and It’s Determinants: The Case
of Indonesia Government Bond. SSRN Electronic
berada dalam zona negatif, bahkan beberapa negara Journal.
sudah memasuki resesi. Bahkan, pertumbuhan 5. Sihombing, Person & Siregar, Hermanto &
Manurung, Adler Haymans & Santosa, Perdana.
ekonomi di triwulan ketiga juga diperkirakan masih (2014). Determinants of The Indonesia Government
negatif sehingga tentunya lebih banyak negara yang Yield Curve. International Journal of Information
Technology and Business Management. 25. 22-37.
akan memasuki resesi. Untuk mengatasi pandemi 6. International Monetary Fund (IMF). July 2019.
ini, banyak negara telah menempuh berbagai Indonesia 2019 Article IV Consultation. Washington,
DC: IMF.
kebijakan. Secara umum biaya penanganan
7. Laporan Hasil Pemantauan Sektor Keuangan.
pandemi ini membuat banyak negara menerapkan September 2020. Pusat Kebijakan Ekonomi Makro,
Badan Kebijakan Fiskal.
defisit anggaran. Untuk Indonesia sendiri, berbagai
8. Laporan Hasil Pemantauan Perbankan. September
kebijakan juga telah ditempuh untuk menangani 2020. Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Badan
Kebijakan Fiskal.
kejadian extraordinary ini. Pemerintah mengeluarkan
9. Otoritas Jasa Keuangan (OJK). September 2020.
Perppu untuk mengelaborasi berbagai program Statistik Dana Pensiun.
dan melakukan penerobosan berbagai aturan 10. Otoritas Jasa Keuangan (OJK). September 2020.
Statistik Asuransi.
yang ada demi menjaga perekonomian. Berbagai 11. Handy Yunianto. 2020 September 21. Imbal Hasil
langkah yang diambil, walaupun masih berlangsung, Obligasi Negara. Kompas. Kolom Opini.
memberikan beberapa sisi positif diantaranya
kerjasama dan koordinasi yang baik antara
kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, peningkatan
peran investor domestik di pasar SBN dan juga
percepatan penyerapan realisasi program. Namun,
untuk ke depannya, sisi positif tersebut perlu untuk

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 11


Sumber Gambar : freepik.com
U TA M A

Penjaminan Pemerintah dalam


Rangka Program Pemulihan Ekonomi
Nasional untuk Mengatasi dan
Memitigasi Risiko Pandemi Covid-19

Oleh: Aulia Putra Hardiwiowo1 dan Siti Ma’rifah2


1. Pelaksana pada Seksi Risiko Lembaga Keuangan II, Direktorat PRKN, DJPPR; email aulia.hardiwibowo@kemenkeu.go.id
2. Pelaksana pada Seksi Peraturan Mitigasi Risiko, Direktorat PRKN, DJPPR; email siti.marifah@kemenkeu.go.id

Pandemi Covid-19 Pandemi Covid-19 Berdampak Pada Seluruh Lini


Kehidupan
berdampak Di Indonesia sendiri, sejak pertama kali ditemukan adanya kasus
signifikan pada positif Covid-19 pada tanggal 3 Maret 2020, akumulasi kasus
positif dari hari ke hari masih terus mengalami kenaikan. Sampai
seluruh sektor dengan akhir September 2020, (212 hari setelah kasus positif
kehidupan, terutama pertama), akumulasi positif Covid-19 mencapai 287.007 kasus.
Jika dilihat rata-rata perbulan, kenaikan kasus positif sejak bulan
sektor kesehatan, Juli 2020 mencapai rata-rata diatas 1.000 dan diatas 2.000 kasus
sosial, maupun di bulan Agustus serta di atas 3.700 kasus untuk bulan September.

perekonomian. Peningkatan jumlah positif Covid 19 terjadi setelah beberapa

12 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


daerah merelaksasi penerapan Grafik 1. Perkembangan Kasus Pandemi Covid-19 di Indonesia
PSBB serta adanya penurunan
kesadaran masyarakat terkait
protokol kesehatan. Beberapa
daerah yang menjadi episentrum
penyebaran Covid-19 antara
lain: DKI Jakarta, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur, dan
Sulawesi Selatan.
Penyebaran Covid-19
yang begitu cepat dan luas
mengakibatkan dampak yang
sangat luar biasa pada dua
sisi sektor ekonomi, yaitu sisi
permintaan (demand side) dan
sisi penawaran (supply side).
Sumber: Kemenkes
Hal ini terjadi sebagai dampak
kebijakan Pemerintah yang lebih
Grafik 2. Dampak Covid-19 baik Sisi Demand dan Supply
memprioritaskan kesehatan
masyarakat melalui physical
distancing serta penerapan
PSBB untuk membatasi
interaksi sosial masyarakat
dalam rangka meminimalisir
penyebaran Covid-19. Sebagai
konsekuensinya, baik aktivitas
produksi (supply side) maupun
konsumsi (demand side)
berkurang secara signifikan.
Hal ini yang pada akhirnya Sumber: BPS, Kemenkes
berdampak pada penurunan
pertumbuhan ekonomi baik Tabel 1: Skenario asumsi makro APBN 2020 dampak Pandemi Covid-19
nasional maupun global.
Akibat dampak pandemi
Covid-19 tersebut, Pemerintah
merevisi beberapa asumsi
makro dalam APBN 2020,
khususnya target pertumbuhan
ekonomi tahun 2020. Pada
bulan Maret-April dengan Sumber: Kementerian Keuangan

asumsi skenario berat dan


Grafik 3. PDB Indonesia Grafik 4. PMI Indonesia
sangat berat, pertumbuhan
ekonomi Indonesia berkisar
antara 2,3% hingga -0,4%.
Namun, setelah keluarnya
realisasi pertumbuhan ekonomi
kuartal I yang mencapai 2,97%,
pada bulan Juni, Pemerintah
kembali mengubah asumsi
pertumbuhan ekonomi menjadi Sumber: Badan Pusat Statistik, Kemenkeu Sumber: Markit Economics

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 13


berkisar 1% hingga
Tabel 2. Respon Kebijakan Fiskal dan Moneter
-0,4%. Perubahan
tersebut dilakukan
untuk menyesuaikan
penyebaran kasus
Covid-19 dan upaya
untuk menangani
Covid-19, baik dari sisi
kesehatan maupun
perekonomian nasional.
Dengan melihat
pergerakan beberapa
indikator ekonomi makro selama Maret 2020, dukungan terhadap sektor usaha.
dimana kurs Rupiah per USD mencapai titik tertinggi Dengan berbagai program penanganan dampak
pada level Rp16.741/USD, realisasi PDB kuartal Covid-19 dan proses pemulihan perekonomian
1-2020 sebesar 2,97%, dan kuartal II 2020 sebesar yang masih berlanjut sampai tahun 2022, dimana
-5,32%, maka Pemerintah bersama dengan OJK dan defisit APBN diperbolehkan lebih dari 3% dari PDB,
Bank Indonesia terus melakukan koordinasi untuk maka beban fiskal pada tahun 2021 masih tinggi.
menjaga kinerja perekonomian sebagai dampak Akan tetapi dengan pengalaman krisis ekonomi/
Covid-19. Dari perspektif pelaku usaha, pandemi keuangan pada tahun 1997-1998 (Grafik 2) di mana
Covid-19 membuat para pelaku usaha merasa setelah terjadinya krisis, perekonomian Indonesia
adanya kontraksi ekonomi yang ditunjukan dengan dapat kembali tumbuh/berkinerja baik satu tahun
turunnya level Purchasing Managers’ Index (PMI) berikutnya, sehingga pada tahun 2021 dapat mulai
menjadi angka 27,5 (titik terendah sejak awal tahun terjadi pemulihan perekonomian. Memang asumsi
2020) yang terjadi pada bulan April 2020. Level tersebut sangat tergantung pada laju perkembangan
tersebut jauh dari threshold perekonomian terjadi kasus Covid-19, apakah akan segera mengalami
ekspansi (50). Seiring berjalannya waktu, keyakinan penurunan/pelandaian kurva kasus positif dalam
pelaku usaha meningkat dan mulai ada kepercayaan beberapa bulan berikutnya atau akan berlanjut pada
diri adanya aktivitas ekonomi di Agustus 2020 (PMI tahun berikutnya.
mencapai 50,8).
Mitigasi yang sudah dan akan dilanjutkan antara
Respon Kebijakan dan Mitigasi Risiko lain program kebijakan di sektor moneter dan
Pandemi Covid-19 perbankan seperti penurunan GWM, pelonggaran
Langkah besar Pemerintah dalam menyikapi rasio intermediasi makroprudensial, kewenangan
kondisi pandemi ini salah satunya dengan pembelian surat berharga negara di pasar perdana
menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti oleh Bank Indonesia, program restrukturisasi kredit,
Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 pinjaman likuiditas khusus Bank Indonesia yang
tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas dijamin pemerintah, kewenangan pemerintah untuk
Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi memberikan pinjaman kepada Lembaga Penjamin
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/ Simpanan, perluasan kewenangan Lembaga
atau dalam rangka Menghadapi Ancaman yang Penjamin Simpanan, dan program/kebijakan lainnya.
Membahayakan Perekonomian Nasional dan/ Tidak hanya Indonesia, beberapa negara juga
atau Stabilitas Sistem Keuangan yang selanjutnya memberikan stimulus fiskal untuk menangani
ditetapkan menjadi Undang-Undang Nomor 2 Covid-19. Sebagai contoh adalah Jerman dengan
Tahun 2020. Pemerintah beserta otoritas lainnya stimulus sebesar 24,8% dari GDP, Jepang sebesar
baik Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan 18,2%, Amerika sebesar 14% GDP, India sebesar
melakukan mitigasi dan/atau menangani dampak 5,2% GDP dan lainnya. Beberapa program
Covid-19 melalui realokasi APBN, stimulus fiskal, stimulus yang dijalankan di Amerika antara lain
stimulus moneter dan sektor keuangan seperti belanja darurat penanganan Covid-19 khususnya
penyelenggaraan program sektor kesehatan, pengembangan vaksin, program jaminan sosial,
perlindungan jaminan sosial masyarakat maupun bantuan langsung tunai bagi rumah tangga dan

14 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


Grafik 5. Biaya Penanganan Dampak Covid-19

Sumber: Kemenkes

bantuan pangan, insentif bagi dunia usaha dan Untuk bantuan sektoral Kementerian/Lembaga
program lainnya. Sedangkan di India misalnya dan Pemerintah Daerah, telah dianggarkan total
stimulus fiskal dilakukan untuk peningkatan belanja Rp106,11 triliun yang digunakan untuk Program
alat kesehatan, bantuan tunai dan pangan bagi Padat Karya K/L; Insentif Perumahan; Pariwisata;
masyarakat berpenghasilan rendah, dukungan bagi Dana Insentif Daerah (DID) Pemulihan Ekonomi yang
dunia usaha dan lainnya. diprioritaskan untuk mendorong pemulihan ekonomi
Adapun untuk Indonesia, total biaya penanganan di daerah serta penanganan Covid-19 bidang
Covid-19 sekitar Rp695,2 triliun yang difokuskan kesehatan dan bantuan sosial; Cadangan DAK
untuk 6 sektor yaitu perlindungan sosial, insentif Fisik; Fasilitas Pinjaman Daerah yang dapat menjadi
dunia usaha, pembiayaan korporasi, dukungan bagi sumber alternatif dukungan pendanaan bagi daerah;
sektor kementerian/lembaga dan Pemda, sektor dan Cadangan Perluasan.
UMKM dan sektor kesehatan. Dari keenam sektor Selanjutnya, dalam rangka menjaga agar pelaku
tersebut, biaya penanganan terbesar digunakan usaha tetap bergerak dan ekonomi Indonesia
untuk perlindungan sosial sebesar Rp203,90 triliun, tumbuh, Pemerintah juga mengalokasikan dana
biaya terbesar kedua adalah untuk sektor UMKM sebesar Rp120,61 triliun untuk insentif usaha
sebesar Rp123,46 triliun dan seterusnya. Rincian dengan rincian: PPh 21 Ditanggung Pemerintah;
kegiatan dan biaya yang dibutuhkan tertera dalam Pembebasan PPh 22 Impor; Pengurangan Angsuran
Gambar 2. PPh 25; Pengembalian Pendahuluan PPN; Penurunan
Pemerintah mengalokasikan dana dengan total Tarif PPh Badan; serta stimulus lainnya. Dengan
sebesar Rp203,9 triliun pada sektor perlindungan demikian, wajib pajak yang memenuhi ketentuan
sosial. Adapun rincian alokasi dana tersebut yaitu: akan memperoleh penghasilan tambahan berupa
Program Keluarga Harapan; Kartu Sembako; pengurangan pajak, maupun pembebasan pajak.
Bansos Sembako Jabodetabek; Bansos Tunai Non- Selain itu, Pemerintah mengalokasikan total sebesar
Jabodetabek; Kartu Prakerja; Diskon Listrik; Logistik/ Rp53,57 triliun pada sektor pembiayaan korporasi.
Pangan/Sembako; BLT Dana Desa. Dengan adanya Dana tersebut dianggarkan untuk: Penempatan dana
bantuan pada sektor perlindungan sosial tersebut, untuk Restrukturisasi Padat Karya; PMN kepada
diharapkan sisi konsumsi (demand side) bisa BUMN; dan Pinjaman. Dalam rangka melindungi
ditingkatkan kembali karena, kebijakan mendorong sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Pemerintah
sisi produksi (supply side) tidak akan efektif jika mengalokasikan dana sebesar Rp123,46 triliun
permintaan (konsumsi) masih melemah. Pertimbangan dengan rincian kegiatan yaitu Subsidi bunga;
tersebut yang melandasi program perlindungan Penempatan Dana untuk Restrukturisasi; Belanja
sosial dalam rangka memulihkan ekonomi nasional. IJP; Penjaminan untuk Modal Kerja (Stop Loss); PPh

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 15


Final UMKM DTP; Pembiayaan Investasi Grafik 6. Biaya Penanganan Dampak Covid-19
kepada Koperasi melalui LPDB KUMKM.
Dan untuk sektor kesehatan, Pemerintah
telah mengalokasikan sebesar Rp87,55
triliun yang digunakan untuk Belanja
Penanganan Covid-19; Insentif Tenaga
Medis; Santunan Kematian; Bantuan
Iuran JKN; Gugus Tugas Covid-19; dan
Insentif perpajakan di Bidang Kesehatan.

Penjaminan Pemerintah
Sebagai Salah Satu Mitigasi
Pandemi Covid-19 untuk
Mendukung Pelaku Usaha
Berbagai negara memberikan
dukungan dalam rangka menjaga agar
Sumber: Kemenkeu
pelaku usaha tetap bergerak. Seperti
negara Inggris melalui program “Corona Virus Large kepada debitur dalam rangka mendukung dan
Business Interruption Loan Scheme”, yaitu skema mengembangkan ekosistem UMKM, dan koperasi,
penjaminan Kredit dari Pemerintah kepada Lembaga dan debitur lainnya serta mendukung percepatan
Pemberi Pinjaman (maksimal Penjaminan £200 juta) pemulihan ekonomi nasional. Selain kedua modalitas
dengan risiko gagal bayar yang ditanggung Pemerintah tersebut, pemerintah juga dapat melakukan investasi
sebesar 80%. Di sisi lain, di negara Singapura juga pemerintah. Dan yang terakhir, pemerintah dapat
memberikan dukungan bagi perusahaan untuk memberikan jaminan baik langsung oleh pemerintah
memperoleh pinjaman pembiayaan perdagangan maupun melalui badan usaha penjaminan yang
jangka pendek melalui skema “Loan Insurance ditunjuk. Skema kebijakan Penjaminan Pemerintah
Scheme (LIS)” dari Participating Financial Institutions diharapkan dapat mendorong penyaluran kredit
(PFI). Pada skema tersebut, terdapat risk sharing dari sektor perbankan kepada pelaku usaha,
kepada pemerintah sebesar 90% dari risiko PFI. sehingga akan berdampak secara positif terhadap
Sedangkan negara Malaysia memberikan dukungan pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional.
kepada perusahaan melalui program “Guarantee Program penjaminan kredit modal kerja
Facility Scheme for Corporate (PRIHATIN)” yang dikeluarkan pemerintah dengan pertimbangan
dikelola oleh Dana Jamin Nasional Berhad. bahwa perbankan cenderung untuk menahan dalam
Di Indonesia, Pemerintah memberikan dukungan pemberian kredit yang dikarenakan peningkatan
kepada pelaku usaha baik pada sektor riil maupun risiko kredit macet/non-performing loan (NPL)
sektor keuangan, melalui empat modalitas di pelaku usaha/debitur. Penahanan laju kredit
yaitu penyertaan modal negara, penempatan perbankan terlihat dari beberapa rasio likuiditas
dana, investasi pemerintah, dan penjaminan. perbankan yang meningkat pada Maret 2020.
Penyertaan modal negara dilakukan dalam rangka Beberapa rasio likuiditas yang meningkat antara lain
memperbaiki struktur permodalan BUMN dan/ rasio alat likuid dengan dana pihak ketiga (AL/DPK)
atau anak perusahaan BUMN yang terdampak yang mencapai angka 24,16% lebih tinggi dari batas
pandemi Covid-19 dan/atau untuk meningkatkan minimal sebesar 10%, selanjutnya rasio alat likuid
kapasitas usaha BUMN dan/atau anak perusahaan dengan non-core deposit (AL/NCD) yang mencapai
BUMN termasuk untuk melaksanakan penugasan 112,9% jauh di atas batas minimal sebesar 50%
khusus oleh pemerintah dalam pelaksanaan dan liquidity coverage ratio (LCR) yang mencapai
program pemulihan ekonomi nasional. Program 212,05% yang juga di atas ambang batas sebesar
penempatan dana dilakukan oleh Pemerintah 100%. Hampir seluruh rasio likuiditas perbankan
dengan menempatkan sejumlah dana pada bank mengalami peningkatan dibanding periode
umum tertentu dengan bunga tertentu dengan sebelumnya yaitu Desember 2019.
tujuan memberikan dukungan likuiditas kepada Di sisi lain, terjadi peningkatan rasio loan at risk
perbankan untuk menyalurkan kredit/pembiayaan secara signifikan mulai kuartal I 2020 dibandingkan

16 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


kuartal IV 2019. Pada kuartal IV 2019, posisi loan Grafik 7. Likuiditas Perbankan
at risk sebesar 9,8% dan meningkat menjadi 11,4%
pada Q1 2020 dan terus meningkat pada bulan April
dan Mei menjadi masing-masing 14,8% dan 19,2%.
Dengan kondisi tersebut, wajar jika perbankan
merasa takut untuk menyalurkan kredit kepada
pelaku usaha yang mengindikasikan terjadi NPL di
kemudian hari.
Program pemulihan ekonomi nasional
merupakan langkah Pemerintah untuk melindungi,
mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
ekonomi masyarakat serta para pelaku usaha dari
sektor riil dan sektor keuangan dalam menjalankan Sumber: OJK

usahanya. Dengan penjaminan kredit modal kerja,


diharapkan akan memberikan keyakinan dan Grafik 8. Perkembangan NPL dan Loan At Risk
menurunkan risiko kredit yang diberikan perbankan
kepada pelaku usaha, baik UMKM maupun
korporasi. Adapun program penjaminan pemerintah
yang dilakukan dalam rangka PEN dilakukan melalui
dua ruang lingkup, yaitu penjaminan untuk pelaku
usaha UMKM dan penjaminan untuk pelaku usaha
korporasi.

Penjaminan Pemerintah melalui Badan Usaha


Penjaminan yang ditunjuk untuk Mendukung Sektor
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Sumber: OJK

Sektor UMKM merupakan fokus utama


mengalami penurunan pendapatan, di Tiongkok
Pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi
1/3 dari pelaku UMKM hanya dapat memenuhi
nasional karena UMKM memiliki peranan krusial
biaya produksinya hanya untuk satu bulan, dan di
terhadap perekonomian Indonesia. Tercatat pada
Korea Selatan 42% pengusaha UMKM tidak dapat
tahun 2018 UMKM memberikan kontribusi sebesar
60,34% dari total PDB Indonesia. Selain itu, UMKM bertahan lebih dari tiga bulan dan 70% tidak dapat
merupakan sektor yang paling diandalkan dalam bertahan lebih dari 6 bulan disebabkan penutupan
penyerapan tenaga kerja dengan menyediakan 99% pabrik di Tiongkok.
lapangan kerja dan menyerap 97% tenaga kerja Terlepas dari hal tersebut, sektor UMKM
Indonesia. Namun, adanya kondisi pandemi yang diharapkan menjadi kunci pemerintah dalam
membatasi kegiatan usaha khususnya di sektor riil upaya pemulihan ekonomi nasional, seiring dengan
menyebabkan sektor UMKM menjadi sektor yang adanya transisi menuju kenormalan baru (new
paling terdampak. Kementerian Koperasi dan UKM normal) UMKM diharapkan mampu bangkit bahkan
mencatat berdasarkan data laporan dari dinas di beradaptasi dengan kondisi yang ada sehingga
provinsi, kabupaten dan kota per tanggal 20 Juni mampu memberikan dorongan yang signifikan
2020 terdapat sebanyak 67.051 pelaku UMKM pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah
terdampak karena adanya pandemi Covid-19 di sejak awal pandemi telah menempatkan UMKM
Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, berdasarkan sebagai prioritas utama penerima manfaat dalam
survei yang dilakukan oleh Organisation for Economic pemulihan ekonomi nasional. Bentuk keseriusan
Co-operation and Development (OECD) terhadap Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan
UMKM di beberapa negara dengan melihat dampak ekonomi nasional melalui UMKM direalisasikan
dari pandemi Covid-19 menunjukan bahwa sektor melalui beberapa kebijakan, salah satunya adalah
UMKM mengalami pukulan yang cukup signifikan, Penjaminan Pemerintah untuk kredit modal kerja
sebagai contoh sekitar 70% UMKM di Amerika UMKM. Penjaminan kredit modal kerja bagi UMKM
Serikat terganggu rantai pasok industrinya dan 81% merupakan salah satu bagian dari “menu komplit”

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 17


Pemerintah untuk membangkitkan kembali UMKM terlampau tinggi mengingat sektor UMKM memiliki
agar dapat kembali produktif sehingga dapat risiko yang cukup tinggi terlebih di kondisi pandemi,
menggerakkan perekonomian pada level akar Pemerintah juga memberikan dukungan berupa
rumput. Adapun kebijakan lain antara lain kebijakan loss limit atau menanggung seluruh kerugian yang
restrukturisasi oleh OJK berupa penundaan dialami dalam hal NPL Jamkrindo atau Askrindo
pembayaran pokok utang maupun bunga atau telah melewati threshold yang telah ditentukan.
penurunan suku bunga, program subsidi bunga untuk Dengan skema loss limit, Pemerintah hendak
UMKM, program penempatan dana untuk menjamin memastikan Jamkrindo dan Askrindo sebagai
likuiditas perbankan yang kemudian disalurkan pelaksana penugasan tidak terpapar risiko NPL
kembali kepada sektor riil, serta pembebasan pajak yang terlalu tinggi. Adapun threshold loss limit
penghasilan bagi UMKM. yang ditetapkan oleh Pemerintah sebesar 90%
Secara umum Penjaminan Pemerintah untuk dari akumulasi IJP yang diterima oleh Jamkrindo
mendukung sektor UMKM diberikan dalam bentuk maupun Askrindo. Atas dukungan loss limit tersebut
jaminan atas nama Pemerintah oleh Menteri Pemerintah berhak mendapatkan IJP Loss limit yang
Keuangan melalui badan usaha penjaminan yang diterima secara bulanan. Penggunaan skema loss
ditunjuk atas pemenuhan kewajiban finansial pelaku limit selain dapat menjaga tingkat risiko penjamin,
UMKM yang meliputi tunggakan pokok pinjaman skema tersebut sangatlah cocok untuk diterapkan
dan bunga/imbalan atas kredit modal kerja baru kepada penjaminan kredit modal kerja bagi
ataupun tambahan kredit modal kerja dalam rangka UMKM, salah satu karakteristik dari loss limit yang
restrukturisasi dengan plafon pinjaman yang dijamin merupakan bagian dari keluarga Aggregate Loss
maksimal Rp10 miliar. Melalui skema penjaminan Insurance (Excess Loss) di mana klaim tidak dibayar
tersebut, Pemerintah berupaya mendorong secara satuan namun terhadap risiko dengan skala
penyaluran kredit dari perbankan ke pelaku usaha yang luas, indiscriminate, dan butuh recovery yang
UMKM. cepat seperti penanganan bencana/wabah. Namun
Ketentuan terkait Penjaminan Pemerintah dalam pelaksanaannya, Pemerintah tidak dapat
kepada sektor UMKM ini dituangkan dalam Peraturan secara swakelola melakukan pemantauan maupun
Menteri Keuangan (PMK) Nomor 71/PMK.08/2020 perhitungan atas risiko klaim loss limit yang akan
tentang Tata Cara Penjaminan Pemerintah Melalui terjadi, oleh karena itu PT Reasuransi Indonesia
Badan Usaha Penjaminan yang Ditunjuk dalam Utama (Persero) atau IndonesiaRe ditugaskan untuk
Rangka Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi membantu Pemerintah dengan tugas antara lain
Nasional. Dalam PMK ini, Pemerintah memberikan melaksanakan operasional loss limit, melaksanakan
penugasan kepada PT Jaminan Kredit Indonesia analisa aktuaria, dan menghitung penyesuaian
(Jamkrindo) dan PT Asuransi Kredit Indonesia besaran IJP.
(Askrindo) untuk melaksanakan penjaminan dalam Secara garis besar, program penjaminan kredit
rangka pemulihan ekonomi nasional, dengan tetap modal kerja hanya dapat diberikan kepada UMKM
mempertimbangkan kemampuan keuangan negara yang memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam
dan kesinambungan fiskal. PMK 71 Tahun 2020, yaitu:
Dalam rangka pelaksanaan penjaminan kredit 1. termasuk dalam kategori UMKM sesuai Undang-
modal kerja bagi UMKM, Pemerintah melalui Undang 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro
Menteri Keuangan memberikan dukungan berupa Kecil dan Menengah;
pembayaran seluruh imbal jasa penjaminan (IJP) 2.
berbentuk usaha perseorangan, koperasi,
yang menjadi hak Jamkrindo dan Askrindo atas ataupun badan usaha;
penjaminan yang dilakukan dan dukungan berupa
3. tidak termasuk dalam daftar hitam nasional;
tambahan penyertaan modal negara (PMN) untuk
4. memiliki kolektibilitas 1 atau 2 per tanggal 29
meningkatkan kapasitas usaha Jamkrindo dan
Februari 2020;
Askrindo yang disalurkan melalui PT Bahana
Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) (BPUI) sebagai 5. plafon pinjaman dibatasi paling banyak sebesar
perusahaan induk (holding) BUMN perasuransian Rp10 miliar dan hanya diberikan oleh satu
dan penjaminan. Selain itu dalam rangka memitigasi penerima jaminan;
Jamkrindo dan Askrindo terpapar risiko NPL yang 6. tenor pinjaman maksimal 3 tahun; dan

18 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


Grafik 9. Skema Penjaminan UMKM

Sumber: Kemenkeu

7. batas akhir penerbitan penjaminan paling lambat Kondisi pandemi yang tidak memiliki preseden
tanggal 30 November 2021. sebelumnya menimbulkan banyak ketidakpastian
terutama dalam menentukan indikator-indikator
UMKM yang memenuhi kriteria tersebut, dapat
mengajukan kredit modal kerja baru atau tambahan keuangan salah satunya penentuan proyeksi NPL,
kredit modal kerja dalam rangka restrukturisasi sebagai refleksi risiko dimasa depan, yang menjadi
kepada perbankan yang telah bekerja sama dengan sangat sulit untuk dilakukan. Namun demikian,
Jamkrindo ataupun Askrindo dengan kriteria berupa Pemerintah bersama IndonesiaRe yang ditugaskan
bank umum yang memiliki reputasi baik serta untuk melakukan analisis aktuaria, melakukan
tergolong bank dengan kategori sehat dengan perhitungan dengan memperhatikan data-data
peringkat komposit satu atau dua sesuai data yang tersedia. Adapun proyeksi NPL sebagai proksi
OJK. Atas perjanjian kredit antara UMKM dan bank risiko, didasarkan pada hubungan regresi polynomial
penerima jaminan yang telah memenuhi kriteria, dengan GDP sebagai variabel bebasnya. Dengan
Jamkrindo atau Askrindo melakukan penjaminan simulasi Montecarlo maka diperoleh proyeksi NPL
dengan metode otomatis bersyarat/Conditional untuk pertama kali ditetapkan sebesar 20%. Adapun
Automatic Cover (CAC) untuk pinjaman sampai untuk periode atau tahun berikutnya potensi NPL
dengan Rp1 miliar dan penjaminan secara case tersebut akan menurun sejalan dengan perbaikan
by case (CBC) untuk pinjaman di atas Rp1 miliar. GDP. Sedangkan penetapan IJP loss limit dilakukan
Coverage penjaminan yang diberikan Jamkrindo melalui simulasi klaim penjaminan selama program
maupun Askrindo ditetapkan sebesar 80% dari penjaminan. Dengan proyeksi NPL tersebut,
risiko kredit dan sisanya ditanggung oleh perbankan Pemerintah melalui Menteri Keuangan menetapkan
agar memitigasi risiko terjadinya moral hazard besaran IJP sebesar 7.65% per tahun serta premi IJP
dalam penyaluran kredit kepada calon debitur. Loss limit yang diterima Pemerintah sebesar 1% per
Atas penjaminan tersebut, Jamkrindo dan Askrindo tahun.
mengajukan pembayaran IJP kepada Pemerintah Melalui program penjaminan kredit modal
setiap bulannya. kerja bagi UMKM, Pemerintah menargetkan dapat
Penentuan besaran tarif IJP dan IJP Loss limit menyalurkan tambahan kredit modal kerja baru
menjadi satu hal yang cukup krusial dalam skema bagi UMKM sebesar Rp80 triliun sampai Rp100
penjaminan modal kerja yang harus merefleksikan triliun yang akan disalurkan secara bertahap hingga
potensi risiko yang akan ditanggung dimasa depan. bulan November 2021. Dengan tenor pinjaman yang

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 19


sama dengan tenor penjaminan,
yaitu maksimum selama tiga Grafik 10. Realisasi Penjaminan UMKM
tahun, artinya pemerintah akan
mendapatkan tambahan beban
fiskal hingga tahun 2024 yang
merupakan bagian dari anggaran
program pemulihan ekonomi
nasional.
Berdasarkan data pada sistem
penjaminan UMKM PEN, sampai
dengan 29 September 2020,
akumulasi kredit modal kerja yang
dijamin mencapai Rp6,27 triliun
dengan jumlah debitur sebanyak
10.639. Adapun perkembangan
per bulan mencapai Rp698,2 miliar
pada bulan Juli, Rp2.598,9 miliar
pada bulan Agustus dan Rp2.975,33
miliar sampai tanggal 29 September
2020. Meskipun data masih relatif
Sumber: Kemenkeu
pendek, tetapi jika menghitung
pertumbuhan penyaluran kredit
modal kerja yang selanjutnya dijamin Jamkrindo dan manufaktur terhadap PDB tahun lalu tercatat
Askrindo mencapai compound annual growth rate sebesar 19,62%. Sehingga penurunan kinerja yang
(CAGR) sebesar 200%. Dengan realisasi tersebut, disebabkan oleh pandemi Covid-19 pada sektor ini
perlu dilakukan strategi agar total target penyaluran dipastikan berdampak signifikan terhadap kinerja
kredit modal kerja dapat tercapai. Sedangkan jika ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
dilihat dari distribusi per wilayah propinsi/pulau, Sama halnya dengan penjaminan pemerintah
jumlah penyaluran kredit modal kerja terbesar untuk mendukung sektor UMKM, penjaminan
berada di Jawa dengan porsi 55%, Sumatera dengan pemerintah untuk mendukung sektor korporasi
porsi 17,4%, Sulawesi dengan porsi sebesar 8,9%, diberikan terhadap kewajiban finansial atas
Bali dan Nusa Tenggara sebesar 5,7%, serta Maluku pinjaman modal kerja yang diterima oleh pelaku
dan Papua sebesar 3,7%. usaha korporasi dari perbankan selaku penerima
jaminan. Melalui skema penjaminan tersebut,
Penjaminan Pemerintah melalui Badan Usaha
Pemerintah berupaya mendorong penyaluran kredit
Penjaminan yang ditunjuk untuk Mendukung Sektor
dari perbankan kepada pelaku usaha Korporasi.
Pelaku Usaha Korporasi
Fasilitas penjaminan ini dapat dimanfaatkan
Selain sektor UMKM, Pemerintah juga oleh Pelaku Usaha korporasi yang menghasilkan/
memberikan dukungan penjaminan bagi pelaku menghemat devisa, meningkatkan kapasitas
usaha korporasi. Usaha korporasi memiliki produksi nasional dan/atau merupakan usaha
kontribusi yang cukup besar dalam aspek sosial padat karya (memiliki karyawan minimal 300 orang).
ekonomi di Indonesia karena salah satunya karena Selain itu pelaku usaha juga harus memenuhi
kemampuannya untuk mendorong sektor atau kriteria di antaranya memiliki performing loan
industri lain yang berkaitan untuk lebih berkembang lancar (kolektibilitas satu atau dua) per tanggal 29
serta menjadi penggerak sektor ekonomi lainnya Februari 2020 dan tidak termasuk dalam daftar
(memiliki multiplier effect tinggi). Peran penting hitam nasional. Pelaku Usaha korporasi diberikan
usaha korporasi terefleksi dari porsi industri penjaminan pemerintah dengan plafon pinjaman
manufaktur sebagai salah satu penyumbang terbesar modal kerja mulai dari Rp10 miliar hingga Rp1 triliun
PDB Indonesia pada 2019. Kontribusi sektor industri dengan jangka tenor pinjaman paling lama 1 tahun.

20 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


Selain mendapatkan fasilitas penjaminan kredit tersebut, besaran coverage yang ditanggung oleh
modal kerja, Pemerintah juga mengalokasikan Penjamin dapat sampai dengan 80% dari plafon
anggaran yang digunakan untuk membayar imbal pinjaman dan 20% masih tetap ditanggung oleh
jasa penjaminan (IJP). Pada umumnya, pembayaran perbankan. Hal ini agar Pemerintah mampu
IJP akan dibebankan kepada pelaku usaha sebagai memberikan stimulasi namun tetap meminimalisir
terjamin, namun pada program Pemulihan Ekonomi peluang moral hazard. Adapun sektor-sektor prioritas
Nasional ini IJP akan dibayarkan 100% oleh yang mendapatkan fasilitas penjaminan kredit modal
Pemerintah untuk plafon pinjaman Rp10 miliar kerja merupakan para pelaku usaha yang bergerak
sampai dengan Rp300 miliar. Sedangkan untuk pada sektor pariwisata (hotel dan restoran), industri
plafon pinjaman Rp300 miliar sampai dengan tekstil dan pakaian jadi, industri kulit dan alas laki,
Rp1 triliun Pemerintah akan memberikan subsidi industri produk kayu, furnitur, dan produk kertas,
pembayaran IJP sebesar 50% sedangkan sisanya industri komputer dan barang elektronik, serta
ditanggung pelaku usaha. industri alat angkut (otomotif).
Dalam rangka melaksanakan penjaminan Untuk menjaga kapasitas LPEI dalam
pemerintah, Pemerintah menugaskan Lembaga melaksanakan penugasan, Pemerintah memberikan
Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau dukungan PMN, serta dukungan loss limit. Sama
Indonesia Eximbank sebagai penjamin untuk dengan dukungan penjaminan UMKM, LPEI sebagai
memberikan penjaminan pemerintah kepada penjamin dalam program penjaminan korporasi
pelaku usaha korporasi. Apabila kapasitas LPEI juga diberikan dukungan loss limit, yaitu batasan/
mendekati batas ataupun kriteria pelaku usaha threshold tertentu yang membatasi risiko LPEI dalam
tidak dapat dijamin LPEI secara sendiri, maka LPEI hal pembayaran klaim. Dengan kata lain, apabila
dapat melakukan penjaminan bersama dengan pelaku usaha tidak dapat memenuhi kewajiban
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII). finansialnya kepada bank, kemudian LPEI dapat
Berbeda dengan LPEI yang telah memiliki mandat membayarkan klaim sampai dengan threshold
untuk memberikan fasilitas penjaminan bagi tertentu, namun apabila klaim sudah melebihi
kegiatan yang menghasilkan/menghemat devisa threshold tersebut maka beban akan berpindah
serta meningkatkan kapasitas produksi nasional, ke pihak lain. Pada skema penjaminan korporasi,
PT PII memerlukan perluasan mandat untuk dapat pembayaran klaim kewajiban finansial di atas
memberikan penjaminan pemerintah (sovereign threshold LPEI akan dibebankan kepada PT PII.
guarantee) dalam pembiayaan di bidang lainnya Pemerintah melalui Menteri Keuangan
selain infrastruktur. Perluasan mandat tersebut menugaskan PT PII untuk melaksanakan
sejalan dengan kebutuhan penjaminan Pemerintah operasional program loss limit dan backstop loss
yang semakin meningkat dalam rangka mendukung limit, serta pemantauan secara intensif atas proses
kebijakan Pemerintah terutama dalam rangka pemulihan hak tagih piutang penjaminan (regres)
mendukung kebijakan keuangan negara, termasuk yang dilakukan oleh perbankan. Sehubungan
Program Pemulihan Ekonomi Nasional sebagai dengan penugasan tersebut, serta penugasan
akibat pandemi Covid-19. PT PII untuk melaksanakan penjaminan bersama
Dalam pelaksanaannya, LPEI baik secara sendiri dengan LPEI, maka PT PII dapat menerima PMN
maupun bersama-sama dengan PT PII sebagai untuk meningkatkan kapasitasnya. Dukungan
penjamin, akan menanggung risiko kredit sebesar Pemerintah selanjutnya untuk PT PII berupa
60% dari plafon pinjaman, dan sisanya sebesar backstop loss limit. Backstop loss limit dalam skema
40% akan ditanggung oleh bank sebagai penerima penjaminan korporasi diartikan sebagai threshold/
jaminan. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, batasan tertentu untuk membatasi terjadinya risiko
Pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan telah kelebihan klaim atas loss limit PT PII. Jadi dalam hal
menetapkan sektor-sektor prioritas dengan kriteria pelaku usaha tidak memenuhi kewajiban finansial,
terdampak oleh Covid-19, jenis usahanya banyak LPEI akan membayarkan klaim terlebih dahulu,
menyerap tenaga kerja (labor intensif), dan memiliki apabila threshold/batasan telah terlampaui maka
efek pengganda (multiplier) yang signifikan dan akan menjadi tanggungan PT PII (loss limit), dan
berpotensi mendukung pertumbuhan ekonomi apabila klaim yang dibayarkan oleh PT PII sudah
nasional. Khusus untuk sektor-sektor prioritas mencapai threshold, maka selebihnya akan menjadi

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 21


tanggungan Pemerintah (backstop loss limit). limit atas nama LPEI kepada PT PII.
Selanjutnya, secara garis besar proses Dalam hal pelaku usaha kemudian tidak
penjaminan pemerintah dimulai dari pelaku usaha memenuhi kewajiban finansialnya kepada bank,
yang telah memenuhi syarat terlebih dahulu maka perbankan dapat mengajukan klaim kepada
mengajukan permohonan pinjaman modal kerja LPEI, kemudian LPEI akan membayarkan klaim
kepada perbankan yang bekerja sama dengan tersebut sesuai dengan porsinya. Namun ketika klaim
LPEI untuk penjaminan ini. Setelah itu, LPEI akan yang dibayarkan oleh LPEI sudah melebihi threshold,
melakukan reviu atas risiko kredit yang dapat LPEI dapat mengajukan klaim loss limit kepada PT
dilakukan LPEI secara sendiri ataupun menggunakan PII. Kemudian apabila terjadi kelebihan klaim loss
external assessor. Dalam hal LPEI tidak dapat limit yang dibayarkan PT PII, maka Pemerintah akan
menanggung kelebihan porsi tersebut (backstop
melakukan penjaminan secara sendiri, maka LPEI
loss limit).
akan bersama-sama dengan PT PII melakukan
penjaminan. Apabila LPEI setuju untuk melakukan Berbeda dengan Penjaminan Pemerintah kepada
penjaminan atas pinjaman kredit modal kerja, maka UMKM, terdapat skema regres dalam Penjaminan
bank akan menyalurkan kredit pinjaman tersebut Pemerintah kepada pelaku usaha korporasi. Regres
dan LPEI akan menerbitkan sertifikat penjaminan merupakan hak penjamin untuk menagih terjamin
(pelaku usaha) atas apa yang telah dibayarkan
kepada bank. Setelah itu LPEI akan melaporkan data
oleh penjamin untuk memenuhi kewajiban finansial
transaksi penjaminan yang telah diberikan tersebut
terjamin. Skema regres ini diterapkan dengan
kepada PT PII.
mempertimbangkan bahwa risiko dinilai sangat
PT PII sebagai pelaksana operasional dukungan tinggi baik untuk penjamin maupun Pemerintah.
loss limit akan melakukan verifikasi data transaksi Selain itu, skema penjaminan untuk pelaku usaha
penjaminan dan menyampaikan hasil verifikasi korporasi juga berbeda dengan UMKM yang
tersebut kepada Kementerian Keuangan. Atas hal cenderung sangat bergantung pada jenis risiko
tersebut, kemudian LPEI dapat menyampaikan yang homogen dan dalam jumlah besar sehingga
tagihan pembayaran IJP kepada Kementerian asessment penjaminan UMKM sulit untuk dilakukan
Keuangan. Berdasarkan kelengkapan dokumen secara case by case. Pada penjaminan korporasi,
dan laporan hasil verifikasi dari PT PII, Kementerian diperlukan metode assessment secara case by
Keuangan (KPA) melakukan pengujian tagihan dan case dan penjamin harus memiliki pengetahuan
membayarkan tagihan IJP atas nama pelaku usaha yang mendalam tentang masing-masing debitur.
korporasi kepada LPEI. Di samping itu, Kementerian Berdasarkan hal tersebut, maka skema regres akan
Keuangan (KPA) juga membayarkan tagihan IJP Loss dapat diterapkan pada penjaminan korporasi.

Grafik 11. Skema Penjaminan Korporasi

Sumber: Kemenkeu

22 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


Kesimpulan
Pandemi Covid-19 telah membawa dampak pada
hampir seluruh sektor kehidupan, terutama sektor
kesehatan, sosial, maupun perekonomian. Oleh
karena itu perlu respon yang tepat dari Pemerintah
agar dampak yang ditimbulkan tidak semakin
parah, khususnya di sektor perekonomian. Berbagai
negara serentak mengeluarkan kebijakan dalam
rangka menangani pandemi ini, di antaranya berupa
dukungan fiskal melalui APBN-nya dengan fokus
kepada penanganan kesehatan, bantuan sosial,
dan bantuan kepada pelaku usaha. Di Indonesia,
khususnya dalam rangka Program Pemulihan
Ekonomi Nasional, Pemerintah memberikan
dukungan kepada pelaku usaha baik pada sektor riil
maupun sektor keuangan, melalui empat modalitas
yaitu penyertaan modal negara, penempatan dana, Referensi :
investasi pemerintah, dan penjaminan. Penjaminan
Pemerintah menjadi salah satu dukungan yang • Hidayat Amir. Dampak Covid-19, Respon dan Arah
Kebijakan Fiskal. 2020
diberikan oleh Pemerintah yang diharapkan dapat • IndonesiaRe. PEN untuk UMKM (Penjaminan dan
mendorong penyaluran kredit dari sektor perbankan Program Reasuransi STOPloss), 2020
kepada pelaku usaha dengan mengurangi risiko • IndonesiaRe. PEN Korporasi (Diskusi dan Skema
Indonesia Re). 2020
yang diterima debitur, baik di level UMKM maupun • OJK. Laporan Profil Industri Perbankan Triwulan III-
korporasi. Dengan begitu, akan ada stimulus bagi 2019. 2020.
pelaku usaha untuk tetap menjalankan bisnisnya • OJK. Laporan Profil Industri Perbankan Triwulan
I-2020. 2020.
sehingga dapat berdampak secara positif terhadap • Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71/PMK.08/2020
pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional. tentang Tata Cara Penjaminan Pemerintah Melalui
Badan Usaha Penjaminan yang Ditunjuk dalam Rangka
Secara keseluruhan, Program pemulihan ekonomi Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional
nasional merupakan langkah Pemerintah untuk • Peraturan Menteri Keuangan Nomor 98/PMK.08/2020
tentang Tata Cara Penjaminan Pemerintah Untuk
melindungi, mempertahankan dan meningkatkan Pelaku Usaha Korporasi Melalui Badan Usaha
kemampuan ekonomi masyarakat serta para Penjaminan yang Ditunjuk dalam Rangka Pelaksanaan
Program Pemulihan Ekonomi Nasional
pelaku usaha dari sektor riil dan sektor keuangan • https://www.theglobaleconomy.com/Indonesia/
dalam menjalankan usahanya. Mengingat program pmi_manufacturing
ini bertujuan untuk menjaga atau memitigasi • https://covid19.go.id/peta-sebaran
• Kemenkeu. Sistem Penjaminan PEN, Realisasi
menurunnya kinerja perekonomian yang dapat Penjaminan UMKM per 29 September 2020.
berdampak ke seluruh pihak baik Pemerintah (APBN)
maupun masyarakat pada umumnya, perlu dijaga
agar implementasi kebijakan dapat dilaksanakan
secara optimal sehingga pemulihan ekonomi
pasca pandemi dapat tercapai sebagaimana yang
diharapkan. Untuk itu perlu dilakukan terobosan/
percepatan impementasi program PEN khususnya
modalitas penjaminan pemerintah, namun tetap
dijaga akuntabilitasnya serta koordinasi intensif
antara stakeholder terkait dalam eksekusi program/
kebijakan. Dengan adanya kebijakan penjaminan
pemerintah, diharapkan pelaku usaha korporasi
mendapatkan tambahan kredit modal kerja sehingga
mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 dan
mendorong untuk kembali beraktivitas sehingga
PHK dapat dihindari.[]

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 23


Sumber Gambar : freepik.com/diolah

U TA M A

Relaksasi APBN melalui Penjaminan


Pemerintah dalam Rangka Pemulihan
Ekonomi Nasional Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020

Oleh: Akhmad Yasin


Peneliti Ahli Muda, Badan Kebijakan Fiskal, Email: akhmadyasin08@gmail.com

Pandemi Covid-19 Pendahuluan


memberikan dampak/ Kondisi negatif tersebut memerlukan upaya Pemerintah
ancaman yang untuk melakukan penyelamatan kesehatan dan perekonomian
nasional. Pemerintah memberikan kewenangan kepada Presiden
membahayakan
untuk menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
terhadap perekonomian Undang Nomor 1 Tahun 2020 (Perppu 1/2020) yang kemudian
nasional. Hal ini terlihat ditetapkan menjadi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020
dari melambatnya (UU No.2/2020). Kewenangan Presiden dalam menetapkan
pertumbuhan ekonomi UU No.2/2020 merupakan respon atas kondisi darurat yang
memerlukan penetapan kebijakan dan langkah-langkah luar
nasional, penurunan
biasa untuk penyelamatan perekonomian nasional dan stabilitas
penerimaan negara, serta sistem keuangan dalam waktu singkat. Pertimbangan lain yang
peningkatan belanja melatarbelakangi penetapan Perppu antara lain bahwa pandemi
negara dan pembiayaan. Covid-19 telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian material

24 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


yang semakin banyak sehingga berdampak terhadap menugaskan Badan Usaha penjaminan.
aspek sosial, ekonomi dan kesehatan masyarakat. Dalam melaksanakan penjaminan Pemerintah
UU No. 2/2020 berfokus pada belanja untuk dapat menugaskan PT. Jaminan Kredit Indonesia
kesehatan, jaring pengaman sosial dan pemulihan dan/atau PT. Asuransi Kredit Indonesia untuk
ekonomi untuk dunia usaha dan masyarakat yang melakukan penjaminan. Penjaminan diberikan
terdampak. Dalam Pasal 11 Perppu 1/2020 sebagai kepada pelaku usaha dalam bentuk penjaminan
lampiran yang tidak terpisahkan dari UU No. 2/2020, atas kredit modal kerja yang diberikan oleh
pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional perbankan. Dalam hal PT Jaminan Kredit
(PEN) ditujukan untuk melindungi, mempertahankan, Indonesia dan/atau PT Asuransi Kredit Indonesia
dan meningkatkan kemampuan ekonomi para membutuhkan peningkatan kapasitas penjaminan
pelaku usaha dari sektor riil dan keuangan. Program untuk melaksanakan penugasan, Pemerintah
PEN tersebut dilaksanakan dengan empat modalitas dapat memberikan PMN sesuai dengan ketentuan
dan belanja negara sesuai dengan amanat Peraturan peraturan perundang-undangan. Atas penjaminan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 (PP 23/2020), yang diberikan kepada pelaku usaha dalam bentuk
melalui penyertaan modal negara, penempatan penjaminan atas kredit modal kerja yang diberikan
dana, investasi pemerintah, penjaminan, dan belanja oleh perbankan, Pemerintah dapat memberikan
negara termasuk tetapi tidak terbatas pada subsidi dukungan berupa pembayaran Imbal Jasa Penjaminan
bunga UMKM. (IJP), penjaminan balik, loss limit, atau dukungan
Berdasarkan Pasal 19 ayat (2) PP 23/2020, pembagian risiko lainnya yang dibutuhkan. Atas
Pemerintah memberikan dukungan untuk Pelaku dukungan penjaminan tersebut, Pemerintah dapat
Usaha Korporasi dalam bentuk Penjaminan mengenakan imbal jasa penjaminan sesuai dengan
Pemerintah melalui PMK nomor 98/PMK.08/2020 porsi dukungan yang diberikan. Atas pelaksanaan
(PMK 98/2020). Pemerintah juga memberikan penjaminan dalam rangka program pemulihan
dukungan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ekonomi nasional, Pemerintah mengalokasikan
(UMKM) dalam bentuk Penjaminan Pemerintah dana cadangan penjaminan dan anggaran imbal
melalui PMK nomor 71/PMK.08/2020 (PMK jasa penjaminan yang berasal dari APBN.
71/2020). Pemberian jaminan oleh Pemerintah atas kredit
Artikel ini mencoba melihat fleksibilitas APBN modal kerja pelaku UMKM selain mendapat payung
dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. hukum melalui UU No.2/2020 dan PP 23/2020,
juga dilengkapi dengan payung hukum melalui PMK
Regulasi Penjaminan Pemulihan 71/2020. Skema penjaminan kredit modal kerja
Ekonomi Nasional UMKM telah diatur melalui PMK 71/2020 disertai
Berdasarkan UU No.2/2020, program pemulihan penugasan PT Jamkrindo dan PT Askrindo sebagai
ekonomi salah satunya dapat dilaksanakan penjamin. Dalam hal ini, Pemerintah memberikan
melalui kegiatan penjaminan dengan skema yang dukungan melalui pembayaran IJP, loss limit,
ditetapkan oleh Pemerintah. Skema penjaminan dan PMN kepada PT. Jamkrindo dan PT. Askrindo
dapat dijalankan langsung oleh Pemerintah dan/ (Gitiyarko, 2020). Penjaminan kredit modal kerja
atau melalui satu atau beberapa Badan Usaha bertujuan untuk menurunkan risiko kredit bagi
penjaminan yang ditunjuk. Peraturan Pemerintah pelaku usaha korporasi sebagai dampak pandemi
Nomor 23 Tahun 2020 (PP 23/2020) Tentang Covid-19 dan mendorong penyaluran kredit modal
Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional kerja dari perbankan ke pelaku usaha koperasi.
Dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Pelaksanaan penjaminan kredit modal kerja
Negara Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip
Disease 2019 (Covid-19) dan/atau Menghadapi a). prudent, tata kelola yang baik, dan transparan,
Ancaman yang Membahayakan Perekonomian b). tidak menimbulkan moral hazard, c). pembagian
Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan biaya dan risiko, d). kemampuan keuangan negara,
serta Penyelamatan Ekonomi Nasional, menetapkan dan e). mendukung pelaku usaha.
bahwa penjaminan langsung oleh Pemerintah Skema penjaminan kredit modal kerja kepada
hanya dapat diberikan kepada BUMN. Dalam pelaku usaha korporasi telah diatur melalui PMK
rangka penjaminan langsung, Pemerintah dapat No. 98 Tahun 2020 disertai penugasan kepada

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 25


Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia (LPEI)
sebagai penjamin dan PT.
Penjaminan Infrastruktur
Indonesia (PT PII) sebagai
penyedia dukungan
loss limit. Pemerintah
memberi dukungan me-

Sumber Gambar : republika.co.id/Jamsyar


lalui pembayaran Imbal
Jasa Penjaminan (IJP),
pembayaran IJP loss limit,
backstop loss limit, dan
PMN kepada LPEI dan PT.
PII. Pemerintah juga telah
menunjuk PT. Jamkrindo
dan PT. Askrindo untuk
melaksanakan penjamin-
an terhadap pemenuhan
kewajiban finansial atas kredit modal kerja yang kepada PT. Jamkrindo dan PT. Askrindo, agar kedua
diberikan perbankan kepada pelaku usaha mikro, BUMN ini memberikan penjaminan pinjaman kepada
kecil dan menengah (UMKM) (Dewi, 2020). perbankan karena telah memberikan pinjaman kredit
modal kerja kepada UMKM. Atas jasa penjaminan
Penjaminan UMKM dan Korporasi yang diberikan oleh Jamkrindo dan Askrindo kepada
Akibat dampak pandemi Covid-19, hampir perbankan, maka keduanya berhak mengajukan
seluruh kegiatan ekonomi terhenti. Kebijakan permohonan pembayaran imbal jasa penjaminan
Pemerintah Pusat dan Daerah dengan menerapkan (IJP) kepada Menteri Keuangan.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam
Penjamin (Jamkrindo/Askrindo) melakukan
usaha mencegah penyebaran virus Covid-19 telah
penjaminan dengan metode:
mengurangi aktivitas ekonomi di dalam negeri.
a. otomatis bersyarat (Conditional Automatic Cover)
Potensi keuntungan setiap usaha bisnis yang
untuk pinjaman s.d. Rp1 miliar, dan
sudah berjalan baik dari tingkat UMKM sampai
dengan korporasi menjadi berkurang dan bahkan b. penjaminan case by case untuk pinjaman di atas
hilang. Semua sektor bisnis terkena dampak dari Rp1 miliar.
pandemi ini, khususnya sektor UMKM. Oleh karena Coverage penjaminan sebesar 80% dari risiko
itu, Pemerintah memberi dukungan kepada pelaku kredit dan sisanya ditanggung oleh perbankan.
usaha kecil dan korporasi, salah satunya dalam Plafon kredit maksimum Rp10 miliar per debitur
bentuk Program Penjaminan Kredit Modal Kerja termasuk tambahan fasilitas yang sudah diterima.
bagi UMKM dan korporasi yang terdampak Covid-19. Jangka waktu penjaminan maksimum 3 tahun
Berbagai bantuan diberikan untuk mencapai tujuan disesuaikan dengan tenor pinjaman. Tarif IJP 7,65%
pembangunan dan mempercepat pemulihan per tahun dibayar s.d. akhir pinjaman (besaran tarif
ekonomi akibat dampak negatif Covid-19 (https:// IJP memperhitungkan proyeksi NPL 20%). Tarif IJP
www.jurnal.id/, 2020). akan dievaluasi setiap 6 bulan dan berlaku untuk
Penjaminan kredit modal kerja bagi UMKM kredit yang diberikan sesudahnya. Penerbitan
berlandaskan pada PMK nomor 71/PMK.08/2020. sertifikat penjaminan paling lambat 30 November
Penjaminan terhadap UMKM dimulai dari perbankan 2021.
yang melakukan perjanjian kredit dengan pelaku Untuk fasilitas penjaminan, ada beberapa
usaha sesuai kriteria yang ditentukan. Perbankan kriteria untuk penerima jaminan (perbankan) dan
memberikan kredit modal kerja kepada UMKM kriteria terjamin untuk sektor UMKM. Berikut kriteria
melalui permohonan dari UMKM. Untuk penjaminan Penerima jaminan (Perbankan): 1). Bank umum; 2).
pinjaman yang telah diberikan kepada UMKM, Memiliki reputasi yang baik; 3). Bank kategori sehat
perbankan mengajukan permohonan penjaminan dengan peringkat komposit 1 atau 2, 4). Repayment

26 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


kredit dapat dilakukan berupa installment/cicilan c. Cluster C plafon pinjaman sebesar Rp300 miliar
atau bullet payment, dan 5). Sanggup menyediakan – Rp1 triliun.
sistem informasi yang memadai untuk melaksanakan Coverage penjaminan:
program penjaminan pemerintah. Kriteria Terjamin a. Pelaku usaha di sektor non prioritas sebesar
(UMKM): 1). Termasuk dalam kategori Usaha Mikro, 60% dari plafon pinjaman; dan
Usaha Kecil, atau Usaha Menengah sesuai UU
b. Untuk sektor prioritas yang ditetapkan Menteri
20/2008; 2). Plafon Pinjaman dibatasi paling banyak
Keuangan s.d. 80% dari plafon pinjaman.
sebesar Rp10 miliar dan hanya diberikan oleh
Penjaminan hanya diberikan oleh satu Penerima
satu Penerima Jaminan; 3). Tidak termasuk dalam
Jaminan (Bank) kepada satu Terjamin (Pelaku Usaha).
daftar hitam nasional; 4). Tenor pinjaman maksimal
Pinjaman yang diberikan merupakan pinjaman yang
3 tahun; 5). Memiliki kolektibilitas 1 atau 2 per
sertifikat penjaminannya diterbitkan paling lambat
tanggal 29 Februari 2020; 6). Batas akhir penerbitan
tanggal 30 November 2021 dan memiliki tenor
Penjaminan paling lambat tanggal 30 November
maksimal 1 (satu) tahun dan dalam hal pinjaman
2021; dan 7). Berbentuk usaha perseorangan,
jatuh tempo sebelum 30 November 2021, maka
koperasi, ataupun badan usaha.
tenor pinjaman yang dapat dijamin adalah pinjaman
Penjaminan kredit modal kerja bagi UMKM dengan tenor paling lama 1 (satu) tahun.
berlandaskan pada PMK Nomor 98/PMK.08/2020.
Korporasi yang menerima fasilitas penjaminan
Pelaku usaha mengajukan permohonan pinjaman
korporasi harus memiliki kriteria berikut ini: Kriteria
kepada perbankan sekaligus permohonan
penerima jaminan (perbankan): 1) Bank adalah bank
penjaminan kepada LPEI. Berdasarkan permohonan umum; 2) Bank kategori sehat dengan peringkat
penjaminan dari pelaku usaha, LPEI melakukan komposit 1 atau 2; 3) Repayment kredit dapat
assessment credit risk bersama-sama dengan dilakukan berupa installment/angsuran atau bullet
external assessor. Setelah disetujui oleh external payment; dan 4) Sanggup menyediakan sistem
assessor, maka LPEi memberikan persetujuan informasi yang memadai untuk melaksanakan
penjaminannya kepada pelaku usaha. Bersamaan program Penjaminan Pemerintah. Sedangkan untuk
dengan persetujuan penjaminan dari LPEI, perbankan kriteria terjamin yaitu pelaku usaha korporasi, antara
melakukan perjanjian kredit dengan pelaku usaha. lain: 1) Termasuk dalam kategori pelaku usaha
Perbankan mendapatkan sertifikat penjaminan korporasi yang menghasilkan/menghemat devisa
dari LPEI karena telah memberikan kredit kepada dan meningkatkan kapasitas produksi nasional
pelaku usaha. Oleh karena LPEI sudah memberikan dan/atau padat karya; 2) Plafon Pinjaman sebesar
penjaminan pinjaman kepada pelaku usaha, maka Rp10 miliar s.d. Rp1 triliun dan hanya diberikan
LPEI mengajukan permintaan stop loss dan data oleh satu Penerima Jaminan (Bank) kepada satu
penjaminan kepada PII. PII menyampaikan verifikasi terjamin (pelaku usaha); 3) Berbentuk badan usaha;
data penjaminan kepada Kemenkeu. Kemenkeu 4) Merupakan debitur existing dan/atau debitur baru
melakukan pembayaran IJP atas nama pelaku usaha Penerima Jaminan; 5) Tidak termasuk dalam daftar
kepada LPEI setelah menerima tagihan pembayaran hitam nasional; 6) Memiliki kolektibilitas 1 atau 2 per
IJP dari LPEI. tanggal 29 Februari 2020.
Fitur penjaminan untuk korporasi antara lain, Kebijakan Relaksasi APBN dalam
pelaku usaha adalah korporasi yang terdampak Penanganan Pandemi Covid-19
Covid-19 yang berorientasi ekspor sesuai PP
Penyelamatan perekonomian nasional dan
43/2019 (menghasilkan/ menghemat devisa dan
stabilitas sistem keuangan dilakukan melalui
meningkatkan kapasitas produksi nasional) dan/
berbagai kebijakan relaksasi yang berkaitan dengan
atau padat karya sesuai PMK 16/2020 (minimal 300
pelaksanaan APBN, sebagaimana diatur dalam UU
karyawan). Pelaku usaha korporasi dibagi menjadi 3 No.2/2020 yang meliputi:
(tiga) kluster berdasarkan baki kredit:
1. Kebijakan keuangan negara meliputi kebijakan
a. Cluster A plafon pinjaman sebesar Rp10 miliar – pendapatan negara termasuk kebijakan di
Rp50 miliar; bidang perpajakan, kebijakan belanja negara
b. Cluster B plafon pinjaman sebesar Rp50 miliar termasuk kebijakan di bidang keuangan daerah
– Rp300 miliar; dan dan kebijakan pembiayaan, dan

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 27


2. Kebijakan stabilitas sistem keuangan yang untuk dapat dibeli oleh Bank Indonesia, BUMN,
meliputi kebijakan untuk penanganan investor korporasi, dan/atau investor ritel,
permasalahan lembaga keuangan yang 7. Menetapkan sumber-sumber pembiayaan
membahayakan perekonomian nasional dan/ anggaran yang berasal dari dalam dan/atau
atau stabilitas sistem keuangan. luar negeri,
Kewenangan Pemerintah yang terkait dengan 8. Memberikan pinjaman kepada lembaga
pelaksanaan kebijakan keuangan negara penjamin simpanan,
berdasarkan UU No.2/2020 adalah:
9. Melakukan pengutamaan penggunaan alokasi
1. Menetapkan batasan defisit anggaran dengan anggaran untuk kegiatan tertentu (refocusing),
ketentuan sebagai berikut: penyesuaian alokasi, dan/atau pemotongan/
a. Melampaui tiga persen dari PDB selama penundaan penyaluran anggaran transfer ke
masa penanganan Covid-19 dan/ daerah dan dana desa dengan kriteria tertentu,
atau untuk menghadapi ancaman yang
10. Memberikan hibah kepada pemerintah daerah,
membahayakan perekonomian nasional
dan/atau
dan/atau stabilitas sistem keuangan paling
11. Melakukan penyederhanaan mekanisme dan
lama sampai dengan berakhirnya Tahun
Anggaran 2022, simplifikasi dokumen di bidang keuangan
negara.
b. Sejak Tahun Anggaran 2023 besaran
defisit akan kembali menjadi paling tinggi Berdasarkan UU No.2/2020, Pemerintah
sebesar tiga persen dari PDB, dan menambah alokasi belanja dalam APBN sebesar
Rp405,1 triliun untuk mengatasi dampak penyebaran
c. Penyesuaian besaran defisit yang lebih tiga
virus corona. Sekitar Rp150 triliun digunakan
persen menjadi paling tinggi sebesar tiga
persen secara bertahap. untuk pembiayaan program pemulihan ekonom
nasional. Di antaranya termasuk restrukturisasi
2. Melakukan penyesuaian besaran belanja
kredit dan penjaminan serta pembiayaan untuk
wajib (mandatory spending) sebagaimana
UMKM dan dunia usaha. Bertambahnya belanja
diatur dalam ketentuan peraturan perundang-
APBN menyebabkan defisit anggaran menjadi 5,07%
undangan terkait,
dari PDB (Perpres 54/2020), sedangkan defisit
3. Melakukan pergeseran anggaran antarunit
anggaran menurut Perpres No. 72 Tahun 2020
organisasi, antarfungsi, dan/atau antarprogram,
sebesar 6,34%. Tentu, angka ini melampaui batas
4. Melakukan tindakan yang berakibat ketentuan undang-undang yang dipatok 3% dari
pengeluaran atas beban APBN, yang anggaran
PDB. Sebagaimana disebutkan dalam penjelasan
untuk membiayai pengeluaran tersebut belum
pasal 12 UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
tersedia atau tidak cukup tersedia, serta
Negara yang menyebutkan bahwa defisit anggaran
menentukan proses dan metode pengadaan
dibatasi maksimal 3% dari PDB (Tobing, 2020).
barang/jasa,
Pendapatan negara tumbuh negatif 13,1% (YoY)
5. Menggunakan anggaran yang bersumber dari:
karena perlambatan ekonomi akibat Covid-19 dan
a. Sisa anggaran lebih (SAL),
pemanfaatan insentif pajak dalam rangka pemulihan
b. Dana abadi dan akumulasi dana abadi ekonomi nasional. Belanja negara diprioritaskan
pendidikan, untuk pengangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi
c. Dana yang dikuasai negara dengan kriteria nasional. Penyerapan belanja untuk program
tertentu, pemulihan ekonomi nasional semakin terakselerasi,
d. Dana yang dikelola oleh badan layanan tumbuh 27,3% secara bulanan. Pertumbuhan
umum, dan belanja negara ditopang oleh belanja bantuan
e. Dana yang berasal dari pengurangan PMN sosial. Sedangkan belanja barang didukung oleh
kepada BUMN. realisasi bantuan UMKM dan bantuan upah (https://
6. Menerbitkan surat utang negara dan/atau surat kemenkeu.go.id/, 2020).
berharga syariah negara dengan tujuan tertentu Sejak awal, Pemerintah sudah mengucurkan
khususnya dalam rangka pandemi Covid-19 dana sebesar Rp405,1 triliun untuk penanganan

28 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


Sumber Gambar : ANTARA FOTO/Moch Asim/aww
dampak Covid-19 di bidang kesehatan dan 5. Talangan untuk Modal Kerja Rp19,65T (https://
pemulihan ekonomi nasional. Kemudian Pemerintah kemenkeu.go.id/, 2020).
memberikan tambahan alokasi dana APBN untuk Jadi dalam kondisi dengan kegentingan yang
pemulihan ekonomi menjadi Rp677,2 triliun. memaksa dan dalam rangka penyelamatan ekonomi
Pengalokasian dana ini bertujuan untuk melindungi, nasional, maka Pemerintah dengan pertimbangan
mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan yang extraordinary, perlu menetapkan peraturan
ekonomi. Jumlah tersebut diturunkan dalam enam perundang-undangan dengan segera tanpa
pos anggaran, yakni bidang kesehatan Rp87,55 menunggu program legislasi nasional. Relaksasi
triliun, perlindungan sosial Rp203,9 triliun, insentif APBN hanya dapat dilakukan jika ada peraturan
usaha Rp120,61 triliun, UMKM Rp123,46 triliun, perundang-undangan yang ditetapkan dengan
pembiayaan korporasi Rp44,57 triliun, serta sektoral pertimbangan bahwa kondisi negara dalam keadaan
kementerian/lembaga dan pemda Rp97,11 triliun. darurat.
Alokasi biaya UMKM sebesar Rp123,46 triliun
diperuntukkan bagi: Penutup
1. Subsidi bunga Rp35,28 triliun, Dampak pandemi Covid-19 mengharuskan
Pemerintah melakukan berbagai upaya luar biasa,
2. Penempatan dan untuk restrukturisasi Rp78,78
baik di bidang kesehatan, ekonomi, dan sektor
triliun,
keuangan. Oleh karena kondisi yang termasuk dalam
3. Belanja IJP Rp5,00 triliun, kondisi darurat, Pemerintah mengeluarkan Perppu
4. Penjaminan untuk modal kerja (stop loss) Rp1,00 No. 1/2020 yang kemudian ditetapkan menjadi\
triliun, UU No. 2/2020 dan menjadi lampiran yang tidak
5. PPh Final UMKM DTP Rp2,40 triliun, dan terpisahkan dari UU tersebut, untuk melakukan
6. Pembiayaan investasi kepada koperasi melalui penyelamatan dan pemulihan ekonomi nasional.
LPDB KUMKM Rp1,00 triliun. Berdasarkan UU tersebut, Pemerintah menerapkan
kebijakan defisit APBN lebih dari 3% dari PDB dan
Pembiayaan korporasi sebesar Rp44,57 triliun,
Pemerintah memberikan legalitas kepada pemangku
terbagi untuk:
kebijakan fiskal untuk memperlebar defisit anggaran
1. Penempatan Dana untuk Restru Padat Karya
dengan mengucurkan anggaran belanja negara
Rp3,42T;
untuk pemulihan ekonomi nasional.
2. Belanja IJP Padat Karya Rp5,00T;
Kucuran tambahan anggaran belanja negara
3. Penjaminan untuk Modal Kerja (Stop Loss) Padat antara lain dialokasikan untuk penjaminan kredit
Karya Rp1,00T; modal kerja pelaku UMKM dan penjaminan kredit
4. PMN Rp15,50T; dan modal kerja pelaku usaha korporasi dalam rangka

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 29


program pemulihan ekonomi nasional. Skema
penjaminan kredit modal kerja UMKM telah diatur
melalui PMK 71/2020 disertai penugasan PT
Jamkrindo dan PT Askrindo sebagai penjamin.
Pemerintah memberikan dukungan melalui
pembayaran IJP, loss limit, dan PMN kepada PT
Jamkrindo dan PT Askrindo.
Skema penjaminan kredit modal kerja kepada
pelaku usaha korporasi telah diatur melalui PMK
98/2020 disertai penugasan kepada LPEI sebagai
penjamin dan PT PII sebagai penyedia dukungan loss
limit. Pemerintah memberikan dukungan melalui Referensi :
pembayaran IJP, pembayaran IJP loss limit, backstop
loss limit, dan PMN kepada LPEI dan PT PII. • Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2020 Tentang Penetapan Perppu No. 1 Tahun 2020
Pemberian penjaminan kredit modal kerja Tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas
oleh Pemerintah kepada UMKM dan pelaku Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemik
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau dalam
usaha korporasi ditujukan untuk melindungi, Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan Keuangan Menjadi Undang-Undang.
ekonomi para pelaku usaha dari sektor riil dan sektor • Republik Indonesia, Perppu Nomor 1 Tahun 2020
Tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas
keuangan dalam menjalankan usahanya. Relaksasi Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemik
APBN melalui penambahan anggaran belanja negara Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau dalam
Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
salah satunya dengan pemberian jaminan kredit Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
modal kerja kepada UMKM dan korporasi, yang Keuangan.
• Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 23
mengakibatkan APBN mengalami defisit lebih dari Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Program Pemulihan
3% menjadi upaya Pemerintah dalam menanggulangi Ekonomi Nasional dalam Rangka Mendukung
Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan
dampak pandemi Covid-19. UU No. 2/2020 bisa Pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) dan/
dijadikan sebagai landasan hukum untuk merespon atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
dan melakukan langkah-langkah penyelamatan Keuangan serta Penyelamatan Ekonomi Nasional.
kesehatan dan keselamatan masyarakat, membantu • Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 71/PMK.08/2020 Tentang Tata Cara
masyarakat yang terdampak, membantu dunia Penjaminan Pemerintah Melalui Badan Usaha
Penjaminan yang Ditunjuk dalam Rangka Pelaksanaan
usaha dan sektor ekonomi, dan diharapkan menjaga Program Pemulihan Ekonomi Nasional.
stabilitas sektor keuangan. • Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 98/PMK.08/2020 Tentang Tata Cara
Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama dan Penjaminan Pemerintah untuk Pelaku Usaha Korporasi
koordinasi antar pemangku kebijkan fiskal dan Melalui Badan Usaha Penjaminan yang Ditunjuk dalam
Rangka Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi
moneter agar selalu bersinergi dalam mengatasi Nasional.
masalah terpuruknya ekonomi akibat pandemi • (2020, 7 9). Retrieved from https://www.jurnal.id/.
Covid-19. Di samping juga kesadaran diri masyarakat • (2020). Retrieved from https://kemenkeu.go.id/.
• Dewi, H. K. (2020, 8 16). Retrieved from https://
di seluruh tanah air untuk selalu mematuhi aturan keuangan.kontan.co.id/.
Pemerintah dan menerapkan protokol kesehatan • Gitiyarko, V. (2020, 8 31). https://kompaspedia.
kompas.id/.
seperti menjaga jarak, selalu cuci tangan, dan
• Tobing, S. (2020, 04 01). Retrieved from https://
memakai masker untuk memutus rantai penyebaran katadata.co.id/.
Covid-19. Kesigapan Pemerintah dalam merespon
penyebaran wabah Covid-19 dengan stimulus-
stimulus ekonomi dan kepatuhan masyarakat
terhadap protokol kesehatan diharapkan wabah
Covid-19 segera berakhir. Masyarakat dan bangsa
Indonesia dapat hidup normal seperti sebelum
wabah dan aktivitas ekonomi kembali berjalan
normal dan pertumbuhan ekonomi pun meningkat. []

30 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


Sumber Gambar : freepik.com
M I T I G A S I R I S I KO

Basis Pemajakan Baru:


Solusi Menutup Defisit Indonesia
Oleh: Hadi Setiawan dan Singgih Riphat
Peneliti Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan

Perppu 1 Tahun 2020

P
erpres 54/2020 yang diubah dengan Perpres 72/2020
yang telah ditetapkan juga telah menetapkan bahwa postur APBN tahun
menjadi UU Nomor 2020 berubah dari sebelumnya nilai pembiayaan hanya
sebesar Rp307 triliun berubah menjadi Rp1.039 triliun atau
2 Tahun 2020 yang defisit sebesar 6,34%. Nilai defisit ini apabila dilihat lebih
berisi kebijakan untuk rinci lagi berisi pembiayaan utang yang naik dari sebelum nya
penanganan pandemi sebesar Rp352 triliun menjadi Rp1.220 triliun.
Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi
Covid-19 antara lain
Indonesia untuk memitigasi penyelesaian defisit tersebut.
berisi pemberian Apalagi UU Nomor 2 Tahun 2020 juga berisi perubahan tarif
kewenangan kepada PPh Badan pada tahun 2020 dan 2021 menjadi sebesar 22%,
kemudian pada tahun 2022 menjadi 20%. Hal tersebut tentu
Pemerintah untuk nya mengurangi basis pemajakan di Indonesia. Salah satu jalan
melampaui defisit untuk memitigasi bagaimana menyelesaikan utang dimasa
anggaran sebesar 3% depan adalah dengan cara menambah basis pemajakan baru
yang belum ada selama ini. Pengenaan Pajak untuk transaksi
selama 3 tahun sampai Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) merupakan
dengan tahun 2022. salah satunya.

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 31


Swiss dan Liechtenstein.
Sedangkan tarif terendah
diterapkan di Meksiko,
Polandia dan Ukraina.
Adapun penerimaan
yang diperoleh dari
pajak karbon ini terbesar
diperoleh oleh Prancis
dengan nilai US$9,2
miliar disusul oleh negara
bagian California, Swedia,
Sumber Gambar : pexels.com

Jepang dan Norwegia.


Penelitian yang
dilakukan oleh Kyle
Pomerlueau dan Elke
Elsen tahun 2019
dengan judul Carbon Tax
and Revenue Cycling:
Selain perpajakan untuk PMSE, paling tidak ada Revenue, Economic, and Distributional Implications
beberapa kebijakan yang bisa dipertimbangkan yang menggunakan metode Computable General
oleh Pemerintah untuk dapat memperbesar equilibrium (CGE) menunjukkan bahwa dengan
basis pemajakan Indonesia sehingga kedepan menerapkan tarif pajak US$50 pada semua energi
bisa digunakan untuk menurunkan nilai defisit yang terkait dengan karbon dan pertumbuhan 5% per
yang melonjak tajam karena pandemi Covid-19. tahun dapat menghasilkan tambahan penerimaan
Salah satu nya adalah pajak karbon. Pajak karbon pajak di Amerika sebesar US$1.87 triliun atau
menurut carbontax.org didefinisikan sebagai pajak sekitar Rp28 ribu triliun selama 10 tahun. Walaupun
yang dikenakan pada pembakaran bahan bakar kemudian pajak karbon ini menyebabkan PDB
berbasis karbon (batubara, minyak, dan gas). Atau turun sebesar -0,4% dan menambah pengangguran
dengan kata lain merupakan sebuah kebijakan inti sebanyak 447.000 orang. Tetapi apabila pajak
untuk mengurangi dan akhirnya menghilangkan karbon ini diikuti dengan kebijakan lainnya, seperti
penggunaan bahan bakar fosil yang pembakarannya menggunakan dana yang diperoleh dari pajak
membuat destabilisasi dan menghancurkan iklim karbon untuk mengkompensasi penurunan tarif PPh
dunia. Badan di Amerika Serikat menjadi 11%, memberikan
Pajak Karbon di Negara Lain kenaikan biaya depresiasi sebesar 100% dan bonus
biaya R&D maka kebijakan akan memberikan dampak
Sampai dengan tahun 2019, sedikitnya ada 46
yang positif. PDB akan meningkat sebesar 0,8%
negara yang sudah dan berencana untuk menerapkan
serta kenaikan penghasilan karyawan sebesar 0,5%.
pajak karbon dan sistem perdagangan emisi, dengan
Walaupun jika dibagi per kelompok pendapatan,
29 diantara nya menggunakan pajak karbon (World
tambahan pajak karbon dan pengurangan tarif PPh
Bank, 2019). Jumlah tambahan pendapatan yang
Badan ini akan lebih dinikmati oleh 10% kelompok
diperoleh Pemerintah di seluruh dunia pada tahun
pendapatan tertinggi.
2018 dari pajak karbon dan perdagangan emisi
sendiri mencapai 44 miliar dolar atau sekitar Rp660 Untuk negara ASEAN, saat ini yang baru
triliun, suatu jumlah yang cukup besar. Kebijakan menerapkan pajak karbon hanya Singapura.
pajak karbon sendiri sudah dimulai pada tahun Kebijakan ini mulai berlaku pada tahun tanggal
1990 di Finlandia dan Polandia. Data dari laporan 1 Januari 2019 melalui Carbon Pricing Act (CPA).
World Bank yang berjudul State and Trends of Carbon CPA di Singapura mengatur bahwa semua industri
Pricing 2019, menyebutkan tarif yang diterapkan yang mengeluarkan emisi gas rumah kaca sebesar
untuk pajak karbon ini sangat bervariasi dari mulai >2,000 tCO2e/tahun harus mandaftarkan diri dan
dibawah US$1 sampai dengan US$127/tCO2e. menyampaikan Laporan Emisi setiap tahun. Adapun
Tarif tertinggi ada di Swedia, kemudian disusul oleh tarif yang dikenakan adalah sebesar SGD5/tCO2e

32 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


Sumber Gambar : sehatq.com
untuk tahun 2019 sampai dengan 2023. Kemudian menerapkan pajak karbon pada tahun 2022 atau
untuk tahun 2024 sampai 2030 direncanakan 2023. Pengenaan pajak karbon tersebut tentu nya
untuk dinaikkan menjadi sebesar SGD10 – SGD 15/ dapat dilakukan secara bertahap sebagaimana
tCO2e. Tarif ini dikenakan apabila jumlah emisi yang yang dilakukan oleh Singapura dan dengan batasan
dikeluarkan oleh industri tersebut >25,000 tCO2e/ jumlah emisi gas rumah kaca yang dikeluarkan.
tahun. Pengenaan pajak nya adalah dengan langsung Walaupun memang harus dilakukan kajian yang
mengalikan jumlah karbon yang dikeluarkan dengan lebih mendalam terlebih dahulu.
tarif. Berdasarkan laporan dari Institute for Essential
Negara ASEAN lain yang sedang Services Reform – 2019, emisi CO2 dari penggunaan
mempertimbangkan untuk menerapkan pajak energi di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 522
karbon adalah Vietnam, Thailand dan Indonesia juta tCO2. Nilai ini disumbang oleh sektor transportasi
(World Bank, 2020). Sampai dengan saat ini Thailand 28%, pertanian sebesar 1%, bangunan 5%, industri
dan Vietnam masih belum memutuskan bagaimana termasuk pembuatan kendaraan bermotor 31%,
kebijakan terkait pajak karbon ke depannya. dan listrik dan panas sebesar 28% dan energi
lainnya sebesar 7%. Apabila menggunakan hitungan
Bagaimana dengan Indonesia? kasar, maka yang dapat dikenakan pajak karbon
Indonesia termasuk salah satu negara di Asia adalah dari tiga sektor terakhir yaitu industri listrik,
Tenggara yang sedang mempertimbangkan untuk dan energi lainnya (sebesar 66%) karena sektor
menerapkan pajak karbon. Walaupun dalam transportasi sudah dikenakan PBBKB dan pertanian
penerapannya saat ini ada pajak daerah yang mirip dan bangunan diasumsikan masih dibawah
dengan pajak karbon yaitu Pajak Bahan Bakar threshold. Dengan demikian jumlah yang dapat
Kendaraan Bermotor (PBBKB). PBBKB adalah pajak dikenakan pajak karbon adalah sekitar 345 juta
atas penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor. tCO2. Jika kemudian Pmerintah menerapkan tarif
Sedangkan yang dimaksud bahan bakar adalah sebesar Rp50.000/tCO2 (sama dengan tarif yang
semua jenis bahan cair atau gas yang digunakan dikenakan di Singapura), maka pajak yang mungkin
untuk kendaraan bermotor. PBBKB merupakan Pajak dapat ditarik oleh pemerintah adalah sekitar Rp17,2
Provinsi yang besaran tarif nya adalah maksimal triliun.
sebesar 10%, walaupun saat ini sebagian besar Angka tersebut bukanlah angka yang cukup besar,
Provinsi di Indonesia menerapkan PBBKB sebesar 5%. sehingga tidak terlalu membebani industri ataupun
Pengenaan pajak atas penggunaan bahan masyarakat, tetapi dampak yang ditimbulkannya
bakar pada kendaraan bermotor ini seharusnya akan besar karena hal tersebut menunjukkan
bisa diperluas menjadi pengenaan pajak bahan komitmen negara untuk mengurangi emisi gas
bakar berbasis karbon untuk semua sektor/industri, rumah kaca. Sekaligus sebagai pembuka jalan yang
khususnya industri yang menghasilkan emisi dapat digunakan bagi Pemerintah untuk memikirkan
gas rumah kaca yang besar. Penurunan tarif PPh bagaimana memperbesar basis pemajakan di
Badan yang akan menjadi 20% pada tahun 2022 Indonesia baik dengan jenis pajak baru maupun
dapat dijadikan suatu momen yang tepat untuk cara-cara lainnya. []

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 33


A PA K ATA M I L E N I A L

#IniUntukKita

SBN Ritel: Cara Mudah


Agar Negara Ngutang Tapi
Rakyatnya Senang
Oleh: Alexander Arie Sanata Dharma
Pemenang Blog Writing Competition pada Merah Putih Creator Competition 2020; email: ariesadhar@gmail.com.
Artikel telah dimuat sebelumnya pada blog penulis ariesadhar.com.

Sejak lama, kita disajikan


S
aya tadinya keder juga mendengar narasi-narasi
yang dibangun. Apalagi kalau sudah muncul
ketakutan akan utang pernyataan bahwa setiap kepala di negara ini

negara yang kadang- menanggung utang negara sekian juta rupiah.


Karena keder itu tadi, saya jadi mencoba membaca-
kadang dibawa jauh baca banyak hal. Kebetulan pula salah satu mata kuliah
pada urusan kedaulatan, di kuliah S2 saya adalah Ekonomi Sektor Publik. Jadi,
membaca utang negara adalah salah satu menu wajib
menjual negara, beban supaya dapat nilai gilang-gemilang.

anak cucu, dan hal-hal Apa daya, dapatnya hanya A minus. Sedih~
Persoalan utang negara itu banyak anggapan bahwa
ngeri lainnya. negara berhutang layaknya perorangan ngutang ke bank

Rubrik ini merupakan rubrik khusus


yang disediakan untuk menampung
pemikiran penulis milenial yang baru
mengenal DJPPR baik pegawai muda
DJPPR maupun mahasiswa yang
magang di DJPPR.

34 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


atau ke leasing. Dalam artian, kalau nggak sanggup dan menggeser Belanda.
bayar, terus jaminannya entah tanah atau apapun Soalnya, kalau Indonesia harus menanggung
bakal disita sebagai gantinya. Dari sisi sejarah nggak utang dari 1942 sampai saat KMB terjadi tahun
sepenuhnya salah, sih, tapi dengan perkembangan 1949 ya agak-agak ironi karena jatuhnya adalah
yang ada jadi nggak benar-benar amat juga. Indonesia menanggung utang terhadap uang yang
Anggapan kedua, yang suka bawa-bawa ke urusan dipakai untuk menyerang Indonesia sendiri dalam
kedaulatan dan lain-lain adalah membandingkan berbagai pertempuran sejak 1945-1949–tentu
cara berhutang dengan zaman dulu, mulai dari termasuk Agresi Militer I dan II.
zaman awal kemerdekaan pada masa IGGI dan Pada akhirnya utang yang harus ditanggung
CGI, ketika Indonesia berhutang pada sekelompok adalah 1,12 miliar dolar AS. Ini kalau dibawa mentah-
negara. Atau mungkin melakukan perbandingan mentah ke kurs sekarang ya tampak nggak banyak,
dengan salah satu momen legendaris bangsa ini tapi pada periode itu tentu sangat banyak. Apalagi
ketika Indonesia berhutang ke IMF pada periode untuk negara baru merdeka.
krisis di akhir 1990-an. Pada akhirnya, sampai dengan 1956 Indonesia
Soal utang ini sejarahnya memang panjang sudah melunasi utang tersebut sampai 82 persen.
sekali. Utang bahkan jadi hal yang dibahas cukup Pada saat yang sama, Indonesia juga berutang ke
serius dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) negara-negara Blok Timur. Begitu 1965, kondisi
yang dikenal sebagai momen penting kedaulatan utang Indonesia adalah 2,36 miliar dolar AS dengan
Indonesia. Ada hal yang agak bikin pening ketika 59,5 persen adalah pinjaman ke negara-negara Blok
dalam pengakuan kedaulatan oleh Belanda, ada Timur.
tanggung jawab Indonesia untuk menanggung utang Satu hal yang pasti tentang utang negara
pemerintahan Hindia Belanda. Delegasi Indonesia dan terutama utang luar negeri ini tentu saja
sendiri bersikap bahwa tanggungan utang adalah posisinya sudah terjadi jadi harus diterima apapun
sampai Maret 1942. Pada bulan itu, Jepang datang keadaannya. Hanya saja harus dilihat bahwa seiring
Sumber Gambar : wikipedia.org

Salah satu topik yang menjadi


pembahasan panjang ketika Konferensi
Meja Bundar (KMB) adalah soal utang yang
harus ditanggung Indonesia.

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 35


perubahan tatanan keuangan global Tabel. 1
ada perubahan cara berutang. Utang
yang semacam itu memang masih No Lender MTU Jumlah Valas Nama Program
ada, tetapi proporsinya sudah sangat Emergency Assistance for
1 ADB USD 500.000.000
jomplang dengan sumber utang alias Recovery from Recent Disaster
pembiayaan lainnya. Fiscal Reform Development
2 IBRD JYP 77.556.500.000
Policy Loan (DPL) 3
Secara umum, menurut LKPP,
pembiayaan luar negeri di TA 2019 Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah Pusat TA 2019 (Audited)

itu minus Rp17,49 triliun alias Tabel. 2


membayar pinjamannya lebih besar
daripada minjem lagi. Pada tahun URAIAN TA 2019 (Audited)
2019, realisasi pinjaman tunai itu Penerimaan :
hanya ada 2 (lihat Tabel 1). Penerbitan/Penjualan SPN 89.340.000.000.000

Sumber pembiayaan paling besar Penerbitan/Penjualan Obligasi Negara 443.560.323.000.000

itu sekarang justru di penjualan Penerimaan Utang Bunga Obligasi Negara 8.348.270.101.000

Surat Berharga Negara, bukan utang Penerbitan/Penjualan SBSN – Jangka Panjang 163.086.014.982.928
Imbalan Dibayar di Muka SBSN – Jangka Panjang 2.899.618.230.714
model IGGI atau CGI lagi. Besarnya
Penjualan Surat Perbendaharaan Negara Syariah 37.360.000.000.000
nggak tanggung-tanggung, menurut
Penerbitan/Penjualan Obligasi Negara – Valas 119.059.172.200.200
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
Penerimaan Penerbitan SBSN - Valas 29.517.600.000
Tahun Anggaran 2019, proporsinya
Penerimaan Penerbitan/Penjualan SBSN dlm Rangka 28.311.79.017.072
dapat dilihat pada Tabel 2.
Pembiayaan Proyek melalui SBSN PBS
Pada titik ini ada pola pikir yang Total Penerimaan 921.482.794.531.714
perlu disesuaikan. Kini negara Pengeluaran
itu lebih banyak berhutang pada Pelunasan SPN (109.440.000.000.000)
pembeli SBN, yang bisa saja institusi Pengeluaran untuk Pelunasan Obligasi Negara (152.631.506.730.386)
tapi—nah ini yang menarik—bisa juga Pembelian Kembali Obligasi (6.870.000.000.000)
perorangan. Pembayaran Utang Bunga Obligasi Negara (8.033.396.484.000)
Iya. Perorangan. Kamu-kamu- Pelunasan SBSN – Jangka Panjang (92.013.671.000.000)

kamu itu bisa lho ngutangin Pembayaran Imbalan Dibayar di Muka SBSN – Jangka (2.691.011.895.714)

negara. Dan ngutangin yang satu Panjang

ini beda dengan ngutangin teman Pelunasan SPN Syariah (41.050.000.000.000)

atau tetangga yang potensi uang Pelunasan Obligasi Negara Valas (40.999.607.300.000)

kembalinya 50:50 dan mengandung Pelunasan SBSN Valas Jangka Panjang (21.465.000.000.000)
Total Pengeluaran (475.194.193.410.100)
konsekuensi bakal galakan yang
Jumlah SBN (Netto) 446.288.601.121.614
ngutang daripada yang ngutangin.
Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah Pusat TA 2019 (Audited)
Memberi hutang pada negara ini
dijamin kembali plus dapat untung
juga.
Jadi kalau tadi di awal narasi
ketakutan bahwa ketika negara
berhutang ke negara lain maka
negara ini dijual sebenarnya bisa
diubah ketika negara justru berutang
kepada rakyatnya sendiri. Model ini
sudah mulai jamak beberapa tahun
terakhir dan dikenal sebagai SBN
Ritel.
Gambaran umumnya, negara
akan membuka periode waktu
penjualan dan menetapkan bunga

36 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


tertentu. Nanti masyarakat bisa membeli SBN yang sudah kita setor tersebut. Uang itu baru akan
tersebut yang berarti uang kita akan berpindah kembali sesudah 2 tahun dalam jumlah yang utuh
sementara ke negara atau sederhananya negara setelah sebelumnya selama 24 bulan kita menerima
ngutang sama kita begitu kita melakukan transfer ke sejumlah uang sebagai imbalan sudah mau
rekening negara. Nah, namanya minjemin, kita pasti minjemin.
butuh benefit kan? Nanti setiap bulan, kita akan Sekarang jumlah minimal pembelian SBN ritel
mendapat sejumlah uang sebagai imbal balik sudah adalah Rp1 juta dan maksimal Rp 3 miliar. Rentang
minjemin uang. ini sudah cukup menarik minat masyarakat, tapi
Satu hal yang harus dipahami adalah kalau sesungguhnya ada potensi untuk jauh lebih besar
minjemin uang ke negara itu temponya sudah lagi. Memang, sih, kalau naruh 1 juta, tiap bulan
ditetapkan. Kalau yang ritel umumnya 2 tahun. hanya dapat kurang lebih 5000 rupiah. Akan tetapi
Dalam periode itu, kita nggak bisa menarik uang bayangkan kalau naruh 100 juta di SBN? Dengan
diem-diem bae bisa dapat 500 ribu setiap bulan.
Para milenial tua yang sudah menyiapkan biaya
kuliah anak dan dipakainya masih lebih dari 5 tahun
lagi bisa menaruh uang yang sudah mulai tersimpan
itu ke SBN dengan imbal balik yang menarik.
Demikian pula dengan pemuda yang sudah punya
20 juta dan bersiap untuk nabung DP rumah sampai
150 juta. Bisa juga pakai SBN Ritel ini.
Pada titik ini, negara memang ngutang, tapi
ngutangnya ke rakyatnya sendiri. Dan rakyatnya juga
senang karena dapat benefit karena sudah mau
meminjamkan uang. Narasi-narasi soal kedaulatan
justru bisa berbalik.
Ketika negara ngutang ke rakyatnya, maka
uangnya ya beredar di dalam negeri kan? Dipakai
untuk membiayai program pemerintah, maka
uangnya akan bergulir kepada rakyat lagi. Sementara
itu, rakyat yang meminjamkan juga dapat imbalan
berupa kupon tadi, ya uangnya jadi di sini-sini juga.
Nggak perlu ke luar negeri dan nggak perlu lagi
keder dengan narasi-narasi menakutkan soal utang
negara. Kalaupun ada, kan tinggal bilang: “Lha wong
Negara minjem duitnya sama saya kok….” []

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 37


Sumber Gambar : freepik.com
EDUKASI FISKAL

Stimulus Fiskal Sektor


Perumahan di berbagai Negara
dalam Penanganan Pandemi
Oleh: Fino Valico Waristi
Analis Kebijakan Ahli Muda, Badan Kebijakan Fiskal; email: fino.valico@kemenkeu.go.id atau finovalico@gmail.com

Rumah merupakan Latar Belakang


kebutuhan pokok. Dalam Sebaliknya, ketiadaan rumah memiliki dampak buruk bagi
individu. Dalam berbagai studi ditemukan bahwa individu
kehidupan manusia, rumah yang tidak memiliki rumah berpeluang lebih kecil dalam
menjadi sentralitas yang memperoleh kerja dan pengembangan diri (Ruonavaara,
2017; Gurran, 2003).
menciptakan berbagai
Sektor perumahan memiliki nilai strategis terhadap
kesempatan, diantaranya perekonomian. Transmisi sektor perumahan bagi
kesempatan untuk perekonomian dapat dilihat dari tiga aspek besar: makro,
fiskal, dan finansial. Dari sisi makroekonomi, sektor
memperoleh perlindungan
perumahan berkontribusi pada penciptaan lapangan
dari sisi kesehatan, pekerjaan dan permintaan barang modal konstruksi
kesempatan memperoleh dengan backward dan forward linkage yang kuat. Dari sisi
fiskal, sektor perumahan berkontribusi bagi penerimaan
pendidikan, dan pekerjaan perpajakan melalui transaksi jual beli, pajak bumi dan
(Bratt, 2010). bangunan, dan ekspor impor bahan baku. Sementara

38 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


dari sisi finansial, kebijakan perumahan mendorong Dalam kondisi pandemi yang mengakibatkan
naiknya rasio kredit perumahan dan mendorong turunnya aktivitas ekonomi, banyak negara
pendalaman pasar finansial melalui instrumen menempuh kebijakan countercyclical untuk
investasi berbasis asset (sekuritisasi). menghindari pemburukan yang semakin dalam.
Dalam kondisi pandemi, di mana aktivitas Stimulus, sebagai langkah countercyclical yang
masyarakat dibatasi dan tren bekerja dari rumah ditempuh, juga berimplikasi pada pelebaran defisit.
semakin meningkat, kebutuhan untuk memiliki Namun diharapkan dengan kebijakan countercyclical,
tempat tinggal disadari semakin penting. Covid-19 dampak multipliernya dapat melampaui dampak
memberikan pembelajaran bahwa rumah tidak atas pelebaran defisit yang terjadi, sehingga pada
hanya sekedar tempat beristirahat, namun juga gilirannya dapat meredam rentetan dampak negatif
menjadi tempat untuk menghindari penularan virus ekonomi akibat Covid-19.
dengan upaya social distancing dan menjadi tempat Stimulus fiskal umumnya diberikan dalam bentuk
isolasi ketika diperlukan. Namun di saat yang sama, insentif perpajakan, peningkatan belanja, dan
keterjangkauan rumah semakin sulit ketika banyak ekstensifikasi pembiayaan yang diharapkan dapat
dari masyarakat yang kehilangan pekerjaannya di meningkatkan aggregate demand terhadap barang
tengah tekanan ekonomi akibat pandemi, sehingga dan jasa ditengah lesunya daya beli. Dengan kata
rumah hanya sebatas impian. Sementara masyarakat lain, stimulus menyediakan berbagai intervensi
yang berada di tengah-tengah periode kredit akan untuk mendukung daya gerak suatu ekonomi.
kesulitan untuk memenuhi komitmen angsurannya Hampir seluruh negara memberikan stimulus
dimasa mendatang. Maka dari itu, pemerintah perlu dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19 saat
melakukan intervensi agar masyarakat dapat lebih ini. Namun artikel ini mengambil beberapa negara
mudah untuk memperoleh rumah, dan bagi yang peers dari Indonesia sebagai referensi atas langkah-
telah memiliki rumah, masyarakat akan mendapat langkah stimulus yang ditempuh untuk mengatasi
berbagai keringanan atas komitmen
kreditnya. Gambar 1: Respon Kebijakan Fiskal Terhadap Siklus Ekonomi
Secara umum, persoalan utama
yang dapat timbul dari sektor
perumahan dimasa pandemi dapat
dilihat dari sisi supply dan demand.
Dari sisi supply yaitu berkurangnya
aktivitas konstruksi dan investasi
disektor perumahan. Sementara
dari sisi demand yaitu turunnya daya
beli secara umum, dan komitmen
kredit (biaya angsuran) yang tidak
terpenuhi mengakibatkan housing
Sumber: Badan Kebijakan Fiskal, 2020
stress.
Maka artikel ini bermaksud Gambar 2: Alokasi Stimulus Penanganan Covid-19
melakukan review atas berbagai (% PDB)
stimulus yang dilakukan oleh
beberapa negara, serta penekanan
apa yang dilakukan untuk menjaga
sektor perumahan tetap bergerak
ditengah gelombang resesi.

Konsep Stimulus
Stimulus merupakan instrumen
yang dapat digunakan pemerintah
untuk mengurangi dampak
perlambatan ekonomi (resesi). Sumber: IMF, 2020

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 39


Sumber Gambar : pikiran-rakyat.com
dampak pandemi. Data IMF (2020) menujukkan Artikel ini selanjutnya akan memetakan stimulus
bahwa dari 6 (enam) negara yang dijadikan objek fiskal yang ditempuh oleh berbagai negara dalam
review, India menempati urutan teratas dalam penanganan pandemi di sektor perumahan. Artikel
pengalokasian stimulus, disusul oleh Thailand dan disampaikan dengan pendekatan deskriptif kualitatif,
Filipina. Adapun Malaysia, Indonesia, dan Brunei dan membatasi cakupan review dengan tidak
mengalokasikan stimulus dibawah 5 persen PDB. menganalisis efektivitas stimulus yang diberikan.
Stimulus fiskal untuk sektor perumahan tidak
Stimulus Fiskal Sektor Perumahan di
selalu menjadi opsi yang ditempuh oleh negara-
Beberapa Negara
negara lain ditengah lesunya ekonomi. Hal ini dapat
dikarenakan rasio kredit perumahan yang relatif Indonesia
kecil sehingga paparan risikonya rendah bagi sektor Melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional
finansial. Angka backlog perumahan yang rendah (PEN), Pemerintah berupaya untuk menekan
juga dapat menjadi salah satu alasan. Indonesia dampak pandemi bagi sosial ekonomi masyarakat
saat ini memiliki backlog perumahan dalam melalui berbagai insentif dengan nilai Rp695,7
kisaran 12 juta unit. Faktor lain dapat dikarenakan triliun. Untuk mendukung keberlanjutan sektor
jumlah populasi per wilayah yang sedikit, sehingga perumahan yang terdampak oleh pandemi,
pemenuhan kebutuhan rumah bukan menjadi faktor Pemerintah melalui Kementerian PUPR menambah
yang krusial bagi ekonomi. alokasi subsidi sebesar Rp1,3 triliun yang
Dari pemetaan beberapa literatur yang dilakukan, digunakan untuk membiayai berbagai program
terdapat beberapa negara Asean yang tidak pembiayaan perumahan dengan target sebesar
menyediakan intervensi disektor perumahan, negara 330 ribu unit rumah. Melalui PMK Nomor 138/
tersebut meliputi: Laos, Myanmar, Kamboja, dan PMK.05/2020 Pemerintah kemudian menjelaskan
Vietnam. Adapun negara lain seperti Singapura, hanya detail mekanisme pemberian subsidi selisih bunga
memberikan insentif pada sektor properti komersil, kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
tetapi tidak bagi sektor perumahan. New Zealand Mekanisme subsidi yang diberikan yaitu subsidi
memiliki program rumah terjangkau (Kiwibuild) selisih Bunga berjenjang (kuartal I subsidi diberikan
tetapi tidak memberikan insentif tambahan bagi sebesar 6%, kuartal II diberikan sebesar 3%).
sektor tersebut. Sementara untuk Filipina, tidak Untuk mendukung supply side, Pemerintah
ditemukan literatur yang dapat mendukung adanya juga memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN)
stimulus disektor ini. Dengan pendekatan geografis, sebesar Rp0,65 triliun pada Perum Perumnas untuk
maka negara Australia, Malaysia, Brunei, Thailand, melakukan penyediaan rumah terjangkau bagi
India dan Indonesia dipilih menjadi objek reviu. MBR. Sisi supply juga diperkuat pemerintah dengan

40 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


memperluas mandat PT SMF yang semula bertujuan Thailand
untuk mengembangkan pasar pembiayaan Thailand pada awal Juni 2020 menggelontorkan
sekunder perumahan, kini PT SMF dapat melakukan stimulus untuk penanganan Covid-19 mencapai
pembiayaan (financing) bagi pengembangan USD60 miliar. Salah satu insentif yang diberikan
perumahan.
adalah melalui keringanan kredit perumahan
Malaysia dengan relaksasi pembayaran bunga dan pokok
Dalam merespon dampak pandemi bagi sektor pinjaman. Hal ini ditempuh untuk menjaga daya beli
perumahan, dan menyadari pentingnya tempat dan stabilitas pasar finansial yang tertekan selama
tinggal di masa pandemi ini, Pemerintah Malaysia pandemi berlangsung. Adapun dimensi keringanan
melalui program Pelan Jana Semula Ekonomi yang diberikan dapat berbeda bagi setiap debitur,
Negara (PENJANA) mengeluarkan 2 kebijakan yang tergantung assessment yang dilakukan oleh pihak
mendorong terjadinya transaksi ekonomi di sektor perbankan. Sejauh ini, insentif telah diberikan
perumahan. Kebijakan tersebut meliputi insentif pada hampir 600 ribu debitur dengan periode
bagi sektor perumahan dengan pembebasan pajak pemanfaatan sampai Januari 2021. Adapun stimulus
atas kepemilikan rumah pertama (stamp duty). ini menyasar kelompok menengah kebawah.
Pemerintah mendorong kepemilikan rumah bagi Thailand juga sedang membahas skema kredit
masyarakat dengan memberikan pembebasan pajak perumahan terjangkau bagi masyarakat miskin
pada pembelian rumah dalam kisaran harga RM300 melalui program “Two-Gen”, yaitu kredit perumahan
ribu hingga RM2,5 juta (USD70-548 ribu). Transaksi
(mortgage) dengan tenor 70 tahun dengan angsuran
ini lazimnya dikenakan tarif pajak sebesar 2% – 4%
sangat rendah.
dari harga rumah. Adapun segmentasi kebijakan ini
lebih mengarah pada kelompok menengah keatas. Brunei Darussalam
Kebijakan kedua adalah pembebasan pajak atas Sebagai negara kaya dengan GDP per kapita yang
keuntungan dari transaksi property (exemption of tinggi, Brunei tidak terkecuali mengalami guncangan
real property gains tax). Kebijakan ini bertujuan untuk ekonomi akibat pandemi. Walaupun tidak negatif,
menggerakkan sektor perumahan yang berkontribusi proyeksi pertumbuhan ekonomi diperkirakan
cukup besar bagi GDP Malaysia. Adapun benefit melambat menjadi 1,3 persen PDB di 2020. Sebagai
perpajakan ini hanya boleh dimanfaatkan sampai respons, pemerintah menempuh stimulus untuk
dengan maksimal transaksi 3 (tiga) rumah per mendorong ekonomi dengan nilai sebesar BND450
individu. juta (USD332 juta).
Sumber Gambar : pexels.com

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 41


Di sektor perumahan, pemerintah memberikan subsidi bunga kredit (The credit-linked subsidy
stimulus berupa penundaan pembayaran pokok scheme/CLSS). Program ini menyasar kepada
cicilan dengan periode Maret – Desember 2020. kelompok menengah dan menengah ke bawah
Program ini dapat dimanfaatkan bagi masyarakat untuk kepemilikan, renovasi, dan perluasan rumah.
kelompok menengah dan menengah kebawah. Awalnya CLSS merupakan program yang hanya
Assesment kelayakan akan dilakukan oleh diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan
perbankan dan lembaga keuangan sebelumnya rendah (Low Income Group/LIG). Dikarenakan
akhirnya debitur memperoleh manfaat. Adapun pandemi, cakupan program ini diperluas bagi
stimulus lain yang diberikan yaitu pengurangan pajak masyarakat kelompok menengah (Middle Income
properti (komersil) sampai dengan 50 persen bagi Group/MIG). Bagi LIG, skema subsidi adalah fixed
pemilik lahan yang mendeduksi biaya sewa lahan/ rate sebesar 6,5 persen per tahun dengan tenor
asetnya (termasuk lokasi usaha, rumah/apartemen maksimal 20 tahun, sementara MIG memperoleh
sewa, dll). fixed rate sebesar 9 persen per tahun dengan tenor
maksimal 20 tahun.
India
Adapun stimulus perumahan juga disediakan
Sebagai negara dengan populasi kedua terbesar
pemerintah bagi buruh dan masyarakat miskin
di dunia, ekonomi India terdampak cukup masif
diwilayah perkotaan. Pemerintah menyediakan
akibat pandemi. Kuartal II 2020, India mengalami
rumah sewa dengan biaya terjangkau, yaitu dalam
kontraksi ekonomi sebesar 23,9 persen. Pada Mei
range sewa Rs1000-3000 per bulan (USD 13,7-41,1
2020, Pemerintah mengeluarkan paket stimulus
per bulan) bagi buruh dengan penghasilan rata-rata
dengan nilai INR200 triliun (USD267 miliar) untuk
USD 5-10 per hari. Program ini akan terus dilanjutkan
mendukung berbagai program layanan kesehatan
dimasa mendatang.
dan stimulus bagi masyarakat yang terdampak.
Untuk program perumahan, India mengalokasikan Australia
anggaran sebesar USD9,3 miliar melalui program Australia cukup berhasil mengendalikan tingkat

No Negara Jenis Stimulus Skema Penerima Manfaat Periode


Pembebasan Pajak atas Pembeli dan Penjual (transaksi
Insentif 1 Juni 2020 - 31 Mei
1 Malaysia jual beli Rumah (stamp Rumah dalam range harga USD
perpajakan 2021
duty) 70-584 ribu)
Insentif Pajak atas laba Pembeli dan Penjual (transaksi 1 Juni - 31 Desember
perpajakan transaksi perumahan properti) 2021
Masa tenggang
(grace period) bagi
Masyarakat kelompok menegah
pembayaran pokok
2 Thailand Insentif finansial kebawah (pekerja disektor industri N/A
pinjaman dan
yang terdampak)
pengurangan beban
bunga
Brunei Insentif Pengurangan pajak Masyarakat umum (pemilik properti
3 Akhir 2021
Darussalam perpajakan properti komersil rumah, toko, dll)
Penundaan pembayaran Masyarakat kelompok menegah Maret - Desember
Insentif finansial
pokok cicilan kebawah (debitur kredit) 2021
Masyarakat kelompok menegah
Bantuan renovasi kebawah ( batas penghasilan 1 Juni - 31 Desember
4 Australia Subsidi
rumah dibawah AUD 125 ribu(individu) dan 2020
AUD 200 ribu (keluarga).
Subsidi selisih bunga
Masyarakat kelompok menegah
(Credit linked subsidy
5 India Subsidi kebawah (dengan penghasilan 1 Mei - 31 Juni 2021
Scheme) untuk rumah
tahunan Rs 6-18 lhaks)
terjangkau
Rumah sewa terjangkau Masyarakat miskin (Buruh kasar
Subsidi Berkelanjutan
(rental housing) dan Masyarakat miskin perkotaan)
Masyarakat kelompok menengah
1 Mei - 31 Desember
6 Indonesia Subsidi Subsidi selisih bunga kebawah (debitur KPR sampai
2020
dengan rumah tipe 70)
Penyertaan modal pada
Pembiayaan Badan usaha (Perumnas) Desember 2020
badan usaha

42 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


penyebaran virus corona melalui kebijakan closed
border. Dengan tertutupnya pintu masuk ke
Australia, sektor pariwisata, pendidikan, industri dan
perdagangan yang memiliki daya dukung terhadap
perekonomian Australia ikut terimbas. Akibatnya
Australia mengalami resesi ekonomi pertama dalam
30 tahun terakhir.
Untuk menjaga daya gerak ekonominya,
pemerintah mengeluarkan paket stimulus yang salah
Referensi :
satunya untuk sektor konstruksi di mana terdapat
satu juta tenaga disektor ini. Untuk itu pemerintah • Gurran, N. (2003). Housing Policy and Sustainable
mendorong agar sektor ini terus bergerak dengan Urban Development: Evaluating the Use of Local
Housing Strategies in Queensland, NSW and Victoria.
menyediakan bantuan (grant) yang ditujukan untuk AHURI Final Report. Melbourne: AHURI.
pembangunan dan renovasi rumah bagi masyarakat. • Hannu Ruonavaara (2017), Theory of Housing, From
Housing, About Housing, Housing, Theory and Society,
Adapun bantuan yang diberikan yaitu sebesar AUD25 DOI: 10.1080/14036096.2017.1347103;
ribu (setara USD18,1 ribu) bagi individu atau keluarga • Holmans, Alan & Scanlon, Kathleen & M. E. Whitehead,
Christine. (2019). Fiscal policy instruments to promote
yang memenuhi kriteria. Untuk mengakses bantuan affordable housing. Research Report, VII. Cambridge
ini, individu tidak boleh memiliki penghasilan lebih Centre for Housing and Planning Research, Cambridge,
UK.
dari AUD125 ribu per tahun, atau bagi keluarga tidak
• Hulchanski, J. David. (1995). The Concept of Housing
boleh lebih dari AUD200 ribu. Periode pemanfaatan Affordability: Six Contemporary Uses of the Housing
Expenditure-to-Income Ratio. Housing Studies
bantuan ini ditetapkan sampai dengan akhir 10(4):471-91;
Desember 2020. Adapun alokasi Pemerintah atas • Rachel G. Bratt (2002), Housing and Family
program ini adalah sebesar AUD688 juta (setara Well-being, Housing Studies, 17:1, 13-26, DOI:
10.1080/02673030120105857;
USD498,2 juta).
Sumber Website
Kesimpulan Thailand:
• https://home.kpmg/xx/en/home/insights/2020/04/
Berdasarkan review yang telah dilakukan, dapat thailand-government-and-institution-measures-in-
dipetakan hal-hal sebagai berikut: response-to-covid.html

1. Pemberian stimulus oleh 6 negara sebagian Malaysia:


• h t t p s : / / w w w . a s e a n b r i e f i n g . c o m / n e w s /
besar dalam disalurkan bentuk subsidi dan malaysias-penjana-stimulus-package-key-features/;
insentif perpajakan. Adapun bentuk stimulus • https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755
-1315/409/1/012010/pdf
lain juga diberikan baik dalam bentuk insentif
finansial maupun dukungan dari pembiayaan. Brunei Darussalam:
• https://www.mofe.gov.bn/Press%20Room/Press%20
2. Stimulus perumahan sebagian besar ditujukan Release%2030.03.2019%20[English]%20-%20
Interim%20Measures%20to%20Assist%20all%20
bagi masyarakat kelompok menengah kebawah the%20Business%20Sectors%20During%20Covid-19.
yang terdampak pelemahan ekonomi akibat pdf;
Pandemi. Malaysia dan Brunei Darussalam • h t t p s : / / w w w . t h e b r u n e i a n .
news/govt-provides-tax-relief-to-
memberikan insentif perpajakan bagi masyarakat commercial-premises/
umum yang melakukan aktivitas transaksi jual Australia:
beli perumahan. Indonesia, menjadi satu-satunya • https://www.theguardian.com/australia-news/2020/
jun/03/morrison-government-to-offer-25000-grants-to-
negara yang memberikan dukungan pembiayaan help-build-and-renovate-homes
bagi badan usaha untuk mendorong supply India:
side rumah terjangkau. Sementara Australia • http://mohua.gov.in/cms/credit-linked-subsidy-
menyalurkan stimulus dalam bentuk bantuan scheme.php;
• https://www.prnewswire.com/in/news-releases/
(grant). colliers-international-india-s-analysis-on-how -
3.
Periode pemberian stimulus paling lama government-s-stimulus-package-will-boost-the-real-
estate-sector-811590978.html
diberikan sampai dengan akhir tahun 2021. Hal
Indonesia:
ini mengindikasikan bahwa beberapa negara • Presentasi Kepala BKF dalam Kuliah Umum (2017)
masih memandang sektor perumahan belum • Realisasi Anggaran PEN (2020)
akan membaik sampai dengan tahun depan.[]

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 43


Sumber Gambar : pexels.com

EDUKASI FISKAL

Kerangka Pelaporan
Keberlanjutan
Pemerintah Indonesia
Oleh: Kresia Ramadanty
Kepala Seksi Akuntansi Pinjaman, Direktorat Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen, DJPPR; email: kresia@kemenkeu.go.id

No one left behind. Tidak Laporan Keberlanjutan Di Indonesia


ada satupun yang tertinggal. Indonesia menempati peringkat ke 101 dalam hal kinerja
pencapaian SDG berdasarkan Sustainable Development
Pernyataan tersebut Report 2020 yang diterbitkan Cambridge University Press.
mencerminkan visi dari Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan Thailand
Sustainable Development yang berada di posisi 41 dan Malaysia di peringkat
ke 60. Selanjutnya hal tersebut terkonfirmasi dengan
Goals (SDGs) yang juga kondisi terakhir lingkungan sebagaimana dilaporkan oleh
sejalan dengan Undang- Badan Pusat Statistik dalam Statistik Lingkungan Hidup
Indonesia 2019, di mana kerusakan hutan menyebabkan
undang Dasar 1945,
menurunnya angka kesehatan masyarakat, misalnya
di mana pengelolaan kebakaran hutan yang terjadi pada provinsi-provinsi di
keuangan negara ditujukan Pulau Jawa dan Sumatera. Kondisi tersebut menyebabkan
tuntutan untuk melakukan perubahan dalam bentuk
untuk sebesar-besarnya
program pelestarian lingkungan mengalami peningkatan.
kemakmuran rakyat. Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan

44 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


Terbatas menyatakan bahwa Gambar 1 : Hasil Sustainability Reporting Awards 2018
setiap perusahaan yang
menjalankan bisnis di bidang
sumber daya alam wajib
melaksanakan kegiatan
tanggung jawab sosial dan
lingkungan atau dikenal
dengan sebutan Corporate
Social Responsilbility (CSR).
Selanjutnya, sejak tahun
2017 Pemerintah melalui
Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) mengeluarkan sebuah
peraturan mengenai kewajiban pembuatan laporan Center for Sustainability Reporting pada tahun
keberlanjutan, yaitu POJK Nomor 51 /POJK.03/2017. 2017, informasi utama dalam laporan keberlanjutan
Menurut POJK tersebut, Laporan Keberlanjutan minimal terdiri dari:
(Sustainability Report) adalah laporan yang 1. Faktor lingkungan, sosial dan tata kelola
diumumkan kepada masyarakat yang memuat (Environmental Social and Governance/ESG)
kinerja ekonomi, keuangan, sosial, dan lingkungan yang bersifat material, alasan pemilihan faktor-
hidup suatu lembaga jasa keuangan, Emiten, dan faktor tersebut, kesesuaian dengan model bisnis,
Perusahaan Publik dalam menjalankan bisnis pemangku kepentingan, dan proses pemilihan
berkelanjutan. Laporan keberlanjutan merupakan faktor-faktor tersebut.
wujud komitmen dan kontribusi terhadap 2. Kebijakan dan praktik yang terkait dengan faktor-
pembangunan berkelanjutan dari segi ekonomi, faktor ESG yang bersifat material, dan kinerja
sosial dan lingkungan dalam rangka meningkatkan dari kebijakan dan praktik serta kesesuaiannya
kepercayaan investor. Pada akhirnya, laporan dengan target yang telah ditetapkan.
keberlanjutan dapat membantu meningkatkan 3. Target dan sasaran untuk tahun berikutnya terkait
kepercayaan dari masyarakat serta stakeholders. dengan setiap faktor ESG yang bersifat material.
Sebagai bonus tambahan, laporan keberlanjutan
4. Kerangka pelaporan keberlanjutan yang sesuai
diharapkan dapat meminimalisir terjadinya risiko
dengan model bisnis yang dijalankan.
ekonomi, sosial dan lingkungan dalam jangka
panjang. 5. Pernyataan Tanggung Jawab Dewan Direksi.

Implementasi laporan keberanjutan yang Laporan Keberlanjutan Sektor Publik


diwajibkan OJK membuahkan hasil yang manis, Secara global, tren laporan berkelanjutan
di mana pada tahun 2018, Pusat Nasional untuk juga terjadi pada sektor publik. Pemerintah
Laporan Keberlanjutan (NCSR) menyelenggarakan daerah di Australia telah mempublikasikan laporan
sebuah ajang penghargaan bagi para perusahaan keberlanjutan, salah satunya adalah di Australia
yang telah membuat laporan keberlanjutan. Barat. Hossain (2018) melakukan penelitian pada
Hasilnya sebanyak 21 perusahaan mendapatkan Pemerintah Australia Barat, di mana salah satu
penghargaan gold, 7 perusahaan mendapatkan temuannya adalah pemerintah lokal di Australia
penghargaan platinum, 4 mendapatkan silver dan 6 Barat telah menyadari pentingnya kegiatan
perusahaan mendapatkan perunggu/bronze. keberlanjutan dan mencoba mengungkapkan
Penghargaan atas laporan keberlanjutan informasi keberlanjutan di situs web mereka. Studi
merupakan salah satu bukti peningkatan tersebut juga menemukan bahwa fokus komunikasi
kesadaran perusahaan komersial akan pentingnya pemerintah lokal mengenai pengelolaan sampah
pengungkapan kegiatan perusahaan yang didorong oleh ketertarikan warganya. Selanjutnya
mendukung pencapaian tujuan pembangunan Hossain (2018) juga menemukan bahwa Pemerintah
berkelanjutan. mengadopsi berbagai kegiatan kualitatif untuk
Menurut artikel berjudul Sustainability Reporting: memenuhi harapan masyarakat dalam menyajikan
Going Beyond Compliance yang diterbitkan National pengungkapan yang memadai mengenai lingkungan

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 45


di mana salah satu contohnya adalah penerbitan daya saing bangsa serta kemandirian ekonomi.
buletin. Namun, media-media pengungkapan Selain laporan/publikasi yang sifatnya khusus
tersebut bukan dalam bentuk laporan keberlanjutan seperti di atas, terdapat laporan yang sifatnya rutin
yang memadai dan konsisten. diproduksi oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Sejalan dengan studi tersebut Pemerintah Daerah dalam rangka pertanggungjawaban dan
Britania Raya telah menerbitkan Panduan Laporan akuntabilitas. Laporan tersebut adalah Laporan
Keberlanjutan. Panduan tersebut terdiri dari enam Keuangan dan Laporan Kinerja (Lihat Tabel 2).
bab yang berisi mengenai kebutuhan minimal Laporan Keuangan merupakan mandat
pelaporan hingga pelaporan tambahan yang bersifat
dari Undang-Undang Keuangan Negara dan
sukarela. Panduan tersebut diharapkan dapat
Perbendaharaan Negara, di mana masing-masing
meningkatkan kualitas laporan berkelanjutan yang
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah sebagai
telah diinisiasi dilakukan oleh pemerintah federal
pengguna anggaran menyelenggarakan pelaporan
yang ada di Australia.
keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi
Jenis Laporan Sektor Publik di Pemerintahan yang berlaku. Laporan Keuangan
Indonesia Pemerintah Pusat diaudit dan diberikan opini
Secara formal, Indonesia belum memiliki oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selaku
Laporan Keberlanjutan yang menyatukan aspek Auditor Eksternal Pemerintah untuk kemudian
finansial dan non finansial sebagaimana persyaratan Laporan Hasil Pemeriksaan yang diterbitkan BPK
pelaporan berkelanjutan secara umum. Namun, disampaikan kepada Dewan Perwakillan Rakyat
dari situs Kementerian/Lembaga (KLHK,Bappenas) (DPR) untuk ditetapkan menjadi Undang-Undang
dipublikasikan laporan-laporan yang terkait dengan Pertanggungjawaban APBN.
indikator-indikator ESG. Dengan menggunakan Laporan Kinerja merupakan Laporan yang
indikator minimal yang terdapat pada Panduan diterbitkan Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Laporan Keberlanjutan Britania Raya, maka minimal Daerah berdasarkan Perpres Nomor 29 Tahun 2014
terdapat tujuh area pelaporan keberlanjutan dan merupakan bagian dari Sistem Akuntabilitas
yaitu emisi rumah kaca, pengelolaan sampah dan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja
limbah, pengelolaan sumber daya
tidak terbarukan, perencanaan aksi Tabel 1 : Pelaporan Khusus ESG
keanekaragaman hayati, pengadaan
berkelanjutan, adaptasi perubahan No Area Pelaporan Nama Publikasi/Laporan
iklim, konstruksi yang berkelanjutan.
1. Greenhouse gas Laporan Inventarisasi Gas Rumah
Berikut contoh laporan/publikasi yang emissions (Emisi Kaca Dan Monitoring, Pelaporan
dapat diakses oleh publik terkait dengan Rumah Kaca) Verifikasi Tahun 2018
area pelaporan diatas (lihat Tabel 1). 2. Perencanaan aksi Indonesian biodiversity and action
Laporan Inventarisasi Gas Rumah keanekaragaman plan (2015-2020)
Kaca Dan Monitoring, serta Pelaporan hayati
Verifikasi merupakan laporan-laporan
yang ditujukan untuk melakukan Tabel 2 : Pelaporan Kinerja
monitoring dan evaluasi progress
pencapaian komitmen target penurunan Aspek Perbedaan Laporan Keuangan Laporan Kinerja
emisi, sedangkan Perencanaan aksi 1. Hal yang Keuangan Kinerja
keanekaragaman hayati (IBSAP) berisi dilaporkan
strategi nasional serta rencana aksi 2. Audit Audit Eksternal Audit Internal
pengelolaan keanekaragaman hayati 3. Konsolidator Kementerian Kementerian
Indonesia yang meliputi aspek-aspek Keuangan Pendayagunaan
yang relevan dengan isu kehati Aparatur Negara dan
serta agenda prioritas pembangunan Reformasi Birokrasi

nasional dalam beberapa tahun ke 4. Penetapan Undang-undang Lampiran Laporan


Formal Pertanggungjawaban Keuangan Pemerintah
depan, khususnya dalam rangka
APBN Pusat
meningkatkan produktifitas rakyat dan

46 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


berisi ringkasan tentang keluaran dari Gambar 2: Grafik Anggaran dan Realisasi Belanja Pemerintah
kegiatan dan hasil yang dicapai dari Pusat untuk Fungsi Perlindungan Lingkungan Hidup
program sebagaimana ditetapkan Tahun Anggaran 2017, 2018, dan 2019
dalam APBN/APBD dan direviu oleh
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah.
Laporan Kinerja Kementerian/Lembaga
dikonsolidasi menjadi Laporan Kinerja
Pemerintah Pusat dan menjadi lampiran
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.
Laporan Keuangan Pemerintah
Pusat terdiri Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional,
Laporan Perubahan Arus Kas, Laporan
Perubahan Ekuitas, Laporan Perubahan
Saldo Anggaran Lebih dan Catatan
atas Laporan Keuangan. Terdapat Gambar 3 : Kinerja Lingkungan Hidup 2015-2019
(LAKIN KLHK 2019)
informasi mengenai belanja untuk
fungsi lingkungan hidup dari sisi kinerja
anggaran sebagaimana termuat pada
grafik berikut (lihat Gambar 2).
Dari LKPP TA 2017-2019 Audited,
dapat dilihat bahwa anggaran
Pemerintah meningkat secara nominal
untuk fungsi perlindungan lingkungan.
Untuk kinerja lingkungan hidup dapat
terlihat dari Laporan Kinerja KLHK
2019, bahwa terdapat peningkatan
kualitas lingkungan hidup dari tahun
Gambar 4 : Kerangka Pelaporan Keberlanjutan
2015- 2019 (lihat Gambar 3).
Dengan menyatukan aspek
finansial dan kinerja diharapkan
dapat memberikan pemahaman yang
komprehensif untuk pembaca laporan
mengenai komitmen Pemerintah
dalam pengelolaan lingkungan hidup
dan pencapaian yang didapatkan oleh
Pemerintah. SDG yang telah ditetapkan secara Internasional.

Laporan Keberlanjutan Sektor Publik di Peta jalan tersebut menjelaskan bahwa terdapat
Indonesia 3 sumber pembiayaan SDG, di mana salah satunya
adalah Pemerintah. Pemerintah memiliki peran
Kementerian Perencanaan Pembangunan
penting dalam mewujudkan tujuan SDG, di mana
Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan
Aaronson (2002) menyatakan bahwa Pemerintah
Pembangunan Nasional telah menerbitkan Roadmap
of SDGS Indonesia, Towards 2030 pada tahun 2019. merupakan pendorong inisiatif keberlanjutan
Dokumen tersebut mendefinisikan masalah dan yang membuat kebijakan dan peraturan untuk
proyeksi indikator SDGs utama di setiap tujuan, mewujudkan perilaku yang bertanggung jawab, baik
termasuk tujuan dan kebijakan yang sifatnya untuk pemerintah, sektor komersial, organisasi non-
forward-looking untuk mencapai target tersebut. profit dan masyarakat secara keseluruhan.
Roadmap of SDGS Indonesia (Peta jalan menuju Laporan keberlanjutan sektor publik di Indonesia
SDG) menyediakan 60 indikator SDG dari 17 tujuan dapat dimulai dengan pembuatan kerangka

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 47


pelaporan keberlanjutan. Kerangka pelaporan dapat untuk menyediakan laporan keberlanjutan dengan
berasal dari laporan rutin yang telah diterbitkan menyatukan laporan kinerja dan laporan keuangan
Pemerintah setiap tahun, yaitu dengan melakukan sehingga kebutuhan minimal pelaporan yang terdiri
penyelarasan Laporan Keuangan Pemerintah dari area pelaporan, indikator ESG, Informasi Non
Pusat dan Laporan Kinerja Pemerintah. Kerangka Keuangan dan Informasi Keuangan dapat disusun
laporan berkelanjutan dapat menggunakan rujukan secara informatif.
pada kerangka pelaporan berkelanjutan publik Laporan berkelanjutan diharapkan dapat
yang tersedia contohnya yang berasal dari United meningkatkan kesadaran untuk praktik pengelolaan
Kingdom, di mana terdapat kebutuhan minimal pemerintah yang mengedepankan tujuan
pelaporan yang juga telah mengacu pada Greening berkelanjutan. Untuk selanjutnya kesadaran
Government Commitments (GGC) Overview of tersebut diharapkan dapat memberikan umpan balik
Reporting Requirements, yang berlaku untuk entitas bagi kebijakan publik, baik yang berdampak pada
Pemerintah (lihat Gambar 4). pemerintah, sektor komersial, sektor non komersial
Berikut kebutuhan minimal laporan keberlanjutan dan masyarakat secara keseluruhan. []
yang telah disusun oleh Pemerintah United Kingdom,
di mana Indonesia dapat mengadaptasi kebutuhan
tersebut dengan menyelaraskan dengan kebutuhan
publik yang ada di Indonesia. Kebutuhan minimal
terdiri dari 4 tipe informasi yaitu, area pelaporan,
indikator ESG, Informasi Non Keuangan dan Informasi
Keuangan. Informasi Non Keuangan berupa kinerja
dari indikator yang telah ditetapkan, sedangkan
Informasi Keuangan dapat berupa jumlah anggaran
serta realisasi terkait dengan kinerja indikator Referensi :
tersebut.
The Global Risks Report 2019 menunjukkan
• Beare, D., Buslovich, R., & Searcy, C. (2013). Linkages
bahwa risiko terkait lingkungan, sosial dan teknologi between Corporate Sustainability Reporting and
menempati peringkat atas dibandingkan risiko Public Policy. Corporate Social Responsibility and
Environmental Management, 21(6), 336–350. https://
geopolitis dan ekonomi. Hal ini karena dampak doi.org/10.1002/csr.1323
dan kemungkinan keterjadian yang tinggi di tahun • Aaronson, S. (2002). How The Europeans Got a Head Start
2019 dan tahun mendatang. Dengan melakukan on Policies to Promote Global Corporate Responsibility.
Corporate Environmental Strategy, 9(4), 356–367.
pelaporan berkelanjutan, Pemerintah dapat https://doi.org/10.1016/s1066-7938(02)00107-0
merefleksikan risiko dengan lebih baik, terutama • Hossain, M. M. (2018). Sustainability reporting
by Australian local government authorities. Local
risiko terkait ESG dalam rangka pencapaian tujuan Government Studies, 44(4), 577–600. https://doi.org/
SDG dan bagaimana pengelolan risiko dilakukan. 10.1080/03003930.2018.1471397
• POJK NOMOR 51 /POJK.03/2017 tentang Penerapan
Studi Beare et al (2013) menunjukkan bahwa Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan,
Emiten, Dan Perusahaan Publik
pelaporan keberlanjutan perlu diselaraskan dengan
• Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 2019 Audited
kebijakan publik yang lebih luas. Penguatan hubungan
• Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 2018 Audited
antara pelaporan keberlanjutan dan kebijakan publik • Laporan Inventarisasi Gas Rumah Kaca Dan Monitoring,
dapat menghasilkan sejumlah manfaat, diantaranya Pelaporan Verifikasi Tahun 2018. KLHK 2019.
pendefisinisian kontribusi pihak-pihak terkait untuk • Sustainable development report 2020. (2020).
• Roadmap OF SDGs Indonesia, Towards 2030. (2017)
berkontribusi pada prioritas keberlanjutan nasional.
• The Global Risks Report 2019. (2019)
• Sustainability Reporting Guidance 2018-2019. www.gov.
Kesimpulan uk/government/publications
“Great questions make great reporting”
Dengan meningkatnya kebutuhan publik akan
laporan berkelanjutan di mana kebutuhan untuk
peran swasta telah mulai dilakukan, maka Pemerintah
sebagai salah satu pendorong pencapaian tujuan
berkelanjutan (SDG) juga diharapkan juga mampu

48 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


Sumber Gambar : pexels.com

EDUKASI FISKAL

Perkembangan Indikator
Sektor Perdagangan dan Sektor
Transportasi sebagai Dampak
Pelonggaran PSBB
Oleh: Wiranda Baihaqi
Pelaksana pada Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, BKF; email: wiranda.baihaqi@kemenkeu.go.id

D
Aturan pembatasan sosial iantara sektor ekonomi yang sensitif terhadap
mobilitas adalah sektor perdagangan besar
berskala besar (PSBB) karena dan eceran; dan sektor transportasi dan
pandemi Covid-19 mengurangi pergudangan. Dalam masa PSBB, masyarakat akan
laju mobilitas masyarakat dan selektif dalam melakukan pembelian barang serta
mengurangi kegiatan transportasinya dari kota ke
pada akhirnya menjadi pemicu kota dan antar provinsi. Namun, pemerintah sudah
utama kontraksi pertumbuhan semakin melonggarkan kebijakan PSBB mulai bulan
Juni 2020 ini. Pelonggaran PSBB membuat mobilitas
ekonomi Indonesia pada
masyarakat menjadi lebih tinggi. Mobilitas masyarakat
triwulan II dan III 2020. yang semakin meningkat adalah salah satu faktor

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 49


yang menentukan seberapa cepat Grafik 1. Rata-rata Penurunan Pergerakan Masyarakat di 6
ekonomi kita bereskalasi kembali. Pada Tempat dibandingkan Kondisi Normal
pergerakan masyarakat di 6 tempat
yang disediakan google mobility report
menunjukkan penurunan pergerakan
masyarakat dengan tren mengecil
di tiap bulan dibandingkan dengan
kondisi normal saat sebelum terjadi
pandemi. Meskipun di bulan September
penurunannya sempat membesar
karena mulai pertengahan September
DKI Jakarta kembali menerapkan PSBB
ketat selama sebulan.
Sumber: Google mobility Report (Data diolah)
Sektor perdagangan besar dan
eceran merupakan kontributor terbesar
Grafik 2. Pertumbuhan Penjualan Kendaraan
ketiga PDB triwulan III 2020 dengan (%, yoy)
kontribusi sebesar 13,3%. Pada triwulan
tersebut sektor ini mengalami kontraksi
minus 5,0% secara year on year (yoy),
setelah pada triwulan II 2020 minus
7,6%. Sedangkan sektor transportasi
dan pergudangan memiliki kontribusi
hanya 4,6% dari PDB triwulan III 2020.
Namun sektor ini mengalami kontraksi
yang paling dalam, yaitu pada triwulan
kedua terpukul pada minus 30,8%,
kemudian pada kuartal ketiga ini sudah
menjadi minus 16,7%. Perbaikan
tersebut apakah akan terus berlanjut
menuju ke zona positif pada kuartal
keempat, dapat dilihat dari indikator- Sumber: GAIKINDO, AISI (Data diolah)
indikator yang dipantau. Diantara
indikator sektor perdagangan yang dipantau adalah adanya PSBB ketat. Setelah itu, dengan semakin
penjualan kendaraan dan indeks penjualan riil dilonggarkannya PSBB, terlihat bahwa penjualan
(IPR), sedangkan indikator sektor transportasi yang mobil sesudah bulan Mei mengalami rebound yang
dipantau adalah pengangkutan penumpang dan cukup kuat. Penjualan mobil yang tadinya kontraksi
pengangkutan barang. minus 95,8% pada bulan Mei, rebound ke bulan
Juni menjadi minus 78,8%. Bulan-bulan berikutnya
Penjualan Kendaraaan juga terus mengalami perbaikan penjualan,
Penjualan kendaraan merupakan salah satu bahkan sampai bulan September. Di bulan Oktober
sektor yang paling terpukul pandemi Covid-19. kontraksinya kembali flat, namun sebenarnya masih
Dengan kondisi ekonomi yang sulit masyarakat naik 1% dibandingkan penjualan bulan September
lebih berhati-hati mengeluarkan uangnya untuk secara month to month (mtm). Sementara itu, sepeda
membeli berbagai macam barang termasuk motor mengalami penurunan penjualan yang sangat
membeli kendaraan baru. Namun, saat ini PSBB tajam pada bulan Mei, yaitu sampai terkontraksi
di beberapa kota yang dilonggarkan menyebabkan minus 96,1% atau penjualannya hanya tinggal
perjalanan dari kota ke kota maupun antar provinsi 21,8 ribu unit. Kemudian pada bulan September
semakin meningkat. Ini berpengaruh kepada penjualan sudah mencapai sebanyak 380,7 ribu
peningkatan penjualan mobil. Pada grafik yang unit atau kontraksinya tinggal minus 33,1%. Dari
disajikan, penjualan mobil mengalami penurunan bulan Mei sampai September kontraksinya terus
yang paling dalam pada bulan April dan Mei karena mengecil. Diharapkan kontraksi yang terus mengecil

50 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


ini bisa sampai menyentuh angka 0% atau Grafik 3. Indeks Penjualan Riil (IPR)
tumbuh positif seperti penjualan pada
saat kondisi normal. Saat normal seperti
tahun lalu, penjualan sepeda motor per
bulan rata-ratanya mencapai 450 ribu unit.
Pelonggaran PSBB di sejumlah wilayah
mendorong pemulihan aktivitas ekonomi,
daya beli masyarakat, dan peningkatan
mobilitas masyarakat secara perlahan,
sehingga berdampak pada peningkatan
penjualan kendaraan, baik mobil maupun
sepeda motor. Selain pelonggaran PSBB,
penjualan kendaraan juga dipengaruhi
oleh kebijakan batas minimal uang
muka (down payment) dari perusahaan Sumber: Bank Indonesia (Data diolah)
pembiayaan (leasing). Pada awal pandemi
banyak leasing yang mengenakan uang muka (DP) pada bulan itu. Seperti diketahui pada pertengahan
yang cukup tinggi sampai 40%. Seiring dengan September sampai pertengahan Oktober DKI
semakin dilonggarkannya PSBB, ketentuan DP kredit Jakarta menerapkan PSBB ketat. Saat itu pusat
mobil dan motor sudah mulai kembali normal ke perdagangan ritel dibatasi operasinya seperti: pasar
20% sehingga mendorong penjualan kendaraan. dan mall pengunjungnya dibatasi sampai maksimal
50%, restoran hanya boleh melayani pesan antar,
Indeks Penjualan Riil
serta tempat hiburan, rekreasi dan fasilitas umum
Perbaikan indikator tidak hanya terjadi pada ditutup. Selama pembatasan tersebut, masyarakat
perdagangan besar, namun juga terjadi pada akan mengurangi belanjanya, yang pada akhirnya
indikator penjualan eceran, yaitu indeks penjualan mengurangi penjualan ritel. Tapi PSBB ketat tersebut
riil (IPR). IPR selama empat bulan berturut-turut terus saat ini sudah dilonggarkan, yang berarti aktifitas
menunjukkan perbaikan, dari minus terdalam yang masyarakat untuk berbelanja menjadi menggeliat
terjadi pada bulan Mei sebesar minus 20,6% (yoy). lagi. Apalagi Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) 3
Bulan berikutnya membaik menjadi minus 17,1%, bulan mendatang, yaitu bulan Desember berdasarkan
dilanjutkan bulan-bulan setelahnya sampai bulan survei, mengalami peningkatan. Ini didorong oleh
September tercatat minus 8,7%. IPR yang membaik peningkatan permintaan akan konsumsi masyarakat
membuktikan bahwa konsumsi masyarakat pada periode Hari Besar Keagamaan dan Nasional
juga membaik, biarpun masih belum lepas dari (HBKN) Natal dan hari libur panjang di akhir tahun.
kontraksinya. Konsumsi masyarakat yang membaik
berarti ada kecenderungan pertumbuhan ekonomi Pengangkutan Penumpang
di masyarakat sudah mulai membaik. Memang Sejak bulan Juni, mobilitas masyarakat mulai
dengan kebijakan pelonggaran PSBB mendorong pulih seiring dengan pelonggaran PSBB, yang
mulai beroperasinya sejumlah gerai penjualan. tampak dari peningkatan jumlah pengangkutan
Gerai-gerai penjualan ini merupakan jembatan penumpang di semua moda transportasi, baik
antara produsen dan juga konsumen sehingga darat (kereta api), laut, dan udara. Dari Juni
perputaran uang mengalir disitu dan berkontribusi sampai dengan Agustus jumlah pengangkutan
untuk pertumbuhan ekonomi. penumpang memperlihatkan tren yang meningkat.
Perbaikan yang terjadi pada penjualan eceran ini Ini menunjukkan kondisi terburuk dari covid yang
diperkirakan sedikit tertahan pada bulan berikutnya. terjadi pada bulan Mei sudah dilewati, lalu menuju
Bank Indonesia memperkirakan penjualan eceran zona pemulihan. Tapi, tren peningkatan ini menjadi
pada bulan Oktober mengalami kontraksi yang berhenti pada bulan September, yang ditunjukkan
sedikit naik dibandingkan bulan September, yaitu oleh garis yang flat. Ini menggambarkan bahwa
minus 10,0%. Kenaikan kontraksi ini bisa dicari pengangkutan penumpang sangat dipengaruhi oleh
penyebabnya dengan melihat fenomena yang terjadi kebijakan PSBB. Mulai pertengahan September DKI

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 51


Jakarta mengambil kebijakan PSBB Grafik 4. Growth Indikator Pengangkutan Penumpang,
ketat. Pada PSBB ketat mobilitas %yoy
masyarakat akan dikurangi melalui:
(i) pengendalian transjakarta, MRT,
LRT, KRL, CommuterLine, taksi,
angkot dan kapal penumpang; (ii)
dilakukan pembatasan kapasitas,
pengurangan frekuensi layanan
dan armada; serta (iii) pengurangan
kapasitas maksimal 50% dari
kapasitas normal. Keputusan
ini diambil karena jumlah kasus
positif Covid-19 di DKI Jakarta
belum memperlihatkan penurunan
yang signifikan, sehingga kasus
positif Covid-19 berpotensi
akan meningkat lagi jika PSBB
Sumber: BPS (Data diolah)
dilonggarkan. Memang setelah
sebulan PSBB ketat berubah
menjadi PSBB transisi. Peraturan Grafik 5. Growth Indikator Pengangkutan Barang,
%yoy
yang membatasi mobilitas
penduduk kemudian sedikit
dilonggarkan. Dengan demikian,
pengangkutan penumpang di
berbagai moda transportasi juga
diperkirakan akan meningkat lagi.

Pengangkutan Barang
Ternyata, kontraksi yang terjadi
pada angkutan barang tidak
sedalam yang terjadi pada angkutan
penumpang. Seperti terlihat pada
puncak kontraksi yang terjadi pada
bulan Mei. Pada bulan itu angkutan
penumpang, seperti pada moda
transportasi kereta api terjadi Grafik 6. Penambahan Kasus Positif Covid-19
kontraksi sebesar minus 84,4%, bulanan (ribu orang)
sedangkan angkutan barangnya
hanya minus 28,9%. Lalu angkutan
penumpang pada moda transportasi
penerbangan terkontraksi sebesar
minus 98,5%, sedangkan angkutan
barangnya minus 56,7%. Yang
terakhir pada moda transportasi
pelayaran di pelabuhan, angkutan
penumpangnya mengalami
kontraksi sebesar minus 86,8%,
sedangkan angkutan barangnya
hanya minus 28,9%. Dalam
perkembangannya, dari Mei menuju
bulan-bulan berikutnya, angkutan Sumber: Kementerian Kesehatan (Data diolah)

52 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


barang terus konsisten menunjukkan peningkatan Covid-19 bersama-sama dengan seluruh pihak,
menuju ke zona positif. Bahkan di bulan September terutama masyarakat untuk terus melaksanakan
angkutan barang di pelabuhan telah tumbuh positif disiplin protokol kesehatan akan sangat
3,5%. Artinya barang yang diangkut di pelabuhan menentukan pemulihan di berbagai sektor ekonomi.
pada bulan September 2020 lebih besar volumenya Pemulihan ekonomi saat ini memang memerlukan
dibandingkan dengan bulan September tahun 2019 tindakan extraordinary untuk memulihkan kinerja
saat kondisinya normal. Nilai yang positif pada perekonomian Indonesia. []
pengangkutan barang di pelabuhan menunjukkan
distribusi logistik antar pulau yang tetap terjaga di
tengah kebijakan PSBB.

Kesimpulan
Dari 4 indikator yang dipantau, yang meliputi
penjualan kendaraan, penjualan eceran,
pengangkutan penumpang, serta pengangkutan
barang, pergerakannya mengikuti kebijakan PSBB
yang diberlakukan. Saat PSBB ketat di bulan Mei,
keempat indikator mengalami kinerja yang paling
buruk yaitu puncak dari kontraksi. Bulan-bulan
setelahnya seiring dengan dilonggarkannya PSBB,
terjadi turning point atau titik balik pemulihan yang
ditunjukkan dengan pertumbuhan di keempat
indikator dengan kontraksi semakin mengecil. Ini Referensi :
berarti menunjukkan adanya suatu perbaikan.
Sehingga memberikan harapan besar untuk
• Google mobility report (https://www.google.com/
memulihnya pertumbuhan ekonomi, khususnya covid19/mobility/)
dari sektor perdagangan besar dan eceran dan • BPS, (https://www.bps.go.id/subject/17/transportasi.
sektor transportasi dan pergudangan. Tapi, pada html#subjekViewTab3)
• Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia
bulan Oktober pergerakannya melambat karena /GAIKINDO, (https://www.gaikindo.or.id/
terganjal oleh kembali diberlakukannya PSBB ketat indonesian-automobile-industry-data/)
pada pertengangan september sampai pertengahan • Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia /AISI (https://
www.aisi.or.id/statistic/)
Oktober. Pengetatan PSBB dilakukan seiring dengan • Bank Indonesia, (https://www.bi.go.id/id/publikasi/
jumlah kasus positif yang tidak kunjung turun. Hal survei/penjualan-eceran/Default.aspx)
ini disebabkan masyarakat tidak berperilaku disiplin • Kementerian Kesehatan, (https://www.kemkes.go.id/
article/view/20031900002/Dashboard-Data-Kasus-
untuk menerapkan protokol kesehatan seperti 3M Covid-19-di-Indonesia.html)
(mencuci tangan dengan sabun, memakai masker,
dan menjaga jarak) yang merupakan langkah
pencegahan penularan virus. Pada hasil survei
perilaku masyarakat di masa pandemi Covid-19
oleh BPS, yang dilakukan pada tanggal 7 sampai
dengan 14 September menunjukkan sekitar
73%-92% masyarakat yang baru menerapkan
protokol kesehatan 3M. Padahal, semakin kita bisa
mengendalikan dengan disiplin protokol kesehatan,
akan sangat membantu untuk menangani covid
dan kemudian untuk memulai pemulihan ekonomi
dan kegiatan sosial. Pandemi Covid-19 sangat
mempengaruhi keseluruhan elemen kehidupan
masyarakat dan perekonomian. Oleh karena itu
upaya pemerintah untuk tetap terus mengendalikan

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 53


Sumber Gambar : thedailystar.net
OPINI

Penjaminan Infrastruktur dalam


Rangka Mendukung Program
Pemulihan Ekonomi Nasional
Oleh: Eko Nur Surachman
Dosen pada Politeknik Keuangan Negara STAN; email: eko_ns@kemenkeu.go.id

Infrastruktur adalah Infrastruktur dan Indonesia


Karena dengan infrastruktur yang berkualitas dalam
salah satu kunci kuantitas yang cukup maka distribusi barang dan jasa
yang harus dimiliki dapat dilakukan dengan efisien sehingga membuat
perputaran roda perekonomian baik dari sisi produksi
oleh sebuah negara maupun konsumsi, dapat berjalan dengan kecepatan

untuk mewujudkan yang optimal. Infrastruktur berperan sebagai pondasi


pertumbuhan (achieving the growth) dan menjaga
pembangunan yang keberlanjutan pertumbuhan itu sendiri (sustaining the
growth) (Démurger, 2001; Savitri, 2014). Untuk negara
berkeadilan dan seperti Indonesia, yang dalam trajektori positif menuju
merata untuk seluruh negara maju dengan bonus demografinya, mutlak
mempunyai infrastruktur yang cukup untuk benar-benar
warganya memaksimalkan potensi bonus tersebut dan tidak hanya

54 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


terjebak di kelas menengah
(middle income trap).
Tugas untuk melakukan
pembangunan infrastruktur
ini sejatinya merupakan
tanggung jawab Pemerintah
sebagai bagian dari usaha
pencapaian tujuan konstitusi
sebagaimana diamanatkan
pada Preambule UUD
1945 yaitu memajukan
kesejahteraan umum. Tugas
ini dilakukan dengan sangat
baik oleh pemerintah baik
di pemerintahan Presiden
SBY dengan Program MP3EI-
nya, dan dilanjutkan secara
masif di pemerintahan
Presiden Jokowi dengan
Program Nawa Cita. Namun
demikian, harus diakui
dalam pelaksanaannya,
pemerintah mempunyai
keter-batasan terutama dari
sisi pembiayaan, di mana

Sumber Gambar : beritagar.id


pembangunan infrastruktur
di seluruh wilayah Indonesia
membutuhkan biaya yang
besar. Pemerintah Indonesia
mencatat kebutuhan
pembiayaan pembangunan
mencapai Rp6.445 triliun pada kurun waktu telah mengeluarkan rangkaian kebijakan yang
2020-2024 (Bappenas, 2019). Pembiayaan untuk berkesinambungan. Dimulai dari tahun 2005,
pembangunan infrastruktur sebesar ini akan pemerintah secara resmi memperkenalkan
membawa pertumbuhan ekonomi konsisten di level Skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha
5% dan secara agregat akan membawa Indonesia (KPBU) atau yang dikenal dengan Public Private
menjadi negara maju yang tergabung dalam G8 pada Partnership sampai kebijakan terkini yang ditempuh
tahun 2045 (Akbar, 2017). Namun demikian, dari pemerintah yaitu memberikan penugasan kepada
besaran kebutuhan ini, pemerintah melansir bahwa BUMN sebagaimana halnya yang dilakukan pada
sumber daya pemerintah baik yang berasal dari pembangunan (1) proyek jalan Tol Trans Sumatera
APBN dan/atau APBD hanya mampu menyediakan yang pembangunannya ditugaskan kepada PT
41% diantaranya atau berkisar Rp2.643 triliun Hutama Karya; (2) proyek Light Rail Transit Jakarta,
(Puspitaningrum, 2020). Hal ini berarti 59% sisanya Bogor, Depok, Bekasi (LRT Jabodebek) kepada
atau senilai Rp3.802 triliun harus dicari sumber PT Kereta Api Indonesia; dan (3) proyek Light Rail
pembiayaan lainnya di luar APBN/APBD yang Transit (LRT) Sumatera Selatan (Metro Palembang)
kemudian jamak disebut creative and innovative kepada PT Waskita Karya; (4) proyek Pembangunan
development financing. Infrastruktur Ketenagalistrikan kepada PT
Dalam kerangka mengembangkan skema Perusahaan Listrik Negara; dan beberapa penugasan
kreatif dan inovatif pendanaan infrastruktur BUMN lainnya. Untuk menunjang skema pembiayaan
diluar skema APBN/APBD tersebut, pemerintah kreatif untuk infrastruktur tersebut, pemerintah

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 55


menyadari bahwa diperlukan serangkaian kebijakan ekonominya menjadi kebijakan penyelamatan, baik
dan fasilitas pendukung sehingga tercipta lingkungan yang sifatnya langsung ke sektor kesehatan untuk
investasi yang kondusif yang pada akhirnya akan menanggulangi pandemi, maupun yang sifatnya
berhasil menarik minat dari sektor privat sebagai mengarah kepada sektor perekonomian yang
project sponsor maupun perbankan sebagai project juga terdampak sangat besar karena pembatasan
lender. Kebijakan pemerintah tersebut antara lain sosial akibat pandemi. Hal ini tertuang di dalam
pemberikan Jaminan Pemerintah, sebagaimana UU No 2 Tahun 2020 tentang Penetapan Peraturan
diatur pada Peraturan Presiden No 78 Tahun 2010 Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
(Perpres 78/2010) tentang Penjaminan Infrastruktur Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara
dalam Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan
Badan Usaha yang dilakukan melalui Badan Usaha Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/
Penjaminan Infrastruktur dan peraturan turunannya atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang
yaitu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 260 Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau
Tahun 2010 sebagaimana dirubah dengan PMK Stabilitas Sistem Keuangan Menjadi Undang-Undang.
No 8 Tahun 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Implementasi dari UU No 2/2020 ini diatur di dalam
Penjaminan Infrastruktur dalam Proyek Kerjasama Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2020 tentang
Pemerintah dengan Badan Usaha. Penjaminan Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional
Pemerintah ini dimaksudkan untuk meningkatkan dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan
kelayakan kredit proyek infrastruktur sehingga Negara untuk Penanganan Pandemi Corona Virus
menarik partisipasi sektor privat dan perbankan Disease 2019 (Covid-19) dan/atau Menghadapi
untuk berkontrak dengan pemerintah dalam Ancaman yang Membahayakan Perekonomian
rangka penyediaan infrastruktur KPBU. Penjaminan Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan serta
Pemerintah yang diberikan berupa jaminan Penyelamatan Ekonomi Nasional (PP 23/2020)
atas kewajiban finansial sektor publik (instansi yang kemudian diikuti dengan serangkaian
pemerintah) sebagai pemilik proyek yang disebut peraturan pelaksanaan antara lain peraturan di
dengan Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) tingkat Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Dari
berupa pembayaran kompensasi kepada badan peraturan dimaksud, terdapat 4 opsi yang digunakan
usaha sektor privat apabila terjadi risiko infrastruktur, pemerintah dalam rangka pelaksanaan program
utamanya risiko politik, sebagaimana yang telah PEN, di mana salah satunya adalah penjaminan.
diatur dalam kontrak KPBU.
Perkembangan
selanjutnya, pembangunan
infrastruktur yang masif
dengan berbagai skema
pendanaan yang ada, telah
membawa Indonesia ke
tingkatan “the next level”
untuk menjadi negara
yang kompetitif dan siap
menjadi negara maju.
Setidaknya ini menjadi poin
outlook prospek Indonesia
sampai awal tahun 2020.
Prospektus yang cerah ini
seketika berubah drastis
Sumber Gambar : bni.go.id

ketika Pandemi Covid-19


melanda dunia. Indonesia
dan juga banyak negara lain
di dunia, harus merubah
kebijakan pertumbuhan

56 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


Ruang lingkup penjaminan yang disebutkan adalah satu sisi tersebut adalah BUMN yang dipandang
penjaminan kredit modal kerja untuk pelaku usaha mempunyai multiplier effect yang besar dalam
yang kemudian diatur di dalam PMK No 71/2020 perekonomian. Di dalam PP 23 diatur bahwa
tentang Tata Cara Penjaminan Pemerintah Melalui dalam rangka program PEN, BUMN termasuk yang
Badan Usaha Penjaminan yang Ditunjuk Dalam dapat diberikan PMN, Penempatan Dana, Investasi
Rangka Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Pemerintah dan Penjaminan. Dari sisi penjaminan,
Nasional. Penjaminan ini menyasar khususnya karena sifatnya sebagai “assesoir”, maka bentuk
pada sektor UMKM yang memang menjadi salah dan ruang lingkupnya akan sangat bergantung
satu backbone perekonomian nasional. Selain itu, pada perjanjian/kontrak induknya. Dalam konteks
PP 23/2020 juga mengamanatkan penjaminan pembangunan infrastruktur dengan skema KPBU,
diberikan kepada BUMN yang dalam kegiatannya maka PP 23/2020 ini menjadi komplemen dari
selaras dengan tujuan Program PEN. Terhadap pengaturan tentang regulasi penjaminan yang
pengaturan dimaksud, sejauh ini belum diatur sebelumnya sudah diatur, di mana penekanan
peraturan pelaksanaan penjaminan di level subyek penjaminannya adalah Badan Usaha Milik
teknis. Perkembangan selanjutnya, pemerintah Negara. Untuk lebih jauh mendiskusikan tentang
mengeluarkan peraturan teknis yang memberikan aspek-aspek penjaminan dalam rangka pelaksanaan
penjelasan mengenai penjaminan kepada program PEN ini akan dibahas pada bagian tulisan
korporasi melalui PMK No 98/2020 tentang Tata berikut ini.
Cara Penjaminan Pemerintah Untuk Pelaku Usaha
Korporasi Melalui Badan Usaha Penjaminan Yang Jaminan Pemerintah, Pembangunan
Ditunjuk Dalam Rangka Pelaksanaan Program Infrastruktur dan Program PEN
Pemulihan Ekonomi Nasional. Sebagaimana diketahui bahwa penyediaan
Sebagaimana dapat diikuti dalam pemberitaan infrastruktur dapat mengakselerasi pertumbuhan
di media masa bahwa dampak pandemi di sektor ekonomi. Dalam konteks situasi pendemi sekarang,
perekonomian mulai terasa di semua tingkatan pembangunan infrastruktur mempunyai dua
perekonomian, dari UMKM sampai perusahaan manfaat utama, yaitu dapat menyerap tenaga
besar dan konglomerasi, dari perusahaan privat kerja dalam jumlah besar dan setelah infrastruktur
sampai ke BUMN, dan semua lapisan masyarakat terbangun, akan dapat menjadi fondasi bagi
baik kelas prasejahtera, kelas menengah, maupun pemulihan ekonomi nasional dengan lebih cepat.
kelas atas. Dari sudut pandang pemerintah, semua Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur tetap
lapisan perekonomian ini perlu diperhatikan dengan perlu diprioritaskan, tetapi dengan situasi sekarang,
baik dan diberikan fasilitas serta dukungan agar maka sumber pembiayaannya mutlak menggunakan
dapat bertahan dari situasi perekonomian yang sumber non konvensional, diluar APBN/D. Karena
sulit dan kemudian dapat rebound kembali. Salah APBN/D telah banyak digunakan dan diprioritaskan
Sumber Gambar : infobanknews.com

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 57


Sumber Gambar : ekon.go.id
untuk menanggulangi dampak pandemi. Skema diatas adalah, keterlibatan BUMN dalam program
yang bisa dimaksimalkan utilisasinya adalah KPBU PEN – yang kemudian dapat dijamin - adalah
dan Penugasan BUMN. Dilihat dari dua skema bagian dari rencana yang sistematis dan terintegrasi
non konvensional ini, BUMN memegang peranan yang diputuskan oleh Pemerintah dalam rangka
penting. Di dalam skema KPBU, BUMN dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Hal ini
menjadi qualified bidder yang akan membuat perlu menjadi acuan pada proses pemberian dan
lelang kompetitif, sedangkan di dalam skema tata laksana penjaminan pemerintah.
Penugasan, BUMN dapat menjadi katalisator dalam Kontrak dan transaksi yang dibutuhkan atau dapat
pembangunan infrastruktur karena pada umumnya dijamin dapat mengacu pada precedent yang sudah
infrastruktur yang dibangun secara finansial kurang ada, di mana untuk proyek KPBU, yang dibutuhkan
layak walaupun sangat dibutuhkan oleh masyarakat. adalah penjaminan terhadap kontrak kerjasama
Kedua skema ini mutlak membutuhkan jaminan KPBU antara PJPK dan Badan Usaha Pemenang
dari pemerintah, di mana di dalam skema KPBU, Lelang KPBU atas risiko infrastruktur yang cenderung
penjaminan pemerintah akan menjadikan proyek mengarah kepada risiko politik. Sedangkan pada
KPBU yang ditawarkan naik kelayakan kreditnya proyek penugasan BUMN, penjaminan dibutuhkan
(credit worthiness). Penjaminan pemerintah ini akan terhadap kontrak/perjanjian kredit pinjaman antara
membuat perbankan sebagai lenders akan tertarik BUMN sebagai debitur dan Perbankan/Pemberi
untuk berinvestasi dan mengucurkan pinjaman Pinjaman sebagi kreditur. Dalam hal pinjaman
untuk membiayai proyek infrastruktur. Sedangkan di diperoleh dari masyarakat dalam bentuk obligasi,
skema Penugasan BUMN, Penjaminan Pemerintah maka penjaminan diberikan kepada wali amanat
diberikan untuk menjamin BUMN yang ditugaskan yang menjadi wakil dari investor/pemegang obligasi.
akan dapat memenuhi kewajiban finansialnya terkait Dalam kerangka penjaminan kredit ini, penting untuk
dengan pinjaman yang diperolehnya. Penjaminan dijadikan acuan bahwa proyek yang mendapatkan
pemerintah ini diperlukan untuk menunjang penjaminan tersebut merupakan proyek yang
pemenuhan pembiayaan (raising fund) untuk juga masuk dalam perencanaan pemerintah yang
membiayai pembangunan proyek penugasan. sistematis dan integratif (government project
Penjaminan ini krusial karena dibutuhkan oleh pipeline). Sedangkan penjaminan yang dilakukan
calon lenders, baik perbankan maupun investor untuk jenis kontrak/perjanjian kredit atau obligasi
obligasi, agar yakin bahwa pokok pinjaman berikut yang sifatnya digunakan secara umum sebagai
imbal hasil dapat dibayarkan oleh debitur, meskipun pembiayaan atas aset (corporate finance) dapat
proyek kurang layak secara finansial. Penjaminan ini diletakkan dalam konteks bahwa penjaminan
dapat diberikan dengan berdasar pada rating dari tersebut berada pada level third line of defense,
BUMN yang bersangkutan, di mana minimal harus setelah pemberian modal negara (PMN) (first line of
mencapai investment grade. Simpulan dari uraian defense) dan pinjaman (second line of defense). Hal

58 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


ini berlaku dalam konteks BUMN dimaksud berusaha kebangkrutan.
diselamatkan oleh pemerintah dari kebangkrutan
Kesimpulan
(protection of default). Sedangkan untuk BUMN
yang membutuhkan dukungan untuk bisa recovery Infrastruktur merupakan dasar bagi pembangunan
dalam kegiatan operasional bisnisnya, maka dapat ekonomi sebuah negara. Urgensinya semakin
dipertimbangkan penjaminan diberikan sebagai mengemuka pada saat sekarang ini, di mana porsi
layer pertama, tentu dengan asesmen terhadap terbesar dari APBN/APBD teralokasi kepada upaya
balance sheet BUMN yang dalam hal ini merupakan pemerintah untuk menanggulangi dampak pandemi
underlying dari penjaminan. baik di sektor kesehatan maupun perekonomian.
Oleh karena itu, skema pembangunan infrastruktur
Sektor Prioritas Infrastruktur non APBN/APBD semakin perlu untuk dieksplorasi
Dalam rangka pelaksanaan PEN, perlu dibedakan guna menunjang pembangunan infrastruktur, di
empat kelompok sektor yang nantinya juga akan mana salah satu opsi yang tersedia adalah Skema
mendapatkan treatment yang berbeda. Sektor Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
pertama adalah industri atau lapangan usaha yang Penjaminan Pemerintah sebagai dukungan kepada
perlu mendapatkan proteksi dari kebangkrutan pelaksanaan Skema KPBU memegang peran yang
(default). Sektor ini mengalami penurunan/ signifikan dalam hal ini, karena sifatnya yang akan
kehilangan sisi penawaran (demand side) namun membuat proyek bankable akan sangat dibutuhkan
masih memiliki kendali atas sisi penawaran (supply terutama pada masa sekarang ini terutama dalam
side). Oleh karena itu membutuhkan dukungan untuk rangka mendukung Program Pemulihan Ekonomi
recovery. Contoh sektor pertama ini adalah industri Nasional. Dalam kaitannya dengan hal tersebut,
otomotif dan turunannya. Sektor kedua adalah pemerintah perlu merumuskan dan memprioritaskan
industri atau lapangan usaha yang sisi permintaannya sektor di dalam infrastruktur yang perlu mendapat
masih ada tetapi sisi penawarannya mengalami penjaminan sehingga pada akhirnya akan
penurunan/terbatas. Sektor kedua ini membutuhkan mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional
dukungan agar segera recovery dari sisi penawaran dengan lebih progresif. []
(source of recovery). Contoh sektor kedua ini industri
kesehatan dan turunannya, terutama yang terkait
dengan penanganan dampak pandemi. Selanjutnya,
sektor ketiga adalah industri dan lapangan usaha
yang menurun/hilang permintaan sekaligus
penawarannya. Sisi penawaran pada sektor ini
akan bisa tumbuh kembali tapi dalam jangka waktu Referensi :
menengah ke panjang tergantung dari penyelesaian
krisis kesehatan. Sektor ini juga membutuhkan
• Akbar, C. (2017). Bappenas: Indonesia Can be a
protection of default dari pemerintah. Contohnya Developed Country in 2045.
adalah industri pariwisata dan turunannya. Sektor • Bappenas. (2019). Rancangan Teknokratik Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020 - 2024 :
keempat adalah industri atau lapangan usaha yang Indonesia Berpenghasilan Menengah - Tinggi Yang
masih ada permintaan dan juga penawaran, namun Sejahtera, Adil, dan Berkesinambungan. Kementerian
PPN/ Bappenas, 313. https://doi.org/10.1017/
terhenti/terbatasi sementara karena pandemi. CBO9781107415324.004
Industri ini tidak membutuhkan dukungan yang • Démurger, S. (2001). Infrastructure Development and
Economic Growth: An Explanation for Regional Disparities
substansial namun hanya membutuhkan timing in China? Journal of Comparative Economics, 29, 95–
untuk bisa recovery. Contoh sektor keempat ini 117. https://doi.org/10.1006/jcec.2000.1693
adalah industri pendidikan. Dari uraian diatas, maka • Puspitaningrum, A. (2020). Optimalkan Pembangunan,
Creative Finance Dimanfaatkan. Retrieved from
yang membutuhkan penjaminan adalah sektor Gatra.com website: https://www.gatra.com/detail/
news/470212/ekonomi/optimalkan-pembangunan-
pertama dan kedua yang membutuhkan dukungan creative-finance-dimanfaatkan
untuk recovery. Selain itu sektor keempat juga bisa • Savitri, N. M. O. H. M. (2014). Pengaruh Infrastruktur
diberikan penjaminan dalam rangka mendukung Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Buletin
Ekonomi Moneter Dan Perbankan, 17(1), 61–98. https://
ekspansi atau mempercepat recovery. Sedangkan doi.org/10.21098/bemp.v17i1.44
sektor ketiga lebih membutuhkan dukungan
langsung dari pemerintah untuk memproteksi dari

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 59


Sumber Gambar : freepik.com (diolah)

OPINI

Potensi Dana Umat Dalam


Menjawab Tantangan Instrumen
APBN Pasca Pandemi (Inovasi
Dimulai Sejak Kemarin)
Oleh: Dian Handayani
Dosen Politeknik Keuangan Negara STAN; email : dihandayani@kemenkeu.go.id

J
Sejak 2018 beberapa ika siklus krisis sepuluh tahunan itu benar adanya, maka
kita dapat memprediksi apa yang terjadi setelah krisis
analis terkemuka Asia 1998 dan krisis Global 2008. Berbagai penyebab
krisis menjadi topik diskusi yang hangat, diantaranya
internasional telah termasuk bergesernya active trading menjadi passive trading
mengingatkan dan semakin meningkatnya mekanisme perdagangan secara
otomatis, fiscal space yang semakin ketat, government
bahaya akumulasi spending yang terus meningkat, penerapan kebijakan defisit
yang terus menerus diberlakukan, serta terus meningkatnya
utang pemerintah di akumulasi utang, baik utang individu seperti credit card dan
berbagai negara. student loan, hingga utang korporasi dan utang pemerintah
(Focus Economics, 2018).

60 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


Dari segi pengelolaan utang Indonesia, hingga juga di seluruh dunia. Indonesia sendiri mengalami
penghujung 2019 prinsip kehati-hatian terus defisit hingga lebih dari Rp1.000 triliun pada 2020
dijaga bersamaan dengan klaim Pemerintah tetap dan 2021 untuk mendukung penanganan Covid-19
menjaga levelnya pada batas aman. Akumulasi dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional di mana
utang Pemerintah mencapai Rp4.778 triliun dengan mayoritas sumber pembiayaannya dari utang. Untuk
tingkat debt to GDP ratio 29,8 persen sementara itu, sementara waktu pemerintah merelaksasi
utang luar negeri Indonesia yang bersumber dari batas deficit to GDP ratio sebagaimana tertuang
Pemerintah, Bank Indonesia, dan korporasi termasuk dalam UU No. 2 Tahun 2020. Jika sebelum pandemi
BUMN mencapai USD404,3 miliar dengan rasionya pembiayaan dari utang berkisar Rp300 hingga
terhadap GDP 36,1 persen. Rp400 triliun, maka wajar jika di tengah urgensi
Memasuki 2020, Pemerintah telah menyiapkan kebutuhan saat ini, terselip kekhawatiran mengenai
berbagai strategi dan cukup optimis menyambut tahun sustainabilitas fiskal.
anggaran baru tersebut. Walau masih menerapkan Indonesia tidak sendiri. Risiko menggelembungnya
kebijakan anggaran defisit untuk mengejar berbagai utang publik pun menjadi topik diskusi yang hangat
target pembangunan di periode bonus demografi pada World Bank Group Annual Meeting 2020.
ini, tetapi terdapat optimisme dengan menurunkan Sementara negara-negara berkembang dan kurang
deficit to GDP ratio menjadi 1,76 persen – terendah berkembang masih berjuang untuk memenuhi
dalam lima tahun terakhir. Sementara tingkat kebutuhan infrastruktur dasar, dengan terjadinya
debt to GDP ratio rata-rata emerging markets dan pandemi peran pemerintah semakin diharapkan
developing economics berkisar 40 hingga 50 persen, tidak hanya dari aspek perekonomian namun
Indonesia tetap berhati-hati menjaga level debt to terlebih pada aspek kesehatan. Keprihatinan muncul
GDP ratio di kisaran 30 persen. dari CEO Save the Children mengenai masa depan
Lalu Pandemi Datang, Inovasi Dimulai anak-anak dengan beban utang yang akan mereka
Sejak Kemarin tanggung nanti. Berbagai diskusi mengemuka
termasuk penangguhan utang saat ini, tetapi hal
Webinar Investasi untuk Negeri yang
tersebut masih belum memberikan kepastian
diselenggarakan Politeknik Keuangan Negara STAN
kepada negara-negara terkait. Pada akhirnya hal
pada awal Juli 2020 bertepatan dengan penawaran
terbaik yang dapat dilakukan saat ini adalah tetap
ORI017. Dari form evaluasi yang disebarkan, mayoritas
menjaga transparansi pengadaan utang pemerintah.
peserta mendapatkan informasi mengenai SBN
Ritel dari media internet baik media sosial maupun Stiglitz & Rashid (2020) dalam artikelnya di
website dan menunjukkan minat berinvestasi pada Jakarta Post mengungkapkan kekhawatiran mereka
SBN Ritel. SBN Ritel pertama yang diterbitkan pada akan banyaknya negara yang jatuh dalam perangkap
masa pandemi tersebut akhirnya mencapai hasil kebangkrutan. Dari besarnya utang pemerintah,
penjualan sebesar Rp18,3 triliun yang berasal dari obligasi pemerintah lebih mengkhawatirkan
pemesanan 42.733 orang di mana lebih dari 50 dibandingan pinjaman bilateral maupun multilateral,
persennya merupakan investor baru. Tidak hanya itu, karena investor dapat melepas kepemilikan obligasi
hasil penerbitan tersebut merupakan rekor tertinggi begitu saja. Hal tersebut dapat memicu depresiasi
hasil penerbitan sejak SBN Ritel dijual secara online mata uang dan gangguan ekonomi berskala luas.
melalui platform mitra distribusi pada tahun 2018 Kekhawatiran ini mungkin saja terjadi jika pemilik
(DJPPR, 2020). Inovasi pemesanan secara elektronik obligasi pemerintah tersebut investor asing.
yang dikembangkan sejak lama tersebut semakin Dalam hal ini, semakin terasa manfaat strategi
terasa optimal pemanfaatannya di tengah pandemi pendalaman pasar SBN di Indonesia yang sudah
yang mengharuskan masyarakat menjaga protokol diupayakan sejak lama. Membangkitkan kesadaran
kesehatan dengan cara di rumah saja. dan menarik partisipasi warga sendiri untuk
Namun, dari pemantik diskusi yang disebarkan berinvestasi pada SBN serta menggandeng mitra
paska webinar tersebut, timbul pula kekhawatiran distribusi untuk menyediakan platform elektronik
mengenai akumulasi utang yang terjadi paska demi memudahkan pembelian merupakan upaya
pandemi. Di tengah wabah ini, ekonomi nyaris yang telah dirintis sejak lama. Tanpa inovasi, bisa
terhenti dan ini tidak terjadi hanya di Indonesia, tetapi jadi Pemerintah akan tergagap di tengah pandemi.

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 61


Keuangan publik dalam Islam
menciptakan sistem yang efisien
dalam memungut retribusi dari
warga yang memiliki kekayaan untuk
dibagikan kepada yang kekurangan
serta mengenakan pajak dan
sewa untuk sarana publik yang
digunakan oleh pihak swasta (Askari
et al., 2014). Jika pemungutan
pajak dalam kebijakan publik
konvensional didasarkan pada value
judgement yang meliputi benefit

Sumber Gambar : baznas.go.id


principle dan ability to pay principle
(Azharsyah, 2011), pemungutan
zakat merupakan perintah langsung
dari Maha Pencipta yang diwajibkan
atas setiap Muslim. Namun
nyatanya, dari besarnya potensi
zakat di negara dengan penduduk
Potensi Dana Umat Muslim terbesar di dunia ini, realisasinya jauh dari
Pelajaran berharga dari pandemi, ternyata harapan (Azharsyah, 2011; Coryna & Tanjung, 2015;
eksplorasi peluang dan inovasi harus terus menerus Canggih et al., 2017).
dilakukan. Sementara itu, selama ini kajian mengenai Ascarya & Yumanita (2018) melakukan studi
potensi dana umat seperti zakat dan wakaf telah komprehensif untuk mengidentifikasi penyebab
banyak dilakukan. Dalam konteks pengelolaan rendahnya pengumpulan zakat di Indonesia
keuangan negara setidaknya ada beberapa peluang dan mengusulkan solusinya. Dari studi yang
untuk meningkatkan optimalisasi peran dana umat menggunakan Delphi dan Analytic Network Process
ini. tersebut diidentifikasi masalah berasal dari aspek
1. Zakat. sistem, eksternal, baru diikuti oleh internal. Dari
masalah sistem, termasuk solusi yang menjadi
Beberapa studi mengungkapkan kemungkinan
prioritas adalah harmonisasi regulasi zakat dengan
zakat menjadi salah satu instrumen fiskal negara ini
regulasi pajak dan APBN dan penetapan zakat
(Azharsyah, 2011; Subekan, 2016; Yasni & Erlanda,
sebagai pengurang pajak langsung. Selain itu
2020). Namun tidak hanya itu, sebenarnya kita dapat
dualisme BAZNAS sebagai regulator dan operator
melihat peran zakat lebih dari besarnya potensi
juga menjadi sorotan masalah dan diusulkan agar
pendapatan yang dapat diperoleh. Zakat dapat
otoritas pengawasan serta penegakannya dapat
menjadi instrumen inklusif redistribusi pendapatan
diperjelas. Dari hasil identifikasi masalah dan
yang selama ini diupayakan. Namun hal tersebut
analisis solusi, direkomendasikan agar optimalisasi
akan sulit dicapai jika pengelolaan zakat tidak
zakat dapat diperjuangkan melalui jalur legislatif dan
dilakukan terpadu secara nasional. Untuk itu banyak
eksekutif.
yang masih perlu dilakukan. Dari sisi pembayar zakat
(muzakki) perlu diyakinkan mengenai tranparansi 2. Wakaf.
dan akuntabilitas publik pengelolaan zakat Dalam sistem keuangan Islam, wakaf termasuk
yang selanjutnya akan meningkatkan kesediaan pula dalam instrumen redistribution of wealth
membayar yang disertai dengan kemudahan akses selain zakat, infak, dan sedekah. Wakaf dari asal
pembayaran. Dari sisi penerima zakat (mustahik) bahasanya berarti menahan diri. Dengan melakukan
masih terdapat isu pada database mustahik yang wakaf berarti seseorang telah menyerahkan
perlu ditingkatkan kualitas dan keandalannya. Di kepemilikan pribadi hartanya untuk kepentingan
antara keduanya, dari sisi channelling, masih ada masyarakat. Hakikat wakaf tersebut menjadi sangat
masalah distribusi zakat yang dapat dioptimalkan relevan dengan pengelolaan keuangan negara yang
melalui koordinasi yang efektif antara Amil Zakat. bertujuan mewujudkan tujuan bernegara dalam

62 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


Undang-Undang Dasar 1945, yaitu mewujudkan tersebut dimaksudkan untuk memanfaatkan
kesejahteraan umum. aset wakaf yang nilainya diperkirakan mencapai
Lain halnya dengan zakat di mana golongan Rp2.050 triliun dengan sasaran penerbitnya
penerimanya sudah spesifik sesuai ketentuan, wakaf adalah para pelaku pasar termasuk BUMN maupun
dari sisi peruntukannya lebih fleksibel. Fleksibilitas swasta (Republika, 2016). Dalam perjalanannya,
ini memungkinkan para ulama dan cendekiawan sinergi antara BWI, BI, dan Kementerian Keuangan
Muslim melakukan ijtihad sesuai perkembangan tersebut mewujud pada model Cash Waqf Linked
zaman. Istilah wakaf produktif bisa jadi tidak Sukuk (CWLS) yang diterbitkan pertama kali oleh
sepopuler sukuk, padahal instrumen tersebut sangat Pemerintah pada Maret 2020 dan peluncuran
dekat dengan praktek di dunia keuangan saat ini instrumen ritelnya pada Oktober 2020.
yaitu bagaimana mengelola donasi wakaf dari umat Instrumen CWLS ritel yang diterbitkan Pemerintah
dengan cara memproduktifkan donasi tersebut tersebut merupakan upaya terobosan untuk semakin
sehingga menghasilkan surpus yang berkelanjutan. memerkenalkan dan membiasakan aktivitas
Namun mengapa hingga saat ini instrumen tersebut wakaf di tanah air, melalui aktivitas berinvestasi
terkesan kurang dikenal, memang banyak pekerjaan pada Sukuk Negara yang sudah mulai dikenal
rumah yang harus dilakukan, diantaranya kapabilitas masyarakat. Melalui CWLS, masyarakat berinvestasi
nadzir dalam mengelola dana tersebut serta literasi diperkenalkan dengan konsep menahan diri pada
wakaf di tengah umat. wakaf dengan menitipkan pokok invetasi untuk
Inovasi datang melalui instrumen Cash Waqf dikelola pemerintah sebagai pembiayaan APBN,
Linked Sukuk (CWLS). Untuk memicu aktivitas serta merelakan imbalan atas pokok investasi
wakaf di tengah masyarakat dan meningkatkan tersebut diserahkan untuk kegiatan wakaf produktif
daya ungkitnya, upaya integrasi antara sukuk yang dikelola nadzir. Instrumen ini juga menjadi jalan
dengan wakaf menjadi topik penelitian yang antara untuk meningkatkan profesionalisme nadzir
banyak dieksplorasi (Syairozi & Cahya, 2016; dalam kegiatan investasi dan pengelolaan wakaf
Anik & Prastiwi, 2017; Ilmiah, 2020). Setelah produktif.
Pemerintah berhasil mengembangkan instrumen Tentu saja masih banyak ruang perbaikan dan
Sukuk Negara yang diharapkan dapat mendorong inovasi yang perlu dilakukan. Bundling antara Sukuk
pasar sukuk di tanah air, harapan berikutnya datang dengan Wakaf tidak serta merta meningkatkan minat
untuk mengembangkan instrumen wakaf. Badan masyarakat. Dari sisi pemasaran, perlu disiapkan
Wakaf Indonesia (BWI) bersama Bank Indonesia infrastruktur yang mendukung kemudahan akses
(BI) dan Kementerian Keuangan pertama kali pembelian Sukuk Wakaf agar memudahkan investor.
memperkenalkan model Sukuk Linked Wakaf Bundling penawaran antara Sukuk Negara untuk
Indonesia Sharia Economics Festival 2016. Model tujuan investasi – seperti halnya Sukuk Ritel dan
Sumber Gambar : baznas.go.id

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 63


Sukuk Tabungan – dengan Sukuk Negara untuk
tujuan sosial seperti halnya CWLS ini, dapat menjadi
opsi berikutnya untuk makin menarik minat investor.
Dari sisi internal, BWI saat ini perlu terus berbenah diri
melakukan pekerjaan rumahnya untuk meningkatkan
kapasitas dan profesionalisme nadzir agar semakin
optimal melaksanakan perannya mengelola dan
Referensi :
mengembangkan wakaf berskala nasional maupun
internasional. Masih banyak wakaf idle yang perlu • Anik, A.; Prastiwi, I. (2017). Pengembangan Instrumen
Sukuk dalam mendukung Pembangunan Infratruktur.
dikelola agar jadi produktif. Diharapkan melalui Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 3(03), 173–180.
Sukuk Negara, nadzir semakin familiar dengan • Ascarya, Ascarya; Yumanita, D. (2018). Analisis
Rendahnya Pengumpulan Zakat di Indonesia dan
instrumen pasar keuangan. Sementara dari sisi Alternatif Solusinya (No. 9). Jakarta.
eksternal, literasi wakaf di tengah masyarakat perlu • Askari, Hossein; Iqbal, Zamir; Mirakhor, A. (2014). Fiscal
terus ditingkatkan hingga pada suatu waktu nanti and monetary policy in Islam. In Challenges in Economic
and Financial Policy Formulation: An Islamic Perspective
tentu saja kita mengharapkan muncul pelaku pasar (pp. 109–134). Palgrave Macmillan US. https://doi.
org/10.4324/9781315756240-15
selain Pemerintah sebagai penerbit sukuk wakaf.
• Azharsyah, I. (2011). Maksimalisasi Zakat Sebagai Salah
3. Pemerintah sebagai Enabler. Satu Komponen Fiskal Dalam Sistem Ekonomi Islam.
Jurisprudensi: Jurnal Syariah.
Dalam kebijakan publik, peran pemerintah • Canggih, C., Fikriyah, K., & Yasin, A. (2017). Potensi Dan
Realisasi Dana Zakat Indonesia. Al-Uqud : Journal of
diperlukan ketika terjadi kegagalan pasar. Dalam hal Islamic Economics, 1(1), 14. https://doi.org/10.26740/
ini pemerintah dapat berperan mengatur redistribusi al-uqud.v1n1.p14-26
surplus sosial. Terkait dengan pemanfaatan kedua • Coryna, I. A., & Tanjung, H. (2015). Formulasi Strategi
Penghimpunan Zakat oleh Badan Amil Zakat Nasional
instrumen yang telah dibahas di atas, Pemerintah (BAZNAS). Al-Muzara’ah, 3(2), 158–179. https://doi.
org/10.29244/jam.3.2.158-179
dapat menjalankan perannya sebagai enabler
• DJPPR. (2020). Mencatatkan Rekor Penjualan Tertinggi,
dengan tetap waspada akan potensi terjadinya ORI017 Menjadi Investasi Favorit Masyarakat Saat
Pandemi. Retrieved September 19, 2020, from https://
distorsi pasar (indikasi ke arah sana terdeteksi dalam www.djppr.kemenkeu.go.id/page/load/2849
penelitian Ascarya & Yumanita (2018), di mana hasil • Eldridge, M., Hawkins, R., & Mitra-majumdar, M. (2019).
penelitian menyoroti dualisme BAZNAS). State and Local Governments and Impact Investing.
Urban Institute, (February).
Kajian Urban Institute – organisasi riset yang fokus • Focus Economics. (2018). How and when will the next
financial crisis happen? - 26 experts weigh in.
dalam upaya mengembangkan wawasan berbasis
• Ilmiah, D. (2019). Optimalisasi Asset Wakaf Melalui
bukti (evidence) dalam peningkatan kehidupan Sukuk Wakaf di Indonesia. JESI (Jurnal Ekonomi Syariah
Indonesia), 138–146. Retrieved from http://ejournal.
masyarakat dan penguatan komunitas – mendukung almaata.ac.id/index.php/JESI/article/view/1251
peran pemerintah dalam kegiatan impact investing • Republika. (2016, October 26). Sukuk
Berbasis Wakaf Diluncurkan. Www.Republika.
(Eldridge et al., 2019). Pemerintah dapat memainkan Co.Id. Retrieved from https://republika.co.id/
berbagai perannya dalam kegiatan investasi yang berita/koran/syariah-koran/16/10/26/
ofnd081-sukuk-berbasis-wakaf-diluncurkan
menggunakan modal untuk mencari keuntungan
• Stiglitz, Joseph E.; Rashid, H. (2020). How to prevent the
finansial dan dampak sosial maupun lingkungan looming sovereign-debt crisis.
tersebut. Dengan tetap berhati-hati agar tidak justru • Subekan, A. (2016). Potensi Zakat Menjadi Bagian
Keuangan Negara. Jurisdictie: Jurnal Hukum Dan
mendistorsi pasar, pemerintah dapat berperan Syariah, 7(2), 105–126.
sebagai enabler dalam aspek penyediaan sumber • Syairozi, M. I., & Cahya, S. B. (2016). Sukuk Al Intifa’a:
Integrasi Sukuk Dan Wakaf Dalam Meningkatkan
catalytic capital maupun fasilitator. Produktifitas Sektor Wakaf Pendorong Investasi Pada
Pasar Modal Syariah. Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen,
Penutup II(2), 386–397.
• World Bank Group. (2020). Defusing Debt: Creating
Keinginan untuk lebih baik lagi perlu terus Comprehensive Solutions. World Bank Group Annual
Meeting. Retrieved from https://www.youtube.com/
ditanamkan pada generasi muda. Motivasi untuk watch?v=Y-MBTkUpOSc&feature=youtu.be
terus mempertanyakan kemapanan, mencari • Yasni, R., & Erlanda, A. R. R. (2020). Challenges of Zakat
Integration as Source of State Revenue. International
jawabannya, mengkaji berbagai skenario, merupakan Journal of Islamic Economics and Finance (IJIEF), 3(3),
modal terbesar bangsa ini untuk masa depan yang 1–21. https://doi.org/10.18196/ijief.3238
lebih baik. Terus berinovasi, nanti kita akan nikmati
hasilnya. []

64 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


Sumber Gambar : freepik.com
SEKILAS INFO

Kontribusi Program
Jaminan Sosial Nasional
dalam Masa Pandemi
Oleh: Eko Joko Susanto 1 dan Roki Gangsar Winoto2
1. Pelaksana pada Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, DJPPR; email: eko.joko@kemenkeu.go.id
2. Kepala Seksi Risiko Jaminan Sosial, Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, DJPPR; email: roki.winoto@kemenkeu.go.id

D
Sejak pandemi Corona ampak Covid-19 tidak hanya menyebabkan kenaikan
Virus Disease 2019 jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda, meluasnya
cakupan wilayah yang terkena bencana menimbulkan
(Covid-19) ditetapkan implikasi pada aspek ekonomi dan sosial yang berdampak luas
sebagai bencana nasional di Indonesia. Implikasi pada aspek ekonomi dan sosial telah
mengakibatkan kerugian bagi perusahaan dan berpotensi
nonalam, Pemerintah terhadap ketidakmampuan perusahaan memenuhi hak
telah menerbitkan pegawainya termasuk membayar iuran jaminan sosialnya.
sejumlah kebijakan untuk Selanjutnya, ketidakmampuan perusahaan membayar
iuran jaminan sosial secara masif dapat berdampak pada
memitigasi dampaknya kesinambungan penyelenggaraan Program Jaminan Sosial
terhadap masyarakat. Kesehatan dan Program Jaminan Ketenagakerjaan. Oleh

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 65


karena itu, untuk menjaga kesinambungan Dalam artikel ini akan disampaikan kondisi
program ketenagakerjaan dan kesehatan, telah keuangan program jaminan kesehatan dan jaminan
terbit Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun ketenagakerjaan akibat pandemi Covid-19 termasuk
2020 tentang Penyesuaian Iuran Program Jaminan setelah adanya relaksasi iuran. Untuk memberikan
Sosial Ketenagakerjaan selama Bencana Nonalam pemahaman yang utuh bagi pembaca, di dalam
Penyebaran Covid-19, dan Peraturan Presiden Nomor artikel ini juga ditambahkan beberapa pembahasan
64 Tahun 2020 tentang Jaminan Kesehatan, yang lain selain topik utama artikel yang cukup penting.
didalamnya mengatur sejumlah bantuan Pemerintah
Dampak pandemi Covid-19
dan relaksasi selama pandemi.
terhadap kondisi keuangan program
Kebijakan Pemerintah disektor jaminan sosial
jaminan kesehatan dan jaminan
sempat menjadi isu yang hangat didiskusikan oleh
ketenagakerjaan.
banyak pihak, terutama ketika penyusunan kedua
Pandemi Covid-19 memang dikhawatirkan akan
peraturan di atas. Kebijakan pemerintah dinilai
mempengaruhi kondisi keuangan program Jaminan
belum memihak pada rakyat kecil, khususnya Perpres
Kesehatan Nasional (JKN). Pada bagian artikel ini,
64/2020 tentang Jaminan Kesehatan yang malah
akan dibahas kondisi keuangan program JKN pada
menaikkan iuran. Kritik yang dilakukan dengan cara
beberapa situasi yakni di akhir tahun 2019, dampak
membandingkan penanganan Covid-19 sebesar Rp
putusan MA yang mengabulkan tuntutan pencabutan
695,2 Triliun yang terbagi untuk kebijakan Pemulihan
pasal kenaikan iuran sesuai Perpres 75/2019, dan
Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp607.55 Triliun
dasar pertimbangan terbitnya Perpres 64/2020.
dan menyebabkan pelebaran defisit APBN menjadi
6,34% atau total utang menjadi 37,6% dari GDP. Pada tahun 2019, Program JKN masih membawa
Sedangkan di sektor jaminan sosial, Pemerintah defisit atau selisih negatif antara penerimaan iuran
dikritik karena dianggap tidak memberikan bantuan dan pengeluaran biaya klaim kesehatan, yakni
sedikitpun pada sektor ini. Dengan tulisan ini, para sebesar Rp15,5 Triliun. Kondisi ini diperkirakan akan
pembaca diharapkan mendapatkan pemahaman membaik atau surplus di akhir tahun 2020, sebagai
atau paling tidak gambaran dan klarifikasi atas kritik pengaruh kenaikan iuran sesuai Perpres 75/2019
di atas, apakah benar Pemerintah tidak memihak yang baru ditetapkan di tanggal 24 Oktober 2019.
rakyat kecil melalui program jaminan sosial di masa Pada sekitar Februari 2020, MA mengabulkan
pandemi ini. tuntutan dari salah satu komunitas untuk

Sumber Gambar : finansial.bisnis.com/ Eusebio Chrysnamurti

66 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


Sumber Gambar : kompas.com
membatalkan kenaikan iuran peserta dari segmen beberapa kebijakan yang dituangkan dalam Perpres
pekerja informal. Dengan putusan MA tersebut, 64/2020 dan sudah diatur di Undang-Undang
kondisi keuangan DJS Kesehatan diperkirakan SJSN dan BPJS mengantisipasi kondisi pemutusan
akan semakin memburuk yaitu defisit sekitar hubungan kerja, antara lain (i) bantuan iuran bagi
Rp6,93 Triliun atau total sebesar negatif Rp22,33 kelas 3 segmen peserta informal atau dikenal
yang merupakan akumulasi defisit 2019 ditambah dengan Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU). Setiap
proyeksi defisit 2020 (hasil proyeksi yang dilakukan peserta JKN kelas 3 PBPU mendapatkan bantuan
bersama dengan BPJS Kesehatan). iuran sebesar Rp16.500, sehingga cukup membayar
Mengapa kenaikan iuran sangat diperlukan Rp25.500 per orang per bulan dari yang seharusnya
pada saat itu? Memang apabila dilihat hanya dari membayar Rp42.000. Bantuan iuran bagi kelas
kacamata kondisi pandemi, keputusan Pemerintah 3 segmen peserta informal dialokasikan sekitar
menaikkan iuran dapat dinilai kurang memihak Rp3 Trilun, per September 2020 sudah sebanyak
peserta yang terdampak ekonominya. Akan tetapi, Rp1,19 Triliun yang terserap dengan jumlah peserta
apabila defisit dibiarkan saja, tentunya akan sangat 71.985.735 jiwa yang tidak hanya iuran peserta
mempengaruhi kualitas layanan yang diberikan oleh PBPU tetapi juga mutasi segmen kepesertaan dari
penyedia layanan kesehatan seperti Rumah Sakit. masyarakat yang sebelumnya didaftarkan oleh
Rumah Sakit akan mengalami kesulitan keuangan Pemda. (ii) relaksasi pengaktifan kembali status
untuk membayar tenaga kesehatan, membayar kepesertaan penjaminannya yang hanya dengan
obat, dan seterusnya. Hal ini akan berdampak pada membayar tunggakan iuran maksimal 6 bulan, di
situasi di mana RS tidak mampu lagi melayani pasien mana ketentuannya seharusnya maksimal 24 bulan.
BPJS Kesehatan. Dengan salah satu pertimbangan (iii) relaksasi pengenaan denda sebesar 2,5% per
dimaksud, Pemerintah memutuskan untuk bulan tunggakan iuran, dari total biaya rawat inap
menyesuaikan iuran JKN pasca Putusan MA dengan di mana sebelumnya 5% per bulan tunggakan iuran
menerbitkan Perpres 64/2020. maksimal 12 bulan. (iv) bagi peserta JKN yang
Dalam Perpres ini, Pemerintah tidak semata terkena PHK, sampai dengan 6 bulan setelah di PHK,
hanya menyesuaikan iuran JKN, tetapi juga masa pertanggungannya masih tetap aktif tanpa
menetapkan beberapa kebijakan yang membantu harus membayar iuran.
peserta terdampak Covid-19 dari aspek ekonominya. Dengan kebijakan-kebijakan di atas, bagaimana
Apa saja yang diklaim Pemerintah berkontribusi pada pengaruhnya pada kondisi keuangan program
program JKN selama pandemi Covid-19 ini? Terdapat JKN, ditambah lagi dengan kondisi Covid-19?

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 67


program dan pelayanan
kesehatan di triwulan I
dan II seperti: imunisasi,
kunjungan persalinan, tablet
besi, kunjungan neonates,
Sumber Gambar : kompas.com (Dokumentasi Humas BPJS Kesehatan)

termasuk program Posyandu


terhenti di kabupaten/
kota yang mengalami
wabah Covid-19. Pelayanan
kesehatan primer dan
rujukan (Rumah Sakit)
juga turun disebabkan
banyak RS menjadi RS
rujukan Covid-19. Dampak
terhadap penurunan biaya
manfaat layanan kesehatan
diperkirakan sebesar
Rp5,92 triliun sampai 9,38
Triliun. Secara total, terdapat
Berdasarkan kajian policy brief BPJS Kesehatan net off positif pandemi Covid-19 terhadap keuangan
bersama LPEM UI, dampak Covid-19 terhadap program JKN yaitu sekitar Rp0,25 Triliun sampai
program JKN secara net menunjukkan positif atau Rp0,78 Triliun. Kondisi net positif ini memang
dampak terhadap biaya lebih besar dari iuran. membawa dampak perbaikan keuangan Program
Dalam hal ini, muncul pertanyaan kaitan Covid-19 JKN, akan tetapi situasi yang perlu diantisipasi
yang justru membuat keuangan program JKN positif. adalah rebound ketika setelah pandemi dengan
Kontraksi ekonomi di triwulan I berdampak pada meningkatnya tingkat utilitas layanan kesehatan.
jumlah peserta program JKN, yaitu sekitar 2.100 Bagaimana dengan kebijakan Pemerintah di
badan usaha terdampak Covid-19 dengan kategori Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan? Untuk
tutup sementara (29%) dan meminta penangguhan/ program ketenagakerjaan, Pemerintah secara
penghapusan pembayaran iuran (71%) – Laporan khusus menerbitkan PP Nomor 49/2020 tentang
BPJS Kesehatan pada tanggal 1 Mei 2020. Jumlah Penyesuaian Iuran Program Jaminan Sosial
ini setara dengan 401.5 ribu peserta PPU atau 857 Ketenagakerjaan selama Bencana Non-alam
ribu peserta (pekerja dan anggota keluarganya). Penyebaran Covid-19. Secara umum, relaksasi iuran
Sedangkan peserta PBPU yang berhenti membayar program jaminan sosial ketenagakerjaan terbagi
iuran karena permasalahan ekonomi adalah sebesar menjadi tiga besar, yaitu (i) kelonggaran batas waktu
780.3 ribu pada bulan April 2020. Angka ini akan pembayaran Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK),
bertambah seiring dengan perlambatan ekonomi di Iuran Jaminan Kematian (JKM), Iuran Jaminan Hari
triwulan II, III dan IV. Implikasinya, penerimaan iuran Tua (JHT), dan Iuran Jaminan Pensiun (JP) setiap
akan berkurang yaitu sekitar negatif Rp5,67 Triliun bulan; (ii) keringanan Iuran JKK dan Iuran JKM;
sampai Rp8,60 triliun tergantung jumlah PHK baik dan (iii) penundaan pembayaran sebagian Iuran JP.
sektor formal atau informal. Sedangkan dari aspek Untuk yang pertama, kelonggaran pembayaran iuran
biaya kesehatan, selama pandemi Covid-19, data keempat program jaminan ketenagakerjan, diberikan
BPJS Kesehatan menunjukkan penurunan tingkat kelonggran batas waktu pembayaran dari tanggal 15
utilisasi atau penurunan jumlah peserta program menjadi tanggal 30, setiap bulannya. Selanjutnya,
JKN yang menggunakan BPJS Kesehatannya. Sejak yang kedua terkait keringanan iuran JKK dan JKM,
Januari sampai Maret 2020 jumlah kunjungan mendapatkan keringanan sebesar 99% dari besaran
menurun dengan rerata 50% dari jumlah kunjungan iuran sebelumnya atau 1% dari iuran yang exisiting.
bulan Januari 2020. Diperkirakan jumlah ini akan Sehingga, iuran Program JKK dari yang sebelumnya
menetap atau bahkan menurun lagi hingga 70% antara 0,24% s.d. 1,74% dari upah sesuai dengan
dari jumlah kunjungan Januari 2020. Apa saja tingkat risiko pekerjaannya, menjadi antara 0,0024%
penyebabnya? Penurunan cakupan pelaksanaan s.d. 0,0174% dari upah. Sedangkan besaran iuran

68 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


JKM, dari yang sebelumnya 0,30% dari upah menjadi rasio klaim atau rasio perbandingan antara total
0,003%. Begitu juga berlaku untuk iuran yang biaya manfaat dengan total penerimaan iuran, per
nominal, dari Rp6.800 per bulan menjadi Rp68 per tahun. Saat ini, total dana investasi program JKK dan
bulan. Selanjutnya, yang ketiga, penundaan iuran JP JKM sebesar Rp57 triliun. Sedangkan, rasio klaim
sebesar 99% dari besaran iuran JP 3% dari upah, program JKK dan JKM, rata-rata total klaim selama
yang diberikan kelonggaran pelunasannya sekaligus setahun adalah sebesar Rp2-3 triliun atau rata-
atau bertahap dimulai paling lambat tanggal 15 rata dibawah 30%. Sementara itu, rasio ketahanan
Mei 2O2l dan diselesaikan paling lambat tanggal dana JKK dan JKM mencapai lebih dari 10 tahun
15 April 2022. Penyesuaian atau relaksasi iuran di klaim. Dengan adanya relaksasi iuran, diperkirakan
atas berlaku sejak iuran bulan Agustus 2020 sampai rasio klaim masih dibawah 60%. Selanjutnya, untuk
dengan Januari 2021. Dengan adanya relaksasi program JP, saat ini sampai sekitar 10 tahun
iuran ini diharapkan kegiatan ekonomi perusahaan kedepan, penerima manfaat pensiun masih sangat
tetap berjalan dan kesinambungan program jaminan sedikit mengingat program ini baru dimulai 1 Juli
keteagakerjaan tetap terjaga. 2015 (syarat mendapat manfaat normal adalah
Pertanyaan berikutnya akan muncul dari masa iur minimal 15 tahun). Penerima manfaat JP
peserta, bagaimana dengan manfaat keempat sampai dengan 10 tahun ke depan adalah peserta
program apabila terjadi hal yang menyebabkan yang mengalami kejadian meninggal dunia atau cacat
keempat program dimaksud terklaim selama total tetap. Rasio klaim saat ini masih sangat rendah,
pandemi atau masa relaksasi iuran. Pada Peraturan di kisaran 2-4%. Proyeksi habisnya dana program di
Pemerintah juga dijelaskan bahwa selama masa tahun 2050-an utamanya disebabkan karena belum
penyesuaian iIuran, manfaat Program Jaminan adanya penyesuaian iuran dan lainnya, sehingga
Sosial Ketenagakerjaan yang diterima peserta tetap dampak penundaan iuran JP di masa pandemi tidak
signifikan.
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sehingga, peserta dan pemberi kerja tidak perlu Dari uraian dan penjelasan di atas, dapat
kuatir dengan besaran manfaat program karena tergambar bahwa kebijakan Pemerintah bersama
dijamin tidak ada perubahan. BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan melalui
program jaminan sosial tetap memperhatikan rakyat
Selanjutnya, dari perpekstif risiko kesinambungan
kecil dan pekerja serta pengusaha di masa pandemi
program jaminan sosial ketenagakerjaan, bagaimana
ini. []
dengan kondisi keuangan program jaminan sosial
ketenagakerjaan selama masa pandemi Covid-19
dan ditambah adanya kebijakan relaksasi iuran.
Berdasarkan perhitungan dan analisis yang
dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan dan analisis
bersama dengan Pusat Kebijakan Sektor Keuangan
BKF, membandingkan dengan membandingkan
antara Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT)
BPJS Ketenagakerjaan 2020, diketahui bahwa
pandemi Covid-19 cukup berdampak pada penurunan
Referensi :
penerimaan iuran yaitu sebesar Rp29,5 triliun dan
hasil investasi sebesar Rp17,5 triliun. Sehingga, total • Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2020
koreksi sebesar Rp47 triliun terhadap keuangan tentang Penyesuaian Iuran Program Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan selama Bencana Nonalam Penyebaran
program di tahun 2020. Memang cukup signifikan Covid-19,
dampak Covid-19 terhadap koreksi penerimaan • Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang
Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan baik Jaminan Kesehatan,
• Paparan PKSK BKF yang disampaikan dalam Webinar
dari iuran maupun hasil investasi. Akan tetapi Kebijakan Relaksasi Iuran Program Jaminan Sosial
berdasarkan analisis ketahanan dana setelah Ketenagakerjaan

mempertimbangkan relaksasi iuran, Program JKK,


JKM, dan JP relatif tidak berdampak signifikan.
Salah satu indikator ketahanan dana program
yang lazim digunakan dalam industri asuransi adalah

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 69


Sumber Gambar : pexels.com
SEKILAS INFO

Membandingkan Program
Pemulihan Ekonomi di Masa
Pandemi di Beberapa Negara
Oleh: Diah Chandra Kirana
Kepala Seksi pada Direktorat Strategi dan Portofolio Pembiayaan, DJPPR; dchkirana@kemenkeu.go.id

Pandemi Covid-19
P
ertumbuhan negatif tersebut disebabkan oleh adanya
pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberbagai
memberi dampak negara tidak terkecuali Indonesia yang menghambat
yang luar biasa bagi berbagai kegiatan ekonomi dan mempengaruhi kehidupan
perekonomian dunia. sosial masyarakat.
Berdasarkan hasil proyeksi dari International Monetary
Laju pertumbuhan Fund (IMF) dan World Bank pada bulan Juni 2020, IMF
ekonomi global memperkirakan pertumbuhan global diproyeksikan pada
diprediksi turun hingga –4,9 persen pada tahun 2020 dan tahun 2021 sebesar 5,4
persen. Sementara itu, (World Bank, 2020) memperkirakan
ke level negatif di tahun pertumbuhan global pada tahun 2020 terkontraksi sekitar
2020. -5,2% dan tahun 2021 sekitar 4,2%.

70 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


India suku bunga secara kumulatif sampai 115 bps
India sebagai salah satu negara di Asia tetapi kemudian dihentikan karena memicu
merupakan negara berpenduduk terbesar kedua inflasi.
didunia dengan populasi penduduk lebih dari satu 4. Reserve Bank of India (RBI) juga memberikan
miliar jiwa (kemlu.go.id, 2020). India adalah salah tiga bulan Equated Monthly Installment
satu negara yang mempunyai pertumbuhan ekonomi (EMI) moratorium pinjaman dan kartu kredit.
tercepat di dunia. Ekonomi India diantaranya berasal Membatasi Ways and Means Advances (WMA)
dari pertanian, pertambangan, petroleum, film, atau fasilitas pinjaman sementara sebesar
tekstil, teknologi informasi, pengasahan berlian dan 30% untuk semua negara bagian dan wilayah,
kerajinan tangan (britannica.com, 2020). perpanjangan realisasi hasil ekspor dari 9 bulan
menjadi 15 bulan, memotong repo rate sebesar
Kasus Covid-19 pertama di India terdeteksi
75 basis poin, dan pengurangan Cash Reserve
pada 30 Januari 2020, hari yang sama ketika
Ratio (CRR) sebesar 100 basis poin mengurangi
WHO menyatakannya sebagai darurat kesehatan
biaya likuiditas dan memberikan keringanan
masyarakat.India saat ini menjadi negara dengan
kepada pemerintah negara bagian dan sistem
jumlah kasus Covid-19 terbesar di Asia dan kedua
perbankan secara keseluruhan.
di dunia setelah Amerika Serikat. Belum ada tanda
yang menunjukkan kurva kasus Covid-19 di India Sementara itu salah satu lembaga pemeringkat
ke arah mendatar. Per tanggal 20 September 2020, kredit dunia, Fitch Ratings, menyebutkan bahwa
angka kasus Covid-19 di India mencapai lebih dari fiskal dari India mengalami kemerosotan karena
5,4 juta jiwa, dengan total kasus sembuh sekitar 4,3 dampak dari perlambatan pertumbuhan yang
juta jiwa dan total kasus meninggal sekitar 86 ribu parah dan penurunan pendapatan, defisit fiskal dan
jiwa (worldometers.info, 2020). rasio utang sektor publik. Fitch memproyeksikan
utang Pemerintah India secara umum melonjak
Pandemi Covid-19 melemahkan pertumbuhan
menjadi 87,9% dari PDB pada tahun fiskal yang
ekonomi India di tahun 2020 ditambah dengan
berakhir Maret 2021 (Fiscal Year 2021). Fitch
tantangan beban utang publik yang tinggi. Proyeksi
juga memproyeksikan defisit akan naik ke 7% dari
pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) year
PDB pada tahun fiskal 2020/2021 dari 4,6% di
on year (yoy) tahun 2020 mengalami kontraksi
2019/2020 karena ada penurunan pendapatan.
sekitar -23,9% dengan nilai utang Pemerintah
dibandingkan dengan PDB sekitar 70%, anggaran Lebih lanjut Fitch menyatakan bahwa jika India
pendapatan dan belanja negara defisit sekitar memerlukan tingkat investasi dan pertumbuhan
-4,59% (tradingeconomics.com, 2020). ekonomi jangka menengah yang berkelanjutan,
implementasi reformasi struktural yang berhasil dan
Paket Kebijakan Pemerintah India dalam
sektor finansial yang lebih sehat. Fitch juga melihat
rangka untuk pemulihan ekonomi akibat Covid-19
bahwa stimulus fiskal untuk bantuan Covid-19
(economictimes.indiatimes.com, 2020), antara lain:
masih lemah, Fitch menyatakan bahwa hal ini tidak
1. Pemerintah India mengumumkan $ 226 miliar cukup untuk mengangkat kegiatan ekonomi dan
(sekitar 10% dari PDB) paket stimulus ekonomi mengharapkan lebih banyak stimulus fiskal yang
untuk menyediakan transfer tunai langsung diumumkan.
danketahanan pangan bagi jutaan orang miskin
Jika India dapat menerapkan strategi yang
yang dilanda lockdown nasional dan untuk
credible mengurangi utang pemerintah setelah
meningkatkan tenaga kerja dan usaha kecil agar
pandemi yang kemudian akan menempatkan India
ekonomi pulih dari pandemi Covid-19.
pada jalur median BBB peers serta melakukan
2. Pemerintah India juga melakukan penyesuaian investasi berkelanjutan dan mendapatkan tingkat
tarif pajak penghasilan dan pajak barang dan pertumbuhan yang lebih tinggi dalam jangka
jasa, menangguhkan tanggal pengajuan Surat menengah tanpa menciptakan ketidakseimbangan
Pemberitahuan (SPT) Pajak, memberikan makroekonomi, maka hal ini dapat memberikan
perpanjangan pengajuan pengembalian Goods sensitivitas yang positif ke peringkat kredit India.
and Services Tax (GST) untuk perusahaan kecil. Sebaliknya jika terjadi pelemahan outlook atas
3. Reserve Bank of India (RBI) telah mengambil pertumbuhan real PDB karena keberlanjutan
langkah-langkah moneter dengan menurunkan pelemahan sektor finansial dan kurangnya

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 71


implementasi reformasi serta kegagalan
dalam mengurangi defisit fiskal setelah
pandemi surut yang menempatkan rasio
utang Pemerintah India terhadap PDB kearah
penurunan maka hal ini dapat memberikan
sensitivitas negatif pada peringkat kredit
India.

Filipina
Filipina adalah republik konstitusional
presidensial kesatuan, dengan Presiden
Filipina bertindak sebagai kepala negara
dan kepala pemerintahan. Posisi Filipina
sebagai negara kepulauan di Cincin Api
Pasifik dan dekat dengan ekuator membuat
negara tersebut rawan gempa dan topan.
Sumber Gambar : thejakartapost.com
Negara ini memiliki beragam sumber daya
alam dan tingkat keanekaragaman hayati
yang signifikan secara global. Filipina
memiliki luas wilayah sekitar 300.000 km2
dengan populasi sekitar 109 juta orang (en.
wikipedia.org, 2020).
Kasus Covid-19 di Filipina saat ini
telah mencapai sekitar 269 ribu kasus dengan total 1. Menyediakan emergency assistance pada semua
kasus sembuh sekitar 207 ribu jiwa dan total kasus sektor yang terpengaruh.
meninggal sekitar 4.663 jiwa (worldometers.info, 2. Menyediakan fasilitas dan sumber daya bagi
2020). Jumlah total kasus telah melampaui Indonesia sektor kesehatan dan frontliners.
sebagai negara terbesar terdampak pandemi virus 3. Membangun fiscal and monetary actions yang
corona di kawasan Asia Tenggara. Padahal, menurut responsif pada stakeholders.
(Bloomberg, 2020), Filipina merupakan negara di
4. Memformulasikan rencana pemulihan yang
Asia Tenggara yang melakukan lockdown terlama
responsif dan sustainable.
dan terketat (pertengahan Maret sampai akhir Mei).
Pada 26 Mei 2020, House of Representatives
Namun, belum ada tanda-tanda kurva kasus Covid-19
Commitee menyetujui PHP1,3 trilliun (sekitar
akan melandai di Filipina. Lonjakan kasus virus
$25,7 miliar) paket stimulus untuk membantu
corona di Filipina dikarenakan kebijakan pelonggaran
respon pemerintah terhadap krisis Covid-19. Pada
lockdown terlalu dini dan kesalahan pengetesan serta
10 Agustus 2020 Pemerintah Filipina kembali
kegagalan protokol karantina terhadap pekerja yang
menyepakati stimulus sebesar PHP162 miliar, atau
pulang dari negara lain.
setara US$3,3 miliar (sgv.ph, 2020).
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Filipina PDB yoy
Pemerintah mengeluarkan paket fiskal senilai
tahun 2020 mengalami kontraksi sekitar -16,5%
PHP 595,6 miliar (3,1 persen PDB) untuk masyarakat
dengan nilai utang Pemerintah dibandingkan dengan
rentan untuk program-program berikut: (i) PHP205
PDB sekitar 41,5%, anggaran pendapatan dan
miliar program bantuan tunai (1,1 persen PDB)
belanja negara defisit sekitar -3,5%. Sebelumnya
bagi 18 juta keluarga miskin. Keluarga yang berhak
level utang terhadap PDB Filipina adalah sekitar
menerima akan ditransfer antara PHP5.000 dan
34,1% ketika memasuki krisis tetapi fiskal buffers
PHP8.000 per bulan selama dua bulan; (ii) lebih
ini terkikis dengan adanya guncangan pandemi dari PHP56 miliar dana (0,3 persen PDB) disiapkan
(tradingeconomics.com, 2020). untuk perlindungan sosial tenaga kerja yang rentan,
Filipina meluncurkan empat pilar atau tujuan termasuk pekerja migran; (iii) lebih dari PHP54
utama strategi ekonomi-sosial untuk menghadapi miliar dana untuk tanggap darurat medis terkait
Covid-19 yaitu: Covid-19 (0,3 persen PDB 2019); dan (iv) PHP120

72 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


miliar (0,6 persen PDB) untuk jaminan kredit bisnis dapat mempengaruhi keuangan publik melalui dua
skala kecil dan mendukung sektor pertanian. Juga saluran: pengumpulan pendapatan yang lebih rendah
disiapkan bantuan finansial untuk Usaha Mikro, dari konsumsi yang lebih lemah dan pengeluaran
Kecil, Menengah (UMKM) dan keluarga yang rentan sosial yang lebih tinggi untuk mendukung rumah
melalu pinjaman microfinancing dan restrukturisasi tangga yang bergantung pada pengiriman uang serta
utang (beritasatu.com,2020). pekerja migran yang kembali.
Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) selama Jika Filipina dapat memulai kembali pertumbuhan
tahun 2020 telah memangkas suku bunga empat ekonominya dengan tetap menjaga stabilitas
kali dengan kumulatif 175 menjadi 2,25 persen makroekonomi dan adanya penguatan governance
dan mengurangi rasio cadangan likuiditas bank standards mengarah ke kategori median dari
komersial sebanyak 200 bps menjadi 12 persen, peringkat kredit peers serta memperluas basis
mulai 3 April 2020 (beritasatu.com,2020). BSP telah pendapatan yang menurunkan utang Pemerintah
diberikan otorisasi oleh special Monetary Board terhadap PDB maka hal ini dapat memberikan
(MB) pengurangan untuk menurunkan the reserve sensitivitas yang positif ke peringkat kredit Filipina,
requirement (RR) ratios dari lembaga keuangan yang sebaliknya jika terjadi pembalikan reformasi atau
disupervisi oleh BSP hingga maksimal 400 bps untuk penyimpangan dari kerangka kebijakan yang ada
2020 (bsp.gov.ph, 2020). yang mengarah ke ketidakstabilan makro atau hasil
Untuk mendukung program pemerintah fiskal atau ekonomi yang lebih lemah, memburuknya
menghadapi dampak Covid-19, BSP membeli indikator eksternal yang menurunkan ketahanan
sekuritas pemerintah senilai PHP300 miliar (1,5 pada economy shocks serta penurunan kualitas
persen PDB) dan mengucurkan PHP20 miliar sebagai aset bank yang menyebabkan tekanan pada
deviden bagi pemerintah. BSP juga mengumumkan sistem keuangan maka hal ini dapat memberikan
sejumlah relaksasi regulasi perbankan termasuk: sensitivitas negatif pada peringkat kredit Filipina.
(i) relaksasi sementara dalam persyaratan laporan
Thailand
kepatuhan, penalti atas syarat minimal cadangan,
dan batasan pinjaman tunggal; (ii) akses lebih Thailand adalah negara monarki konstitusional
mudah untuk fasilitas rediscounting BSP; (iii) yang merupakan satu-satunya negara Asia
relaksasi sementara untuk syarat provisioning (atas Tenggara yang tidak dijajah atau diambil alih oleh
persetujuan BSP), dan (iv) relaksasi regulasi kehati- bangsa Eropa.Perekonomian Thailand sebelum
hatian marking-to-market dalam sekuritas utang. 1960 didasarkan pada produksi beras dan makan
Rangkaian kebijakan ini dimaksudkan agar bank juga serta barang lain untuk konsumsi dalam negeri,
meringankan persyaratan untuk peminjam mereka sedangkan untuk ekspor adalah beras, karet, jati
(misalnya memberi grace period dalam cicilan utang) dan timah.Saat ini pertanian di Thailand beralih ke
(beritasatu.com, 2020). mesin dengan teknologi baru dan terjadi perubahan
ke pertanian berorientasi pasar.
Filipina dan India memasuki pandemi dengan
posisi eksternal yang kuat dan Current Account Deficit Selama periode 1963-1997, perekonomian
yang moderat dalam beberapa tahun terakhir. Namun Thailand termasuk yang tumbuh paling cepat
dengan adanya pandemi Filipina menjadi salah didunia. Thailand kemudian beralih ke manufaktur
satu yang terdampak yang berakibat penerimaan tekstil, barang konsumsi dan elektronik untuk
remittance yang lebih rendah, sebelumnya Filipina ekspor. Trading partner Thailand diantaranya Jepang,
mempunyai penerimaan remittance sekitar 8,4% Amerika Serikat, China, Singapura dan Malaysia.
dari PDB. Berbeda dengan India sebagai penerima Tahun 1980-1990 banyak industri ekspor muncul,
remittance terbesar secara global tetapi remittance- industri bergantung pada modal asing dan membuat
nya menyumbang sebagian kecil dari PDB yaitu 2,9%. Thailand rentan terhadap perubahan kondisi
Tanpa pengiriman uang, Filipina akan mengalami ekonomi global. Tahun 1997 terjadi penurunan nilai
defisit transaksi berjalan yang besar antara 7% -10% mata uang Thailand, baht, memicu krisis keuangan
dari PDB (fitchratings report, 2020). Arus pengiriman yang menyebar ke negara Asia lainnya. Krisis
uang telah membantu menjaga defisit neraca memperlihatkan ketergantungan yang berlebihan
berjalan dengan mengimbangi defisit perdagangan pada modal asing dan pembangunan yang tidak
yang besar.Arus pengiriman uang yang lebih rendah merata serta kelemahan di beberapa sektor

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 73


Sumber Gambar : unsplash.com
ekonomi. Perekonomian kemudian pulih tetapi krisis diketemukan satu kasus yang bisa berdampak
ekonomi dan tatanan politik yang lebih demokratis menjadi gelombang kedua dari Covid-19 (kompas.
yang muncul menyebabkan kebijakan ekonomi com, 2020).
menjadi objek perdebatan publik yang intens. Tahun Proyeksi pertumbuhan ekonomi Thailand PDB
2006 terjadi kudeta dan selama beberapa tahun yoy tahun 2020 mengalami kontraksi sekitar -12,2%
Thailand sempat mengalami kerusuhan politik. Aksi dengan nilai utang Pemerintah dibandingkan dengan
demonstran yang terjadi di pusat kota Bangkok PDB sekitar 41,8%, anggaran pendapatan dan belanja
mengakibatkan puluhan orang tewas dan terluka negara defisit sekitar -1,9% (tradingeconomics.com,
selain rusaknya infrastruktur (britannica.com, 2020). 2020).
Pada tahun 2020, Thailand menghadapi 3 Thailand telah mengeluarkan tiga tahap paket
bencana yang harus dihadapi yaitu pandemi stimulus. Tahap 1 dan tahap 2 untuk melawan
Covid-19, kekeringan dan kebakaran hutan. Thailand Covid-19. Tahap 1 dikeluarkan pada 4 Maret
mencatat kasus pertama yang diketahui diluar China 2020 dan bernilai 100 miliar baht (USD3,2 miliar),
pada awal Januari 2020. Dampak ekonomi akibat memberikan bantuan keuangan untuk usaha kecil
Covid-19 memukul pariwisata sebagai sektor utama dan menengah (UKM) serta keringanan pajak,
dan terpuruknya pertanian karena gangguan ekspor dan pemberian uang tunai. Tahap 2 dikeluarkan
(matamatapolitik.com, 2020). pada 24 Maret 2020, dan bernilai 117 miliar baht
Thailand merupakan salah satu negara di Asia (USD3,56 miliar). Fase kedua difokuskan pada
Tenggara yang memiliki kasus Covid-19 yang rendah. peningkatan insentif yang diberikan pada Fase 1 dan
Kasus Covid-19 di Thailand saat ini mencapai hanya perpanjangan pengajuan pengembalian pajak untuk
sekitar 3,506 kasus dengan total kasus sembuh bisnis dan karyawan. Paket ketiga senilai THB 1,9
sekitar 3,340 dan total meninggal sekitar 59 jiwa triliun atau sekitar 10 persen PDB menargetkan tiga
(worldometers.info, 2020). Disinyalir rendahnya bidang: bank umum, UKM; rumah tangga, pekerja
kasus di Thailand disebabkan karena faktor budaya sementara, pekerja kontrak, dan wiraswasta; dan
di mana orang Thailand tidak memiliki kontak sektor jasa keuangan (aseanbriefing.com, 2020).
tubuh ketika saling menyapa, orang Thailand biasa Paket bantuan untuk sektor bisnis menyediakan
menyapa dengan tangan saling ditutup di dada. dana 500 miliar baht (USD15 miliar) bagi bank
Lockdown yang dilakukan Thailand pada bulan Maret komersial untuk memberikan pinjaman kepada
yang mematikan bisnis, sekolah dan pariwisata UKM. UKM berkontribusi sekitar 40 persen dari PDB
termasuk penerbangan. Setelah lockdown Thailand dan mempekerjakan 80 persen dari total angkatan
kemudian bebas selama sekitar 100 hari dari kasus kerja. Pinjaman lunak untuk UKM ini (dengan batas
baru Covid-19. Namun pada bulan September 2020 kredit yang ada di bawah 500 juta baht (USD15

74 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


juta) akan diberikan dengan tingkat bunga tahunan kredit Fitch memperkirakan ekonomi akan
sebesar dua persen. Namun, untuk enam bulan berkontraksi sebesar 7,8% pada tahun 2020, sebelum
pertama, suku bunga tetap nol persen yang akan kembali pulih 4,7% pada tahun 2021. Lingkungan
diserap pemerintah. Juga akan ada masa tenggang politik Thailand yang tidak stabil seperti demonstrasi
enam bulan untuk moratorium hutang bagi UKM dan perombakan kabinet menambah ketidakpastian
dengan batas kredit tidak melebihi 100 juta baht hal ini bisa berdampak pada penurunan rating
(USD3 juta). Agar memenuhi syarat, pinjaman UKM dari Thailand. Namun Thailand diuntungkan oleh
ini tidak boleh termasuk dalam kredit macet oleh posisi eksternal yang kuat yang menjadi penyangga
perusahaan penerima per 31 Desember 2019. guncangan ekonomi dan keuangannya. Baht
Langkah-langkah ini dirancang untuk mengatasi terapresiasi terhadap dolar AS sekitar 4,8% sejak
masalah likuiditas langsung UKM, sehingga mereka 1Q20, didukung oleh stabilisasi arus masuk modal.
tetap dapat membayar gaji karyawan (Kementerian Current Account Surplus saat ini menyusut secara
Keuangan Thailand, 2020). signifikan, tetapi Fitch memperkirakan cadangan
Pemerintah Thailand juga telah mengalokasikan 1 akan mencakup rata-rata 10,4 bulan pembayaran
triliun baht (USD30 miliar) untuk bantuan keuangan eksternal saat ini untuk 2020-2021, yang mana
bagi petani dan individu lain yang terkena dampak akan memberikan penyangga yang substansial jika
Covid-19. Selain itu, dana juga akan digunakan terjadi volatilitas yang lebih besar.
untuk program infrastruktur masyarakat dan skema Jika Thailand dapat memulai kembali
penciptaan lapangan kerja. Dari total ini, 600 miliar pertumbuhannya dan menurunkan ketegangan
baht (USD18 miliar) dialokasikan untuk menggalang sosial politik, maka hal ini dapat memberikan
bantuan keuangan bagi pekerja sementara, pekerja sensitivitas yang positif ke peringkat kredit Thailand,
kontrak, dan wiraswasta. Ini termasuk menyediakan sebaliknya jika gangguan politik memburuk dan ada
5.000 baht (USD154) dalam bentuk bantuan peningkatan singnifikan dan berkelanjutan atas
bulanan selama enam bulan (sebelumnya hanya tiga rasio utang pemerintah Thailand misalnya karena
bulan). Pemerintah mengatakan ini akan membantu kemerosotan fiskal atau munculnya kewajiban
sekitar sembilan juta pekerja yang terkena kontinjensi neraca negara maka hal ini dapat
pandemi. Menurut pemerintah, 20 juta orang
memberikan sensitivitas negatif pada peringkat
telah mengajukan program bantuan tunai, tetapi
kredit Thailand.
pemerintah telah memperingatkan bahwa tidak
semua berhak menerima pembayaran bulanan ini. Indonesia
Sisa 400 miliar baht (USD12 miliar) akan digunakan Kasus Covid-19 pertama di Indonesia yang
untuk merehabilitasi ekonomi melalui proyek-proyek diumumkan oleh Presiden Jokowi pada tanggal 2
yang menciptakan lapangan kerja, membangun Maret 2020. Dua Warga Negara Indonesia (WNI)
infrastruktur lokal, dan memperkuat masyarakat yang berdomisili di Depok diketahui positif Covid-19.
lokal (Kementerian Keuangan Thailand, 2020). Ini merupakan kasus pertama yang ditemukan di
Pemerintah Thailand juga mengalokasikan 400 Indonesia. Kedua pengidap Covid-19 itu memiliki
miliar baht (USD12 miliar) untuk membentuk Dana riwayat berinteraksi dengan warga negara Jepang
Stabilisasi Likuiditas Obligasi Korporasi (BSF), skema yang diketahui lebih dulu menderita penyakit
pinjaman khusus yang memungkinkan Bank of tersebut.
Thailand untuk membeli obligasi korporasi melalui Dalam jangka waktu enam bulan sejak kasus
BSF untuk memastikan likuiditas yang cukup di
Covid-19 pertama di Indonesia diketemukan, kasus
pasar (Kementerian Keuangan Thailand, 2020).
di Indonesia kemudian berkembang cepat dan saat
Dari sisi moneter, Bank of Thailand memangkas ini telah mencapai sekitar 250ribu kasus dengan total
suku bunga acuan dipangkas 75 bps dari 1,25 kasus sembuh sekitar 177 ribu dan total meninggal
menjadi 0,5 persen sepanjang 2020. Para pembuat sekitar 10ribu (worldometers.info, 2020). Belum ada
kebijakan Thailand memproyeksikan inflasi akan tanda-tanda kasus di Indonesia akan melandai. Hal
tetap negatif pada tahun 2020, untuk kemudian naik ini kemudian memicu pemberlakukan kembali PSBB
menuju target pada tahun 2021 (Bank of Thailand, ketat Jilid II oleh Gubernur DKI Jakarta. Meski kasus
2020). aktif Covid-19 di Jakarta di klaim oleh Pemerintah
Akibat dampak Covid-19 lembaga pemeringkat DKI Jakarta melambat setelah pemberlakukan

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 75


PSBB ketat tersebut namun pelandaian kasus aktif dan telah terealisasi sebesar Rp22,23 triliun, antara
bukanlah suatu tujuan akhir. Semua pihak harus lain diperuntukkan untuk: PPh 21 DTP, Pembebasan
bekerja bersama memutus rantai penularan virus PPh 22 impor, Pengurangan angsuran PPh 25,
Covid-19 (Satgas Covid19 DKI Jakarta, 2020). Pengembalian pendahuluan PPN, dan Penurunan
Seperti yang telah disebutkan dalam buku APBN tarif PPh Badan. Dukungan bagi UMKM pun turut
KiTa bulan September 2020 yang dirilis menjadi prioritas Pemerintah melalui pengalokasian
oleh Kementerian Keuangan. Pemerintah Indonesia dana sebesar Rp123,47 triliun, dan telah terealisasi
mengeluarkan Program Pemulihan Ekonomi sebesar Rp58,74 triliun atau 37,2 persen untuk
Nasional untuk mengurangi dampak Covid-19 penempatan dana Pemerintah, pembiayaan investasi
terhadap perekonomian. Program PEN bertujuan LPDB, pemberian insentif PPh Final UMKM DTP, dan
untuk menggerakkan perekonomian, melindungi, pemberian subsidi bunga untuk UMKM.
mempertahankan dan meningkatkan kemampuan Dari sisi moneter, dalam hal penanganan
ekonomi pelaku usaha, baik di sektor riil maupun Covid-19 Bank Indonesia tercatat telah empat kali
sektor keuangan, termasuk kelompok usaha mikro, menurunkan suku bunga acuan sejak awal tahun
kecil dan menengah (UMKM). Pemerintah telah dengan penurunan sebesar 100bps dari 5% pada
menganggarkan sebesar Rp695,20 triliun untuk awal bulan Februari menjadi level terendah di bulan
biaya penanganan Covid-19 yang terbagi ke dalam Juli 2020 sebesar 4%. Pada bulan September 2020
beberapa sektor, yaitu: kesehatan Rp87,55 triliun, BI kembali menahan suku bunga acuannya di level
perlindungan sosial Rp203,90 triliun, insentif 4% dengan alasan mempertimbangkan perlunya
usaha Rp120,61 triliun, umkm Rp123,46 triliun, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah
pembiayaan korporasi Rp53,57triliun, dan sektoral rendahnya inflasi (Bank Indonesia, 2020).
K/L dan Pemda Rp106,11 triliun. Meski menahan suku bunga acuan, tetapi bank
Dalam pelaksanaannya, sampai dengan 16 sentral tetap menempuh beberapa langkah kebijakan.
September 2020, realisasi program penanganan Pertama, melanjutkan kebijakan stabilisasi nilai
Covid-19 dan Program Pemulihan Ekonomi tukar rupiah agar sejalan dengan fundamental dan
Nasional (PEN) menunjukkan tren positif, yang telah mekanisme pasar.Kedua, memperkuat strategi
mencapai Rp254,4 triliun atau 36,6 persen dari operasi moneter guna meningkatkan transmisi
pagu. Realisasi untuk public goods yang berguna stance kebijakan moneter yang ditempuh. Ketiga,
untuk kepentingan masyarakat secara luas terdiri memperpanjang periode ketentuan insentif
dari realisasi untuk kesehatan, perlindungan sosial, pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah
serta kegiatan sektoral K/L dan Pemda. Di sektor sebesar 50bps bagi bank yang menyalurkan
kesehatan, Program PEN telah merealisasikan kredit UMKM dan ekspor impor serta kredit non
sejumlah Rp18,45 triliun untuk insentif kesehatan UMKM sektor-sektor prioritas yang ditetapkan
dan santunan kematian bagi tenaga kesehatan, dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional, dari
penyaluran untuk gugus tugas penanganan Covid-19 31 Desember 2020 menjadi sampai dengan 30
dan insentif BM dan PPN Kesehatan. Selanjutnya, Juni 2021.Keempat, mendorong pengembangan
program PEN untuk perlindungan sosial telah instrumen pasar uang untuk mendukung
terealisasi untuk Program Keluarga Harapan (PKH), pembiayaan korporasi dan UMKM sejalan dengan
bantuan tunai dan sembako, kartu sembako dan pra program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Kelima,
kerja, diskon listrik, dan BLT dana desa dengan total melanjutkan perluasan akseptasi QR Code Indonesia
realisasi sebesar Rp134,45 triliun. Di sektoral K/L Standard (QRIS) dalam rangka mendukung program
dan Pemda, Program PEN telah terealisasi sebesar pemulihan ekonomi dan pengembangan UMKM
Rp20,53 triliun untuk kegiatan padat karya K/L, melalui perpanjangan kebijakan Merchant Discount
DID pemulihan ekonomi, DAK Fisik, dan cadangan Rate (MDR) sebesar 0% untuk Usaha Mikro (UMI)
perluasan bantuan produktif. dari 30 September 2020 menjadi sampai dengan 31
Pemerintah juga telah merealisasikan Desember 2020 (Bank Indonesia, 2020).
pembiayaan untuk kelompok non-public goods yang Selain itu BI juga turut berkontribusi dalam
dikategorikan menjadi pemberian insentif usaha dan pembiayaan pemulihan ekonomi dengan berbagi
dukungan UMKM. Pemerintah menganggarkan dana beban (burden sharing) dengan pembelian SBN
Rp120,61 triliun untuk pemberian insentif usaha, sesuai dengan keputusan bersama Menteri

76 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


Keuangan SKB 1 dan SKB 2 untuk mendorong lockdown secara ketat namun Indonesia memilih
pertumbuhan ekonomi. melakukan PSBB. Hal lain yang mendukung situasi
Fitch, dalam penilaiannya atas Indonesia Indonesia adalah adanya ruang fiskal ketika
menyatakan bahwa stabilnya rating Indonesia memasuki situasi pandemi di mana defisit APBN
didorong oleh prospek pertumbuhan jangka Indonesia sebesar 3% dan utang terhadap PDB
menengah yang baik dan rasio utang terhadap Indonesia sebesar 30% pada akhir tahun 2019 dinilai
Produk Domestik Bruto (PDB) yang rendah oleh lembaga pemeringkat kredit cukup rendah
dibandingkan negara peers dengan kategori BBB. dibanding median utang terhadap PDB negara peers
Di sisi lain, Fitch beranggapan bahwa Pemerintah dengan peringkat BBB (tradingeconomics.com,
Indonesia perlu mengurangi ketergantungan 2020).
terhadap pihak eksternal, meningkatkan pendapatan Banyak negara Asia memasuki tahun 2020
negara, mempercepat reformasi struktural, dan
dengan ruang fiskal, seperti Indonesia (BBB/Stabil),
meningkatkan PDB per kapita.
Korea (AA-/Stabil) dan Selandia Baru (AA/Positif).
Fitch dalam press release-nya mengapresiasi Namun yang perlu diwaspadai adalah kegagalan
Pemerintah Indonesia karena telah menanggapi untuk menurunkan rasio utang publik terhadap PDB
krisis dengan cepat dengan berbagai langkah seiring dengan meredanya krisis kesehatan yang
bantuan untuk mendukung rumah tangga dan
dapat menambah tekanan pada peringkat kredit
perusahaan, termasuk Usaha Kecil dan Menengah
Indonesia (fitchratings report, 2020).
(UKM). Fitch juga beranggapan Pemerintah telah
Kedepan Indonesia harus dapat mengantisipasi
mengambil beberapa tindakan sementara yang
luar biasa, yang mencakup penangguhan tiga tahun perlambatan ekonomi global disamping penurunan
dari plafon defisit 3% dari PDB dan pembiayaan tajam pada konsumsi rumah tangga yang tampaknya
bank sentral langsung pada defisit. Kebijakan ini telah terjadi. Indonesia harus mampu memperkuat
didukung kebijakan fiskal yang berhati-hati dalam ketahanan eksternal, mendorong sumber
beberapa tahun terakhir sehingga menyebabkan pertumbuhan ekonomi baru dan mengembangkan
Indonesia mempunyai ruang bagi langkah-langkah ekonomi keuangan digital.Kemampuan Indonesia
penyelesaian pandemi. untuk mengembalikan fiskal dan utang dari

Perbandingan Antar Grafik 1.


Negara dan Tantangan
Kedepan
Jika kita bandingkan dari
keempat negara yang sudah
disebutkan dari sisi perbandingan
kasus Covid-19 maka akan terlihat
bahwa Indonesia menempati posisi
ke-3 dengan jumlah kasus cukup
tinggi jauh meninggalkan negara
Thailand yang hanya 3.506 kasus Sumber: www.worldometers.info/coronavirus

saja (worldmeters.info, 2020). Grafik 2.


Sementara pertumbuhan
ekonomi Indonesia per kuartal dua
2020 terlihat bahwa Indonesia
menempati posisi kontraksi
terendah sebesar -5,32%. Posisi
kontraksi pertumbuhan ekonomi
yang tidak sebesar negara
peers lainnya tersebut disinyalir
diantaranya karena pilihan
Indonesia untuk tidak menerapkan Sumber: tradingeconomics.com

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 77


Sumber Gambar : klikdokter.com

pelemahan dan merespon tantangan jangka panjang


karena virus Covid-19 akan menentukan kualitas
kredit dan sustainabilitas perekonomian Indonesia
kedepannya.
Selain masalah ekonomi, Indonesia juga harus
mampu melandaikan kurva Covid-19 yang setiap
hari mengalami kenaikan. Sejumlah gagasan untuk
memperlambat penyebaran terus berkembang.
Salah satu caranya, dengan melakukan PSBB ketat Referensi :
seperti yang dilakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta.
Koordinasi, kerjasama yang erat dan keselarasan
kebijakan baik antara Pemerintah Pusat dengan • APBN KiTa bulan September 2020. (https://
www.kemenkeu.go.id/media/16163/apbn-kita-
Pemerintah Daerah maupun antara Pemerintah september-2020.pdf)
Daerah sendiri perlu ditingkatkan. • Fitch Ratings Press Release Rating Action Commentary
Report , 10 Agustus 2020 (https://www.fitchratings.
Terakhir partisipasi aktif dari masyarakat menjadi com).
• Fitch Ratings Report 8 September 2020 (https://
penting. Perlu adanya kedisiplinan, kemandirian dan w w w. f i t c h r a t i n g s . c o m / r e s e a r c h / s ov e r e i g n s /
gotong-royong sesama masyarakat dalam mengatasi apac-remittances-to-decline-amid-coronavirus-
shock-08-09-2020)
pandemi.Kedisiplinan dalam menjalankan protokol • Press Release Kementerian Keuangan (https://www.
kesehatan yang telah sering disosialisasikan kemenkeu.go.id/publikasi/siaran-pers/siaran-pers-
fitch-mempertahankan-peringkat-kredit-indonesia-pada-
Pemerintah sangat perlu ditaati masyarakat untuk posisi-bbb-dengan-outlook-stable/)
mengatasi penyebaran Covid-19. Disamping itu • Press Release Bank of Thailand (https://www.bot.
or.th/English/PressandSpeeches/Press/2020/Pages/
kebersamaan dan gotong royong bangsa Indonesia n6663.aspx)
untuk menghadapi krisis kesehatan dan krisis
ekonomi juga perlu dipupuk. Inilah momentum
meningkatkan solidaritas, saling menguatkan,
dan toleransi dengan mewujudkan kegiatan untuk
saling berbagi, membantu dan meringankan beban
sesama. []

78 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 2 / TAHUN 2020


Eksposure

Perjanjian Jaminan,
Perjanjian Pinjaman, dan
Perjanjian Pelaksanaan
Penjaminan atas
proyek Pengembangan
Jaringan Distribusi
PT PLN (Persero) di
wilayah Sulawesi
dan Nusa Tenggara
serta Kalimantan dan
Maluku-Papua

16 Desember 2020

Pemberian Persetujuan
Prinsip Viability Gap Fund
Proyek KPBU TPPAS
Legok Nangka

27 Juli 2020

BISIK FISKAL: Risiko


Pasca Black Swan
Pandemi COVID-19

2 November 2020

EDISI 2 / TAHUN 2020 | INFO RISIKO FISKAL • 79


 
 


  

 


  
   

Anda mungkin juga menyukai