WAWANCARA
EDITORIAL
39
Wawancara dengan Arief Wibisono (Sekretaris
Komite Stabilitas Sistem Keuangan / KSSK & Staf
OPINI
UTAMA
18 58
Menjaga Risiko Reputasi Pengelolaan Utang Dukungan Pembiayaan Transisi Energi di Indonesia
Pemerintah di Tengah Disrupsi Informasi Oleh: Adelia Pratiwi
Oleh : I Gede Yuddi Hendranata dan Aulia Wahyu Maulidya
EKSPOSURE
APA KATA MILENIAL
62
26
Akselerasi Indonesia Emas 2045 Pasca-Covid-19:
Dengan atau Tanpa Utang?
Oleh: Hendri Sopian
TIM REDAKSI
Penanggung Jawab : Heri Setiawan, Brahmantio Isdijoso, Riko Amir | Redaktur : Syahrir Ika, Albertus Kurniadi Hendartono, Tony
Prianto, Fajar Hasri Ramadhana, Herry Indratno, Farid Arif Wibowo, Suharianto. | Penyunting : Novijan Janis, Riza Azmi, Hani
Widyastuti, Hadi Setiawan, Mohamad Nasir, Eko Nur Surachman, Muhammad Aulia, Hendro Ratnanto Joni | Sekretariat : Indria
Wardhani, Andi Abdurrochim, Annisa Fitriyanti, Eko Joko Susanto, Muhammad Sharaqi Zaman.
PENERBIT
Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara – Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Gedung Frans Seda Lantai 3, Jl. Dr. Wahidin No. 1, Jakarta Pusat 10710,
Telp. 021-3505052 ext. 2112, Fax. 021-3846786, Email: buletin.irf@kemenkeu.go.id
Percetakan : PT Dasa Prima Cabang CANO | Layout dan Desain Grafis : karyanirwasita.com
Redaksi menerima kontribusi tulisan dan artikel yang sesuai dengan misi penerbitan. Tulisan dan artikel ditulis dalam huruf arial 11,
spasi 1,5, maksimal 10 halaman A4. Redaksi berhak mengubah isi tulisan tanpa mengubah maksud dan substansi. Pandangan,
gagasan, atau ide yang termuat dalam buku ini bukanlah representasi dari pikiran atau kebijakan yang keluar dari Dit. PRKN, DJPPR,
Kementerian Keuangan, melainkan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
U TA M A
Surplus/defisit APBN
M
isal dalam kondisi output gap positif yang mengindikasikan
nilai output aktual yang lebih tinggi dari output optimumnya,
pada hakikatnya atau dengan kata lain permintaan berlebih sehingga harga
adalah sebuah cenderung naik yang berakibat laju inflasi relatif tinggi. Untuk
merespon hal tersebut, pemerintah melakukan kebijakan kontraktif.
gambaran terhadap
Kebijakan tersebut diantaranya mengurangi belanja dan atau
pilihan kebijakan menaikan tarif pajak untuk mendinginkan mesin perekonomian
fiskal yang ditempuh yang terlanjur panas. Artinya kebijakan tersebut dapat berdampak
pada surplus anggaran atau penurunan nilai defisit anggaran.
oleh Pemerintah
Sebaliknya, apabila output gap negatif yang digambarkan dengan
dalam merespon nilai output aktual yang lebih rendah dari potensialnya, sehingga
siklus perekonomian. pertumbuhan ekonomi tidak optimum. Pemerintah merespon
Sementara itu, reformasi fiskal yang didengungkan tantrum), realisasi defisit selalu di atas target APBN.
terutama sejak 2021 telah memberikan efek luar Artinya tidak mudah menjaga realisasi defisit dengan
biasa dengan mampu menekan defisit dimana target yang sangat dekat dengan batas maksimal
realisasi dan pagu memiliki rata-rata deviasi 0,26 defisit apabila terjadi gejolak ekonomi di tahun
persen terhadap PDB (lebih rendah dari target 2023. Oleh karena itu, Pemerintah perlu meramu
yang ditetapkan). Upaya ini dipengaruhi pemulihan exercise yang jitu sehingga target pembangunan
ekonomi domestik, harga komoditas, serta reformasi tercapai dengan tetap menjaga defisit APBN di
perpajakan. Sementara itu, reformasi belanja negara bawah 3 persen terhadap PDB dengan memberikan
baik pada belanja pemerintah pusat dan transfer ke ruang fiskal yang memadai. []
daerah dilakukan secara simultan.
Untuk menjaga defisit anggaran dalam ritme
siklus perekonomian yang dinamis pada tahun
2023, maka diperlukan konsistensi kebijakan
penerimaan sekaligus reformasi fiskal yang
berkelanjutan. Penyusunan proyeksi perpajakan
yang realistis dengan telah memperhitungkan
perkiraan penurunan harga komoditas serta dampak
pelemahan ekonomi global menjadi langkah awal
yang baik. Meskipun sangat dini, penerimaan Daftar Pustaka :
perpajakan di bulan Januari 2023 yang mampu
tumbuh double digit menjadi indikasi yang baik.
Namun perlu dicermati juga dengan pertumbuhan • Kementerian Keuangan. Laporan Keuangan
negatif yang ditunjukkan komponen perpajakan yang Pemerintah Pusat, beberapa tahun.
• Direktorat Jenderal Anggaran. Paparan Loker BPPK:
berasal dari harga komoditas seperti PPh Migas dan Strategi Konsolidasi Fiskal Dalam Rangka Pencapaian
Bea Keluar. Di sisi lain, kondisi perekonomian global Defisit Dibawah 3% APBN 2023. Jakarta: 2 Desember
2022.
dengan ketidakpastian tinggi yang ditunjukkan
• https://www.imf.org/en/Publications/WEO
oleh perkiraan lembaga dunia terutama World • h t t p s : / / w w w. wo r l d b a n k . o r g / e n / p u b l i c a t i o n /
Bank (1,7% berdasarkan Global Economic Prospect global-economic-prospects
Januari 2023) maupun IMF (2,9%-World Economic • https://data.worldbank.org/indicator/GC.NLD.TOTL.
GD.ZS
Outlook Januari 2023), maupun internal seperti • https://data.worldbank.org/indicator/GC.DOD.TOTL.
Bank Indonesia (2,3% berdasarkan konferensi Pers GD.ZS
Gubernur BI, 19 Januari 2023) perlu diwaspadai
dengan cermat. Berdasarkan pengalaman
menghadapi krisis global sebelum pandemi yakni
tahun 2009 (subprime mortgage) dan 2013 (taper
U TA M A
Tabel 2. Penerimaan Dana Otonomi Khusus Papua Tahun 2002 s.d. 2019
No. Tahun Dana Otonomi Khusus (Rp) Dana Infrastruktur (Rp) Total Otonomi Khusus (Rp)
1 2002 1.382.300.000.000,00 - 1382300000000.00
2 2003 1.539.560.000.000,00 - 1539560000000.00
3 2004 1.642.617.943.000,00 - 1642617943000.00
4 2005 1.775.312.000.000,00 - 1775312000000.00
5 2006 2.913.284.000.000,00 536.374.689.000,00 3449658689000.00
6 2007 3.295.748.000.000,00 750.000.000.000,00 4045748000000.00
7 2008 3.590.142.897.000,00 330.000.000.000,00 3920142897000.00
8 2009 2.609.796.098.000,00 1.470.000.000.000,00 4079796098000.00
9 2010 2.694.864.788.000,00 800.000.000.000,00 3494864788000.00
10 2011 3.157.459.547.550,00 800.000.000.000,00 3957459547550.00
11 2012 3833402135.000,00 571.428.571.000,00 4404830706000.00
12 2013 4.355.950.048.000,00 571.428.572.000,00 4927378620000.00
13 2014 4.777.070.975.000,00 2000000000000.00 6777070975000.00
14 2015 4.940.429.880.000,00 2250000000000.00 7190429880000.00
15 2016 5.395.051.859.400,00 1200000000000.00 6595051859400.00
16 2017 5.615.816.931.000,00 2625000000000.00 8240816931000.00
17 2018 5.580.152.407.000,00 2400000000000.00 7980152407000.00
18 2019 5.808.230.158.000,00 2824446537000.00 8632676695000.00
Sumber : Bappeda Provinsi Papua dan Bappeda Provinsi Papua Barat.
besaran Dana Otonomi Khusus setiap tahunnya Otonomi Khusus Papua oleh masyarakat di Provinsi
mengalami kenaikan. Hal ini bertujuan agar semakin Papua dan provinsi-provinsi hasil pemekarannya.
banyak Dana Otonomi Khusus yang dimanfaatkan Dapat kita lihat dari Tabel 5, menurut Bappeda
oleh masyarakat Papua untuk meningkatkan Provinsi Papua dan Bappeda Provinsi Papua Barat,
kesejahteraan masyarakat Papua. Adapun sebaran pemanfaatan Dana Otonomi Khusus Papua juga
Dana Otonomi Khusus Papua per level pemerintahan dijabarkan untuk membiayai program strategis
beserta porsi peruntukannya dapat dilihat pada Tabel 3. daerah, yaitu Program Strategis Pembangunan
Adapun sebaran dana otonomi khusus Papua Ekonomi Dan Kelembagaan Kampung (PROSPEK).
dapat dilihat pos-pos pengeluarannya pada Tabel 3. Dana PROSPEK yaitu dana yang bersumber dari dana
Dapat kita lihat dari Tabel 3 di atas, dapat kita lihat Otonomi Khusus yang dipisahkan sebelum dibagi
bahwa besaran porsi Dana Otonomi Khusus level antara Provinsi dan Kabupaten/Kota. Selain itu,
kabupaten/kota mengalami peningkatan dari tahun terdapat pula Dana Bantuan Langsung Masyarakat
ke tahun. Selain itu, menurut Bappeda Provinsi Papua Program Strategis Pembangunan Ekonomi Dan
dan Bappeda Provinsi Papua Barat, terdapat juga Kelembagaan Kampung (BLM-PROSPEK), yaitu
klasifikasi Program Bersama yang peruntukannya dana PROSPEK yang dikirim sebagai modal kerja
untuk pemilahan kepala daerah, untuk aktivitas bagi masyarakat di kampung dan kelurahan untuk
Majelis Rakyat Papua (MRP), serta program-program dikelola dan dipergunakan sesuai RPJMK (Rencana
pendidikan dan kesehatan). Pembangunan Jangka Menengah Kampung), RKPK
Dapat kita lihat dari Tabel 4, sejalan dengan (Rencana Kerja Pembangunan Kampung), dan APBK
ulasan sebelumnya, besaran porsi Dana Otonomi (Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung).
Khusus level kabupaten/kota mengalami Dari perspektif pemerintah nasional, arah
peningkatan dari tahun ke tahun. Di dalam Tabel 4 kebijakan pemerintah Indonesia dalam menyalurkan
di atas, dijabarkan pula program pendidikan gratis dana otonomi khusus mencakup peningkatan
dan program kesehatan gratis pada tahun 2009 dan kualitas perencanaan dan ketepatan penggunaan
tahun 2010 sebagai pos-pos pemanfaatan Dana anggaran, mendorong peningkatan efisiensi
1. Program Strategis Daerah 915.595 1.078.956 1.533.578 1.754.343 1.718.679 3.903.514 3.915.153
Total Dana Otonomi Khusus 4.777.068 4.940.430 5.395.052 5.615.817 5.580.152 5.850.270 5.861.909
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Nasional 66.53 67.09 67.7 68.31 68.9 69.55 70.18 70.81 71.39 71.92 71.94 72.29 72.91
Papua Barat 59.6 59.9 60.3 60.91 61.28 61.73 62.21 62.99 63.74 64.7 65.09 65.26 65.89
Papua 54.45 55.01 55.55 56.25 56.75 57.25 58.05 59.09 60.06 60.84 60.44 60.62 61.39
nasional. Dengan kata lain, tingkat kesejahteraan Khusus Papua. Misalnya, bentuk regulasi daerah
masyarakat Papua masih berada di bawah rata-rata seperti peraturan daerah khusus atau peraturan
nasional. Pada tahun 2022, skor IPM Papua (61,39) gubernur tentang pedoman teknis pelaksanaan,
dan Papua Barat (65,89) masih terpaut cukup penerimaan dan pembagian Dana Otonomi Khusus
jauh dari skor IPM nasional (72,91). Secara umum, Papua. Sebagai contoh, untuk periode sebelumnya,
terjadi peningkatan skor IPM di provinsi Papua dan terdapat Peraturan Daerah Khusus Provinsi Papua
Papua Barat yang sejalan dengan penyaluran Dana Nomor 4 tahun 2019 tentang Pembagian Penerimaan
Otonomi Khusus Papua di kedua provinsi tersebut. dan Pengelolaan Keuangan Dana Otonomi Khusus.
Jika kita membandingkan antara IPM kedua provinsi Bagi Provinsi Papua Barat, regulasi turunan yang ada
(Papua dan Papua Barat) tahun 2010 dengan IPM ialah Peraturan Gubernur Papua Barat Nomor 15
kedua provinsi tersebut dengan tahun 2022, terlihat Tahun 2021 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan,
adanya peningkatan skor IPM untuk provinsi Papua Penerimaan, dan Pembagian Dana Otonomi Khusus
(dari 54,45 di tahun 2020 menjadi 61,39 di tahun Provinsi Papua Barat.
2022) dan provinsi Papua Barat (dari 59,6 di tahun Kajian KOMPAK (2021) juga mendokumentasikan
2010 menjadi 65,89). terjadinya sejumlah masalah dalam perencanaan,
penganggaran, pengadaan, dan sistem pengendalian
E. Identifikasi Market Failure dalam
internal yang secara kumulatif berdampak pada
Dana Otonomi Khusus Papua
inefisiensi penggunaan sumber fiskal yang berasal
Pada tataran ideal, keberadaan otoritas yang
dari TKDD (Transfer Ke Daerah dan Dana Desa)
besar, dengan berlakunya Undang-Undang Otonomi
dan Dana Otonomi Khusus. Tryatmoko (2012)
Khusus Papua, diharapkan dapat menjadi solusi
mencatat carut-marutnya (atau belum optimalnya)
bagi masyarakat yang selama ini terpinggirkan oleh
pengelolaan Dana Otonomi Khusus yang disebabkan
pembangunan. Namun, pada tataran kenyataannya,
oleh tidak berjalan dengan baiknya implementasi
berbagai permasalahan pembangunan mengemuka
Undang-Undang Otonomi Khusus Papua, yang
seolah-olah merupakan masalah yang belum
seharusnya bersifat khusus, dan bahkan seringkali
terselesaikan melalui implementasi Undang-Undang
dikalahkan oleh Undang-Undang Pemerintahan
Otonomi Khusus. Menurut sebagian kalangan,
Daerah yang bersifat umum. Oleh karena itu,
pelaksanaan kebijakan ini tidak menimbulkan
kiranya pemerintah perlu menyiapkan petunjuk
perubahan yang berarti dalam pelaksanaan tugas
teknis terkait pengawasan, supervise, asistensi, dan
pemerintahan di bidang pengabdian, pembangunan
monitoring serta evaluasi atas pelaksanaan program
dan pemenuhan masyarakat.
dan kegiatan yang didanai Dana Otonomi Khusus
Peraturan turunan Undang-Undang Nomor 2 serta melakukan peningkatan kapasitas aparat
Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Undang- pemerintah daerah terkait.
Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi
Pemerintah di tingkat provinsi (Provinsi Papua dan
Khusus Papua yang disahkan dan diundangkan
provinsi-provinsi lain hasil pemekarannya) memiliki
pada tanggal 19 Juli 2021 yang seharusnya dibuat
dualisme peran dalam pengelolaan Dana Otonomi
ternyata belum terealisasi. Di tingkat daerah,
Khusus, yaitu sebagai pelaksana program dan
ternyata Pemerintah Provinsi Papua dan Provinsi
kegiatan yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus
Papua Barat, Dewan Perwakilan Rakyat Papua dan
dalam lingkup kewenangan tingkat provinsi dan
Dewan Perwakilan Rakyat Papua Barat, serta Majelis
sebagai pengelola transfer Dana Otonomi Khusus
Rakyat Papua dan Majelis Rakyat Papua Barat belum
ke pemerintah kabupaten/kota (KOMPAK, 2021).
menyelesaikan beberapa peraturan daerah sebagai
Adanya dualisme kegiatan ini akan menyulitkan
bagian dari implementasi Undang-Undang Otonomi
M I T I G A S I R I S I KO
Sumber : DJPPR
baik lagi. []
Sumber : Bappenas
P
Menyusul rebound yang kuat ertumbuhan global melambat secara
nyata dari 5,5 persen pada tahun 2021
pada tahun 2021, ekonomi menjadi 4,1 persen pada tahun 2022
global memasuki perlambatan dan diperkirakan 3,2 persen pada tahun 2023.
di tengah ancaman peningkatan Perlambatan dipengaruhi oleh perbedaan dalam
tingkat pertumbuhan antara negara maju/
inflasi, utang, dan ketimpangan ekonomi global utara dengan negara berkembang/
pendapatan yang berpotensi ekonomi global selatan. Pertumbuhan di negara-
dapat memperlambat negara maju menurun dari 5 persen pada tahun
2021 menjadi 3,8 persen pada tahun 2022 dan
pemulihan ekonomi di negara diproyeksikan sebesar 2,3 persen pada tahun
berkembang. 2023.1 Sedangkan di negara-negara ekonomi
GDP
2022 2023
Negara/Kawasan
Desember Desember
September September
ADOS ADOS
Negara Berkembang di Asia 4,3 4,2 4,9 4,6
Indonesia 5,4 5,4 5,0 4,8
Malaysia 6,0 7,3 4,7 4,3
Singapura 3,7 3,3 3,0 2,3
Thailand 2,9 3,2 4,2 4,0
Vietnam 6,5 7,5 6,7 6,3
Sumber: ADB (2022)
kebijakan moneter diperkirakan akan menghambat pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan
aktivitas tahun 2023 khususnya dibidang investasi. pengetatan kondisi keuangan di tengah tingkat
Di Indonesia, PDB diproyeksikan akan tumbuh utang yang tinggi akan meningkatkan risiko tekanan
rata-rata sebesar 4,9 persen pada tahun 2023-2024 fiskal, peningkatan gagal bayar terhadap utang
sedikit lebih lambat dibandingkan tahun 2022. negara, dan pelemahan investasi di Kawasan Asia-
Kepercayaan dibidang bisnis diperkirakan tetap Pasifik sehingga dapat menyebabkan resesi global
solid dilatarbelakangi oleh fundamental ekonomi sebagaimana proyeksi pada Grafik 2.
makro yang sehat dan momentum implementasi Inflasi dapat didorong oleh gangguan pasokan
reformasi struktural termasuk di bidang kebijakan termasuk komoditas utama. Mengingat pertumbuhan
dan administrasi perpajakan. Perang yang global yang sudah lemah karena adanya kombinasi
berkepanjangan di Ukraina dan meningkatnya dari pengetatan kebijakan moneter dan tekanan
ketidakpastian geopolitik dapat mengurangi keuangan sehingga perlambatan pertumbuhan
kepercayaan bisnis dan konsumen secara global ekonomi atau bahkan dapat menyebabkan resesi.
sehingga dapat menyebabkan perlambatan yang Risiko stabilitas keuangan akibat pengetatan
lebih tajam dibandingkan proyeksi pertumbuhan kebijakan global dan domestik dapat dimitigasi
ekspor untuk kawasan regional karena melemahnya dengan penguatan regulasi makroprudensial
permintaan global dan gangguan perdagangan. Hal dan penerapan kebijakan finansial. Penerapan
tersebut dapat menyebabkan kelangkaan produk kebijakan dari sisi fiskal maupun moneter dapat
konsumsi, pupuk, dan energi yang lebih tinggi. mempertimbangkan langkah-langkah untuk
Fragmentasi geopolitik secara berkepanjangan memperkuat buffer devisa yang dapat digunakan
juga dapat menghambat perdagangan dan dalam memitigasi dampak volatilitas ekonomi.
investasi global hingga membebani
Grafik 2. Pertumbuhan ekonomi global dibawah skenario
pertumbuhan global dan regional
untuk jangka waktu yang lama.
Inflasi global yang tinggi dan
tak terduga dapat mendorong
pengetatan moneter. Hal tersebut
dapat menyebabkan perlambatan
pertumbuhan global dan memicu
arus modal yang signifikan dari pasar
negara berkembang, menambah
tekanan pada mata uang tiap-tiap
negara, dan memperburuk inflasi.
Dalam menangani kondisi tersebut,
Bank Sentral perlu menaikkan suku
bunga.
Adanya kombinasi antara Sumber: World Bank Group (2023)
Arief Wibisono
Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) & Staf Ahli Bidang Jasa Keuangan Kementerian Keuangan
K
omite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) izinnya dicabut oleh Kementerian Keuangan. Pada
merupakan pilar yang menggawangi stabilitas saat terjadi krisis 1998, infrastruktur penanganan
sektor keuangan. Mungkin banyak pembaca krisis belum memadai. Sejalan dengan upaya
yang belum mengetahui apa itu KSSK. Buletin perbaikan di sektor keuangan, berbagai undang-
Info Risiko Fiskal edisi I tahun 2023 menampilkan undang disusun sebagai landasan fundamental
wawancara dengan Sekretaris KSSK sekaligus penataan infrastruktur untuk penanganan dan
pencegahan krisis sistem keuangan.
Staf Ahli Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal
Bapak Arief Wibisono. Wawancara ini bertujuan Pada saat krisis tahun 1997 s.d 1998,
untuk mengetahui probabilitas bank di Indonesia Pemerintah melakukan rekapitalisasi perbankan
dengan menggunakan dana APBN untuk menangani
mengalami bank gagal dan berdampak sistemik
permasalahan bank. Disini yang ditangani bukan
akibat faktor global serta mitigasi risiko yang perlu
bank sebagai individual bank, tetapi menyelamatkan
disiapkan oleh Pemerintah. Hasil wawancara sebagai
sistem perbankan dan fungsi bank sebagai
berikut.
lembaga intermediary. Bank itu ibarat jantung, yang
Bagaimana peran KSSK dalam sektor keuangan di memiliki peran sentral dalam menghimpun dan
Indonesia? menyalurkan dana masyarakat. Jika ada bank gagal,
Berbicara mengenai sektor keuangan, kita perlu itu bisa diibaratkan juga seperti gagal jantung, gagal
mengeksplor pengalaman Indonesia pada krisis melaksanakan fungsi intermediasi. Menyelamatkan
tahun 1997 s.d 1998. Di dunia internasional kita jantung bukan berarti menyelamatkan jantungnya
menyebutnya Krisis Asia, sedangkan di Indonesia saja, tapi juga kehidupan secara keseluruhan.
kita lebih mengenal dengan nama Krismon (Krisis Menyelamatkan fungsi intermediasi bank sama
Moneter). Kemudian dalam konteks sebagai KSSK, artinya dengan menyelamatkan perekonomian pada
kami menyebutnya Krisis Perbankan karena pada umumnya.
saat itu ada 16 BDL (Bank Dalam Likuidasi) yang Dari kejadian krisis tahun 1997 s.d 1998 kita
Sumber: diolah dari World Bank Commodity Price Data (The Pink Sheet, 2023)
Sumber: diolah dari World Bank Commodity Price Data (The Pink Sheet, 2023)
Berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, berhati-hati lebih dini agar dapat menghadapi risiko
Pemerintah telah memperkirakan bahwa prospek penurunan harga komoditas seperti yang pernah
harga komoditas tahun 2023 tidak akan setinggi terjadi pada tahun 2020. Pada saat Covid-19
harga pada tahun 2022. Hal ini terlihat dengan melanda, beberapa komoditas menyentuh harga
adanya kebijakan penurunan target PNBP. terendah. Harga nikel jatuh menjadi USD10.080/
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun ton (turun 22% YoY), harga tembaga menyentuh
2022, pemerintah mematok target PNBP pada 2023 USD4.618/ ton (turun 29% YoY), harga timah
senilai Rp441,4 triliun, turun 8,3 persen dari target menjadi USD13.400/ton (turun 38% YoY), dan
PNBP 2022 yang jumlahnya sebesar 481,6 triliun. harga aluminium turun menjadi USD1.442/ton
Padahal, realisasi PNBP tahun 2022 mencapai (turun 25% YoY). Semua penurunan tersebut yang
Rp588,3 triliun atau 122,1 persen dari target. Artinya, disebabkan oleh melemahnya aktivitas manufaktur
target PNBP 2023 turun 24,9 persen dari realisasi dan konstruksi. Berkurangnya permintaan listrik dari
2022. Hal ini menunjukkan bahwa risiko penurunan sektor industri juga telah menyebabkan permintaan
harga komoditas menjadi hal yang telah diantisipasi batu bara turun dan harga batu bara anjlok ke
oleh pemerintah. Kemungkinan tren penurunan rata-rata USD60/ton pada tahun 2020. Kombinasi
sudah mulai terlihat pada grafik 3. Komoditas pelemahan harga komoditas dan volume penjualan,
pangan (foods), pertanian (agriculture), dan pupuk menyebabkan turunnya pendapatan BUMN tahun
(fertilizers) bahkan telah secara konsisten menurun 2020 dibandingkan tahun 2019.
sejak Mei 2022, meskipun beberapa komoditas Pada lebih dari satu dekade ke belakang, yaitu
seperti metals and minerals serta precious metals tahun 2008-2009, dapat diamati terdapat volatilitas
masih menunjukkan sedikit kenaikan. Sedangkan harga komoditas. Sesuai dengan grafik 2, penurunan
raw materials dan beverages masih menunjukkan harga komoditas energi dunia dari tahun 2008 ke
konsistensi harga komoditasnya. tahun 2009 dari sebesar USD129,03 per barrel
Kondisi penurunan harga komoditas ini menjadi USD79,36 per barrel berdampak pada
menjadikan manajemen pada BUMN untuk terus penurunan penjualan PT Pertamina (Persero) sebesar
alam yang bumi, gas bumi, batubara, hutan dan lautan diharapkan dapat
dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan rakyat. Hal ini
potensial. sejalan dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat
L2 adalah area Penggunaan Kawasan Hutan yang akan datang. Berdasarkan realisasi PNBP
dalam satuan hektar yang bersifat temporer yang PKH selama 14 tahun, periode tahun 2009 sampai
secara teknis dapat dilakukan reklamasi, yang dengan tahun 2022 seperti ditampilkan pada grafik
merupakan bagian rancangan yang disusun dalam 2 yang diperoleh dari Kementerian Keuangan dan
baseline Penggunaan Kawasan Hutan. L3 adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bisa
area Penggunaan Kawasan Hutan dalam satuan diketahui proyeksi PNBP PKH tahun 2023 sampai
hektar yang mengalami kerusakan permanen yang dengan tahun 2027.
pada bagian tertentu setelah dilakukan reklamasi Tahap awal dalam melakukan forecasting
tetapi tidak dapat dilakukan secara optimal, yang berdasarkan data masa lalu, terlebih dahulu harus
merupakan bagian rancangan yang disusun dalam dipastikan bahwa data historis yang ada merupakan
baseline Penggunaan Kawasan Hutan. data yang konstan atau tidak terjadi kenaikan
Peningkatan PNBP PKH yang positif pasca atau penurunan yang tajam, yang disebut dengan
pandemi, menjadikan jenis penerimaan negara data stasioner. Apabila data yang ada ternyata
dari sektor ini sangat potensial untuk dioptimalkan, tidak konstan, maka perlu dilakukan modifikasi
apalagi dalam pelaksanaan pembangunan di dengan melakukan differencing (pembedaan).
Indonesia, pemerintah membutuhkan jumlah Pembedaan disini maksudnya mengolah data
penerimaan yang tidak sedikit. Program-program dengan menghitung perbedaan data dengan data
pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat yang tahun sebelumnya sehingga diperoleh selisih. Nilai
semakin meningkat setiap tahunnya, membuat selisih yang diperoleh dicek untuk melihat stasioner
pemerintah harus mengambil langkah yang tepat atau tidak, jika masih belum stasioner dilakukan
agar dapat mengoptimalkan pendapatan pemerintah differensi lagi hingga diperoleh data yang stasioner.
baik dari penerimaan pajak maupun dari PNBP. PNBP Proses differensi bisa dilakukan beberapa kali pada
PKH sebagai salah satu sumber penerimaan APBN data agar data menjadi stasioner.
mempunya potensi yang besar untuk memberikan Langkah selanjutnya adalah melakukan estimasi
kontribusi terhadap pembangunan di Indonesia. dan pengujian yang bertujuan untuk memastikan
Untuk memaksimalkan potensi PNBP PKH sebagai bahwa model yang dibuat berdasarkan data yang ada
salah satu sumber penerimaan negara, Pemerintah sudah layak digunakan dalam melakukan peramalan.
perlu memproyeksi jumlah penerimaan dari sektor Tahap estimasi dilakukan untuk menentukan nilai-
ini yang kemungkinan bisa dimanfaatkan untuk nilai dugaan parameter model ARIMA. Niilai yang
kepentingan masyarakat pada periode mendatang. diperoleh dari hasil pendugaan kemudian akan
Salah satu metode analisis yang bisa digunakan dilakukan uji signifikansi parameter untuk memilih
adalah Autoregressive Integrated Moving Average model yang paling relevan sebagai dasar peramalan
(ARIMA) Model Box Jenkins. ARIMA Model Box Jenkins periode mendatang. Uji signifikansi ini yang disebut
adalah suatu metode peramalan yang menggunakan dengan diagnostic check bisa dilakukan dengan
data masa lalu untuk meramal data pada periode melakukan uji normalitas dan portmanteau test for
Dukungan
Pembiayaan Transisi
Energi di Indonesia
Oleh: Adelia Pratiwi
Analis Kebijakan Ahli Muda, Badan Kebijakan Fiskal; Email: adelia.pratiwi@gmail.com
Launching dan Sosialisasi Bersama Peraturan pelaksanaa Skema Pembiayaan Ibu Kota Negara
9 Februari 2023
Penyerahan Surat Jaminan Pemerintah Pusat dalam rangka Percepatan Penyediaan Air Minum
22 Februari 2023
62 • INFO RISIKO FISKAL | EDISI 1 / TAHUN 2023 EDISI 1 / TAHUN 2023 | INFO RISIKO FISKAL • 62