com
Abstrak
Kajian ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana pengelolaan zakat di era
pandemi covid-19. Lembaga amil zakat perlu melakukan inovasi dalam hal
pengelolaan zakat, baik penghimpunan maupun pendistribusian zakat itu
sendiri, salah satunya terkait dengan digitalisasi pengelolaan zakat. Penelitian ini
dianalisis dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
DPU LAZ Kalimantan Timur telah melakukan inovasi dalam hal pengelolaan zakat
dengan memanfaatkan teknologi digital baik dalam penghimpunan maupun
penyaluran dana ZIS. Dalam penyaluran dana ZIS diarahkan pada penanganan
dampak covid-19 bagi Mustahik untuk membantu kesulitan ekonomi Mustahik
melalui program reguler di bidang kemanusiaan, dakwah, kesehatan, ekonomi,
dan pendidikan. Selain itu, beberapa program khusus juga ditambahkan, yakni
membantu tenaga medis dengan menyediakan alat pelindung diri, program gizi
garda terdepan terbaik, menyediakan sembako bagi para dhuafa, serta
pemberdayaan santri dan guru di masa pandemi ini. Penelitian ini menunjukkan
bahwa LAZ melakukan tindakan kemanusiaan khususnya di era pandemi.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana pengelolaan
zakat di era pandemi covid-19. Lembaga amil zakat perlu melakukan
inovasi dalam hal pengelolaan zakat, baik penghimpunan maupun
dana, salah satunya terkait dengan digitalisasi pengelolaan zakat.
Penelitian ini dianalisis dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa DPU LAZ Kaltim telah melakukan inovasi dalam
hal pengelolaan zakat dengan memanfaatkan teknologi digital baik
dalam penghimpunan maupun penyaluran dana ZIS. Dalam
penyaluran dana ZIS diarahkan pada penanganan jalur covid-19 bagi
Mustahik. Misalnya, untuk membantu kesulitan ekonomi Mustahik
melalui program reguler di bidang kemanusiaan, dakwah, kesehatan,
ekonomi, dan pendidikan. Selain itu, beberapa program khusus juga
ditambahkan,
PERKENALAN
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang muncul pada akhir tahun 2019
di Wuhan dan berkembang menjadi pandemi global telah menjadi masalah
krusial dunia (Chakraborty & Maity, 2020). Berbagai negara berusaha mengatasi
berbagai masalah sebagai dampaknya, tidak hanya berfokus pada penyelesaian
masalah kesehatan (Bambra et al., 2020; Tiirinki et al., 2020; Trougakos et al.,
2020; Wang & Tang, 2020), tetapi juga mengantisipasi dampak sosial ekonomi
dari pandemi ini (Almeida & Santos, 2020; Bernauer & Slowey, 2020; Ibn-
Mohammed et al., 2021).
Salah satu dampak sosial ekonomi dari penyebaran COVID-19 adalah
beberapa sektor industri telah terpengaruh dan gagal bertahan. Hal itu
menyebabkan peningkatan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan
pengangguran (Eichhorst et al., 2020; Karmaker et al., 2021; Mofijur et al., 2020).
Dampak sosial ekonomi dari pandemi COVID-19 juga dirasakan oleh Indonesia.
Kasus positif COVID-19 pertama kali terkonfirmasi pada Maret 2020, hingga saat
ini total kumulatif kasus terkonfirmasi mencapai 2.417.788 (Organisasi
Kesehatan Dunia, 2020).
Tingginya kasus di Indonesia membuat pemerintah turun tangan dengan
mengeluarkan serangkaian program dan kebijakan untuk memitigasi
penyebaran COVID-19, seperti Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal) dan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). / Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM). Kondisi demikian berpengaruh terhadap perekonomian
Indonesia, ditandai dengan menurunnya pertumbuhan pertumbuhan PDB pada
triwulan II dan III tahun 2020 (Badan Pusat Statistik, 2020).
TINJAUAN LITERATUR
filantropi di bidang Ekonomi dan Keuangan Islam, khususnya di masa pandemi Covid-19
ini. Peran ini diharapkan mampu mengatasi goncangan ekonomi yang terjadi di semua
lapisan masyarakat, khususnya umat Islam dan berkontribusi untuk memulihkannya.
Produk ini merupakan salah satu produk yang sangat penting dalam
mendukung pemulihan atau mendukung perekonomian; Selain sektor perbankan
syariah dan qardhul hasan, sebagian dana yang terkumpul oleh unit atau organisasi
penghimpun zakat, khususnya yang ada di daerah, dapat digunakan untuk
memperkuat usaha UKM yang terancam bangkrut akibat dampak Covid-19 sehingga
yang tergolong miskin,fi sabilillahataugharimin; Meningkatkan literasi ekonomi dan
keuangan syariah melalui pemberian bantuan pendidikan ekonomi syariah bagi
mahasiswa terdampak Civod-19, pemberian izin dan kemudahan bagi Perguruan
Tinggi Negeri dan Swasta untuk menyelenggarakan program Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ) yang menawarkan program Ekonomi Syariah dengan lebih menekankan
pada akhlak dan pengembangan etika dan perluasan infrastruktur koneksi internet
pendukung PJJ yang merata di seluruh Indonesia secara cuma-cuma; dan
mengembangkan financial technology syariah agar program-program tersebut di
atas, khususnya bantuan langsung tunai, zakat, infaq, wakaf, atau Corporate Social
Responsibility (CSR) benar-benar dapat digalakkan. Diharapkan dapat membantu
pembentukan kembali surplus ekonomi sehingga percepatan pemulihan ekonomi
dapat terwujud (Iskandar et al., 2020).
Menurut Hudaefi et al. (2021) lembaga zakat memiliki peran penting
dan strategis untuk membantu pemerintah dalam pencegahan Covid-19
membayar zakat dan memberikan kemudahan bagi amil baik dalam perencanaan,
pendistribusian dan pendayagunaan serta pelaporan pengelolaan zakat nasional
(Bahri & Kumaini, 2020). Hal ini sejalan dengan temuan Muneeza & Nadwi (2019)
mengenai potensi inovasi teknologi berbasis aplikasi dalam pengelolaan zakat di
India bahwa strategi penggalangan dana merupakan kebutuhan untuk
meningkatkan tata kelola organisasi zakat dan memperkuat kelembagaan serta
peluang dan tantangannya. di era digital dengan mendigitalkan pengelolaan zakat
seperti yang telah dilakukan di India.
Meskipun menerapkan teknologi dalam pengelolaannya, Rachman
& Salam (2018) merekomendasikan bahwa pengelolaan zakat harus
sesuai dengan prinsip syariah, lembaga zakat harus memenuhi ketentuan
dan standarisasi dalam dua aspek, yaitu penetapan akad, biaya
administrasi, dan perhitungan zakat dan dalam hal laporan keuangan
juga harus sesuai dengan aturan dan standar pelaporan keuangan
syariah. Selanjutnya untuk penguatan kelembagaan perlu dilakukan
pengawasan syariah secara terus menerus hingga tercapai
pengembangan sistem dan pengelolaan zakat yang mengikuti
perkembangan fintech.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan induktif dan
analitis untuk menjelaskan dan menganalisis pengelolaan zakat yang dilakukan oleh
LAZ Dana Peduli Ummat (LAZ Peduli Dana Umat/LAZ DPU) Kalimantan Timur di era
pandemi COVID-19. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat
gambaran yang faktual dan akurat tentang Pengelolaan Zakat Berbasis Teknologi
Digital di LAZ Peduli Dana Umat Kalimantan Timur di masa pandemi covid -19.
Beberapa data primer dikumpulkan dengan menggunakan wawancara (Manajer,
amil danMustahik) dan observasi serta dokumentasi kemudian dianalisis
menggunakan triangulasi (Sugiyono, 2017).
pemberian Zakat Infaq dan Sedekah yang dikelola oleh DPU LAZ Kalimantan
Timur. Di masa covid-19 ini, DPU LAZ Kaltim melakukan berbagai inovasi
terkait pengelolaan zakat, diantaranya pemanfaatan teknologi sebagai
bentuk digitalisasi pengelolaan zakat.
Ketiga, Penggalangan dana. Bentuk penghimpunan dana ZIS tidak hanya berupa
uang, namun dengan berbagai program yang bermanfaat bagi masyarakat dalam
mendapatkan uang, seperti sedekah dengan memberikan minyak goreng (minyak
goreng bekas), LAZ DPU yang akan mengolah sisa tersebut. minyak goreng, hemat
sampah dengan program bank (program ramah lingkungan). Program ini tidak hanya
menghasilkan uang tetapi juga memberikan manfaat bagi lingkungan.
Keempat, Literasi. Untuk meningkatkan minat darimuzakki, DPU LAZ Kalimantan
Timur membuka pikirannya dengan melakukan berbagai kajian, baik kajian zakat, kajian
fikih qurban dan sebagainya.
Kelima, Pemeliharaan. Pemeliharaan juga memiliki peran penting dalam kualitas
penghimpunan ZIS di DPU LAZ Kalimantan Timur. Pemeliharaan dilakukan untuk
Kedua, penyaluran zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya
melalui bidang dakwah diharapkan mampu memperkuat syiar dakwah Islam yang
digaungkan oleh parada'iDanda'iyahkhususnya untuk menjaga keimanan dan
martabat ummat di Kalimantan Timur. Keseluruhan Program ditunjukkan oleh
Gambar 3. Beberapa program di bidang dakwah antara lain:
A. Bantuan Da'i Peduli Umat berupa bantuan yang diberikan kepada
para da'i Islam yang peduli terhadap kondisi ummat dan
memperkuat kondisi keimanan non-Islam melalui majelis taklim,
silaturahmi kemasyarakatan. Bantuan tersebut berupa dana tunai,
memenuhi kebutuhan hidup mubaligh, memberikan jaminan
kesehatan BPJS bagi mubaligh.
B. Bantuan bagi Komunitas Guru Mengaji di Dhuafa atau Masyarakat Miskin,
berupa dana operasional bagi guru ngaji yang mengajar anak-anak dari
masyarakat kurang mampu untuk membangun kesadaran pada keluarga
miskin untuk menjaga Al-Qur'an.
C. Beasiswa da'i diberikan kepada para mubaligh Islam yang ingin belajar dan
meningkatkan ilmunya untuk memperkuat dakwah di Kalimantan Timur.
Sektor penting lainnya adalah ekonomi. Penyaluran Zakat, Infaq dan Sedekah bidang
ekonomi menjadi salah satu fokus DPU LAZ Kalimantan Timur dalam memberdayakan
masyarakat miskin agar mampu meningkatkan kesejahteraan dan mandiri di tingkat
ekonomi. Sasaran utama dalam penyaluran zakat, infak, dan sedekah di bidang ini adalah
agar masyarakat miskin dapat mengembangkan pola pikir berdaya, terbantu dalam
pengembangan usaha, serta dapat melepaskan masyarakat miskin secara bertahap dari
jeratan rentenir yang biasanya memberikan pinjaman modal atau memenuhi kebutuhan
pokok. kebutuhan sehari-hari masyarakat miskin yang akhirnya dapat menjebak keluarga
miskin semakin terpuruk dalam ketidakberdayaan.
Program-program yang diberikan kepada masyarakat miskin dalam bidang ekonomi adalah
Selanjutnya, Pendidikan merupakan salah satu bidang utama yang menjadi fokus LAZ
DPU Kaltim khususnya dalam program penyaluran dana zakat, infaq dan sedekah karena
pendidikan merupakan salah satu pintu dalam mengeluarkan masyarakat miskin dari jerat
kemiskinan. Pendidikan yang berkualitas, sarana dan prasarana yang baik dapat mendukung
peningkatan daya literasi anak-anak di Kaltim untuk nantinya menjadi anak-anak yang
berprestasi, memiliki daya juang yang tinggi, dan peduli terhadap sesama.
KESIMPULAN
Di masa pandemi Covid 19 ini, penggunaan teknologi digital di segala bidang tidak
bisa dihindari, termasuk pengelolaan zakat. Pemanfaatan teknologi digital dalam
pengelolaan zakat sangat mendesak, untuk meningkatkan efisiensi waktu, beberapa
kemudahan dan keunggulan lainnya serta mengoptimalkan potensi yang ada.
instrumen keuangan sosial Islam. Lembaga Amil Zakat Kaltim melalui Dana
Ummah Peduli melakukan inovasi dalam pengelolaan zakat dengan
memanfaatkan teknologi digital baik dalam penghimpunan maupun penyaluran
dana ZIS, seperti program sosialisasi dan pelaporan di berbagai media sosial,
penggunaan e-banking dan QRIS, zakat layanan penjemputan dan komunikasi
aktif denganmuzakkiserta fasilitas zakat sebagai pengurang pajak. Dalam
penyaluran dana ZIS diarahkan pada penanganan dampak covid-19 bagi
Mustahikuntuk meringankanMustahikkesulitan ekonomi, melalui program
reguler di bidang kemanusiaan, dakwah, kesehatan, ekonomi, dan pendidikan.
Selain itu ditambahkan beberapa program khusus yaitu membantu tenaga
medis dengan memberikan alat pelindung diri, Program Gizi Garda Terbaik,
menyediakan sembako untukdhuafa, memberdayakan siswa dan guru di masa
pandemi ini. Selain itu, untuk mengoptimalkan pengumpulan dan
pendistribusian LAZ DPU Cabang Kaltim telah melakukan inovasi beberapa
produk yang tepat dan tepat sasaran, khususnya di masa pandemi ini.
REFERENSI
Almeida, F., & Santos, JD (2020). Efek COVID-19 pada keamanan kerja dan
pengangguran di Portugal.Jurnal Internasional Sosiologi dan Kebijakan
Sosial,40(9–10), 995–1003. https://doi.org/10.1108/IJSSP-07-2020- 0291
Amanda, GR, Malihah, F., Indriyastuti, S., Khumairah, N., Tulasmi, T., &
Mukti, T. (2021). Pendayagunaan Zakat Pada Masa Pandemi Covid-19.
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam,7(1), 216. https://doi.org/10.29040/
jiei.v7i1.1789
Ansoriyah, F., Warella, Y., Purnaweni, H., & Hastuti, RS (2020). Tanggapan untuk
Pandemi Covid-19 oleh Badan Amil Zakat Berbasis Masjid: Peluang dan
Keterbatasan dalam Pengelolaan Zakat.Dinika Academic Journal Of Islamic
Studies,5(2), iii–189. http://ejournal.iainsurakarta.ac.id/index.php/ dinika/
article/view/2764
Asfarina, M., Ascarya, A., & Beik, IS (2019). Menghitung Kembali Zakat
Potensi di Indonesia Berdasarkan Pendekatan Fiqh Klasik dan
Kontemporer.Jurnal Ekonomi dan Keuangan Moneter Islam,5(2),
387–418. https://doi.org/10.21098/jimf.v5i2.1068
Bahri, ES, & Kumaini, S. (2020). Analisis Efektivitas Penyaluran Zakat pada
Badan Amil Zakat Nasional.Al Maal: Jurnal Ekonomi dan Perbankan
Islam,1(2), 164. https://doi.org/10.31000/almaal.v1i2.1878 Bambra,
C., Riordan, R., Ford, J., & Matthews, F. (2020). COVID-19
pandemi dan ketidaksetaraan kesehatan.Jurnal Epidemiologi dan
Kesehatan Masyarakat,74(11), 964–968. https://doi.org/10.1136/
jech-2020-214401
Baskoro, BD, & Karmanto, GD (2020). Intensi Masyarakat Dalam
Menyalurkan Zakat, Infaq, Dan Shadaqah (Zis) Melalui Penggunaan
Platform Crowdfunding.Titik,2(2), 95–109. https://doi.org/10.46918/
point.v2i2.748
Eichhorst, W., Marx, P., & Rinne, U. (2020). Manuver Melalui Krisis:
Pasar Tenaga Kerja dan Kebijakan Sosial Selama Pandemi COVID-19.
Interekonomi,55(6), 375–380. https://doi.org/10.1007/
s10272-020-0937-6
Hasan, MK (2010). Penggabungan Model Pengentasan Kemiskinan Terpadu
Zakat, Waqaf dan Keuangan Mikro.Konferensi Internasional Ketujuh-
Epistemologi Tauhid: Ekonomi Zakat dan Awqaf, 262–281. Hudaefi, FA,
Caraka, RE, & Wahid, H. (2021). Administrasi zakat pada waktunya
pandemi COVID-19 di Indonesia: penemuan pengetahuan melalui text
mining.Jurnal Internasional Keuangan dan Manajemen Islam dan Timur
Tengah. https://doi.org/10.1108/IMEFM-05-2020-0250 Ibnu-
Mohammed, T., Mustapha, KB, Godsell, J., Adamu, Z., Babatunde, KA,
Akintade, DD, Acquaye, A., Fujii, H., Ndiaye, MM, Yamoah, FA, & Koh,
SCL (2021). Tinjauan kritis tentang dampak COVID-19 terhadap ekonomi
dan ekosistem global serta peluang untuk strategi ekonomi sirkular.
Sumberdaya, Konservasi dan Daur Ulang,164(Mei 2020), 105169.
https://doi.org/10.1016/j.resconrec.2020.105169
Iskandar, A., Possumah, BT, & Aqbar, K. (2020). Peran Ekonomi dan
Keuangan Sosial Islam Saat Pandemi Covid-19.SALAM: Jurnal Sosial Dan
Budaya Syar-I,7(7). https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i7.15544 Karmaker,
CL, Ahmed, T., Ahmed, S., Ali, SM, Moktadir, MA, & Kabir, G.
(2021). Meningkatkan kesinambungan rantai pasokan dalam konteks pandemi
COVID-19 di ekonomi yang sedang berkembang: Menjelajahi penggerak
menggunakan model terintegrasi.Produksi dan Konsumsi Berkelanjutan,26
(Januari), 411–427. https://doi.org/10.1016/j.spc.2020.09.019
Mofijur, M., Fattah, IMR, Alam, A., & Islam, ABMS (2020). Sejak Januari
2020 Elsevier telah membuat pusat informasi COVID-19 dengan informasi
gratis dalam bahasa Inggris dan Mandarin tentang novel coronavirus
COVID-19 . Pusat informasi COVID-19 dihosting di Elsevier Connect , berita
dan informasi publik perusahaan.Produksi dan Konsumsi Berkelanjutan,26
(April), 343–359.
Muneeza, A., & Nadwi, S. (2019). Potensi Penerapan Teknologi-
Inovasi Berbasis untuk Administrasi Zakat di India.Internasional
Newbold, SC, Finnoff, D., Thunström, L., Ashworth, M., & Shogren, JF
(2020). Pengaruh Jarak Fisik untuk Mengendalikan COVID-19 terhadap
Kesehatan Masyarakat, Ekonomi, dan Lingkungan.Ekonomi Lingkungan
dan Sumber Daya,76(4), 705–729. https://doi.org/10.1007/s10640-
020-00440-1
Nurhidayat, N. (2020). Strategi Penggalangan Dana Zakat Pasca Pandemi Covid-19.
SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I,7(8), 737–748. https://
doi.org/10.15408/sjsbs.v7i8.16553
Rachman, MA, & Salam, AN (2018). Penguatan Zakat
Manajemen melalui Sistem Teknologi Keuangan.Jurnal Zakat
Internasional,3(1), 57–69. https://doi.org/10.37706/iconz.2018.122
Rohim, AN (2019). Optimalisasi Penghimpunan Zakat Melalui Digital
Penggalangan dana.Al-Balagh: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi,4(1), 59–90.
https://doi.org/https://doi.org/10.22515/balagh.v4i1.1556
Syaikh, SA (2016). Zakat Tertagih di Negara OKI untuk Kemiskinan
Pengentasan: Dasar Estimasi Empiris.Jurnal Zakat Internasional,1(1),
17–35.
Soleh, M. (2019). Strategi Penggalangan Dana Zakat: Peluang dan Tantangan di
Era Digital.Jurnal Kajian Nahdlatul Ulama,1(1), 1–16. https://doi.org/
10.35672/jnus.v1i1.4
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif dan R and D. InBandung: CV.
Alfabet.
Tiirinki, H., Tynkkynen, LK, Sovala, M., Atkins, S., Koivusalo, M., Rautiainen,
P., Jormanainen, V., & Keskimäki, I. (2020). Pandemi COVID-19 di
Finlandia – Analisis awal tentang respons sistem kesehatan dan
konsekuensi ekonomi.Kebijakan dan Teknologi Kesehatan,9(4), 649–
662. https://doi.org/10.1016/j.hlpt.2020.08.005
Trougakos, JP, Chawla, N., & McCarthy, JM (2020). Bekerja dalam pandemi:
Menjelajahi dampak kecemasan kesehatan COVID-19 pada pekerjaan,
keluarga, dan hasil kesehatan.Jurnal Psikologi Terapan,105(11), 1234–1245.
https://doi.org/10.1037/apl0000739
Wang, Z., & Tang, K. (2020). Memerangi COVID-19: kesetaraan kesehatan penting.
Pengobatan Alam,26(4), 458. https://doi.org/10.1038/s41591-020-
0823-6
Organisasi Kesehatan Dunia. (2020).tes pidato untuk penyakit coronavirus
CI - dalam kasus yang dicurigai pada manusia: panduan sementara, 19 Maret
2020 (No. WHO/COVID-19/laboratorium/2020.5). Organisasi Kesehatan Dunia.
Yasni, R., & Erlanda, ARR (2020). Tantangan Integrasi Zakat sebagai Sumber
dari Penerimaan Negara.Jurnal Internasional Ekonomi dan Keuangan Islam
(IJIEF),3(3), 175–204. https://doi.org/10.18196/ijief.3238