Anda di halaman 1dari 65

Materi :

UPDATE REGULASI PROFESI AKUNTAN PUBLIK


Agenda
1. Regulasi di Profesi Akuntan Publik
2. Prinsip Mengenali Pengguna Jasa Akuntan Publik (PMPJ)
3. Pengawasan
4. Indeks Kualitas Layanan Akuntan Publik

2
REGULASI PROFESI AKUNTAN PUBLIK

3
REGULASI AKUNTAN PUBLIK (1)
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011
1

PP nomor 84 tahun 2012 tentang KPAP


2

PP nomor 1 tahun 2013 tentang PNBP di Kementerian Keuangan


3

PP nomor 20 tahun 2015 tentang Praktik Akuntan Publik


4

PMK nomor 154 tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Akuntan Publik
5

PMK nomor 216 tahun 2017 tentang Akuntan Beregister


6

4
REGULASI AKUNTAN PUBLIK (2)

POJK nomor 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan


Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan
1

SE OJK nomor 36/SEOJK.03/2017 tentang Tata Cara Penggunaan Jasa


2 Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan

C. BADAN PEMERIKASA KEUANGAN (BPK)

Peraturan BPK nomor 1 tahun 2016 tentang Persyaratan Akuntan Publik dan KAP
yang Melakukan Pemeriksaan Keuangan Negar
1

5
UU No. 5/2011 AKUNTAN PUBLIK
UNSUR KPAP IAPI
MENKEU TUJUAN
REGULASI • Memberikan
pertimbangan • Standar
•Regulasi yang kepada • Regulasi ▪ Melindungi kepentingan
Profesi
meyakinkan bahwa Menteri;
• Perizinan publik.
• Ujian ▪ mendukung perekonomian
jasa diberikan oleh • Lembaga
• Pembinaan sertifikasi yang sehat, efisien, dan
orang yang memenuhi Banding atas
kualifikasi teknis dan pengenaan • Pengawasan profesi transparan;
moral sanksi • PPL ▪ memelihara integritas
administratif profesi Akuntan Publik;
•Regulasi yang • Reviu mutu ▪ meningkatkan kompetensi
meyakinkan bahwa dan kualitas profesi
jasa diberikan dengan Akuntan Publik;
kualitas yang memadai ▪ melindungi kepentingan
•Regulasi yang profesi Akuntan Publik
meyakinkan adanya sesuai dengan standar dan
pertanggungjawaban kode etik profesi.
profesional AKUNTAN PUBLIK & KAP
• Hak memberikan jasa assurans (exclusive right)
• Kewajiban AP & KAP
a.l: mematuhi SPAP, menjalankan sistem pengendalian mutu, menjaga
independensi dan bebas dari benuran kepentingan
6
Persyaratan Pengalaman Praktik
( Permohonan Izin AP )

1 Persyaratan Pengalaman
Pembayaran Biaya Praktik Daerah Khusus
PNBP
8 2 (Permohonan Izin AP)

Waktu
Highlight Pengajuan
Percepatan
Proses 7 PMK154/2017
3 Permohonan
Perpanjangan
Perizinan
Izin AP

6
Ruangan Terisolasi 6 4 Larangan Bagi AP
(Permohonan Izin KAP Yang Cuti
dan Cabang KAP) 5
Penggunaan Nama KAP
7
Persyaratan Pengalaman Praktik
(Izin Akuntan Publik)

1 2 2 3 3 4
Berpengalaman
Memberikan Jasa Berpengalaman
Dalam 500 Jam
Audit Atas Memberikan Jasa
7 Tahun Diantaranya
Informasi Lainnya Yang Berkaitan
Terakhir Memimpin
Keuangan Historis Dengan Akuntansi,
dan/atau
Minimal 1000 Jam Keuangan dan
Mensupervisi
Manajemen (apabila
pengalaman audit hanya
terpenuhi 90%)
8
Persyaratan Pengalaman Praktik Daerah Khusus
(Izin Akuntan Publik)

1 2 3 3 4

Berpengalaman Berpengalaman
Dalam 7 Dilarang Pindah Domisili
Memberikan Jasa Memberikan Jasa
Tahun Sampai Dengan Berakhirnya
Audit Atas Informasi Lainnya Minimal 500
Terakhir Masa Berlaku Izin Akuntan
Keuangan Historis Jam, yang diverifikasi
Publik
Minimal 500 Jam oleh IAPI

9
Waktu Pengajuan
(Perpanjangan Izin Akuntan Publik)
Paling Lambat
Paling Cepat Diajukan Diajukan 60 Hari
180 Hari Sebelum Izin Sebelum Izin Izin Akuntan
Berakhir Berakhir Publik Berakhir

180 60 Izin
Hari Hari Berakhir

Masa Pengajuan
Perpanjangan Izin Akuntan Masa Penghitungan Denda
Publik Keterlambatan Pengajuan Izin
Akuntan Publik
10
Larangan AP Yang Sedang Cuti Profesi

Menandatangani Perikatan Jasa


Asurans
Larangan
Larangan Bagi
Bagi
Akuntan
Akuntan Publik
Publik Yang
Yang Menandatangani Laporan Pemberian
Sedang
Sedang Cuti
Cuti Profesi
Profesi Jasa Asurans

Menjadi Pemimpin KAP dan Pemimpin


Cabang KAP

11
Penggunaan Nama KAP
KAP Persekutuan Perdata dan Firma
KAP Perseorangan
1. Nama yang digunakan adalah nama
salah seorang atau beberapa AP yang
1. Nama yang digunakan adalah
merupakan Rekan pada KAP.
nama Akuntan Publik yang
2. Nama Rekan Non Akuntan Publik tidak mendirikan dan mengelola KAP
dapat dijadikan nama KAP.
2. Tidak dapat menggunakan kata-kata “dan
3. Penggunaan kata “dan Rekan” atau “& Rekan” atau “& Rekan”.
Rekan” dapat digunakan dalam hal
3. Dalam hal nama Akuntan Publik lebih dari
tidak seluruh Akuntan Publik yang
1 (satu) kata, nama KAP harus
merupakan Rekan pada KAP,
menggunakan paling sedikit 1 (satu) kata
dicantumkan sebagai nama KAP.
yang merupakan bagian dari nama
4. Dalam hal nama AP lebih dari 1 (satu) kata, lengkap Akuntan Publik dimaksud.
nama KAP harus menggunakan paling 4. Tidak dapat digunakan oleh ahli
sedikit 1 (satu) kata yang waris ataupun oleh pihak manapun
merupakan bagian dari nama lengkap AP dalam hal Akuntan Publik
dimaksud. bersangkutan meninggal dunia atau
5. Dapat Mempertahankan Nama AP mengundurkan diri sebagai Akuntan
yang telah Meninggal Dunia atau Publik.
Mengundurkan Diri. 12
UU Nomor 5 Tahun 2011 Tentang AP (1)

➢ Jasa eksklusif Akuntan Publlik adalah jasa Assurans yang mencakup:

1. Jasa audit atas informasi keuangan historis;


2. Jasa reviu atas informasi keuangan historis; dan
3. Jasa asurans lainnya (Pasal 3 UU AP)

➢ Diluar Akuntan Publik dilarang memberikan Jasa Assurans ( Pasal 57 UU AP-ketentuan Pidana)

13
Hak Akuntan Publik (Pasal 24 UU AP)

1. Memperoleh imbalan jasa


2. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang telah memberikan jasa
sesuai dengan SPAP; dan
3. Memperoleh informasi, data, dan dokumen lainnya yang berkaitan
dengan pemberian jasa sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

14
UU Nomor 5 Tahun 2011 Tentang AP (2)

Rangkap Jabatan; Akuntan Publik dilarang merangkap sebagai


(Pasal 30 ayat 1 huruf b)

1. Pejabat negara;
2. Pimpinan atau pegawai pada lembaga pemerintahan,
lembaga negara, atau lembaga lainnya yang dibentuk
dengan peraturan perundang-undangan; atau
3. Jabatan lain yang mengakibatkan benturan kepentingan;

15
Larangan bagi Akuntan Publik
(Pasal 30) UU AP

1. Memberikan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), untuk


jenis jasa pada periode yang sama yang telah dilaksanakan oleh Akuntan
Publik lain, kecuali untuk melaksanakan ketentuan undang-undang dan
peraturan pelaksanaannya (Reaudit)
2. Melakukan tindakan yang mengakibatkan kertas kerja dan/atau dokumen
lain yang berkaitan dengan pemberian jasa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (1) tidak dapat dipergunakan sebagaimana mestinya;
3. Menerima imbalan jasa bersyarat; (fee kontingen)
4. Menerima atau memberikan komisi; atau j. melakukan manipulasi,
membantu melakukan manipulasi, dan/atau memalsukan data yang
berkaitan dengan jasa yang diberikan.
16
PEMBATASAN JASA AUDIT
(Pasal 10 PP 20/2015)
➢ Pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis terhadap
suatu entitas oleh seorang Akuntan Publik dibatasi paling lama
untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut.

➢ Pembatasan hanya berlaku terhadap entitas:

✓ Industri di sektor pasar modal;


✓ Bank umum;
✓ Dana pensiun;
✓ Perusahaan asuransi/reasuransi; atau BUMN

17
TUGAS DAN FUNGSI KPAP
Sebagaimana UU 5/2011 dan PP 84/2012, disebutkan bahwa Komite
mempunyai tugas memberikan pertimbangan serta memiliki fungsi sebagai
lembaga banding atas hasil pemeriksaan dan sanksi administrasi yang
ditetapkan oleh Menkeu atas AP dan KAP :
Pertimbangan atas
Pertimbangan atas
Kebijakan Pemberdayaan,
Penyusunan Standar
Pembinaan dan
Akuntansi dan SPAP
Pengawasan AP dan KAP

Pertimbangan atas Hal Lain


yang Diperlukan Berkaitan Tugas Sebagai Lembaga
dengan Banding
Profesi AP
18
TUGAS DAN FUNGSI KPAP
Paling sedikit 30 (tiga puluh) satuan kredit
Pemenuhan PPL adalah
Pelatihan profesional yang diperoleh dari pelatihan profesional
seluruhnya diperoleh dari
berkelanjutan yang berkelanjutan terstruktur yang
pelatihan profesional
wajib diikuti oleh diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi
berkelanjutan terstruktur
Akuntan Publik paling Akuntan Publik dan/atau PPPK dan paling
yang diselenggarakan oleh
sedikit 40 (empat puluh) banyak 10 (sepuluh) satuan kredit diperoleh
Asosiasi Profesi Akuntan
satuan kredit setiap dari pelatihan profesional berkelanjutan tidak
Publik dan/atau PPPK;
tahun terstruktur yang telah diverifikasi oleh
atau
Asosiasi Profesi Akuntan Publik

Jumlah SKP:
4 (empat) satuan kredit yang 20 (dua puluh) satuan kredit yang
diselenggarakan oleh PPPK dan/atau diselenggarakan oleh Asosiasi
Asosiasi Profesi Akuntan Publik Profesi Akuntan Publik berkaitan
diantaranya berkaitan dengan pembinaan dengan akuntansi dan/atau jasa
dan pengawasan Akuntan Publik asurans
dan/atau KAP
19
HAL PENTING /BERUBAH PMK PEMBINAAN DAN PENGAWASAN AKUNTAN PUBLIK
BAB IX - PELATIHAN PROFESIONAL BERKELANJUTAN

Kewajiban jumlah satuan kredit yang harus diikuti dikecualikan bagi Akuntan
Publik yang baru memperoleh izin pada tahun berjalan.

Dalam hal Akuntan Publik memperoleh lebih dari 40 (empat puluh)


satuan kredit pada tahun berjalan, paling banyak 10 (sepuluh) satuan
dapat diperhitungkan dalam perolehan jumlah satuan kredit untuk
tahun takwim berikutnya.

Akuntan Publik yang melanggar dikenai sanksi administratif berupa


peringatan tertulis.

20
HAL BARU DALAM PMK 154 tahun 2017
PELAPORAN KAP

➢ KAP wajib menyampaikan laporan secara lengkap dan benar paling lambat pada setiap
akhir bulan April kepada Menteri u.p. Kepala PPPK, yang terdiri atas:
➢ laporan kegiatan usaha KAP untuk tahun takwim sebelumnya, meliputi paling sedikit:

• data auditor beserta jumlah jam kerja; dan


• data klien audit beserta laporan keuangan auditan dan
laporan auditor independen;

➢ laporan keuangan KAP untuk tahun takwim sebelumnya; dan


➢ laporan program dan realisasi tahunan program pengembangan profesi Akuntan Publik
dan/atau dunia pendidikan akuntansi bagi KAP yang mempunyai Rekan warga negara
asing dan/atau mempekerjakan warga negara asing.

21
PMK 154 /2017
1 fotokopi sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang diterbitkan IAPI

2
surat keterangan pengalaman memberikan Jasa asurans dan/ atau jasa lainnya yang diverifikasi
oleh IAPI,
3 fotokopi Kartu Tanda Penduduk;

4 fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak;

5 surat pernyataan;

6 fotokopi bukti anggota IAPI yang masih berlaku;

7 surat keterangan sehat dari dokter rumah sakit;

8 pas foto berwarna ukuran 4x6 dengan latar belakang putih sebanyak 4 lembar; dan

9 bukti pembayaran biaya izin Akuntan Publik


22
Benturan Kepentingan (Pasal 38 PMK 154) -1

Akuntan Publik atau Pihak Terasosiasi mempunyai kepentingan keuangan


atau memiliki kendali yang signifikan pada klien atau memperoleh manfaat
ekonomis dari klien, dengan cara:
1. memiliki investasi baik secara langsung maupun tidak langsung
di klien;

2. memiliki kepemilikan bersama dengan klien;

3. memiliki hubungan usaha yang material dengan klien; atau

4. Merangkap sebagai:

Next..

23
4. Merangkap sebagai:

a. Pimpinan, direksi, pengurus; atau


b. Orang yang menduduki posisi kunci di bidang keuangan dan/ atau akuntansi di
klien;
c. Akuntan Publik atau Pihak Terasosiasi memiliki hubungan kekeluargaan dengan
pimpinan, direksi, pengurus, atau orang yang menduduki posisi kunci di bidang
keuangan dan/ atau akuntansi pada klien, berupa suami, istri, anak, orang tua,
atau saudara kandung; dan atau
d. Akuntan Publik memberikan jasa asurans dan jasa non-asurans dalam periode
atau tahun buku yang sama.

24
Jasa yang dilarang bersamaan dengan Assurans untuk klien yang sama
(Pasal 38 ayat 4)

a. Jasa pembukuan atau jasa lain yang berhubungan dengan catatan


akuntansi klien atau laporan keuangan untuk periode atau tahun buku
yang sama;
b. Jasa sistem teknologi informasi keuangan untuk periode atau tahun
buku yang sama; dan/ atau
c. Jasa konsultasi manajemen yang berkaitan dengan pelaporan keuangan
untuk tahun buku atau periode yang sama.

25
Jasa yang dilarang bersamaan dengan Assurans untuk klien yang sama
(Pasal 38 ayat 4)
1. Bukti lulus ujian sertifikasi CA, CPA, dan/atau CPMA
2. Anggota IAI, IAPI, dan/atau IAMI
3. Berpengalaman praktik 3 tahun di bidang akuntansi :
- Praktisi akuntansi → manajemen, dll
- Pengajar akuntansi → 3 tahun disetarakan 2 tahun praktik
- Lulus PPAk, S2, S3 Akuntansi disetarakan 1 tahun praktik

1. Dicatat dalam Register Negara Akuntan & dapat Piagam Akuntan Beregister
2. Mendaftarkan diri sebagai ASEAN CPA → diatur di MRA Akuntansi, bukan
PMK Akuntan Beregister

1. Menjadi anggota APBA (IAI, IAPI, dan/atau IAMI)


2. Jaga kompetensi → PPL
3. Patuh Kode Etik
26
REGISTER NEGARA AKUNTAN

Ujian
Sertifikasi
ASEAN
CA (IAI) CPA

CPA
(IAPI)
Registrasi
RNA KJA

* Tanda
CPMA tangan LK
(IAMI)

27
UU AKUNTAN PUBLIK:
KETENTUAN PIDANA
Pasal 55
KERTAS KERJA ASURANS
TERKAIT JASA:
AP (SENGAJA):
Manipulasi atau
•Manipulasi/memalsukan
memalsukan
kertas kerja
data, termasuk
Pasal 56 •Tidak membuat kertas
PIHAK membantu PIDANA:
kerja
TERASOSIASI •kertas kerja tidak dapat Penjara
maks. 5
digunakan tahun dan
denda maks.
Pasal 57 (1)
Pernyataan/keterangan, dokumen palsu terkait Rp 300 juta
SETIAP perizinan AP/KAP, termasuk cabang
ORANG PIDANA:
Individu:
Penjara maks. 6
Psl 57 (2), (3), (4) tahun dan denda
Pemalsu profesi AP baik individu atau korporasi maks. Rp500 juta
AP/KAP Palsu
Korporasi:
Denda 1-3 M 28
POJK 13 Tahun 2017

Pihak yang Melaksanakan Kegiatan Jasa Keuangan wajib


menggunakan AP dan KAP yang:

a. terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan; dan


b. memiliki kompetensi sesuai dengan kompleksitas usaha
Pihak yang Melaksanakan Kegiatan Jasa Keuangan.

29
POJK 13 tahun 2017
Permohonan pendaftaran AP dan/atau KAP disampaikan kepada
Otoritas Jasa Keuangan dengan memenuhi persyaratan paling
kurang:

a. an macet. memiliki izin yang masih berlaku dari Menteri;


b. tidak pernah dikenakan sanksi administratif berupa pembatalan Surat Tanda
Terdaftar (STTD) dari Otoritas Jasa Keuangan atau otoritas sebelumnya; dan
c. tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan/atau dihukum karena terbukti
melakukan tindak pidana di bidang keuangan serta tidak tercantum dalam
daftar kredit atau pembiaya

30
POJK 13 Tahun 2017 (2)
Pembatasan Jasa
Pihak yang Melaksanakan Kegiatan Jasa Keuangan wajib membatasi
penggunaan jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan dari AP
1 yang sama paling lama untuk periode audit selama 3 (tiga) tahun buku
pelaporan secara berturut-turut.

Pembatasan penggunaan jasa audit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


2 juga berlaku bagi AP yang merupakan pihak terasosiasi.

Pihak yang Melaksanakan Kegiatan Jasa Keuangan hanya dapat


menggunakan kembali jasa audit atas informasi keuangan historis
3 tahunan dari AP yang sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setelah
2 (dua) tahun buku pelaporan secara berturut-turut tidak menggunakan
jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan dari AP yang sama
(cooling-off period).
31
Independensi AP dan KAP
dalam penugasan OJK
AP, KAP, dan orang dalam KAP dalam memberikan jasa kepada Pihak yang
Melaksanakan Kegiatan Jasa Keuangan wajib memenuhi kondisi independen
selama Periode Audit dan Periode Penugasan Profesional.
2. Kondisi independen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan dalam
Surat Pernyataan dan diserahkan oleh KAP kepada Pihak yang Melaksanakan
Kegiatan Jasa Keuangan, sebelum Periode Penugasan Profesional dimulai.
3. Dalam menyusun tim audit dan pihak yang turut serta secara langsung dalam
pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan, KAP mengacu pada
kode etik profesi AP.

32
Auditor Dianggap Tidak Independen
Yang dimaksud dengan “kondisi independen bagi AP, KAP, dan orang dalam
KAP terhadap Pihak yang Melaksanakan Kegiatan Jasa Keuangan selama
Periode Audit dan Periode Penugasan Profesional” adalah apabila dalam
pemberian jasa tersebut tidak terdapat kondisi:
a. kepentingan keuangan yang material;
b. hubungan pekerjaan;
c . hubungan usaha yang material, termasuk dengan karyawan kunci atau
pemegang saham utama;
d. pemberian jasa non asurans;
e. pemberian jasa atau produk dengan dasar fee kontinjen atau komisi;
f. sengketa hukum; dan/atau
g. hal-hal lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
33
Peraturan BPK Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Persyaratan AP
dan KAP yang Melakukan Pemeriksaan Keuangan Negara
• KAP yang melakukan pemeriksaan keuangan negara adalah KAP Terdaftar di BPK
• Persyaratan KAP untuk terdaftar di BPK adalah sebagai berikut:
• mempunyai paling sedikit 1 (satu) orang AP dan 2 (dua) orang Tenaga Kerja Profesional Pemeriksa yang
memiliki sertifikat program pendidikan terkait pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara;
• bersedia dievaluasi oleh BPK terkait:
• persyaratan administrasi sebagai KAP Terdaftar di BPK; dan
• pelaksanaan dan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh KAP.
• mengajukan permohonan menggunakan :
• fotokopi surat izin usaha sebagai KAP dari Menteri Keuangan yang sudah dilegalisasi;
• fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) KAP;
• bagan organisasi yang menunjukkan bahwa dalam melakukan pemeriksaan, Akuntan Publik menerapkan
paling sedikit 2 (dua) jenjang pengendalian atau supervisi secara bertingkat, yaitu Akuntan Publik yang
bertanggung jawab (partner in charge) dan Pengawas Menengah

34
PMPJ Akuntan Publik

35
Latar Belakang

Melaksanakan Amanah Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010


tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan
Pasal 6 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2015 tentang Pihak
Pelapor dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Ditetapkan :
PMK Nomor 155/PMK.01/2017
dan
55/PMK.01/2017

Usulan PPATK guna memenuhi rekomendasi Asia-Pacific Group Financial Action Task Force pada tahun 2017
36
Pengaturan PMPJ

PP 43/2015
Memiliki kewenangan Tindak
Pidana Pihak Pelapor Lainnya:
pengawasan,
Pencucian a)..,
pengaturan, dan/atau
Uang b) Akuntan,
pengenaan sanksi
c) Akuntan Publik,
terhadap Pihak Pelapor
d).., e).., f)..

Lembaga UU
Pengawas dan Pihak Pelapor
Pengatur 8/2010

• Identifikasi Pengguna Jasa Untuk mengetahui


• Verifikasi Pengguna Jasa; profil, karakteristik,
Prinsip
• Pemantauan Transaksi serta pola transaksi
Mengenali
Pengguna Jasa Pengguna Pengguna Jasa
Jasa
37
Ruang Lingkup
Prinsip Mengenai Pengguna Jasa wajib diterapkan dalam hal
Akuntan dan Akuntan Publik memberikan jasa profesional melalui Kantor
Jasa Akuntan dan Kantor Akuntan Publik, dan untuk kepentingan atau untuk
dan atas nama Pengguna Jasa, mengenai :

01 02 03 04 05

Pembelian Pengelolaan
Pengelolaan Pengoperasian Pendirian,
dan rekening giro,
terhadap dan pengelolaan pembelian,
Penjualan rekening
uang, efek perusahaan dan penjualan
Properti tabungan,
dan/atau badan hukum
produk jasa rekening
keuangan deposito, dan
lainnya /atau rekening
efek
“Jasa dimaksud dapat bersifat tetap, berkelanjutan, atau sementara untuk tujuan
memperoleh keuntungan, laba, dan/atau manfaat keuangan lainnya”
38
Penilaian Risiko
Akuntan dan Akuntan Publik melakukan penilaian risiko dan pengelompokkan
Pengguna Jasa berdasarkan tingkat risiko terjadinya tindak pidana pencucian uang
atau tindak pidana pendanaan terorisme

Berisiko Rendah
Profil

Bisnis
Berisiko Menengah

Negara

Berisiko Tinggi
Produk

Penilaian Risiko Sektoral Pengelompokkan Pengguna Jasa


39
Apa itu PMPJ ?
Prinsip Mengenai Pengguna Jasa atau PMPJ adalah Prinsip Yang
Diterapkan Dalam Rangka Mengetahui Profil, Karakteristik, Serta Pola
Transaksi Pengguna Jasa, sekurang-kurangnya memuat :

Identifikasi Pemantauan
Verifikasi
Pengguna Jasa Transaksi
Pengguna Jasa
Pengguna Jasa

40
Kapan PMPJ Diterapkan?
Pada Saat :
Melakukan hubungan usaha dengan Pengguna Jasa
01
Terdapat Transaksi Keuangan dengan mata uang
rupiah dan/atau mata uang asing yang nilainya
paling sedikit atau setara dengan Rp100.000.000,00
02 (seratus juta rupiah)

Terdapat Transaksi Keuangan Mencurigakan yang


terkait tindak pidana Pencucian Uang dan tindak
03 pidana pendanaan terorisme

Akuntan dan Akuntan Publik meragukan


04 kebenaran informasi yang dilaporkan
Pengguna Jasa.

41
Prosedur Identifikasi Pengguna Jasa

Mengetahui bahwa
Pengguna Jasa yang
Melakukan pertemuan melakukan Transaksi
langsung (face to face) bertindak untuk diri
Meminta informasi dengan Pengguna Jasa sendiri atau untuk
dan dokumen pada awal melakukan dan atas nama
kepada Pengguna hubungan usaha dalam Beneficial Owner
Jasa rangka meyakini (Peorangan dan
(Peorangan dan kebenaran identitas Korporasi)
Korporasi) Pengguna Jasa

42
Informasi Pengguna Jasa Perorangan

Identitas Pekerjaan Sumber


Dana

2 6
4
Nomor Identitas
Alamat Tempat
Kependudukan / Paspor Kewarganegaraan Tinggal Terkini

Tempat & Alamat di Negara Asal


Nama Lengkap Alamat Domisili (KTP)
Tanggal Lahir (Apabila WNA)

1
3 5 7
43
Informasi Pengguna Jasa Korporasi

Sumber Dana Tujuan Transaksi


Informasi
Pihak Yang
Ditunjuk
Mempunyai
Wewenang
2 Bertindak
4
Untuk Dan
Bentuk Badan Usaha Bidang Usaha Atas Nama
Korporasi

Nomor SK Pengesahan
Alamat & No. Telp
(Apabila Berbadan Hukum)

1 44
3 5
Beneficial Owner Perorangan

Identitas Hubungan Hukum Antara Pengguna Jasa dengan


Beneficial Owner

Pernyataan Tertulis dari Pengguna Jasa Mengenai


Kebenaran Identitas Maupun Sumber Dana

2 4 6
Alamat di Negara Asal
NIK/ Paspor Kewarganegaraan (Apabila WNA)

Tempat &
Tanggal Lahir Alamat Domisili (KTP)

1
3 5 45
Beneficial Owner Korporasi
Identitas
Hubungan Hukum Antara Pengguna Jasa dengan Beneficial Owner

Pernyataan Tertulis dari Pengguna Jasa Mengenai Kebenaran


Identitas Maupun Sumber Dana

2 4
Bentuk Badan Usaha Bidang Usaha

Nomor SK Pengesahan
Alamat & No. Telp
Nama (Apabila Berbadan Hukum)

1 3 5
46
Prosedur Verifikasi Pengguna Jasa

Meminta kepada
Pengguna Jasa untuk
Meminta keterangan memberikan dokumen
kepada Pengguna pendukung yang
Jasa untuk dikeluarkan oleh pihak
mengetahui yang berwenang dalam
kebenaran formil hal terdapat keraguan
Dokumen. atas dokumen yang
disampaikan.

47
Prosedur Verifikasi Pengguna Jasa
Akuntan dan Akuntan Publik wajib memutuskan hubungan usaha
dengan Pengguna Jasa dan melaporkannya kepada PPATK sebagai
Transaksi Keuangan Mencurigakan, jika :

1 2

Pengguna Jasa Akuntan dan Akuntan


menolak untuk Publik meragukan
mengikuti prosedur kebenaran informasi
PMPJ yang yang disampaikan oleh
dilakukan Akuntan Pengguna Jasa
dan Akuntan Publik

48
Prosedur Pemantauan Transaksi Pengguna Jasa

Melakukan upaya
pengkinian data,
informasi, dan/atau
Melihat tata cara Dokumen pendukung
pembayaran Transaksi dalam hal terdapat
baik tunai atau pun non perubahan yang
tunai, pelaku transaksi, diketahui dari
nominal Transaksi, dan/ pemantauan terhadap
atau tanggal Transaksi Pengguna Jasa atau
informasi lain yang dapat
dipertanggungjawabkan.

49
Penggunaan Hasil PMPJ Pihak Ketiga
Akuntan dan Akuntan Publik dapat menggunakan hasil PMPJ yang dilakukan oleh pihak ketiga, namun
sepenuhnya tetap menjadi tanggung jawab Akuntan dan Akuntan Publik. Pihak ketiga sebagaimana dimaksud,
harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
Memiliki kerja sama
dengan Akuntan dan
Akuntan Publik dalam Memiliki kebijakan dan prosedur PMPJ
bentuk kesepakatan serta tunduk pada pengawasan dari
tertulis, yang paling sedikit otoritas berwenang sesuai dengan
memuat pernyataan ketentuan peraturan Per-UU-an
bahwa pihak ketiga :

a. Bersedia sesegera mungkin mendapatkan yang diperlukan Akuntan dan Akuntan Publik
untuk menerapkan PMPJ; dan
b. Bersedia mengambil langkah-langkah informasi yang memadai untuk sesegera mungkin
memenuhi permintaan informasi dan salinan Dokumen pendukung terkait PMPJ.
50
Penerapan PMPJ Sederhana
Diterapkan terhadap Pengguna Jasa dan/atau Beneficial Owner yang
berisiko rendah, untuk seluruh jasa yang diberikan

Nama Lengkap Nama Korporasi

TTL Alamat & Telp

NIK / Paspor Dokumen Identitas


Pihak Yang Ditunjuk
Bertindak Untuk Dan
Alamat Atas Nama Korporasi

Tidak Dapat Diterapkan apabila terdapat dugaan terjadi Transaksi


Pencucian Uang dan/atau pendanaan terorisme, atau kategori risiko
meningkat menjadi berisiko menengah atau tinggi.
51
Penerapan PMPJ Mendalam
Wajib Diterapkan terhadap Dengan melakukan :
Pengguna Jasa dan/atau
Beneficial Owner yang Meminta Informasi
berisiko Tinggi,meliputi : Tambahan Mengenai
Sumber Dana, Sumber
Kekayaan, Tujuan Transaksi,
dan Tujuan Hubungan
Politically Usaha
Exposed
Person
Pengawasan Lebih Lanjut Dan
Atas Hubungan Usaha dan
Pengguna Jasa dari Pemilihan Pola Transaksi Yang
Negara Berisiko Memerlukan Penelaahan Lebih
Tinggi Lanjut

52
Pelaporan PMPJ Melalui GRIPS
Kewajiban
01 KAP melaporkan
Laporan penerapan
PMPJ pada aplikasi
PPATK yaitu Gathering
Reports and Information
Processing System
(GRIPS)

Pendaftaran
02 Pendaftaran GRIPS
dilakukan melalui
https://grips2.ppatk.go.id

53
PENGAWASAN AKUNTAN PUBLIK

54
JENIS PEMERIKSAAN

01 PEMERIKSAAN BERKALA

02 PEMERIKSAAN SEWAKTU-WAKTU

03 EVALUASI PELAKSANAAN SPM KAP

04
04 PEMANTAUAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN

05 PEMERIKSAAN LAINNYA (TERMASUK KJA)

55
METODOLOGI PEMERIKSAAN

PEMERIKSAAN ADMINISTRATIF
KEPATUHAN TERHADAP
SPAP
➢ Aspek Administratif AP dan
KAP
01
➢ Standar Pengendalian Mutu
➢ Kertas Kerja Pemberian Jasa 02 ➢ Standar Audit
Profesional
➢ Kepatuhan Kewajiban
Perpajakan
➢ Ketentauan Prinsip
Mengenali Pengguna Jasa

56
PROSES BISNIS PEMERIKSAAN

PELAKSANAAN
PERENCANAAN • Persiapan pemeriksaan PELAPORAN
• Rencana Pemeriksaan • Kick-off/ Opening • Penyusunan LHP
Tahunan • Penelusuran Dokumen • Penyampaian LHP
• Risk Based Inspection (KAP, • Permintaan Keterangan
AP, dan Perikatan) • Simpulan Sementara
• Analisis Data dan Pemeriksaan
Informasi/ Aduan • Pembahasan Simpulan
. Sementara TINDAK LANJUT
• Exit/Closing
• Action Plan Temuan
Pemeriksaan
• Sanksi Administrasi (bila ada)
• Penilaian Action Plan
• Pemantauan Pelaksanaan
Action Plan

57
KOORDINASI PEMERIKSAAN

BPK-RI

PPPK OJK

IAPI

58
PEMERIKSAAN PPPK
JENIS KAP 2016 2017 2018 *

KAP AP KAP AP KAP AP

Big 4 4 8 4 8 4 12
5 10 5 10 6 13
Big 10 (selain Big 4)
51 65 51 65 50 65
Selain Big 10

* Sesuai dengan Rencana Pemeriksaan


Tahunan 2018

59
HASIL PEMERIKSAAN

60
TEMUAN PERENCANAAN AUDIT

Pengidentifikasian dan Penilaian


Penetapan Materialitas (SA
320) Risiko Salah Saji Material (SA 315)
Komunikasi
a) Tidak terdapat a) Identifikasi dan Penilaian risiko dengan Pihak
salah saji material secara TCWG (SA 260)
dokumentasi sama
sekali yang menyeluruh (SA 315 par. 25, par. Tidak terdapat
1 menunjukkan bahwa 2 A105-A108) 3 dokumentasi
AP telah b) Identifikasi dan Penilaian risiko pelaksanaan
menetapkan OM dan inheren per asersi (SA 315 par. 25, komunikasi dengan
PM; par. A109-A118) pihak TCWG
b) Terdapat Penetapan c) Identifikasi dan Penilaian risiko
OM tetapi tidak pengendalian per asersi (SA 315
terdapat penentuan par. 25, par. A109-A118)
PM d) Identifikasi dan Penilaian risiko
salah saji material per asersi (SA
315 par. 25, par. A109-A118)
61
TEMUAN PERENCANAAN AUDIT

Identifikasi Pihak-Pihak
Hubungan Istimewa (SA 550) Pemahaman & Kepatuhan Terhadap
Peraturan Perundang-undangan (SA 250)

Tidak terdapat dokumentasi


pelaksanaan identifikasi
4
Tidak terdapat dokumentasi
pihak-pihak yang memiliki
hubungan istimewa
atas pemahaman dan
kepatuhan terhadap peraturan
5
6 perundang-undangan

62
Temuan Kepatuhan Standar Audit

63
Temuan Kepatuhan Standar Audit

64
65

Anda mungkin juga menyukai